Professional Documents
Culture Documents
I. REPUBLIK KAZAKHSTAN
1. Senat :
Terdiri dari perwakilan yang berjumlah 39 kursi.
Senator dipilih oleh presiden, dan sisanya dipilih
berdasarkan perwakilan di setiap wilayah oblysy
(setiap oblysy diwakili 2 senator), serta 4 senator
lainnya dari Astana dan Almaty. Anggota Senat
berlangsung selama 6 tahun. Pemilihan terakhir
berlangsung pada Desember 2005.
2. Mazhilis :
Terdiri dari 77 kursi perwakilan ; 67 di antaranya
dipilih secara langsung lewat sistim elektoral distrik
berdasarkan wilayah/geografis. Sedangkan 10 lainnya
dipilih dari anggota partai-partai yang menang
pemilu. Keanggotaan Mazhilis selama 5 tahun.
Pemilihan terakhir dilakukan pada bulan Oktober
2004, dan akan diselenggarakan lagi pada bulan
September 2009 yad.
Kekuasaan Parlemen
(Legislatif) :
Memprakarsai dan mengajukan seperangkat aturan
hukum dalam ruang lingkup kewenangannya.
Memiliki hak untuk mengajukan mosi tidak percaya
terhadap pemerintah.
Bila parlemen menolak 2 kali terhadap penunjukan
perdana menteri oleh presiden, maka presiden dapat
membubarkan parlemen.
Parlemen juga berhak mengganti presiden bila
terjadi kasus penghianatan atau penyelewengan
kekuasaan oleh presiden.
Eksekutif :
Berdasarkan konstitusi 1995, seorang Presiden
Kazakhstan memegang kekuasaan eksekutif yang
sangat besar. Kekuasaan dan perannya identik dengan
kekuasaan seorang Presiden Rusia. Di Kazakhstan,
seorang Presiden adalah seorang Kepala Negara,
perancang berbagai kebijakan, dan dapat menjadikan
sebuah maklumat sebagai sebuah hukum yang
biasanya merupakan keputusan terakhir seandainya
terjadi pertikaian antara pihak legislatif dengan pihak
eksekutif.
Kekuasaan Presiden (Eksekutif) :
• Article 40 :
1. Presiden Republik Kazakhstan menjabat juga
sebagai Kepala Negara yang merupakan jabatan
tertinggi dalam menentukan arah kebijakan
domestik dan politik luar negeri serta mewakili
Kazakhstan dalam hubungan internasional.
2. Presiden menjadi simbol dan pelindung dari
kesatuan rakyat dan kekuatan negara, serta hak-
hak dan kebebasan individu dan masyarakat.
• Article 41 :
Presiden dipilih oleh rakyat melalui pemilihan
umum yang bersifat rahasia untuk masa
jabatan 5 tahun.
• Article 42 :
Apabila presiden telah terpilih selama 2
periode berturut-turut, maka selanjutnya ia
tidak dapat dipilih kembali.
• Article 44 :
1. Presiden Republik Kazakhstan juga menjabat sebagai
Panglima Tertinggi Angkatan Perang.
2. Mengangkat atau mengusulkan calon PM, dan dengan
persetujuan parlemen memberhentikan PM dari
jabatannya, menentukan struktur kabinet/pemerintahan
atas usulan PM, dan menerima sumpah dari anggota
kabinet.
3. Mengangkat Kepala Bank Nasional Kazakhstan dengan
persetujuan parlemen dan memberhentikannya dari
jabatan.
4. Mengangkat Ketua Komite Keamanan Nasional Republik
Kazakhstan dengan persetujuan Senat (Parlemen), dan
memberhentikannya.
5. Mengangkat/memberhentikan kepala perwakilan
diplomatik.
6. Membentuk Dewan Keamanan, Dewan Kehakiman yang
lebih tinggi, serta Dewan Penasehat lainnya.
• Kekuasaan Eksekutif di Republik Kazakhstan dilakukan oleh
Pemerintah Republik Kazakhstan (The Government of the
Republic of Kazakhstan) yakni bertindak sebagai pengatur
kekuasaan eksekutif.
• Bawahan Presiden atau yang menjalankan pengelolaan
pemerintahan sehari-hari adalah kabinet dan komisi-komisi
negara.
• Para Menteri ditunjuk oleh Presiden dan mendapat
persetujuan dari PM.
• Pemimpin para menteri adalah PM yang bertanggung jawab
soal pertahanan dan keamanan, komunikasi, transportasi,
kebijakan bidang industri, dan kesejahteraan rakyat.
• Tiap badan di parlemen (Senat dan Mazhilis) berhak
mendengarkan laporan dari para pejabat anggota
pemerintahan
Presiden dan PM Kazakhstan
• Presiden Kazakhstan saat ini dijabat oleh Nursultan Abishuly Nayarbayev
(mantan pemimpin Partai Komunis Kazakhstan tahun 1989) yang terpilih
sebagai presiden sejak 1991.
Penghalang Demokrasi :
1. Kazakhstan tidak mengenal kehidupan demokrasi (Penguasaan Turki,
Mongol, Rusian Uni Soviet).
2. Kekuasaan Eksekutif terlampau besar.
3. Tidak ada Check and Balance antara kekuasaan Eksekutif dan Legislatif.
4. Gagalnya upaya pemisahan kekuasaan.
5. Parpol hanya penghias demokrasi.
6 Sistim peradilan yang lemah.
Menurut Nayarbayev :
• Kekuasaan eksekutif yang terpusat ( a strong
presidential system) akan dapat mewujudkan
reformasi ekonomi radikal ketimbang sistim
parlementer murni.
• Lebih memprioritaskan sistim ekonomi pasar
meskipun harus merusak prinsip-prinsip pemisahan
kekuasaan negara (demokrasi).
• Dibutuhkan waktu ‘antara’ (di Kazakhstan) untuk
mewujudkan demokrasi yang sebenarnya.
References :
Patrick Conway, “Kazakhstan : Land of Opportunity”, Current History, Vol.
93, No. 582, April 1994, hal. 165.
Kompas, Selasa, 6 desember, 2005, hal. 9.
Dimitri Obolensky, The Russian Chronicle, Salamander Book, UK, 2001, hal.
117.
Chaimun Lee, “Language and Ethnic Politics in Central Asia : The Case of
Kazakhstan”, ournal of International and Area Study, Vol.11, No.1, 2004,
hal. 113.
“Kazakhstan Historical Setting : Sovereignty and Independence”,
www.allrefer.com.
“Kazakhstan : Economic and Political Reform” , http://au.encarta.msn.com
diakses 18 maret 2006
http://www.inform.kz diakses 20 Januari 2006
www.state.gov/r/pa/ei/bgn/5487.htm diakses 22 maret 2006
II. REPUBLIK UZBEKISTAN