Professional Documents
Culture Documents
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN 1
Oleh
Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc.2
Pendahuluan
Teknologi merupakan merupakan bagian integral dalam setiap budaya. Makin
maju suatu budaya, makin banyak dan makin canggih teknologi yang digunakan.
Meskipun demikian masih banyak di antara kita yang tidak menyadari akan hal itu.
Sebenarnya 25 tahun yang lalu Menteri Pendidikan Daoed Joesoef telah menyatakan
bahwa “Teknologi diterapkan di semua bidang kehidupan, di antaranya bidang
pendidikan. Teknologi pendidikan ini karenanya beroperasi dalam seluruh bidang
pendidikan secara integratif, yaitu secara rasional berkembang dan terjalin dalam
berbagai bidang penididikan”. Pernyataan kebijakan itu merupakan penegasan dari
penetapan kebijakan sebelumnya, termasuk yang tertuang dalam PELITA I s/d III.
Apa yang telah merupakan pernyataan kebijakan, masih dipersoalkan sampai
saat ini. Mungkin dengan dalih bahwa pernyataan Menteri yang terdahulu, tidak lagi
berlaku sekarang. Di kalangan akademik masih ada yang mempertanyakan apa
sebenarnya teknologi pendidikan itu, karena di Amerika Serikat saja yang ada adalah
istilah Instructional Design, Development and Evaluation (IDDE di Syracuse University,
Instructional System Technology (IST di Indiana University), bahkan organisasi profesi
yang ada adalah AECT (Association for Educational and Communications and
Technology).
Mereka yang tidak tajam kemampuan analisisnya, sifat teknologi pendidikan
yang integratif seperti dinyatakan oleh Daoed Joesoef, tidak mengetahui apa dan
bagaimana wujut unsur teknologi pendidikan yang telah terintegrasi tersebut. Mereka
yang hanya mampu melihat hasil akhir suatu produk atau sistem, misalnya media
pembelajaran, tidak akan dapat mengetahui apa saja unsur yang membentuk produk
tersebut, dan bagaimana produk itu dihasilkan serta bagaimana produk tersebut
berfungsi dalam sistem.
Menghadapi masih adanya sikap acuh tersebut, para teknolog pendidikan baik
praktisi maupun akademisi yang mempunyai komitmen profesi harus berpikir dan
bertindak proaktif untuk menanggapi sikap tersebut, dengan membuktikan dan
mengembangkan teknologi pendidikan sehingga manfaatnya dapat dirasakan atau
setidak-tidaknya diketahui oleh masyarakat luas.
Dalam makalah ini diungkap secara singkat wujud sumbangan Teknologi
Pendidikan sebagai disiplin keilmuan, sebagi profesi, dan sebagai bidang garapan,
serta kontribusinya dalam pembangunan pendidikan.
1
Makalah disampaikan dalam Seminar Intenasional & Temu Ilmiah FIP/JIP se Indonesia, Manado,2007
2
Gurubesar Emeritus UNJ
Kontribusi TP Dalam Pembangunan Pendidikan
1
Disiplin Keilmuan Teknologi Pendidikan
Terlebih dahulu perlu diberikan batasan umum tentang pengertian teknologi,
semua teknologi termasuk teknologi pendidikan, yaitu :
• proses yang meningkatkan nilai tambah;
• produk yang digunakan dan/atau dihasilkan untuk memudahkan dan mening-
katkan kinerja;
• struktur atau sistem dimana proses dan produk itu dikembangkan dan
digunakan.
Teknologi memasak misalnya, adalah proses untuk mengolah bahan mentah (sayuran,
tahu, tempe, daging, garam, bumbu dsb.) dengan menggunakan produk berupa pisau,
wajan, panci, kompor dsb. untuk menghasilkan produk berupa makanan, dan
makanan itu sendiri merupakan komponen dari sistem kelangsungan hidup berupa gizi
atau nutrisi, yang perlu dilengkapi dengan komponen lain seperti minum, olahraga,
istirahat dsb.
Teknologi pendidikan telah berkembang sebagai suatu disiplin keilmuan yang
berdiri sendiri. Perkembangan tersebut dilandasi oleh serangkaian kaidah atau dasar
yang dijadikan patokan pembenaran. Secara falsafi, dasar keilmuan itu meliputi :
ontologi atau rumusan tentang obyek formal atau pokok telaah yang merupakan
gejala pengamatan yang tidak tergarap oleh bidang telaah lain; epistemologi yaitu
usaha atau prinsip intelektual untuk memperoleh kebenaran dalam pokok telaah yang
ditentukan; dan aksiologi atau nilai-nilai yang menentukan kegunaan dari pokok telaah
yang ditentukan, yang mempersoalkan nilai moral atau etika dan nilai seni dan
keindahan atau estetika. (Miarso,2004)
Obyek formal teknologi pendidikan adalah belajar pada manusia. Belajar itu
sendiri dapat diartikan sebagai perubahan pada diri seseorang atau suatu lembaga
yang relatif menetap dan berkembang dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan,
yang disebabkan karena pemikiran dan pengalaman. Belajar itu terjadi dimana saja,
kapan saja, apa saja, dari apa atau siapa saja, dan dengan cara bagaimana saja.
Gambar berikut menunjukkan obyek formal tersebut.
Kedalaman
S3
S2
S 1 dan S 0
Keluasan
Purnakata
Pendidikan merupakan kepedulian semua orang, sehingga ada kecenderungan
pendapat bahwa oleh karena itu semua orang dengan sendirinya mengetahui dan
memahami pendidikan. Contohnya adalah kenyataan bahwa orang-orang dengan latar
pendidikan apa saja dapat memegang jabatan fungsional dalam bidang pendidikan.
Ilmu pendidikan telah berkembang sesuai dengan perkembangan lingkungan dan
disiplin keilmuannya sendiri. Salah satu wujut perkembangan itu adalah adanya disiplin
keilmuan khusus teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan telah berkembang
sebagai bagian integral dalam pendidikan, baik sebagai ilmu, bidang garapan dan
profesi.
Teknologi pendidikan sebagai disiplin keilmuan, profesi dan bidang garapan
telah memberikan kontribusinya dalam pembangunan pendidikan. Namun kontribusi
tersebut hanya akan berkembang dengan adanya komitmen sungguh-sungguh dari
para teknolog pendidikan. Pengakuan profesi dalam jabatan fungsional di lingkungan
pendidikan atau perekayasaan, bukan merupakan hal yang utama, karena lembaga
pendidikan profesi teknologi pendidikan tidak diarahkan untuk mempersiapkan calon
pegawai negeri, melainkan mereka yang peduli untuk mengatasi masalah belajar
dalam berbagai latar dengan berbagai produk.
Hal-hal yang lebih penting dilakukan adalah menyebarkan konsep dan aplikasi
teknologi pendidikan melalui berbagai kegiatan seperti penerbitan, penelitian,
pengembangan berbagai produk untuk belajar, seminar, lokakarya, pelatihan dll. Besar
harapan saya dalam pertemuan ini dapat dirumuskan tindakan bersama untuk
menjustifikasi keberadaan teknologi pendidikan serta untuk meningkatkan kinerja
lembaga maupun perorangan.