You are on page 1of 4

SINOPSIS NOVEL SHEILA

Judul : Sheila (Luka Hati Seorang Gadis Kecil)  

Penulis : Torey Hayden 

Penerbit: Qanita 

Tanggal terbit: 2006 

Tebal buku: 476 halaman

Novel Sheila ini merupakan sebuah kisah nyata dari seorang guru pendidikan luar biasa
bernama Torey Hayden. Di dalam novel ini menceritakan perjuangan seorang Torey ketika dia
harus mengajar di dalam ruang kelas yang berisikan delapan murid bermasalah yang
masalahnya begitu parah hingga tidak dapat ditampung di kelas manapun. Murid-murid
tersebut berusia tak lebih dari 10 tahun. Seorang anak pernah dua kali mencoba bunuh diri,
seorang anak buta, seorang lagi agresif, dua orang anak menderita autisme, seorang
skizofrenia, seorang pernah mengalami penganiayaan fisik dan seksual, sedangkan yang
terakhir menderita beragam fobia.

Awalnya Torey merasa putus asa, tetapi dengan bantuan ketiga orang staffnya, torey
meneguhkan dirinya untuk mengajar anak-anak tersebut. Akhirnya satu semester pun berlalu,
dan torey berhasil mengatasi beberapa masalah yang dialami murid-muridnya. Ketika Torey
mencoba untuk menenangkan diri sejenak, ia dikejutkan oleh pengurus sekolah yang akan
memberikannya satu murid tambahan lagi. Seorang gadis berusia 6 tahun yang baru saja
membakar anak lelaki berusia 3 tahun sampai nyaris mati. Gadis itu beri-IQ di atas 180, namun
menderita problem emosional parah. Dia tak pernah menangis, baik di kala sedih, marah,
maupun kesakitan. Dia juga agresif dan selalu membangkang. Mungkin karena sang ibu
meninggalkannya di jalanan saat berusia 4 tahun. Mungkin juga karena ayahnya pemabuk dan
tak mampu memberinya pengasuhan yang layak. Atau Mungkin karena dia memang tak tahu
bagaimana membuat orang lain mencintainya. Gadis kecil itu bernama Sheila.

Seperti yang telah diterangkan di atas, Sheila adalah tipe anak yang agresif, juga sangat
ofensif dan defensif. Beberapa bulan sebelum Hayden menerima Sheila di kelasnya, sebenarnya
ia telah membaca sebuah artikel tentang seorang anak perempuan yang menculik anak berusia
tiga tahun dan membakarnya hingga luka sangat parah. Di sinilah Torey mendapat ujian yang
sangat sulit untuk ia taklukkan. Jika selama ini dia mampu mengatasi masalah yang dialami
murid-muridnya, tetapi tidak dengan Sheila. Beberapa masalah pun dihadapi Torey saat
pertama kali Sheila masuk ke dalam kelasnya, dari tidak mau mengerjakan tugas, suka
berteriak-teriak dan marah, sampai saat Sheila membuat gaempar sekolah dengan mencungkil
mata ikan-ikan yang terdapat di akuarium sekolah serta melukai seorang staff Torey. Tidak
sampai di situ saja, jika Sheila marah terhadap seseorang dia pasti akan membalas dendam
terhadap orang tersebut dengan cara apapun. Termasuk terhadap kedua orang guru yang ada
di dalam sekolah tersebut, Sheila merusak tempat kerja mereka.

Bekal yang dimiliki seorang Torey hanyalah kasih dan kesabaran. Torey mengerti beban
yang harus dihadapi oleh seorang anak gadis yang lugu berusia enam tahun yang tinggal hanya
bersama ayahnya disebuah perkampungan imigran kumuh dan dengan kondisi sarana dan
prasarana yang serba terbatas. Namun, dengan buah kesabaran dan kasih yang dimilikinya,
Akhirnya Torey mampu mengubah sifat dan perilaku Sheila.

unsur-unsur intrinsik dalam novel tersebut:


1. Tema: Perjuangan seorang guru wanita dalam mengajar di dalam ruang kelas yang
berisikan sembilan murid bermasalah dengan yang masalah begitu parah.

2. Penokohan:
 Torey Hayden :
- bijaksana(hal 75) : saya menghentikan langkah, melihat sekeliling, pikiran saya
berusaha menggali gagasan. …
- sabar(hal 80) : “ Aku akan membantumu membersihkannya. Kita tidak perlu
bercerita kepada siapapun. Itu menjadi rahasia kita, karena aku tahu itu Cuma
kecelakaan.” …
- pantang menyerah(hal 86) : …. Dan sebagai seorang pemimpi, impian saya tidak
mudah mati. …
- penuh perhatian(hal 117): “saying,” kata saya sambil berbalik memandangnya, “
kamu biasa menyimpannya jika mau. Kamu tidak harus membawa-bawanya.” …

 Sheila:
- keras kepala(hal 54): “ kamu enggak bias paksa aku.” …
- lugu(hal 140): …“Enggak ada orang yang beri aku sesuatu sebelumnya. Enggak
ada orang yang baik padaku dengan sengaja.”
- manja(hal 232): “aku tidak ingin ladang gandum. Aku ingin kamu.”
 Ayah Sheila :
- jorok, sombong, kasar.(hal 58-59): saat kami tiba, dia memegang sekaleng bir
dan sudah cukup mabuk.
 Ed somers :
- lembut(hal 30) : namun diatas semua itu, Ed lembut…
 Anton:
- Penuh perhatian(hal 63): anton jauh lebih mengenal dunia asal anak-anak didik
saya.
 Whitney:
- pemalu, ceroboh(hal 65): …, dia sangat pemalu.... whitney membuat banyak
kesalahan.
 Chad:
- bijaksana(hal 92): saya membahas masalah itu dengan Chad dan memutuskan
bahwa tidak ada yang dapat saya lakukan kecuali menunggu dan melihat
keadaan. …
- penuh perhatian(hal 263): chad pergi menemani saya dan kami menghabiskan
hampir sepanjang waktu…

3. Nilai-nilai:
 Nilai moral
 Nilai social

4. Cara pengarang menunjukkan karakter tokoh:


 Langsung, melalui penggambaran fisik tokoh
 Melalui jalan pikiran dan perasaan tokoh cerita
 Melukiskan reaksi seorang tokoh terhadap tokoh yang lain
 Melalui penggambaran keadaan sekitar pelaku
5. Alur/plot:
Berdasrkan kualitas alur:
- Alur erat

Berdasarkan susunannya:

- Alur gabungan
6. Sudut pandang:
- Orang pertama

7. Setting:
- Tempat:
 di ruang kelas(hal 41): “aka nada anak baru di kelasmu.”…
 di aula(hal 68): …para asisten berpatroli di aula untuk menjaga
ketertiban.
 di sebuah perkampungan imigran kumuh(hal 208): Sheila tinggal berdua
dengan ayahnya di sebuah gubuk dengan satu kamar di perkampungan
pekerja imigran.

- Waktu:
 pagi(hal 36): dan pagi hari kedatangannya…
 siang(hal 337): saya harus meninggalkan sekolah pada siang hari,…
 sore(hal 82): bel sore berbunyi…
 malam(hal 208): …, pada suatu malam di bulan februari…

- Suasana:
 gembira(hal 321): tawa Chad semakin keras. Dan tawa itu menular. Saya
mulai tertawa kecil. …
 penuh kemarahan(hal 185): kami berselisih sepatah dua patah kata
dengan suara rendah. Dia sudah kehilangan kesabaran menghadapi saya.
 penuh ketegangan(hal 70): tiba-tiba jeritan bernada tinggi merobek
udara. …
 sedih(hal 439): tiba-tiba, air mata menggenangi matanya dan membanjir
keluar. …

You might also like