Professional Documents
Culture Documents
A.Pengertian Sejarah
Karena sejarah memiliki kesemua syarat keilmuan tersebut, termasuk memiliki metode
sendiri dalam memecahkan masalah, maka tidak ragu lagi akan unsur-unsur keilmuan dari
sejarah. Pendapat ahli sejarah Bury bahwa “history is a science, no less and no more” kiranya
memberikan penegasan akan hal itu. Meski demikian dalam kenyataannya banyak pihak yang
masih menyangsikan keberadaan sejarah sebagai sebuah disiplin ilmu.
Dilihat dari cara kerja ilmiah, dua tahapan terakhir dalam metode sejarah yaitu interpretasi
dan historiografi masih sering dianggap sebagai titik-titik lemah. Interpretasi misalnya, dimana
di dalamnya terdapat unsur menyeleksi fakta sehingga sesuai dengan keseluruhan yang hendak
disusun, terkadang unsur subjektivitas penulis atau sejarawan seperti kecenderungan pribadinya
(personal bias), prasangka kelompoknya (group prejudice), teori-teori interpretasi historis yang
saling bertentangan (conflicting theories of historical interpretation) dan pandangan hidupnya
sangat mempengaruhi terhadap proses interpretasi tersebut.
Semuanya itu bisa membawa sejarawan pada sikap subjektif yang dalam bentuknya yang
ekstrim menjurus pada sikap emosional, bahkan mungkin irasional yang kurang bisa
dipertanggung jawabkan seperti kecenderungan mengorbankan fakta sejarah atau
memanipulasikannya demi suatu teori, pandangan hidup yang dipercayai secara berlebihan atau
keberpihakan pada penguasa. Memang sulit untuk menghindar dari subjektivitas, sehingga
sejarawan sangat dituntut untuk melakukan penelitian sejarah yang seobjektif mungkin atau
setidaknya sebagai suatu ideal. Pokoknya yang penting bagi sejarawan adalah seperti yang
pernah dikemukakan G. J. Renier, “we must not cheat”.
Banyak orang yang menilai sinis terhadap keberadaan ilmu sejarah atau bidang studi sejarah.
Diantaranya banyak yang mempersoalkan hal yang berkaitan dengan kegunaan sejarah atau lebih
tepatnya manfaat mempelajari sejarah baik bagi individu ataupun bagi masyarakat.
2.Guna inspiratif
Belajar sejarah disamping akan diperoleh ide-ide atau konsep-konsep kreatif yang berguna bagi
pemecahan masalah masa kini, juga penting untuk memperoleh inspirasi dan semangat bagi
mewujudkan identitas sebagai suatu bangsa, semangat nasionalisme maupun dalam upaya
menumbuhkan harga diri bangsa.
3.Guna rekreatif
Guna rekreatif disini merujuk pada nilai estetik dari sejarah, terutama sejarah yang berkaitan
dengan cerita-cerita indah tentang peristiwa sejarah ataupun tokoh. Dengan membaca sejarah
seseorang akan bisa menerobos batas waktu dan tempat menuju masa lalu yang jauh sekalipun
untuk mengikuti berbagai peristiwa manusia di dunia.
4.Guna instruktif
Guna instruktif sejarah berkaitan dengan fungsi sejarah dalam menunjang bidang-bidang
teknologi (sejarah teknologi), dalam artian bahwa studi atau hasil penelitian sejarah yang
menyangkut penemuan-penemuan teknik sepanjang sejarah kehidupan manusia, dimana sejarah
masing-masing penemuan tersebut diperlukan bagi usaha menjelaskan prinsip-prinsip kerja
teknik-teknik tertentu dalam masa setelahnya. Dikaitkan dengan bidang hukum misalnya, salah
satu acuan dalam penentuan hukum atas suatu masalah diantaranya banyak yang didasarkan pada
kebiasaan masa lalu. Artinya penyelesaian atas peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu
dipakai sebagai rujukan hakim dalam memutuskan suatu perkara. Ini biasanya dipakai dalam
menyelesaikan sengketa internasional.
D.Pengertian Sumber Sejarah
Sejarah sebagai peristiwa yang terjadi pada masa lampau, dapat diungkap kembali oleh para ahli
sejarah berdasarkan sumber-sumber sejarah yang dapat ditemukan. Meskipun demikian, tidak
semua peristiwa masa lampau dapat diungkap secara lengkap karena terbatasnya sumber sejarah.
Dalam penulisan sejarah, peran atau keberadaan sumber sejarah menjadi sesuatu yang tidak bisa
diabaikan. Sumber sejarah merupakan bahan utama yang dipakai untuk mengumpulkan
informasi yang berkaitan dengan subjek sejarah. Untuk memperolehnya seseorang dapat
memanfaatkan museum, perpustakaan, arsip nasional, arsip daerah sebagai tempat untuk
mendapatkan informasi yang terkait dengan subjek sejarah yang akan ditulis.
Ditinjau dari wujudnya, secara umum sumber sejarah dibedakan menjadi dua, yaitu: sumber
primer dan sumber sekunder.
1.Sumber primer
Yaitu sumber yang berkaitan langsung dengan peristiwa yang diceritakan. Sumber primer ini
dapat berupa kesaksian langsung dari pelaku sejarah (sumber lisan), dokumen-dokumen, naskah
perjanjian, arsip (sumber tertulis), dan benda atau bangunan sejarah atau benda-benda arkeologi
(sumber benda)
a.Sumber lisan
Sumber lisan adalah keterangan tentang peristiwa pada masa lampau yang diperoleh secara
langsung dari para pelaku atau saksi peristiwa tersebut. Misalnya, keterangan yang diberikan
oleh orang-orang yang mengalami sendiri atau menyaksikan terjadinya suatu peristiwa.
b.Sumber tulisan
Sumber tulisan adalah keterangan tentang peristiwa pada masa lampau yang diperoleh melalui
prasasti, dokumen, naskah, dan rekaman suatu kejadian. Sumber tertulis merupakan sumber
sejarah yang paling baik.
c.Sumber benda
Sumber benda adalah keterangan tentang peristiwa pada masa lampau yang diperoleh melalui
benda-benda peninggalan. Fosil, alat-alat atau benda-benda budaya (kapak, tombak, gerabah,
perhiasan, manik-manik, dan sebagainya), tugu peringatan, bangunan, dan sebagainya
merupakan peninggalan sejarah yang sangat penting, terutama bagi masyarakat pra-aksara.
2.Sumber sekunder
Yaitu kesaksian dari siapa pun yang bukan merupakan saksi pandangan mata, yakni orang yang
tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkan. Disamping berupa kesaksian dari orang yang tidak
terlibat langsung dalam peristiwa sejarah, yang termasuk dalam sumber sekunder lainnya adalah
buku-buku tangan kedua dari penulis sejarah lain.
Pengertian Bukti , Fakta dan Sejarah Lokal
E.Pengertian Bukti Sejarah
Bukti sejarah adalah segala sesuatu yang dapat diindra yang terkait langsung dengan terjadinya
peristiwa tertentu yang keasliannya sudah tidak diragukan lagi karena telah melalui tahap
verifikasi dan kritik. Ia bisa berujud benda material atau hasil rekaman (tertulis, suara atupun
visual) dari kesaksian orang yang mengalami atau mengetahui langsung peristiwa tersebut.
Pengertian fakta sejarah, menimbulkan banyak pendapat dari para sejarawan. Pendapat umum
yang selama ini berkembang menyatakan bahwa: pertama, fakta adalah apa yang benar-benar
telah terjadi dan kedua fakta sebagai bukti-bukti dari apa yang telah benar-benar terjadi. Menurut
Patrick Gerdiner, kedua pengertian itu adalah salah.
Menurut Gerdiner, bukti-bukti dari apa yang telah terjadi di masa lalu itu belum merupakan
suatu kebulatan gambaran tentang peristiwa masa lampau. Jadi lebih bersifat sebagai data yang
berserakan yang menyebabkan kita sering ragu, apakah itu benar-benar bukti dari peristiwa yang
kita cari itu. Dengan kata lain untuk bisa membuat pernyataan bulat bahwa sesuatu peirstiwa di
masa lampau benar-benar telah terjadi, diperlukan suatu proses untuk mengumpulkan dan
kemudian menguji bukti-bukti tersebut, melalui kegiatan kritik sumber terutama untuk
menentukan kebenarannya. Hasil dari proses inilah baru bisa kita namakan sebagai fakta sejarah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fakta sejarah merupakan keterangan baik itu lisan,
tertulis, atau berupa benda-benda peninggalan sejarah yang kita peroleh dari sumber-sumber
sejarah setelah disaring dan diuji dengan kritik sejarah.
Beberapa peninggalan sejarah yang terdapat di Kalimantan Timur antara lain berupa:
3.Musium Mulawarman
Pada tanggal 25 Nopember 1971, keraton Kutai ini diserahkan kepada Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur, yang kemudian pemerintah propinsi menyerahkannya kepada Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan dan dijadikan museum negara dengan nama Museum Mulawarman.
Disamping bangunan keraton, di dalam Museum Mulawarman sendiri terdapat beraneka ragam
koleksi peninggalan kesultanan Kutai Kartanegara, di antaranya singgasana, arca, perhiasan,
perlengkapan perang, tempat tidur, seperangkat gamelan, koleksi keramik kuno dari China, dan
lain sebagainya.
4.Candi Agung
Pandangan umum yang menyebut bahwa bangunan candi hanya terdapat di Jawa ternyata salah.
Di Kalimantan Timur juga terdapat bangunan candi yang disebut dengan Candi Agung.
Tujuan utama mempelajari masa lalu adalah untuk mencari pola-pola tingkah laku dan
mengambil kesimpulan mengenai hubungan sebab-akibat yang muncul kembali pada waktu-
waktu yang berlainan dan di tempat-tempat yang berbeda. Terkait dengan masalah tersebut, salah
satu hal yang penting untuk diketahui adalah identifikasi periode-periode yang ditandai oleh
beberapa ciri tertentu yang kuat.
1.Tujuan pembabakan sejarah
•Memudahkan pemahaman dan pengertian tentang peristiwa tertentu yang terjadi dalam periode
tertentu
•Melakukan penyederhanaan
•Klasifikasi dalam ilmu sejarah
•Memenuhi persyaratan sistematika ilmu pengetahuan
1.Sejarah Lisan
Merupakan upaya mengetahui kejadian masa lalu yang dilakukan dengan teknik wawancara pada
tokoh atau pelaku sejarah yang berkaitan dengan kejadian atau tema tertentu. Sejarah lisan
dengan demikian memiliki dua fungsi, pertama ia sebagai metode (cara penulisan sejarah) dan
kedua sebagai sumber sejarah.
2.Sejarah Sosial
Merupakan penulisan sejarah yang berkaitan dengan tema-tema sosial seperti kemiskinan,
perbanditan, kekerasan, kriminalitas, pelacuran, perlawanan terhadap kolonial, pertumbuhan
penduduk, migrasi, urbanisasi dan sebagainya.
3.Sejarah Kota
Sebagaimana sejarah sosial, permasalahan yang menjadi bidang kajian sejarah kota juga sangat
luas. Diantara bidang kajian yang termasuk dalam sejarah kota antara lain, perkembangan
ekologi (lingkungan) kota; transformasi atau perubahan sosial ekonomi masyarakat kota
(termasuk di dalamnya adalah industrialisasi dan urbanisasi); sistem sosial dalam masyarakat
kota; problem-problem sosial seperti masalah kepadatan dan heterogenitas; dan mobilitas sosial
masyarakat perkotaan. Sejarawan banyak yang memasukkan sejarah kota juga dalam sejarah
sosial atau sejarah lokal.
4.Sejarah Pedesaan
Sejarah pedesaan adalah sejarah yang secara khusus meneliti tentang desa atau pedesaan,
masyarakat petani, dan ekonomi petanian.
5.Sejarah Ekonomi
Sejarah ekonomi merupakan salah satu unit penulisan sejarah yang mempelajari berbagai faktor
yang menentukan jalannya perkembangan perekonomian (produksi, distribusi dan konsumsi)
suatu masyarakat.
6.Sejarah Kebudayaan
Merupakan kajian historis yang membahas tentang pola-pola kehidupan (morfologi budaya) dan
kesenian.
7.Sejarah Lokal
Beberapa tema yang merupakan objek penulisan sejarah lokal adalah dinamika masyarakat
pedesaan, interaksi antar suku bangsa dalam masyarakat majemuk, revolusi nasional di tingkat
lokal, dan biografi tokoh-tokoh lokal.
8.Sejarah Wanita
Bidang kajian dari sejarah wanita ini antara lain meliputi: tentang peranan wanita dalam berbagai
sektor sosial-ekonomi, biografi tokoh wanita, gerakan-gerakan wanita, sejarah keluarga dimana
peran wanita disini sangat dominan, tentang budaya wanita, dan tema tentang kelompok-
kelompok wanita. Sebagai spesialisasi dalam kajian sejarah, sejarah wanita dapat dimasukkan
dalam sejarah sosial.
9.Sejarah Agama
Kajian dalam sejarah agama antara lain meliputi, sejarah awal lahirnya agama-agama dunia,
aliran-aliran keagamaan pada agama-agama tertentu, gerakan-gerakan keagamaan,
pemberontakan ulama dan lain sebaginya.
10.Sejarah Politik
Sejarah politik merupakan sejarah yang mengkaji tentang masalah-masalah pemerintahan,
kenegaraan (termasuk partai-partai politik) dan power (kekuasaan).
11.Sejarah Pemikiran
Sejarah pemikiran dapat didefinisikan sebagai the study of the role of ideas in historical events
and process. Secara lebih kongkrit sejarah pemikiran mencakup studi tentang pemikiran-
pemikiran besar, yang berpengaruh pada kejadian bersejarah, serta pengaruh pemikiran tersebut
pada masyarakat bawah.
12.Sejarah Kuantitatif
Sejarah kuantitatif adalah penggunaan metode kuantitatif (teknik matematika) dalam penulisan
sejarah. Perbedaannya dengan penulisan sejarah lain (sejarah kualitatif) dengan demikian terletak
pada penggunaan data sejarah. Kalau sejarah kualitatif datanya berupa deskripsi (berita),
peninggalan (bangunan, foto), pikiran, perbuatan, dan perkataan (sejarah lisan), maka sejarah
kuantitatif datanya berupa angka-angka (misalnya: angka kejahatan, jumlah murid), statistik
(misalnya: harga sembako, perpajakan) dan sensus (misalnya: penduduk, ternak).
13.Sejarah Mentalitas
Tema-tema yang menjadi objek studi sejarah mentalitas antara lain meliputi mentalitas
revolusioner, kontrarevolusioner, orang-orang militan, kaum anarkis, perbanditan, pelacuran,
petualangan, pembunuhan, kriminalitas, konflik desa-kota, fenomena bunuh diri, ketidakwarasan
(gila), budaya populer (budaya pop), penindasan perempuan, pertenungan, aborsi,
homoseksualitas, dan kematian.
14.Biografi
Merupakan sejarah tentang perjalanan hidup seseorang. Misalnya biografi Ki Hajar Dewantoro,
Soeharto dan lain sebagainya.