You are on page 1of 48

Konseling dalam Kebidanan

By :
Rosita Syarifah, S.SiT

Konseling Kebidanan 1
Definisi Konseling Kebidanan
• Suatu proses pembelajaran, pembinaan
hubungan baik, pemberian bantuan dan
bentuk kerja sama yang dilakukan secara
profesional (sesuai dengan bidangnya) oleh
bidan kepada klien untuk memecahkan
masalah, mengatasi hambatan perkembangan
dan memenuhi kebutuhan klien.

Konseling Kebidanan 2
Unsur-unsur Praktik Konseling
Kebidanan
• Peserta : minimal 2 orang (bidan&klien)
• Tujuan : melakukan perubahan klien untuk
menjadi lebih baik
• Hasil Belajar : klien mencapai kemandirian
sebagai makhluk individu, sosial, religius dan
kultural.

Konseling Kebidanan 3
Tujuan Konseling dalam Kebidanan

Mengubah klien :
• Pengetahuan (knowledge)
• Sikap (attitude)
• Perilaku (attack)

Konseling Kebidanan 4
Fungsi Konseling dalam Kebidanan

• Kuratif : memecahkan atau membantu mengatasi


masalah yang dihadapi klien
• Misalnya :
Remaja yang tidak memahami kedewasaan,
kemudian bidan berusaha menunjukkan dan
mengarahkan potensi yang ada pada remaja
dengan memberikan motivasi serta memunculkan
motif dan keinginan dalam remaja itu sendiri.

Konseling Kebidanan 5
Fungsi Konseling dalam Kebidanan

• Fungsi preventif : tidak hanya mengatasi


masalah yang telah terjadi, tapi juga menjaga
agar masalah tidak bertambah serta muncul
masalah baru yang dapat mengganggu diri
klien dan orang lain
• Membelajarkan klien agar terhindar dari
masalah yang semakin kompleks, mendalam
dan rumit

Konseling Kebidanan 6
Langkah-langkah Konseling
Kebidanan
• Langkah Awal
• Langkah Inti
• Langkah Akhir

Konseling Kebidanan 7
Langkah Awal
• Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan sendiri
• Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri
• Menentukan alasan klien minta pertolongan
• Membina rasa percaya diri
• Melakukan komunikasi secara terbuka
• Membuat kontrak bersama
• Mengeksplorasi pikiran, perasaan & perbuatan klien
• Mengidentifikasi masalah klien
• Merumuskan tujuan bersama klien

Konseling Kebidanan 8
Langkah Inti
• Mengeksplorasi stressor yang tepat
• Mendukung perkembangan kesadaran diri klien dan
pemakaian koping mekanisme yang konstruktif
• Mengatasi penolakan perilaku maladaptif
• Memberikan beberapa alternatif yang dipilih klien
• Melaksanakan alternatif tsb
• Merencanakan tindak lanjut dari alternatif pilihan

Konseling Kebidanan 9
Langkah Akhir
• Menciptakan realitas perpisahan
• Membicarakan proses terapi dan pencapaian
tujuan
• Saling mengeksplorasi perasaan, penolakan
(kehilangan), sedih, marah, dan perilaku lain
• Mengevaluasi kegiatan dan tujuan konseling
• Rencana tindak lanjut

Konseling Kebidanan 10
Kualitas Pribadi Konselor (1)

• Pemahaman diri (self-knowledge)


• Kompetensi (competency)
• Kesehatan psikologis
• Dapat dipercaya (trustworthiness)
• Kejujuran (honesty)
• Kekuatan (strength)

Konseling Kebidanan 11
Kualitas Pribadi Konselor (2)

• Bersikap hangat
• Respons yang aktif (actives responsivenees)
• Kesabaran (patience)
• Kepekaan (sensitivity)
• Kesadaran holistik (holistic awareness)

Konseling Kebidanan 12
Alasan Pentingnya Pemahaman Diri

Jika pemahaman diri baik maka :


• Persepsi yang akurat terhadap klien
• Terampil memahami orang lain
• Berkomunikasi secara jujur dengan klien

Konseling Kebidanan 13
Cara Mempertahankan Kompetensi
• Meningkatkan pengetahuan tentang tingkah laku,
banyak membaca dan menelaah buku, mengikuti
seminar dan diskusi terkait
• Menemukan pengalaman hidup baru untuk
mempertajam kompetensi dan mengembangkan
keterampilan
• Mencoba gagasan dan pendekatan baru
• Mengevaluasi efektivitas konseling dengan
menelaah pertemuan agar lebih produktif
• Menindaklanjuti hasil evaluasi untuk
mengembangkan atau memperbaiki konseling
Konseling Kebidanan 14
Dampak Kesehatan Psikologis
• Menimbulkan perasaan puas
• Memenuhi kebutuhan akan rasa nyaman,
• Membantu mengatasi masalah
• Menyadari kelemahan
• Menciptakan kehidupan yang lebih baik
• Melakukan aktifitas positif, seperti membaca,
menulis, rekreasi, bermain, berolahraga

Konseling Kebidanan 15
Perwujudan Kualitas Perilaku Sensitif

• Sensitif terhadap reaksi diri sendiri


• Mengetahui kapan, dimana, dan berapa lama
mengungkapkan masalah klien
• Mengajukan pertanyaan tentang persepsi
klien pada masalah yang dihadapi
• Sensitif terhadap sifat-sifat yang mudah
tersinggung

Konseling Kebidanan 16
Hambatan-hambatan dalam Konseling
Kebidanan
• Faktor internal (bidan) : kurang percaya diri
kurang pengetahuan dan keterampilan ttg
konseling
• Faktor eksternal (mitra kerja bidan) : fasilitas,
budaya

Konseling Kebidanan 17
Masa Sulit dalam Konseling (1)

• Klien diam, tidak mau bicara


• Klien menangis terus-menerus
• Bidan meyakini bahwa tidak ada
penyelesaian bagi masalah klien
• Bidan melakukan suatu kesalahan
• Bidan tidak mengetahui jawaban dari
pertanyaan klien
• Klien menolak bantuan bidan

Konseling Kebidanan 18
Masa Sulit dalam Konseling (2)

• Bias gender
• Bidan dan klien sudah saling mengenal
sebelumnya
• Klien menanyakan hal yang sangat pribadi
kepada bidan
• Bidan merasa dipermalukan
• Keadaan kritis

Konseling Kebidanan 19
Konseling Kebidanan 20
Klien Diam, Tidak Mau Bicara
• Refleksi Perasaan : “saya mengerti hal ini sulit
untuk dibicarakan”
• Biarkan suasana hening sebentar
• Pandang Klien
• Perlihatkan sikap tubuh yang menunjukkan
perhatian
• Beri kesempatan pada klien untuk
mengekspresikan perasaannya.
Konseling Kebidanan 21
Klien Menangis Terus-menerus
• Tunggu beberapa saat
• Tenangkan klien dengan memberikan
sentuhan
• Bidan bisa memberikan tissue pada klien
untuk menyeka air matanya

Konseling Kebidanan 22
Bidan Meyakini bahwa Tidak Ada
Penyelesaian bagi Masalah Klien
• Sediakan waktu untuk klien
• Bersama klien menghadapi masa sulit

Konseling Kebidanan 23
Bidan Melakukan Suatu Kesalahan

• Bersikap jujur
• Meminta maaf
• Hargai dan percayai klien
• Bersikap terbuka

Konseling Kebidanan 24
Bidan tidak Mengetahui Jawaban dari
Pertanyaan Klien
• Berusaha mencari informasi
• Tunjukkan buku sumber lain untuk
mendapatkan informasi
• Akui Keterbatasan
• Rujuk klien kepada Konselor atau bidan lain
yang lebih kompeten

Konseling Kebidanan 25
Klien Menolak Bantuan Bidan
• Buka Pembicaraan dengan mengajukan
pertanyaan tentang alasan kedatangan klien
• Sarankan untuk melakukan pertemuan
lanjutan

Konseling Kebidanan 26
Bias Gender
• Gunakan kata-kata yang menunjukkan
perhatian positif dan refleksi. Misalnya
“kadang-kadang pada awalnya seseorang
akan merasa lebih nyaman berbicara dengan
sesama jenis kelaminnya”.

Konseling Kebidanan 27
Bidan dan Klien Sudah Saling
Mengenal Sebelumnya
• Sarankan untuk ke konselor atau bidan
lainnya
• Jika ibu tetap mau dengan bidan yang sudah
dikenal, jangan mencampur adukkan masalah
pribadi bidan dengan klien

Konseling Kebidanan 28
Klien Menanyakan Hal yang Sangat
Pribadi kepada Bidan
• Setelah beberapa saat potong pembicaraan
klien dan gunakan teknik memfokuskan
(focusing)

Konseling Kebidanan 29
Bidan Merasa Dipermalukan
• Setelah beberapa saat potong pembicaraan
klien dan gunakan teknik memfokuskan
(focusing)
• Sebaiknya bidan tetap bersikap profesional
• Tidak menceritakan kehidupan pribadinya

Konseling Kebidanan 30
Keadaan Kritis
• Bersikap direktif
• Langsung melakukan tindakan penyelamatan
• Komunikasikan dengan tegas dan sopan mengenai
keadaan kritis tersebut kepada keluarga
• Berikan penjelasan singkat, jelaskan langkah-
langkah yang harus dilakukan bersama untuk
mengatasi keadaan
• Lakukan teknik mendengar efektif
• Tenangkan klien
• Bidan Bersikap tenang

Konseling Kebidanan 31
Bentuk Layanan Konseling Kebidanan

• Konseling remaja dan kesehatan reproduksi


• Konseling ibu hamil
• Konseling ibu bersalin
• Konseling ibu nifas
• Konseling KB
• Konseling tentang kekerasan

Konseling Kebidanan 32
Konseling Remaja & Kespro
• Remaja dan kespro
• Seksualitas
• Pengenalan organ reproduksi ♂/♀
• Proses terjadinya kehamilan, KTD, aborsi
• Metode-metode pencegahan kehamilan
• Infeksi menular seksual, HIV/AIDS
• Isu gender
• Narkoba dan zat adiktif
• Kesehatan masyarakat
• Hubungan dengan pasangan
• Kekerasan pada remaja
Konseling Kebidanan 33
Konseling Ibu Hamil (< 36 mgg)
• 7T : Tensi, Timbang BB, Tablet Fe,
TFU, Tes PMS, Tetanus Toxoid,
Temuwicara
• Kebutuhan ibu hamil
• Beban kerja ibu
• Senggama saat hamil
• Faktor yang berhubungan dengan 3
terlambat
• Perawatan antenatal care
• Kunjungan ulang

Konseling Kebidanan 34
Konseling Ibu Hamil (>36 mgg)
• Kesejahteraan ibu dan janin
• Tanda bahaya kehamilan
• Tanda persalinan dini
• Rencana persalinan (persiapan ibu&bayi)
• Program KB pasca persalinan
• Pemberian ASI eksklusif (kolostrum)

Konseling Kebidanan 35
Konseling Ibu Bersalin (Kala I)
• Masalah dalam persalinan
• Tindakan selama persalinan
• Menganjurkan makan dan minum pada saat ibu
tidak ada kontraksi
• Menganjurkan ibu tidak menahan B.A.K
• Menganjurkan ibu istirahat saat tidak kontraksi
• Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan apabila ketuban
belum pecah
• Menganjurkan ibu menggunakan teknik relaksasi
• Menganjurkan keluarga mendampingi ibu

Konseling Kebidanan 36
Konseling Ibu Bersalin (Kala II)
• Mengajari cara meneran yang baik
• Menganjurkan ibu untuk meneran pada saat
ada his
• Menganjurkan ibu untuk beristirahat, apabila
diperlukan beri ibu minum saat tidak ada his
• Memberi semangat dan dukungan pada ibu

Konseling Kebidanan 37
Mekanisme Persalinan Kala II

Konseling Kebidanan 38
Konseling Ibu Bersalin (Kala III)
• Mengajari ibu untuk melakukan masase
uterus
• Memberi informasi ibu tentang pendarahan
setelah melahirkan

Konseling Kebidanan 39
Konseling Ibu Bersalin (Kala IV)
• Memberikan informasi tentang pentingnya masase uterus
• Memberikan informasi cara perawatan dan kebersihan
vulva hygiene serta cara membasuh yang benar
• Menganjurkan ibu untuk sering mengganti pembalut
• Memberikan informasi tentang ASI eksklusif
• Memberikan informasi dan memotivasi ibu untuk
melakukan mobilisasi
• Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

Konseling Kebidanan 40
Konseling Ibu Nifas
• Proses masa nifas
• Keluhan umum 1-72 jam postpartum
• Tanda kegawatan pada ibu dan bayi
• Kebersihan ibu
• ASI eksklusif & teknik menyusui
• Kebutuhan nutrisi ibu nifas
• Aktifitas ibu nifas
• Hubungan seksual & Program KB
• Perubahan emosi ibu
• Perencanaan kunjungan rumah
Konseling Kebidanan 41
Konseling Ibu Nifas (BBL)
• Tanda kegawatan BBL
• Kebersihan bayi
• Perawatan tali pusat bayi
• Imunisasi
• Status kesehatan bayi
• Penilaian pertumbuhan dan
perkembangan bayi

Konseling Kebidanan 42
Konseling KB
• Memperlakukan klien dengan baik
• Interaksi dengan klien
• Menghindari pemberian informasi yang
berlebihan
• Menyediakan metode yang diinginkan
• Membantu klien mengerti dan mengingat

Konseling Kebidanan 43
Contoh Alat KB

Konseling Kebidanan 44
Konseling KB (langkah-langkah)
• SA : SApa & SAlam
• T : Tanyakan informasi tentang klien
• U : Uraikan tentang pilihannya
• TU : banTUlah klien dalam menentukan
pilihannya
• J : Jelaskan penggunaan alat KB pilihannya
• U : perlunya kunjungan Ulang

Konseling Kebidanan 45
Konseling Kekerasan
• Pelecehan seksual
• Perkosaan
• Kekerasan saat pacaran
• Kekerasan dalam rumah tangga

Konseling Kebidanan 46
Konseling Kebidanan 47
Rest & Relax

Konseling Kebidanan 48

You might also like