You are on page 1of 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR

BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan upaya untuk membantu perkembangan siswa, sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial, sehingga ia dapat hidup secara layak dalam kehidupannya. Dengan
demikian melalui pendidikan siswa dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan, dikembangkan
nilai-nilai moralnya dan ketrampilannya.
Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1
butir 1 disebutkan, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
BAB II PEMBAHASAN
Perbuatan Belajar
Menurut Hamalik (2004:27), “Perbuatan belajar adalah modifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of
behavior through experiencing).” Menurut pengertian ini, perbuatan belajar merupakan suatu
proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan
tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan
melainkan perubahan kelakuan.
Menurut Tu’u (2004:109), faktor-faktor yang mempengaruhi perbuatan belajar siswa
antara lain: teman-teman bergaul, keyakinan/iman, dan orang tua.
Teman Bergaul
Teman bergaul adalah tempat di mana siswa bersosialisasi. Di sini mereka bisa
mendapatkan proses pembelajaran. Pada satu sisi teman bergaul dapat memberikan manfaat
kepada siswa, namun di sisi lain hal ini dapat menjerumuskan diri siswa itu sendiri. Manfaat
dari bergaul apabila para siswa dapat belajar bersama untuk memecahkan masalah belajar,
dan mendiskusi suatu permasalahan.
Keyakinan/Iman
Nilai-nilai ajaran agama yang didapatkan di sekolah, di tempat idabah dan di rumah,
sangat dirasakan mempengaurhi sikap, pikiran, perbuatan dan perkataan. Bila siswa akan
melakukan sesuatu, nilai keyakinan iman ikut mempengaruhi. Apalagi, bila tingkat
penghayatan imannya cukup baik, hal itu sangat mempengaruhi diri dan prestasinya.
Orang Tua
Menurut Suhendi (2001:74) bahwa “menempatkan anak sebagai milik orang tua, membawa
peranan orang tua sebagai motivator, fasilitator, dan inisiator.” Artinya segenap perilaku dan
pikiran anak merujuk pada keinginan orang tua.
Hasil Belajar
Menurut Depdiknas (2003:3), “Hasil belajar (prestasi belajar) siswa yang diharapkan
adalah kemampuan yang utuh yang mencakup kemampuan kognitif, kemampuan psikomotor,
dan kemampuan afektif atau perilaku.” Menurut Tu’u (2004:75), “Prestasi belajar adalah hasil
belajar yang dicapai peserta didik ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan
pembelajaran di sekolah.” Sedangkan menurut Surya (2004:64) bahwa: “Prestasi belajar ialah
sesuatu yang dicapai oleh peserta didik sebagai perilaku belajar yang berupa hasil belajar yang
berbentuk perubahan pada pengetahuan, sikap, dan keterampilan.” Prestasi belajar peserta didik
ini biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka.
Sedangkan faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu: kecerdasan, usaha, bimbingan
belajar, teman sebaya, dan waktu yang cukup untuk belajar. Sedangkan menurut Nasution
(2005:38), faktor yang mempengaruhi perbuatan dan hasil belajar antara lain: bakat, mutu
pengajaran, kesanggupan untuk memahami pengajaran, ketekunan, waktu yang tersedia untuk
belajar.
Roestiyah (1996:151) menjelaskan bahwa dua faktor penghambat proses belajar
mengajar dapat berpengaruh pada proses belajar peserta didik. Adapun dua faktor tersebut adalah
faktor internal dan eksternal. Lebih lanjut Roestiyah (1996:151) menjelaskan pengertian dua
faktor internal dan eksternal adalah berikut ini. Faktor internal, ialah faktor yang timbul dari
dalam diri anak itu sendiri, seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat dan sebagainya.
Faktor eksternal, ialah faktor yang datang dari luar si anak, seperti kebersihan rumah, udara yang
panas, lingkungan dan sebagainya.
Pada faktor internal, hal yang dapat mempengaruhi belajar peserta didik adalah
bersumber dari dalam dirinya seperti masalah kesehatan, kemampuan, rasa aman, dan berbagai
kebutuhanya. Apabila peserta didik yang merasa belajarnya kurang sehat, tidak aman,
kemampuan belajarnya rendah, kurang motivasi dalam belajar dan sebagainya maka sudah tentu
kelancaran atau kelangsungan belajar dijalankan akan terhambat/terganggu, mungkin terhalang
sama sekali.
Secara khusus faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kelancaran dan kelangsungan
belajar peserta didik, dapat dibedakan dalam beberapa aspek.
Dari sekolah :
Interaksi guru dengan peserta didik
Cara penyajian
Hubungan antar peserta didik
Standar belajar diatas ukuran
Media pendidikan
Kurikulum
Keadaan gedung
Waktu belajar
Pelaksanaan disiplin
Metode belajar
Dari Masyarakat
Mass media
Kegiatan lain
Teman bergaul
Cara hidup di lingkungan
Dari Keluarga
Cara mendidik orag tua
Suasana keluarga
Pengertian orang tua
Keadaan sosial ekonomi keluarga
Latar belajar kebudayaan (Roestiyah, 1996:151)
Dari berbagai faktor yang termasuk dalam faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
belajar pada peserta didik di atas dapat ditanggulangi dengan baik dan sesuai kebutuhan, maka
akan kecenderungan memperoleh prestasi yang tinggi semakin besar.
Pengaturan waktu juga menjadi persoalan bagi siswa. Di atas kertas seorang siswa dapat
saja telah menyusun dan membagi waktunya, tetapi kenyataannya masih ada siswa yang
mengabaikan waktu. Akibatnya waktu yang seharusnya dimanfaatkan terbuang dengan percuma.
Waktu berlalu tanpa makna. Prestasi belajar yang diidam-idamkan untuk dicapai hanya tinggal
harapan. Sebaliknya, membuahkan hasil kekecewaan. Oleh karena itu, betapa pentinganya bagi
siswa membagi waktu belajarnya dengan membuat jadwal pelajaran dan jadwal belajar.
Lebih lanjut dikemukakan dalam hukum Jost bahwa peserta didik perlu membagi waktu
yang contohnya sebagai berikut:
07.00 Pergi sekolah 07.30 – 12.30 Belajar di sekolah 12.30 – 15.00 Istirahat 15.00 – 17.00
Belajar sore 17.00 – 19.00 Membantu orang tua/menyelesaikan kegiatan lain 19.30 – 21.00
Belajar malam 21.00 – 04.30 Bangun tidur 04.30 – 06.00 Belajar pagi
Belajar dengan teratur merupakan pedoman mutlak yang tidak bisa diabaikan oleh siswa
yang sedang belajar. Belajar dengan teratur berarti pula mengikuti setiap penjelasan yang dan
beberapa dianjurkan oleh guru mata pelajaran. Di samping adanya keteraturan dalam belajar juga
diharapkan adanya ketaatan dalam menjalankan tugas yang biasa disebut dengan disiplin.
Menurut Semiawan (2002:62) orang tua dapat memberikan dukungan dalam kegiatan
belajar anaknya dengan cara: (1) menanamkan kebiasaan belajar siswa; (2) menumbuhkan
kedisiplinan dalam belajar pada siswa; (3) menyediakan segala fasilitas belajar; (4) membantu
dan membimbing siswa dalam menemukan kesulitan belajar.
BAB III
PENUTUP
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar digolongkan menjadi 3, yaitu: faktor dari dalam, faktor dari luar dan faktor
instrumen. Faktor dari dalam meliputi :
a. Fisiologi, meliputi kondisi jasmaniah secara umum dan kondisi panca indra. Anak
yang segar jasmaninya akan lebih mudah proses belajarnya. Anak-anak yang
kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya di bawah anak-anak yang tidak
kekurangan gizi, kondisi panca indra yang baik akan memudahkan anak dalam proses
belajar.
a. Kondisi psikologis, yaitu beberapa faktor psikologis utama yang dapat mempengaruhi
proses dan hasil belajar adalah kecerdasan, bakat, minat, motivasi, emosi dan
kemampuan kognitif.
1). Faktor kecerdasan
2). Bakat individu satu dengan lainnya tidak sama,
3). Minat individu
4). Motivasi belajar antara siswa yang satu dengan siswa lainnya tidaklah sama.
5). Emosi merupakan kondisi psikologi (ilmu jiwa) individu untuk melakukan
kegiatan, dalam hal ini adalah untuk belajar.
6). Kemampuan kognitif siswa yang mempengaruhi belajar mulai dari aspek
pengamatan, perhatian, ingatan, dan daya pikir siswa.
Faktor dari luar yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar siswa yang mempengaruhi
proses dan hasil belajar. Faktor-faktor ini meliputi :
a. Lingkungan alami
Lingkungan alami yaitu faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar
misalnya keadaan udara, cuaca, waktu, tempat atau gedungnya, alat-alat yang dipakai
untuk belajar seperti alat-alat pelajaran.
1). Keadaan udara mempengaruhi proses belajar siswa.
2). Waktu belajar mempengaruhi proses belajar siswa misalnya: pembagian waktu
siswa untuk belajar dalam satu hari.
3). Cuaca yang terang benderang dengan cuaca yang mendung akan berbeda bagi
siswa untuk belajar..
4). Tempat atau gedung sekolah mempengaruhi belajar siswa.
5). Alat-alat pelajaran yang digunakan baik itu perangkat lunak (misalnya, program
presentasi) ataupun perangkat keras (misalnya Laptop, LCD).
b. Lingkungan sosial
DAFTAR PUSTAKA
Clemes, Harris. 2001. Mengajarkan Disiplin kepada Anak. Jakarta: Mitra Utama.
Darmodihardjo, Dardji. 1999. Sekitar Pendidikan Pancasila. Jakarta: Kurnia Esa.
Depdiknas. 2003. Laporan Hasil Belajar. Jakarta
Djaali, H. 2000. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Program Pascasarjana UNJ
Djamarah, Sayiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka
Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hakim, Thursan. 2000. Belajar secara fektif. Jakarta: Puspa Swara.
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

You might also like