You are on page 1of 11

Metode Penelitian Kualitatif

Saturday, 17 January 2009 00:00 Iyan Afriani H.S

A. Pengantar

Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian
berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil
kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah
kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun
berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang
yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasan
yang tak terbatas.

Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan
pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada
pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan
terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami
(Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa
metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam
penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus
memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan
mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan
pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas,
untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk
mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah
perkembangan.

B. Sistematika Penelitian Kualitatif


Judul
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Bab I Pendahuluan
Konteks Penelitian
Fokus Kajian Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bab II Perspektif Teoritis dan Kajian Pustaka
Bab III Metode Penelitian
Pendekatan
Batasan Istilah
Unit Analisis
Deskripsi Setting Penelitian
Pengumpulan Data
Analisis Data
Keabsahan data
Bab IV Hasil dan pembahasan
Bab VI Kesimpulan dan saran
Daftar pustaka
Lampiran

Penjelasan secara ringkas keseluruhan unsur yang ada dalam penelitian kualitatif,
yaitu:
1. Judul, singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian
penelitian. Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran yang
bermacam-macam dan tidak bias makna.
2. Abstrak, ditulis sesingkat mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang tertulis
di dalam laporan penelitian. Abstrak penelitian selain sangat berguna untuk
membantu pembaca memahami dengancepat hasil penelitian, juga dapat
merangsang minat dan selera orang lain untuk membacanya.
3. Perspektif teoritis dan kajian pustaka, perspektif teori menyajikan tentang teori
yang digunakan sebagai perpektif baik dalam membantumerumuskan fokus kajian
penelitian maupun dalam melakukan analisis data atau membahas temuan-temuan
penelitian. Sementara kajian pustaka menyajikan tentang studi-studi terdahulu
dalam konteks fenomena dan masalah yang sama atau serupa.
4. Metode yang digunakan, menyajikan secara rinci metode yang digunakan dalam
proses penelitian.
5. Temuan–temauan penelitian, menyajikan seluruh temuan penelitian yang
diorganisasikan secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok masalah atau
fokus kajian penelitian. Temuan-temuan penelitian yang disajikan dalam laporan
penelitian merupakan serangkaian fakta yang sudah direduksi secara cermat dan
sistematis, dan bukan kesan selintas peneliti apalagi hasil karangan atau
manipulasi peneliti itu sendiri.
6. Analisis temuan– temuan penelitian. Hasil temuanmemrlukan pembahasan lebih
lanjut dan penafsiran lebih dalam untuk menemukan makna di balik fakta. Dalam
melakukan pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian, peneliti harus
kembali mencermati secara kritis dan hati-hati terhadap perspektif teoritis yang
digunakan.

C. Jenis-jenis Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian, yaitu:
1. Biografi
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan
kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah
mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat
mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti
subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.

2. Fenomenologi
Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau
fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu.
Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam
memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54),
Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai
ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep
epoche adalah membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep
epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal
tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.

3. Grounded theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah
individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau
menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana
individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon
terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan
suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.

4. Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti
menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup.
Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi
melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam
pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui
wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti
atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.

5. Studi kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan
terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai
sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang
dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.

D. Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1. Wawancara
Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth
interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang
diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana
pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden
adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan
kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara,
yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan
aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan
wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta,
hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building
raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi
negatif.

2. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku,
kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti
melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian,
untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk
evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik
terhadap pengukuran tersebut.

Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan
dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan
observasi kelompok tidak terstruktur.
 Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data
yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian
responden.
  Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan
guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu
mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.
 Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok
terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan
durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku
muncul), dan kualitas perilaku.

3. Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.
Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian,
cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada
ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal
yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa
macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial,
klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di
website, dan lain-lain.

4. Focus Group Discussion (FGD)


Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya
dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema
menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap
pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu
permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah
dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.

E. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif di dasarkan pada pendekatan yang
digunakan. Beberapa bentuk analisis data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1. Biografi
Langkah-langkah analisis data pada studi biografi, yaitu:
a. Mengorganisir file pengalaman objektif tentang hidup responden seperti tahap
perjalanan hidup dan pengalaman. Tahap tersebut berupa tahap kanak-kanak, remaja,
dewasa dan lansia yang ditulis secara kronologis atau seperti pengalaman pendidikan,
pernikahan, dan pekerjaan.
b. Membaca keseluruhan kisah kemudian direduksi dan diberi kode.
c. Kisah yang didapatkan kemudian diatur secara kronologis.
d. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan mengkaji makna kisah yang dipaparkan,
serta mencari epipani dari kisah tersebut.
e. Peneliti juga melihat struktur untuk menjelaskan makna, seperti interaksi sosial
didalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan konteks sejarah, kemudian memberi
interpretasi pada pengalaman hidup individu.
f. Kemudian, riwayat hidup responden di tulis dengan berbentuk narasi yang berfokus
pada proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan dengan pengalaman hidupnya
dan keunikan hidup individu tersebut.

2. Fenomenologi
Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi, yaitu:
a. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran menyeluruh tentang
fenomena pengalaman yang telah dikumpulkan.
b. Membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan pinggir mengenai data yang
dianggap penting kemudian melakukan pengkodean data.
c. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh responden
dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada awalnya diperlakukan
memiliki nilai yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang tidak relevan dengan topik dan
pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat repetitif atau tumpang tindih dihilangkan,
sehingga yang tersisa hanya horizons (arti tekstural dan unsur pembentuk atau penyusun
dari phenomenon yang tidak mengalami penyimpangan).
d. Pernyataan tersebut kemudian di kumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis
gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi.
e. Selanjutnya peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari fenomena tersebut
sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian mengembangkan textural
description (mengenai fenomena yang terjadi pada responden) dan structural description
(yang menjelaskan bagaimana fenomena itu terjadi).
f. Peneliti kemudian memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari
fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman responden mengenai
fenomena tersebut.
g. Membuat laporan pengalaman setiap partisipan. Setelah itu, gabungan dari gambaran
tersebut ditulis.

3. Grounded theory
Langkah-langkah analisis data pada studi grounded theory, yaitu:
a. Mengorganisir data
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Open coding, peneliti membentuk kategori informasi tentang peristiwa dipelajari.
d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki kondisi-kondisi
yang menyebabkannya, mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi, dan menggambarkan
peristiwa tersebut.
e. Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan mengintegrasikan
kategori di dalam model axial coding.
Selanjutnya peneliti boleh mengembangkan dan menggambarkan suatu acuan yang
menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi
peristiwa.

4. Etnografi
Langkah-langkah analisis data pada studi etnografi, yaitu:
a. Mengorganisir file.
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti.
d. Menginterpretasi penemuan.
e. Menyajikan presentasi baratif berupa tabel, gambar, atau uraian.

5. Studi kasus
Langkah-langkah analisis data pada studi kasus, yaitu:
a. Mengorganisir informasi.
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya.
d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori.
e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural
dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang lain.
f. Menyajikan secara naratif.

F. Keabsahan Data
Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu
subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat
penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak
kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data
kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena
itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu:

1. Kredibilitas
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria
dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing,
analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check.
Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu:
a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan
data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari
responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga
kepercayaan diri peneliti sendiri.
b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam
situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta
memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar
data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
d. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil
sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-
rekan sejawat.
e. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang
berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan
mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
data.

2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang
lain.
3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti
dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika
membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.
4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana
hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan
lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang
tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih
objektif.

G. Reliabilitas
Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep dan
definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode
pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti
dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan responden.(IAHS)
Daftar Pustaka
Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta.
Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.
Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc:
California.

32
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode observasional , yaitu
dengan mengadakan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti. Sedangkan
desain penelitian menggunakan desain cross sectional yaitu pengambilan data
variabel bebas dan variabel terikat dilakukan pada satu waktu/bersamaan
waktunya
4.2. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah orang lanjut usia di Kelurahan
Jambangan Kecamatan Jambangan Kotamadya Surabaya. Jumlah populasi lanjut
usia sebanyak 134 orang. Responden dalam penelitian ini diambil total populasi.
Dari jumlah populasi tersebut ada yang meninggal dunia sebanyak 7 orang, dan 23
orang bermigrasi mengikuti anaknya, sehingga jumlah responden keseluruhan
adalah 104 orang
4.3. Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel yang akan dianalisis yaitu variabel bebas
(independent variable) yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian
lanjut usia, meliputi faktor kondisi kesehatan, kondisi ekonomi, dan kondisi
33
sosial dan variabel terikat (dependent variable) yaitu kemandirian lanjut usia.
Sedangkan definisi operasional dari variable diatas adalah sebagai berikut :
4.3.1 Kemandirian Lanjut Usia
Kemandirian lanjut usia adalah perilaku yang dilihat dari perlakuan lanjut
usia terhadap diri sendiri dan lingkungan yang berkaitan dengan pemenuhan hayat
hidupnya sehari-hari yaitu kemampuan melakukan aktifitas kesehatan, aktifitas
ekonomi dan aktifitas sosial. Kemandirian ini diukur dengan menggunakan
koesioner yang dilakukan dengan wawancara terhadap responden. Pengkategorian
variabel kemandirian lanjut usia adalah sebagai berikut :
1. 75 % - 100 % dari skor total = kategori mandiri, skor 2
2. 0 % - 74,9 % dari skor total = kategori tidak mandiri, skor 1
4.3.1 Faktor Kondisi Kesehatan
Kondisi kesehatan adalah kondisi fisik dan psikis pada lanjut usia.
Indikator-indikatornya meliputi berkurangnya pendengaran, penglihatan,
pelayanan kesehatan, melaksanakan aktivitas waktu respon yang lamban, dan
perubahan emosi. Pengukuran kondisi kesehatan menggunakan koesioner dengan
melakukan wawancara terhadap masing-masing responden. Pengkategorian
jawaban variabel kesehatan adalah sebagai berikut :
1. 75 % - 100 % dari skor total = kategori baik, skor 3
2. 50 % - 74,9 % dari skor total = kategori cukup, skor 2
3. < 50 % dari skor total = kategori kurang, skor 1
34
4.3.2 Faktor Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi lanjut usia adalah pekerjaan, penghasilan dan
pemenuhan kebutuhan hidup orang lanjut usia meliputi : kebutuhan pangan,
sandang, perumahan, kesehatan, rekreasi, dan hubungan sosial. Pengukuran
kondisi ekonomi menggunakan koesioner kemudian dilakukan wawancara
terhadap masing-masing responden. Pengkategorian jawaban variabel kondisi
ekonomi adalah sebagai berikut :
1. 75 % - 100 % dari skor total = kategori baik, skor 3
2. 50 % - 74,9 % dari skor total = kategori cukup, skor 2
3. < 50 % dari skor total = kategori kurang, skor 1
4.3.3 Faktor Kondisi Hubungan Sosial
Kondisi hubungan sosial adalah hubungan sosial antara lanjut usia dengan
anak/ keluarga dan masyarakat. Pengukuran terhadap kondisi sosial menggunakan
koesioner dengan melakukan wawancara terhadap masing-masing responden.
Pengkategorian jawaban variabel kondisi ekonomi adalah sebagai berikut :
1 75 % - 100 % dari skor total = kategori baik, skor 3
2 50 % - 74,9 % dari skor total = kategori cukup, skor 2
3 < 50 % dari skor total = kategori kurang, skor 1
35
4.4 Instrumen Penelitian
4.4.1 Validitas Instrumen Penelitian
Instrumen yang valid memiliki validitas tinggi, dan mampu mengukur apa
yang diinginkan atau mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Validitas dari beberapa faktor yang mempengaruhi kemandirian lanjut usia dikaji
berdasarkan tinjauan beberapa pustaka, yang kemudian diadakan uji validitas.
Untuk menguji validitas butir-butir instrumen dilakukan setelah dikonsultasikan
dengan ahli yang bersangkutan. Pada instrumen tersebut antar pertanyaan
diasumsikan independent dan mempunyai bobot sama . Skala skor diasumsikan
rasional Uji validitas dilakukan terhadap 30 orang sebagai sampel yang
mempunyai karakteristik sama dengan responden dalam penelitian ini. Sampel
dalam uji validitas diambil di tempat yang berbeda yaitu di kelurahan Ketintang
dan Sepanjang. Adapun Uji Validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan menguji kesahihan item pernyataan yang terdapat pada kuesioner, yaitu
dengan jalan menghitung koefisien korelasi Pearson dari tiap-tiap pernyataan
dengan skor total yang diperoleh. Koefisien korelasi masing-masing item
kemudian dibandingkan dengan angka kritis r yang ada pada tabel kritis r product
moment sesuai dengan derajad kebebasannya dan tingkat signifikansinya. Bila
koefisien korelasi lebih besar dari nilai kritis ( 0,361) maka suatu pernyataan
dianggap valid. (Hadi, 1998) Sebaliknya jika koefisien korelasi lebih kecil dari
nilai kritisnya (0,361) maka suatu pernyataan dianggap tidak valid
Pengukuran validitas item-item alat ukur penelitian dilakukan dengan
bantuan SPSS 10.01. Hasil perhitungannya pada taraf signifikan 0,05 untuk
36
kuesioner kesehatan lanjut usia terdapat 39 item, yang dinyatakan valid terdapat
25 item, yang tidak valid 14 item. Kuesioner kondisi ekonomi lanjut usia terdapat
49 item, yang dinyatakan valid 28 item, yang tidak valid 21 item. Kuesioner
kondisi sosial terdapat 28 item, yang dinyatakan valid 26 item dan tidak valid 2
item. Sedangkan kuesioner kemandirian terdapat 23 item, yang dinyatakan valid
18 item dan tidak valid 5 item. Dari hasil tersebut diujicobakan lagi pada
responden kemudian dianalisi menggunakan produk moment. Setelah diuji
kembali semua item valid. Hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran.
4.4.2 Reliabilitas Instrumen Penelitian
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan internal
consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian
hasilnya dianalisis dengan teknik tertentu. Pada penelitian ini pengujian
reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Dikatakan reliabel jika nilai alpha 0,6
(Salimun,2000). Uji reliabilitas dengan uji Alpha Conbrach menghasilkan
koefisien reliabilitas (r) sebagai tercantum dalam tabel berikut :
Tabel. 4.1 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel/Faktor Koefisien Reliabilitas Alpha
standar Keterangan
Kondisi Kesehatan
Kondisi Ekonomi
Kondisi Sosial
Kemandirian
0,9114
0,9124
0,8981
0,9087
0,600
0,600
0.600
0,600
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
37
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semua variabel bebas mempunyai
alpha hitung lebih besar dari alpha standart. Karena alpha hitung lebih besar
dari nilai alpha standart (0,6) , maka berarti seluruh faktor yang diuji dinyatakan
reliabel (andal). Dengan demikian maka hasil uji reliabilitas tersebut dapat
memenuhi syarat, sehingga kuesioner yang digunakan untuk mengukur masingmasing
variabel dapat diandalkan. Data hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada
lampiran
4.5 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan terhitung bulan Juni 2003
sampai dengan bulan Desember 2003
4.6 Prosedur Mengumpulkan Data
Untuk keperluan analisis data, peneliti memerlukan sejumlah data
pendukung yang berasal dari dalam dan luar lapangan. Untuk itu peneliti
menggunakan dua macam cara pengumpulan data, yaitu sebagai berikut
4.6.1 Data Primer
Untuk data primer dikumpulkan dengan dua macam cara, yaitu : observasi
(pengamatan). yaitu melalui pengamatan langsung fakta-fakta yang ada di lokasi
penelitian, fakta-fakta akan dicatat secara cermat dan sistematis oleh peneliti dan
menggunakan wawancara, yaitu mengadakan interview dan tanya jawab secara
langsung dengan responden yang terkait dengan obyek penelitian
38
4.6.2 Data Sekunder
Diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari sumber-sumber yang telah
ada, yaitu dari kelurahan Jambangan, Yayasan Abiyoso Surabaya, BKKBN
Surabaya, dan Biro Pusat Statistik Surabaya dan membaca atau mempelajari
buku-buku teks, makalah-makalah dan bahan-bahan seminar
4.7 Teknik Analisis Data
Berdasarkan rumusan masalah di atas untuk memecahkan masalah tentang
faktor-faktor yang menyebabkan ketidak mandirian lanjut usia digunakan analisis
deskripsi untuk melihat prosentase dari masing-masing responden, digunakan
tabulasi silang untuk melihat hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat,
dan digunakan regresi logistik untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat. Rumus untuk menghitung pengaruh antara variabel dependen dan
beberapa variabel independen adalah :
1
Y=
- ( b1x1 + b2x2 + b3x3)
1+e
Keterangan :
Y = Variabel dependen/terikat yaitu kemandirian orang lanjut usia
X1 = Faktor Kesehatan yang mempengaruhi kemandirian orang lanjut usia
X2 = Faktor ekonomi yang mempengaruhi kemandirian orang lanjut usia
X3 = Faktor sosial yang mempengaruhi kemandirian orang lanjut usia
39
b1 b2 b3 = Koefisien regresi logistik
e = bilangan eksponensial = 2,72

You might also like