You are on page 1of 19

BAB VI.

SPESIFIKASI TEKNIS

1. LINGKUP PEKERJAAN
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K)
Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran 2010, yang akan dilaksanakan melalui
Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian
(P3TIP/FEATI) akan mengadakan Pelelangan Penyedia Jasa Pemborongan
dengan sistem Pascakualifikasi, dengan Pekerjaan yang akan dilaksanakan
adalah meliputi :
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. PEKERJAAN
1. Pekerjaan Galian Tanah dan Urugan
2. a. Pekerjaan Batu
b. Pekerjaan Pasangan
3. Pekerjaan Pembetonan
4. Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela dan Bouvenlight
5. a. Pekerjaan Penutup Atap
b. Pekerjaan Plafond
6. Pekerjaan Pelapis Lantai
7. Pekerjaan Kunci
8. Pekerjaan Instalasi Listrik
9. Pekerjaan Sanitair
10. Pekerjaan Pengecatan
C. PEKERJAAN PAPAN NAMA DAN POT BUNGA
D. PEKERJAAN JALAN MASUK

1 Spesifikasi Teknis Pekerjaan


2. SITUASI
2.1. Lokasi Pembangunan Gedung
2.2. Lokasi Pembangunan akan diserahkan kepada Pemborong
sebagaimana adanya pada waktu rapat penjelasan, untuk itu calon
Pemborong wajib meneliti situasi medan, terutama kondisi tanah
bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dari hal lain yang berpengaruh
terhadap harga penawaran.
2.3. Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan
alasan untuk klaim dikemudian hari.
2.4. Dalam rapat penjelasan akan ditunjukan lokasi dimana pembangunan
akan dilaksanakan.
3. UKURAN TINGGI DAN UKURAN POKOK
3.1. Semua ukuran yang tercantum dalam gambar rencana dinyatakan
dalam cm dan m, kecuali ukuran baja/besi yang dinyatakan dalam
inci/mm.
3.2. Ukuran penduga dibuat dari papan/kayu terentang 5/7 cm x 3 m yang
di ketam semua sisinya, kemudian sebagian ditanam ke tanah asli
sedalam 1 m, ukuran penduga tersebut merupakan titik ikat tetap yang
harus dibuat pemborong dibawah Pengamatan Direksi Lapangan dan
dipelihara selama pelaksanaan.
3.3. Ketentuan letak yang akan dibangun diukur dibawah pengawasan
Direksi dengan patok-patok yang dirancang dan papan bouwplank
yang diketam pada sisinya.

Pemborong harus menyediakan paling sedikit 3 orang pembantu yang faham


dalam pengukuran, penyipat datar, penunjukan/prima silang, tali busur dan
lainnya yang diperlukan.

4. PEKERJAAN TANAH
4.1. Lingkup Pekerjaan ini meliputi :
4.1.1. Galian.
4.1.2. Urugan
Pengurugan dilakukan dengan ketinggian 50 cm dengan
menggunakan sirtu, sampai mencapai kepadatan yang
maksimal.
4.1.3. Pemadatan pada setiap lapisan timbunan.

2 Spesifikasi Teknis Pekerjaan


4.1.4. Tanah yang digunakan untuk pengurugan harus dari tanah
yang baik dan memenuhi syarat teknis, bebas dari akar,
bahan-bahan organik, barang bekas/sampah dan terlebih
dahulu mendapat persetujuan Direksi Lapangan, jika
diijinkan dapat digunakan tanah bekas galian
4.1.5. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal
maksimum tiap lapisan 15 – 20 cm dalam keadaan padat,
kemudian dibasahi dan digilas/ditimbris sampai mencapai
kepadatan 90% dari kepadatan maksimum. Direksi dapat
memerintahkan pengurugan melebihi ukuran,
diperhitungkan penyusutan tanah akibat konsolidasi.
4.1.6. Kelebihan pengurugan dari yang telah ditetapkan tidak
diadakan biaya tambahan.

5. PAPAN BOUWPLANK
5.1. Semua Bouwplank menggunakan kayu kelas II/terentang diserut rata
dan terpasang waterpass dengan peil + 0.00 m. Setiap jarak 2 m
papan bouwplank ini harus dicatat sumbu-sumbu dinding, dengan cat
yang tidak luntur oleh pengaruh iklim.
5.2. Jarak Papan Bouwplank selesai pemborong wajib memintakan
pemeriksaan dan persetujuan tertulis Direksi.

3 Spesifikasi Teknis Pekerjaan


6. PEKERJAAN PONDASI
6.1. Pondasi bangunan yang dipakai adalah pondasi lajur batu kali
1pc : 5 pp.
6.2. Material dan batu kali/belah yang keras dan bermutu baik, tidak cacat
dan tidak retak. Batu kapur, batu berpenampang bulat atau berpori
besar dan terbungkus lumpur tidak diperkenankan dipakai.
6.3. Adukan yang dipakai untuk pasangan pondasi adalah 1 pc : 5 pp.
6.4. Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimia
yang dapat merusak pondasi, asam alkali atau bahan organik.
6.5. Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur dari tanah liat,
kotoran organik dan bahan yang dapat merusak pondasi.
6.6. Sebelum pemasangan pondasi dimulai, ijin dari Direksi mengenal hal
tersebut harus didapat secara tertulis.

7. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN


7.1. Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah :
a. Pasangan dinding ½ bata 1 : 3
b. Pasangan dinding ½ bata 1 : 5
c. Plesteran/Acian dinding bata 1 : 3
d. Plesteran/Acian dinding bata 1 : 5
e. Plesteran/Afwerking permukaan beton.
Bahan yang dipakai adalah :
7.2. Bata Merah bermutu baik, pembakaran sempurna, bebas dari cacat
dan retak, maksimal belah menjadi dua bagian, produk lokal dan
memenuhi persyaratan PUBBI 70. Dalam hal bata merah sulit didapat,
pemborong dengan ijin tertulis dari Direksi dapat mempergunakan
bahan bangunan alternatif pengganti batu atau dinding ferrocement
(simpai wail).
7.3. Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur, tanah liat,
kotoran organik dan bahan yang dapat merusak pasangan, untuk itu
pasir yang akan dipakai terlebih dahulu diayak lewat lobang besar 10
mm.

4 Spesifikasi Teknis Pekerjaan


7.4. Semen yang dipakai harus memenuhi persyaratan N.I. 6 type 1
menurut ASTM dan memenuhi S 400 Standard Portland Cement.
Adukan atau Campuran
7.5. Adukan Transraam 1 PC : 3 PS dilaksanakan untuk :
a. Semua pasangan bata setinggi 50 cm diatas sloof, diatas lantai
pada semua dinding yang berhubungan dengan air setinggi 160
cm.
b. Pasangan bata kedua sisi saluran dan bata sebagai pondasi serta
tempat lainnya yang diperlukan seperti pasangan dinding dan
semua bak larva yang lama dan yang baru.
c. Plesteran dinding yang masuk kedalam tanah, saluran pasangan
transraam, plint plesteran, afwerking permukaan beton dan seluruh
pasangan bata 1 PC : 3 PS tersebut diatas.
7.6. Adukan 1 PC : 5 PS dilaksanakan untuk pasangan dinding dan
plesteran yang tidak transraam seperti tercantum diatas.

Pelaksanaan Pekerjaan
7.7. Pekerjaan pasangan dinding bata harus terkontrol waterpass baik
arah vertikal maupun horizontal.
7.7.1. Setiap 8 baris bata harus dipasang anker besi dari kolom,
pelaksanaan pasangan dinding bata tidak boleh melebihi
ketinggian 1 meter setiap hari.
7.7.2. Batu bata sebelum dipasangkan terlebih dahulu dibasahi
air.
7.8. Sebelum dinding di plester harus dikamprot dahulu dengan campuran
1 PC : 3 PS dengan ketebalan lebih kurang 3 mm untuk mendapatkan
ikatan yang lebih baik. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga
pengeringan bidang plesteran stabil dan kemudian diperhalus dengan
acian semen.
7.9. Untuk finishing beton expose, sebelum diperhalus/ afwerking
permukaan beton perlu dikasarkan/dikamprot terlebih dahulu dengan
campuran 1 PC : 3 PS dengan ketebalan lebih kurang 3 mm untuk
mendapatkan ikatan yang lebih baik.

5 Spesifikasi Teknis Pekerjaan


7.10. Seluruh pekerjaan pasangan dan plesteran yang tidak lurus,
berombak dan retak-retak harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya
pemborong.

8. PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN TIDAK BERTULANG


8.1. Lingkup Pekerjaan :
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
8.1.1. Pekerjaan beton bertulang terdiri dari, sloof, kolom
struktur, dan ringbalk.
Pekerjaan beton tidak bertulang terdiri dari :
8.1.2. Neut-neut dibawah kusen setinggi 10 cm.
a. Rabat beton disekeliling bangunan.
b. Beton dibawah pasangan lantai kerja.
Bahan/Material
8.2. Khusus untuk Beton Struktur
8.2.1. Sloof, kolom, dan ringbalk memakai beton molen (Site Mix
K-175).

8.3. Pasir beton dan koral harus bermutu baik, tidak mengandung bahan
organik, lumpur dan sejenisnya, koral yang digunakan mempunyai
gradasi 2-3 cm dan dapat memenuhi persyaratan PB171, SNI 03-
2874-1992.
8.4. Air yang dipakai harus tawar dan bersih, bebas dari zat-zat kimia yang
merusak beton.
8.5. Tulangan besi beton yang digunakan harus bebas dari minyak,
kotoran, karat lepas dan lain-lain yang dapat merusak, semua
tulangan menggunakan tulangan baja U-24 dengan ukuran sesuai
dengan gambar.
Bekisting
8.6. Bahan bekisting untuk ringbalk dan kolom, cukup dengan kayu
terentang/kelas II yang cukup kering.
Pasangan bekisting harus rapih, cukup kuat dan kaku untuk menahan
getaran dan kejutan gaya yang diterima tanpa berubah bentuk
kerapihan dan ketelitian pemasangan harus memperhatikan agar
setelah bekisting dibongkar memberikan bidang-bidang yang rata.

6 Spesifikasi Teknis Pekerjaan


8.7. Celah-celah antara papan harus rapat agar pada waktu pengecoran
air tidak merembes kebawah sebelum pengecoran bagian dalam
bekisting harus bersih dari kotor.
Adukan
8.8. Adukan beton bertulang dengan perbandingan 1 PC : 2 PP : 3 KRL
harus dilaksanakan pada Pondasi setempat, kolom-kolom, sloof,
ringbalk, dan segala sesuatu yang masuk pekerjaan beton bertulang.
8.9. Adukan dengan perbandingan 1 PC : 3 PP : 5 KRL digunakan untuk
beton tidak bertulang seperti neut dibawah kusen dan rabat.
Pelaksanaan Pekerjaan
8.10. Penyetelan dan pemasangan besi tulang, semua tulangan harus
dipasang pada posisi yang tepat hingga tidak dapat berubah dan
bergeser pada waktu adukan digetarkan.
8.10.1. Penyetelan besi harus diperhitungkan dengan tebal
selimut beton terhadap ukuran yang ditentukan.
8.10.2. Hubungan sloof dan pondasi batu kali dan kolom dengan
dinding harus dipasang besi anker (stek) setiap jarak 100
cm sesuai dengan gambar.]

Pengecoran
8.11. Sebelum Pengecoran dilaksanakan, bekisting harus dicek terhadap
kelurusan, baik arah vertikal maupun horizontal.
8.12. Alat penggetar pada waktu pengecoran dapat digunakan bambu bulat
dengan diselingi pengetukan bekisting secara perlahan-lahan.
8.13. Pengadukan harus rata dan sama kentalnya setiap kali membuat
adukan, sisa adukan yang mengeras tidak boleh dipakai.
8.14. Pembongkaran bekisting baru diperbolehkan setelah beton
mengalami periode pengerasan sesuai dengan PBI 1971, SNI. 03-
2847-1992/seijin Direksi.

7 Spesifikasi Teknis Pekerjaan


8.15. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan ini, harus dibongkar
dan diperbaiki atas biaya pemborong.
8.15.1. Sebelum pengecoran dilakukan, sisi dalam bekisting harus
bebas dari segala macam kotoran dan harus tersiram air
sampai merata.
8.15.2. Tulangan besi beton yang digunakan harus bebas dari
minyak, kotoran, karat lepas dan lain-lain yang dapat
merusak, semua tulangan menggunakan tulangan baja U-
24 dengan ukuran sesuai dengan gambar.
Bekisting
8.16. Bahan bekisting papan 2/20 kayu terentang/kelas II.
8.17. Pasangan bekisting harus rapih, cukup kuat dan kaku untuk menahan
getaran dan kejutan gaya yang diterima tanpa berubah bentuk
kerapihan dan ketelitian pemasangan harus memperhatikan agar
setelah bekisting dibongkar memberikan bidang-bidang yang rata.
8.17.1. Celah-celah antara papan harus rapat agar pada waktu
pengecoran air tidak merembes kebawah sebelum
pengecoran bagian dalam bekisting harus bersih dari
kotor.
Adukan
8.18. Adukan beton bertulang dengan perbandingan 1 PC : 2 PP :3 KRL
harus dilaksanakan pada kolom-kolom, sloof, dan ringbalk, dan segala
sesuatu yang masuk pekerjaan beton bertulang.

8.19. Adukan dengan perbandingan 1 PC : 3 PP : 5 KRL digunakan untuk


beton tidak bertulang seperti neut dibawah kusen dan rabat pada
selasar penghubung serta rabat pada sekeliling bangunan.
Pelaksanaan Pekerjaan
8.20. Penyetelan dan pemasangan besi tulang, semua tulangan harus
dipasang pada posisi yang tepat hingga tidak dapat berubah dan
bergeser pada waktu adukan digetarkan. Penyetelan besi harus
diperhitungkan dengan tebal selimut beton terhadap ukuran yang
ditentukan.
Pengecoran

8 Spesifikasi Teknis Pekerjaan


8.21. Sebelum Pengecoran dilaksanakan, bekisting harus dicek terhadap
kelurusan, baik arah vertikal maupun horizontal.
a. Alat penggetar pada waktu pengecoran dapat digunakan bambu
bulat dengan diselingi pengetukan bekisting secara perlahan-lahan.
b. Pengadukan harus rata dan sama kentalnya setiap kali membuat
adukan, sisa adukan yang mengeras tidak boleh dipakai.
c. Pembongkaran bekisting baru diperbolehkan setelah beton
mengalami periode pengerasan sesuai dengan PBI 1971, SNI. 03-
2847-1992/seijin Direksi.
d. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan ini, harus dibongkar
dan diperbaiki atas biaya pemborong.
e. Sebelum pengecoran dilakukan, sisi dalam bekisting harus bebas
dari segala macam kotoran dan harus tersiram air sampai merata.

9. PEKERJAAN LANTAI
9.1. Lingkup Pekerjaan :
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
9.1.1. Lantai keramik polos uk. 30 x 30 cm.
9.1.2. Lantai Keramik KM/WC dilapisi keramik uk. 20 x 20 cm
warna dengan permukaan kasar, untuk dinding KM/WC
dilapisi keramik uk. 20 x 25 cm warna.
9.1.3. Pekerjaan rabat beton pada sekeliling bangunan dan
sesuai dengan gambar kerja.

9.1.4. Lantai kerja dari beton tumbuk dibawah pasangan lantai


keramik.

9.2. Bahan/Material
9.2.1. Lantai keramik uk. 30 x 30 cm sekualitas Roman tidak
cacat dan rata, digunakan untuk seluruh ruangan dan
selasar serta teras bangunan.
9.2.2. Lantai ubin keramik uk.20 x 20 cm tidak cacat dan rata
digunakan untuk lantai dan 20 x 25 cm digunakan untuk
dinding km/wc dengan motif warna.
9.2.3. Sebelum dilaksanakan pemasangan bahan, pemborong
mengajukan contoh terlebih dahulu untuk mendapat

9 Spesifikasi Teknis Pekerjaan


persetujuan direksi, bahan tersebut harus disimpan
ditempat yang terlindung dan tertutup kering dan bersih.
9.2.4. Semua ubin keramik tersebut dapat digunakan produk
lokal yang telah memiliki SII dan memenuhi syarat PUBBI
1972.
9.3. Adukan
9.3.1. Adukan dengan perbandingan 1 PC : 5 PS dipakai untuk
pemasangan lantai ubin keramik dalam ketebalan aduk
maksimal 3 cm.
9.3.2. Lantai kerja dibawah pasangan keramik 30 x 30 cm
dengan adukan 1 PC : 3 PS : 5 KRL dengan ketebalan
minimal 5 cm.
9.3.3. Lantai beton rabat memakai adukan beton 1 PC : 5 KRL.
9.4. Pelaksanaan Pekerjaan
9.4.1. Pemasangan lantai keramik diatas lantai kerja t = 7 cm,
terlebih dahulu diteliti kebenaran ukuran dan pasir urug
dibawahnya serta kepadatan pada peil yang ditentukan.
9.4.2. Semua ubin keramik yang akan dipasang terlebih dahulu
direndam dalam air, pengisian siar-siar harus cukup
merata dan padat setelah dibersihkan dari kotoran,
pemolesan lantai dapat dilakukan dengan air semen.
9.4.3. Pekerjaan lantai yang tidak lurus/waterpass, sehingga
tidak lurus dan berombak, turun naik dan retak harus
dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong, lantai
yang sudah terpasang dipel dan dibersihkan.

9.4.4. Lantai rabat beton dipasang diatas pasir urug tebal 5 cm,
satu elemen dengan elemen lainnya harus dipisah,
ketebalan rabat beton minimal 7 cm difinish dengan
pukulan sapu lidi.

10. PEKERJAAN ATAP DAN KUSEN PINTU, JENDELA DAN BOUVENLIGHT


10.1. Lingkup Pekerjaan Atap
10.1.1. Pekerjaan Konstruksi Atap, terdiri dari kuda-kuda baja
ringan (Truss) untuk BPP Cigasong, BPP Maja dan BPP

10 Spesifikasi Teknis Pekerjaan


Rajagaluh, papan listplank menggunakan kayu Borneo
Super.
10.1.2. Pekerjaan rangka langit-langit.
10.2. Persyaratan Bahan
10.2.1. Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur tua,
lurus, tidak retak, tidak bengkok dan mempunyai
kelembaban kurang dari 15% serta memenuhi persyaratan
yang tercantum dalam PKKI 1970-NI.5.
10.2.2. Sebelum kayu dipesan untuk dikerjakan terlebih dahulu
mengajukan contoh kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan.
10.3. Pekerjaan Konstruksi Atap
10.3.1. Semua bahan yang digunakan untuk konstruksi atap
adalah baja ringan (Truss) untuk BPP Cigasong, BPP
Maja dan BPP Rajagaluh dengan tebal minimal 0.7 mm
dengan ukuran sesuai dengan gambar kerja.
a. Untuk rangka plafond memakai besi hollow 4/4 cm.
b. Papan listplank dengan tumpang sari kayu uk. 3/30 dari
kayu kelas I, semua ukuran kayu tersebut adalah ukuran
jadi.
10.4. Pelaksanaan Pekerjaan
10.4.1. Semua pekerjaan kayu yang tampak harus diserut rata
dan licin hingga memberikan penyelesaian yang baik dan
sedikit penghalusan.

11 Spesifikasi Teknis Pekerjaan


10.4.2. Permukaan kayu yang tampak (papan listplank, skoor)
harus diserut rata dan licin, setiap sambungan konstruksi
atas agar diperhatikan adanya pen/join yang berfungsi
sebagai pengunci.
10.4.3. Pekerjaan listplank yang tidak rata, melentur, bengkok
harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong.
10.4.4. Pemasangan kuda-kuda baja ringan harus dipasang betul-
betul rapih.
10.4.5. Pemasangan baja ringan harus bergaransi minimal 10
tahun setelah pemasangan.
10.4.6. Kualitas bahan digunakan untuk kuda-kuda baja ringan
(Truss) harus betul-betul memenuhi SNI dan dapat
dipertanggungjawabkan oleh pihak terkait.
10.5. Pekerjaan Kusen, Pintu, Jendela dan Bouvenlight
10.5.1. Semua kusen memakai kayu Kelas I seperti kusen pintu,
kusen jendela kusen bouvenligh, daun pintu, dan daun
jendela, termasuk pintu KM/WC yang di lapisi Allumunium.
10.5.2. Penyambungan pada sudut kusen, daun pintu/jendela
dengan tiang kusen harus betul-betul rapih, tegak lurus
dan tidak terdapat celah-celah.
10.5.3. Rangka Daun Pintu dan Jendela memakai Kayu Kelas I
a. Rangka harus betul-betul kaku, lurus, kokoh dan rata agar
dapat mudah ditutup/dibuka.
b. Untuk KM/WC yang permukaannya menghadap kedalam di
laipisi allumunium.
c. Pekerjaan yang tidak rapih, kasar, bengkok, retak dan tidak
menggunakan bahan yang telah ditentukan, harus
dibongkar dan diganti atas biaya pemborong.
10.6. Pekerjaan Rangka Langit-langit
10.6.1. Rangka langit-langit memakai konstruksi Besi Hollow 4/4
cm.
10.6.2. Pelaksanaan pekerjaan ini harus memperhatikan adanya
pekerjaan elektrikal yang sudah terpasang sebelum
melaksanakan penutupan langit-langit.

12 Spesifikasi Teknis Pekerjaan


10.6.3. Pelaksanaan rangka langit-langit adalah 60x60 cm.
10.6.4. Semua langit-langit bangunan digunakan Gypsum Board
Uk. 120x240 cm datar berkualitas baik dengan permukaan
rata, licin, tidak berombak, sisi luar yang lurus dan rata dan
tidak retak.
10.6.5. Pertemuan antara langit-langit harus lurus dan rapat,
pertemuan langit-langit dan dinding sisi / listplank dipasang
list profil Gypsum 7 cm. Gypsum Board yang cacat tidak
boleh dipakai sedangkan pinggiran yang tidak rata harus
diampelas.
10.6.6. Secara keseluruhan langit-langit yang tidak berombak atau
melengkung, nat yang tidak lurus harus dibongkar dan
diperbaiki atas biaya pemborong.

11. PEKERJAAN PENUTUP ATAP


11.1. Bahan penutup atap dipakai genteng type Morando glazur warna hijau
sekualits ex. Jatiwangi, kualitas baik dan memenuhi persyaratan
PUBB 1971.
11.2. Untuk seluruh bahan bangunan harus menggunakan bahan penutup
atap dari satu pabrik, sebelum dipesan/dikirim ke pekerjaan,
pemborong terlebih dahulu memberikan contoh ke Direksi untuk
mendapat persetujuan, bahan penutup atap yang cacat/retak tidak
dibenarkan untuk dipakai.
11.3. Sebelum pemasangan penutup atap dilaksanakan, harus di cek
kemiringan dan kerataan rangka atap sehingga diperoleh bidang yang
rata.

11.4. Pemasangan bubungan digunakan adukan 1 PC : 3 PS, pemasangan


penutupan atap yang tidak rapih, tidak rata dan berombak harus
diperbaiki atas biaya pemborong.
11.5. Seluruh talang jurai memakai seng BJLS 28, serta plassing atas
memakai papan t = 2 cm dilapisi seng BJLS 28.

13 Spesifikasi Teknis Pekerjaan


12. PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG
12.1. Semua kunci yang digunakan adalah kualitas Ancor panjang dan
putaran, finish stainless, tiap kunci harus mempunyai 3 anak kunci.
12.2. Untuk pintu dan daun harus dipasang slot tanam besar, panjang 25
cm pada bagian pinggir/tebal atas bawah, untuk pintu satu daun
cukup dipasang slot panjang 3” pada bagian pinggir, sedangkan untuk
tiap daun jendela dipasang 1 buah.
12.3. Engsel yang digunakan untuk pintu yang berhubungan dengan jenis
cabut, panjang 6” merk stara Lion ex. Luar, sedangkan untuk pintu
bagian dalam dipakai engsel nilon kupu-kupu 3 x 4” setara Ach
dipasang 3 buah tiap daun pintu. Untuk engsel jendela dipakai engsel
kupu-kupu nilon setara Arch ukuran 21/2 x 3”, dipasang 3 buah tiap
daun pintu.
12.4. Hak angin panjang 30 cm type cantol, dipasang 2 buah tiap bagian
daun jendela pada bagian tengah, terbuat dari logam (besi lapis
kuningan/tembaga) dan dapat berfungsi sebagai slot.
12.5. Hardware kunci gantungan, engsel kunci harus diberi pelumas agar
berfungsi baik, semua contoh barang tersebut harus mendapat
persetujuan Direksi.
12.6. Kunci dan alat penggantung terpasang ternyata tidak berfungsi harus
dibongkar/diganti atas biaya pemborong.
13. PEKERJAAN KACA
13.1. Kecuali ditentukan lain, semua kaca yang digunakan kualitas baik, flat
glass, bening dan tidak bergelombang serta dapat menahan angin
122 kg/m2.
13.2. Penggunaan Kaca.
13.2.1. Kaca bening 5 mm digunakan untuk jendela kaca sesuai
gambar kerja.
13.2.2. Pemasangan kaca harus tepat, masuk kedalam
rangkapnya, setiap pemasangan kaca harus betul-betul
rapat, ditempel dan difinish rapih dan tidak menimbulkan
bunyi bila ditiup angin.
13.2.3. Kaca dipasang sedemikian rupa sehingga tidak bocor,
tertanam rapih dan kokoh, kaca yang terpasang harus
dibersihkan dan di lap, kaca yang retak atau ada goresan
harus diganti.

14 Spesifikasi Teknis Pekerjaan


14. PEKERJAAN PENGECATAN
14.1. Pekerjaan Pengecatan Kayu dan Besi
14.1.1. Pekerjaan cat kayu harus dilaksanakan untuk pekerjaan
kusen, daun pintu, daun jendela, listplank dan konstruksi
kayu lainnya sesuai dengan gambar kerja.
14.1.2. Cat kayu yang dipakai adalah setara Avian ( warna coklat
kopi ), contoh bahan cat yang akan digunakan terlebih
dahulu harus diajukan pemborong untuk disetujui Direksi,
warna cat ditentukan kemudian.
14.1.3. Pekerjaan dempulan, menie, plamir dan penghalusan
(diampelas) harus dilaksanakan hingga rapih dan halus
sebelum pengecatan dilaksanakan untuk Listplank.

14.2. Pengecatan Tembok dan Langit-langit.


14.2.1. Pengecatan dilaksanakan pada semua dinding yang
tampak, permukaan beton yang tidak dilindungi bahan lain,
ringbalk dan langit-langit.
14.2.2. Cat tembok yang digunakan adalah setara dulux
( Dulux Weathersheld untuk Exterior dan Dulux Catilac
Untuk Interior ) warna putih, semua contoh cat terlebih
dahulu harus mendapat persetujuan Direksi.
14.2.3. Semua dinding, langit-langit yang akan dicat harus di
plamir atau di dempul dari jenis Sanlex dihaluskan dengan
ampelas hingga licin dan rata, pekerjaan cat dapat
dilaksanakan setelah dapat ijin dari Direksi.
14.2.4. Khusus pendempulan langit-langit untuk di cat harus
dijaga terhadap neut yang telah terbentuk sehingga tetap
lurus dan rata.
14.2.5. Pengecatan minimal 3 kali dengan kuas atau roller.
14.2.6. Semua pekerjaan yang tidak rata, belang, pecah-pecah
serta masih tipis harus diulang dan diperbaiki atas biaya
pemborong.

15 Spesifikasi Teknis Pekerjaan


15. PEKERJAAN SANITAIR
15.1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan antara lain :
a. Distribusi air bersih dan instalasi pemipaannya.
b. Pemasangan Accesories
15.2. Persyaratan Umum
15.2.1. Semua pekerjaan ini harus memenuhi peraturan dan
normalisasi di Indonesia diantaranya :
a. Pedoman Plumbing Indonesia 1971
b. Standard Industri Indonesia.
c. Peraturan PDAM tentang Instalasi Air Minum.
d. British Standard (BA) untuk bahan-bahan.
e. Peraturan-peraturan lainnya yang berkaitan.
15.2.2. Bahan, material, peralatan yang tidak disertai data lengkap
(brosur) tidak dijinkan untuk dipasang dan harus diganti
dengan yang baru.
15.3. Persyaratan bahan dan persyaratan pelaksanaan :
Pipa-pipa :
15.3.1. Semua PVC, pipa penyambung, joint, fitting adalah PVC
kelas AW (heavy dutty) seri S 12,5, memenuhi standard
SII, berasal dari pabrik yang sama. Produk setara Wavin,
ukuran sesuai gambar kerja.
15.3.2. Kran dan stop kran yang digunakan adalah kran logam
merk setara San-ei dan memenuhi standard SII.

16. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


16.1. Lingkup Pekerjaan :
16.1.1. Pembuatan As built Drawing dan segala pekerjaan yang
termasuk kedalam pekerjaan ini.
16.1.2. Biaya Pemasangan Listrik.
16.2. Persyaratan Umum.
16.2.1. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh pemborongan
pekerjaan listrik yang memiliki Surat Ijin dari PLN yang
masih berlaku.

16 Spesifikasi Teknis Pekerjaan


16.2.2. Pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik ini pada dasarnya
harus memenuhi persyaratan yang dikeluarkan oleh PLN
dan Instalasi berwenang lainnya (PUTL 1977, Peraturan
Menteri PUTL No. 023 dan 024 PRT 978, PUIL, PUIPP,
DPMB dan Depnaker).
16.2.3. Pemborongan listrik harus membuat gambar-gambar revisi
(as built drawings) dan menyerahkan ke Direksi dalam
rangkap 3.

16.2.4. Pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik harus bekerjasama


dengan pemborong bidang lainnya.
16.2.5. Sumber daya yang digunakan berasal dari PLN.
16.3. Bahan/Material
16.3.1. Semua barang yang akan dipasang adalah barang baru
dan terlebih dahulu mengajukan contoh untuk disetujui
Direksi.
16.3.2. Kable Instalasi Listrik
c. Kabel Instalasi penerangan dan stop kontak dipakai jenis
NYA dan NYM yang sesuai dengan gambar dan Standard
SPLN.
d. Penyambungan kabel harus menggunakan terminal box
dan harus dipasang inbow. Untuk memasang instalasi yang
tertanam harus dilengkapi dengan condult/pipa ban/PVC
dengan diameter 3/8” atau sesuai keperluan. Demikian juga
dengan sambungan listrik antara bangunan.
16.3.3. Saklar dan Stop Kontak
a. Saklar dan stop kontak dipasang inbow merk Broco. Saklar
dan stop kontak harus mempunyai kapasitas minimum 10
ampere.
16.3.4. Lighting Fixture
Lighting Fixture yang memakai TL ditentukan sebagai berikut :
a. TL (Flourrencent tubes, balas dan stater buatan philips
atau setara).
b. Kode TL adalah 33 (white) atau 54 (coal daylight).
c. Capasitor Colder (Fitting) buatan philips, Nasional setara.
d. Faktor daya minimal 0,85.

17 Spesifikasi Teknis Pekerjaan


e. Kap buatan lokal dengan kualitas baik.
f. Lampu pijar dipakai setara merk philips atau setara.

17. PEKERJAAN LAIN-LAIN


17.1. Untuk pekerjaan kontruksi tiang tangki air, menggunakan besi siku
L. 70.70.50 mm
17.2. Untuk pekerjaan tangki air, menggunakan tangki fiber glass dengan
volume 500 Liter.
17.3. Untuk pekerjaan tiang bendera, menggunakan pipa galfanis ukuran 2”
untuk tiang bawah dan 1.1/2” tiang atas dengan tinggi total 5 m.
dilengkapi dengan rel tambang, pengikat tali tambang dan mur + baut
pengikat tiang penyangga.
17.4. Untuk pondasi tiang bendera ukuran 60 x 60 x 50 cm sesuai gambar
kerja.
17.5. Sebelum penyerahan pertama, pemborong wajib meneliti semua
bagian pekerjaan yang belum sempurna dan harus diperbaiki, semua
ruangan harus bersih di pel.
17.6. Meskipun telah ada pengawasan dan unsur-unsur lainnya, semua
penyimpangan atau kelalaian Pemborong dari ketentuan bestek dan
gambar menjadi tanggungan pemborong. Untuk itu pemborong harus
menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
17.7. Selama masa pemeliharaan, pemborong wajib merawat,
mengamankan dan memperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga
sebelum penyerahan ke II dilaksanakan pekerjaan benar-benar
sempurna.
17.8. Semua yang belum tercantum di Peraturan ini Spesifikasi Teknis
Pekerjaan akan ditentukan kemudian dalam Rapat Penjelasan
Pekerjaan (Aanwizjing).
DIBUAT DI : BANDUNG
TANGGAL : JULI 2010

Ir. H. HERI HERIADY


Direktur

18 Spesifikasi Teknis Pekerjaan


DAFTAR ISI

1. LINGKUP PEKERJAAN .......................................................................................................1

2. SITUASI..................................................................................................................................2

3. UKURAN TINGGI DAN UKURAN POKOK........................................................................2

4. PEKERJAAN TANAH ...........................................................................................................2

5. PAPAN BOUWPLANK ..........................................................................................................3

6. PEKERJAAN PONDASI .......................................................................................................4

7. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN ......................................................................4

8. PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN TIDAK BERTULANG ..................................6

9. PEKERJAAN LANTAI ..........................................................................................................9

10. PEKERJAAN ATAP DAN KUSEN PINTU, JENDELA ...............................................10

11. PEKERJAAN PENUTUP ATAP .....................................................................................13

12. PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG ..................................................14

13. PEKERJAAN KACA ........................................................................................................14

14. PEKERJAAN PENGECATAN ........................................................................................15

15. PEKERJAAN SANITAIR ................................................................................................ 16

16. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK..............................................................................16

17. PEKERJAAN LAIN-LAIN .............................................................................................. 18

19 Spesifikasi Teknis Pekerjaan

You might also like