You are on page 1of 39

MAKALAH

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO S1
UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI
2010

Aris Sutiana
41187003080018
Aris Sutiana 41187003080018

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kita panjatkan kepada Alloh Ta’ala atas limpahan rahmat, dan
hidayahnya, serta inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita masih diberikan kesempatan
untuk berkarya dan mamberikan manfaat kepada sesama. Karena atas berkat karunia-Nya lah
makalah ini dapat tersusun dan diselesaikan.

Semoga Makalah Analisis dan Desain Sistem ini dapat bermanfaat bagi semua orang,
terutama bagi saya sebagai penyusun. Ucapan terima kasih saya kepada teman-teman sejawat
dan rekanr-rekan moderator forum elektronika yang telah banyak membantu, sehingga
makalah in dapat tersusun.

Di dunia ini tidak ada gading yang tak retak maka kritik, saran, dan masukan yang
membangun terhadap isi maupun kata-kata yang terdapat dalam makalah ini. Akhir kata saya
ucapkan terima kasih

Bekasi, 05 Oktober 2010

Penyusun

Analisis dan Desain Sistem 2


Aris Sutiana 41187003080018

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2. Tujuan ................................................................................................................. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 2

2.1. Analisis ............................................................................................................... 2

2.2. Desain ................................................................................................................. 3

2.3. Impelementasi ..................................................................................................... 3

2.4. Konsep dasar sistem ............................................................................................ 4

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................. 8

3.1. Analis sistem dan programmer ........................................................................... 8

3.2. Siklus Hidup Sistem (System Life Cycle) .......................................................... 14

3.3. Sistem Development Life Cycle (SDLC) ........................................................... 15

3.4. Kebutuhan Analisis ............................................................................................. 16

3.5. Pemilihan Sistem ................................................................................................ 23

BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 34

4.1. Kesimpulan ......................................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA

Analisis dan Desain Sistem 3


Aris Sutiana 41187003080018

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi
sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi,
dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber
daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang
pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan
baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi
yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar
informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang
efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan
informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.

1.2. Tujuan
Tujuan suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau mencapai suatu
sasaran (objectives). Goal meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan objectives
meliputi ruang lingkup yang sempit.

Analisis dan Desain Sistem 4


Aris Sutiana 41187003080018

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. ANALYSIS
Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :
a. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak
berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki sistem
b. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.
c. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
d. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah :


1. Problem detection
a. Tujuan : Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin berkurang
manfaatnya (memburuk).
b. Hasil : Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi dalam
sistem.

2. Initial investigation
a. Tujuan: Memerikan sistem saat ini dengan penekanan pada daerah-
daerah yang menimbulkan permasalahan.
b. Hasil : Penjelasan sistem saat ini.

3. Requirement analysis (determination of ideal systems)


a. Tujuan : Mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari sistem informasi
yang ideal. Sebuah penggantian sistem akan menimbulkan jarak antara sistem
saat ini dengan sistem yang ideal (yang mengacu ke komputerisasi).
b. Hasil : Penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem.

4. Generation of system alternatives


a. Tujuan : Menggali (explore) perbedaan dari alternatif sistem dalam
mengurangi jarak (gap) antara sistem saat ini dengan sistem idealnya.

Analisis dan Desain Sistem 5


Aris Sutiana 41187003080018

b. Hasil : Dokumen-dokumen tentang alternatif sistem yang akan


digunakan untuk memperbaiki sistem.

5. Selection of proper system


a. Tujuan: Membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan menggunakan
metodologi terstruktur, memilih alternatif sistem yang paling baik, dan
menjualnya (sell) kepada management.
b. Hasil : Hasil-hasil dari studi sistem.

2.2. DESIGN
Dalam tahap perancangan (desgin) memiliki tujuan, yaitu untuk :
Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah :

6. Output design
a. Tujuan : Memerikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.
b. Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output).

7. Input design
a. Tujuan: Memerikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke sistem
informasi.
b. Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input).

8. File design
a. Tujuan: Memerikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam sistem
informasi.
b. Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi file.

2.3. IMPLEMENTATION
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
a. Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang
sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.

Analisis dan Desain Sistem 6


Aris Sutiana 41187003080018

b. Mengimplementasikan sistem yang baru.


c. Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :

9. Programming & testing


a. Tujuan: Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan operasi coding
dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu, dan mengetest semua
program serta memastikan semua fungsi / modul program dapat berjalan secara
benar.
b. Hasil : Coding program dan spesifikasi program.

10.Training
a. Tujuan: Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem, persiapan
lokasi latihan dan tugas-tugas lain yang berhubungan denganp pelatihan (buku-
buku panduan sistem).
b. Hasil : Rencana pelatihan sistem, modul-modul katihan dan sebagainya.

11. System changeover


a.
b. Tujuan: Merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem informasi
yang berhasil dibangun.Perubahan sistem merupakan tanggungjawab team
designer ke pemakai siste (user organization).
c. Hasil : Rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract).

2.4. Konsep Dasar Sistem

Supaya dapat memahami atau dapat mendefinisikan sebuah sistem terdapat dua
pendekatan yang dapat digunakan untuk menerangkannya,yaitu dengan pendekatan:
a. Prosedur
Yaitu "suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu".

Analisis dan Desain Sistem 7


Aris Sutiana 41187003080018

Prosedur adalah "rangkaian operasi klerikal (tulis menulis), yang melibatkan


beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang digunakan untuk menjamin
penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi serta untuk
menyelesaikan suatu kegiatan tertentu".Urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan
apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when)
dikerjakan dan bagaiman (how) mengerjakannya.
b. Komponen/elemen
Yaitu "kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu".
Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub-sub sistem, dan sub-sub sistem tersebut
dapat pula terdiri dari beberapa sub-sub sistem yang lebih kecil.
Contoh :
Sistem Akuntansi terdiri dari sub sistem akuntansi penjualan, sub sistem akuntansi
pembelian, sub sistem akuntansi penggajian dan sub sistem akuntansi biaya, dengan
dokumen-dokumen dasar sebagai komponennya, seperti buku jurnal, buku besar, buku
pembantu, neraca saldo, laporan rugi/laba, dan laporan perubahan modal.
Teori sistem umum terutama menekankan perlunya memeriksa seluruh bagian
sistem. Sering sekali seorang analis terlalu memusatkan perhatian hanya pada satu
komponen sistem, yang berarti dia telah mengambil tindakan yang mungkin tidak efektif,
karena beberapa komponen yang penting diabaikan. Suatu sistem terdiri dari komponen-
komponen, yaitu pekerjaan, kegiatan, misi atau bagian-bagian sistem yang dibentuk
untuk mewujudkan tujuan.Untuk komponen misi atau tujuan, seringkali sukar untuk
dilihat.Manajemen suatu sistem terdiri dari kegiatan-kegiatan yang diarahkan pada
perencanaan dan pengendalian (feedback).
2.2. Klasifikasi Sistem
a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System) Sistem abstrak
adalah "sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik".
(Contoh : Sistem Teologia). Sistem fisik adalah "sistem yang ada secara fisik".
(Contoh : Sistem Komputer).
b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem alamiah adalah "sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat
manusia". (Contoh : Sistem Perputaran Bumi). Sistem buatan manusia adalah

Analisis dan Desain Sistem 8


Aris Sutiana 41187003080018

"sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia
dengan mesin".
(Contoh : Sistem Informasi).
c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi
diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat
diramalkan (Contoh : Sistem Komputer melalui program). Sistem tak tentu adalah
"sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung
unsur probabilitas".
d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sistem tertutup
adalah "sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan
luarnya". Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari
pihak diluarnya (kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup), yang ada
hanyalah relatively closed system.
Sistem terbuka adalah "sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya". Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk
lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, sehingga harus memiliki sistem
pengendalian yang baik.

2.5. Karakteristik Sistem


Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai :
a. Komponen (components)
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa
subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus
dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b. Batas sistem (boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau
dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari
sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem (environments)

Analisis dan Desain Sistem 9


Aris Sutiana 41187003080018

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang
menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu
kelangsungan hidup sistem.
d. Penghubung (interface)
Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumbar-
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output)
dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui
penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistem-
subsistem menjadi satu kesatuan.
e. Masukan (input)
Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan
perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan
perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi,
sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan
keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance
input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input
untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran (output)
Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk
subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan
adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan,
sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
g. Pengolah (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan
baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi
akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan- laporan keuangan dan laporan-
laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

Analisis dan Desain Sistem 10


Aris Sutiana 41187003080018

h. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)


Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai
sasaran atau tujuannya.

Analisis dan Desain Sistem 11


Aris Sutiana 41187003080018

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Analis Sistem dan Programmer


Sistem analis adalah orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari masalah-
masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta
mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan (lebih memahami aspek-aspek bisnis
dan teknologi komputer). Nama lainnya : system designer, business analyst, system
consultant, system engineer, software engineer, sistem analyst programmer, information
system engineer.
Programmer adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu
berdasarkan rancangan yang dibuat oleh system analis(lebih memahami teknologi
komputer).

Tugas dan tanggung jawab :

Sistem analis :
a. Tanggungjawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer saja,
tetapi pada sistem secara keseluruhan.
b. Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer, tetapi
juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.
c. Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan
masalah secara garis besar.
d. Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas pada
sesama analis sistem,programer tetapi juga pemakai sistem dan manajer.

Programmer :
a. Tanggungjawab pemrogram terbatas pada pembuatan program komputer.
b. Pengetahuan programer cukup terbatas pada teknologi komputer, sistem komputer,
utilitas dan bahasa-bahasa program yang diperlukan.
c. Pekerjaan programer sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan instruksi-
instruksi program.

Analisis dan Desain Sistem 12


Aris Sutiana 41187003080018

d. Pekerjaan programer tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang,terbatas


pada sesama pemrogram dan analis sistem yang mempersiapkan rancang bangun
(spesifikasi) program.

Pengetahuan dan keahlian analis sistem


Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus.
Beberapa analis setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan keahlian berikut sangat
diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :
a. Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi komputer dan
pemograman komputer
 Keahlian teknis yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam penggunaan
alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi serta keahlian
dalam menggunakan komputer.
 Pengetahuan teknis yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang perangkat
keras, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer, sistem operasi,
utiliti, dan paket-paket perangkat lunak lainnya.
b. Pengetahuan tentang bisnis secara umum
Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan, maka
analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. Pengetahuan ini
dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem.
Pengetahuan tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, akuntansi biaya,
akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, pemasaran produksi,
manajemen personalia, keuangan, perilaku organisasi, kebijaksanaan perusahaan dan
aspek-aspek bisnis lainnya.
c. Pengetahuan tentang metode kuantitatip
Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakan
metode-metode kuantitatif seperti linier programming, dynamic programming,
regresion, network, decision tree, trend, simulasi.
d. Ahli memecahkan masalah kompleks ke dalam masalah kecil
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahan-
permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah masalah
tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus dapat

Analisis dan Desain Sistem 13


Aris Sutiana 41187003080018

merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-


permasalahan tersebut.
e. Ahli berkomunikasi dan membina hubungan
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik
secara lisan maupun tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawancara,
presentasi, rapat dan pembuatan laporan-laporan.
f. Memahami metodologi pengembangan sistem informasi
Manusia merupakan faktor yang kritis di dalam sistem dan watak manusia satu
dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam membina hubungan
kerja dengan personil-personil lainnya yang terlibat, akan membuat pekerjaannya
menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis sistem tidak dapat membina hubungan
yang baik dengan pemakai sistem, maka akan tidak mendapat dukungan dari
pemakai sistem atau manajemen dan kecenderungan pemakai sistem akan
mempersulitnya.

Team pengembangan sistem (I)


Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana, kemungkinan hanya ada
seorang analis sistem yang merangkap sebagai pemrogram (analis/pemrogram) atau
seorang programer yang merangkap sebagai analis sistem (pemrogram/analis). Akan
tetapi untuk proyek pengembangan sistem yang besar atau komplek, pekerjaan ini
biasanya dilakukan oleh sejumlah orang dalam bentuk tim. Anggota dari tim
pengembangan sistem ini tergantung dari besar kecilnya ruang lingkup proyek yang akan
ditangani. Tim ini secara umum dapat terdiri dari personil-personil sebagai berikut :
1. Manajer analis sitem (manage of systems analyst)
Manajer analis sistem disebut juga sebagai koordinator proyek dan
mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
a. Sebagai ketua atau koordinator tim pengembangan sistem
b. Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota tim pengembangan sistem
lainnya.
c. Membuat jadual pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang akan dilakukan.
d. Bertanggungjawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan, disain sistem
dan penerapannya.
e. Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem.

Analisis dan Desain Sistem 14


Aris Sutiana 41187003080018

f. Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal perundingan-
perundingan dan pemberian-pemberian nasehat kepada manajemen dan pemakai
sistem.
g. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report).
h. Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim.
2. Ketua analis sistem (lead systems analyst)
Ketua analis sistem biasanya menjabat sebagai wakil dari manajer analis sistem.
Tugasnya adalah membantu tugas dari manajer analis sistem dan mewakilinya bila
manajer analis sistem berhalangan.
3. Analis sistem senior
Analis sistem senior (senior systems analyst) merupakan analis sistem yang sudah
berpengalaman.
4. Analis sistem junior (junior systems analyst)
Analisis sistem junior merupakan analis sistem yang belum berpengalaman dan
masih membutuhkan bimbingan-bimbingan dari analis sistem yang lebih senior.
Analis sistem junior ini sering juga disebut dengan analis sistem yang masih dilatih
(systems analyst trainee).
5. Programer aplikasi senior (senior applications programmer)
Programer apliakasi senior merupakan pemrogram komputer yang sudah
berpengalaman dengan tugas merancang spesifikasi dari program aplikasi dan
mengkoordinasi kerja dari pemrogram lainnya. Pemrogram aplikasi senior kadang-
kadang juga disebut dengan pemrogram/analis.
6. Programmer aplikasi (application programmer)
Programer aplikasi merupakan programer komputer yang cukup berpengalaman dan
dapat melakukan tugasnys tanpa harus dibimbing secara langsung lagi.
7. Programer aplikasi yunior (junior applications programmer)
Programer aplikasi yunior merupakan pemrogram komputer yang belum
berpengalaman dan masih dibawah bimbingan langsung dari pemrogram yang lebih
senior. Programer aplikasi yunior biasanya hanya dilibatkan pada pembuatan modul-
modul program yang sederhana, seperti misalnya pembuatan bentuk-bentuk I/O.
Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga disebut dengan pemrogram aplikasi yang
masih dilatih (applications programmer trainee).

Analisis dan Desain Sistem 15


Aris Sutiana 41187003080018

Team pengembangan sistem (II)


1. Pengguna Sistem
a. User
Sebagai end-user (operator) dan user-manager yang mengawasi pekerjaan
end-user.
b. Manajemen
Memegang pernan penting dalam menyetujui rencana pengembangan sistem dan
penyediaan dana.
2. Perancang Sistem
a. Project Coordinator
Bertanggungjawab agar tim dapat bekerja secara harmonis dan optimal
serta mengontrol agar pelaksanaannya sesuai rencana.
b. System Analyst & Design
Personil yang memberikan solusi dan mendesain sistem baru.
c. Programmer
Personil yang membuat program berdasarkan rencangan dari sistem analis.
d. Network Designer
Bertanggungjawab terhadap desain jaringan, seperti LAN, MAN, WAN.
e. Technician (Hardware)
Personil yang menetapkan konfigurasi-konfigurasi hardware yang tepat
agar dapat bekerja secara optimal.
f. Database Administrator
Personil yang bertanggjawab terhadap suatu sistem database, mencakup
pola struktur data, integritas data, memberikan hak akses kepada user,
backup, recovery dan mengoptimalkan performa database.
g. Documenter
Personil yang membuat dokumentasi sistem, mencakup buku operasional
aplikasi, teknis dan sistem.
h. Software Tester
Personil yang menjamin bahwa program aplikasi yang dibuat programmer
sesuai spesifikasi.
i. Graphic Designer
Pesonil yang memiliki keahlian dalam mendesain untuk aplikasi berbasis

Analisis dan Desain Sistem 16


Aris Sutiana 41187003080018

GUI (Graphic Interface).

Alat dan teknik pengembangan sistem


Terbagi atas :
1. Graphical tools
a. HIPO
b. Data Flow Diagram (DFD)
c. Structure Chart
d. SADT
e. Warnier/Orr
f. Jakson's Diagram

2. Diagram Chart
2.1 Activity Chart
a. Systems Flowchart
b. Program Flowchart (Program Logic Flowchart, Detailed Computer
Program Flowchart)
c. Paperwork Flowchart / Form Flowchart
d. Database Relationship Flowchart
e. Process Flowchart
f. Gantt Chart
2.2 Layout Charting
2.3 Personal Relationship Charting
a. Working Distribution Chart
b. Organization Chart

3. Technique Public
3.1 Teknik Manajemen Proyek (Penjadualan Proyek)
a. CPM (Critical Path Method)
b. PERT (Program Evalution and Review Technique)
3.2 Fact Finding Technique (Mengumpulkan data dan menemukan fakta)
a. Interview, Observation, Questionaires, Sampling
3.3 Cost Effectiveness Analysis / Cost Benefit Analysis
3.4 Inspection and Walkthrough
Analisis dan Desain Sistem 17
Aris Sutiana 41187003080018

3.5 Meeting

3.2. Siklus Hidup Sistem (System Life Cycle)

1. General Systems Life Cycle (GSLC)


Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada semua sistem, baik sistem
biologis, fisikal, sosial ataupun sistem lainnya. Adapun fase-fase tersebut terbagi
dalam empat fase, yaitu :
a. Development (introduction)
b. Growth
c. Maturity
d. Deterioration (decline)
Apabila digambarkan, GSLC akan terlihat seperti berikut :

|
| +---------------+\
| /: : \
| / : : \
| / : : \
| / : : \
| / : : \
| / : :
| /--------+/ : :
| / I : II : III : IV
|/ : : :
+---------------------------------------------------------------
Development Growth Maturity Deterioration

Gambar 4.1 : General Systems Life Cycle (GSLC)

2. Information Systems Life Cycle (ISLC)


Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada sistem informasi.
Adapun fase-fase tersebut terbagi dalam empat fase, yaitu :
a. Systems Development (Design)
b. Systems Implementation
c. Systems Operation (Maintenance)
d. Systems Obsolescence

Analisis dan Desain Sistem 18


Aris Sutiana 41187003080018

Apabila digambarkan, ISLC akan terlihat seperti berikut :


|
| +---------------+\
| /: : \
| / : : \
| / : : \
| / : : \
| / : : \
| / : :
| /--------+/ : :
| / I : II : III : IV
|/ : : :
+---------------------------------------------------------------
Systems Systems Systems Operation Systems
Development Implementation (Maintenance) Obsalescence
(Design)
Gambar 4.2 : Information Systems Life Cycle

3.3. Systems Development Life Cycle (SDLC)


SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah
dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu :
a. Analysis
b. Design
c. Implementation
Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan hasil
kegiatannya (deliverable).
Apabila kegiatan utama tersebut dijabarkan ke dalam langkah-langkah yang lebih
rinci dapat digambarkan seperti berikut :
+---------------------------------------------------------------------+
: ANALYSIS : DESIGN : IMPLEMENTATION :
+---------------------------------------------------------------------+
: :
+---------------+ : :
+-->: Problem : : :
| : Detection : : :
| +---------------+ +-----------+ +-----------+
+---------> | | : | | : |
| +---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
| : Initial : | : : Output : | : : Programming / :
| : Investigation : | : : : | : : test :
| +---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
+---------> | | : | | : |
| +---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
| : Requirements : | : : Input : | : : Training / :
| : Analysis : | : : : | : : Other :
| +---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
+---------> | | : | | : |
+---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
: Generation of : | : : Files :--+ : : System :
: Alternatives : | : : : : : Change Over :
+---------------+ | : +---------------+ : +---------------+
| | : :
+---------------+ | : :
: Selection of :--+ : :
: Proper System : : :
+---------------+ : :
Gambar 4.3 : Stages of Problem Solving Systems Development Life Cycle
(SDLC)

Analisis dan Desain Sistem 19


Aris Sutiana 41187003080018

3.4. Kebutuhan Analisis (Requrements Analysis)


Dalam melakukan tahap ini akan dicapai 4 tujuan, yaitu :
a. Menjelaskan sistem saat ini secara lengkap.
b. Menggambarkan sistem informasi yang ideal.
c. Membawa sistem informasi yang ideal ke kondisi saat ini dengan memperhatikan
kendala sumber daya.
d. Memberi dorongan terhadap keyakinan pemakai kedalam team pengembangan
sistem.

Tahap requirement analysis adalah tahap interaksi intensif antara analis sistem
dengan komunitas pemakai sistem (end-user), dimana team pengembangan sistem
menunjukkan keahliannya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai,
sehingga mendapat partisipasi yang baik.Merupakan pekerjaan sulit untuk mendapatkan
kesepakatan (skeptical) pemakai tentang kebutuhan mereka dari sebuah sistem informasi,
karena mungkin pemakai mengalami kegagalan sistem informasi sebelumnya.

Keinginan pemakai
Tahap awal dalam requirement system adalah melakukan survey terhadap
keinginan pemakai dan menjelaskan sistem informasi yang ideal. Ideal disini merupakan
konsep daripada kenyataan, artinya bahwa tidak ada sistem yang ideal (tidak ada sistem
informasi yang sempurna) tetapi bersifat subyektif saja. Kalau hal ini tidak dijelaskan
secara mendalam dapat menimbulkan perbedaan pandangan atau akan mengecewakan
end-user.

Metode kebutuhan analisis


Perlu pemilihan metode pengumpulan data yang tepat selama melakukan requirement
system. Metode tersebut adalah interviews, questionnaires, observation, procedure
analysis, dan document survey.
Setiap metode akan dijelaskan secara mendalam sebagai berikut :

Analisis dan Desain Sistem 20


Aris Sutiana 41187003080018

Tanya jawab (Interviews)


1. Bagaimana metode itu digunakan.
 Pemilihan potential interviewees.
 Membuat perjanjian terhadap potential interviewees.
 Menyiapkan struktur pertanyaan yang lengkap dan jelas.
 Memilih person yang diinterview secara pribadi dan merekamnya.
2. Target dari metode.
 Kunci pribadi dalam proses DFD.
 Kadangkala melibatkan orang luar, seperti pelanggan atau vendors.
3. Keuntungan metode.
 Pewawancara dapat mengukur respon melalui pertanyaan dan menyesuaikannya
sesuai situasi yang terjadi.
 Baik untuk permasalahan yang tidak terstruktur, seperti mengapa anda berpikir
hal ini dapat terjadi ?.
 Menunjukkan kesan interviewer secara pribadi.
 Memunculkan respons yang tinggi sejak penyusunan pertemuan.
4. Kerugian metode.
 Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
 Membutuhkan pelatihan dan pengalaman khusus dari pewawancara.
 Sulit membandingkan laporan wawancara karena subyektivitas alamiah.
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
 Mendapatkan penjelasan atau pandangan dari personel kunci.
 Test kredibilitas dari interviewees.
 Mencari interview yang unsureness atau contradictions.
 Memantapkan kredibilitas team.

Beberapa faktor penting dalam interview yang baik, yaitu objektives, audience, format,
weighting dan combining responses, and docummentation.

Analisis dan Desain Sistem 21


Aris Sutiana 41187003080018

Kuesioner (Questionnaires)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
 Mendisain dengan menggunakan standar kuesioner.
 Kuesioner dikirimkan ke lingkungan kerja end-users.
 Struktur respon diringkas dalam statistik distribusi.
2. Target dari metode.
 Semua end-user dengan wawasannya akan dilibatkan dalam proses solusi
pemecahan sistem.
 End-user dihubungkan dengan proses pemakaian simbol-simbol dalam DFD.
3. Keuntungan metode.
 Murah dan cepat dari pada interviews.
 Tidak membutuhkan investigator yang terlatih (hanya satu ahli yang dibutuhkan
untuk mendesain kuesioner untuk end-user yang terpilih.
 Mudah untuk mensintesis hasil sejak pembuatan kuesioner.
 Dengan mudah dapat meminimalkan biaya untuk semua end-user.
4. Kerugian metode.
 Tidak dapat membuat pertanyaan yang spesifik bagi end-user.
 Analis melibatkan kesan sehingga tidak dapat menampakkan pribadi end-user.
 Tanggapan yang rendah karena tidak adanya dorongan yang kuat untuk
mengembalikan kuesioner.
 Tidak dapat menyesuaikan pertanyaan ke end-user secara spesifik.
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
 Pertanyaannya sederhana, dan tidak memiliki arti mendua.
 Membutuhkan wawasan yang luas dari end-user.
 Bila memiliki sedikit waktu dan biaya.

Observasi (Observation)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
 Secara pribadi seorang analis mengunjungi lokasi pengamatan.
 Analis merekam kejadian dalam lokasi pengamatan, termasuk volumen dan
pengolahan lembar kerja.

Analisis dan Desain Sistem 22


Aris Sutiana 41187003080018

2. Target dari metode.


 Lokasi proses secara geografis ditunjukkan dalam DFD (Data Flow Diagram)
3. Keuntungan metode.
 Mendapatkan fakta records daripada pendapat (opinion).
 Tidak membutuhkan konstruksi pertanyaan.
 Tidak menganggu atau menyembunyikan sesuatu (end-users tidak mengetahui
bahwa mereka sedang diamati).
 Analis tidak bergantung pada penjelasan lisan dari end-users.
4. Kerugian metode.
 Jika terlihat, analis mungkin mengubah operasi (end-user merasa diamati).
 Dalam jangka panjang, fakta yang diperoleh dalam satu observasi mungkin tidak
tepat (representative) dalam kondisi harian atau mingguan.
 Membutuhkan pengalaman dan kehlian khusus dari analis.
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
Membutuhkan gambaran kuantitatif seperti waktu, volume dan sebagainya.
Kecurigaan bahwa end-user mengatakan suatu kejadian yang sebenarnya tidak terjadi
(dibuat-buat).

Tip praktis dalam melakukan observasi :


a. Jangan mengamati dalam waktu yang lama.
Terdapat dua alasan, yaitu : dengan waktu yang lama akan mengacau operasi
yang sedang diamati, dan akan membiaskan permasalahan yang sebenarnya.
b. Buat catatan yang ringkas.
c. Sebelum observasi, beritahukan kepada supervisor dan pemakai yang terlibat
tentang apa yang akan dikerjakan dan mengapa dikerjakan, sehingga akan
mengurangi gangguan.
d. Gunakan checklist yang singkat tentang informasi yang dibutuhkan bersama.
e. Jangan melakukan observasi tanpa rencana..

Analisis dan Desain Sistem 23


Aris Sutiana 41187003080018

Prosedur analisis (Procedure Analysis)


1. Bagaimana metode itu digunakan.
· Dengan prosedur operasi dapat mempelajari dan mengidentifikasikan
aliran dokumen kunci melalui sistem informasi, yaitu dengan data flow
diagram (DFD).
· Setiap aliran dokumen kunci menjelaskan prosedur operasi sistem.
· Melalui observasi, analis mempelajari kenyataan daripada mendeskripsikan
volume distribusi (tinggi, rendah, sedang) dan apa yang selanjutnya
dikerjakan terhadap salinan dari dokumen aslinya.
2. Target dari metode.
· Dokumen utama dalam DFD (Data Flow Diagram)
· Proses dalam DFD.
3. Keuntungan metode.
· Evaluasi prosedur dapat dikerjakan dengan campur tangan (interferences)
yang minimal dan tidak mempengaruhi operasi pemakai.
· Prosedur aliran dapat dapat menjadi sebuah struktur checklist untuk
melakukan observasi.
4. Kerugian metode.
· Prosedure mungkin tidak lengkap dan tidak -up to date lagi.
· Mempelajari bagan aliran dokumen membutuhkan waktu dan keahlian analis.
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
· Memutuskan apakah masalah kegagalan sistem dapat membantu perancangan
yang baik.
· Tim analis tidak secara total familiar dengan aliran dokumen.
· Mendeskripsikan aliran dokumen yang menganggu kerjanya fungsi.

Pengamatan dokumen (Document Survey)


1. Bagaimana metode itu digunakan.
· Mengidentifikasikan dokumen utama dan laporan (physical data flow
diagram).
· Mengumpulkan salinan dokumen aktual dan laporan.
· Setiap dokumen atau laporan, digunakan untuk record data, meliputi
field (ukuran dan tipe), frekuensi penggunaan dan struktur kodingnya
(coding structure).
Analisis dan Desain Sistem 24
Aris Sutiana 41187003080018

2. Target dari metode.


· Aliran data kunci ditunjukkan dalam data flow diagram (DFD).
3. Keuntungan metode.
· Meminimalkan interupsi dari fungsi operasionalnya.
· Permulaan elemen kamus data.
· Seringkali, dapat mempertimbangkan modifikasi major procedural.
4. Kerugian metode.
· Membutuhkan waktu yang cukup (terdapat organisasi bisnis yang mengalami
kebanjiran dokumen dan laporan).
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
· Harus dikerjakan jika sebuah sistem akan didesain (selama kegiatan analisis, dalam
memperjelas desain sistem yang baru dan analisis dokumen dapat membantu untuk
menentukan tugas perancangan selanjutnya).

Sampling
Sampling dapat membantu mengurangi waktu dan biaya. Perlu kecermatan untuk
memilih sample dari populasi, sehingga membutuhkan keahlian statistik supaya
tidak mengalami kegagalan atau ancaman.

Kendala sumber daya


a. Waktu
Sebuah pengantian sistem harus diutarakan dalam kerangka kerja sejak sistem
mengalami penurunan fungsi dengan cepat. Kendala waktu ini dapat mempengaruhi
analis untuk mempertimbangkan inovasi teknologi yang tidak mungkin dioperasikan
dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu perlu membutuhkan waktu yang cukup
supaya memiliki kelonggaran waktu sehingga dapat membuat alternatif yang paling
baik.
b. Uang
Sistem informasi yang ideal akan membutuhkan biaya yang mahal, sehingga
membutuhkan pendanaan yang cukup. Hal ini akan terjadi karena terjadi persaingan
dengan para pesaingnya dimana mereka menanamkan investasi yang besar dalam sistem
informasinya.

Analisis dan Desain Sistem 25


Aris Sutiana 41187003080018

c. Keahlian.
Staff sistem informasi mungkin tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang
cukup seperti masalah telekomunikasi, integrasi database, dan interactive setting.
Perusahaan dapat mengkontrak konsultan untuk menambah kemampuan mendesain.
Hal ini nantinya akan diperhadapkan pada kendala biaya yang dikeluarkan untuk tenaga
konsultan.
d. Teknologi.
Kebutuhan teknologi mungkin akan menjadi masalah utama dalam mendukung kerja
sistem, sehingga perlu memperhatikan perkembangan teknologi terus- menerus, yang
konsekuensinya terjadi pengeluaran biaya yang besar dan jangan sampai teknologi yang
dipakai ketinggalan dari para pesaingnya.
e. Faktor ekternal.
Banyak kendala yang datang dari luar setting design, seperti pencegahan
menggunakan teknologi eksotik (exotic of technologies), mencegah memelihara data
lokal dalam sebuah sistem database pusat, dan sebagainya.

Dokumen kebutuhan analisis

1. Arahan (conduct) analisis.


· Hubungan dengan pemakai akhir.
· Menganalisa records, forms dan laporan.
· Pengamatan proses.
· Menganalisa metode yang digunakan.
· Permasalahan dalam pengumpulan data.
2. Kebutuhan pemakai.
· Apa yang menjadi kebutuhan sebenarnya.
· Kebutuhan laporan (jenis dan frekuensinya).
· Kebutuhan pelatihan.
· Pengaruh sistem baru.
3. Kendala sistem.
· Menjelaskan kendala waktu, biaya, keahlian, teknologi dan faktor
ekternal.
· Realistik sistem.
4. Dokumentasi.
Analisis dan Desain Sistem 26
Aris Sutiana 41187003080018

· Intrumen pengumpulan data (kebutuhan kuesioner, interview).


· Konsensus statistik.
· Aliran data secara logikal dan phisik.
· Element awal dalam kamus data.

3.5. Pemilihan Sistem (Selectin the proper system)


Dalam tahap ini (SDLC), sejumlah alternatif yang telah dibuat perlu ntuk dibandingkan
sehingga dapat menemukan hanya satu sistem yang terbaik. Masing-masing alternatif
sistem yang sudah tetap dibandingkan dengan kondisi sistem saat ini. Perlu iperhatikan,
bahwa sistem saat ini dapat dilanjutkan dalam bentuk penggantian sistem baru. Kalau
sebuah candidat sistem pengganti tidak memberikan keuntungan yang lebh dibanding
sistem saat ini, maka sistem saat ini akan tetap digunakan, sehingga sistem pengganti
harus benar-benar memberikan keuntungan dan manfaat melebihi sistem sekarang
secara maksimal.

Taktik membandingkan (comparison tactics)

Sistem dibandingkan berdasarkan biaya dan keuntungan secara relatif. Biaya adalah
kebutuhan pembayaran untuk perancang dan pengoperasi sistem informasi.Keuntungan
adalah nilai atau kondisi tambahan sebagai hasil implementasi sistem informasi. Hal-
hal tersebut termasuk mengurangi tingkat kesalahaan (error rates), meningkatkan
penjualan (increased customer sales), dan mempercepat waktu respon. Keuntungan
merupakan sesuatu yang sulit diukur karena bersifat kualitatif (bukan berupa angka
hanya deskriptif saja). Meningkatkan kepuasan konsumen dan mengurangi perlawanan
pemakai (end-user resistance) adalah keuntungan kualitatif. Keuntungan adalah
kesempatan untuk meningkatkan (memperbaiki) keuntungan perusahaan.

Ada tiga cara satu sistem (A) dapat lebih unggul dibanding sistem lainnya (B).
1. Mempunyai biaya yang rendah dibanding B, dan kedua sistem mempunyai
keuntungan sama.
2. Mempunyai biaya yang rendah dibanding B, dan A juga mempunyai keuntungan
yang lebih banyak dibanding B.

Analisis dan Desain Sistem 27


Aris Sutiana 41187003080018

3. A dan B mempunyai biaya yang sama, tetapi A mempunyai keuntungan yang lebih
banyak.

Sebuah contoh pertanyaan sulit dijawab, jika sistem A biayanya rendah, tetapi sistem B
mempunyai keuntungan yang lebih banyak, mana sistem yang baik ?
Ada banyak contoh perusahaan menyesuaikan sistem informasi baru dengan
memperhatikan kenaikan keuntungan dibanding penurunan biaya. Pertama, penggunaan
kartu ATM dibenarkan untuk meningkatkan jumlah nasabah bank sehingga menambah
pelayanan (added service). Kedua penggunaan laser scanning untuk supermarket adalah
untuk mengurangi antrian pembayaran (checkuot lines), yang akan diterjemahka
sebagai projected meningkatkan layanan (market share) konsumen. Penekanan
pemakaian automation sebagai peningkatan penjualan dan keuntungan dibanding
mengurangi biaya. Menjual (selling) sistem informasi ke manajemen sebagai projected
benefits mempunyai dua masalah, yaitu :
a. Sulit menaksir keuntungan secara kuantitatif (to quantify benefits).
Berapa banyak nasabah bank menarik uangnya melalui mesin ATM ?. Berapa besar
tingkat pinjaman baru pribadi (the average new customer's loan), checking dan savings
balance ?. Banyak yang telah mencoba memecahkan pertanyaan-pertanyaan tersebut
melalui probabilitas (use of future probabilities). Masing-masing pendekatan
menambahkan masalah estimasi probabilitas mendatang dan masalah estimasi
pendatang mendatang (estimating future revenues).
b. Kalaupun keuntungan dapat ditaksir secara kuantitatif, jarang dalam bentuk nilai
uang. Bagaimana waktu tunggu yang pendek dari nasabah terhadap tingkat keuntungan
uang yang diperoleh. Bagaimana dapat menterjemahkan mengurangi tingkat kesalahan
dengan mengurangi biaya atau menaikkan pendapatan ?. Memang dapat dikerjakan,
tetapi sulit, merupakan tugas yang samar-samar (imprecise task).

Mengapa penting untuk diterjemahkan (to translate) menjadi keuntungan yang dapat
diukur dalam uang (to measurable dollars) ?. Ada tiga alasan, yaitu :
a. Perusahaan membuat catatan (keep track) uang dengan sistem akuntansi tradisional.
b. Alternatif sistem informasi bersaing dengan alternatif yang berasal dari area lain
dalam perusahaan.

Analisis dan Desain Sistem 28


Aris Sutiana 41187003080018

c. Top management memutuskan apakah atau tidak memutuskan dengan


pengembangan sistem informasi baru.

Suatu saat, adalah relatif mudah membenarkan (justify) otomatisasi berdasar


keuntungan daripada biaya. Pada awal proses informasi, pilihanya adalah manual lawan
sistem otomatisasi. Perusahaan menjadi modern melalui otomatisasi. Sekarang pilihan
lebih sulit. Secara khas, pilihan adalah diantara lama dan versi baru otomatisasi sistem.
Menjadi jauh lebih sulit menjual pengembangan sistem baru kepada manajemen
berdasarkan probabilistic benefits daripada prediksi biaya yang beralasan. Karenanya,
bahasan akan menjelaskan pedoman praktis untuk membandingkan alternatif sistem
informasi :
Choose one system over another based on dollars. When two alternatives are
nearly equal in dollars, select the system with more nondollar benefits.

Akan digunakan aturan (rule) atau taktik (tactic), sistem analis harus
berhati-hati dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Hanya seorang sistem analis dengan kemampuan komunikasi yang tinggi (superior
communication skills) dan pertimbangan pengaruh (considerable influence) dapat
menjual (sell) ke manajemen sebuah sistem dengan pengukuran biaya yang tinggi
tetapi keuntungan yang tidak terukur adalah lebih baik. Hal ini merupakan kesedihan,
tetapi masih benar.
b. Angka uang (dollar figures) menyatakan secara tidak langsung (imply) lebih akurat
daripada kelayakan. Sebuah perusahaan dapat memprediksi market share-nya dua
puluh tahun dari sekarang. Angka peramalan (forecast figure) berisi 3 desimal point
yang kelihatan lebih akurat. Kebenaran akurasi adalah jawaban yang lebih baik.

Biaya sistem informasi

Keuntungan mencakup dalam model analisis yang hanya dapat diekpresikan dalam
nilai uang, dimana jarang terjadi. Ketika dapat diekspresikan dalam nilai uang,
ditunjukkan dalam biaya negatif.

Additional system costs $ 49,357


Analisis dan Desain Sistem 29
Aris Sutiana 41187003080018

Additional system benefits $(16,423)


Net additional system costs $ 32,934

Biaya sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu : categories,


nature, dan when they occur.

Kategori biaya

Pada dasarnya biaya dibagi dalam kategori :


a. Hardware : mainframe, minicomputers, microcomputers, dan peripheral
equipment.
b. Software : systems, utility, dan application software.
c. People : analysts, programmers, operators, data entry personnel,
dan sebagainya.
d. Supplies : paper, tapes, disk, dan sebagainya.
e. Telecommunications : modem, local area network cabling, multiplexors,
front-end processors, dan sebagainya.
f. Physical site : air conditioning, humidity control, security,
dan sebagainya.

Gambar 9.1 : Typical sistems operating costs

Analisis dan Desain Sistem 30


Aris Sutiana 41187003080018

Nature of costs

Membandingkan biaya sistem informasi melalui kehidupan sistem, analis memproyeksi


berapa perubahan biaya untuk masa depan. Untuk melakukannya, ada tiga model biaya
operasi sistem informasi, yaitu :
a. Linear.
b. Exponential.
c. Step function.

Analisis dan Desain Sistem 31


Aris Sutiana 41187003080018

Ketika biaya terjadi (When costs occur)

Biaya sistem informasi dapat terjadi sekali atau berkesinambungan. On-time costs,
development costs adalah berhubungan dengan pengembangan sistem, dan recurring
costs, operational costs adalah berhubungan dengan operasi sistem informasi setiap
hari. Perbedaan antara one-time (development) dan recurring (operational costs)
seringkali dari pilihan materi (matter). Misalnya, pembelian sebuah komputer adalah
one-time development system, sedangkan menyewa komputer yang sama adalah
recurring operational cost. Gunakan daftat berikut untuk menetapkan biaya :

a. One-time (development) costs.


1. Hardware purchase.
2. Software purchase.
3. Analysis, design, programming, and testing personnel hours.
4. Preparation of computer site.
5. Initial training and orientation of users.
6. Docummentation for new system.
7. Changeover from old to new system.
8. Conversion from old to new file format.

b. Recurring (operational) costs.


1. Hardware and software lease.
2. Hardware and software maintenance contracts.
3. Day-to-day personnel cost including analysts and programmers, computer
operations, data entry operators, and end-user costs.
4. Computer supplies.
5. Telecommunication costs.
6. Computer site rental or lease.
7. Ongoing training.

Analisis dan Desain Sistem 32


Aris Sutiana 41187003080018

Metode untuk komparasi sistem

Ada 4 metode yang biasa digunakan untuk membandingkan dua atau lebih
sistem informasi, yaitu :
a. Break-even analysis (BEP)
b. Payback period
c. Discounted payback period
d. Internal rate of return (IRR).

Faktor kualitatif

Hanya seorang analis sistem yang berkharismatik saja yang dapat menjual sistem
informasi ke top management tanpa menunjukkan peningkatan keuntungan. Mungkin
sistem baru mempunyai biaya yang rendah atau penjualan yang tinggi daripada sistem
yang lama. Mungkin laporannya dalam meningkatkan keakuratan atau kepuasan
konsumen. Walaupun demikian, faktor-faktor tersebut tidak menyangkut besarnya
penghematan uang atau besarnya uang yang dikeluarkan.Suatu saat anda dapat posisi
mengirikan dapat menjual sebuah sistem informasi baru ke manajemen dengan
menggunakan antisipasi keuntungan daripada penghematan uang. Selamat !. Anda
harus berusaha membantu manajer tingkat atas yang terkait agar dapat ditingkatkan.
Mungkin anda akan menjual kemampuan saat ini yang tidak ada. Dalam setiap sebuah
kasus, ada sistem informasi saat ini tidak dibandingkan dengan biaya usulan sistem
baru. Membuat rencana menjual sistem informasi baru berdasarkan keuntungan
kualitatif daripada biaya kuantitatif adalah hal yang tidak biasa. Seringkali anda
menunjukkan beberapa perbedaan biaya sebelum top management mempertimbangkan
rekomendasi anda untuk mendesain sebuah sistem informasi baru.Memang terdapat
kaitan antara sistem yang diperbandingkan melalui biaya, tidak dapat diukur dan faktor-
faktor perbandingan non-biaya. Faktor kualitatif seperti kinerja sistem informasi dan
keuntungan strategi kompetetif menjadi relevan.

Analisis dan Desain Sistem 33


Aris Sutiana 41187003080018

Faktor sistem informasi

Beberapa faktor kualitatif yang mengarah kinerja sistem informasi yang baik :
a. Mengurangi tingkat kesalahan (increased accuracy).
b. Mengurangi waktu untuk memperbaiki kesalahan.
c. Mengurangi waktu tanggap dari workstation interaktif.
d. Mempercepat waktu penyediaan laporan (informasi).
e. Meningkatkan keamanan sistem.
f. Memperbanyak update sumber record aktif.
g. Meningkatkan kepuasaan pemakai.
Beberapa faktor tersebut dapat diukur, tetapi tidak dalam uang.

Faktor strategi perusahaan

Sistem informasi dapat membuat keuntungan kompetetif dalam perusahaan.


Meningkatkan keuntungan saat ini, bagaimanapun juga adalah sulit untuk diestimasi.
Kenaikan profit seringkali tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi terjadi beberapa tahun
sesudah implementasi dari sistem baru.Ketika dua alternatif sistem mendekati
kesamaan perbandingan, pintu terbuka untuk mempertimbangkan faktor strategi
perusahaan.

Terdapat faktor-faktor strategi perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :


1. Kepuasan konsumen (customer satisfaction).
Sebuah sistem informasi dapat menyebabkan kehati-hatian menyampaikan produk
dan keinginan efisien konsumen. Meningkatkan kepuasan konsumen akan tidak
diragukan meningkatkan penjualan. Seperti peningkatan penjualan, bagaimanapun juga
sulit untuk diprediksi dan secara kuantitatif.
2. Meningkatkan penjualan (increased sales).
Sistem point of sales (POS) membebaskan dari penyimpanan tugas-tugas rekord.
Manajemen mengharap penjualan staff setia terhadap waktu usaha pemasaran dan ini
meningkatkan penjualan. Hanya saja penjualan akan meningkatkan kesulitan
memprediksi dalam uang.

Analisis dan Desain Sistem 34


Aris Sutiana 41187003080018

3. Komitmen konsumen dan vendor (customer and vendor commitments).


Perusahaan mendesain masukan sistem secara online dan memperbolehkan
konsumen langsung mengakses ke sistemnya. Konsumen sekarang terkunci
(tergantung) pada sistem ini sehingga memiliki komitmen untuk setia (senang) pada
perusahaan tersebut. Komitmen konsumen dan vendor sulit untuk diprediksi.
4. Information product marketing.
Seringkali, sistem informasi baru dapat dipakai oleh perusahaan lainnya. Seperti
American Airline menyediakan sistem informasi pemasaran produk selama tahun 1970,
perusahaan mengembangkan sebuah sistem pemesanan tiket dan kemudian sistem
pemasaran ini juga digunakan oleh jasa penerbangan lainnya, sehingga menjadi produk
yang menguntungkan.

STUDI SISTEM

Problem statement
1. Nature of the problem detected (for example, increasing data entry
backlogs).
2. How problem was detected (for example, customer complaints or
performance measurement system).
3. Impact of problem on organizational goals (for example, delays
processing of customer orders or reduces cash flow).
4. Departments and functions involved (for example, marketing department
and order processing section of production department).

Existing system documentation


1. System function and interrelationships (this can be done with a graphic tools, such
as a phyical data flow diagram, accompanied by step-by-step narrative description).
2. Processing volumes by type of document.
3. Processing times by type of document.
4. Bottlenecks (distribution of backlogs).
5. Organization policies affecting processing (example, a policy requiring that clerks
process all commercial orders before residential orders).
6. Processing constraints.
Analisis dan Desain Sistem 35
Aris Sutiana 41187003080018

o People (for example, an average 20 percent vacancy rate among data entry
operators).
o Hardware.
o Software.
o Development funds.
7. Organization of involved departments and function (for example, an organizational
chart).

Problem correction alternatives


1. Procedure for generating information systems alternatives.
2. Cost determination for different alternatives.
3. Feasibility analysis.
o Break-even years.
o Payback years or discounted payback years.
o Internal rate of return.
4. Qualitative factors.
5. Alternative recommended and why.
6. Alternative comparison with firm's goals (for example, ROI).

Recommended solution
1. Overall system description for recommended alternative.
2. New system functions and relationships (for example, logical data
flow diagram).
3. Expected new system results.
o Costs.
o Benefits.
4. Proposed development schedule.
5. Development resource needs.

Docummentation
1. Physical and logical data flow diagrams.
2. Processing flow statistics (volume, timing, and so on).
3. Organizational charts.

Analisis dan Desain Sistem 36


Aris Sutiana 41187003080018

4. Feasibility analysis details.


5. Development project schedule chart.
6. Development project proposed cost schedule.

Here are some guidelines for presenting the system study successfully :
1. Melakukan presentasi secara singkat untuk menghindari melampaui waktu yang
diberikan.
2. Mengurangi penjelasan teknik secara detail seminimal mungkin. Lebih baik
menjelaskan teknik secara detail dalam menjawab pertanyaan spesifik daripada tidak
diminta.
3. Presentasikan secara jelas, supaya tidak berantarkan gunakan peralatan visual.
4. Jika menggunakan model (prototyping), bawalah bring workstation portable
(laptop). Demonstrasi secara langsung adalah lebih informatif dan menarik daripada
inactive visual aids.
5. Tekankan keuntungan-keuntungan usulan sistem informasi dengan beberapa
alternatif sesuai dengan kondisi yang dialami perusahaan. Jangan membatasi
membandingkan sistem informasi lainnya. Gunakan komparasi nilai-nilai keuangan
seperti ROI (return of investment).

Analisis dan Desain Sistem 37


Aris Sutiana 41187003080018

BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan
konseptual. Terdapat banyak pendekatan untuk analisis sistem dan pada dasarnya
semunya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memahami sistem yang rumit kemudian
melakukan modifikasi dengan beberapa cara.
Hasil modifikasi dapat berupa subsistem baru, komponen baruatau serangkaian
transformasi baru dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi
di dalam sistem agar lebih efisien, untuk mengubah sasaran sistem, untuk mengganti
output, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain atau
untuk melakukan beberapa perbaikan serupa.
Tahapan dalam menganalisis sistem :
1. Definisikan masalahnya.
Bagian sistem yang mana yang tidak memuaskan ?. Apakah input telah mengalami
perubahan bentuk, harga atau ketersediannya ?. Apakah output kurang memuaskan ?.
Apa tujuan usaha analisis sistem ?.
2. Pahami sistem tersebut dan buat definisinya.
Karena sistem mempunyai hirarki (terdapat subsistem di dalam sistem yang lebih
besar) dan saling berhubungan dengan lingkungannya, maka akan sulit untuk dapat
merumuskan secara tepat apa saja komponen sistem yang sedang dipelajari. Tindakan
ini selanjutnya dapat diperinci lebih lanjut dengan mengajukan beberapa pertanyaan
berikut untuk mendapatkan pemahaman tentang sistem.
a. Apa yang menjadi variabel-variabel (komponen sistem) ?
b. Bagaimana tiap variabel tersebut saling berhubungan dan juga dengan
lingkungan?
c. Apa yang menjadi batasan sistem, yaitu dimana sistem akan berakhir
serta apa rumusan pengembangannya ?
3. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan
modifikasi sistem tersebut ?. Pilihan apa saja yang tersedia untuk memperbaiki
sistem, berapa biayanya serta apakah hal tersebut dapat diterapkan ?.
4. Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya.
5. Terapkan alternatif tersebut.

Analisis dan Desain Sistem 38


Aris Sutiana 41187003080018

DAFTAR PUSTAKA

1. Davis, William S., Systems Analysis And Design : A Structured Approach, Addison-

Wesley Publishing Company, 1983.

2. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,

Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.

3. Lucas JR, Henry C., Analisis, Desain, Dan Implementasi Sistem Informasi, Penerbit

Erlangga, Edisi Tiga, Jakarta, 1987.

4. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Macmillan

Publishing Company, New York, 1991.

Analisis dan Desain Sistem 39

You might also like