You are on page 1of 53

METODE BISHOP DAN FELLENIUS

METODE JANBU Dan TAYLOR


ADI SAPUTRA
BIANCA NATASYA
ERIC HARTONO
PRELUDE
KASUS STABLER

• Laguna Beach, California.


• Nachterstedt, Germany
Analisis Stabilitas Lereng
• Pada dunia praktik, stabilitas lereng
dianalisis dalam kondisi 2D.
• Kondisi 2D dianggap sudah mampu
memberikan hasil aman untuk
keruntuhan permukaan 3D.
Analisis Stabilitas Lereng
• Analisis stabilitas lereng 2 dimensi
memiliki 4 pilihan metode analisis,
yaitu:
1. Limit equilibrium
2. Limit analysis
3. Finite Element Method (FEM)
4. Finite Difference Method (FDM)
Limit Equilibrium Method
Asumsi:
• Keruntuhan terjadi pada titik di
sepanjang permukaan runtuh yang
diasumsikan/diketahui
• Kekuatan geser yang dibutuhkan untuk
mempertahankan kondisi keseimbangan
batas harus dibandingkan dengan
kekuatan geser yang dimiliki oleh tanah
 safety factor
τf
FS 
τm
Limit Equilibrium Method
1. Bishop
2. Fellenius (Ordinary Method of Slices)
3. Janbu
4. Taylor
5. Duncan
6. Morgenstern and Price
7. Spencer
8. Swedish Circle, etc.
Swedish Circle Method
Batasan:
• Hanya untuk tanah dengan Φu = 0
• Kondisi tak-terdrainase (short-term)
• Lempung, dapat menganalisis kondisi
jenuh sempurna
• Resultan gaya antar irisan tanah = 0
• Tidak ada gaya seepage (Js = 0)
Metode ini akurat untuk analisis lereng
dengan lapisan tanah yang homogen ataupun
tidak homogen bersudut geser nol dan
diasumsikan bidang slip berbentuk lingkaran.
Swedish Circle Method
Berdasarkan keseimbangan momen di
titik O, maka:

τ f c uLa r
FS  
τm Wd
Swedish Circle Method
Catatan Penting:
• Jika lereng memiliki lebih dari satu
lapisan tanah, maka rumus menjadi:

Lapisan 1
Cu1, La1

Lapisan 2
Cu2, La2

FS 
 c u1L a1  c u 2L a2  r
Wd
Swedish Circle Method
Catatan Penting:
• Jika lereng memiliki beban terbagi
merata di atasnya, maka rumus
menjadi:O dq

lq

c uLa r
FS 
Wd  qlqdq
Catatan Penting!

Untuk jenis tanah dengan Φu = 0, Janbu dan


Taylor juga membuat sebuah metode melalui
grafik untuk mempermudah perhitungan. Akan
tetapi, untuk metode grafik yang dibuat Janbu,
sebelum menggunakan grafik yang ada, harus
dianalisis jenis keruntuhan yang terjadi.
Janbu Charts Method
Catatan Penting:
• Metode ini telah memperhitungkan
keberadaan beban, seepage, dan
adanya tension crack.
• Melalui metode ini, juga dapat dicari di
mana letak titik pusat rotasi
kelongsoran dengan lebih mudah.
Metode Taylor
Asumsi yang digunakan sama dengan asumsi
Swedish Circle, yaitu:
• Hanya untuk tanah dengan Φu = 0
• Kondisi tak-terdrainase (short-term)
• Lempung, dapat menganalisis kondisi jenuh
sempurna
• Resultan gaya antar irisan tanah = 0
• Tidak ada gaya seepage (Js = 0)
Metode ini akurat untuk analisis lereng dengan
lapisan tanah yang homogen ataupun tidak
homogen bersudut geser nol dan diasumsikan
bidang slip berbentuk lingkaran.
SLICES METHODS
Metode Irisan - General
Asumsi:
• Massa tanah di atas permukaan
runtuh dibagi menjadi sejumlah
irisan
• Dasar tiap irisan adalah garis lurus
Metode Irisan - General
Komponen gaya yang terlibat adalah:
• Berat total irisan (W)
• Gaya lateral antar irisan (E)
• Gaya seepage (Js)
• Gaya normal sepanjang permukaan
bidang longsor (N)
• Gaya geser pada dasar tanah (T)
• Gaya geser antar irisan (X)
• Gaya akibat tekanan air pori (U)
Metode Irisan - General
O
b

U E
Js
E X
X Zw
W Zj
Zw Zj
T
θ N
a
l
Metode Irisan - General
Untuk ESA
W  γbh
c' La  tan   N'
 Tr   Wrsinθ FS 
 Wsinθ
τf l
T  τml 
FS Untuk TSA


τf l
 Wsinθ FS 
 cl u

FS  Wsinθ
 FS 
 τf l
 Wsinθ Untuk Critical State

tan  cs  N'
FS 
 Wsinθ
Metode Irisan - Fellenius
Asumsi:
• Resultan antar gaya-gaya irisan = 0
(Xi+Xi+1 = 0, Ei+Ei+1 = 0, Ui+Ui+1 = 0)
• Js = 0
• Bidang kelongsoran berupa lingkaran
• Metode ini menggunakan jumlah
momen di titik pusat lingkaran 
hanya membutuhkan keseimbangan
momen.
Metode Irisan - Fellenius
Perhitungan TSA:
• Parameter yang digunakan adalah
cu, sedangkan nilai Φu = 0.
• Untuk tanah homogen:
c uL a
FS 
 Wsinθ
• Untuk tanah non-homogen:

FS 
 cl
u

 Wsinθ
Metode Irisan - Fellenius
Perhitungan ESA:
• Parameter yang digunakan adalah c’
dan Φ’.
• Untuk tanah homogen:
c' La  tan '    Wcosθ   ul 
FS 
 Wsinθ
• Untuk tanah non-homogen:
  c' l  tan '  Wcosθ - ul 
FS 
 Wsinθ
Metode Irisan - Fellenius
Catatan Penting!
• Untuk tanah dengan Φ = 0, metode
ini akan memberikan hasil FS yang
sama dengan metode Swedish Circle.
• Menggunakan metode iteratif dalam
menemukan FS.
• Metode ini kurang akurat
dibandingkan metode irisan lainnya,
terutama dalam hal ESA.
Metode Irisan - Fellenius
Catatan Penting!
• Jika tekanan air pori meningkat, maka akan
timbul nilai negatif dalam perhitungan
karena Xi+Xi+1 = 0 dan Ei+Ei+1 = 0.
• Maka, diperlukan gaya uplift untuk menahan
tekanan air pori yang meningkat.
• Oleh karena itu, perhitungan ESA akan jauh
lebih akurat jika menggunakan rumus:

FS 
 c'l  tan'  W cosθ - ulcos θ  
2

Wsinθ
Metode Irisan - Bishop
Asumsi:
• Ei dan Ei+1 serta Ui dan Ui+1 bersifat kolinear
• Xi+Xi+1 = 0
• Js = 0
• Bidang kelongsoran berupa lingkaran
• Metode ini menggunakan jumlah momen di
titik pusat lingkaran  hanya
membutuhkan keseimbangan momen, tapi
secara tidak langsung membutuhkan juga
hubungan keseimbangan gaya-gaya
vertikal.
Metode Irisan - Bishop
Untuk memperkuat analisis, Bishop
memperhitungkan rasio tekanan air
pori untuk mengantisipasi kenaikan
tekanan air pori berlebihan.

ub γwhwb γwhw
ru   
W γshsb γshs
Metode Irisan - Bishop
• Perhitungan TSA:
b
 cu cosθ
FS 
 Wsinθ
• Perhitungan ESA:
 
 c ' l cos θ  W tan φ' 
  
 sin  tan φ'  
cos θ   
  FS 
FS 
 W sin θ
Metode Irisan - Bishop
Karena perhitungan ESA memiliki
rumus yang cukup rumit, maka
Bishop mempermudahnya dengan
mengeluarkan sebuah besaran, yaitu:
1
m
tan ' sin
cos 
FS
Metode Irisan - Bishop
Maka, rumus ESA menjadi:

FS 
 Wm tan  '
 W sin θ
Nilai m dapat dilihat dari grafik pada
slide berikutnya.
1.6
Note:  is + when slope of failure arc is
in same quadrant as ground slope
1.0
1.4
0.8

Values of M i 
1.2
 0.6
tan
- 
----------
F 0.4
1.0
0 0.2
0.2
0.8
0.4  0
tan 
0.6 -----------
F
0.6 0.8

1.0
0.4
-40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50 60
Values of 

GRAPH FOR DETERMINATION OF M i 


Metode Irisan - Janbu
Asumsi:
• Gaya-gaya di sisi irisan adalah gaya
horizontal
• Tidak ada gaya geser antar irisan
(Xi+Xi+1 = 0)
• Janbu menggunakan faktor koreksi
(f0) untuk menggantikan peranan
gaya geser agar FS lebih masuk
akal.
Metode Irisan - Janbu
• The Simplified form of Janbu’s equation :
f o  W j 1  ru  m j tan  ' j cos j
FS 
W j tan  j

• If the groundwater is below the slip surface, ru=0

FS  f o
W M tan  ' cos 
j j j j

 W tan  j j

• Replacing the effects of (Xj-Xj+1) by a


correction factor(fo)

FS  f o
s  b u j j

W tan  j j
TENSION CRACK
Catatan Penting - Crack
Ada 3 efek penting dari retakan:
• Retakan mengubah bidang longsor
• Retakan dapat terisi dengan air
sehingga terjadilah tekanan
hidrostatik
• Retakan membuat sebuah saluran
yang memungkinkan air masuk ke
dalam lapisan tanah dan
menghasilkan gaya rembesan yang
memperlemah lapisan tanah
Catatan Penting - Crack
Akibat adanya retakan, maka momen
yang menyebabkan massa tanah
termobilisasi akan membesar dan FS
akan menurun. Maka, dalam
perhitungan, komponen τm harus
ditambah dengan:
1 2  2 
 w z cr  z s  z cr 
2  3 
R
Contoh Soal
Contoh soal 13.3 Muni Budhu
• Gunakan metode
sederhana bishop
untuk mencari FS dari
lereng berikut ini
dengan tipe berikut ini
– Tanpa retakan (no
tension crack)
– Dengan retakan
(tension crack)
– Dengan retakan terisi
air (Tension crack filled
with water)
Langkah 1 : Gambar ulang, skalatis
Langkah 2, hitung
kedalaman tension crack
2 su  2  30
Z cr    3.33 m
 18
Langkah 3 : Bagi bidang longsor menjadi potongan-
potongan (9 potongan)

Zcr
• Langkah 4 : buat tabulasi
• Langkah 5 : Masukkan nilai yang
diperlukan
1 2 2 
TCM    w  zcr   zs  zcr 
2  3 
• Langkah 6 : Bandingkan
Terima Kasih..

You might also like