You are on page 1of 13

Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000

LAMPIRAN XIIIa KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


N O M O R : 1453 K/29/MEM/2000
TANGGAL : 3 November 2000

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PENYELIDIKAN UMUM DAN


EKSPLORASI

.
I RENCANA KERJA perundang-undangan yang berlaku,
hak guna lahan, dan lain sebagainya.
A. U M U M
Luas, lokasi wilayah perizinan, masa
1. Berdasarkan peraturan perundang- berlakunya dan tanggal persetujuan
undangan yang berlaku, penyelidikan agar dikemukakan dengan rinci. Bila
mineral dibagi menjadi 2 tahap, yaitu merupakan perpanjangan ijin agar
Penyelidikan Umum dan Eksplorasi. dijelaskan.
2. Setiap tahap mempunyai tujuan untuk
b
. Maksud dan tujuan
memperoleh informasi tertentu mengenai
keterdapatan atau keberadaan sumberdaya 1) Agar dijelaskan mengenai tahap
mineral. penyelidikan yang akan dilakukan
dan jenis komoditas yang akan
3. Rencana eksplorasi merupakan kegiatan
diselidiki termasuk bahan
yang diarahkan untuk memberikan
ikutannya.
gambaran mengenai kegiatan apa saja
yang akan dilakukan dan perkiraan 2) Daerah yang diselidiki dan luasnya
hasilnya berdasarkan data atau informasi (kegiatan dilakukan untuk seluruh
dasar yang ada. daerah atau sebagian) agar
dikemukakan dalam bagian ini.
4. Oleh karena itu secara umum rencana
3) Bila ada kemungkinan mengenai
eksplorasi harus mengemukakan masalah
pelepasan daerah (relinguishment)
yang bertalian dengan :
agar dijelaskan pula.
a. Tujuan penyelidikan atau perkiraan
hasil yang akan diperoleh. c
. Lokasi daerah penyelidikan
b. Cara mencapai tujuan tersebut yaitu 1) Agar dijelaskan mengenai lokasi
penggunaan metode eksplorasi dan daerah penyelidikan baik secara
prosedurnya serta perkiraan volume administratif (Propinsi, Kabupaten,
kegiatan. Kecamatan) maupun geografis
c. Tenaga dan keahlian yang diperlukan (Kordinal).
untuk mencapai tujuan tersebut. 2) Bila ada informasi (berdasarkan
d. Waktu dan lamanya kegiatan. literatur) agar dikemukakan pula
e. Peralatan yang digunakan dalam mengenai cara pencapaian daerah
penyelidikan. penyelidikan dan sarana
.
f Biaya yang diperlukan dalam perhubungan.
penyelidikan. d. Informasi umum daerah penyelidikan
5. Dalam rencana eksplorasi hendaknya juga 1) Bila ada informasi (berdasarkan
diketemukan data atau informasi dasar acuan) agar dijelaskan mengenai
untuk menentukan kegiatan apa saja yang keadaan daerah penyelidikan
akan dilakukan. secara umum seperti penduduk,
6. Secara garis besar rencana eksplorasi harus iklim, topografi, vegetasi dan
memuat uraian seperti dibawah ini. tataguna lahan, dan lain
sebagainya.
B. ISI RENCANA EKSPLORASI MINERAL 2) Untuk kegiatan penyelidikan
.
I PENDAHULUAN kelautan perlu diinformasikan
mengenai alur pelayaran, daerah
a
. Perijinan pembuangan ranjau, arus regional,
Agar dijelaskan megenai bentuk jalur kabel dan pipa.
perijinan sesuai dengan peraturan

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 553
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000

3) Agar dikemukakan pula mengenai 5) Bila telah direncanakan pembuatan sumur-


tersedianya peta-peta dasar seperti uji, parit-uji atau pemboran agar dijelaskan
topografi/batimetri, penginderaan mengenai desain eksplorasi (pola pemboran
jauh, geologi dan lain sebagainya. agar dijelaskan mengenai desain eksplorasi
4) Bila tersedia agar dikemukakan (pola kerapatan, distribusi dan jumlahnya).
mengenai penyelidikan terdahulu 6) Skala peta yang digunakan.
yang pernah dilakukan di wilayah
itu dan hasilnya secara ringkas Pemetaan
(informasi geologi, geofisika, ˆ Agar diuraikan mengenai penyediaan
geokimia dan lain sebagainya). peta dasar untuk kegiatan lapangan,
apakah dengan penafsiran citra
5) Agar dibahas mengenai keadaan
penginderaan jauh, atau akan
geologi dan keterdapatan jenis
dilakukan pengukuran topografi atau
sumber daya mineral berdasarkan
lintasan dan lain sebagainya. Sebutkan
data dan informasi yang ada.
skala petanya, jelaskan sumber
perolehan peta (peta sudah siap, hasil
2. RENCANA KEGIATAN
penafsiran citra penginderaan jauh atau
a
. Jadwal Kegiatan pengukuran sendiri).
1) Agar dijelaskan jadwal rencana kegiatan ˆ Berdasarkan tahap penyelidikan agar
penyelidikan mulai dari awal (persiapan), dijelaskan mengenai rencana pemetaan
kegiatan pengumpulan data (di lapangan), berdasarkan litologi, ubahan atau
pengolahan data, dan penyusunan laporan. pemineralan atau tubuh bijih.
2) Jadwal kegiatan ini hendaknya disusun ˆ Agar dijelaskan mengenai rencana
dalam bentuk tabel. pemercontohan (float dan/atau
b
. Persiapan singkapan, jenis. Contoh seperti batuan
atau pemineralan, caranya seperti Bulk,
1) Agar dikemukakan persiapan yang akan
gravity core, grab, chip, atau channel,
dilakukan seperti studi literatur, pengolahan
dan jumlah contoh).
dan penafsiran data terdahulu seperti data
penginderaan jauh, geologi dan lain Geokimia
sebagainya. ˆ Bila ada beberapa daerah yang akan
2) Untuk kegiatan penyelidikan geofisika, diselidiki secara terpisah agar dijelaskan
agar dijelaskan tingkat ketelitian alat mengenai daerah mana saja yang akan
(dikalibrasi) diselidiki luasnya
c
. Kegiatan Lapangan ˆ Jelaskan metode yang akan digunakan
(geokimia endapan, sungai, tanah, atau
1) Tergantung pada tahap penyelidikannya,
batuan)
kegiatan lapangan dapat terdiri dari
pemetaan geologi dan pemineralan, ˆ Uraikan mengenai rencana pola dan
penyelidikan geofisika, penyelidikan kerapatan pengambilan contoh (grid,
geokimia, pembuatan sumur uji, parit uji, spur and ridge dan lain sebagainya)
pemboran, pembuatan terowongan dan lain ˆ Uraikan mengenai rencana jumlah
sebagainya. contoh, dilampiri dengan peta rencana
2) Oleh karena itu dalam rencana kerja agar lokasi Contoh.
dijelaskan mengenai metode yang akan Geofisika
digunakan. ˆ Bila ada beberapa daerah yang akan
3) Target kegiatan (luas daerah) juga harus diselidiki secara terpisah agar dijelaskan
dijelaskan untuk setiap metode yang mengenai daerah mana saja yang akan
digunakan. diselidiki secara geofisika dan luasnya.
4) Metode yang akan digunakan (geologi, ˆ Penjelasan mengenai metoda geofisika
geofisika seperti polarisasi terimbas, yang dipakai (magnet/elektromagnet,
potensial diri, seismik, gaya berat, gaya berat, tahanan jenis, polarisasi
geomagnet, sounding, side scan sonar dan terimbas, potensial diri, seismik,
lain sebagainya, geokimian endapan sungai, sounding, side scan sonar, rediometri,
tanah dan batuan, parit-uji, sumur-uji, well logging dan lian sebagainya).
pemboran).

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 554
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000

ˆ Agar diuraikan mengenai pola dan daya mineral, hendaknya dicantumkan


kerapatan dan jumlah titik pengamatan, pula perkiraan penggunaan metoda
dilampiri peta rencana titik pengamatan estimasi sumber daya dan cadangan
ˆ Rencana pengambilan Contoh untuk serta kategorinya.
pengukuran sifat fisik.
3. R E N C A N A T E N A G A KERJA DAN
Pemboran, sumur uji, parit uji PERALATAN
ˆ Agar dijelaskan mengenai rencana jenis a
. Agar dikemukakan penyediaan tenaga
pemboran (scout drilling, eksplorasi kerja, kualifikasi atau keahliannya terutama
atau untuk evaluasi, coring atau non yang berkaitan dengan kegiatan eksplorasi,
coring), sumur dan parit uji, rencana dan jumlahnya.
cara pembuatannya. b
. Jelaskan jenis peralatan yang akan
ˆ Agar dijelaskan mengenai pola dan digunakan serta jumlahnya.
kerapatan pemboran, sumur-uji atau c
. Bila ada suatu kegiatan yang dikontrakkan
parit-uji. agar disebutkan kontraktor dan bidangnya.
ˆ Penjelasan mengenai rencana lokasi dan
kedalaman 4. RENCANA BIAYA
ˆ Agar diuraikan mengenai pemer- Agar dijelaskan jenis biaya atau pengeluaran
contohan (metode, jenis, lokasi) dan serta perkiraan jumlahnya.
jumlah contoh.
5. DAFTAR ACUAN
Pembuatan Shaft, terowongan dan lain
a
. Sebutkan acuan terpakai terutama yang
sebagainya
bertalian dengan hasil penyelidikan
ˆ Agar diuraikan mengenai cara terdahulu.
pembuatan, lokasi, kedalaman, panjang, b
. Penulisan daftar acuan hendaknya
arah dan lain sebagainya. mengikuti pedoman atau tatacara yang
ˆ Jelaskan mengenai rencana umum berlaku.
pengambilan Contoh, jenis dan
jumlahnya 6. LAMPIRAN :
Penyelidikan masalah hidrogeologi, Agar dilampirkan peta dasar dan surat
lingkungan dan aspek lain. (perijinan) diantaranya sebagai berikut :
ˆ Perencanaan ini disususn terutama bila a. Peta yang menunjukkan lokasi dan
penyelidikan sudah mengarah ke kesampaian daerah
evaluasi sumber daya mineral (terukur) b. Peta-peta dasar terakhir yang digunakan
atau studi kelayakan. sebagai dasar acuan eksplorasi.
c. Peta-peta rencana lokasi titik pengamatan
d. Analisis laboraturium (sumur/pari uji,pemboran, geofisika) serta
1) Agar dikemukakan di Laboratorium lokasi Contoh (geokimia, geologi,
mana akan dilakukan analisis. (pemineralan).
2) Rencana metode analisis (AAS, ICP, d. Surat-surat yang bertalian dengan perijinan
Kolorimetri, Fire Assay dan lain kegiatan (SK dan lain sebagainya)
sebagainya) yang akan dilakukan. e. Daftar personil dan keahliannya
3) Jenis dan jumlah unsur yang akan .
f Daftar peralatan dan jumlahnya
dianalisis
4) Renana penggunaan cek analisis, bila
II. LAPORAN TRIWULAN
di laboratorium lain agar disebutkan.
5) Rencana analisis petrografi, A. U M U M
mineragrafi, mineral berat dan besar
1. Laporan Triwulan pada dasarnya
butir.
menunjukkan kemajuan kegiatan selama 3
e
. Pengolahan dan Penafsiran Data (tiga) bulan.
1) Agar dijelaskan rencana pengolahan 2. Dalam Laporan Triwulan harus jelas terlihat
data seperti pemodelan geologi, data kegiatan apa saja yang dilakukan selama
geokimia, data geofisika. kurun waktu itu dan volume kegiatannya.
2) Bila rencana penyelidikan sudah 3. Laporan Triwulan bebentuk tabel atau
meningkat ke arah estimasi sumber format seperti di bawah ini.

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 555
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000

4. Bila dalam triwulan bersangkutan dilakukan


pengolahan data hendaknya dikemukakan
cara dan hasil pengolahan datanya dalam
lembar tambahan.
5. Dalam kolom keterangan hendaknya
dikemukakan hal-hal yang bertalian dengan
metoda penyelidikan, kerapatan
pengambilan Contoh, dan lain sebagainya.

B. BENTUK DAN ISI LAPORAN

1. Nama Instansi atau Badan Usaha


ˆ Jenis perijinan : ....................................
ˆ No. SK : ....................................
ˆ Tgl. Berlaku/lamanya : ....................................
ˆ Lokasi daerah penyelidikan : ....................................
ˆ Luas wilayah (ha/km2) : ....................................

2. Status/tahapan : Penyelidikan Umum/eksplorasi*)

3. Laporan : Triwulan......................................../Tahun:..........................

Jenis kegiatan Kuantitas satuan Keterangan

4. Studi inderaja ****) Lemb/luas (ha)


ˆ Foto udara *****)
ˆ Foto satelit *****)
ˆ SLAR/SAR

5. Pemetaan ****) Lemb/luas (ha)


ˆ Pematokan batas
ˆ Koordinat lokasi *****)
ˆ Topografi
ˆ Geologi *****)
ˆ Bahan Galian *****)
ˆ Batimetri *****)
6. Geokimia *****) Contoh (b)
ˆ Endapan sungai
ˆ Endapan dasar laut
ˆ Tanah
ˆ Batuan
7. Geofisika ****) Tp (b)/
ˆ Geofisika udara Lintasan (m)
ˆ Magnet/elektromagnet
ˆ Gaya berat
ˆ Tahanan Jenis
ˆ Polarisasi terimbas
ˆ Potensial diri
ˆ Seismik *****)
ˆ Side scan sonar *****)
ˆ Magnet laut *****)
ˆ Sounding *****)
ˆ Radiometri
ˆ Well Logging

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 556
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000

8. Hidro-oseanografi *****)
ˆ Pasang surut
ˆ Arus
ˆ Gelombang
ˆ Parameter oseanografi
9. Pemboran ****)
ˆ Sistem (b)
ˆ Jumlah (m)
ˆ Jarak pemboran (m)
ˆ Kedalaman (b)
ˆ PemerContohan
10. Sumur Uji ****)
ˆ Jumlah (b)
ˆ Kedalaman (m)
ˆ PemerContohan (b)

11. Parit Uji ****)


ˆ Jumlah (b)
ˆ Kedalaman/panjang (m)
ˆ PamerContohan (b)
12. Shaft terowongan
ˆ Jumlah (b)
ˆ Kedalaman/Panjang (m)
ˆ PemerContohan (b)
13. Analisis Contoh****)
ˆ Kimia (b)
ˆ Jumlah Unsur (b)
ˆ Petrografi (b)
ˆ Mineragrafi (b)
ˆ Mineral Berat (b)
ˆ Dll
14. Estimasi
ˆ Sumber daya (ton/m3)
⇒ Hipotelik, tereka
⇒ Terunjuk
⇒ Terukur
ˆ Cadangan (ton/m3)
⇒ Terkira
⇒ Terbukti
15. Contohh Ruah
ˆ Uji coba penambangan
pengolahan pengangkutan**)
ˆ Penyusunan laporan
eksplorasi lengkap, studi
kelayakan AMDAL**)
16. Tenaga kerja (orang)
17. Peralatan (b/set)
18. Biaya (Jt Rp)
19. K-3 Lingkungan
20. Permasalahan

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 557
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000

C. LAMPIRAN Cara pengisian :


Lampiran di bawah ini dapat dipilih sesuai dengan ˆ Angka 1 : cukup jelas
relevansinya, tergantung pada tahap penyelidikan
ˆ Angka 2 : sebutkan lokasi daerah
dan metoda penyelidikan
berdasarkan geografi dan
⇒ Peta KP/KK/PKP2B/SIPD ****)
kordinat
1. Peta lokasi/kesampaian daerah ****) ˆ Angka 3 : Pilih salah satu sesuai dengan
2. Peta topografi jangka waktunya serta isi angka
3. Landsat triwulan atau tahun berapa (mis.
4. Peta batimetri Triwulan I/ Tahun 2000)
5. Daftar koordinat pengukuran topografi ˆ Angka 4 s.d. 12
pada penyelidikan rinci
⇒ Pada kolom kuantitas: cantumkan
6. Peta geologi dan bahan galian kemajuan kerja yang telah dicapai sesuai
7. Peta kemajuan kegiatan, Penyelidikan dengan satuan yang tertera dalam kolom
Umum/Eksplorasi (lokasi sumur/parit uji, satuan.
pemboran Contoh batuan, bijih, geokimia,
⇒ Pada kolom keterangan : sesuai dengan
titik pengamatan geofisika dan lain
angka di depannya agar disebutkan skala
sebagainya.
peta (angka 4,5,6 dan 7), jenis (batuan,
8. Penampang geologi, sumur uji, parit uji, pemineralan) dan jumlah Contoh yang
penampang bor. diambil (angka 5), kerapatan/jarak Contoh
9. Peta/bagan dan penampang estimasi sumber atau titik pengamatan (angka 6,7,8,9, dan
daya/cadangan. 10), metoda atau sistem pemboran (angka
10. Daftar hasil analisis kimia (Contoh 8), metoda pemerCotohhan (coring/non
endapan sungai, tanah, batuan pemi- coring, chip, channel, bulk sampling dan
neralan/bijih). lain sebagainya) untuk angka 8,9,10 dan
11. Daftar hasil analisis petrografi, mineragrafi 11, bila ruang tidak mencukupi agar
dan mineral berat. ditambah dengan lembaran tersendiri.
12. Peta geokimia ˆ Angka 13 : kolom kuantitas ini diisi khusus
13. Peta/bagan, penampang dan model untuk tahap eksplorasi yang
geofisika. besarnya sumber daya atau
14. Tabel status sumberdaya atau cadangan **) cadangan mineral sudah dapat
15. Tabel daftar tenaga kerja diperkirakan. Dalam kolom
keterangan hendaknya
Keterangan :
dicantumkan kadar rata-rata
ˆ Formulir ini digunakan untuk setiap daerah bijih dan bila besarnya
penyelidikan yang terpisah, yang sumberdaya tidak mungkin
merupakan satu kesatuan dicantumkan hendaknya
ˆ Pengisian formulir disesuaikan dengan diberikan/ditandai kategori atau
tahap penyelidikan (PU/Eksplorasi) klasnya saja.
ˆ Lemb - lembar, ha - hektar; tp - titik
ˆ Angka 14 : dalam kolom keterangan
pengamatan; b - buah; Jt Rp.; juta rupiah
hendaknya diutarakan apakah
*)
Pilih yang sesuai kegiatan ini sudah dilakukan
**)
Khusus untuk tahap eksplorasi dan bagaimana hasilnya.
***)
Tabel ini dilampirkan bila dalam ˆ Angka 15 : cukup jelas
triwulan yang bersangkutan ada ˆ Angka 16 : dalam kolom keterangan
perubahan sumberdaya atau cadangan hendaknya dicantumkan kuali-
mineral fikasi tenaga kerja (ahli geologi/
****)
Tahap kegiatan yang perlu dilakukan eksplorasi/tambang dll).
di kawasan pesisir dan laut
*****)
ˆ Angka 17 : dalam kolom keterangan
Jenis kegiatan yang dilakukan dari hendaknya dicantumkan jenis
setiap tahap kegiatan. peralatan.
ˆ Angka 18 : cukup jelas

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 558
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000

ˆ Angka 19 : diisi program atau gangguan b


. Ringkasan yang lebih rinci dibuat terhadap
K-3 dan lingkungan yang kegiatan penyelidikan dan haslnya
dilakukan/terjadi seinformatif mungkin.
ˆ Angka 20 : uraian permasalahan yang mem-
pengaruhi pencapaian target dan 2. Tubuh Utama Laporan
lancarnya kegiatan. Tubuh utama Laporan Eksplorasi Bahan Galian
paling sedikit harus meliputi bab-bab
III. LAPORAN AKHIR KEGIATAN pendahuluan, kegiatan penyelidikan, (yang
dilakukan), hasil penyelidikan dan kesimpulan
A. U M U M
(dan saran). Secara garis besar isi setiap bab
1. Bahan galian merupakan salah satu sumber daya tertera di bawah ini.
alam yang keterjadiannya disebabkan oleh
proses-proses geologi sehingga keterdapatannya a. Pendahuluan
tidak selalu di permukaan. Untuk mengetahui Dalam bab ini hendaknya dikemukakan
keterdapatan serta kuantitas dan kualitas bahan informasi umum mengenai daerah
itu diperlukan kegiatan penyelidikan atau penyelidikan dan meliputi latar belakang
eksplorasi secara bertahap dengan menggunakan pemilihan daerah, maksud dan tujuan
berbagai macam metoda. penyelidikan, lokasi dan kesampaian
2. Setiap kegiatan eksplorasi harus didokumen- daerah penyelidikan, demografi dan
tasikan dalam bentuk laporan tertulis yang kependudukan, waktu penyelidikan,
berisis seluruh kegiatan yang telah dilakukan metoda dan peralatan yang dipakai serta
dan hasil yang diperoleh, terutama informasi pelaksana. Judul masing-masing sub bab
mengenai keterdapatan, sebaran, kuantitas dan tidak mengikat, akan tetapi paling paling
kualitas endapan mineral. tidak hal-hal yang bersifat umum di atas
harus dicantumkan.
3. Laporan tersebut sangat penting artinya bukan
hanya bagi usaha pertambangan karena akan b
. Latar belakang
dapat digunakan sebagai acuan untuk
1) Dalam bagian ini hendaknya diuraikan
menentukan kegiatan berikutnya, tetapi juga
alasan pemilihan daerah penyelidikan
bagi Pemerintah/Pemerintah Daerah dalam
dan komoditas yang diselidiki baik
rangka inventarisasi smber daya mineral dan
berdasarkan pertimbangan geologi,
penentuan kebijakan mineral (mineral policy).
kebutuhan pasar maupun sosial
4. Dengan makin meluasnya tuntutan otonomi, ekonomi dalam masyarakat dewasa ini.
pengelolaan eksplorasi bahan galian suatu
2) Aspek legalitas, seperti kepemilikan,
ketika akan sepenuhnya ditangani oleh daerah
hak guna lahan, kuasa pertambangan
otonom dan mungkin akan menimbulkan
atau kontrak karya serta masa
berbagai macam bentuk atau format laporan
berlakunya dan lain sebagainya harus
eksplorasi yang akan mempersulit inventarisasi
dicantumkan.
sumber daya mineral secara nasional. Oleh
karena itu diperlukan suatu pedoman c
. Maksud dan Tujuan
penyusunan laporan.
Tujuan penyelidikan harus dikemukakan
5. Pedoman penyusunan laporan dibuat secara secara jelas sehingga terlihat
umum dan diharapkan tidak kaku untuk dapat keterkaitannya dengan tahap eksplorasi.
digunakan sebagai pedoman penulisan laporan Komoditas yang menjadi target eksplorasi
dari semua tahap kegiatan eksplorasi juga harus diutarakan termasuk bahan
(Penyelidikan Umum dan Eksplorasi). ikutan lainnya.

B. SUSUNAN DAN ISI LAPORAN d. Lokasi Daerah Penyelidikan


Laporan Eksplorasi meliputi ringkasan atau abstrak, 1) Lokasi daerah yang diselidiki baik
tubuh utama laporan, dan informasi pendukung secara administratif maupun geografis
lainnya. harus diutarakan dengan jelas. Luas
daerah yang diselidiki, cara penca-
1. Ringkasan
paiannya, sarana dan prasarana
a. Dalam ringkasan hendaknya dikemukakan perhubungan yang harus dikemukakan
uraian singkat dari masing-masing bab dalam laporan.
laporan.

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 559
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000

2) Uraian mengenai lokasi ini harus 2) Geologi Lokal dan Sumber Daya Mineral
disertai gambar beserta keterangannya ˆ Sejauh yang sudah diketahui agar
yang jelas. diuraikan mengenai keadaan
e
. Keadaan Lingkungan geologi sekitar daerah penyelidikan
secara lebih teperinci yang bertalian
Sedapat mungkin harus diuraikan tentang
dengan keterdapatan mineral.
kondisi sosial budaya penduduk setempat
ˆ Bila di daerah itu sudah diketahui
dan mata pencaharian mereka. Informasi
keberadaan sumber daya mineralnya
mengenai iklim, topografi, vegetasi,
agar diuraikan pula mengenai
tataguna lahan dan infrastruktur yang ada
keterdapatan atau indikasi
di daerah setempat juga harus diutarakan
pemineralan, jenis, tipe endapan,
dalam laporan.
sebaran, bentuk tubuh bijih (ore
.
f Waktu body) dan sebaran bijihnya.
Waktu atau berlangsungnya penyelidikan ˆ Hendaknya diuraikan juga
mulai dari persiapan, kegiatan pengum- perkiraan mengenai terbentuknya
pulan data, pengolahan data sampai (genesa) endapan mineral logam
dengan penyusunan laporan harus dalam kaitannya dengan
dikemukakan disertai jadwal. lingkungan geologi tertentu.
ˆ Uraian mengenai hal tersebut
g. Metoda dan Peralatan mengacu pada hasil penyelidikan
Metoda dan peralatan yang digunakan terdahulu.
seperti alat-alat geofisika, pemboran, alat
ukur dan lain sebagainya juga harus 3) Penyelidik dan Hasil Penyelidikan
dicantumkan. Bila peralatan yang dipakai Terdahulu
cukup banyak dan bervariasi daftarnya Sedapat mungkin harus diuraikan secara
dicantumkan dalam lampiran. singkat mengenai para penyelidik
terdahulu dan hasilnya. Bila tersedia agar
h. Pelaksana
dipaparkan pula secara ringkas informasi
Jumlah tenaga kerja terutama yang hasil penyelidikan geologi, geofisika,
bertalian dengan kegiatan eksplorasi harus geokimia dan metoda lain yang pernah
dicantumkan dalam laporan, termasuk dilakukan di daerah tersebut, baik oleh
kualifikasi/keahliannya. instansi/organisasi yang sama atau pihak
.
i Geologi lain.
Dalam bab ini hendaknya dikemukakan
informasi umum mengenai geologi umum, .
j Kegiatan Penyelidikan
geologi lokal dan sumber daya mineral Dalam bab ini hendaknya dikemukakan seluruh
serta penyelidik dan hasil penyelidikan rangkaian kegiatan yang dilakukan selama
terdahulu. penyelidikan, mulai dari persiapan, pengum-
pulan data (kegiatan di lapangan) sampai
1) Geologi Umum pengolahan data, termasuk analisis labora-
ˆ Mengacu dari literatur atau hasil torium, dan pembuatan laporan. Jenis kegiatan
penyelidikan terdahulu agar tersebut pada umumnya sesuai dengan tahap
diuraikan mengenai keadaan eksplorasi dan berkaitan erat dengan maksud
geologi secara regional yang dan tujuan penyelidikan. Oleh karena itu
meliputi geomorfologi, stratigrafi, kegiatan dalam suatu laporan eksplorasi umum.
(formasi, jenis batuan) tektonik dan/ Isi pokok masing-masing kegiatan tersebut akan
atau struktur, dan lain sebagainya) dijelaskan secara berurutan di bawah ini.
termasuk sumberdaya mineral yang
1) Persiapan
terdapat di wilayah itu.
ˆ Hendaknya diuraikan mengenai
ˆ Agar disertakan pula (dalam bentuk
penyediaan peta dasar untuk kegiatan
gambar satu halaman - one page
lapangan, apakah peta topografi dan/
size atau lampiran) peta geologi
atau peta geologi sudah tersedia atau
regional sehingga jelas posisi
berdasarkan penafsiran data peng-
daerahpenyelidikan di wilayah itu.
inderaan jauh (foto udara, foto satelit,
SLAR, SAR dan lain sebagainya).

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 560
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000

ˆ Bila penafsiran topografi dan geologi ˆ Bila tidak seluruh daerah penyelidikan
berdasarkan data penginderaan jauh, diambil Contohnya hendaknya
hendaknya diuraikan hasilnya dengan diuraikan mengenai daerah mana saja
jelas, skala peta dasar juga harus yang diselidiki, batas wilayah
dicantumkan. (koordinat) dan luasnya.
2) Pemetaan Geologi 5) Pemboran, sumur uji, parit uji
ˆ Dalam pemetaan geologi agar ˆ Pemboran yang dilakukan hendaknya
dijelaskan apakah juga dilakukan disertai penjelasan apakah merupakan
pengukuran lintasan. pemboran inti atau bukan. Peralatan
ˆ Bila dilakukan pemetaan geologi lebih yang digunakan hendaknya dijelaskan
terperinci di daerah terpilih, batas sebaik-baiknya.
wilayahnya (koordinat) juga ˆ Cara pembuatan sumur dan/atau parit
disebutkan. uji harus dikemukakan dengan rinci
ˆ Bila pemetaan sudah mengarah ke apakah secara manual atau mekanis.
penyelidikan tubuh bijih, pengukuran Pola dan kerapatan lokasi pemboran,
terhadap arah jurus dan kemiringan, parit dan/atau sumur uji harus
bentuk-bentuk sebaran dan ukuran dikemukakan dalam laporan dan
tubuh bijih hendaknya dilakukan disertai peta lokasi.
dengan cermat. ˆ Data setiap pemboran, sumur dan parit
ˆ Agar dijelaskan cara pengambilan uji yang menunjukkan kedalaman,
Contoh batuan atau pemineralan (chip, jenis batuan dan pemineralan, serta
grab, channel dan lain sebagainya) informasi lain hendaknya disusun
Daftar Contoh agar dilampirkan dalam dalam bentuk tabel sebagaimana
bentuk tabel. lazimnya dan dimasukkan sebagai
˜ Pemerian batuan dan pemineralan agar lampiran.
disertakan dalam bentuk tabel sebagai
ˆ Cara pemercontohan dan jumlah
lampiran.
Contoh hendaknya juga dikemukakan
3) Penyelidikan Geokimia dengan rinci.
ˆ Dalam bagian ini hendaknya diuraikan
6) Pengukuran topografi
mengenai metoda yang digunakan
(geokimia endapan sungai, tanah, ˆ Pengukuran topografi yang dilakukan
batuan dan pendulangan) sesuai dengan sesuai dengan tahap eksplorasi agar
tahap eksplorasi yang dilakukan Pola diuraikan dengan rinci, apakah
(berdasarkan orde sungai, catchment menggunakan alat ukur konvensional
area, spur and ridge, grid) kerapatan atau kompas dan tali.
pengambilan Contoh dan jumlahnya ˆ Luas daerah yang diukur harus
endaknya juga dibahas dengan rinci. dikemukakan.
ˆ Lokasi Contohh hendaknya diperlihat-
7) Penyelidikan Lain
kan dalam bentuk peta da disertai
daftar Contoh yang menunjukkan Bila eksplorasi sudah memasuki tahap rinci
koordinat dan jenis Contohh. (untuk estimasi sumber daya terukur),
ˆ Bila tidak seluruh daerah penyelidikan penyelidikan lain seperti hidrogeologi
diambil Contohnya hendaknya lingkungan (gangguan K-3),uji coba
diuraikan mengeai daerah mana saja penambangan, pengolahan dan lain
yang diselidiki, batas wilayah sebagainya perlu dilakukan. Penyelidikan
(koordinat) dan luasnya. tersebut harus dilakukan terutama bila studi
4) Penyelidikan Geofisika kelayakan sudah akan dilakukan.
ˆ Penyelidikan geofisika hendaknya a) Penyelidikan Laboratorium
disertai penjelasan mengenai metoda Nama laboratorium tempat analisis
geofisika yang dipakai (IP, SP, seismik, (kimia dan fisika) hendaknya
side scan sonar, sounding, pasang surut, disebutkan dalam laporan dan sejauh
graviti dan lain sebagainya). Pola dan mungkin menggunakan laboratorium
kerapatan titik pengamatan serta
yang telah terakreditasi.
pengukuran lintasan harus dikemuka-
kan secara rinci.

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 561
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000

Analisis Kimia penyelidikan geofisika sampai metoda lain


ˆ Hendaknya dijelaskan mengenai yang dilakukan. Uraian dapat dipisahkan
metoda analisis dan pelarutan dalam sub-bab, ataupn per alenia yang
Contoh yang digunakan. mengalir dengan serasi, sesuai dengan
Penggunaan kontrol analisis topiknya
hendaknya juga dibahas dalam ˆ Hasil penyelidikan bukan semata-mata
laporan. mengemukakan data tetapi harus disertai
ˆ Jenis unsur dan jumlah Contoh analisis berdasarkan acuan yang ada.
yang dianalisis hendaknya dibahas (1) Geologi
dalam laporan dan disertai daftar
ˆ Dalam bab ini hendaknya diuraikan
Contoh dan hasil analisisnya
mengenai karakteristik litologi atau
(Lampiran B). Sertifikat hasil
batuan dan keterkaitannya satu sama
analisis hendaknya juga
lain, struktur, mineralogi, ubahan
dilampirkan.
batuan di daerah penyelidikan.
Analisis Fisika Hendaknya dibahas pula mengenai
ˆ Dalam laporan hendaknya dikemu- kemungkinan keterkaitan atau
kakan jenis analisis fisika yang kontrol pemineralan dengan batuan
dilakukan (petrografi, mineragrafi, atau struktur.
mineral berat dan lainnya) serta ˆ Hendaknya diuraikan pula
jumlah Contoh yang dianalisis. mengenai model geologi bawah
ˆ Daftar hasil analisis hedaknya permukaan dan penarikan kesim-
dilampirkan. pulan yang dilakukan berdasarkan
model ini.
b) Pengolahan Data
(2) Geokimia
ˆ Dalam bab ini hendaknya diuraikan
secara rinci mengenai pengolahan ˆ Dalam bab ini hendaknya diuraikan
data yang digunakan, dengan cara mengenai keterdapatan dan pola
statistik, menggunakan komputer anomali masing-masing unsur.
atau manual. Asumsi yang dibuat Keterkaitan dan hubungan antar
untuk menentukan anomali, baik unsur (asosias) juga harus dibahas
geofisika, geokimia maupun data dalam bab ini.
mineral berat hendaknya juga ˆ Harus dijelaskan pula mengenai
dijelaskan penafsiran daerah anomali dalam
ˆ Cara penggambaran peta anomali kaitannya dengan keadaan geologi
(geofisika dan/atau geokimia) harus sehingga jelas apakah anomali
dijelaskan (dengan kontur, dot dan bertalian dengan kondisi geologi
lain sebagainya). atau pemineralan.
ˆ Peta anomali geokimia harus
c) Pengelolaan Contoh dilampirkan
ˆ Dalam Laporan Eksplorasi, selain
(3) Geofisika
metoda pemerContohan hendaknya
juga dijelaskan mengenai pemer- ˆ Hendaknya diuraikan secara rinci
Contohan duplikat, cara preparasi mengenai pengolahan data yang
Contoh, prosedur pengiriman digunakan dan asumsi yang dibuat
Contoh dari lapangan ke laborato- untuk menentukan anomali.
rium dan tempat penyimpanan. Kemungkinan mengenai adanya
kesalahan dalam penafsiran juga
ˆ Agar dijelaskan pula mengenai
harus dijelaskan.
pengarsipan dan penyimpanan
Contoh. ˆ Agar dijelaskan cara penafsiran
apakah kualitatif atau kuantitatif
k. Hasil penyelidikan (1 dimensi, 2 dimensi atau 3
ˆ Dalam bab ini hendaknya diuraikan dimensi).
seluruh hasil kegiatan penyelidikan yang ˆ Sesuai dengan tahap penyelidikan
telah dilakukan satu persatu, mulai dari agar dijelaskan hasil penafsiran,
pemetaan geologi, penyelidikan geokimia, khusus untuk penyelidikan rinci

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 562
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000

agar dijelaskan misalnya bentuk (6) Estimasi Sumber Daya Mineral dan
anomali, jumlah lapisan. ketebalan Cadangan
tanah penutup, kedalaman tubuh ˆ Dalam bagian ini hedaknya
anomali, arah anomali, lebar diuraikan mengenai pembatasan
anomali dan lain sebagainya. tubuh bijih (one body) yang akan
ˆ Agar dijelaskan mengenai diestimasikan sumber dayanya.
penafsrian geologi dan pemineralan Agar dijelaskan apakah pembatasan
yag dilakukan untuk mengontrol tubuh bijih dilakukan secara
anomali geofisika. intrapolasi atau ekstrapolasi.
ˆ Peta anomali geofisika agar ˆ Hendaknya dibahas mengenai
dilampirkan. kecukupan kerapatan titik penga-
matan dan Contoh untuk meyakin-
(4) Pemboran, sumur-uji, parit-uji kan kesinambungan pemienralan
ˆ Hasil pemboran, sumur-uji, parit-uji dan untuk menyediakan data dasar
disusun dalam bentuk korelasi satu yang memadai bagi keperluan
sama lain. Berdasarkan data itu korelasi
hendaknya diuraikan mengenai ˆ Harus dijelaskan pula metoda
geologi dan pemineralan sehingga estimasi sumber daya mineral dan
jelas kelihatan gambaran mengenai cadangan yang digunakan dan atas
bentuk tubuh bijih dan kemene- atau alasan penggunaannya.
rusannya di bawah permukaan. ˆ Bila telah dilakukan klasifikasi atau
ˆ Informasi mengenai jumlah lubang kategorisasi sumber daya mineral
bor, sumur-uji, parit-uji yang dan cadangan, hendaknya
menerobos pemineralan hendaknya digunakan tatacara yang sudah
dikemukakan dengan jelas. baku (SNI No. 13-4726-1998).
ˆ Peta korelasi antara lubang bor, (7) Kesimpulan dan Saran
sumur-uji, parit-uji harus
dilampirkan. Pada bagian ini hendaknya
dikemukakan kesimpulan penyusun
(5) Pemineralan dan Bahan Galian laporan mengenai penyelidikan, saran
ˆ Dalam bagian ini hendaknya dilanjutkan atau tidak kegiatan di
dikemukakan dengan rinci daerah tersebut, dan penciutan atau
mengenai keadaan endapan/ pelepasan daerah tersebut, dilihat dari
pemineralan seperti tipe endapan, hasil interpretasi data lapangan atau
jurus dan kemiringan tubuh bijih, infrastruktur yang berkembang di
sebaran atau kemenerusannya wilayah tersebut, serta pemecahan
(continuity), bentuknya dan masalah
ukurannya. Harus diungkapkan pula (8) Informasi pendukung (ilustrasi)
apakah pengamatan berdasar
singkapan, sumur-uji. parit-uji, atau Informasi pendukung dapat merupakan
pemboran. gambar, foto, tabel, dan/atau peta yang
berdasarkan keterkaitannya dapat
ˆ Agar dijelaskan pula mengenai masuk ke dalam tubuh laoporan atau
sebaran bijih, kadar atau kualitasnya lampiran
yang didasarkan pada data loging
lubang bor dan informasi Contoh Gambar
lain yang digunakan dalam ˆ Gambar yang dimasukkan dalam
penafsiran sebaran bahan galian. tubuh utama laporan maksimal
Sejauh mungkin harus dijelaskan berukuran satu halaman (one page
hubungannnya dengan zona size), sedangkan gambar yang
pemineralan yang sudah diketahui. berukuran lebih besar dimasukkan
ˆ Peta pemineralan yang menggam- ke dalam lampiran
barkan sebaran, kemenerusan, ˆ Gambar beserta keterangannya
bentuk dan ukuran tubuh bijih agar harus jelas terbaca.
dilampirkan. ˆ Bila gambar merupakan peta atau
yang menunjukkan adanya ukuran

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 563
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000

tertentu harus disertai skala atau 2. Halaman judul laporan harus jelas menunjukkan
benda berukuran tertentu sebagai komoditas dan daerah yang diselidiki, penyusun
pembanding. laporan, perusahaan dan instansi pelapor, dan
ˆ Gambar dalam bentuk peta harus tahun pelaporan.
disertai peta indeks atau koordinat 3. Daftar isi harus memuat isi laporan secara
ˆ Judul gambar dan nomor urutnya keseluruhan berturut-turut mulai dari ringkasan,
diletakkan di bawah gambar bagian bab dan sub-bab dalam tubuh laporan, daftar
tengah tabel, daftar gambar, daftar foto, dan daftar
lampiran.
Foto
4. Mulai Sari sampai dengan daftar isi dicantumkan
ˆ Foto sebagai ilustrasi yang
halaman urut dengan angka Romawi.
disertakan dalam laporan paling
sedikit berukuran kartupos.
D. ISI LAPORAN
ˆ Foto tersebut harus jelas terkait
dengan uraian dalam teks. Isi laporan disesuaikan dengan tahap penyelidikan
ˆ Judul foto dan nomor urutnya dan secara garis besar urutan isi laporan tertera
diletakkan di bawah foto bagian seperti di bawah ini :
tengah. Ringkasan
Tabel Daftar Isi
Daftar Tabel
ˆ Tabel harus dibuat dengan jelas.
Tabel yang berjumlah banyak Daftar Gambar
(misalnya hasil analisis Daftar Foto
laboratorium) diletakkan pada Daftar Lampiran (peta, tabel hasil analisis, dan lain
lampiran. sebagainya)
ˆ Judul tabel diletakkan di atas tabel
dan diberi nomor urut dengan 1. PENDAHULUAN
angka arah 1.1. Latar Belakang
Acuan 1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Lokasi Daerah Penyelidikan
ˆ Daftar acuan disusun berdasarkan
abjad penyusun. 1.4. Keadaan Lingkungan
ˆ Penulisan acuan dimulai dengan 1.5. Waktu
nama penyusun, tahun, judul, 1.6. Metoda dan Peralatan
tempat pemuatan artikel (majalah), 1.7. Pelaksana
dan penerbit. 2. GEOLOGI
Lampiran 2.1. Geologi Umum
ˆ Informasi pendukung (gambar, foto, 2.2. Geologi Lokal dan Sumber Daya Mineral
daftar atau tabel, dan peta) yang 2.3. Penyelidik dan Hasil Penyelidikan
tidak secara langsung bertalian Terdahulu
dengan teks dalam tubuh utama
laporan dimasukkan ke dalam 3. KEGIATAN PENYELIDIKAN
lampiran 3.1. Penyelidikan Sebelum Lapangan
ˆ Lampiran diberi tanda urut berupa 3.2. Penyelidikan Lapangan
huruf kapital. 3.2.1. Pemetaan Geologi
ˆ Bila lampiran berupa peta yang 3.2.2. Penyelidikan Geokimia
harus dilipat, nomor lampiran 3.2.3. Penyelidikan Geofisika
hendaknya dapat terbaca/terlihat 3.2.4. Pemboran, sumur-uji, Parit-uji
tanpa membuka lapisan. 3.2.5. Penyelidikan lain (hidrogeologi, K-3, dan
lain sebagainya)
C. TATA LETAK
3.3. Penyelidikan Laboratorium
1. Secara berurutan laporan Eksplorasi berturut- 3.3.1. Analisis Kimia
turut terdiri dari halaman judul, ringkasan, daftar
3.3.2. Analisis Fisika
isi, tubuh utama laporan, daftar acuan, dan
3.4. Pengolahan Data
lampiran.

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 564
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000

3.4.1.Pengolahan data Geologi (permukaan,


pemboran, sumur dan parit uji)
3.4.2. Pengolahan data geofisika, geokimia, min-
eral berat.
4. HASIL PENYELIDIKAN
4.1. Geologi
4.2. Geokimia
4.3. Geofisika
4.4. Pemboran
4.5. Pemineralan
4.6. Estimasi Sumber Daya/Cadangan
4.7. Hidrogeologi, K-3 dan lain sebagainya.

3. KESIMPULAN DAN SARAN


4. DAFTAR ACUAN
5. LAMPIRAN

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

ttd.

Purnomo Yusgiantoro

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 565

You might also like