Professional Documents
Culture Documents
.
I RENCANA KERJA perundang-undangan yang berlaku,
hak guna lahan, dan lain sebagainya.
A. U M U M
Luas, lokasi wilayah perizinan, masa
1. Berdasarkan peraturan perundang- berlakunya dan tanggal persetujuan
undangan yang berlaku, penyelidikan agar dikemukakan dengan rinci. Bila
mineral dibagi menjadi 2 tahap, yaitu merupakan perpanjangan ijin agar
Penyelidikan Umum dan Eksplorasi. dijelaskan.
2. Setiap tahap mempunyai tujuan untuk
b
. Maksud dan tujuan
memperoleh informasi tertentu mengenai
keterdapatan atau keberadaan sumberdaya 1) Agar dijelaskan mengenai tahap
mineral. penyelidikan yang akan dilakukan
dan jenis komoditas yang akan
3. Rencana eksplorasi merupakan kegiatan
diselidiki termasuk bahan
yang diarahkan untuk memberikan
ikutannya.
gambaran mengenai kegiatan apa saja
yang akan dilakukan dan perkiraan 2) Daerah yang diselidiki dan luasnya
hasilnya berdasarkan data atau informasi (kegiatan dilakukan untuk seluruh
dasar yang ada. daerah atau sebagian) agar
dikemukakan dalam bagian ini.
4. Oleh karena itu secara umum rencana
3) Bila ada kemungkinan mengenai
eksplorasi harus mengemukakan masalah
pelepasan daerah (relinguishment)
yang bertalian dengan :
agar dijelaskan pula.
a. Tujuan penyelidikan atau perkiraan
hasil yang akan diperoleh. c
. Lokasi daerah penyelidikan
b. Cara mencapai tujuan tersebut yaitu 1) Agar dijelaskan mengenai lokasi
penggunaan metode eksplorasi dan daerah penyelidikan baik secara
prosedurnya serta perkiraan volume administratif (Propinsi, Kabupaten,
kegiatan. Kecamatan) maupun geografis
c. Tenaga dan keahlian yang diperlukan (Kordinal).
untuk mencapai tujuan tersebut. 2) Bila ada informasi (berdasarkan
d. Waktu dan lamanya kegiatan. literatur) agar dikemukakan pula
e. Peralatan yang digunakan dalam mengenai cara pencapaian daerah
penyelidikan. penyelidikan dan sarana
.
f Biaya yang diperlukan dalam perhubungan.
penyelidikan. d. Informasi umum daerah penyelidikan
5. Dalam rencana eksplorasi hendaknya juga 1) Bila ada informasi (berdasarkan
diketemukan data atau informasi dasar acuan) agar dijelaskan mengenai
untuk menentukan kegiatan apa saja yang keadaan daerah penyelidikan
akan dilakukan. secara umum seperti penduduk,
6. Secara garis besar rencana eksplorasi harus iklim, topografi, vegetasi dan
memuat uraian seperti dibawah ini. tataguna lahan, dan lain
sebagainya.
B. ISI RENCANA EKSPLORASI MINERAL 2) Untuk kegiatan penyelidikan
.
I PENDAHULUAN kelautan perlu diinformasikan
mengenai alur pelayaran, daerah
a
. Perijinan pembuangan ranjau, arus regional,
Agar dijelaskan megenai bentuk jalur kabel dan pipa.
perijinan sesuai dengan peraturan
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 553
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 554
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 555
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000
3. Laporan : Triwulan......................................../Tahun:..........................
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 556
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000
8. Hidro-oseanografi *****)
ˆ Pasang surut
ˆ Arus
ˆ Gelombang
ˆ Parameter oseanografi
9. Pemboran ****)
ˆ Sistem (b)
ˆ Jumlah (m)
ˆ Jarak pemboran (m)
ˆ Kedalaman (b)
ˆ PemerContohan
10. Sumur Uji ****)
ˆ Jumlah (b)
ˆ Kedalaman (m)
ˆ PemerContohan (b)
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 557
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 558
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 559
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000
2) Uraian mengenai lokasi ini harus 2) Geologi Lokal dan Sumber Daya Mineral
disertai gambar beserta keterangannya ˆ Sejauh yang sudah diketahui agar
yang jelas. diuraikan mengenai keadaan
e
. Keadaan Lingkungan geologi sekitar daerah penyelidikan
secara lebih teperinci yang bertalian
Sedapat mungkin harus diuraikan tentang
dengan keterdapatan mineral.
kondisi sosial budaya penduduk setempat
ˆ Bila di daerah itu sudah diketahui
dan mata pencaharian mereka. Informasi
keberadaan sumber daya mineralnya
mengenai iklim, topografi, vegetasi,
agar diuraikan pula mengenai
tataguna lahan dan infrastruktur yang ada
keterdapatan atau indikasi
di daerah setempat juga harus diutarakan
pemineralan, jenis, tipe endapan,
dalam laporan.
sebaran, bentuk tubuh bijih (ore
.
f Waktu body) dan sebaran bijihnya.
Waktu atau berlangsungnya penyelidikan ˆ Hendaknya diuraikan juga
mulai dari persiapan, kegiatan pengum- perkiraan mengenai terbentuknya
pulan data, pengolahan data sampai (genesa) endapan mineral logam
dengan penyusunan laporan harus dalam kaitannya dengan
dikemukakan disertai jadwal. lingkungan geologi tertentu.
ˆ Uraian mengenai hal tersebut
g. Metoda dan Peralatan mengacu pada hasil penyelidikan
Metoda dan peralatan yang digunakan terdahulu.
seperti alat-alat geofisika, pemboran, alat
ukur dan lain sebagainya juga harus 3) Penyelidik dan Hasil Penyelidikan
dicantumkan. Bila peralatan yang dipakai Terdahulu
cukup banyak dan bervariasi daftarnya Sedapat mungkin harus diuraikan secara
dicantumkan dalam lampiran. singkat mengenai para penyelidik
terdahulu dan hasilnya. Bila tersedia agar
h. Pelaksana
dipaparkan pula secara ringkas informasi
Jumlah tenaga kerja terutama yang hasil penyelidikan geologi, geofisika,
bertalian dengan kegiatan eksplorasi harus geokimia dan metoda lain yang pernah
dicantumkan dalam laporan, termasuk dilakukan di daerah tersebut, baik oleh
kualifikasi/keahliannya. instansi/organisasi yang sama atau pihak
.
i Geologi lain.
Dalam bab ini hendaknya dikemukakan
informasi umum mengenai geologi umum, .
j Kegiatan Penyelidikan
geologi lokal dan sumber daya mineral Dalam bab ini hendaknya dikemukakan seluruh
serta penyelidik dan hasil penyelidikan rangkaian kegiatan yang dilakukan selama
terdahulu. penyelidikan, mulai dari persiapan, pengum-
pulan data (kegiatan di lapangan) sampai
1) Geologi Umum pengolahan data, termasuk analisis labora-
ˆ Mengacu dari literatur atau hasil torium, dan pembuatan laporan. Jenis kegiatan
penyelidikan terdahulu agar tersebut pada umumnya sesuai dengan tahap
diuraikan mengenai keadaan eksplorasi dan berkaitan erat dengan maksud
geologi secara regional yang dan tujuan penyelidikan. Oleh karena itu
meliputi geomorfologi, stratigrafi, kegiatan dalam suatu laporan eksplorasi umum.
(formasi, jenis batuan) tektonik dan/ Isi pokok masing-masing kegiatan tersebut akan
atau struktur, dan lain sebagainya) dijelaskan secara berurutan di bawah ini.
termasuk sumberdaya mineral yang
1) Persiapan
terdapat di wilayah itu.
ˆ Hendaknya diuraikan mengenai
ˆ Agar disertakan pula (dalam bentuk
penyediaan peta dasar untuk kegiatan
gambar satu halaman - one page
lapangan, apakah peta topografi dan/
size atau lampiran) peta geologi
atau peta geologi sudah tersedia atau
regional sehingga jelas posisi
berdasarkan penafsiran data peng-
daerahpenyelidikan di wilayah itu.
inderaan jauh (foto udara, foto satelit,
SLAR, SAR dan lain sebagainya).
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 560
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000
ˆ Bila penafsiran topografi dan geologi ˆ Bila tidak seluruh daerah penyelidikan
berdasarkan data penginderaan jauh, diambil Contohnya hendaknya
hendaknya diuraikan hasilnya dengan diuraikan mengenai daerah mana saja
jelas, skala peta dasar juga harus yang diselidiki, batas wilayah
dicantumkan. (koordinat) dan luasnya.
2) Pemetaan Geologi 5) Pemboran, sumur uji, parit uji
ˆ Dalam pemetaan geologi agar ˆ Pemboran yang dilakukan hendaknya
dijelaskan apakah juga dilakukan disertai penjelasan apakah merupakan
pengukuran lintasan. pemboran inti atau bukan. Peralatan
ˆ Bila dilakukan pemetaan geologi lebih yang digunakan hendaknya dijelaskan
terperinci di daerah terpilih, batas sebaik-baiknya.
wilayahnya (koordinat) juga ˆ Cara pembuatan sumur dan/atau parit
disebutkan. uji harus dikemukakan dengan rinci
ˆ Bila pemetaan sudah mengarah ke apakah secara manual atau mekanis.
penyelidikan tubuh bijih, pengukuran Pola dan kerapatan lokasi pemboran,
terhadap arah jurus dan kemiringan, parit dan/atau sumur uji harus
bentuk-bentuk sebaran dan ukuran dikemukakan dalam laporan dan
tubuh bijih hendaknya dilakukan disertai peta lokasi.
dengan cermat. ˆ Data setiap pemboran, sumur dan parit
ˆ Agar dijelaskan cara pengambilan uji yang menunjukkan kedalaman,
Contoh batuan atau pemineralan (chip, jenis batuan dan pemineralan, serta
grab, channel dan lain sebagainya) informasi lain hendaknya disusun
Daftar Contoh agar dilampirkan dalam dalam bentuk tabel sebagaimana
bentuk tabel. lazimnya dan dimasukkan sebagai
˜ Pemerian batuan dan pemineralan agar lampiran.
disertakan dalam bentuk tabel sebagai
ˆ Cara pemercontohan dan jumlah
lampiran.
Contoh hendaknya juga dikemukakan
3) Penyelidikan Geokimia dengan rinci.
ˆ Dalam bagian ini hendaknya diuraikan
6) Pengukuran topografi
mengenai metoda yang digunakan
(geokimia endapan sungai, tanah, ˆ Pengukuran topografi yang dilakukan
batuan dan pendulangan) sesuai dengan sesuai dengan tahap eksplorasi agar
tahap eksplorasi yang dilakukan Pola diuraikan dengan rinci, apakah
(berdasarkan orde sungai, catchment menggunakan alat ukur konvensional
area, spur and ridge, grid) kerapatan atau kompas dan tali.
pengambilan Contoh dan jumlahnya ˆ Luas daerah yang diukur harus
endaknya juga dibahas dengan rinci. dikemukakan.
ˆ Lokasi Contohh hendaknya diperlihat-
7) Penyelidikan Lain
kan dalam bentuk peta da disertai
daftar Contoh yang menunjukkan Bila eksplorasi sudah memasuki tahap rinci
koordinat dan jenis Contohh. (untuk estimasi sumber daya terukur),
ˆ Bila tidak seluruh daerah penyelidikan penyelidikan lain seperti hidrogeologi
diambil Contohnya hendaknya lingkungan (gangguan K-3),uji coba
diuraikan mengeai daerah mana saja penambangan, pengolahan dan lain
yang diselidiki, batas wilayah sebagainya perlu dilakukan. Penyelidikan
(koordinat) dan luasnya. tersebut harus dilakukan terutama bila studi
4) Penyelidikan Geofisika kelayakan sudah akan dilakukan.
ˆ Penyelidikan geofisika hendaknya a) Penyelidikan Laboratorium
disertai penjelasan mengenai metoda Nama laboratorium tempat analisis
geofisika yang dipakai (IP, SP, seismik, (kimia dan fisika) hendaknya
side scan sonar, sounding, pasang surut, disebutkan dalam laporan dan sejauh
graviti dan lain sebagainya). Pola dan mungkin menggunakan laboratorium
kerapatan titik pengamatan serta
yang telah terakreditasi.
pengukuran lintasan harus dikemuka-
kan secara rinci.
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 561
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 562
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000
agar dijelaskan misalnya bentuk (6) Estimasi Sumber Daya Mineral dan
anomali, jumlah lapisan. ketebalan Cadangan
tanah penutup, kedalaman tubuh ˆ Dalam bagian ini hedaknya
anomali, arah anomali, lebar diuraikan mengenai pembatasan
anomali dan lain sebagainya. tubuh bijih (one body) yang akan
ˆ Agar dijelaskan mengenai diestimasikan sumber dayanya.
penafsrian geologi dan pemineralan Agar dijelaskan apakah pembatasan
yag dilakukan untuk mengontrol tubuh bijih dilakukan secara
anomali geofisika. intrapolasi atau ekstrapolasi.
ˆ Peta anomali geofisika agar ˆ Hendaknya dibahas mengenai
dilampirkan. kecukupan kerapatan titik penga-
matan dan Contoh untuk meyakin-
(4) Pemboran, sumur-uji, parit-uji kan kesinambungan pemienralan
ˆ Hasil pemboran, sumur-uji, parit-uji dan untuk menyediakan data dasar
disusun dalam bentuk korelasi satu yang memadai bagi keperluan
sama lain. Berdasarkan data itu korelasi
hendaknya diuraikan mengenai ˆ Harus dijelaskan pula metoda
geologi dan pemineralan sehingga estimasi sumber daya mineral dan
jelas kelihatan gambaran mengenai cadangan yang digunakan dan atas
bentuk tubuh bijih dan kemene- atau alasan penggunaannya.
rusannya di bawah permukaan. ˆ Bila telah dilakukan klasifikasi atau
ˆ Informasi mengenai jumlah lubang kategorisasi sumber daya mineral
bor, sumur-uji, parit-uji yang dan cadangan, hendaknya
menerobos pemineralan hendaknya digunakan tatacara yang sudah
dikemukakan dengan jelas. baku (SNI No. 13-4726-1998).
ˆ Peta korelasi antara lubang bor, (7) Kesimpulan dan Saran
sumur-uji, parit-uji harus
dilampirkan. Pada bagian ini hendaknya
dikemukakan kesimpulan penyusun
(5) Pemineralan dan Bahan Galian laporan mengenai penyelidikan, saran
ˆ Dalam bagian ini hendaknya dilanjutkan atau tidak kegiatan di
dikemukakan dengan rinci daerah tersebut, dan penciutan atau
mengenai keadaan endapan/ pelepasan daerah tersebut, dilihat dari
pemineralan seperti tipe endapan, hasil interpretasi data lapangan atau
jurus dan kemiringan tubuh bijih, infrastruktur yang berkembang di
sebaran atau kemenerusannya wilayah tersebut, serta pemecahan
(continuity), bentuknya dan masalah
ukurannya. Harus diungkapkan pula (8) Informasi pendukung (ilustrasi)
apakah pengamatan berdasar
singkapan, sumur-uji. parit-uji, atau Informasi pendukung dapat merupakan
pemboran. gambar, foto, tabel, dan/atau peta yang
berdasarkan keterkaitannya dapat
ˆ Agar dijelaskan pula mengenai masuk ke dalam tubuh laoporan atau
sebaran bijih, kadar atau kualitasnya lampiran
yang didasarkan pada data loging
lubang bor dan informasi Contoh Gambar
lain yang digunakan dalam ˆ Gambar yang dimasukkan dalam
penafsiran sebaran bahan galian. tubuh utama laporan maksimal
Sejauh mungkin harus dijelaskan berukuran satu halaman (one page
hubungannnya dengan zona size), sedangkan gambar yang
pemineralan yang sudah diketahui. berukuran lebih besar dimasukkan
ˆ Peta pemineralan yang menggam- ke dalam lampiran
barkan sebaran, kemenerusan, ˆ Gambar beserta keterangannya
bentuk dan ukuran tubuh bijih agar harus jelas terbaca.
dilampirkan. ˆ Bila gambar merupakan peta atau
yang menunjukkan adanya ukuran
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 563
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000
tertentu harus disertai skala atau 2. Halaman judul laporan harus jelas menunjukkan
benda berukuran tertentu sebagai komoditas dan daerah yang diselidiki, penyusun
pembanding. laporan, perusahaan dan instansi pelapor, dan
ˆ Gambar dalam bentuk peta harus tahun pelaporan.
disertai peta indeks atau koordinat 3. Daftar isi harus memuat isi laporan secara
ˆ Judul gambar dan nomor urutnya keseluruhan berturut-turut mulai dari ringkasan,
diletakkan di bawah gambar bagian bab dan sub-bab dalam tubuh laporan, daftar
tengah tabel, daftar gambar, daftar foto, dan daftar
lampiran.
Foto
4. Mulai Sari sampai dengan daftar isi dicantumkan
ˆ Foto sebagai ilustrasi yang
halaman urut dengan angka Romawi.
disertakan dalam laporan paling
sedikit berukuran kartupos.
D. ISI LAPORAN
ˆ Foto tersebut harus jelas terkait
dengan uraian dalam teks. Isi laporan disesuaikan dengan tahap penyelidikan
ˆ Judul foto dan nomor urutnya dan secara garis besar urutan isi laporan tertera
diletakkan di bawah foto bagian seperti di bawah ini :
tengah. Ringkasan
Tabel Daftar Isi
Daftar Tabel
ˆ Tabel harus dibuat dengan jelas.
Tabel yang berjumlah banyak Daftar Gambar
(misalnya hasil analisis Daftar Foto
laboratorium) diletakkan pada Daftar Lampiran (peta, tabel hasil analisis, dan lain
lampiran. sebagainya)
ˆ Judul tabel diletakkan di atas tabel
dan diberi nomor urut dengan 1. PENDAHULUAN
angka arah 1.1. Latar Belakang
Acuan 1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Lokasi Daerah Penyelidikan
ˆ Daftar acuan disusun berdasarkan
abjad penyusun. 1.4. Keadaan Lingkungan
ˆ Penulisan acuan dimulai dengan 1.5. Waktu
nama penyusun, tahun, judul, 1.6. Metoda dan Peralatan
tempat pemuatan artikel (majalah), 1.7. Pelaksana
dan penerbit. 2. GEOLOGI
Lampiran 2.1. Geologi Umum
ˆ Informasi pendukung (gambar, foto, 2.2. Geologi Lokal dan Sumber Daya Mineral
daftar atau tabel, dan peta) yang 2.3. Penyelidik dan Hasil Penyelidikan
tidak secara langsung bertalian Terdahulu
dengan teks dalam tubuh utama
laporan dimasukkan ke dalam 3. KEGIATAN PENYELIDIKAN
lampiran 3.1. Penyelidikan Sebelum Lapangan
ˆ Lampiran diberi tanda urut berupa 3.2. Penyelidikan Lapangan
huruf kapital. 3.2.1. Pemetaan Geologi
ˆ Bila lampiran berupa peta yang 3.2.2. Penyelidikan Geokimia
harus dilipat, nomor lampiran 3.2.3. Penyelidikan Geofisika
hendaknya dapat terbaca/terlihat 3.2.4. Pemboran, sumur-uji, Parit-uji
tanpa membuka lapisan. 3.2.5. Penyelidikan lain (hidrogeologi, K-3, dan
lain sebagainya)
C. TATA LETAK
3.3. Penyelidikan Laboratorium
1. Secara berurutan laporan Eksplorasi berturut- 3.3.1. Analisis Kimia
turut terdiri dari halaman judul, ringkasan, daftar
3.3.2. Analisis Fisika
isi, tubuh utama laporan, daftar acuan, dan
3.4. Pengolahan Data
lampiran.
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 564
Lampiran XIIIa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000
ttd.
Purnomo Yusgiantoro
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 565