You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan yang dialami manusia bukanlah suatu penyimpangan, karena

pandangan tersebut adalah suatu mitos yang perlu dihilangkan dari pandangan

mengenai perubahan (Lauer, 1993).

Setiap perubahan sosial selalu mencakup pula perubahan budaya, dan

perubahan budaya akanmencakup juga perubahan sosial. Sosiatri merupakan ilmu

sosial terapan (applied science), yang dalam pengembangannya mengandalkan

realita yang terjadi di dalam masyarakat, berkaitan dengan masalah sosial yang

perlu diselesaikan (pandangan awal perkembangan) dan penyesuaian kebutuhan

dengan sumber daya yang ada (pandangan hasil perkembangan). Realita dalam

masyarakat yang terus mengalami perubahan memiliki dimensi perubahan sosial.

B. Permasalahan

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas maka permasalahan

yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana hubungan antropologi

dan sosiologi dalam perkembangan kehidupan manusia.

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian

sosiologi dalam perkembangan kehidupan manusia.

1
BAB II

KERANGKA TEORI

Definisi Sosiologi

Sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat masyarakat, perilaku

masyarakat, dan perkembangan masyarakat. Sosiologi merupakan cabang Ilmu

Sosial yang mempelajari masyarakat dan pengaruhnya terhadap kehidupan

manusia. Sebagai cabang Ilmu, Sosiologi dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan

Perancis, August Comte. Comte kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi.

Namun demikian, sejarah mencatat bahwa Émile Durkheim ilmuwan sosial

Perancis yang kemudian berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin

akademis. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan

kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di

kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.

Sosiologi merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata latin socius yang

artinya teman, dan logos dari kata Yunani yang berarti cerita, diungkapkan

pertama kalinya dalam buku yang berjudul “Cours De Philosophie Positive”

karangan August Comte (1798-1857). Sosiologi muncul sejak ratusan, bahkan

ribuan tahun yang lalu. Namun sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari

masyarakat baru lahir kemudian di Eropa.

2
BAB III

PEMBAHASAN

Sosiologi

Seorang manusia akan memiliki perilaku yang berbeda dengan manusia

lainnya walaupun orang tersebut kembar siam. Manusia juga saling berhubungan

satu sama lainnya dengan melakukan interaksi dan membuat kelompok dalam

masyarakat. Hal-hal tersebut dapat dikaji dengan pendekatan sosiologi.

Sosiologi berasal dari bahasa yunani yaitu kata socius dan logos, di mana

socius memiliki arti kawan / teman dan logos berarti kata atau berbicara. Menurut

Bapak Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang

mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-

perubahan sosial.

Menurut ahli sosiologi lain yakni Emile Durkheim, sosiologi adalah suatu

ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara

bertindak, berpikir, berperasaan. Objek dari sosiologi adalah masyarakat dalam

berhubungan dan juga proses yang dihasilkan dari hubungan tersebut. Tujuan dari

ilmu sosiologi adalah untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk

menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Pokok bahasan

dari ilmu sosiologi adalah seperti kenyataan atau fakta sosial, tindakan sosial,

khayalan sosiologis serta pengungkapan realitas sosial.

3
BAB III

KESIMPULAN

Sosiologi adalah objek ilmu manusia. sosiologi lebih menitik beratkan pada

manusia dan hubungan sosialnya. Para founding father ilmu sosial semisal Comte,

Durkheim, terobsesi agar ilmu sosial bisa diakui sebagai sains. Karenanya mereka

menyusun semacam "general principles" di mana pada dasarnya ada teori universal

tentang gejala sosial sebagaimana ada teori unversal tentang alam. Muncullah istilah

sosiologi untuk menunjukkan bahwa ilmu sosial adalah sebagai sebuah sains.

You might also like