Professional Documents
Culture Documents
TESIS
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan
Pada Program Magister Ilmu Hukum
Oleh :
PEMBIMBING :
i
ii
Disusun Oleh :
Pembimbing
Magister Ilmu Hukum
Disusun Oleh :
Mengetahui :
Pembimbing Ketua Program Magister Ilmu Hukum
Magister Ilmu Hukum
Prof. Dr. Sri Redjeki Hartono, SH. Prof. Dr. Paulus Hadisuprapto, SH., MH.
NIP. 1301 368 053 NIP. 130 531 702
iv
Dengan ini saya, Budi Astuti, S.H. menyatakan bahwa Karya Ilmiah/
Tesis ini adalah asli hasil karya saya sendiri dan Karya Ilmiah ini belum pernah
Semua informasi yang dimuat dalam Karya Ilmiah ini yang berasal dari
penulis baik yang dipublikasikan atau tidak, telah diberikan penghargaan dengan
mengutip nama sumber penulis secara benar dan semua isi dari Karya
Penulis
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi
Rahmat serta HidayahNya sehingga penulis dengan segala daya upaya dapat
5. Para Guru Besar Bapak Ibu Dosen pada Program Magister Ilmu Hukum
kepada penulis
melayani penulis selama kuliah maupun dalam proses penulisan tesis ini.
7. Suami dan Anak anakku tercinta Dita, Beta, Fariz dan Vira untuk kasih
9. Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
pada diri penulis sehingga tesis ini masih jauh dari predikat sempurna .oleh
karena itu kritik dan saran yang konstrutif dari rekan-rekan serta pembaca sangat
Harapan penulis semoga tesis ini bisa memberikan manfaat kepada kita
semua, amin.
Penulis :
Budi Astuti.SH
NIM B4A 001 014
viii
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................i
Halaman Pengesahan ...............................................................................................ii
Halaman Persetujuan ............................................................................................. iii
Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .........................................................................iv
Motto ..................................................................................................................v
Kata Pengantar ........................................................................................................vi
Abstrak .............................................................................................................. viii
Abstract ................................................................................................................ix
Daftar Isi ............................................................................................................x
Daftar Gambar .................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR
1
2
penegakan hukum.
kualitas dan pelatihan tenaga kerja asing mulai Juli 2004. Sementara
diberikan melalui uji kompetensi, dan tentunya agar dapat lulus dari
pihak pengguna.
perlindungan TKW/TPLRT.
4
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
dengan tujuan :
sertifikat.
D. Kegunaan Penelitian
a. Kontribusi Teoritis
global.
6
b. Kontribusi Praktis
E. Kerangka Pemikiran
maka data yang dibutuhkan lebih bersifat data sekunder, data empiris
sebagai berikut :
7
EMPIRIS
SERTIFIKASI
KOMPETENSI
UPAYA KOMPARATIF
PERLINDUNGAN
HUKUM TKI
INDUKTIF
TEORITIS
SERTIFIKASI
KOMPETENSI
KESIMPULAN
REKOMENDASI
1
Soatandyo Wigyosoebroto, Dari Hukum Kolonial ke Hukum Nasional, UII Press,
Yogyakarta, 1995, hal.26
8
2
Soetandyo Wignyosoebroto, Ibid, hal 244-247.
10
kategori yaitu:
adaptabilitas.
hanya sia-sia.
1. Malaysia
Industrial.
2. Philipina
2.837 buah dengan jumlah anggota 4,9 juta lebih kurang 24 % dari
pemerintah.
14
kerja yang bekerja di negara sendiri, tetapi juga tenaga kerja yang
karena itu penelitian hukum pada dasarnya meneliti norma yang ada
kuantitatif);
masalah.
4
Disarikan dari Soetandyo Wignyosoebroto, Keragaman Dalam Konsep, Tipe Kajian dan
Metode Penelitiannya, Bahkan Peanataran Metode Penelitian Hukum di UI Jakarta, 1993.
18
F. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
fenomena
2. Lokasi Penelitian
3. Sumber Informasi
a.
21
menggunakan metode :
5. Metode Analisa
yakni :
a. Analisis Induktif
kerja Indonesia.
b. Analisis Komparatif
Bab I : Pendahuluan
5
Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdarya, 2001, hal.
2007.
24
Bab IV : Penutup
dilaksanakan.
6
Payaman Simanjuntak, Ketentuan Pokok-pokok Ketenagakerjaan, Halaman 3.
7
Djumialdji, Perjanjian Kerja, Jakarta, Halaman 5.
27
buruh.
Setelah mengenai istilah tenaga kerja dan angkatan kerja lalu kita
pada umumnya.
berlaku.
8
Ibid, Halaman 8.
28
• Bekerja Penuh
tertentu dan ditiru oleh orang muda. Cara yang demikian sudah
keluarga.
tempat lain.
yang disediakan.
9
Prijono Tjiptoherijanto, dkk., Sumber Daya Manusia, Kesempatan Kerja dan Pengembangan
Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 1982, hal.9-10.
32
jumlah yang cukup, waktu dan tempat yang tepat serta kualitas
kekurangannya ?.
10
Gunnar Myrdal, Assian Drama, New York : Pantheor, 1968.
34
itu.
akan tetapi juga mereka yang sedang mencari. Namun cara ini
karena itu perlu dicari satu cara yang lebih baik untuk memberikan
dari pada jumlah orang yang ada dalam ikatan kerja. Kemakmuran
42,4 persen untuk Filipina dan 66,1 persen untuk Malaysia12. Bahkan
12
Philip Hauser, Malayan Economic Review (1974) op.cit.
13
Philip Hauser, dan Theresa A. Sullivan, op.cit.
14
Harry T. Oshima, “The Nedd For Labour Intesive Projects” Manpower Proposal for
REPELITA III. ILO CARE GROUP, 1978.
39
permasalahannya disini15.
15
Prijono Tjiptoherijanto, dkk,. Sumber Daya Manusia, Kesempatan Kerja dan Pengembangan
Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta,
40
-
41
sebagai berikut.
16
Garis-garis Besar Haluan Negara Tahun 1999.
17
Perwada Jawa Tengah PT. Andromeda Graha, Buku Saku Penempatan Tenaga Kerja
Indonesia, 1999, hal 4..
42
PeTKI
eatnmp MeNe
turn aTurg jduan
JeniPe
s 0
a2nkerj 08
Neagr rma Fo l NormaFonl Jumlah
Algeria 79 - 79
Amerika 66 - 66
Bahrain 19 629 648
Brunai Darussalam 852 1.203 2.055
Cayman Island 1 - 1
China 8 - 8
Czech 41 - 41
Gibraltar 3 - 3
Hongkong - 4.793 4.793
Italia 6 - 6
Jerman 3 - 3
Kanada 6 - 6
Korea - 7 7
Kuwait - 8.425 8.425
Macau 2 70 72
Malaysia 34.551 15.018 49.569
Maldives 4 - 4
Oman/Tunisia - 2.267 2.267
Palau 1 - 1
Qatar 218 2.000 2.218
Saudi Arabia 1.391 51.398 52.788
Singapura 58 9.447 9.505
Spanyol 4 - 4
Taiwan 1.123 11.390 12.513
Timor Leste 3 - 3
Turki 4 - 4
UAE/Abu Dhabi 515 8.398 8.913
Yaman 90 - 90
Yordania 3 2.936 2.939
Juamlh 39.050 17.918 157.031
tenaga kerja lokal untuk berbagai level. Tenaga kerja di sektor formal
dibagi dalam 6 strata (i) yang paling puncak adalah disebut sarjana
(trade technician), (iv) juru teknik, (v) setengah terlatih (semi skill)
dan (vi) tidak terlatih (un-skill). Agar struktur tingkat keahlian dapat
Untuk setengah terlatih dan tidak terlatih tidak ada ukuran. Oleh
instansi pemerintah atau badan usaha milik negara dan badan usaha
18
Kep Menaker No.KEP 204/MEN/1999 Pasal 7
46
a. Pasal 35
b. Pasal 36
c. Pasal 37
d. Pasal 38
e. Pasal 39
a. h.
49
h. Pasal 42
i. Pasal 43
diatur dalam Pasal 27, 29 dan 30 UU No.39 Tahun 2004 yang pada
asing.
19
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Dirktorat Jenderal Pembinaan Penempatan
Tenaga Kerja Luar Negeri, 2002, hal.21-26.
51
dan kemampuan.
yang bekerja di luar negeri pada jabatan yang tepat dan sesuai
1. Pengurus SIP
5. Pengurusan dokumen
seleksi diatur lebih lanjut dalam pasal 34, 35, 36, 37 dan 38
membidangi ketenagakerjaan.
c. Persyaratan umum
perempuan;
Kabupaten/Kota.
persetujuan tertulis.
yaitu :
23
Rusdi Tagaroa dan Encop Sofia, op.Cit., hal.101.
24
Ibid, hal. 104.
58
1. Pemerintah;
Pemerintah
antara :
(Pasal 13).
berikut :
sendiri;
Republik Indonesia;
paspor, exit dan permit serta dokumen lain yang diperlukan bagi
negeri.
1. Instansi Pemerintah
d. Departemen Sosial
e. Perwakilan RI
f. Pemerintah Provinsi
h. Kepolisian RI
i. Kejaksaan Agung
ditetapkan.
pelatihan.
maupun lingkungannya.
kompetensi.
(akreditasi)
(akreditasi)
67
profesi.
1. Penyusunan organisasi
2. Uraian kerja
3. Penggajian
6. Penghargaan
sertifikasi profesi.
kompetensi.
• Melakukan asesmen
kompetensi
WEWENANG
(TUK)
melanggar aturan.
dan pakar.
melampirkan :
1. Pengarah
2. Bagian Standardisasi
3. Bagian Sertifikasi
73
program LSP
Sanksi
Pencabutan Lisensi
2003
keterampilan.
74
bersangkutan.
keterampilan/kompetensi.
bersangkutan.
uji keterampilan/kompetensi.
PUKS.
tanah air.
78
kesejahteraan TKI.
calon TKI.
selama bekerja di luar negeri dan apa yang menjadi hak dan
kerja.
80
jasa
yang timbul.
meninggal dunia
untuk:
bersangkutan.
dibantu oleh pengguna jasa atau perwakilan luar negeri atau mitra
di Indonesia.
kegiatan :
tujuan.
Tanggung jawab
Kewajiban :
sebagai berikut :
untuk :
di negara tujuan.
perjanjian kerja;
91
26
Gautama Sudargo, Pengertian Tentang Negara Hukum, Alumni, Bangung, 1983, hal. 2
92
kekuasaan negaa.6(a)5.1(ue(h2-5.5(5.2Gk7.5(k)5.2(e)-8.5(g)-h4(ga)7.5.1(e)7.4(k)5.1u)-8-
93
badannya sendiri27.
sebagainya.
misalnya :
27
Ibid, hal.3
94
efektif.
apabila para ahli ilmu sosial di luar hukum ikut “turut tangan”
penyempurnaan tersebut29.
28
Satjipto Rahardjo, Hukum, Masyarakat dan Pembangunan, Alumni, Bandung, 1980, hal. 1-4
29
Ibid, hal. 16.
95
itu dari sudut rusaknya keterikatan orang pada tata nilai dan
modern itu. Alternatif lain yang bisa diajukan disini adalah untuk
97
TKW Penata Laksana Rumah Tangga dapat memahami segala sesuatu yang
31
Soerjono Soekanto, Beberapa Aspek Sosio Yurudis Masyarakat, Alumni, Bandung, 1983.
98
dari persoalan yang timbul berkaitan dengan Kualitas SDM TKW PLRT.
c.q. Dit. Stanserkom atau LSSK. Penulisan blanko SKN menggunakan dua
bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, sertifikat oleh LSSTK
jenis :
99
terlampir.
dan ketrampilan.
2. Evaluasi
pengambilan kebijakan.
3. Advokasi
telah ditetapkan.
4. Sanksi
TKI serta TKI, Direktorat Jenderal Bina Penta atas nama Menteri
• Teguran tertulis
• Pencabutan SIUP-PJTKI32
pidana penjara dan denda hal tersebut seperti yang diatur dalam
pasal 102, 103 dan 104 Undang-undang No.39 tahun 2004 yang
berbunyi :
Pasal 102
32
Ibid, bab ix pasal 76-82
103
A. Hasil Penelitian
104
105
ini:
baru lulus uji kompetensi untuk satu atau beberapa unit kompetensi
Gambar 3.1
Gambar 3.2
solusi terbaik
pada TKI yang bekerja di luar negeri mau tidak mau harus
tetapi Singapura selalu melakukan tes bagi TKI yang ingin bekerja
yang bekerja di luar negeri pada dasarnya adalah hak asasi TKI
negeri.
agar TKI yang bekerja di luar negeri mempunyai harga tawar yang
114
Singapura 24 Thailand 67
Brunei 25 Filiphina 77
Malaysia 56 Indonesia 105(93-102)
Vietnam 110
UNDP tahun 2000
Singapura 24 Thailand 76
Brunei 25 Filiphina 77
Malaysia 61 Indonesia 109
Vietnam 108
USA 1 Malaysia 26
Jepang 11 Korsel 32
Singapura 12 Thailand 40
Taiwan 15 Indonesia 46 (98-52)
Inggris 19 Vietnem 50 (98-44)
Filipina 24 Rusia 58 (98-51)
116
PLRT
lagi terkotak dalam batasan negara yang bersangkutan tetapi harus a-86.8()1(
117
tahun 2000.
kompetensi :
utama, yaitu ;
profesi;
sertifikasi profesi.
masing-masing bidang/profesi.
undangan.
lembaga sertifikasi.
advokasi.
profesi.
1. Penyusunan organisasi
2. Uraian kerja
3. Penggajian
6. Penghargaan
1. Kompetensi Umum
2. Kompetensi Inti
holder untuk proses uji kompetensi yang diakui pasar kerja. Oleh karena
kerja karena kesiapan dunia usaha dan dunia industri serta kesiapan
Program Jumlah
T.A. 2006 T.A. 2007 T.A. 2008
Pelatihan (orang)
PLRT Malaysia 155 202 20 1036
1999.
pelatihan.
B. Pembahasan
1. Daya Saing Sertifikasi Kompetensi Bagi TKI Untuk Mendapat
luar negeri pada dasarnya adalah hak asasi TKI yang erat
TKI yang bekerja di luar negeri mempunyai harga tawar yang tinggi.
33
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1991. hal.69
130
masa dimana anak didik tidak dapat begitu saja dilepaskan pada
34
Munadir, Ensiklopedi Pendidikan Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2001, hal.229
131
langsung bekerja part time didalam lapangan kerja jabatan itu. Untuk
dalam hal analisis jabatan dan analisa diri, latihan kecekatan dan
perjanjian kerja.
2. BP2TKI
TKI sesuai dengan bahasa dimana TKI bekerja, ternyata bukan satu-
jasa yang lebih esensial adalah pemahaman TKI terhadap hak dan
luar negeri. Baik mengenai budaya hukum dan adat istiadat, maupun
negara setempat.
Indonesia.
1. AS 1 2 3 3 4
2. Singapura 2 1 1 1 1
3. Luksemburg 3 7 10 11 5
4. Belanda 4 9 12 17
5. Irlandia 5 10 11 16 26
6. Finlandia 6 11 15 19 16
7. Kanada 7 5 5 4 8
8. Hongkong 8 3 2 2 2
9. Inggris 9 8 4 7 15
10. Swiss 10 6 8 8 8
miliar atau 3,5 % dari total nilai ekspor barang di pasar Asia tahun
penduduk.
produktivitasnya.
a. Pekerja
b. Sistem manajemen
c. Sarana
d. Teknologi
• Proses Pelatihan.
Latihan TLRT
• Proses Sertifikasi
dikelompokkan menjadi :
45,8%.
keinginan.
berlaku.
36
Ralp Linton, Op. Cit.
37
Robin M. Jr. American Society, Sociological Interpretation. Edisi baru ke-2. Alfred Knopf.
New York. 1967, halaman 19 dan seterusnya.
143
38
Soerjono Soekanto, Prof. Dr., Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
1990, hal 197-199.
144
bekerja sebagai buruh di luar negeri dengan gaji yang lebih besar.
bagi tenaga kerja, baik yang berasal dari lulusan pelatihan kerja
pihak.
147
yaitu :
Pasal 43
(1) Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja dilaksanakan oleh
pelaksana penempatan tenaga kerja swasta atau lembaga
pelatihan kerja yang telah memenuhi persyaratan.
(2) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana maksud pada ayat (1)
harus memenuhi peeyeues pelyeuue
149
PENUTUP
Dari hasil penelitian seperti yang diuraikan pada bab sebelumnya maka
dalam bab ini yang merupakan bagian terakhir dari keseluruhan tesis akan
A. Kesimpulan
mendapat perlakuan sebagai tenaga ahli atau paling tidak sebagai tenaga
150
151
atau tidak sebanding dengan jumlah CTKI ataupun PPTKIS yang ada.
152
mempunyai kekuatan daya saing dan nilai tawar yang tinggi. Karena
dalam proses penyiapan Calon tenaga Kerja nya Pemerintah tidak ada
Tengah yang telah diatur oleh Surat Edaran Gubernur No 560 / 05365
B. Rekomendasi
1. Berdasarkan kesimpulan diatas maka direkomendasikan bahwa
kekuatan daya saing dan memiliki nilai tawar yang tinggi. Ketentuan
secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, 1991, Psikologi Sosial, Surabaya, PT. Bina Ilmu, Hal.69.
Fishbein and Ajzen, 1975, Fishbein And Ajzen, Belief, Attitude, Intention and
Behaviour and Introductiono to Theory and Research, Massachusets,
Addison-Wisley.
156
Friedman, W., 1990. Teori dan Filsafat Hukum, Susunan III, Diterjemahkan
oleh Muh. Arifin, Jakarta, CV. Rajawali.
Glen L. Urban & John R. Hauser, 1998, Design and Marketing of New Product
Prentice-Hall inc.
Hobert Gatignon & Jean Mer Xuereb 1996, Strategic Orientation of The Firm
and New Produn t Performane, Journal of Marketing Research.
Kettinger W.J. V., Grover S. Guha and A.H. Segars, 1994, Strategic
Information System Revisited A Study in Sustainability and
Performance, MIS Quarterly (March).
Manan, Bagir, 1995, Era Baru Perseroan Terbatas, Makalah pada seminar di
FH. UNPAD, Bandung.
157
Soerjono, Soekanto, Prof, Dr. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta PT.
Raja Grafindo Persada, Hal. 197-199.
UUD 1945 Setelah Amandemen Kedua Tahun 2000 GBHN (TAP MPR
No.IV/MPR/1999) 1999-2004 TAP-TAP MPR 2000, 2001, Bandung,
Pustaka Set.