You are on page 1of 13

BAB IX - SISTEM KOORDINASI MANUSIA

A. Sistem Saraf, Otak dan Sumsum Tulang

Neuron (Sel Saraf)


Sistem saraf terbagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi atau perifer.
Sistem saraf pusat terjadi di dua tempat, yaitu di sumsum tulang belakang dan otak.

Jaringan sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf.


Bagian-bagian dari sel saraf:
 Dendrit, yang berfungsi sebagai acceptor impuls dari sel saraf lainnya
 Soma (badan sel), juga berfungsi sebagai acceptor impuls
 Nucleus, sebagai pust pengaturan jalannya impuls dari dendrit hingga akson
 Akson, perpanjangan satu dendrit yang berfungsi menyampaikan impuls ke sel berikutnya
 Selubung mielin, sebagai pelindung akson dari lingkungannya.
Selubung mielin tersusun atas Docosahexaenoate atau DHA (lemah tak jenuh)
 Sel schwaan, merupakan sel yang menyusun selubung mielin (mielinasi/penyelubungan)
 Nodus ranvier, yaitu bagian akson yang tidak dibungkus oleh sel schwann

Berdasarkan jumlah percabangannya, sel saraf atau yang biasa disebut neuron dibedakan menjadi:
 Unipolar, dimana dari soma hanya memiliki satu cabang dendrit yang sekaligus berfungsi
sebagai akson.
Biasa diketemukan pada averteberata dan sel saraf sensoris. Pada jenis ini, tidak
diketemukan sel Schwaan.
 Bipolar, dimana dari soma terdapat satu cabang dendrit dan satu cabang akson.
Biasa diketemukan pada indera manusia. Pada jenis ini, tidak diketemukan sel Schwaan.
 Multipolar, dimana dari soma memiliki banyak cabang dendrit dan akson.
Banyak diketemukan di tubuh manusia.
 Pseudounipolar, dimana dari soma awalnya hanya ada satu cabang, tapi kemudian cabang
dari soma itu bercabang lagi membentuk dendrit dan akson.

Pada ujung akson, terdapat sebuah terminal yang terhubung ke reseptor di badan neuron lain.
Hubungan ini dikenal dengan sebutan sinaps.
Diantara terminal dengan reseptor terdapat sebuah cairan yang membantu proses penyampaian
impuls, yang disebut neurotransmitter. Neurotransmitter terdiri atas berbagai campuran zat, antara
lain:
 Glutamat  Epinetrin
 Aspartat  Histamin
 Serin  Serotonin (SE,5-HT)
 Glisin Dopamin (DA)  Melatonin
 Aminobutric Acid (GADA)  Asetilkolin (ACH)
 Norepinetrin  Anandamine Oksida Nitrat
 Noradrenalin

Bab IX - Sistem Koordinasi


Halaman 1 dari 13
Dalam neurotransmitter dipergunakan tiga mineral, yaitu Calsium, Kalium dan Natrium:
 Kalsium berguna untuk melepaskan ACH
 Natrium dn Kalium berguna untuk membuka reseptor melalui metode transpor aktif

Berdasarkan tenpat sinaps berada, dibedakan menjadi tiga, yaitu:


 Aksosomatik, dimana terminal akson menempel pada soma neuron lain
 Aksodenditrik, dimana terminal akson menempel pada dendrit neuron lain
 Aksoaksonik, dimana terminal akson menempel pada terminal akson neuron lain

Sinaps terdiri atas tiga bagian, yaitu:


 Prasinaps, yaitu berupa terminal akson dari suatu neuron
 Sinaps, yaitu daerah rongga antara akson denga reseptor yang berisi dengan cairan
neurotransmitter
 Postsinaps, yaitu berupa bagian reseptor pada sa=uatu neuron yang lain. Bisa berupa
terminal akson, soma maupun dendrit

Seluruh tubuh neuron terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar yang bermuatan positif dengan
lapisan dalam yang bermuatan negatif.
Saat terjadi aliran impuls, muatan itu akan bertukar tempat. Fenomena ini dinamakan peristiwa
depolarisasi.
Sebaliknya, saat impuls sudah selesai diteruskan, muatan itu akan kembali menetralkan diri dan
kembali pada muatan awalnya. Peritiwa ini disebut polarisasi.
Tingkat IQ (Intelligence Quotient) seseorang ditentukan dari kecepatan proses polarisasi-
depolarisasi. Semakin cepat proses itu berlangsung, maka penyampaian impuls/pesan dari saraf ke
otak akan semakin cepat.
Mineral yang terlibat dalam proses polarisasi-depolarisasi adalah Kalium dan Natrium.

Cerebrum (Otak)
Otak manusia memiliki beberapa bagian, yaitu:
 Otak besar, yang terdiri atas:
o Dahi (Cerebrum frontale)
o Ubun-ubun (Cerebrum parietale)
o Pelipis (Cerebrum temporale)
o Belakang (Cerebrum oxipetale)
 Otak depan, yang terdiri atas:
o Talamus
o Hipotalamus
o Infundibulum
 Otak tengah
 Otak belakang

Otak manusia terdiri atas dua bagian menurut lokasi sel sarafnya, yaitu bagian yang berwarna putih
yang disebut sebagai substansi alba dan yang berwarna abu-abu yang disebut substani grisea.

Bab IX - Sistem Koordinasi


Halaman 2 dari 13
Substansi alba mengandung banyak akson saraf (serabut saraf) dan terletak pada bagian tengah
otak.
Substansi grisea, sebaliknya, mengandung lebih banyak badan (soma) saraf dan terletak ada bagian
pinggir otak.
Pada sumsum tulang belakang, posisi kedua substansi ini terbalik.

Aliran Impuls saraf dari rangsangan hingga reaksi:


Reseptor Otak Motoris

Sensoris Konektor Konektor

Sumsum Tulang Belakang


Efektor

Pada manusia, saat tidur, makaaliran saraf dari reseptor ke otak akan diputus (dinonaktifkan).
Sedangkan, selama tidur otak akan melakukan pembacaan-ulang akan segala input impuls yang
masuk kedalam otak. Hal inilah yang menyebabkan berbagai fenomena malam hari terjadi seperti
mimpi, berbicara/berjalan sembari tidur, dsb.
Tindakan itu dilakukan tanpa sadar karena tdak ada hubungan dengan reseptor. Otak, melalui apa
yang dibacanya, memberi perintah pada efektor untuk melakukan suatu aktifitas tanpa
sepengetahuan reseptor dan tanpa disadari oleh individu pelaku.

Sedangkan pembiusan adalah proses pembekuan sementara satu sel neuron, sehingga pesan/impuls
yang akan disampaikan dari reseptor tidak diterima oleh otak. Terlalu sering dibus dapat
menyebabkan kematian sel karena terus menerus dibekukan da tidak pernah beraktifitas atau
bekerja sebagaimana mestinya.

Otak dalam tengkorak manusia dilindungi oleh tiga lapisan tengkorak (Meninges).
Lapisan itu terdiri atas:
 Dura Mater,terdiri atas dua lapisan yaitu periosteal layer dan meningeal layer.
 Arachnoid
 Pia Mater

Antar lapisan dibatasi suatu lapisan kosong berisi cairan yang disebut:
 Subdural space, yaitu lapisan antara Dura Mater dengan Arachnoid
 Subarachnoid space, yaitu lapisan antara Arachnoid dengan Pia Mater
Pada subarachnoid space terdapat pembuluh-pembuluh darah.
Bila terjadi pecah pembuluh darah di kepala, darah akan tertumpah ke lapisan ini dan tidak
masuk otak. Namun, neuron akan menjadi kekurangan asupan oksigen sehingga lambat laun
menjadi mati.

Otak terbagi menjadi dua bagian besar, dimana setiap bagian dibagi lagi menjadi tiga bagian kecil.
Bagian-bagian tersebut adalah:
 Left Cerebral Hemisphere
o Frontale – Left Cerebral
o Parietal e– Left Cerebral

Bab IX - Sistem Koordinasi


Halaman 3 dari 13
o Occipitale – Left Cerebral
 Right Cerebral Hemisphere
o Frontale – Right Cerebral
o Parietale– Right Cerebral
o Occipitale – Right Cerebral

Otak berfungsi sebagai pusat utama koordinasi tubuh yang dilakukan secara sadar.
Koordinasi antara otak dengan tubuh terjadi secara bersilangan, dimana otak kiri mengendalikan
tubuh bagian kanan dan sebaliknya.
Antar belahan otak (kanan dengan kiri) terdapat jembatan yang disebut venol.
Pada venol terdapat cairan yang disebut Cerebrospinal yang kaya akan protein. Cairan ini berguna
untuk menghindari da meminimalisir dampak dari benturak pada kepala.

Secara fungsionalnya, otak besar terbagi menjadi empat bagian:


 Dahi (Cerebrum frontale), berfungsi untuk berpikir dan memori jangka-pendek
 Ubun-ubun (Cerebrum parietale), berfungsi untuk berbicra, merasakan suhu dan sakit serta
memori jangka-pendek.
 Pelipis (Cerebrum temporale), berfungsi untuk pendengaran / pengenalan bahasa dan
memori jangak-panjang.
 Belakang (Cerebrum oxipitale), berfungsi untuk penglihatan dan memori jangka-pendek.
Kelainan otak berupa ‘Short-Tem Memory Lost’ terjadi karena adanya kerusakan saraf otak di bagian
dahi, ubun-ubun dan-atau belakang.
Hal ini dapat disebabkan oleh faktor usia, genetis maupun karena banturan keras pada tengkorak.
Memori yang tersimpan di memori jangka-pendek secara berkala akan dibaca ulang oleh otak dan
dipindahkan ke memori jangka-panjang.

Otak depan, terbagi menjadi tiga dan memiliki fungsi masing-masing, yaitu:
 Talamus, yang berfungsi sebagai koenktor antara neuron dengan bagian korteks otak.
 Hipotalamus, yang berfungsi untuk merasakan perubahan suhu, emosi dan tekanan darah.
 Infundibulum, adalah pangkal dari hipofisa yang berfungsi untuk sekresi hormon

Otak tengah berfungsi unuk mengatur saraf penglihatan/mata.


Otak belakang berfungsi sebagai pengatur koordinasi (keseimbangan tubuh).

Diecephalon (Sumsum Tulang)


Sumsun tulang ada dua jenis, yaitu:
 Sumsum tulang belakang (Medual spinalis)
 Sumsum tulang lanjutan (Medula oblongata)

Fungsi kedua bagian sumsum tulang itu berbeda, yaitu:


 Medula oblongata, yang berfungsi sebagai pengatur sistem pernafasan.
 Medula spinalis, yang berfungsi sebagai pengatur gerak refleks.

Saraf pada otak dan tulang belakang terbagi menjadi dua berdasar tempatnya, yaitu:

Bab IX - Sistem Koordinasi


Halaman 4 dari 13
 Saraf cranial, yaitu saraf yang bermuara ke pinggir otak, berjumlah 12 pasang
 Saraf spinal, yaitu sraf yang bermuara ke tulang belakang, berjumlah 31 pasang.

Adapun pembagian tugas/fungsi saraf pada saraf cranial adalah:


 Saraf sensoris, yang terletak pada pasangan ke I, II, VIII
 Saraf motoris, yang terletak pada pasangan ke III, IV, VI, XI, XII
 Saraf sensoris-motoris, yang terletak pada pasangan ke V, VII, IX, X

Adapun fungsi spesifik keduabelas pasang saraf cranial (Cranial Nerve/CN) itu adalah:
Cranial Nerve Nama Fungsi
Identifikasi feromon (saraf ini biasanya tidak
CN 0 Nervus cranialis zero
dihitung dalan keduabelas pasang saraf cranial)
CN I Nervus olfaktorius Penciuman
CN II Nervus opticus Penglihatan, Interpretasi warna
CN III Nervus oculumotoris Pergerakan otot mata
CN IV Nervus troklearus Pergerakan otot mata
CN V Nervus trigeminalis Sentuhan di wajah
CN VI Nervus abducentis Pergerakan otot mata
CN VII Nervus faciale Pergerakan otot muka
CN VIII Nervus vestibucochlearis Pendengaran
CN IX Nervus glassopharyngeal Rasa dan pergerakan otot pharynx
Pergerakan oton pharynx, terutama
CN X Nervus vagus
pembentukan suara
CN XI Nervus accesoris Membantu kinerja Nervus vagus (CN X)
CN XII Nervus hypoglossale Rasa dan pergerakan otot lidah
(sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Cranial_nerves)

Satu serabut saraf disebut plexus. Serabut-serabut saraf membentuk jaringan, yaitu:
 Plexus cervicalis, yang mengontrol bagian leher, bahu dan diafragma
 Plexus branchialis, yang mengontrol bagian alat gerak atas
 Plexus lumbo sacralis, yang mengontrol bagian pinggul dan alat gerak bawah

Saraf Otonom
Saraf, selain saraf yang dikendalikan oleh otak dan sumsum tulang (yang disebut saraf
somatik/sadar), juga ada saraf tidak sadar (saraf otonom).
Saraf otonom ada dua jenis, yaitu:
 Saraf simpatik
 Saraf parasimpatik
Kedua jenis saraf otonom ini bekerja secara antagonis atau berlawanan.
Berikut adalah lokasi saraf otonom dan perannya:
Organ Saraf Simpatik Saraf Parasimpatik
Jantung Mempercepat denyut jantung Memperlambat denyut jantung
Pupil Memperlebar pupil mata Memperkecil pupil mata
Pencernaan (Usus) Memperlambat proses pencernaan Mempercepat proses pencernaan
Bronchus Memperkecil bronchus Memperlebar bronchus
Artery Memperkecil diameter pembuluh Memperlebar diameter pembuluh

Bab IX - Sistem Koordinasi


Halaman 5 dari 13
Kantung kemih Mengembangkan kantung kemih Mengerutkan kantung kemih

NAPZA dan alkohol


Konsumsi alkohol dan obat-obatan juga akan menyebabkan perubahan dalam kinerja otak dan
sistem saraf. Berikut daftar akibat yang disebabkan oleh alkohol dan obat-obatan:
Jenis Obat Efek Contoh
 Desinfektan sebagai obt luar.
Alkohol Minuman keras
 Konsumsi berlebih dapat menyebabkan adiksi
 Menghambat produksi neurotransmitter di
Sedatif/penenang prasinaps, meyebabkan sinaps berfungsi tidak Valium, Barbiturat
maksimal
 memingkatkan kinerja otak sehingga
membuat tubuh tetap terjaga.
Stimulan  Khusus cocaine, juga menekan tingkat rasa Cocaine
sakit pada kulit sehingga sering digunakan
sebagai obat anestesi
 Merangsang daya khayal (seperti mimpi) Canabis sativa
Halusinogen dengan cara mengistirahatkan neuron. (ganja), Marijuana,
Extacy, Sabu-sabu
 Menekan fungsi otak yang merasakan sakit,
sehingga impuls rasa sakit tidak diterima otak
dengan sempurna. Opuim, Morfin,
Painkiller
 Konsumsi berlebih obat ini dapat Cocaine
mengakibatkan gangguan koordinasi
(keseimbangn) tubuh.
Opium, sebagai obat golongan painkiller, dapat diolah sari buahnya menjadi berbagai obat lain.
Hasil pengolahannya adalah:
 Hasil olahan primer (murni) opium disebut heroine
 Hasil olahan sekunder yang berasal dari residu olahan primer disebut extacy
 Hasil olahan tersier yang berasal dari residu olahan sekunder disebut sabu-sabu

Secara umum, penggunaan obat-obatan dan alkohol dapat menurunkan tingkat dopamin dalam
otak, yang menyebabkan kinerja otak dalam menerima impuls dari saraf lainnya berkurang atau
bahkan berhenti secara total. Adapun dopamin adalah salah satu zat penyusun neurotransmitter.

Akibat-akibat lebih lanjut konsumsi obat-obatan dan alkohol berlebihan:


 Hilangnya kendali atas otot pada alat gerak
 Penurunan intensitas denyut jantung (denyut jantung melemah)
 Kerusakan pada alat respirasi
 Terganggunya proses peredaran darah
 Timbul rasa keram/nyeri pada perut yang terus-menerus dan tubuh gemetar
 Timbul ketergantungn atau adiksi terhadap obat-obatan tertentu sehingga kinerja tubuh
terganggu bila obat tidak dikonsumsi
Catatan: rasa sakit dan nyeri yang timbul saat tubuh mulai berhenti mengonsumsi obat-
obatan jenis ini bukan karena tubuh rusak atau sakit, melainkan karena tubuh beradaptasi

Bab IX - Sistem Koordinasi


Halaman 6 dari 13
kembali untuk menyesuaikan kondisi tubuh ke keadaan semula sebelum konsumsi obat-
obatan.
 Hilangnya nafsu makan
 Efek terakhir yang paling parah: memicu terjadinya penyakit-penyakit kronis seperti:
o Xirosis (pengerasan hati)
o Diabetes melitus
o Jantung koroner
o dsb.
(penyakit-penyakit ini terutama disebabkan oleh konsumsi berelbih alkohol)

B. Penyakit pada Sistem Saraf

Peyakit/kelainan yang terjadi di otak antara lain:


 Hidrocephali, yaitu kelebihan cairan di otak, tepatnya dilapisan subdural dan-atau
subarachnoid space.
 Macrocephali, yaitu pertumbuhan sel otak yang terlalu dini atau pesat sehingga ukurannya
melebihi normal.
 Microcephali, yaitu pertumbuhan sel otak yang terlambat atau terllu lambat sehingga
ukurannya tidak mencapai ukuran normal.
 Stroke, yaitu penyakit dimana ada sinaps yang membeku atau tidak tersambung secara
sempurna sehingga pesan/impuls tidk trsampaikan ke otak dari neuron.
 Amnesia, yaitu penyakit dimana terjadi kerusakan atau kegagalan fungsi saraf pada otak.
Amnesia ada dua jenis yaitu:
o Amnesia sementara, dimana kerusakan sel neuroan hanya terjadi sementara
karena adanya penghambat impuls pada bagian prasinaps.
Kelainan ‘Short-Term Memory Lost’ tergolong amnesia sementara.
o Amnesia permanen, dimana sel neuron rusak secara totral, pada bagian soma
dan nukleusnya sehingga tidak dapat diperbaiki lagi.
 Demensia, yaitu penyakit yang diakibatkan oleh tidak mampunya prasinaps berfungsi secara
maksimal.
 Parkinson, yaitu penyakit yang disebabkan oleh ketiadaan dopamin pada neurotransmitter
yang menyebabkan terhambatnya aliran impuls.
 Alzheimer, yaitu penyakit yang disebabkan oleh banyak sel otak yang tidak mampu
berfungsi secara baik, atau bahkan tidak aktif.
 Epilepsi (ayan), yaitu penyakit yang disebabkan oleh kagagalan kerja sel saraf di otak yang
menyebabkan tubuh gemetar hebat.
 Neuritis, yaitu penyakit peradangan pada neuron yang menyebabkan terhambatnya aliran
impuls.

C. Sistem Indera

Mata
Organ mata terdiri atas beberapa organ, yaitu:
 Kelopak mata

Bab IX - Sistem Koordinasi


Halaman 7 dari 13
 Bulu mata
 Kelenjar air mata
 Bola mata

Pada kelopak mata, terdapat dua organ lagi, yaitu:


 Selaput lendir (conjungtiva) yang berfungsi melicinkan kornea untuk menghindari iritasi
akibat gesekan
 Kelenjar meibomian, yang berfungsi mensekresikan lemak pada kelopak mata untuk
memisahkan kedua belah kelopak mata saat menutup agar dapat m,embuka kembali.
Kekurangan sekresi lemak akibat disfungsi kelenjar ini menyebabkan kelopak susah
membuka.

Pada bulu mata, terdapat kelenjar zeis, yang berguna untuk memelihara dan meminyaki bulu mata
sehingga tetap sehat.

Kelenjar airmata (Lacrimalis) terletak di dua tempat, yaitu:


 Ductus lacrimalis, yaitu kelenjar air mata yang terletak diatas kelopak mata
 Ductus nasolacrimalis, yaitu kelenjar air mata yang terletak diantara pinggir mata dengan
hidung.
Pada kelenjar airmata Ductus nasolacrimalis, terdapat kantung air mata yang berguna
menampung airmata.

Bola mata, memiliki beberapa bagian, yaitu:


 Tunica fibrosa (lapisan mata), yang terdiri atas:
o Sklera
o Cornea
o Conjungtiva (selaput lendir)
o Canalis Schelmm yang menghubungkan rongga depan dan rongga belakang mata
Berfungsi untuk mengalirkan cairan berlebih antar rongga.
 Tunica vascuola/uvea, yang terdiri atas:
o Koroid yang berisi dengan pigmen mata dan pembuluh darah. Berfungsi sebagai
pemberi nutrisi pada retina
o Lensa mata, yang mengatur besarnya pembiasan cahaya sehingga cahaya jatuh tepat
pada bintik kuning retina
o Iris, yaitu selaput yang mengatur lebar-sempitnya bukaan pada lensa mata dengan
berpedoman pada intensitas cahaya
o Pupil, adalah rongga yang dihasilkan oleh kontraksi atau relaksasi iris.
 Tunica nervosa, yang terdiri atas:
o Ret ina, yang berisikan saraf dan terletak di rongga belakang mata.
Pada retina terdapat dua bintik, yaitu:
 Bintik kuning yang kaya akan sel saraf penglihatan, yaitu sel batang yang
mengidentifikasi cahaya suram dan sel kerucut yang mengidenfikasi cahaya
terang dan warna.
 Bintik gelap/bintik buta yang kaya akan poembuluh darah

Bab IX - Sistem Koordinasi


Halaman 8 dari 13
Mata terbagi atas dua rongga, yaitu rongga depan dan rongga belkng yang diisikan oleh cairan.
Cairan pada rongga depan mata disebut Aqueous humor dan yang mengisi rongga belakang mata
disebut Vitreous humor.

Lidah
Lidah terdiri atas papilla yang berjenis tiga, yaitu:
 Filiformis, yaitu papilla yang berbentuk seperti tabung. Terletak pada bagian depan lidah.
 Fungiformis, yaitu papilla yang berbentuk seperti jamur. Terletak pada bagian samping lidah.
 Circumvalata, yaitu papilla yang berbentuk seperti huruf V. Terletak pada bagian belakang
lidah.

Pada papilla lidah terdapat rongga berisikan saraf perasa.


Ketidakmampuan untuk merasakan diakibatkan oleh rusaknya sinaps saraf perasa pada rongga
tersebut.
Warna putih yang ditimbulkan akibt lidah terkena air panas diakibatkan oleh tertutupnya lubang
perasa itu.

Telinga
Telingan memiliki tiga bagian, yaitu:
 Bagian luar brupa daun telinga dan lubang telinga
 Bagian tengah berupa tiga tulang pendengaran dan selaput timpani serta saluran eustachius
 Bagian dalam berupa tiga tingkap oval dan coclea
Tingkap oval berguna untuk mengatur keseimbangan tubuh (koordinasi) sedangkan cochela
berguna sebagai tempat pengolahan getaran suara menjadi impuls menjuju otak bagian
pendengaran.

Proses pendengaran sebenrnya sudah dimulai sejak dari daun telinga, namun yang akan dibahas
hanya yang pada bagian tengah dan dalam.
Di bagian telinga tngah, gelombang suara pertama-tama menggetarkan selaput timpani.
Getaran selaput timpani kemudian menggetarkan ketiga tulang pendengaran dimuali dari tulang
martil, lalu tulang landasan dan terakhir tulang sanggurdi.
Dari tulang sanggurdi getaran akan dialirkan ke coclea (rumah siput) dan disana akan menggetarkan
membran tektorial pada organoncorti di cochlea lapisan kedua.
Membran itu akan menyentuh ujung dari neuron pendengaran dan neuron itu akan menerjemahkan
kekuatan pukulan itu menjadi impuls yang dialrikan ke otak, yang menerjemahkannya kembali
sebagai bunyi tertentu yang akhirnya kita dengar.

Adapun lapisan-lapisan pada cochlea adalah:


 Skala timpani, merupakan bagian yang menempel dengan rongga dalam telinga
 Skala media, merupakan tempat saraf menempel dan terdapat cairan ndolimfe didalamnya
 Skala vestibula, merupakan bagian yang menempel dan menerima getaran dari tulang
sanggurdi.

Bab IX - Sistem Koordinasi


Halaman 9 dari 13
Dengung yang sering terjadi di telinga kita itu diakibatkan adanya perbedaan tekanan udara antara
luar telinga (didepan membran timpani) dengan dalam telinga (dibelakang membran timpani).
Perbedaan tekanan itu akan menggetarkan membran timpani secara perlahan dan terus menerus
sehingga meinmbulakn bunyi dengung.
Dapat disembuhkan dengan membuka mulut lalu menarik dan membuang nafas sekuat-kuatnya
agar udara masuk (bila tekanan lebih rendah) atau keluar (bila tekanan lebih tinggi) dari telinga ke
mulut melalui saluran eustachius yang menghubungkan telinga dengan mulut dan hidung.

Sebagai pusat koordinasi, terdapat organ tingkap oval pada telinga.


Pada tingkap oval, terdapat bola-bola kalsium karbonat (CaCO 3) yang diselimuti oleh cairan
endolimfe.
Bola-bola tersebut dinamakan otokonia dan cairan endolimfe itu disebut otolitic.
Dalam kondisi normal, bola-bola ini berda di tengah-tengah tingkap oval.
Namun, bila kita terlalu banyak mlakukan gerakan yang menyebabkan badan miring atau berputar,
maka posisi bola tersebut aka bergeser ke sudut dan menekan cairan endolimfe yang ada,
menyebabkan kita merasa pusing.

Hidung
Pada hidung, saraf menempel pada bagian dalam hidung dan dendritnya menjulur sedikit kedalam
rongga hidung.
Dendrit itu diselubungi lapisan mukosa agar tidak terinfeksi akibat bergesekan dengan udara.
Partikel aroma/bau yang terdapat pada udara akan menembus mukosa dan diterima sebagai
rangsangan oleh dendrit, yang akan mengirim impuls ke otak.

Bila orang terkena flu tidak bisa mencium aroma dengan baik karena terjadi penebalan lapisan
mukosa sehingga partikel aroma tersebut sulit menembus dan akan membutuhkan waktu yag lama
unuk mencapai dendrit.

Kulit
Pada kulit ada berbagai ujung saraf yang akan meraasan rangsangan yang berbeda, antara lain:
 Meisner, merasakan sentuhan
 Ruffini, merasakan panas
 Krausse, merasakan dingin
 Paccini, merasakan tekanan
 Tanpa selaput, merasakan sakit

D. Penyakit pada Sistem Indera

Penyakit yang terjadi pada mata:


 Miopi, yaitu kondisi dimana cahaya jatuh didepan bintik kuning akibat lensa mata terlalu
cembung atau bola mata terlalu panjang.
Miopi dikoreksi dengan penggunaan lensa cekung (lensa berfokus negatif)
 Hipermetropi, yaitu kondisi dimana cahaya jatuh dibelakang bintik kuning akibat lensa mata
terlalu cekung atau bola mata terlalu pendek.
Miopi dikoreksi dengan penggunaan lensa cembung (lensa berfokus positif)

Bab IX - Sistem Koordinasi


Halaman 10 dari 13
 Presbiopi, yaitu kondisi dimana lensa mata memiliki daya akomodasi yang rendah.
Presbiopi dikoreksi dengan menggunakan lensa progressive, yaitu campuran lensa cembung
dan lensa cekung.
 Astimatigma, yaitu kondisi dimana permukaan lensa mata tidak rata. Ada dua jenis
astimatigm, yaitu:
o Astimatigma reguler, yaitu ketidakrataan pada lensa mata vertikal, dimana tidak bisa
melihat garis lurus vertikal. Dikoreksi dengan lensa silindris.
o Astimatigma irreguler, yaitu ketidakrataan lensa mata secara tidak teratur. Dikereksi
dengn menggunakan lensa kontak atau operasi laser, yaitu pemotongan bagian
lensa yang tidak rata.
 Cataract, yaitu pengapuran pada lensa mta sehingga permukaannya menjadi buram (tidak
tembuis cahaya) dan tidak rata.
 Rabun senja, diakibatkan oleh kurangnya sel batang pada bintik kuning. Kekurangan sel ini
dapat disembuhkan dengan konsumsi vitamin A yang banyak secara teratuir untuk
meningkatkan regenerasi sel batang.
 Rabun warna, diakibatkan oleh kurangnya sel kerucut pada bintik kuning. Rabun warna ada
dua jenis, yaitu:
o Rabun warna sebagian, dimana hanya satu dari tiga waran utama yang tidak
terlihat/terdeteksi.
o Rabun warna absolut, dimana hanya warna hitam dan putih yang diterima oleh
retina.

E. Sistem Hormon

Hormon dalam tubuh manusia dihasilkan di berbagai tempat, yaitu:


 Hipofisa, yang terbagi atas tiga bagian:
o Hipofisa lobus anterior
o Hipofisa pars intermedia
o Hipofisa lobus posterior
 Tiroid (disebut juga kelenjar gondok)
 Paratiroid
 Adrenal (disebut juga kelenjar anak ginjal), yang terbagi atas dua bagian:
o Kortisan (bagian kulit luar)
o Medula (bagian dalam)
 Pankreas
 Ovarium
 Testis
 Placentae

Hormon memiliki wujud berupa cairan yang diangkut dalam plasma darah.
Hormon disusun oleh protein dan memiliku beragam fungsi, yaitu:
 Merangsang sel ata kelenjar tertentu untuk bekerja
 Merangsang terjadinya proses tertentu
 Merangsang kelenjar penghasil hormon lainnya untuk mengsekresikan hormonnya.

Bab IX - Sistem Koordinasi


Halaman 11 dari 13

Berikut daftar hormon-hormon yang dihasilkan beserta dengan fungsinya
Penghasil Nama Hormon Fungsi
Somatotropin Mempercepat proses sintesa protein
Gowth hormon Mempercepat proses pembelahan sel
Tyroid Stimulating hormon Memicu kelenjar tiroid untuk bekerja
Adrenocorticotropic hormon Memicu kelenjar adrenal untuk bekerja
Prolactin hormon Merangsang pembentukan air susu
Memicu terbentuknya hormon seksual pada
Hipofisa Lobus Lutenizing hormon
wanita (estrogen dan progesteron)
Anterior Merangsang pembentukan sel epitel
Follicle stimulating hormon
germinal sebagai bakal ovum
Interstitial cell stimulating Memicu terbentuknya hormon seksual pada
hormon pria (testosteron)
Merangsang pembentukan sel epitel
Follicle stimulating hormon
germinal sebagai bakal sperma
Hipofisa Pars Melanosit stimulating
Memicu pembentukan melanin pada kulit
Intermedia hormon
Hipofisa Lobus Aksitosin Merangsang kontraksi otot polos
Posterior Anti-Diuretic Hormon Meningkatkan permeabilitas sel pada ginjal
Tiroksin (T4) Mempercepat metabolisme sel
Tiroid Tirodotironin (T3) Mempercepat metabolisme sel
Kalsitonin (sel C) Memacu pengendapan ion kalsium (Ca2+)
Mengatur ekskresi, terutama absorbsi dan
Paratiroid Parathormon
ekskresi ion kalsium (Ca2+)
Mineralokortiroid Mengatur metabolisme mineral pada tubuh
Adrenal - Kortisan
Glukortiroid Mengatur metabolisme glukosa pada tubuh
Adrenalin Mempercepat denyut jantung
Adrenal-Medula
Noradrenalin Memperlambat denyut jantung
Merangsang perubahan glukosa menjadi
Insulin
glikogen
Pankreas
Merangsang perubahan glikogen menjadi
Glukagon
glukosa
Dihasilkan oleh foliked de Graaf, berguna
untuk merangsang pertumbuhan tanda-
Estrogen tanda kelamin sekunder pada wanita, yaitu:
 Pembentukan payudara
Ovarium *
 Perkembangan pinggul
Dihasilkan oleh corpus luteum, yang berguna
Progesteron untuk merangsang penebalan pada dinding
uterus untuk menerima ovum
Testis * Testosteron Merangsan terjadinya proses pembentukan
sperma dan pembentukan tanda-tanda
kelamin sekunder pada pria, yaitu:
 Membesarnya suara
 Pembentukan jakun
 Tumbuhnya kumis, janggut, rambut

Bab IX - Sistem Koordinasi


Halaman 12 dari 13
pada tangan, kaki dan dada
Meningkatkan pertumbuhan korpus luteum
Gonadotropin korion dan merangsang sekresi hormon estrogen
dan progresteron pada korpus luteum
Meningkatkan pertumbuhan organ kelamin
Estrogen
Placenta ibu dan jaringan janin
Meningkatkan perkembangan jaringan dan
Progesteron
organ janin
Meningkatkan perkembangan jaringan janin
Somatotropin
dan payudara ibu
*) akan dibahas lebih lanjut pada bab berikutnya mengenai sistem reproduksi manusia

Bab IX - Sistem Koordinasi


Halaman 13 dari 13

You might also like