You are on page 1of 31

Manajemen Pemasaran

SONY DIGICAM

Sumber: www.sony.co.id

Pengenalan Masalah

Keputusan Pembelian
Pengenalan Produk

Dengan koleksi kamera Sony Cyber-shot™ diproduksi oleh PT Sony Indonesia.


Didirikan pada tanggal 1 September 1995, PT Sony Indonesia, sebagai penjualan dan
perusahaan pemasaran, disahkan oleh Sony Corporation, melakukan praktek terbaik kegiatan
pemasaran dan penjualan produk Sony di seluruh Indonesia Sony membawa konsumennya
ke era digital.

Menampilkan fungsi yang luar biasa dengan teknologi mutakhir, Sony Cyber-shot™
menyediakan Anda dengan lebih dari sekedar kamera dan pengalaman fotografi digital yang
mengesankan..Hal ini bertujuan PT Sony Indonesia' untuk terus melayani pelanggan dengan
lebih baik dan meningkatkan gaya hidup di Indonesia melalui produk dan teknologi.

Latar Belakang Perusahaan Menciptakan Produk

Dunia fotografi ysng semakin berkembang dan mulai menjangkau semua segmen baik
remaja maupun dewasa. Sehingga banyak produsen kamera digital berlomba-lomba
menciptakan produk kamera digital yang dilengkapi fitur-fitur canggih dan mudah
digunakan. Salah satunya adalah kamera Cyber-shot™ yang bertujuan untuk memberikan
kepuasan maksimal dilengkapi dengan fitur berlimpah seperti Sapu Panorama, Handlheld
Twilight dan iAuto, masing-masing kamera Cyber-shot memberikan kinerja yang unggul.

Untuk melengkapi fungsinya, Sony juga telah mengembangkan serangkaian aksesoris


yang khusus melayani kisaran Cyber-shot. Dengan fitur-fitur canggih Sony Cyber-shot sangat
memudahkan konsumen dalam menggunakan kamera digital. Setiap orang bisa menjadi
fotografer dengan kamera Cyber-shot yang bertujuan untuk memberikan kepuasan maksimal.

1
Manajemen Pemasaran

Pencarian Informasi

Sumber Komersial

Produk-produk kamera digital Sony Cyber-shot™ banyak diiklankan di media


elektronik maupun cetak. Sony juga memiliki web site yang memuat informasi secara
lengkap tentang produknya. Sehingga memudahkan konsumen memperoleh info tentang
produk kamera digital Sony Cyber-shot. Info tersebut bisa meliputi fitur-fitur produk maupun
line up produk terbaru dari kamera digital Sony Cyber-shot.

Sumber Pribadi

Konsumen mendapatkan informasi tentang kamera digital Sony Cyber-shot™ melalui


konsumen lain yang terlebih dahulu menggunakan kamera digital Sony Cyber-shot™.
Konsumen yang puas setelah menggunakan kamera digital Sony Cyber-shot™

Keputusan Pembelian
menceritakannya kepada teman dan keluarga tentang kamera digital Sony Cyber-shot™ dan
menyarankan agar menggunakan kamera digital Sony Cyber-shot™.

Evaluasi Alternatif

Kamera digital Sony Cyber-shot memiliki fitur-fitur yang canggih. Fitur tersebut seperti
Sapu Panorama, Handlheld Twilight dan iAuto, fitur-fitur itu membuat kamera digital Sony
Cyber-shot™ menghasilkan ketajaman gambar yang sangat baik.

Meskipun dilengkapi dengan fitur-fitur canggih harga kamera digital Sony Cyber-shot
tetap terjangkau di pasar kamera digital. Kamera digital Sony Cyber-shot™ juga
menyediakan berbagai varian produk, sehingga konsumen bisa menentukan pilihan kamera
digital sesuai kebutuhan.

Keputusan Pembelian

Kamera digital Sony Cyber-shot™ banyak dipilih konsumen karena kualitasnya yang
sangat baik. Resolusi dan ketajaman gambar yang sangat baik menjadi faktor utama bagi
kosnumen dalam memilih produk ini. Harganya pun juga relatif terjangkau. Sehingga banyak
konsumen menjatuhkan pilhan pada kamera digital Sony Cyber-shot™.

Kamera digital Sony Cyber-shot™ menghindari risiko fungsional. Kinerja produk harus
sesuai dengan spesifikasi yang dijanjikan. Kualitas gambar yang dihasilkan harus benar-benar
tajam sesuai dengan tingkat resolusi ketajaman kamera.

Perilaku Pasca Pembelian

Sony melaporkan laba usaha sebesar ¥ 146000000000 ($ 1,5 miliar) untuk kuartal,
tingkat tertinggi dalam dua tahun, di bagian belakang penjualan sebesar ¥ 2,2 triliun, naik 4
persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Hasil positif yang dibantu oleh dua kali
lipat penjualan pada unit keuangan dan Sony naik 16 persen dalam penjualan di bisnis film
yang selama periode yang sama tahun sebelumnya.

2
Manajemen Pemasaran

Penjualan LCD TV Bravia dan kamera digital Cybershot naik selama kuartal tetapi
Handycam penjualan turun. Sebagai hasil dari penjualan Cybershot lebih tinggi, Sony revisi
atas pengiriman kamera digital penuh tahun diperkirakan sebesar 1 juta unit untuk 21 juta
kamera. Sumber: http://www.pcadvisor.co.uk/news/index.cfm?=3211909

Dari artikel di atas terlihat bahwa penjualan yang kamera digital Sony Cyber-shot™
mengalami kenaikan dan memberi kontribusi signifikan terhadap kenaikan laba Sony. Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen merasa puas setelah memakai kamera digital Sony Cyber-
shot™ yang menyebabkan naiknya penjualan .

Keputusan Pembelian

3
Manajemen Pemasaran

APPLE IPOD

Keputusan Pembelian
Sumber: www.apple.com

Pengenalan Masalah

Pengenalan Produk

Apple Ipod merupakan alat pemutar musik digital portabel yang penuh dengan inovasi.
Selain sebagai alat pemutar musik digital, Ipod juga bisa memutar video dan menyimpan
foto. Apple Ipod diproduksi oleh Apple Inc (Apple), didirikan pada tanggal 3 Januari, 1977
desain, manufaktur, dan pasar komputer pribadi, perangkat komunikasi selular, dan pemutar
musik digital portabel dan video, dan menjual berbagai perangkat lunak terkait, jasa,
peripheral, dan solusi jaringan .

Latar Belakang Perusahaan Menciptakan Produk

Semakin tingginya mobilitas manusia membuat manusia semakin sibuk dan mudah
jenuh dalam beraktivitas. Manusia memerlukan hiburan agar tidak jenuh, dan salah satunya
adalah musik. Maka perlu adanya alat pemutar musik yang praktis. Ipod menjadi salah satu
inovasi di industri pemutar musik digital portabel. Dengan berabagai fitur menarik, Ipod
menjawab kebutuhan konsumen dengan mobilitas tinggi yang memerlukan hiburan musik,
dan Apple Ipod kebanyakan diminati oleh remaja karena desain yang fashionable dan berjiwa
muda.

4
Manajemen Pemasaran

Pencarian Informasi

Sumber Komersial
Produk-produk Apple Ipod banyak diiklankan di media cetak dan elektronik. Apple
juga memiliki web site yang memuat segala informasi lengkap tentang produknya.

Sumber Pribadi
Konsumen memperoleh informasi mengenai Apple Ipod melalui teman maupun kerabat
yang sudah menggunakan Apple Ipod sebelumnya. Konsumen yang terlebih dahulu
menggunakan Apple Ipod akan membagi pengalamannya saat menggunakan Apple Ipod.

Evaluasi Alternatif

Apple Ipod menjadi produk terobosan baru di pasar alat pemutar musik. Dengan segala

Keputusan Pembelian
inovasinya, Apple Ipod menawarkan fitur-fitur baru dalam alat pemutar musik yang tidak
dimiliki oleh produk pemutar musik lain. Fitur tersebut antara lain pemutar video,
menyimpan foto, kapasitas memori yang besar dan desain yang sangat menarik tentunya.

Keputusan Pembelian

Apple Ipod menjadi pilihan


konsumen karena menghadirkan inovasi
baru dalam pemutar musik. Yaitu berupa
pemutar musik secara digital, pemutar
video dan bisa menyimpan foto.

Kualitas suara alat pemutar musiknya


pun sangat baik. Meskipun harga Apple
Ipod di pasar pemutar musik cukup mahal,
namun harga tersebut seimbang dengan
kualitas produk dari Apple Ipod itu sendiri.

Apple Ipod menghindari risiko


fungsional. Kualitas produk harus sesuai
dengan yang dijanjikan. Kualitas suara
yang dihasilkan harus benar-benar baik
dan pemutar videonya pun juga tidak
boleh disampingkan.

Perilaku Pasca Pembelian

Sejak Oktober 2004, iPod mendominasi penjualan pemutar musik digital di Amerika
Serikat, dengan lebih dari 90% dari pasar untuk pemain hard drive berbasis dan lebih dari
70% dari pasar untuk semua jenis pemain. Selama tahun dari Januari 2004 sampai Januari
2005, tingginya tingkat penjualan yang disebabkan pangsa pasar AS meningkat dari 31%

5
Manajemen Pemasaran

menjadi 65% dan pada bulan Juli 2005, pangsa pasar ini diukur pada 74%. Pada bulan
Januari 2007, pangsa pasar iPod mencapai 72,7% menurut Bloomberg Online.

Pelepasan iPod Mini membantu untuk memastikan keberhasilan ini pada saat bersaing
pemutar musik berbasis flash pernah dominan. Pada tanggal 8 Januari 2004, Hewlett-Packard
(HP) mengumumkan bahwa mereka akan menjual iPod HP-bermerek di bawah perjanjian
lisensi dari Apple. Beberapa saluran eceran baru digunakan-termasuk Wal-Mart-dan iPod ini
akhirnya membuat naik 5% dari seluruh penjualan iPod. Pada bulan Juli 2005, HP berhenti
menjual iPod karena syarat yang kurang baik dan kondisi yang ditentukan oleh Apple.

Pada bulan Januari 2007, Apple melaporkan pendapatan kuartal rekor US $ 7,1 miliar,
dimana 48% terbuat dari penjualan iPod. Pada tanggal 9 April 2007, ia mengumumkan
bahwa Apple telah menjual iPod satu per-seperseratus juta, sehingga penjualan pemutar
musik digital terbesar sepanjang masa.

Keputusan Pembelian
Pada bulan April 2007, Apple melaporkan pendapatan kuartal kedua US $ 5,2 miliar,
dimana 32% terbuat dari penjualan iPod. Apple dan beberapa analis industri menunjukkan
bahwa pengguna iPod cenderung membeli produk Apple lainnya seperti komputer Mac.

Pada tanggal 5 September 2007, selama mereka "Beat Goes On" acara, Apple
mengumumkan bahwa garis iPod telah melampaui 110 juta unit terjual. Pada tanggal 22
Oktober 2007, Apple melaporkan pendapatan triwulanan sebesar US $ 6220000000, dimana
30,69% berasal dari penjualan notebook Apple, 19,22% dari penjualan desktop dan 26% dari
penjualan iPod. 2007 pendapatan tahun Apple meningkat menjadi US $ 24010000000 dengan
US $ 3,5 miliar pada keuntungan. Apple mengakhiri tahun fiskal 2007 dengan US $
15400000000 secara tunai dan utang.

Pada tanggal 22 Januari 2008, Apple melaporkan pendapatan dan pendapatan kuartal
terbaik dalam sejarah Apple sejauh ini. Apple mencatatkan penjualan sebesar US $ 9,6 miliar
dan laba bersih kuartalan rekor sebesar US $ 1,58 miliar. 42% dari pendapatan Apple untuk
kuartal pertama fiskal 2008 berasal dari penjualan iPod, diikuti oleh 21% dari penjualan
notebook dan 16% dari penjualan desktop.

Pada tanggal 21 Oktober 2008, Apple melaporkan bahwa hanya 14,21% dari total
pendapatan fiskal kuartal 4 tahun 2008 berasal dari iPod. [67] Pada presentasi 9 September,
2009 kunci pada Event Apple, Phil Schiller mengumumkan penjualan kumulatif total
melebihi 220 juta iPod. Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/IPod

Artikel di atas menunjukkan bahwa kosnumen yang menggunakan Apple Ipod merasa
puas terhadap Apple Ipod yang dibelinya. Hal itu ditunjukkan dengan meningkatanya pangsa
pasar di bulan Juli tahun 2005. Selain itu penjualan Apple Ipod terus mengalami peningkatan
setiap tahunnya.

6
Manajemen Pemasaran

TEH SARIWANGI
Pengenalan Masalah

Indonesia mempunyai budaya minum teh yang kuat. Riset menunjukkan bahwa manfaat
maksimal teh akan diperoleh melalui konsumsi teh secara rutin (4-6 cangkir teh per hari).

Cara penyajian yang berbeda (baik panas maupun dingin) dan penambahan bahan-

Keputusan Pembelian
bahan lain (seperti gula, lemon, susu dan lain-lain) tidak mengurangi manfaat teh. Jika
diminum secara rutin, teh dapat membantu meningkatkan fungsi pembuluh darah, memerangi
kepenatan, mengurangi kadar kolesterol dan meningkatkan rasa tubuh yang bugar.

Sariwangi merupakan merek teh arketip terkemuka yang secara eksklusif beroperasi
dalam segmen teh celup. Sariwangi merupakan merek lokal yang diperkenalkan pada tahun
1973 dalam format teh celup – suatu cara modern baru untuk minum teh yang lain dari teh
bubuk. Sariwangi dianggap sebagai merek teh modern, progresif, inovatif dan populer.

Produk

Sariwangi Gingertea Sariwangi Greentea Sariwangi Honey tea

Sariwangi Jasmine Tea Sariwangi Lime Tea Sariwangi Milktea

7
Manajemen Pemasaran

Sariwangi Original 100 Teabag


Sariwangi Teabag Sachet

Pencarian Informasi

Sumber Komersial, melalui iklan di berbagai media, program diskon, dan brand
activation.

Keputusan Pembelian
Sumber Pengalaman pernah mengguakan produk Sariwangi dan merasakan manfaat,
kelebihan maupun kekurangannya.

Sumber Publik, informasi internet (dari produsen mauun masyarakat umum).

Evaluasi Alternatif

Keunggulan Teh Sariwangi:

- Segar
- Fresh
- Cukup Murah
- Rasa Tehnya Kental
- Aromanya Khas
- Telah Teruji Sejak Dulu
- Lebih Alami
- Dan Praktis
Strategi Unilever: Sariwangi mobil mudik, yaitu program mudik gratis sampai ke
tujuan dengan cara membeli produk Sariwangi apa saja.

Keputusan Pembelian

• Sariwangi merupakan teh celup pertama di Indonesia (leader), sehingga sangat


dipercaya oleh konsumen. Meskipun PT. Unilever terus melakukan inovasi,
Sariwangi tetap mempunyai rasa yang khas, sehingga kecil kemungkinan masyarakat
akan pindah ke produk lain.

• Faktor Penghambat: menurut rumor yang beredar, teh dapat mengakibatkan


penyakit kanker.

8
Manajemen Pemasaran

• Terlebih lagi, Sariwangi mempunyai kemasan yang menarik dan praktis


sehingga memudahkan konsumen untuk melakukan proses penyajian produk.
Misalnya, hanya dicelupkan selama beberapa menit saja, the siap disajikan.

Perilaku Pasca Pembelian

Segmen teh celup mengalami peningkatan pangsa pasar dalam 4 tahun terakhir
khususnya karena dorongan konversi yang sangat agresif yang dilakukan oleh Sariwangi dari
teh bungkus ke teh celup.

 Tahun 2006, Sariwangi mengadakan ‘Sariwangi Mobil Mudik’ sebagai sarana untuk
membina keakraban antar anggota keluarga melalui komunikasi yang lebih baik
selama persiapan dan perjalanan mudik dengan fasilitas Mobil Mudik Sariwangi.

Keputusan Pembelian
 Tahun 2006 & 2007 Sariwangi memperoleh ICSA Award (Indonesia Customer
Satisfaction Award) yang diselenggarakan oleh majalah SWA dan Frontier.
 Tahun 2006 Sariwangi memperoleh penghargaan Packaging Consumer Branding
Award (kategory “emas”) yang diadakan oleh majalah SWA, majalah Mix, Landor,
dm Associates, dan Imago School of Modern Advertising.
Dari data diatas dapat dikatakan bahwa konsumen dari tahun ke tahun semakin puas dan
teh Sariwangi pun semakin mendapatkan tempat di hati pelanggan.

9
Manajemen Pemasaran

SUNLIGHT (SABUN PEMBERSIH PERALATAN RUMAH TANGGA)

Pengenalan Masalah

Sunlight merupakan pembersih ampuh yang membuat peralatan rumah tangga menjadi
lebih mudah dibersihkan. Sunlight sudah tersedia di Indonesia sejak lebih dari 25 tahun yang
lalu dengan format batang pada awalnya. Pada tahun 1980an, Sunlight diluncurkan dalam
bentuk cair yang menjadikannya sebagai produk cuci piring pertama di Indonesia.

Keputusan Pembelian
Selama 20 tahun, produk Sunlight berhasil menjadi merek cairan cuci piring terbesar di
Indonesia dengan berbagai aktivasi inovasi dan promosi. Sunlight sebagai pemimpin pasar,
selalu menawarkan solusi terbaik untuk membersihkan peralatan masak dan peralatan dapur
dari semua jenis kotoran, bau dan lemak.

Produk

Sunlight Lime Bottle Sunlight Lemon Refill Sunlight Lime Refill Sunlight
Strawberry

Pencarian Informasi

Biasanya, konsumen akan mendapatkan informasi dari:

• Sumber Komersial, iklan yang gencar dari Unilever Co., baik melalui media televisi,
rado, maupun media cetak.

• Sumber Pengalaman, konsumen pernah menggunakan produk ini sehingga telah


mengetahui bagaimana dan apa saja kelebihan ataupun kekuranngan yang dimiliki
oleh produk ini.

• Sumber Publik, biasanya melaui internet, yang menyediakan begitu banyak informasi
mengenai produk tertentu baik dari produsen maupun masyarakat luas.

10
Manajemen Pemasaran

Evaluasi Alternatif

Kelebihan yang dimiliki Sunlight:

• Irit, wangi, tahan lama

• Terdiri dari 3 varian, yaitu lime, lemon dan strawberry

• Tidak hanya untuk mencuci piring, plastik berminyak, tetapi juga alat dapur dan
pembersih lemari dapur.

• 2 kemasan: Botol (250 ml dan 800 ml) dan Refill (90 ml, 200 ml, 400 ml, dan
800 ml)

Keputusan Pembelian
• Tersedia di pasar tradisional maupun di pasar modern

Strategi Unilever untuk Sunlight:

Agen 1000 Sunlight, yaitu program untuk mengajak orang lain menggunakan produk
ini.

Keputusan Pembelian

• Konsumen lebih memilih Sariwangi daripada merek lain dikarenakan


Sariwangi mempunyai wangi yang tahan lama serta irit dalam penggunaanya.

• Faktor Penghambat: Harga yang sedikit lebih mahal disbanding produk lain.

• Sunlight menggunakan teknologi gel pada produknya sehingga dapat


dioleskan ke busa yang dapat digunakan berkali-kali. (Terkadang konsumen bisa
mendapatkan busa gratis pada produk bundling).

Perilaku Pasca Pembelian

Sesuai dengan yang tertera pada majalah Swa tabel Indonesia Best Brand Index tahun
2010 kategori Sabun pencuci Piring, Sunlight menempati posisi pertama dengan:

• Top of Mind Brand : 84.1%

• Brand Share : 89.5%

• Satisfaction : 99,9%

• Brand Value 2010 : 88.6%

11
Manajemen Pemasaran

Maka, dapat disimpulkan bahwa penjualan semakin bertambah dan kepuasan pelanggan
pun tercapai dengan baik.

BAYGON

PT Bayer Indonesia yang merupakan sebuah perusahaan global dengan kompetensi inti
dibidang kesehatan, gizi, dan material berteknologi tinggi. Produk dan pelayanan mereka

Keputusan Pembelian
dirancang untuk member manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Pada saat yang sama Bayer menciptakan nilai melalui inovasi pertumbuhan dan daya
produktif tinggi.

PT Bayer Indonesia memproduksi produk farmasi dan produk industry pertanian. Salah
satu yang terkenal produknya adalah Baygon obat anti nyamuk. Akan tetapi pada tahun 2003,
Bayer menjual merek ini kepada S.C. Johnson & Son. Akan tetapi bahan-bahan yang ada di
dalam Baygon masihdiproduksi oleh Bayer.

Baygon adalah merk pestisida sebagai pembasmi hama rumah tangga, seperti nyamuk,
kecoa, lipan, dan semut. Baygon mulai diperkenalkan di Australia pada tahun 1975. Sekarang
merk ini sangat popular di Indonesia sehingga sudah menjadi generic di Indonesia. Bahan
aktif Baygon terdiri dari pyrethroids cyfluthrin and transfluthrin, barnate propoxur, dan
banyak lagi.

Dapat terlihat jelas dari penjelasan diatas bahwa latar belakang produsen menciptakan
produk tersebut sebagai pembasmi hama seperti nyamuk, kecoa, semut, dan hama lainnya
agar manusia tidak terkena penyakit-penyakit yang berasal dari hama tersebut. Hama-hama
diatas sangat mengganggu manusia terutama di daerah tropis seperti Indonesia.

Nyamuk di Indonesia sangat ganas dan menyebarkan berbagai penyakit yang dapat
menyebabkan kematian seperti Demam Berdarah dan Malaria. Penyakit-penyakit tersebut
merupakan jenis penyakit yang banyak dijumpai di Indonesia karena iklimnya yang tropis
dan disenangi nyamuk.

Kondisi itu diperparah dengan belum tertatanya sebagian besar lingkungan pemukiman
yang mendoron berkembang biaknya nyamuk. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan
insektisida. Permintaan akan obat anti nyamuk itu terjadi sepanjang tahun.

Pencarian Informasi

Konsumen mendapat informasi mengenai Baygon dari berbagai media. Informasi


dapat berasal dari saudara dan teman-teman mereka dengan menggunakan cara worth of

12
Manajemen Pemasaran

mouth, atau melalui iklan-iklan dari televisi, media cetak, dan radio. Baygon sendiri sudah
terkenal dan menjadi merk generic untuk produk sejenis di Indonesia.

Informasi juga didapat dari internet yang dengan lugas menjelaskan berbagai hal
mengenai produk ini sehingga konsumen dapat dengan mudah menimbang-nimbang
penggunaan produk Baygon di kehidupan mereka.

Evaluasi Alternatif

Baygon merupakan merek Top of Mind di Indonesia dan diproduksi oleh perusahaan
global yang memiliki jaringan kuat. Ditribusi Baygon juga merata dan dapat dengan mudah
ditemui di berbagai daerah. Baygon dijual mulai dari retailer besar hingga warung-warung

Keputusan Pembelian
kecil di perumahan.

Selain itu variasi ukuran Baygon bermacam-macam dan Baygon sudah terkenal paling
ampuh dan dipercaya oleh masyarakat. Untuk bersaing dengan produk lain yang sejenis,
Baygon mengeluarkan Baygon aroma Lavender.

Selama ini juga Baygon selalu menjaga konsistensi mutu produk. Baygon juga
memperbaharui kemasan setiap beberapa waktu agar lebih menarik pelanggan.

Baygon juga melakukan kegiatan dan acara-acara mengenai kesehatan seperti seminar
kesehatan yang bias dijadikan sarana edukasi kepada masyarakat mengenai produk Baygon.
Ada juga kegiatan-kegiatan pemberantasan hama bersama Baygon. Dengan melakukan
kegiatan-kegiatan tersebut, Baygon menjadi lebih dekat dengan masyarakat.

Keputusan Pembelian

Konsumen memilih Baygon karena kepercayaan mereka terhadap Baygon begitu besar.
Baygon juga lebih mudah ditemui dimana-mana sehingga masyarakat akan dengan mudah
membelinya dan tidak berpikir untuk pindah ke merk lain. Yang penting juga mengenai
kepercayaan masyarakat terhadap keamanan produk tersebut akibat ditemukannya obat
nyamuk yang berbahaya bagi kesehatan.

Ada beberapa factor yang cukup mengganggu bagi produsen Baygon yaitu betapa
produk-produk lain semakin berlomba-lomba mengejar Baygon. Dari segi variasi aroma
memang Baygon kalah dari Vape,dari segi harga Baygon kalah dari HIT.

Persaingan yang cukup menghantam adalah inovasi Vape pada produk One Push Vape
yang cukup satu semprotan dalm waktu 30 detik dan ukurannya yang kecil dan mudah
dibawa-bawa. Akan tetapi produsen_produsen lain belum bias mengejar Baygon, sehingga
Baygon masih dapat bernafas lega.

Perilaku Pasca Bembelian

13
Manajemen Pemasaran

Pada majalah SWA Juli 2010 dikatakan bahwa Brand Share Baygon ada pada angka
68,6 ; Satisfaction produk ini juga 99,5 ; brand value pada tahun 2010 75,7. Semuanya
merupaka angka tertinggi pada produk obat nyamuk. (SWA Juli 2010 hal 43)

Hal ini berarti sampai sekarang Baygon sangat memuaskan masyarakat Indonesia. Dan
konsumen sebagian besar akan membeli kembali produk Baygon. Penggunaan Baygon cukup
mudah karena tinggal disemprot saja keruangan dan ditunggu kira-kira 1 jam untuk
menghilangkan racunnya. Pembuangan juga mudah asal tidak dibakar.

AXE DEODORANT BODYSPRAY

Keputusan Pembelian
PENGENALAN MASALAH

• Pengenalan produk AXE Deodorant Bodyspray (singkat)

Axe diluncurkan pertama kalinya di Perancis pada tahun 1983 di bawah naungan
Perusahaan Multinasional Unilever. Produk ini mengkhususkan diri sebagai produk
perawatan bagi pria, yang telah sukses di 60 negara, termasuk Indonesia.

Gambar 1.1 Segmen pasar produk AXE Deodorant Bodyspray adalah pria

14
Manajemen Pemasaran

• Latar belakang produsen menciptakan produk:

Perusahaan Unilever menangkap sebuah peluang dalam mengidentifikasi kebutuhan


konsumen yang tersegmentasi yaitu laki-laki berumur sekitar 17 – 40 tahun. Axe ini
di buat untuk memenuhi kebutuhan pria yang mementingkan penampilan dan bau
badan, selain itu Axe Deodorant Bodyspray digunakan untuk menarik wanita dan
menambah rasa percaya diri karena menghilangkan imej bau badan pria dengan
kombinasi bahan antibakteri yang dipadukan variasi keharuman maskulin yang
dimilikinya. Para konsumen pria percaya jika membeli produk ini, setidaknya akan
membantu mereka dalam menarik wanita layaknya magnet.

Keputusan Pembelian
PENCARIAN INFORMASI

Pada tahap pencarian informasi, konsumen sangat mudah ntuk memperolehnya. Karena
AXE Deodorant Bodyspray selalu mempromosikan produknya melalui berbagai media,
sehingga tingkat brand awareness konsumen Axe sangat baik.

• Sumber komersial (iklan media elektronik & cetak)

- Iklan komersial AXE Deodorant Bodyspray sangat kreatif dan tepat sasaran. Di
setiap iklan produk ini menggambarkan pria biasa yang selalu dikejar atau disukai
para wanita setelah menggunakan AXE Deodorant Bodyspray. Sehingga dapat
dikatakan brand positioning produk ini telah melekat kuat pada pria. Iklan ini
dikemas secara sensual dan terkesan nakal.

- Iklan pada media Internet (website resmi, situs-situs popular seperti yahoo.com)

15
Manajemen Pemasaran

Keputusan Pembelian
Gambar 1.2 Website resmi axe yang menampilkan berbagai informasi mengenai rangkaian produk
Axe

- Iklan melalui siaran radio

- Iklan pada media cetak seperti Koran dan majalah terkenal ketika pe-launchingan
produk baru

Gambar 1.3Poster iklan kreatif AXE Deodorant Bodyspray yang bertemakan Dark
Temptation dimana pria yang memakainya akan seperti coklat yang identik disukai oleh
banyak wanita.

• Sumber pribadi (word of mouth) : pengalaman teman, keluarga, saudara, dsb.

EVALUASI ALTERNATIF

16
Manajemen Pemasaran

• Dalam tahap ini, konsumen mengolah informasi merek dengan melihat keunggulan
dan manfaat produk AXE Deodorant Bodyspray dibandingkan dengan produk
sejenis (merek lain), yaitu berdasarkan variabel tertentu, diantaranya : tahan lama,
harga (kompetitif) , variasi aroma banyak, mudah diperoleh (ketersediaan produk di
mini market – hypermarket), hingga kemasan produk menarik (differensiasi) karena
selain desain gambar yang unik juga memberikan pengalaman sendiri bagi konsumen
(desain penutup diputar / twist). Berdasarkan hal tersebut, evaluasi alternatif ini
mencerminkan keberhasilan Axe untuk memberi keyakinan dan mengarahkan sikap
positif konsumen untuk membeli produk AXE Deodorant Bodyspray

KEPUTUSAN PEMBELIAN

Keputusan Pembelian
• Yaitu kegiatan konsumen untuk mengevaluasi atribut produk lebih dalam lalu
membuat keputusan dalam pembelian produk. Dalam kasus ini. pengalaman
Leksikografik (model pilihan konsumen nonkompensasi) adalah yang paling tepat
dalam menggambarkan proses pemilihan AXE Deodorant Bodyspray sebagai merek
terbaik berdasarkan atribut/variabel yang paling penting = keharumannya yg variatif ,
tahan lama dan harga yang kompetitif.

• Faktor-faktor yang mengganggu : sikap negatif orang lain dan faktor situasi yang
tidak terantisipasi adalah hal-hal yang dihindari oleh produsen AXE Deodorant
Bodyspray, karena akan mempengaruhi penjualan produk ini.

• Produsen AXE Deodorant Bodyspray menghindari akan adanya resiko fungsional


(bersifat fisik : kinerja kemasan produk rusak, bocor, keharuman, dsb) dan psikologi
(mental). Berdasarkan situs (http://forum.vivanews.com/showthread.php?p=856938) saat
ini produsen sedang menghadapi kasus dimana seorang pemuda New delhi berusia 26
tahun, Vaibhav Bedi menuntut perusahaan HUL (Hindustan Unilever Limited) yang
memasarkan produk Axe, dengan tuduhan telah menipu dan menyebabkan
penderitaan mental karena gagal menarik perhatian wanita meskipun telah memakai
produk ini selama lebih dari 7 tahun. Ia menggugat karena Axe Effect yang selalu
digembor2kan di iklan tidak sesuai dengan kenyataan sehingga bila hal ini tidak
segera ditanggapi, tidak akan tertutup kemungkinan akan menghalangi keputusan
pembelian konsumen terhadap produk ini.

17
Manajemen Pemasaran

PERILAKU PASCA PEMBELIAN

Keputusan Pembelian
• Berdasarkan gambar diatas (www.amazon.com & reviews.walmart.com) produk AXE
Deodorant Bodyspray memperoleh bintang empat dan bintang lima. Hal ini
membuktikan tingkat kepuasan pasca pembelian konsumen terhadap produk ini
adalah puas atau sangat puas.

Sehingga dapat dikatakan konsumen akan membeli kembali produk ini secara rutin
dan berkala. Agar konsumen tidak merasa bosan strategi yang dilakukan AXE
terhadap hal ini adalah mengganti produk baik kemasan maupun varian harum secara
berkala misal : summer edition.

18
Manajemen Pemasaran

Keputusan Pembelian
Buavita

PENGENALAN MASALAH

• Pengenalan produk Buavita

Buavita merupakan sebuah produk minuman jus yang dimiliki oleh PT.Ultra Jaya.
Namun semenjak tahun 2008, produk ini diakusisi oleh Perusahaan Multinasional
Unilever. Buavita memiliki banyak varian rasa yang disukai oleh konsumen. Sehingga
tak heran produk ini menjadi popular di Indonesia. Berdasarkan data dari Majalah
Marketing edisi 02/IX/Februari 2009 (sumber : Riset frontier Consulting Group),
Pada tahun 2009 Buavita meraih posisi pertama di pasar minuman sari buah siap
minum Indonesia, dengan angka Top Brand Index (TBI) 31,1%.

• Latar belakang produsen menciptakan produk:

19
Manajemen Pemasaran

Perusahaan Unilever secara cerdas menangkap peluang dengan mengidentifikasi


kebutuhan konsumen yang semakin peduli akan kesehatan dengan mengeluarkan
Buavita sebagai produk minuman jus (sari buah) yang tersegmentasi bagi pria dan
wanita dengan usia antara 18 – 30 tahun. Buavita memiliki strategi jitu dalam merebut
pasar yaitu menjadikan produknya sebagai bagian dari gaya hidup. Semenjak bulan
Agustus 2008, Buavita mengkampanyekan “Be Frutarian with Buavita” yaitu
memosisikan produk sebagai sumber gizi (vitamin dan mineral) yang nikmat dan kaya
manfaat.

PENCARIAN INFORMASI

Pada tahap pencarian informasi, Buavita menyediakan sarana-sarana media informasi bagi
konsumen yang tertarik untuk mencoba atau mengetahui lebih lanjut mengenai produk ini.

Keputusan Pembelian
• Sumber komersial (iklan media elektronik & cetak)

- Iklan komersial (iklan yang ditayangkan secara berkala di TV dengan animasi


buah yang menarik dan menggambarkan pesan bahwa meminum jus buah secara
rutin akan menyehatkan kita

- Iklan pada media Internet (website resmi = www.be-frutarian.com, situs-situs


populer)

- Iklan melalui siaran radio

- Iklan pada media cetak seperti Koran dan majalah terkenal ketika pe-launchingan
produk baru

20
Manajemen Pemasaran

Gambar 2.1 Poster iklan Buavita yang mengusung “ Buavita Fun Day” . Perusahaan ini
bekerja sama dengan Water Boom Snow bay sebagai ajang promosi dalam meningkatkan
penjualan.

• Sumber pribadi (word of mouth) : pengalaman teman, keluarga, saudara, dsb.

EVALUASI ALTERNATIF

Keputusan Pembelian
• Dalam tahap ini, konsumen melihat keunggulan –keunggulan produk Buavita
dibandingkan dengan produk sejenis (merek lain), yaitu : varian rasa, harga, mudah
diperoleh (tersedia di mini market – hypermarket) kemasan produk menarik dan unik
(differensiasi). Pada tahap ini konsumen masih mempertimbangkan apakah buavita
akan memenuhi kebutuhan mereka dan bagaimanakah dengan manfaatnya bagi
kesehatan. Jika tahap tersebut telah tercapai maka sikap dan keyakinan konsumen
untuk membeli produk Buavita akan terbentuk.

KEPUTUSAN PEMBELIAN

• Pada tahap ini konsumen akan mengevaluasi atribut produk lebih dalam lalu membuat
keputusan dalam pembelian produk. Pada kasus ini konsumen mungkin akan
memanfaatkan pengalaman konjungtif yaitu mengurangi jumlah pilihan merek hingga
tercapai merek yang di inginkan sambil tetap mengevaluasi produk lain yang sejenis.
Buavita harus selalu menawarkan keunggulan dan “pembeda” agar keputusan
pembelian tetap berada pada produk ini.

• Faktor-faktor yang mengganggu : sikap dan faktor situasi yang tidak terantisipasi
akan dihindarkan oleh produsen.seperti dengan tetap menjaga kualitas bahan baku
(buah).

• Produsen Buavita menghindari akan adanya resiko fungsional (kinerja kemasan


produk rusak, bocor,dsb) , psikologis ( efek mental) dan resiko waktu sehingga tidak
akan menghalangi keputusan pembelian konsumen terhadap produk ini.

PERILAKU PASCA PEMBELIAN (cari data di internet)

Berdasarkan data dari Majalah Marketing edisi 02/IX/Februari 2009 (sumber : Riset
frontier Consulting Group), Pada tahun 2008 Buavita mendapat nilai Top Brand Index
sebesar 30,3% yang menempatkannya pada posisi ke-2. Lalu pada tahun 2009 Buavita meraih

21
Manajemen Pemasaran

posisi pertama di pasar minuman sari buah siap minum Indonesia, dengan angka Top Brand
Index (TBI) 31,1%.

Berdasarkan data ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasca pembeli adalah
sangat puas karena ada peningkatan yang cukup besar. Tindakan pasca pembelian yang akan
dilakukan konsumen adalah mengkonsumsi Buavita secara rutin karena mereka percaya
bahwa produk ini sangat baik untuk kesehatan mereka dan merupakan bagian dari gaya hidup
yang sehat. Hal ini didukung dengan penciptaan variasi rasa yang rutin dilakukan,
menyebabkan loyalitas konsumen tetap terjaga.

Keputusan Pembelian

BAND AID – PLESTER OBAT

PENGENALAN MASALAH

Band Aid merupakan produk plester obat untuk mengobati dan menjaga luka kecil dari
debu-debu atau kuman diluar. Band Aid juga berfungsi menjaga infeksi sekaligus
menyembhkan luka secara optimal Band Aid juga merupakan merek dagang terdaftar dari
Johnson&Johnson.

22
Manajemen Pemasaran

Plester obat ini begitu terkenal sehingga menjadi nama generic untuk plester obat di
Amerika Serikat, Kanada, Brazil dan Australia. Selain Band Aid di Indonesia juga dikenal
plester obat Hansaplast (handyplast) dan sebelumnya pernah ada tensoplast yang
menampilkan merek pak tenso.

Profil perusahaan

Di tahun 1920, seorang pegawai Johnson&Johnson bernama Earle Dickson


menciptakan prototype plester untuk Josephine, istrinya yang sering ceroboh dan sering
sekali mengiris tangannya sendiri sewaktu memasak. Dengan adanya plster ini sang istri bias
mengirit dan lebih mudah mengobati dirinya sendiri.

Earle Dickson yang waktu itu tinggal di Highland Park, New Jersey menyampaikan
idenya ke atasannya yang kemudian memproduksi dan menjual produk plester tersebut

Keputusan Pembelian
dengan nama Band Aid. Dickson kemudian sangat sukses dalam kariernya di
Johnson&Johnson hingga sempat diangkat sebagai wakil direktur.

Plester obat yang pertama kali dibuat secara manual dan tidak begitu popular. Di tahun
1924, Johnson&Johnson memperkenalkan mesin yang dapat membuat Band Aid steril.
Selama Perng Dunia II jutaan lembar plester Band Aid diproduksi dan dikirim ke luar negeri.

Dapat terlihat jelas dari penjelasan diatas bahwa latar belakang produsen menciptakan
produk tersebut adalah sebagai alat untuk mengobati luka kecil, dan menjaga luka tersebut
agar tidak terkena kuman dari luar yang dapat menyebabkan infeksi. Selain itu Band Aid juga
memudahkan orang yang terkena luka kecil agar dapat menghemat dengan cara
mengobatinya sendiri.

PENCARIAN INFORMASI

Dari produk ini sendiri biasanya para konsumen mendapatkan informasi dari keluarga,
kerabat, tetangga, iklan, wiraniaga dan lain-lain. Seperti kita ketahui iklan produk Band Aid
tidak sesering iklan produk-produk obat yang lainnya, seperti obat pencahar, obat demam,
obat flu, dan obat-obat lainnya. Tetapi banyak orang membeli produk ini justru karena
referensi dari para kerabat, saudara yang telah lebih dahulu memakai produk ini. Ini
dikarenakan tingkat kepuasan mereka setelah memakai produk tersebut.

Tidak sedikit orang yang mencari informasi mengenai Band Aid melalui internet,
Karena internet telah mengubah cara berhubungan atau mengubah pencarian informasi saat
ini. Kebanyakan dari mereka mendapatkan informasi dari rumah sakit apabila mereka telah
periksa dan dianjurkan untuk memakai Band Aid, disamping aman dalam pemakaian, Band
Aid juga lebih praktis dan irit serta mempermudah para pemakai dalam penggunaan.

Lalu konsumen juga mendapat informasi dari apotik apabila mereka terkena goresan
kecil sehingga untuk menutupinya mereka mencari plester obat untuk dijadikan penutup
untuk menjaga luka tersebut, dan biasanya para apoteker memberikan solusi berupa Band

23
Manajemen Pemasaran

Aid. Selain harganya yang terjangkau, cara pemakaiannya juga mudah serta praktis. Dapat
disimpulkan bahwa kebanyakan pengguna plester obat Band Aid memilih menggunakan
plester tersebut karena factor informasi word of mouth.

EVALUASI ALTERNATIF

Selain menciptakan plester obat, Band Aid juga membuat berbagai macam produk
diantaranya, plester berisi obat cair, dan plester untuk menyembuhkan luka parut. Selainitu
Band Aid juga menciptakan berbagai ukuran plester dari ukuran yang kecil hingga besar.
Serta dari bentuk juga disediakna bermacam-macam.

Contohnya untuk luka yang sangat kecil disediakan dalam bentuk lingkaran kecil,
apabila luka sedang disediakna plester berukuran sedang dengan bentuk kotak, lalu yang

Keputusan Pembelian
besar disediakan dalam bentuk perseg panjang. Mereka juga menciptakan produk terbarunya
yang diebut plester Active Flex yang lentur mengikuti gerakan tubuh. Dan plester Tough
Strips tahan air yang emiliki lem yang sangat kuat sehingga melekat lebih lama.

Selain itu produk Johnson&Johnson juga menciptakan beberapa strategi untuk


merangsang minat, mengembangkan dan menjaga eksistensi dari produknya, yaitu :

 Menarik perhatian pada pengemasan. Pemasar dapat menarik para pembeli dengan cara
mempercantik pada kemasan agar pembeli tertarik dan memberikan nilai plus tambah
pada merk tersebut.

 Mengembangkan setiap produknya. Untuk memberi perhatian lebih kepada konsumen


agar selalu memilih produk ini dalam setiap kebutuhannya.

 Berinovasi. Agar menjadi pembeda dari kompetitornya.

KEPUTUSAN PEMBELIAN

Dapat kita lihat bahwa pada saat ini banyak factor yang mempengaruhi persaingan
secara langsung diataranya, pertumbuhan industry, perbedaan produk, jumlah dan
keanekaragaman pesaing, tingkat iaya tetap, kapasitas intermiten yang berlebihan, dan
kendala untuk keluar dari industry. Dan factor untuk mempengaruhi daya beli itu sendiri
adalah jumlah pembeli, biaya peralihan pembeli, kemampuan pembeli untuk
mengintegrasikan kembali. Sedangkan kekuatan pemasok adalah jumlah pemasok,
kemampuan pemasok untuk melakukan integrasi ke depan, dan pentingnya volume unit
bisnis bagi pemasok. Banyak orang yang memutuskan untuk membeli produk tersebut karena
praktis dalam kemasan (mudah dibawa kemana-mana), mudah dalam cara pemakaian, serta
dapat mengirit untuk mengobati diri sendiri

Selain kelebihan–kelebihan dari pengaruh daya beli dan pemasok, kita perlu
memperhatikan ancaman pada produk plester obat tersebut, diantaranyaancaman dari barang

24
Manajemen Pemasaran

subtitusi, dimana macamnya adalah harga barang subtitusi, biaya peliharaan pembeli, dan
kecenderungan pembeli memakai barang tersebut. Dan lainnya adalah factor pendatang baru
yang masuk. Ini merupakan salah satu ancaman karena dapat mempengaruhi kendala
distribusi serta keputusan pembelian pelanggan. Dikarenakan diferensiasi kompleksitas
tekhnologi dari produk atau proses.

Produsen juga menghindari adanya keluhan dari konsumen agar dapat menjaga
kepercayaan konsumen terhadap produk mereka. Keluhan-keluhan yang dapat diterima para
konsumen adalah plester obat pada Band Aid yang tidak dapat merekat dengan kuat,
kelenturan dari plester obat itu sendiri, tidak tahan air, obat yang terkandung dalam plester
tidak bersifat menyembuhkan.

Keputusan Pembelian
PERILAKU PASCA PEMBELIAN

Kepuasan pasca pemakain produk Band Aid ditunjukan relative rendah. Karena
sebagian dari pengguna Band Aid rata-rata setelah pemakaan justru apabila membutuhkannya
kemabali malah menggunakan produk lain seperti contohnya hansaplast. Kelebihan dari
hansaplast itu selain plester generasi baru yang sudah teruji secara klinis, plester ini memiliki
inovasi bantalan SilverCare yang terus menerus agar cepat sembuh.

Dan hansaplast juga memiliki keanekaragaman bagi pengguna, seperti contohnya untuk
pengguna dewasa diberikan hansaplast bening atau berwarna coklat, sedangkan bagi
pengguna anak-anak diberikan hansaplast dengan beragam gambar seperti hewan, agar dapat
menarik minat anak kecil untuk memakai plester obat saat mengalami luka kecil. Tetapi
sebagian orang juga tetap menggunakan Band Aid karena fungsinya yang dapat menjaga dan
menyembuhkan luka kecil.

OLI TOP ONE

PENGENALAN MASALAH
Pengenalan produk “Oli Top One” (singkat)

25
Manajemen Pemasaran

Oli Top-1 adalah salah satu oli yang paling populer di Indonesia. Oli merk ini sering
dipromosikan di berbagai media dengan pesan “Oli yang banyak dipakai oleh artis” atau “Oli
nomor satu di Amerika”. Bahkan merk ini adalah salah satu dari 100 Superbrands Indonesia.
Dari 100 merk Superbrands tersebut, selain Top-1 hanya ada satu merk oli lain, yaitu Shell
Helix.

Walaupun demikian, reputasi oli ini di ajang Internet tidaklah begitu baik. Diskusi
tentang oli merk ini dapat dengan mudah ditemukan di mailing-list atau forum online yang
berhubungan dengan otomotif. Tidaklah terlalu sulit untuk menemukan diskusi-diskusi
tersebut, pencarian sederhana melalui Google akan memunculkan lusinan thread yang
berkaitan dengan oli Top-1.

Perang promosi berbagai merek pelumas di dalam negeri semakin marak dengan
masuknya sejumlah pelumas impor. Dominasi pasar pelumas yang kini dikuasai Pertamina

Keputusan Pembelian
dicoba digoyang oleh sejumlah produsen, pemegang merek ataupun distributor pelumas
impor. Terlebih lagi pengguna kendaraan bermotor beroda dua dan empat melonjak drastis
beberapa tahun belakangan ini dan akan terus meningkat secara signifikan. Kebutuhan akan
minyak pelumas juga akan terus meningkat.

Hampir semua produsen minyak pelumas atau oli kendaraan bermotor mengklaim
bahwa produknya yang terbaik. Perang promosi berbagai merek minyak pelumas juga tak
terhindarkan. Benarkah konsumen diuntungkan dari perang promosi produk-produk minyak
pelumas tersebut?

Sejumlah merek minyak pelumas kini sedang gencar-gencarnya berpromosi mengenai


keunggulan produknya. Sebut misalnya, PT Topindo Atlas Asia yang mempromosikan
minyak pelumas Top One, PT Wiraswasta Gemilang Indonesia yang memiliki lisensi untuk
memproduksi minyak pelumas merek Pennzoil dan Pertamina yang memproduksi minyak
pelumas Mesran.

PENCARIAN INFORMASI
Pada tahap pencarian informasi, konsumen sangat mudah ntuk memperolehnya. Karena
Oli Top One selalu mempromosikan produknya melalui berbagai media, sehingga tingkat
brand awareness konsumen Oli Top One sangat baik.

1. Sumber Pribadi (Keluarga, teman, tetangga, kenalan komunitas otomotif, dll)

2. Sumber Komersial (Iklan media elektronik dan cetak)

Oli merk ini sering dipromosikan di berbagai media dengan pesan “Oli yang banyak
dipakai oleh artis” atau “Oli nomor satu di Amerika”. Bahkan merk ini adalah salah satu dari
100 Superbrands Indonesia. Sehingga dapat dikatakan brand positioning produk ini telah
melekat kuat pada pengguna kendaraan bermotor beroda empat maupun beroda dua.

3. Sumber Publik

26
Manajemen Pemasaran

Media massa dan organisasi penentu peringkat konsumen. Oli Top One berusaha untuk
dapat masuk ke komunitas-komunitas kendaraan bermotor untuk dapat memasarkan
produknya. Sehingga proses pemasaran Word of Mouth dapat berjalan dengan cepat dan
efektif. Sehingga Oli Top One bukan menjadi hal yang asing lagi di kalangan anggota
komunitas.

4. Sumber Pengalaman (Pengkajian, penanganan, dan pemakaian produk)

EVALUASI ALTERNATIF
Dalam tahap ini, konsumen mengolah informasi merek dengan melihat keunggulan dan
manfaat produk Oli Top One dibandingkan dengan produk sejenis (merek lain), yaitu

Keputusan Pembelian
berdasarkan variabel tertentu, diantaranya : kualitas, tahan lama, harga (kompetitif) , variasi
produk, mudah diperoleh (ketersediaan produk di toko-toko otomotif), hingga kemasan
produk yang menarik (differensiasi). Berdasarkan hal tersebut, evaluasi alternatif ini
mencerminkan keberhasilan Oli Top One untuk memberi keyakinan dan mengarahkan sikap
positif konsumen untuk membeli produk Oli Top One.

KEPUTUSAN PEMBELIAN
Yaitu kegiatan konsumen untuk mengevaluasi atribut produk lebih dalam lalu
membuat keputusan dalam pembelian produk. Dalam kasus ini. pengalaman Leksikografik
(model pilihan konsumen nonkompensasi) adalah yang paling tepat dalam menggambarkan
proses pemilihan Oli Top One sebagai merek terbaik berdasarkan atribut/variabel yang paling
penting, kualitas, tahan lama dan harga yang kompetitif.

Faktor-faktor yang mengganggu : sikap negatif orang lain dan faktor situasi yang
tidak terantisipasi adalah hal-hal yang dihindari oleh produsen Oli Top One, karena akan
mempengaruhi penjualan produk ini.

PERILAKU PASCA PEMBELIAN

Setiap tindakan pembelian suatu produk dapat dipastikan hanya akan mendatangkan
dua opsi sikap, yakni puas atau tidak puas. Sikap pasca pembelian ini tergantung pada
kesesuaian harapan dan keinginan pembeli dengan performansi atau kinerja produk yang
dibeli sebagaimana yang dijanjikan penjual sebelumnya.

27
Manajemen Pemasaran

Kepuasan akan berdampak positif berupa keinginan untuk membeli produk yang sama
suatu saat nanti bila kebutuhan yang sama kembali muncul. Di sisi lain, kepuasan yang
dimunculkan dalam perbincangan keseharian oleh si pembeli dengan sendirinya akan
membawa efek promosi yang efektif buat calon pembeli lainnya.

Sementara, ketidakpuasan akan membawa setidaknya dua dampak buruk. Pertama, si


pembeli akan mengambil keputusan untuk tidak pernah lagi membelinya di masa datang.
Kedua, mempengaruhi sikap calon pembeli lainnya untuk berpikir ulang atau bahkan
membatalkan keputusan pembeliannya. Jangan biarkan usaha kita dirusak oleh sikap kecewa
konsumen. Betapa pun kecilnya.

Keputusan Pembelian

COSMOS

PENGENALAN MASALAH
Pengenalan Produk Cosmos (singkat)

28
Manajemen Pemasaran

PT STAR COSMOS didirikan ditahun 1976 oleh Bpk. Ir. Alam Surjaputra. Pemilihan
kata Cosmos berasal dari bahasa Yunani kuno, KOSMOS, yang berarti kehidupan di Jagad
raya. Misi saat itu adalah sebagai alternative terhadap produk - produk rumah tangga dari
Jepang Di tahun 1976 juga, kami mendirikan pabrik pertama kami didaerah Tangerang, yang
beroperasi untuk memproduksi dan assembling : kipas angin, sarana penyimpan beras,
juicer,blender dan toaster.

Kami melakukan transfer technologi dengan Goldstar (Sekarang LG) dalam hal
technical collaboration di tahun 1991 untuk lebih memperbaiki quality dan system kerja kami
dalam memproduksi barang-barang merek Cosmos Th 1996 kami berhasil mendapatkan
pengakuan SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk produk Sarana Penyimpan Beras.

Keputusan Pembelian
Dari SNI ini, seluruh sarana penyimpan beras yang beredar di Indonesia diharuskan
mengacu pada standard yang Cosmos telah tetapkan Th. 2003 mendapatkan Gold Award dari
Indonesia Good Design untuk produk Sarana Penyimpan Beras (Cosmos Bio).

Penghargaan ini diberikan oleh Indonesia Good Design Selections bekerjasama dengan
Departmen Peridustrian dan Perdagangan dan ditanda tangani langsung oleh mentri
perindustrian dan perdagangan Di tahun 2004 kami kembali mendapatkan Gold Award dari
Indonesia Good Design dua awards sekaligus untuk produk Juicer 366 untuk category home
appliances electric dan Waranca untuk non electric.

Th 2005 kami adalah produsen kipas angin pertama di Indonesia yang berhasil
mendapatkan Safety Sertifikat Indonesia (SNI). Sertifikat ini merupakan pengakuan
Pemerintah Indonesia akan produk Cosmos yang memilik Standar kualitas dan standar
keselamatan yang tinggi.

Latar Belakang Produsen Menciptakan Produk


Sebagai alternativ terhadap produk - produk rumah tangga dan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan kerumahtanggaan, Cosmos berdiri dan hadir di Indonesia. Motto dari
Cosmos adalah “Idenya siapa buu? Idenya Cosmosss!!”. Produk-produk yang dihasilkannya
adalah kipas angin, sarana penyimpan beras, juicer,blender dan toaster.

PENCARIAN INFORMASI

29
Manajemen Pemasaran

Pada tahap pencarian informasi, konsumen sangat mudah ntuk memperolehnya. Karena
Produk Cosmos selalu mempromosikan produknya melalui berbagai media, sehingga tingkat
brand awareness konsumen Cosmos sangat baik.

1. Sumber Pribadi (Keluarga, teman, tetangga, ibu-ibu pengajian dan PKK, dll)

2. Sumber Komersial (Iklan media elektronik dan cetak)

3. Sumber Publik (Media massa dan organisasi penentu peringkat konsumen)

4. Sumber Pengalaman (Pengkajian, penanganan, dan pemakaian produk)

EVALUASI ALTERNATIF

Keputusan Pembelian
A. Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai
pada keputusan membeli atau menolak produk. Pemasar dianggap berhasil kalau
pengaruh-pengaruh yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau dikonsumsi
oleh konsumen. Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan dalam pengambilan
keputusan, serta pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan
hanya untuk menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan
dimiliki oleh konsumen.

B. Konsep Keputusan. Keputusan adalah suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih
pilihan alternatif. Bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli dan
tidak membeli tapi memilih membeli, maka dia ada dalam posisi membuat keputusan.
Semua orang mengambil keputusan setiap hari dalam hidupnya tanpa disadari. Dalam
proses pengambilan keputusan, konsumen harus melakukan pemecahan masalah
dalam kebutuhan yang dirasakan dan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan
dengan konsumsi produk atau jasa yang sesuai.

KEPUTUSAN PEMBELIAN

Yaitu kegiatan konsumen untuk mengevaluasi atribut produk lebih dalam lalu membuat
keputusan dalam pembelian produk. Dalam kasus ini. pengalaman Leksikografik (model
pilihan konsumen nonkompensasi) adalah yang paling tepat dalam menggambarkan proses
pemilihan Cosmos sebagai merek terbaik berdasarkan atribut/variabel yang paling penting,
kualitas, tahan lama dan harga yang kompetitif.

Faktor-faktor yang mengganggu : sikap negatif orang lain dan faktor situasi yang
tidak terantisipasi adalah hal-hal yang dihindari oleh produsen Cosmos, karena akan
mempengaruhi penjualan produk ini.

30
Manajemen Pemasaran

PERILAKU PASCA PEMBELIAN

Bagi perusahaan keberhasilan dalam pemasaran tidak hanya dinilai dari seberapa
banyak konsumen yang berhasil diperoleh tetapi yang terpenting adalah bagaimana caranya
untuk mempertahankan konsumen tersebut. Di dalam pemasaran ada proses yang dinamakan
tingkah laku konsumen yang didasarkan rasa puas dan tidak puas.

Bila produk atau jasa tidak memenuhi harapan konsumen, konsumen merasa tidak puas
sehingga dimasa yang akan datang konsumen tidak akan melakukan pembelian ulang tetapi
jika suatu produk atau jasa melebihi harapan konsumen , konsumen akan puas dan akan
melakukan pembelian ulang. Dengan demikian perilaku produsen dalam mencari simpati
masyarakat yaitu melalui peningkatan kualitas produk mereka , dengan meningkatkan sarana
dan prasarana dengan fasilitas teknologi yang tinggi dan dengan mengembangkan sumber

Keputusan Pembelian
daya manusianya.

Pasca pembelian Perilaku konsumen suatu produk dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain keyakinan konsumen terhadap produk yang bersangkutan. Perilaku
konsumen pasca pembelian sangat penting bagi perusahaan. Perilaku konsumen dapat
mempengaruhi ucapan-ucapan mereka kepada pihak lain tentang produk perusahaan.

Bagi semua perusahaan , baik yang menjual produk maupun jasa, perilaku konsumen
pasca pembelian, akan menentukan minat konsumen untuk membeli lagi produk atau jasa
perusahaan tersebut.

31

You might also like