You are on page 1of 6

Latar Belakang

Allah SWT berfirman dalam surat Al A’Raaf ayat 10 yang


terjemahannya sebagai berikut: “Sesungguhnya Kami telah
menempat-kan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu
di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyu-
kur”. Di bumi telah tersedia sumber daya alam yang khusus diciptakan
untuk sumber kehidup-an bagi manusia, namun manusia kurang ber-
syukur karena dalam mengelola sumber daya alam tersebut belum
dilakukan dengan baik.
Kebutuhan jamur tiram bagi masyarakat semakin penting, maka
sangat wajar jika usaha budidaya jamur tiram harus dipacu untuk
dikembangkan. Usaha tani dibidang jamur tiram memiliki prospek yang
sangat baik karena sampai sekarang jamur tiram, baik berupa benih,
bibit atau jamur tiram yang sudah bentuk olahan, masih belum
mencukupi kebutuhan konsumen.
Pada umumnya rencana bisnis ada yang bersifat perencanaan
jangka pendek, yang biasanya dalam bentuk rencana kerja, rencana
anggaran dan pendapatan belanja, sedangkan rencana jangka
panjang untuk rencana usaha baru, pengembangan usaha yang ada,
maupun rehabilitasi usaha yang sudah ada dengan menggunakan
kajian kelayakan usaha. Apabila suatu usaha baru berdiri dan akan
memulai kegiatan usahanya, maka harus dipersiapkan suatu
rencana bisnis dengan sebaik – baiknya. Demikian pula apabila suatu
usaha mengingin-kan adanya pengembangan usahanya, maka
pemilik juga perlu menyusun rencana bisnis.
Dengan melihat sebuah peluang untuk dapat berpartisipasi
dalam mencukupi kebutuhan konsumen jamur tiram, Desa Sukamaju
sebagai desa yang memiliki motivasi yang besar untuk
mengembangkan dan memberdayakan masyarakatnya untuk menjadi

1
masyarakat yang mandiri dan sejahtera, berkeinginan untuk
meengembangkan usaha jamur tiram yang telah ada di Desa
Sukamaju dan membuat rencana bisnisnya. Oleh karena masyarakat
yang ada di Desa Sukamaju melihat potensi yang begitu besar pada
budidaya jamur tiram hingga pemasarannya, dan jamur tiram pun
memiliki keunggulan dapat dikembangkan dalam jumlah yang besar
dengan biaya awal yang bisa dijangkau. Hal ini pun dibarengi oleh
harapan adanya partisipasi pemerintah dalam bentuk materiil maupun
moril yang tentunya akan sangat membantu dalam pengembangan
usaha kami.

Deskripsi Usaha

Usaha Jamur Tiram ini yang dimaksud dalam proposal ini ialah
usaha budidaya tanaman jamur tiram Budidaya adalah budidaya/
pemeliharaan jamur tiram dari ukuran benih hingga ukuran konsumsi
atau dari mulai penanaman, pemanenan hingga pemasaran. Bentuk
dari usaha ini adalah bersifat unit budidaya yang dikelola oleh
sekelompok masyarakat dan pengawasan atau didampingi oleh
pemerintah setempat.

Lokasi Usaha

Lokasi yang dipilih untuk usaha ini ialah Desa Sukamaju yang
berpusat di Kantor Lurah Desa Sukamaju, Cisaat, Kabupaten
Sukabumi.

Motto Usaha

Motto dari masyarakat yang akan mengembangkan usaha jamur


tiram ini ialah Berdedikasi dalam kepercayaan dan konsisten untuk
keberlanjutan, demi mencapai masyarakat yang mandiri dan semoga
selalu mendapatkan rahmat dari Illahi.

Stakeholder

Dalam setiap usaha baik skala kecil maupun besar akan


dibarengi oleh pihak-pihak yang akan membantu atau dibantu karena
dibuatnya usaha tersebut. Pihak-pihak tersebut akan memberikan atau
mendapatkan bantuan dalam bentuk moril maupun materiil, dan pihak
inilah yang disebut dengan stakeholder. Stakeholder dari usaha jamur
tiram ini diantaranya
1. Pemilik Lahan
2. Investor
3. Penjual obat
4. Penjual material
5. Pekerja/pegawai
6. Kuli Empang
7. Agen/penjual jamur tiram
8. Pasar

Analisis Persaingan dan Pemasaran

Persaingan yang ada dalam usaha jamur tiram ialah semakin


banyaknya bermunculan usaha yang sama dan kunci salah satunya
ialah continuitas (keberlanjutan) terhadap usaha yang didirikan,
sehingga timbulnya kepercayaan dari stakeholder pada usaha ini,
khususnya investor dan konsumen. Dalam persaingan tentunya ada
yang tetap bertahan dengan baik dan bertahan tetapi akhirnya
berhenti, maka keberlanjutan ini diharapkan membawa sekelompok
masyarakat yang mengelola usaha jamur tiram ini menjadi perusahaan
yang berada di tahap pertama, yaitu usaha yang tetap bertahan
dengan baik di Kabupaten Sukabumi.

3
Pemasaran yang telah dilihat dan diamati dari hasil usaha
budidaya jamur tiram ini diantaranya :
1. Rumah Makan
2. Ibu rumah tangga
3. Penjual jamur tiram
4. dll.
Kemudian strategi pemasaran untuk produk ikan lele ini
diantaranya :
- Menjual untuk umum
- Menerima Pesanan
- Harga bersaing
- Menjaga kepercayaan dengan keberlanjutan
- Menjaga kualitas produk dari saran, baik saran dari konsumen
maupun stakeholder lainnya

Analisis Persaingan dan Pemasaran

Untuk mengantisipasi resiko-resiko dalam usaha ini berikut akan


diuraikan apa saja resiko dalam usaha ini dan antisipasi yang telah
dipikirkan agar tidak menurunkan produktivitas usaha, sebagai
berikut :
1. Resiko pesaing; diantisipasi dengan mengadakan
survey kebeberapa usaha jamur tiraml yang dijual
oleh pembudidaya lain dilihat dari kualitas, harga
dan produksinya.
2. Resiko kegagalan budidaya; diantisipasi dengan
memberikan obat-obatan pada masa pembibitan
maupun pendederan dan terus dijaga dari
penyakit.
3. Resiko ketidak berlanjutan usaha; diantisipasi
dengan terus membuat rencana pengembangan
usaha jangka panjang dan mengevaluasi
berjalannya usaha.

Analisis Perhitungan

Dari perhitungan Analisis Usaha Budidaya Ikan Lele maka


didapatkan hasil sebagai berikut:
Modal : RP Rp 19,853,250
Payback Period : 3 Bulan (Bila modal 100% pinjaman)
Pendapatan : Rp 5.600.000/produksi/bulan
Untuk perincian perhitungan dari usaha ini dapat dilihat pada
lampiran.

Sekian proposal ini dibuat untuk digunakan dengan sebaik-baiknya,


semoga dapat menjadi pertimbangan beberapa pihak dan bermanfaat
bagi yang membaca umumnya dan bagi stakeholder pada usaha ini
khususnya.

Jakarta, 25 September 2010

Lampiran.Perhitungan Laba dan Rugi

You might also like