You are on page 1of 8

RUANG LINGKUP DAN URGENSI ILMU AKHLAK

(ETIKA)
Makalah Ilmu Akhlak

Kelompok I
Kelas C Semester I

1. Wiwik Erawati (NIM. 2021210087)


2. Renny Novia Putriani (NIM. 2021210090)
3. Muhammad Zulqornein (NIM. 2021210091)
4. Muhammad Saiful Amri (NIM. 2021210092)

Jurusan Tarbiyah (Pendidikan Agama Islam)


Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pekalongan
2010
I. Pendahuluan
Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa mengalami
perkembangan menuju kesempurnaan baik dari aspek lahir maupun
bantin / pisik maupun psikis. Dalam hal etika kedua aspek tersebut saling
berkaitan satu sama lain dalam menuju terimplementasinya tata aturan
kehidupan manusia yang kemudian kita kenal dengan istilah etika atau
akhlak. Dalam perkembangan etika / akhlak tersebut sangat di pengaruhi
oleh ruang dan waktu dimana manusia tinggal. Itulah dalam makalah ini
penulis mencoba menangkap judul “ Ruang Lingkup dan Urgensi Ilmu
akhlak (Etika).
II. Pembahasan
A. Pengertian

1. Dari segi etimologi pengertian akhlak dalam Kamus Besar Indonesia


akhlak di artikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Dalam bahasa
Arab kata akhlak (akhlaq) diartikan sebagai tabiat, perangai,
kebiasaan, bahkan agama. Meskipun kata akhlak berasal dari bahasa
Arab, tetapi kata akhlak tidak terdapat di dalam al Qur’an.
Kebanyakan kata akhlak di jumpai dalam hadis. Satu-satunya kata
yang ditemukan semakna akhlak dalam al Qur’an adalah bentuk
tunggal, yaitu khuluq tercantum dalam surat al Qalam ayat 4;

Artinya : Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi


pekerti yang agung.
Sedangkan hadis yang sangat populer menyebut akhlak adalah hadis
riwayat malik;

Artinya : Bahwasanya aku (Muhammad) di utus menjadi rosul tak


lain adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia.
2. Dari segi istilah menurut para ahli di antaranya menurut Prof. Dr.
Ahmad Amin , ilmu akhlak (Etika) adalah suatu ilmu yang
menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya
di lakukan oleh setengah manusia kepada lainnya , menyatakan
tujuan yang harus di tuju oleh manusia di dalam perbuatan merka dan
menunjukan jalan untuk melakukan apa yang harus di perbuat.
B. Ruang Lingkup

Bagaimana kita ketahui akhlak (etika) senantiasa berkembang sesuia


perkembangan ruang dan waktu yang melingkupi di mana manusia
itu berada. Untuk lebih jelasnya di bawah ini penulis cantumkan
periodisasi sejarah sebagaimna uraian dari Drs. Ahmad Charris
Zubair;
a. Periode abad ke 15-16
Humanisme , orientasi pada manusia. Renaissance membuat ”self
confindennce ” untuk berprestasi. Humanisme melahirkan
Ondividualisme dan Naturalisme.
b. Individualisme, hal ini etika berarti tanggung jawab secara
individual, dampaknya mendorong prestasi, kreativitas
secara de facto, individualisme yang mendorong munculnya
tokoh-tokoh ilmu pengetahuan dan bukan kolektivisme.
Dampak negatifnya, individualisme mendorong
egoistisisme (bukan manusia yang menjadi ukuran tetapi
”aku”) diri sendiri lebih penting daripada masyarakat.
Dijiwai oleh semboyan ”stunggle for life”, ”survival of the
fittest”, nampak dalam bidang sosial, politik dan ekonomi.
1. Naturalisme, manusia dianggap mempunyai kodrat
yang ansich baik, yang harus di hargai dan menjadi ukuran.
Dipakai sebagai titik tolak dalam bidang sosial, politik,
hukum, ekonomi; di sini sudah ditaruh benih eteisme
sehingga pada abad ke-18 timbul aliran-aliran yang bersifat
ateistik, pada abad ke-19 muncul Marx, abad ke-20 Marleu
Pounty, Sartre, dan sebagainya.

c. Peiode abad ke-17


Humanisme mendorong rasionalisme, empirisme. Manusia harus
menggunakan rasio (akal budinya) untuk bisa menguasai dunia,
rasio yang dilandasi empire (pengalaman) . Rasionalisme dan
empirisme mendorong ilmu pengetahuan.

d. Periode abad ke-18


Mendorong lahirnya materialisme dan possitivisme.
1. Materialisme, penghargaan besar terhadap materi,
manusia di dorong untuk mengadakan materi . Orientasi pada
materi berarti juga mengingkari hal-hal yang bersifat
immateri.
2. positivisme, mendorong pada perhitungan kuantitatif,
menerjemahkan sesuatu secara kuantitatif . Ilmu Pengetahuan
Alam maju, sehingga pada abad ke -19 timbul Ilmu
Pengetahuan Sosial yang berorientasi pada positivisme.
e. Periode abad ke-19
Timbul reaksi sosialisme dari Karl Marx (Marxisme) timbul Neo-
Positivisme dan kemudian ateisme.
1. Ateisme : suatu orientasi yang
mempertanggungjawabkan bahwa sikap dirinya adalah eteis.
2. Marxisme: ateisme untuk membebaskan manusia dari
kesengsaraan , Ateisme dari Marx adalah humanisme.
3. Neo-Positivisme: positivisme yang di bantu oleh hasil
teknologi yang ada pada waktu itu. Neo-Positivisme
berkembang ke arah Sceintisme, di luar ilmu berarti tidak ada
kebenaran ( ateisme ilmiah).

f. Periode abad ke-20


Timbul materialisme modern yang di dukung oleh teknologi
maju. Dampak yang nampak , justru materialisme inilah yang
membuat manusia sebagai penguasa yang bersifat serakah
terhadap dunia.
C. Urgensi Ilmu Akhlak (Etika)
Urgensi ilmu akhlak dalam kehidupan bermasyarakat dari
masa ke masa dan dari berbagai lingkungan kehidupan sangat pegang
peranan penting, karena manusia sebagai makhluk satu sama lain
baik sesama manisia , waktu maupun lingkungan alam sekitarnya
yang tidak lepas dari berbagai permasalahan sebagai akibat dari
interaksi di antara mereka sesama manusia maupun sitiasi dan
kondisi yang ada, hal ini di perlukan sekali adanya norma yang
disepakati dalam mengatur kehidupan sehari-hari . Norma tersebut
baik yang secara formal maupun konfensional akan axis sebagai
konsekuensi dari interaksi sesama makhluk yang memerlukan
kehidupan yang teratur dan terpuji.
Sesuai dengan tujuan ilmu akhlak untuk mengetahui
perbedaan-perbedaanerngai manusia yang baik dan buruk,agar
manusia dapat memegang dengan perangai-perangai yang baik dan
menjauhkan diri dari perangai-perangai yang jahat, sehingga tercipta
lah tata tertibdalam pergaulan masyarakat dimana tidak ada benci
membenci, curiga mencurigaiantara satu dengan yang lain, di mana
tidak ada perkelahia, persengketaan dan tidak ada pukul memukul
antara sesam ahamba Allah yang hidup di muka bumi ini.
III. Penutup
A. Kesimpulan
Dengan uraian tersebut di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa
sesuatu dengan perkembangan kehidupan manusia yang di pengaruhi
perkembangan zaman dan lingkungannya. Maka akhlak pun mengalami
perubahan . Urgensi ilmu akhlak di perlukan dalam rangka
menyelaraskan norma-norma pendidikan sesuai zaman dan tempatnya
B. Kata Penutup
Demikianlah makalah yang sangat sederhana ini, penulis berharap
semoga bermanfaat bagi kita. Saran dan kritik kami harapkan demi
perbaikan selanjutnya, tak lupa di ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Zubair, Ahmad Kharis, Kuliah Etika, Ed 1, Cet 3. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada , 1995
Betens, K, Etika , Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993
Amin, Ahmad , Etika (Ilmu Akhlak), Cet 8, Jakarta: Bulan Bintang
1995
Riski, A, ”Urgensi Akhlak Terhadap Sesama Manusia” <Http://riski
agustriana.blogspot.com/2010/01/urgensi-akhlak-terhadap-
sesama-manusia.html>
Basir,H, ”Al Karimah Pengertian dan Ruang Lingkupnya”
<Http://basir-hamimi.blogspot.com/2010/03/akhlak-al-
karimah-pengertian-dan-ruang.html>

You might also like