Professional Documents
Culture Documents
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
Tugas mata kuliah Parasitologi I mengenai Morfologi dan Aspek Klinis dari
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dr. Jhons .F. dan dr. Isye
yang telah membimbing sehingga dapat terelesaikannya tugas makalah ini. Tak
lupa pula kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian tugas ini sehingga tugas ini dapat selesai dengan baik dan
tepat waktu.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih belum sempurna, oleh karena itu
saran dan kritik yang dapat membangun makalah ini akan kami terima dengan
tangan terbuka.
Akhir kata, kami berharap semoga tugas ini dapat berguna di masa-masa
Tim Penyusun
MORFOLOGI FILARIA
Wuchereria Bancrofti
halus. Bentuknya silindris seperti benang dan kedua ujungnya tumpul. Bagian
anterior cacing ini membengkak dengan mulut tanpa bibir atupun alat lainnya
yang langsung menuju ke esophagus dengan sebuah rongga bucal tanpa tonjolan
ventral. Terdapat 12 pasang papilla perianal terdiri atas 8 pasang preanal dan 4
pasang postanal, serta terdapat dua spikula dengan gubernakulum yang berbentuk
sabit.
daerah servikal dengan vagina yang pendek dan sebuah segmen yang keluar dari
uterus dan selanjutnya organ genitalia ini berpasangan. Embrio terdapat di dalam
uterus dan dilapisi oleh lapisan hialin yang tipis dengan ukuran 38x25 μm.
dengan bentuk embrio, sampai embrio lahir selubung akan tetap membungkus
296)x(7,5-10) μm. Ujung anterior tumpul sedangkan ujung posterior lebih tajam,
Brugia malayi atau filaria malayi berhabitat pada saluran dan kelenjar
Wuchereria bancrofti, pada Brugia malayi terdapat hospes reservoir yaitu kera,
anjing, dan kucing serta hospes definitifnya manusia. Cacing dewasa memiliki
saluran limfe yang berdilatasi. Pada ujung anterior terdapat mulut tanpa bibir
diliputi dua baris papilla dengan baris sebelah dalam 6 baris dan 4 baris sebelah
luar seperti juga pada Wuchereria bancrofti hanya saja pada Brugia malayi sedikit
Cacing jantan diliputi kutikula halus dan pada bagian kaudal terdapat
papilla adanal (3-4) buah dengan ukuran yang berbeda, di belakang anus terdapat
sepasang papilla (3-4 pasang papila adalnal, lateral, serta papila preanal yang
tidak berpasangan). Pada ujung ekor terdapat 4-6 papila yang kecil. Antara papila
ini dengan paila adanal terdapat 0-2 papila. Terdapat dua spikula yang panjangnya
tidak sama dan guberakulum yang kurang berbentuk bulan sabit daripada
vagina sebagai saluran yang panjang dengan dua lapis dinding, lumennya sempit.
berkelompok dan tidak teratur, pada bagian ekor terdapat inti. Cephalic spacenya
Brugia timori
tetapi pada binatang percobaan jird terdapat di paru-paru, jantung, dan pembuluh
besar seperti limfatik dari testis. Pada umur 142 hari cacing jantan terbesar
keduanya melebar pada kepala yang membulat. Ekornya berbentuk seperti pita
dan agak bundar terdapat empat papilla sirkum oral yang teratur pada tiap sisinya.
panjangnya kurang lebih 1 mm dengan ujung yang kurang jelas diantara otot dan
kelenjar.
Cacing jantan ekornya melengkung dengan 4-5 papila adanal yang terdiri
atas subventral, sebuah preanal yang besar serta satu pasang postanal yang lebih
kecil. Terdapat pula satu pasang paila intermediate subventral serta satu pasang
papilla kaudal terminal. Pada daerah anus terdapat satu sampai lima paila lateral.
Spikula tidak sama panjang seperti pada Brugia Malayi. Kiri 400 mm dan kanan
Cacing betina memiliki vuva yang terdapat di sebelah anterior dari dasar
esophagus, ovejector menyerupai buah pir dengan ukuran 160x58 mm. vagina
terletak di samping ovejektor berbentuk celah. Ekor panjangnya lebih dari 196
Pada tetes darah tebal dengan pewarnaan Giemsa, kurang lebih 60%
preparat Brugia malayi dari Sulawesi yang bersifat periodic, tetapi presentae ini
lebih besar 1-2 % pada Brugia malayi dari Kalimantan yang bersifat subperiodik.
Pada fiksasi dengan formalin, terdapat perbedaan yaitu, 341,300 dan 287
mm. Perbedaan lainnya adalah pada jumlah inti di ekornya. Brugia timori 5-8
buah sedangkan pada Brugia malayi 2-5 buah dengan int pada ekor di sebelah
Loa-loa
kaudal terdapat 8 pasang papilla perianal (5 pasang preanal yang besar, dan 3
pasang postanal yang kecil). Terdapat spikula 2 buah yang tidak sama
panjangnya.
Mansonella Ozzardi
Gambar 5. Mansonella Ozzardi potongan melintang
dewasa hidup di dalam rongga badan atara lain mesenterium atau jaringan lunak
perantara.
Onchocerca Volvulus
Gambar 6. Onchocerca Volvulus potongan melintang
dalam, tidak teraba dari luar. Nodul ini dapat terjadi pada setiap tempat di badan
tapi paling sering terdapat di daerah pelvi, daerah persambungan tulang panjang
dan kepala terutamadi daerah temporal dan occipital. Cacing ini dalam nodul
terdapat berpasangan dengan ketat, dapat hidup 11 tahun atau lebih, yang betina
filiform dengan kedua ujung tumpul. Bagian anterior terdapat 8 buah papilla kecil
yang tersusun dalam dua cincin sepasang papilla lateral yang besar.
ventral, terdapat papilla perianal dan kaudal yang jumlah dan ukurannya
bervariasi.
dan 150-287 x 5-7 μm, bagian anterior dan posterior tidak berinti. Jarang
ditemukan dalam jaringan perifer, biasanya di dapat dalam kelenjar limfe dan
lapisan kulit berdekatan dengan induknya. Ditemukan pula dalam stratum
Dracunculus medinensis
Nama lain dari cacing ini adalah Gordius medinensis, Vena medinesis,
Bantuk cacing dewasa, panjang slindris, ujung anterior tumpul dan kaudal
berbentuk oval, ditengahnya terdapat mulut kecil segitiga dimana dikelilingi oleh
terdapat 10 pasang preanal dengan 2 buah spikula hamper sama panjang dan
tuba ovarii, oviduct, serta uterus yang berpasangan namun hanya memiliki satu
vagina. Pada cacing hamil tidak ditemukan vulva, cacing ini berhabitat di jaringan