You are on page 1of 13

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat

dan rahmatnyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang merupakan

Tugas mata kuliah Parasitologi I mengenai Morfologi dan Aspek Klinis dari

Filariasis ini dengan baik.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dr. Jhons .F. dan dr. Isye

yang telah membimbing sehingga dapat terelesaikannya tugas makalah ini. Tak

lupa pula kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu penyelesaian tugas ini sehingga tugas ini dapat selesai dengan baik dan

tepat waktu.

Kami menyadari bahwa tugas ini masih belum sempurna, oleh karena itu

saran dan kritik yang dapat membangun makalah ini akan kami terima dengan

tangan terbuka.
Akhir kata, kami berharap semoga tugas ini dapat berguna di masa-masa

yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 31 OKtober 2007

Tim Penyusun
MORFOLOGI FILARIA

Wuchereria Bancrofti

Nama lain cacing ini adalah Filaria Bancrofti. Filaria Bancroftri

mempunyai habitat di saluran dan kelenjar limfe terutama di bawah diafragma,

dan mikrofilariannya berada dalam darah. Hospes definitifnya adalah manusia.

Gambar 1. Wuchereria Bancrofti potongan melintang


Cacing dewasa berwarna putih kekuningan dan diselubungi oleh kutikula

halus. Bentuknya silindris seperti benang dan kedua ujungnya tumpul. Bagian

anterior cacing ini membengkak dengan mulut tanpa bibir atupun alat lainnya

yang langsung menuju ke esophagus dengan sebuah rongga bucal tanpa tonjolan

maupun kontriksi seperti yang dimiliki nematode pada umumnya

Cacing jantan ukurannya 40 mm x 0,1 mm dengan ujung melengkung ke

ventral. Terdapat 12 pasang papilla perianal terdiri atas 8 pasang preanal dan 4

pasang postanal, serta terdapat dua spikula dengan gubernakulum yang berbentuk

sabit.

Cacing betina berukuran (80-100) mm x (0,24-0,30) mm. Vulva terletak di

daerah servikal dengan vagina yang pendek dan sebuah segmen yang keluar dari

uterus dan selanjutnya organ genitalia ini berpasangan. Embrio terdapat di dalam

uterus dan dilapisi oleh lapisan hialin yang tipis dengan ukuran 38x25 μm.

Apabila terdorong ke bagian uterus selubungnya akan memanjang menyesuaikan

dengan bentuk embrio, sampai embrio lahir selubung akan tetap membungkus

embrio, disebut microfilaria.

Mikrofilaria bermigrasi ke saluran limfe dan darah, berukuran (244-

296)x(7,5-10) μm. Ujung anterior tumpul sedangkan ujung posterior lebih tajam,

lekuk badannya halus diselubungi kutikula halus.


Brugia Malayi

Gambar 2. Brugia Malayi potongan melintang

Brugia malayi atau filaria malayi berhabitat pada saluran dan kelenjar

limfe sedangkan mikrofilarianya terdapat dalam darah. Berbeda dengan

Wuchereria bancrofti, pada Brugia malayi terdapat hospes reservoir yaitu kera,

anjing, dan kucing serta hospes definitifnya manusia. Cacing dewasa memiliki

banyak kesamaan dengan Wuchereria bancrofti putih kekuningan, bentuknya

silindris menyerupai benang dan biasanya didapati sedang berpasangan dalam

saluran limfe yang berdilatasi. Pada ujung anterior terdapat mulut tanpa bibir

diliputi dua baris papilla dengan baris sebelah dalam 6 baris dan 4 baris sebelah
luar seperti juga pada Wuchereria bancrofti hanya saja pada Brugia malayi sedikit

lebih besar ukurannya.

Cacing jantan diliputi kutikula halus dan pada bagian kaudal terdapat

papilla adanal (3-4) buah dengan ukuran yang berbeda, di belakang anus terdapat

sepasang papilla (3-4 pasang papila adalnal, lateral, serta papila preanal yang

tidak berpasangan). Pada ujung ekor terdapat 4-6 papila yang kecil. Antara papila

ini dengan paila adanal terdapat 0-2 papila. Terdapat dua spikula yang panjangnya

tidak sama dan guberakulum yang kurang berbentuk bulan sabit daripada

Wuchereria bancrofti. Ukuran cacing ini ( 13,5-23,5) mm x (70-80) μm.

Cacing betina, vulva merupakan alur tranversal berhubungan dengan

vagina sebagai saluran yang panjang dengan dua lapis dinding, lumennya sempit.

Kemudian berhubungan dengan uterus sebelah distal yang tunggal dimana ke

sebalah proksimalnya bercabang dua. Ukurannnya (43,5-55) mm x (170) μm.

Microfilaria yang memiliki sarung lekuk badannya kaku baersudut. Intinya

berkelompok dan tidak teratur, pada bagian ekor terdapat inti. Cephalic spacenya

panjangnya dua kali lebarnya. Ukuran mikrofilarianya (170-260) x (5-6) μm.

Brugia timori

Nama lainnya adalah Timor microfilaria, habitatnya di kelenjar limfa,

tetapi pada binatang percobaan jird terdapat di paru-paru, jantung, dan pembuluh

besar seperti limfatik dari testis. Pada umur 142 hari cacing jantan terbesar

berukuran 2cmx70mm sedangkan cacing betina 3cmx100mm. Ujung anterior

keduanya melebar pada kepala yang membulat. Ekornya berbentuk seperti pita
dan agak bundar terdapat empat papilla sirkum oral yang teratur pada tiap sisinya.

Bagian dalam membentuk lingkaran. Cacing ini memiliki esophagus yang

panjangnya kurang lebih 1 mm dengan ujung yang kurang jelas diantara otot dan

kelenjar.

Gambar 3. Brugia timori potongan melintang

Cacing jantan ekornya melengkung dengan 4-5 papila adanal yang terdiri

atas subventral, sebuah preanal yang besar serta satu pasang postanal yang lebih

kecil. Terdapat pula satu pasang paila intermediate subventral serta satu pasang

papilla kaudal terminal. Pada daerah anus terdapat satu sampai lima paila lateral.

Spikula tidak sama panjang seperti pada Brugia Malayi. Kiri 400 mm dan kanan

142 mm. Bentuk seperti bulan sabit, gubernakulum 4x30 mm.

Cacing betina memiliki vuva yang terdapat di sebelah anterior dari dasar

esophagus, ovejector menyerupai buah pir dengan ukuran 160x58 mm. vagina

terletak di samping ovejektor berbentuk celah. Ekor panjangnya lebih dari 196

mm. Ditumbuhi beberapa buah kutikulum bosses. Mikrofilaria Brugia timori


dibandingkan dengan Brugia malayi bersifat periodic dan subperiodik dan

didapatkan perbedaan nyata yaitu,

- Pada pewarnaan dengan Giemsa, sarung tidak terlihat jelas.

- Perbandingan panjang dan lebar pada ruang cephalic 3:1

- Ukurannya lebih panjang Brugia Timori

Pada tetes darah tebal dengan pewarnaan Giemsa, kurang lebih 60%

microfilaria Brugia timori melepaskan sarungnya seperti yang didapatkan pada

preparat Brugia malayi dari Sulawesi yang bersifat periodic, tetapi presentae ini

lebih besar 1-2 % pada Brugia malayi dari Kalimantan yang bersifat subperiodik.

Pada preparat darah apus pada pewarnaan Giemsa, microfilaria Brugia

timori panjangnya 310 mm dibandingkan dengan Brugia malayi yang bersifat

periodic dan subperiodik 264 dan 247 mm.

Pada fiksasi dengan formalin, terdapat perbedaan yaitu, 341,300 dan 287

mm. Perbedaan lainnya adalah pada jumlah inti di ekornya. Brugia timori 5-8

buah sedangkan pada Brugia malayi 2-5 buah dengan int pada ekor di sebelah

distal lebih kecil daripada Brugia timori.

Loa-loa

Dikenal dengan Filaria oculihumani atau Filaria lacrimalis atau Filaria

oculi atau Filaria subconjunctiva. Cacing dewasa biasanya menyerupai benang

berwarna keputihan dan berhabitat dalam jaringan ikat, mengembara ke jaringan

kutis, terkadang ditemukan dalam jaringan subconjunctiva.


Gambar 4. Loa-loa potongan melintang

Cacing jantan berukuran 30-34 mm, diameter 0,35-0,43 mm, daerah

kaudal terdapat 8 pasang papilla perianal (5 pasang preanal yang besar, dan 3

pasang postanal yang kecil). Terdapat spikula 2 buah yang tidak sama

panjangnya.

Cacing betina 50-70 mm dengan diameter 0,5 mm ; dan bagian vulva

terbuka di bagian servikal.

Mikrofilaria, (250-300) x (6-8,5) μm. Terselubung dan diurna. Selama fase

aktifnya terdapat di dalam darah pulmonal, sedangkan di dalam darah perifer

dalam fase pasif.

Mansonella Ozzardi
Gambar 5. Mansonella Ozzardi potongan melintang

Sinonimnya adalah Filaria ozzardi ditemukan oleh Manson pada

tahun1897. Tuan rumah perantaranya adalah simulium dan culicoides. Cacing

dewasa hidup di dalam rongga badan atara lain mesenterium atau jaringan lunak

visceral. Bentuk silindris seperti benang.

Cacing jantan ukurannya (38x0.2)mm, bagian posteriornya melengkung

dengan ujung yang membengkak.

Cacing betina ukurannya (65-81)x(0.21-0.25)mm, diliputi kutikula yang

halus, pada bagian kaudal terlihat sepasang lipatan yang mengkilat.

Mikrofilaria, tidak memiliki sarung dan di dapatkan di dalam darah perifer

dengan periodesitas nonperiodik. Terjadi 3 kali penyilihan kulit di dalam hospes

perantara.

Onchocerca Volvulus
Gambar 6. Onchocerca Volvulus potongan melintang

Sinonimnya adalah Onchocerca Caecutiens. Cacing ini, biasa ditemukan di

dalam benjolan (nodul) pada jaringan ikat subkutan, kadang-kadang terdapat di

dalam, tidak teraba dari luar. Nodul ini dapat terjadi pada setiap tempat di badan

tapi paling sering terdapat di daerah pelvi, daerah persambungan tulang panjang

dan kepala terutamadi daerah temporal dan occipital. Cacing ini dalam nodul

terdapat berpasangan dengan ketat, dapat hidup 11 tahun atau lebih, yang betina

dapat menghasilkan microfilaria selama 9-10 tahun.

Cacing dewasa, berwarna putih dengan garis transversal pada kutikula,

filiform dengan kedua ujung tumpul. Bagian anterior terdapat 8 buah papilla kecil

yang tersusun dalam dua cincin sepasang papilla lateral yang besar.

Cacing jantan, 19-42 cm x 130-210 μm, ujung posterior melengkung ke

ventral, terdapat papilla perianal dan kaudal yang jumlah dan ukurannya

bervariasi.

Cacing betina, 33,5-50 cm x 270-420 μm, vulva terbuka terletak sedikit

dibelakang bagian posterior. Di dalam uterus terdapat larva, mula-mula oval

kemudian memanjang dan akhirnya larva (microfilaria) dilahirkan dan

membesarkan diri dari sarungnya.

Microfilaria, tidak bersarung, terdapat dua ukuran yaitu 285-368 x 6-9 μm

dan 150-287 x 5-7 μm, bagian anterior dan posterior tidak berinti. Jarang

ditemukan dalam jaringan perifer, biasanya di dapat dalam kelenjar limfe dan
lapisan kulit berdekatan dengan induknya. Ditemukan pula dalam stratum

germinativum serta pada konjungtiva corneal.

Dracunculus medinensis

Gambar 7. Dracunculus medinensis potongan melintang

Nama lain dari cacing ini adalah Gordius medinensis, Vena medinesis,

Galladan, Cacing guinea, Cacing naga.

Bantuk cacing dewasa, panjang slindris, ujung anterior tumpul dan kaudal

melengung kedepan dengan kutikula halus. Anteriornya memilki pelindung

berbentuk oval, ditengahnya terdapat mulut kecil segitiga dimana dikelilingi oleh

cicin dalam dan cincin luar serta memilki 4 pasang papilla.


Cacing jantan sendiri ujung posteriornya melengkung pada bagian kaudal

terdapat 10 pasang preanal dengan 2 buah spikula hamper sama panjang dan

gubernakulumnya panjangnya 200 mm.

Cacing betina ukurannya lebih panjang daripada yang jantan, memiliki

tuba ovarii, oviduct, serta uterus yang berpasangan namun hanya memiliki satu

vagina. Pada cacing hamil tidak ditemukan vulva, cacing ini berhabitat di jaringan

ikat retroesophageal rongga badan.

Larva rhabditoid yang berukuran 500-750 μm x 15-25 μm berada pada

crustacea air tawar (Cyclops).

You might also like