You are on page 1of 45

BAB

7
Perancangan Pelatihan

Perkenalan Strategi Pelatihan


Menetapkan Strategi Pelatihan
Mengembangkan Agenda Pelatih
Perancangan Permainan
Gaya Pembelajaran dan Rencana Sesi
Perkenalan Tujuan Pembelajaran
Menulis Tujuan Pembelajaran
Perkenalan Rencana Sesi
Menulis Rencana Sesi
Menulis Catatan Informasi
7.1

Memperkenalkan Strategi Pelatihan

Tujuan: Di akhir pelatihan para peserta dapat...menjelaskan mengapa penyusunan strategi


✔ pelatihan itu penting


✔ menyebutkan paling sedikit 5 jenis strategi pelatihan

Bahan-bahan: Fotokopi hand-out

Waktu: 2 jam

Langkah-langkah 1. Jelaskan bahwa setelah penjajakan kebutuhan pelatihan, harus dipikirkan


bagaimana memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan kata lain, kita harus mencari
cara yang tepat, atau menyusun strategi pelatihan.
2. Lakukan curah pendapat singkat tentang arti strategi pelatihan. Pertama,
pusatkan perhatian pada kata strategi (atau cara bergerak dari A ke B), lalu tam-
bahkan aspek pembelajaran. Gabungkan keduanya dalam satu definisi (lihat hand
out).
3. Jelaskan bahwa strategi memberikan gambaran besar tentang bagaimana suatu
program pelatihan akan dilakukan. Terangkan bahwa setiap pelatihan dapat dipec-
ah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Perkenalkan hirarki elemen-elemen pelati-
han, mulai dari pengalaman sesi. Tekankan agar mereka jangan terjebak dalam
kata-kata, karena berbagai istilah dapat digunakan dengan cara yang berbeda
pula. Yang penting adalah untuk menggunakan istilah yang sama dengan cara
yang sama pula dalam setiap pelatihan, memahami dengan sungguh-sungguh
setiap level dan urutannya, serta bersikap konsisten pada tiap level. Lihat over-
head dan berikan contoh untuk masing-masing pengalaman dari pelatihan yang
sedang anda berikan sekarang.
4. Bagikan handout (tugas dan strategi) dan jelaskan tugas yang harus dilakukan.
Perkenalkan metode ‘jalan-jalan mencari inspirasi’ (jika tempatnya memadai), ben-
tuk kelompok, lalu persilahkan mereka bekerja di luar.
5. Setelah masing-masing kelompok menempelkan flipchartnya, undang mereka
untuk membaca hasil dari kelompok-kelompok yang lain, sambil mengajukan per-
tanyaan klarifikasi dan menambahkan gagasan-gagasan baru. Buatlah rangkuman
dari jenis-jenis strategi pelatihan yang ada serta alasan mengapa penyusunan
strategi pelatihan penting.
6. Refleksikan metode ‘jalan-jalan mencari inspirasi’. Apakah metode ini efektif? Apa
kelebihan dan kekurangannya? Apakah anda akan menggunakannya di lain
waktu? Jelaskan bahwa metode ini sangat bermanfaat bagi kelompok-kelompok
yang tidak terbiasa duduk dalam satu ruangan untuk waktu yang lama (petani,
petugas lapangan, dll.)
7. Akhiri dengan menegaskan bahwa dengan berdasarkan penjajakan kebutuhan
pelatihan atau TNA, haruslah disusun suatu strategi pelatihan yang paling tepat,
memungkinkan, dan efektif. Contohkan bagaimana penyusunan strategi pelatihan
yang tengah berlangsung dilakukan.

140 Perancang Pelatihan


7.2

Tantangan bagi pelatih adalah bagaimana mengajak peserta untuk berpikir lebih jauh Komentar:
tentang suatu strategi ketimbang hal-hal yang bersifat umum, agar mereka membuka
pikiran dan terdorong untuk berpikir kreatif.

Hirarki Elemen-elemen Pelatihan Over head

Program pengembangan KF Contoh:

Komponen pelatihan Contoh:

Program pelatihan Contoh:

Kegiatan pelatihan Contoh:

Sesi pelatihan Contoh:


Strategi-strategi pelatihan

Metode pelatihan Contoh:


Jalan-jalan mencari inspirasi

Teknik-teknik pelatihan Contoh:


Presentasi, sharing, refleksi

Perancang Pelatihan 141


7.3

Mendiskusikan strategi pelatihan Tugas


Sambil jalan-jalan mencari inspirasi

1. Selama 45 menit mendatang anda boleh berjalan-jalan, meluruskan kaki sambil


membaca handout yang sudah dibagikan dan memikirkan beberapa hal berikut:
● strategi-strategi pelatihan yang biasa kita gunakan,
● kelebihan dan kekurangan masing-masing strategi,
● mengapa penting untuk mempunyai strategi pembelajaran yang tepat dalam
pengembangan KF?

2. Setelah berjalan-jalan, buat ringkasan hasil diskusi anda pada flipchart (1 atau 2
saja) untuk didiskusikan dengan kelompok-kelompok lain.

Strategi Kelebihan Kekurangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Menyusun strategi pelatihan yang jelas penting karena…

1.

2.

3.

3. Tempelkan flipchart kelompok anda di ruang kelas.

142 Perancang Pelatihan


7.4

Strategi Pelatihan bagi kegiatan hand Out


pelatihan Komuniti Forestri

Apa itu strategi pelatihan?


Suatu strategi pelatihan selalu didasari oleh sejumlah asumsi. Jelaskan,
bagaimana kita bisa mencapai tujuan pelatihan, dengan menggunakan kegiatan atau
metode yang sesuai dengan kelompok yang kita latih, dengan mempertimbangkan kon-
teks dan sumberdaya yang tersedia. Dengan kata lain, suatu strategi pelatihan
menentukan bagaimana kita menyusun program pelatihan untuk menjawab kebutuhan-
kebutuhan pelatihan yang sudah diidentifikasi.

Mengapa strategi pelatihan penting?


Seringkali kita tidak merencanakan dengan baik bagaimana cara untuk mencapai
tujuan pelatihan. Begitu keputusan diambil untuk melakukan pelatihan, biasanya
waktu sudah mendesak sehingga penentuan topik, nara sumber, dan metode pelatihan
menjadi tergesa-gesa. Akhirnya, seringkali metode pilihan jatuh pada ceramah karena
dianggap metode ini satu-satunya yang bisa mencakup semua topik yang perlu diba-
has. Dalam hal ini biasanya ada asumsi dasar bahwa memperkenalkan topik atau
pokok masalah kepada peserta sudah cukup untuk mengubah perilaku mereka.
Suatu strategi pelatihan penting karena:
● Menjelaskan kita memilih beberapa metode dan cara untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu.
● Menjelaskan mengapa kita menekankan pada jenis-jenis kegiatan pelatihan terten-
tu dan kegiatan pendukungnya.
● Menjelaskan bagaimana tujuan-tujuan tertentu dapat dicapai, dengan mempertim-
bangkan kelompok sasaran, tersedianya sumberdaya, kondisi kerja, serta konteks
sosial politik.
● Membuat asumsi-asumsi menjadi eksplisit, terutama yang berkaitan dengan pem-
belajaran dan perubahan.

Perancang Pelatihan 143


7.5

Beberapa contoh strategi pelatihan


Berikut adalah beberapa cara atau strategi yang dapat digunakan untuk meran-
cang suatu program pelatihan. Seringkali dalam satu program digunakan kombinasi dari
beberapa strategi di bawah ini:
● Pelatihan internasional ● Magang
● Pelatihan nasional ● Bimbingan
● In-service pelatihan ● Pelatihan kelas
● Pelatihan untuk pelatih ● Pelatihan lapang
● Peserta sebagai co-fasilitator ● Pelatihan outdoor survival
● Pembelajaran jarak jauh melalui radio, ● Studi lapang
televisi, kaset audio dan/atau video ● Kunjungan silang
dan program komputer ● Membangun jaringan
● Belajar sendiri secara individu, ● Peer feedback
pembelajaran untuk diri sendiri ● Pelatihan/lokakarya keliling,
● Contract learning information market
● Apprenticeships ● Lokakarya penulisan/lokatulis

Bagaimana cara menilai strategi pelatihan anda?


1. Apa asumsi-asumsi dasar yang ada?
2. Apakah anda yakin bahwa program pelatihan yang menggunakan strategi ini akan
efektif dalam konteks dan kondisi yang ada sekarang? Apakah akan membawa
perubahan-perubahan yang diharapkan?
3. Apakah strategi pelatihan yang dipilih akan mewujudkan program pelatihan yang
efisien? Apakah rencana yang digunakan dengan memakai input yang minimal akan
mencapai perubahan yang diinginkan? Apakah programnya realistis dalam hal
ketersediaan sumberdaya finansial, manusia, dan lainnya?
4. Apakah strategi ini cocok dengan karakteristik dan kondisi calon peserta?
5. Apakah rencana ini fleksibel? Apakah tetap dapat diterapkan dalam situasi sumber-
daya terbatas?

Apa yang perlu dipertimbangkan ketika mengembangkan strategi pelatihan?


Strategi pelatihan anda harus dibuat berdasarkan penjajakan kebutuhan pelatihan
(pelatihan analisis kebutuhan, atau TNA) sehubungan dengan profil peserta, analisa
komunitas dan organisasi, serta identifikasi kebutuhan pelatihan.

144 Perancang Pelatihan


Contoh Strategi Pelatihan1 RECOFTC hand Out

Pendaftaran Rancangan Membimbing/ Mentor TOT sbg fokus TOT sbg


Terbuka Khusus pendampingan Negara(?) utama tambahan

Kelebihan 1. Membangun 1. Pengendalian 1. Multipliers atau 1. Lebih memu-


1. Dibangun di atas 1. Memungkinkan
ketrampilan Bahasa penuh atas membangun kap- ngkinkan untuk
proses pembela- bimbingan
Inggris pemilihan peser- asitas nasional umpan balik
jaran dari pen- 2. Menyumbang
2. Membangun keper- ta 2. Strategy tidak kelompok inti
galaman terma- pemahaman kon-
cayaan 2. Pilihan strategis langsung untuk karena mereka
suk refleksi teks spesifik
3. Memaparkan kepada peserta/ lemba- mengadaptasi akan bekerja
2. Dukungan dan negara
konteks atau pen- ga konteks lokal dalam tema
komitmen yang 3. Aktifitas yang
galaman interna- 3. Berbasis kebu- 3. Kursus yang yang sama
lebih lama mudah difasili-
sional tuhan lebih relevan 2. Lingkup akan
tasi, ditindaklan-
4. Meraih keuntungan 4. Lebih relevan terhadap negara lebih fokus
juti dan dimoni-
5. Berbagi masalah 5. Lebih fokus (kurikulum untuk pengem-
tor
yang sama 6. Lebih banyak pelatihan dan bangan bahan
4. Menjamin
7. Memperluas kesempatan tin- bahan-bahan
hubungan terus-
wawasan untuk dak lanjut menjadi lebih
menerus
orang tertentu 7. Lebih berdampak relevan)
7. Identifikasi isu
Kekurangan 1. Pemilihan peserta 1. Lebih banyak 1. Bimbingan indi- 1. Sumber daya
sangat terbatas usaha, persiapan, 1. Memerlukan 1. Perlu bahasa
vidual sulit terbatas di
2. Kelompok sangat penerapan, dan pengalaman KF tema bersama
2. Usaha keras RECOFTC
beragam tindak lanjut 2. Terbatas target 2. Membutuhkan
3. Lebih sulit (terutama
3. Tidak cukup penga- kelompok kepakaran tem-
bekerja dengan manusia)
laman atau pema- 2. Perlu untuk atik baik latar
sistem pemerin-
haman pada konteks memahami situasi belakang dan
tahan karena
negara-negara atau perlu anali- pengalaman
merubah posisi
4. Kesempatan untuk sis situasi yang 4. Mahal
tindak lanjut lebih baik
terbatas
5. Tidak relevan ter-
hadap konteks
negara
6. Persepsi nasional
yang tetap menye-
babkan sulit untuk
mengikuti pelatihan
7. Pengalaman pengala-
man dan latar
belakang yang
bercampur

Perancang Pelatihan
1
Mengatur strategi pelatihan kita, berdasarkan pelajaran dari masa lalu, RECOFTC Discussion Paper, January 2000

145
7.6
7.7

146
Pendaftaran Rancangan Membimbing/ Mentor TOT sbg fokus TOT sbg
Terbuka Khusus pendampingan Negara(?) utama tambahan

Kondisi Pelajaran yang cukup 1. Mitra berposisi 1. Harus benar- 1. Perlu pengaturan Proses pengem-
dari Pengetahuan, Alat strategis yang benar memilih institusional bangan kurikulum
(tool) & Proses bisa berkomit- orang/tim/atau 2. dan orang yang yang fleksibel dan

Perancang Pelatihan
pengembangan untuk men dalam waktu kelompok yang tepat memungkinkan ran-
dikemas dalam satu yang panjang tepat cangan dari bawah
kursus pelatihan 2. Dukungan insti- 2. Bimbingan Ke-
tusional lompok dikait-
kan dengan
aktifitas de-
ngan rancangan
khusus

Strategi 1-4 minggu pelatihan, 1 minggu sampai 4 Bimbingan peserta Mempekerjakan program rancangan Menawarkan
pelatihan dan akan diuji selama tahun program pe- melalui proses seorang mentor khusus termasuk pelatihan, baik
maksimum tiga tahun. latihan. Membutuh- pembelajaran nasional negara TNA, rancangan yang berorientasi
Dilakukan terutama di kan komitmen lebih jangka panjang, untuk menjamin pelatihan dan pada keterampilan
ruang kelas dengan lama dari kedua pi- yang sesuai dengan keberlanjutan fasilitasi KF maupun sebagai
kunjungan lapangan hak, bimbingan, tin- pengalaman dan pelatihan TOT
pendek, berbagi pe- dak lanjut & net- konteks peserta
ngalaman, berorientasi working sendiri.
ketrampilan

Tujuan Materi yang disam- Menyusun strategi Menyusun strategi Fasilitasi yang Efek berganda Efek berganda de-
Utama paikan adalah perkem- nasional untuk nasional untuk terus-menerus, dis- dengan cara ngan cara mening-
bangan KF, menguji pengembangan kap- pengembangan ertai tindak lanjut meningkatkan kap- katkan kapasitas
kurikulum dan bahan- asitas pada tingkat kapasitas pada dan pengembangan asitas pelatih pelatih nasional
bahan, serta pen- regional, dan tingkat regional, jaringan pelatih di nasional untuk untuk mengadap-
ingkatan pendapatan pengembangan dan pengembangan negara yang mengadaptasikan tasikan atau me-
kelembagaan kelembagaan dijadikan fokus atau menyesuaikan nyesuaikan kuriku-
pelatihan. kurikulum pelati- lum pelatihan re-
han regional den- gional dengan kon-
gan konteks teks negara ma-
negara masing- sing-masing, dan
masing, dan melak- melaksanakannya.
sanakannya.

Kelompok Setiap orang yang ter- Pelatih, pendidik, Tokoh kunci ter- Mitra & lembaga Praktisi KF dengan Pelatih potensial
Sasaran tarik yang didukung peneliti atau prak- pilih dari lembaga Mitra satu mandat dalam ketrampilan
Utama donor secara langsung tisi terpilih dari mitra dengan pelatihan KF terpilih
lembaga mitra de- komitmen jelas
ngan dukungan untuk tindak lan-
kelembagaan jut
Magang Kerja Praktek Study tour Lokakarya TOT Lokakarya Yang lain:…
penulis penulis

Keuntungan Memberi peluang kepa- Pengalaman bekerja 1. Kunjungan Menggunakan Memungkinkan


da peserta magang sangat kuat 2. Menyediakan bahan-bahan pelati- pelatih diwilayah
untuk memusatkan per- insentif (per- han yang sama akan tersebut untuk
hatian pada hal-hal jalanan yang memungkinkan mengembangkan
yang spesifik, dalam menyenangkan) peserta untuk lebih atau mengadaptasi
suatu lingkungan kerja 3. Jika disiapkan berbagi dan bahan-bahan
yang mendukung, terbentuk berfokus pada kelu- pelatihan,
seperti resource cen- jaringan aran berdasarkan kon-
ter, internet, e-mail, 4. Memungkinkan Menggunakan lebih teks dan pengala-
jaringan regional, atau kelompok inti banyak orang dari man sendiri
kelompok inti berinteraksi negara yang sama
akan memungkinkan
mereka untuk bek-
erja dengan bahasa
sendiri

Kekurangan 1. Sumber daya di 1. Sulit karena 1. Tidak ada tin- 1. Sulit untuk Kelompok sasaran
RECOFTC terbatas RECOFTC bukan dak lanjut mengidenti- yang kecil karena
(terutama manusia) tempat bekerja 2. Tidak fokus fikasikan peserta persyaratan yang
2. Hanya memu- 2. Kesempatan sa- 3. Perlu waktu yang tepat tinggi.
ngkinkan untuk ngat terbatas untuk berjalan- 2. Perlu bimbingan
sejumlah individu jalan yang berlanjut
yang sangat terpilih 4. Sulit untuk pre- setelah
(2-3) sentasi, belajar, lokakarya untuk
dan memahami memastikan
proses karena hasilnya agar
konteksnya sesuai dengan
berbeda. yang diharapkan
3. Bahan-bahan
masih perlu
untuk dikem-
bangkan

Kondisi 1. Berdasarkan keun- 1. Kesempatan yang 1. Hanya berguna 1. Berdasarkan Pemilihan peserta
tungan yang sama cocok untuk per- keuntungan yang yang strategis
2. Penugasan yang jelas 2. pelatih potensial tukaran penga- sama untuk memastikan
3. Ada staf RECOFTC dengan komitmen laman bagi peja- 2. Komitmen yang dampak
yang ditugaskan yang jelas bat tinggi jelas untuk tin-
2. Diplomasi Politis dak lanjut dari
kedua belah
pihak

Perancang Pelatihan
147
7.8
7.9

148
Magang Kerja Praktek Study tour Lokakarya TOT Lokakarya Yang lain:…
penulis penulis

Strategi Menyediakan kesem- Bersama-sama men- Berkoordinasi de- Mengajak pelatih Secara strategis
pelatihan patan 2 atau 3 orang jadi trainer dalam ngan mitra dari berbagai meningkatkan
setahun untuk memakai pelatihan reguler negara yang bermi- kepakaran dalam

Perancang Pelatihan
waktu cuti di yang ada di nat untuk menter- mengembangkan
RECOFTC RECOFTC. jemahkan bahan- bahan pelatihan di
bahan yang sama; tingkat nasional.
saling mempen-
garuhi dan memberi
feedback, mengkri-
tik kelompok inti.

Utama Pengetahuan, alat & Memungkinkan pe- Terutama Adaptasi/ dan atau Memajukan
Tujuan proses dokumentasi latih menyelengga- Advokasi melalui penerjemahan ketrampilan
rakan kursus yang melihat percaya pelatihan spesifik pelatih dalam
sama pada penga- dan mekanisme yang dikembangkan mengembangkan
laman nasional. tekanan kelompok sendiri. bahan-bahan
inti Bahan-bahan pelatihan.
didasarkan pada
kebutuhan dari
beberapa negara-
negara di dalam
wilayah.

Kelompok Orang yang perlu Pelatih nasional Pejabat tinggi Pelatih yang Pelatih yang mem-
sasaran waktu istirahat untuk yang potensial dan yang mengetahui berpengalaman punyai komitmen
utama mendokumentasikan sudah berpengala- sedikit atau dalam topik yang untuk mengem-
pengalaman KF mereka man di lapang, kurang pengalaman akan dilatihkan, bangkanbahan-
dan memanfaatkan khususnya yang dalam KF juga pengalaman bahan pelatihan,
sumber daya dari berhubungan den- dalam pelatihan dan terbiasa den-
RECOFTC tanpa gan topik diminati partisipatif & pen- gan konsep pelati-
bimbingan galaman dalam han partisipatif.
menulis bahan-
bahan pelatihan
7.10

Menentukan Strategi Pelatihan

Pada akhir sesi peserta… Tujuan:


❏✔ Telah mengidentifikasi dan mengembangkan strategi pelatihan yang paling sesuai

berdasarkan keluaran latihan TNA mereka

1. Foto kopi latihan Bahan-bahan:


2. Keluaran latihan TNA yang telah dihasilkan peserta

2 jam Waktu:

1. Ingatkan hal-hal penting dari yang diperoleh dari sesi memperkenalkan strategi Langkah-langkah
pelatihan.
2. Jelaskan bahwa dalam sesi ini peserta akan mengidentifikasi dan mengembangkan
strategi pelatihan yang paling sesuai berdasarkan pada keluaran latihan TNA mereka.
3. Bagikan latihan dan bahas pertanyaannya.
4. Undang kelompok untuk mulai bekerja dengan latihan. Waktunya minimal satu jam.
5. Peragakan hasil yang ditulis dalam flipcharts. Undang setiap orang untuk berkeliling
dan membaca keluaran latihan.
6. Berikan setiap kelompok 5 menit untuk menjelaskan pemikiran mereka. Perjelas jika
diperlukan dan minta umpan balik dari kelompok lain. Uji kelompok menggunakan
pertanyaan berikut ini:
● Apakah ini didasarkan pada keluaran TNA?
● Apakah strategi yang Anda tulis, akan efektif untuk menjalankan pro-
gram pelatihan, berdasarkan konteks dan kondisi saat ini ? Apakah bisa
merealisasikan perubahan yang diinginkan?
● Akankah strategi pelatihan akan membuat pelatihan menjadi lebih
efisien? Apakah dengan input sumberdaya yang minimum dapat meng-
hasilkan perubahan yang diinginkan ? Apakah program pelatihan cukup
realistis dalam kaitannya dengan ketersediaan dana, manusia dan sum-
ber daya lain?
● Apakah strategi pelatihan mempertimbangkan karakteristik dan kondisi
peserta?
● Apakah rencana cukup fleksibel? Apakah rencana ini tetap bisa bekerja
dalam kondisi kelangkaan sumberdaya?
7. Tutuplah sesi ini dengan mengatakan bahwa langkah yang paling sulit dalam suatu
program pelatihan adalah menentukan strategi pelatihan. Langkah ini sangat mem-
butuhkan pemikiran kreatif, juga refleksi dan feedback atau masukan dari banyak
orang

Mengemas kebutuhan pelatihan mungkin langkah yang paling sulit dalam rancangan Catatan:
pelatihan. Kebanyakan acara pelatihan dikemas dengan cara konvensional, yang dimu-
lai dengan prinsip-prinsip lalu diikuti dengan perkembangan ketrampilan. Tentu saja ini
bukanlah urutan yang paling atraktif dan efektif dari sudut pandang pembelajar. Rang-
sang peserta untuk berpikir di luar kebiasaan, dan buatlah urutan dengan lebih kreatif,
serta bayangkan bahwa mereka sendiri seolah-olah seorang pembelajar.

Perancang Pelatihan 149


7.11

Menentukan strategi pelatihan Latihan

1. Kebutuhan pelatihan berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan dalam latihan TNA:

2. Profil pembelajar berdasarkan hasil TNA:

3. Catat kesempatan dan keterbatasan yang Anda hadapi sebagai seorang organisa-
tor, misalnya ketersediaan waktu, uang, sumber daya manusia, dll.

4. Pilih dan gambarkan strategi paling sesuai untuk pelatihan Anda, termasuk lama
pelatihan.

5. Jelaskan mengapa Anda berpikir bahwa strategi pelatihan akan dapat digunakan
secara efektif /efisien dalam kasus Anda.

6. Siapkan presentasi, dengan menuliskan strategi pelatihan dan argumentasi Anda


pada sebuah flipchart.

150 Perancang Pelatihan


7.12

Mengembangkan Agenda Pelatih

Pada akhir sesi peserta... Tujuan:



✔ bisa menjelaskan kebutuhan dan penggunaan agenda pelatih

✔ bisa mendaftar elemen-elemen yang selayaknya ada di dalam agenda pelatih

✔ bisa merancang agenda pelatihan mereka berdasarkan catatan informasi mereka

1. Foto kopi handout dan latihan Bahan-bahan:


2. beberapa contoh-contoh agenda pelatih
3. post-it

2.5 jam sampai setengah hari, tergantung pada apakah Anda membiarkan mereka Waktu:
untuk menyelesaikan agenda pelatih secara detail atau tidak*

1. Perkenalkan bahwa langkah selanjutnya dalam merancang pelatihan adalah Langkah-langkah


mengembangkan alur utama pelatihan berdasarkan pada pendekatan pelatihan
yang telah dikembangkan dan hasil TNA. Jelaskan bahwa alur pelatihan akan
didokumentasikan dalam agenda pelatih.
2. Lakukan curah pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan agenda peserta,
apa yang dimaksud dengan agenda pelatih, apa perbedaannya, dan mengapa
perbedaan ini penting dicermati. Curah pendapat bisa dilakukan langsung dalam
pleno atau bisa juga dilakukan dalam kelompok kecil dengan metode buzz group.
3. Simpulkan bahwa penyusunan agenda pelatih yang detail bisa diibaratkan seperti
membuat satu ‘master plan’ untuk pelatihan, yang di dalamnya cara Anda men-
capai tujuan pelatihan dalam waktu yang ditentukan. Tekankan bahwa untuk men-
capai hal ini, Anda harus mempertimbangkan semua informasi yang sudah diperoleh
dari langkah-langkah sebelumnya.
4. Ringkaskan sesi ini dengan menanyakan “Apa yang harus dicapai oleh agenda
pelatih yang telah dirancang dengan baik ?” (lihat handout).
5. Bagikan handout dan isi kolom-kolom yang berbeda. Jelaskan bahwa elemen-ele-
men dalam satu agenda pelatihan bisa bervariasi, tetapi waktu, tujuan, dan
metode adalah elemen-elemen inti. Hal lain yang mungkin disertakan adalah: persi-
apan yang diperlukan, pelatih, bagaimana cara mengevaluasi.
6. Berikan satu contoh tentang bagaimana caranya mengembangkan agenda pelati-
han yang sekarang dilakukan ini, tahap demi tahap, dimulai dengan rencana besar
dalam satu bulan atau satu minggu dan diakhiri dengan detail setiap hari yang
dibagi menjadi beberapa sesi.
7. Katakan bahwa langkah selanjutnya dalam merancang pelatihan mereka adalah
mengembangkan agenda pelatihan yang lebih detail untuk setiap hari. Jelaskan
bahwa kadang-kadang lebih mudah untuk mulai dari yang kurang detail, misalnya
dimulai dengan memikirkan tentang alur keseluruhan (termasuk ruang kelas, dan
hari-hari di lapangan), menyusun topik-topik atau tujuan, dan lalu mulai melihat
pada satu minggu, dan kemudian pada satu hari, dan kemudian pada jam.

Perancang Pelatihan 151


7.13

*
Catatan: Jika waktu yang tersedia sangat terbatas, maka utamakan pelatihan hanya sampai
pada pertanyaan ketiga. Selanjutnya Anda dapat meneruskan proses diskusi tentang
alur pelatihan yang kurang detail dengan menggunakan post it.
Pastikan bahwa orang mengingat kembali strategi pelatihan dan TNA selama latihan.
Rangsang lagi dan tantang mereka untuk berpikir kreatif.

Mengembangkan agenda Pelatih Hand Out

Mengapa peduli?
Tujuan agenda pelatih adalah untuk membuat satu ‘rencana utama’ atau master
plan. Agenda pelatih adalah alat yang sangat praktis karena Anda akan memiliki gam-
baran yang jelas, sehingga memungkinkan Anda untuk:

✔ memeriksa apakah pelatihan memiliki satu alur logis dalam periode minggu dan hari

✔ memeriksa apakah tujuan pelatihan tercapai dalam waktu yang disediakan

✔ Menilai variasi metode pelatihan

✔ menilai apakah pembagian waktu sesi-sesi cukup layak atau tidak

✔ berbagi rancangan Anda dengan kelompok inti, menerima umpan balik dan
meningkatkannya

✔ berbagi rancangan dengan co-pelatih dan narasumber, sehingga mereka bisa menyi-
apkan diri dengan lebih baik.

Apakah agenda pelatih?


Agenda pelatih bisa dibuat sangat detail, dengan menyertakan tujuan dari setiap
sesi, dan hanya digunakan untuk pelatih. Satu contoh agenda pelatih disertakan dalam
handout ini. Peserta akan menerima agenda yang kurang detail. Agenda peserta ber-
jalan paralel dengan agenda pelatih, tetapi terbatas kepada topik-topik umum dan
perkiraan alokasi waktu agar memungkinkan fleksibilitas.

Satu agenda pelatih yang dirancang baik harus:


● Bertujuan untuk mencapai tujuan pelatihan atau sesuai dengan keperluan pelatihan
yang sudah teridentifikasi
● Mengikuti satu siklus pembelajaran logis, baik dalam agenda keseluruhan maupun
dalam setiap sesi
● Menggunakan satu variasi metode dan teknik pelatihan partisipatif
● Layak untuk dicapai, baik dari segi waktu maupun ketersediaan sumber daya
● Cukup fleksibel untuk mengakomodasi keperluan spesifik, atau perubahan yang
diperlukan berdasarkan umpan balik harian
● Menyediakan cukup waktu untuk membuka dan menutup setiap hari, untuk mengin-
gatkan, untuk menyegarkan, untuk merumuskan, mengaitkan dan menyediakan
kesempatan untuk umpan balik harian.

152 Perancang Pelatihan


7.14

Semua informasi dari langkah-langkah sebelumnya harus dijadikan pertimbangan –


siapa peserta saya, apa yang mereka perlukan, apakah tersedia sumber daya, dll.
Berdasarkan informasi ini satu agenda pelatih bisa dikembangkan.

Mengapa merancang satu agenda pelatih sangat menantang?


Merancang harus menjadi tugas paling menantang dalam siklus pelatihan. Tetapi
banyak pelatih tidak mengetahui di mana harus mulai, bagaimana berproses atau tidak
merasa perlu untuk merancang pengalaman pembelajaran yang efektif.

Fase perancangan siklus pelatihan menantang, karena memerlukan:


● pengetahuan mengenai berbagai pilihan rancangan yang tersedia;
● ketrampilan dalam menggunakannya;
● kreatifitas dalam memanipulasi berbagai pilihan untuk memperkuat keterlibatan
peserta dan membuat proses pembelajaran yang efektif
● untuk melihat gambaran keseluruhan sambil menangani detail setiap momen pem-
belajaran
● kepercayaan diri yang memungkinkan Anda untuk kreatif dan berani mengambil
risiko
● fleksibilitas dan terbuka untuk melakukan perubahan jika terjadi sesuatu di luar ren-
cana, atau jika muncul satu kesempatan yang lebih baik pada saat pelatihan
berlangsung.

Pembelajaran adalah pengalaman organik – bukannya satu pelatihan mekanis yang


sulit untuk direncanakan. Seperti pohon, pembelajaran berakar di tempat-tempat yang
paling asing dan kadang-kadang menghasilkan buah yang mengejutkan. Mungkin itulah
sebabnya mengapa pelatihan itu menarik dan, pada saat yang sama melelahkan –
dan itulah mengapa fase perancangan sangat menantang.
Salah satu tugas dalam menyusun agenda pelatih adalah mengurutkan acara
pembelajaran. Proses mengurutkan acara pembelajaran ini merupakan campuran dari
berbagai komponen, dimana sebagian adalah logika, sebagian pengalaman, sebagian
intuisi dan sebagian akal sehat yang baik. Mengurutkan, atau memutuskan apa yang
muncul selanjutnya, merupakan kepedulian mikro maupun makro. Agenda pelatih
adalah alat untuk bekerja dari makro turun ke tingkat mikro.

Bagaimana mengembangkan satu agenda pelatih?


Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada banyak jalan pembelajaran dan kare-
nanya ada banyak cara untuk mengurutkan agenda pembelajaran, yang belum tentu
terbaik bagi setiap pembelajar. Setiap pembelajar mempunyai caranya sendiri-sendiri.
Berikut ini adalah pendekatan yang disarankan;
1. Prioritaskan dan pilih keperluan pelatihan. Suatu rancangan akan memiliki risiko
tertinggi apabila program dirancang terlalu padat. Karenanya sangat penting untuk
membedakan antara apa yang pembelajar:

Perancang Pelatihan 153


7.15

● Apa yang pembelajar harus pahami atau harus kuasai


● Apa yang pembelajar bisa pahami atau kuasai
● Apa yang pembelajar mampu pahami atau kuasai
Segala sesuatu yang harus diketahui atau dikuasai oleh pembelajar harus di-
sertakan dalam pelatihan Anda. Sedangkan untuk hal-hal yang bisa pembelajar
pahami atau bisa kuasai, boleh disertakan beberapa saja. Sedangkan untuk
hal-hal yang pembelajar mampu pahami atau mampu kuasai, boleh disertakan
lebih sedikit lagi.
2. Setelah memilih, Anda harus mulai mengurutkan topik-topik berdasarkan waktu
yang tersedia. Satu cara mengurutkan adalah dengan menemukan kerangka utama
dari alur keseluruhan pelatihan Anda. Satu kerangka utama akan membantu Anda
untuk merancang satu alur logis dan membantu Anda untuk mengaitkan sesi-sesi
selama penerapannya. Selain itu, bagi pembelajar, kerangka utama akan memban-
tu untuk membangun pengetahuan dan keterampilan berdasarkan apa yang mere-
ka pelajari dari hari ke hari. Pendekatan pengurutan yang biasa dilakukan adalah:
● dari umum ke spesifik
● dari kongkrit ke abstrak
● dari yang diketahui ke yang tidak diketahui
● dari sederhana ke yang lebih kompleks
● mengikuti satu organisasi atau proses logis yang sudah ada; sebagai contoh
adalah siklus perencanaan projek
● mengikuti aturan penampilan pekerjaan; sebagai contoh membuat satu pembibi-
tan.
3. Bagi topik-topik mengikuti alur umum berdasarkan waktu yang disediakan untuk
pelatihan. Sebagai contoh jika itu adalah pelatihan tiga minggu, bagi topik-topik
selama tiga minggu dengan cara yang logis. Kemudian bagi topik-topik berdasarkan
hari dalam setiap minggu, sampai akhirnya bagi topik-topik dalam setiap hari menja-
di sesi-sesi.
4. Tulis waktu, topik-topik, tujuan dan bahan-bahan untuk setiap sesi dalam satu
agenda pelatih.
5. Ulas dan lebih baik lagi diskusikan agenda pelatih pertama Anda untuk memastikan
bahwa:
● Programnya tidak berlebihan
● Mempertimbangkan hari dan minggu pelatihan: periode istirahat setelah makan
siang, hari keempat dalam minggu, perasaan Jumat sore dll.
● Kesempatan untuk humor dan bergembira disertakan seperti icebreakers, pem-
buka, kesenian, musik, teka-teki, permainan dan pergerakan.
● Aktifitas yang lebih ‘mengancam’ (permainan peran, fish bowls, dan tipe-tipe
energizers tertentu) jangan diletakkan di awal program.
● Dukungan bahan untuk setiap sesi, seperti lembar kerja, instrumens, dan quiz
untuk memeriksa pemahaman.

154 Perancang Pelatihan


7.16

Ringkasnya, perancangan satu program pelatihan adalah dasar dari efektifitas


program. Ini seperti rencana seorang arsitek untuk membangun sebuah rumah.
Itulah sebabnya mengapa rancangan setiap aktifitas pelatihan memerlukan perha-
tian.

Mengembangkan satu agenda Pelatih Latihan


Latihan
1. Langkah pertama adalah menulis semua kebutuhan pelatihan atau topik-topik
pelatihan pada post-its terpisah. Anda bisa menggunakan post-its yang berbeda
warnanya untuk membedakan berbagai tipe dari topik atau kebutuhan pelatihan.
Prioritaskan dan pilih keperluan pelatihan Anda, dengan menggunakan alat berikut
ini :
● Harus dipahami atau dikuasai
● Bisa dipahami atau dikuasai
● Mampu dipahami atau dikuasai

2. Langkah berikutnya adalah mengembangkan


satu alur keseluruhan atau kerangka utama, den-
gan mengurutkan keperluan pelatihan. Banyak pelatih
yang merancang alur pelatihan yang berbasis pada kepentingan pelatih. Sekarang
coba balik, bayangkan dari sisi peserta pelatihan. Caranya dengan mengurutkan
topik dari:
● umum ke spesifik
● dari kongkrit ke abstrak
● dari yang diketahui ke yang tidak diketahui
● dari sederhana ke yang lebih kompleks
● mengikuti satu organisasi atau proses logis yang sudah ada; sebagai contoh
adalah siklus perencanaan projek
● mengikuti aturan penampilan pekerjaan; sebagai contoh membuat satu
pembibitan.

3. Selanjutnya, masukkan urutan topik yang sudah dirancang, ke dalam waktu pelati-
han, sesuaikan dengan jumlah hari, minggu atau bulan (termasuk pelatihan di
dalam ruang kelas dan di lapangan). Mulailah dengan gambaran umum, lalu
fokus pada satu minggu, lalu pada satu hari, dan terakhir, bagi topik per sesi. Cara
termudah untuk melakukannya adalah dengan menggambar tabel jadwal pelatihan
Anda di kertas flip chart, dan Anda menempelkan post-its dan bisa memindah-min-
dahkannya agar bisa menghasilkan urutan yang paling logis. Ketika melakukannya,
mungkin Anda akan mengkaji ulang langkah pertama dan kedua, dan menanyakan
kembali, apakah topik yang dipilih betul-betul penting ? Apakah proses ini adalah
proses yang terbaik ? Apakah kita membutuhkan waktu yang lebih lama ?

Perancang Pelatihan 155


7.17

SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU

Pagi

Siang

4. Setelah Anda puas dengan alur secara umum, maka sekarang waktunya untuk
mengisi setiap sesi dengan lebih detail. Tulislah waktu yang diperlukan, apa top-
iknya, apa tujuannya, dan bahan-bahan yang diperlukan untuk setiap sesi. Anda
bisa menggunakan format pada halaman selanjutnya.

5. Tulis alur agenda Anda pada flipchart agar bisa dibahas oleh anggota tim fasilitator
yang lain, atau oleh reviewer yang Anda undang.

Agenda Pelatih

Hari: _______________

Waktu Sesi/ Topik Metode Tujuan Bahan

156 Perancang Pelatihan


7.18

Sesi Perancangan Permainan

Pada akhir sesi peserta... Tujuan:



✔ Akan menyadari bahwa segala sesuatu akan berhubungan dengan hal yang lain,
terutama ketika Anda merancang satu sesi, hari, modul, atau kursus pelatihan.

✔ bisa menentukan elemen-elemen utama yang perlu disesuaikan satu sama lain.

✔ menyadari pentingnya metode partisipatif dalam mencapai tujuan pembelajaran,
dan bukan sekedar memperoleh pengetahuan. Selain itu penting disadari bahwa
metode partisipatif perlu lebih banyak waktu sehingga topik yang dipelajari menjadi
lebih sedikit, karenanya harus dipilih.

1. Flip chart yang berisi kerangka kerja dan elemen-elemen sesi, yang diperbesar dan Bahan-bahan:
difotokopi untuk peserta pada kertas warna yang berbeda. Setiap kelompok akan
memperoleh warna yang berbeda.
2. lem
3. foto kopi hand out

1.5 sampai 2 jam Waktu:

1. Perkenalkan bahwa sebelum peserta bekerja untuk menerapkan rancangan sesi Langkah-langkah
yang telah disusunnya sendiri, maka mereka akan diminta untuk berpartisipasi
dalam permainan. Periksa pemahaman peserta terhadap sesi (seperti waktunya:
rata-rata lamanya 1-3 jam). Perkenalkan permainannya sebagai satu metode pem-
belajaran. Permainan seringkali menyenangkan untuk dimainkan dan jika dirancang
dengan baik bisa membangkitkan banyak pembelajaran.
2. Curah pendapat
3. Bandingkan proses merancang suatu sesi dengan proses membuat sup. Ketika
membuat sup, Anda akan memulai dengan mempersiapkan banyak bahan, yang
akan dicampur sedemikian rupa agar menjadi sup yang enak, dan cocok dengan
makanan yang lain.
4. Lakukan curah pendapat cepat untuk menjawab pertanyaan Apa yang menjadi
bahan-bahan utama suatu sesi pelatihan? Dapatkan kategori utama: peserta,
waktu, metode, isi, tujuan.
5. Perancangan permainan perkenalkan permainan berikut:
● Jelaskan bahwa setiap kelompok akan menerima satu set tujuan, topik-topik,
metode & waktu yang terbatas.
● Katakan bahwa tim bisa menyusun dan membuat kombinasi atas bahan-bahan
sesi pelatihan. Yang tidak boleh diubah hanya dua, yakni: judul (penguasaan
tanah atau PRA) dan waktu (2.5 jam) dari sesi
6. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas 4 atau 5 orang. Berikan
waktu 30 menit untuk permainan. Setelah itu minta peserta untuk memamerkan
hasilnya.
7. Undang peserta untuk membaca hasil dari kelompok lain, dan gunakan post its
untuk mengomentarinya.

Perancang Pelatihan 157


7.19

8. Pimpin satu diskusi pleno dengan menanyakan prosesnya kepada peserta;


Bagaimana cara mereka memulai? Bagaimana cara mereka melanjutkan? Apa
yang paling membangkitkan diskusi?
9. Teruskan diskusi mengenai hasil kelompok. Periksa apakah
● jumlah/tipe tujuan layak untuk dicapai dalam waktu yang tersedia,
● topik-topik dan metode yang dipilih dapat mencapai tujuan,
● waktu total tidak terlampaui dan
● metode sesuai untuk kelompok sasaran.
Tanyai peserta apa yang mereka pelajari dengan melakukan latihan ini. Harapannya
mereka dapat menyimpulkan bahwa sulit sekali untuk menyesuaikan semua ele-
men agar cocok satu sama lain. Dan juga peserta menyadari bahwa semakin par-
tisipatif metode yang digunakan maka akan semakin sedikit topik-topik yang bisa
dicakup.
10. Tutup dengan menjelaskan tentang pabrik perancangan. Tekankan bahwa untuk
merancang satu sesi, satu hari, satu modul, satu kursus atau bahkan satu pro-
gram pelatihan lengkap, kita harus memainkan permainan yang sama, seperti yang
sudah kita coba barusan. Cobalah untuk mengatur semua elemen-elemen seefektif
mungkin, agar tujuan bisa tercapai.
11. Jika waktu memungkinkan, refleksikan apakah permainan ini bisa digunakan sebagai
suatu metode pelatihan.
12. Bagikan hand out.

Catatan: Permainan ini adalah suatu latihan yang sangat efektif bagi peserta agar mereka bisa
mencampur bahan-bahan utama suatu sesi. Peserta mengungkapkan bahwa latihan ini
sangat berguna untuk mereka sebagai cara untuk mempersiapkan perancangan sesi-
sesi mereka sendiri, dengan mempertimbangkan bahan-bahan yang sudah tersedia.

158 Perancang Pelatihan


7.20

Permainan Perancangan Latihan

Pengantar: merancang satu sesi

Penguasaan tanah / partisipatory rural appraisal (PRA) adalah satu konsep penting
dalam pengelolaan hutan partisipatif. Karenanya pelatih memutuskan untuk menam-
bah satu sesi dua setengah jam dalam pelatihan dua minggu untuk penyuluh komuniti
forestri. Pesertanya adalah pekerja lapangan yang tidak terbiasa duduk di satu ruang
kelas dan menyimak terlalu lama. Mereka menyukai pengalaman langsung.
Anda diminta sebagai anggota tim untuk merancang sesi ini, sesuai dengan ide-ide
Anda. Anda bebas memilih tujuan, topik-topik, dan metode yang sesuai untuk meran-
cang sesi seefektif mungkin, tetapi tidak boleh lebih dari 2.5 jam.
Anda harus melakukannya selama 30 menit. Tempelkan elemen-elemen yang ter-
pilih dengan menggunakan kerangka kerja berikut ini dan tulis argumentasi Anda untuk
kombinasi elemen yang spesifik.

Judul sesi:

Waktu: dua setengah jam

Tujuan:

Topik: Metode dan Waktu

Alasan memilih topik dan metode, serta keterkaitannya satu sama


lain:

Perancang Pelatihan 159


7.21

Rancangan Permanian tentang Tenure (Penguasaan) Latihan

# Perbesar & gunting menjadi potongan lebih kecil


(Gunakan warna-warna berbeda untuk membedakan tujuan, topik-topik &
metode)

Tujuan
● Bisa menjelaskan perbedaan antara akses terbuka (open access), rezim kepemilikan
pribadi (private property) dan rezim kepemilikan bersama (common property)
● bisa menjelaskan bahwa penguasaan tanah tidak hanya mencakup kepemilikan,
melainkan juga mencakup semua pengaturan, aturan dan regulasi berhubungan
dengan akses, penggunaan dan pengendalian sumber daya
● bisa mendaftar paling kurang dengan 5 cara, tentang isu penguasaan tanah dan
keselamatan sumber daya, dalam pengelolaan hutan di wilayah kerja mereka
sendiri
● bisa menanyakan pertanyaan yang sesuai tentang penguasaan tanah ketika bera-
da di lapangan

Topik-topik
● perbedaan antara kepemilikan dan penguasaan tanah
● kompleksitas sistem penguasaan tanah: sumber daya yang berbeda dalam bagian
hutan yang sama,mungkin menjadi ‘milik’ untuk orang berbeda. Dan orang berbeda
mungkin memiliki hak berbeda atas sumber daya yang sama.
● Karakteristik penguasaan: dinamika dan perkembangan karena hak bisa dirund-
ingkan dan harus diakui
● perbedaan antara aturan dan regulasi formal (de jure) dan informal (de facto)
● pentingnya pengakuan atas hak adat dan praktek-praktek pengelolaan sumberdaya
alam yang dimiliki oleh penduduk desa
● pentingnya penguasaan tanah dalam pengelolaan hutan
● perbedaan antara “akses terbuka” dan rezim kepemilikan bersama, kepemilikan
negara dan kepemilikan pribadi atau kepemilikan individual
● menilai penguasaan tanah
● mengajukan pertanyaan yang tepat tentang penguasaan tanah

Metode dan waktu


● 15 menit pemanasan/ pengantar
● 15 menit perumusan dan penutup
● 15 menit kuliah pendek
● 15 menit curah pendapat
● 15 menit kelompok kecil
● 30 menit kuliah
● 30 menit curah pendapat
● 30 menit video
● 1 jam diskusi fishbowl
● 1 jam kuliah

160 Perancang Pelatihan


7.22

● 1 jam berbagi pengalaman selama kerja kelompok


● 1 jam latihan dalam kelompok
● 1 jam studi kasus dalam kelompok kecil
● 1 jam permainan peran
● 2 jam permainan penguasaan

Rancangan Permainan untuk Memperkenalkan PRA Latihan

# Perbesar & gunting menjadi potongan lebih kecil


(Gunakan warna-warna berbeda untuk membedakan tujuan, topik-topik &
metode)

Tujuan
● Bisa menjelaskan paling kurang 5 perbedaan antara riset konvensional dan metode
partisipatif
● Bisa mendaftar paling kurang 3 keuntungan dan 3 risiko metode partisipatif
● Bisa mendaftar paling kurang 4 alat partisipatif dan menjelaskan tujuan setiap alat
● Bisa memilih alat yang sesuai untuk beberapa kasus
● Bisa menjelaskan sikap apa yang diperlukan agar berhasil menerapkan metode par-
tisipatif
● Bisa melakukan wawancara semi-struktural

Topik-topik
● Perbedaan antara metode konvensional dan partisipatif
● Perbedaan antara PRA/RRA
● Keuntungan dan risiko metode partisipatif
● wawancara semi-struktural
● Kotak alat
● Pentingnya metode partisipatif dalam pengelolaan hutan partisipatif
● Peran dan sikap tim PRA dan penduduk desa
● Jender

Metode dan waktu


● 15 menit pemanasan/ pengantar
● 15 menit perumusan dan penutup
● 15 menit kuliah pendek
● 15 menit curah pendapat
● 15 menit kelompok kecil
● 15 menit drama
● 30 menit kuliah
● 30 menit curah pendapat
● 30 menit video

Perancang Pelatihan 161


7.23

● 1 jam diskusi fishbowl


● 1 jam kuliah
● 1 jam berbagi pengalaman selama kerja kelompok
● 1 jam latihan dalam kelompok
● 1 jam studi kasus dalam kelompok kecil
● 1 jam permainan peran
● 2 jam permainan PRA

Pabrik Perancangan Pelatihan hand Out

Selama merancang satu program pelatihan, acara, aktifitas, modul atau sesi,
berikut ini elemen-elemen yang harus dipertimbangkan dan dilihat secara terintegrasi:

MENGAPA
Tujuan

APA BERAPA LAMA/


SIAPA
Isi OLEH SIAPA
Peserta
Topik-topik Organisasi & Fasilitas

BAGAIMANA
Monitoring & metode, alat & teknik Konteks
Evaluasi Lingkungan

162 Perancang Pelatihan


7.24

● Peserta latar belakang, pengalaman, keperluan pembelajaran? ●


● Tujuan mengapa pelatihan ini dibutuhkan, apa yang ingin dicapai
dari pelatihan ini?
● Isi & Topik-topik Isu apa yang perlu dilatih?
● Metode, alat & teknik bagaimana hal ini bisa dilatihkan?
● Organisasi & fasilitas Pemilihan waktu, lamanya, kekuatan & kelemahan
pelatih, logistik, peralatan
● Konteks, Lingkungan Segala sesuatu di sekeliling pelatihan yang bisa mempe-
ngaruhi pelatihan seperti cuaca (hujan, temperatur), gang-
guan yang mungkin berasal dari adanya tanggung jawab
peserta atas pekerjaan di kantornya
● Monitoring & Evaluasi penilaian terhadap semua yang disebut di atas, baik
sebelum, selama dan setelah pelatihan

Gaya Pembelajaran dan Perencanaan Sesi

Pada akhir sesi peserta … Tujuan:



✔ Bisa menjelaskan alur dan logika dari siklus pembelajaran berdasar pengalaman

✔ Mengenali fase-fase siklus pembelajaran berdasar pengalaman dalam perancangan
sesi

1. Transparansi atau flip charts tentang masalah komputer dan siklus pembelajaran Bahan-bahan:
berdasar pengalaman
2. Flipcharts dengan 4 contoh sesi terpilih; masing-masing menunjukkan kejelasan
suatu alur sesi yang dimulai pada titik masuk yang berbeda dari siklus pembela-
jaran berdasar pengalaman
3. Handout yang difotokopi

2.5 jam Waktu:

1. Jelaskan bahwa sebelum peserta merancang sesi mereka sendiri, Anda akan mem- Langkah-langkah
perkenalkan alat lain yang bisa membantu mereka untuk meragamkan gaya sesi
dan membuatnya lebih kreatif.
2. Hubungkan dengan prinsip pembelajaran orang dewasa. Ingatkan mereka bahwa
untuk semua orang dewasa, pembelajaran berdasar pengalaman dan pembela-
jaran dengan melakukan adalah aspek yang sangat penting dalam pembelajaran.
Jelaskan bahwa walaupun prinsip-prinsip mengenai pembelajaran bisa sama untuk
setiap orang, kita juga memiliki kecenderungan tertentu tentang bagaimana cara
belajar yang diinginkan.
3. Tunjukkan contoh komputer (lihat transparansi pertama) dan buat daftar sekilas
tentang tanggapan dan jelaskan bahwa setiap orang memiliki satu gaya yang

Perancang Pelatihan 163


7.25

lebih diminati dalam belajar memecahkan masalah. Beberapa orang suka mulai
dengan coba-coba, yang lainnya lebih suka berefleksi, berpikir atau menerapkan.
4. Jelaskan bahwa pembelajaran dapat digambarkan sebagai satu proses bekerja
melalui berbagai langkah yang ada di dalam siklus pembelajaran berdasar pengala-
man. Jelaskan bahwa hal itu adalah alat bantu yang sangat berguna bagi pelatih
untuk merancang sesi mereka.
5. Tampilkan rancangan sesi contoh, dan minta pada mereka, secara berkelompok,
untuk menggambar siklus pembelajaran, dengan menunjukkan di manakah sesi
awal dan akhir dari siklus tersebut.
6. Minta pada peserta untuk menjelaskan bagaimana seharusnya pelatih bisa meng-
gunakan siklus tersebut dalam merancang suatu sesi pelatihan.
7. Jelaskan bahwa mungkin saja melatih topik yang sama dengan 4 cara yang berbe-
da sesuai dengan gaya pembelajaran yang berbeda. Bagikan latihan dan minta
peserta, secara berkelompok, mendefinisikan di mana setiap kasus dimulai dalam
siklus pembelajaran (kasus 1: instruksi, kasus 2: refleksi, kasus 3: pembelajaran
mandiri, kasus 4: belajar dengan melakukan).
8. Ringkaskan, dan sampaikan dua konsekuensi penting yang diperoleh dari latihan
yang baru dilakukan tersebut (lihat hand out).
9. Bagikan hand out.

Catatan: Perancangan sesi adalah satu aktifitas yang sangat kongkrit yang dapat dikaitkan de-
ngan siklus pembelajaran berdasar pengalaman. Seringkali hal ini dianggap abstrak.
Inilah cara yang baik untuk menunjukkan betapa bergunanya alat ini bagi pelatih.

Bagaimana cara memecahkan Masalah Komputer ini? Over head

Suatu hari, ketika Anda sedang menggunakan komputer, tiba-tiba komputer Anda rusak.
Apa yang pertama-tama akan Anda lakukan untuk memecahkan masalah ini ?

1. Mencari dalam manual dan berusaha menemukan pemecahan masalah

2. Menjalankan help program dan mempelajari dari demostrasi yang diperlihatkan,


bagaimana pemecahannya.

3. Tetap mencoba memencet berbagai tombol dengan harapan bahwa masalah bisa
terpecahkan.

4. Duduk sejenak dan berusaha mengingat kembali cara yang pernah Anda lakukan
ketika menemui masalah yang sama.

164 Perancang Pelatihan


7.26

Siklus Belajar dari Pengalaman Over head

Terbuka terhadap
pengalaman baru. Meng- Berpikir, Bermeditasi
hubungkan dengan pengalaman Mempertimbangkan,
orang lain di masa lalu dan Menemukan,
sekarang Mencerna informasi,
Berpikir keras,
Memperjelas,
Belajar sambil mencoba,
Memahami,
Menerapkan, Uji coba (trial
Menguras otak
dan error) Bereksperimen
PENGALAMAN

PRAKTEK REFLEKSI

KESIMPULAN

Mengeneralisasi, Berpikir,
Menganalisa Mengidentifikasi isu kunci
atau hal-hal penting, Meletakkan semua hal
dalam satu kerangka, Membentuk
konsep atau ide baru

Sesi yang sama dirancang dengan 4 cara yang berbeda Latihan


untuk mendukung gaya pembelajaran yang berbeda

Berikut ini adalah contoh empat sesi, yang semuanya memperkenalkan pen-
dekatan penyelesaian konflik yang mendukung gaya pembelajaran yang berbeda.
Tentukan gaya pembelajaran mana yang bisa digunakan untuk setiap contoh.

● Kasus 1
1. Pelatih menjelaskan karakteristik dari tiga pendekatan yang berbeda dalam
penyelesaian konflik.
2. Peserta mendapat tiga studi kasus mengenai penyelesaian konflik dan diminta
untuk mengidentifikasi pendekatan apa yang dipergunakan dalam setiap kasus.
3. Peserta bertukar pengalaman mengenai penyelesaian konflik yang mereka
lakukan dalam pekerjaan mereka sendiri.
4. Peserta merefleksikan bagaimana mereka menghubungkannya dengan tiga pen-
dekatan yang telah diperkenalkan.

Perancang Pelatihan 165


7.27

● Kasus 2
1. Peserta melakukan curah pendapat berdasarkan pengalaman mereka mengenai
apa yang penting dalam penyelesaian konflik.
2. Dalam kelompok kecil peserta merefleksikan hasil curah pendapat dan men-
ganalisis untuk membedakan tiga pendekatan yang terdapat dalam hasil curah
pendapat tersebut.
3. Dalam pleno, hasilnya didiskusikan dan tiga pendekatan tersebut didiskusikan
dan diberi nama.
4. Peserta kemudian menonton video mengenai konflik dan mengidentifikasikan pen-
dekatan yang mana yang tepat untuk memecahkan masalah tertentu.

● Kasus 3
1. Untuk pekerjaan rumah, peserta membaca sebuah artikel mengenai tiga pen-
dekatan penyelesaian konflik.
2. Pada hari selanjutnya pelatih memandu satu diskusi pleno untuk merumuskan
ketiga pendekatan tersebut.
3. Hal tersebut diikuti dengan satu latihan pendek mengenai tiga studi kasus
penyelesaian masalah dan peserta diminta untuk mengidentifikasikan pen-
dekatan mana yang dipakai dalam setiap studi kasus.
4. Peserta bertukar pengalaman mengenai penyelesaian konflik dalam pekerjaan-
nya.

● Kasus 4
1. Pelatih memulai satu permainan simulasi, yang menciptakan konflik dalam
kelompok, yang harus mereka pecahkan.
2. Peserta mencoba cara yang berbeda utuk menyelesaiakan masalah.
3. Setelah simulasi berakhir, pelatih membantu kelompok untuk merefleksikan pen-
galaman melalui satu diskusi pleno .
4. Pada akhir refleksi, pendekatan-pendekatan yang berbeda diidentifikasikan.

Siklus Pembelajar dari Pengalaman Over head

David Kolb, seorang psikolog perkembangan, telah mengembangkan satu cara pan-
dang terhadap cara pembelajaran orang dewasa sebagai satu proses (‘experiential
process’). Pembelajaran dalam proses ini dilihat sebagai satu siklus pembelajaran
empat tingkat: pengalaman kongkrit, pengamatan reflektif, konseptualisasi abstrak, dan
percobaan aktif:

166 Perancang Pelatihan


7.28

Seorang pembelajar, supaya efektif, memerlukan empat kemampuan yang berbeda:


1. Dia harus mampu melibatkan diri secara penuh, terbuka dan tanpa bias ke dalam
pengalaman baru,
2. Dia harus mampu berrefleksi dan mengamati pengalaman tersebut dari berbagai
perspektif
3. Dia harus mampu mencip-
PENGALAMAN
takan konsep yang meng-
integrasikan pengalaman-
nya ke dalam teori logis,
dan PRAKTEK REFLEKSI
4. dia harus mampu menggu-
nakan teori tersebut untuk
membuat keputusan dan
KESIMPULAN
memecahkan masalah.

Dengan kata lain, pembelajaran bisa dilihat sebagai satu proses ketika seseorang
mengalami sesuatu secara langsung, merefleksi pengalaman sebagai sesuatu yang
baru atau berhubungan dengan pengalaman yang lain, dan menggunakan konsep
dalam tindakan yang berurutan sebagai satu petunjuk perilaku. Di luar keempat
langkah tersebut orang menurunkan satu rangkaian baru pengalaman yang menuju
pada pengulangan siklus pembelajaran.

Perancang Pelatihan 167


7.29

Gaya Pembelajaran hand Out

Apakah gaya pembelajaran itu?


Tidak bisa disangkal bahwa pembelajaran adalah pengalaman yang sangat individ-
ual. Baik pengalaman pembelajaran dan hasil dari pengalaman pembelajaran, sangat
tergantung pada karakteristik minat pembelajar. Dengan mengikuti siklus pembelajaran
berdasar pengalaman sangat mungkin untuk mengidentifikasi empat prinsip gaya pem-
belajaran. Sebuah uraian ringkas mengenai berbagai tipe pembelajar disajikan di bawah
ini.
Aktifis Reflektor
pendekatan Pendekatan
Belajar sambil refleksi
melakukan

PENGALAMAN

PRAKTEK REFLEKSI

KESIMPULAN

Teoris
Pragmatis pendekatan
pendekatan pembelajaran
instruksi mandiri

Aktifis Reflektor
● Unggul dalam melakukan sesuatu ● unggul dalam kemampuan imajinatif
● Pengalaman baru, kesempatan baru dan ● senang memperhatikan atau berpikir
masalah baru (permainan, bermain tentang aktifitas
peran, dll.) ● diberi kesempatan berpikir sebelum
● berada di panggung (memimpin perte- bertindak
muan, dll.) ● investigasi dan riset
● mengembangkan ide tanpa memper- ● mengulas situasi
hatikan hambatan hambatan praktisnya, ● mencapai keputusan sendiri tanpa
pengambil resiko tekanan
● cenderung menyelesaikan masalah de-
ngan uji coba (trial and error)

Pragmatis Teoretis
● unggul dalam praktek penerapan ide ● unggul dalam menciptakan model teoritis
● umpan balik dari praktisi yang berhasil ● menguji metodologi dan asumsi
● kesempatan untuk menerapkan akan ● tidak begitu memperhatikan kegunaan
memberi solusi terbaik bagi satu praktis dari teori
masalah tertentu

168 Perancang Pelatihan


7.30

Dua komentar perlu dibuat mengenai generalisasi gaya pembelajaran. Meskipun


setiap orang memiliki kecenderungan gaya pembelajaran tertentu, pilihan dalam satu
situasi tertentu mungkin berbeda, tergantung pada tugas dan topiknya. Contohnya
seseorang yang sedang mempelajari program komputer mungkin cenderung melakukan
trail and error, padahal biasanya dia merasa lebih nyaman bekerja berdasarkan pen-
galaman sendiri ketika mengikuti sesi pelatihan tentang keterampilan preseentasi.
Yang kedua, hampir semua orang telah dididik dengan pendekatan instruksi selama
bertahun-tahun di sekolah.

Mengapa kita harus menyadari adanya perbedaan gaya pembelajaran dalam per-
ancangan pelatihan ?
Memahami gaya-gaya pembelajaran ini, termasuk memahami konsekuensinya
dalam memilih dan merencanakan metode latihan, akan membantu kita untuk membu-
at pelatihan menjadi lebih efisien. Dalam setiap latihan, peserta akan mewakili campu-
ran dari gaya pembelajaran tersebut. Sebagai seorang pelatih penting untuk menggu-
nakan ke-4 pendekatan tersebut selama training. Jika Anda tidak sadar mengenai vari-
asi pendekatan tersebut maka kemungkinan besar Anda akan menonjolkan gaya pem-
belajaran yang lebih Anda sukai.

Bagaimana kita dapat menggunakan pengetahuan tentang gaya pembelajaran ini


untuk merancang pelatihan ?
● Ragamkan pendekatan dan metode pembelajaran selama merancang latihan
Anda, perhitungkan semua gaya pembelajaran
● Coba rancang sesi yang sama dengan menggunakan pendekatan yang berbeda
agar, Anda bisa tertantang untuk berpikir lebih kreatif
● Coba lalui ke-4 tahap siklus pembelajaran untuk setiap topik baru.

Bagaimana memilih metode mengajar dengan memperhatikan berbagai gaya pem-


belajaran

Aktifis Reflektor
● Paling baik belajar dengan ● Paling baik belajar dalam
menggunakan metode suatu situasi dimana dia
seperti: bisa menjadi pengamat
● Diskusi kelompok atau reflektor:
● Projek ● Curah pendapat mengenai
● Permainan peran pengalaman sendiri
● Simulasi ● Merefleksi simulasi atau
permainan peran

Pragmatis Theoris
● Paling baik belajar dari ● Paling baik dengan belajar
contoh khusus dan keter- mandiri seperti:
libatan seperti: ● Pekerjaan rumah
● latihan ● Menganalisis studi kasus

Perancang Pelatihan 169


7.31

Memperkenalkan Tujuan Pembelajaran

Tujuan: Pada akhir sesi peserta …



✔ Bisa menyebutkan paling kurang 3 alasan penulisan tujuan pembelajaran

✔ Bisa membedakan tujuan pembelajaran yang berorientasi pengetahuan, ketrampilan,
dan sikap

✔ Bisa menjelaskan apa yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran yang SMART.

Bahan-bahan: 1. Flipchart dengan tujuan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang tercampur*
2. Fotokopi handout

Waktu: 1 jam

Langkah-langkah 1. Perkenalkan sesi ini dengan menjelaskan bahwa mengembangkan tujuan pembela-
jaran adalah langkah pertama dalam merancang satu sesi atau latihan.
2. Tanyakan kepada peserta apa yang mereka pikir menjadi tujuan dari pembelajaran
ini.
3. Setelah hal tersebut diklarifikasi, lakukan curah pendapat dengan cepat mengenai
mengapa penting bagi mereka untuk merumuskan tujuan pembelajaran.
4. Jelaskan bahwa ada tiga jenis tujuan pembelajaran. Ketiganya tergantung dari apa
peserta ingin pelajari: pengetahuan, ketrampilan atau sikap.
5. Tanyakan kepada mereka apa yang dimaksud dengan pengetahuan, ketrampilan
dan sikap:
● Pengetahuan: adalah informasi, teori, konsep, fakta yang harus diketahui peserta
● Ketrampilan: adalah hal yang semestinya bisa dilakukan peserta termasuk
ketrampilan fisik, komunikasi dan ketrampilan
● Sikap: adalah pikiran, perasaan yang harus dimiliki peserta mengenai orang, ide-
ide dan pengalaman, seperti, rasa hormat, kepercayaan, kepedulian, kepekaan,
kesediaan untuk mendengar, kesabaran, dll.
6. Tunjukkan flipchart dengan tujuan yang tercampur, dan undang peserta secara
berkelompok, untuk memutuskan apakah ada yang disebut tujuan pengetahuan,
ketrampilan atau sikap. Diskusikan hasilnya secara ringkas.
7. Jelaskan bahwa tujuan pembelajaran harus memenuhi sejumlah kriteria supaya efek-
tif, tujuan harus SMART. Tulis S M A R T pada flipchart dan minta peserta menje-
laskan apa maksudnya singkatan tersebut. Jelaskan kriterianya.
8. Bagikan handout-nya; minta mereka untuk membacanya sebelum sesi selanjutnya,
dimana mereka akan mempraktekkan cara menulis tujuan pelatihan yang SMART.

Komentar: * Contoh yang baik bisa Anda ambil dari tujuan pelatihan yang pernah Anda tulis dalam
berbagai pelatihan sebelumnya, asalkan formulasi tujuannya terumuskan dengan baik,
dan ketiga jenis tujuan pembelajaran terwakili dengan baik. Pastikan Anda memiliki
beberapa contoh yang baik berhubungan dengan sikap. Sikap adalah hal yang paling
sulit untuk diformulasikan dengan baik.

170 Perancang Pelatihan


7.32

Kebutuhan untuk membuat tujuan yang baik: over head

Mengapa menyusun tujuan pembelajaran?


● membagi tanggung jawab pembelajaran di antara pelatih dan peserta
● arah yang jelas untuk semua fasilitator, pelatih dan narasumber yang terlibat
● konsistensi dalam perancangan latihan: keterkaitan, pemilihan metode
● sebagai panduan evaluasi.

Pengingat: Apa yang dimaksud SMART?

Menulis tujuan pembelajaran hand Out

Apakah yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran?


Satu tujuan pembelajaran adalah uraian mengenai suatu pencapaian – pema-
haman, perilaku, perasaan, sikap – yang Anda harap akan bisa dicapai peserta
sebelum akhir suatu sesi. Tujuan seperti itu menggambarkan hasil yang diharapkan dari
suatu sesi, dan bukan sekedar proses dari sesi itu sendiri..

Perancang Pelatihan 171


7.33

Mengapa harus merumuskan tujuan pembelajaran untuk setiap sesi?


1. Tujuan adalah dasar dari setiap perancangan sesi.
Jika tujuan tidak jelas, maka dasar untuk memilih atau merancang sesi, seperti isi
dan metode, juga tidak kuat. Jika Anda tidak tahu ke mana mau pergi, maka
bagaimana Anda bisa tahu bagaimana cara mencapai tujuan tersebut? Menulis
tujuan pembelajaran memaksa Anda untuk memutuskan dan merumuskan apa
yang benar-benar diperlukan oleh peserta, secara tepat dan pasti.

2. Tujuan bisa digunakan untuk menguji hasil.


Alasan kedua mengapa tujuan perlu didefiniskan dengan tajam adalah untuk
mengetahui apakah kita
sudah mencapai hasil yang
diinginkan atau belum. Jika
Anda tidak tahu mau pergi
kemana, bagaimana Anda
tahu bahwa Anda sudah
tiba? N TARGET
3. Tujuan memberi arah yang jelas bagi peserta.
Tujuan yang baik dapat memberi gambaran kepada peserta mengenai apa yang
sedang berlangsung. Dengan tujuan yang jelas, peserta akan berpartisipasi dalam
proses pembelajaran dengan lebih baik; mereka tidak perlu menebak apa yang akan
dihasilkan.

Bagaimana cara merumuskan tujuan pembelajaran secara spesifik?


Satu tujuan pembelajaran yang berguna bisa menjawab tiga pertanyaan berikut:
1. Pencapaian: kemampuan apa yang harus bisa dilakukan peserta pada akhir sesi?
2. Kondisi: dalam kondisi seperti apa, tujuan dapat tercapai?
3. Kriteria: sebaik apa hal itu harus dilakukan?

Contoh-contoh tujuan pembelajaran pengetahuan, ketrampilan dan sikap

Berbasis pengetahuan (informasi, teori & konsep):


● Mengacu pada daftar metode latihan, peserta akan mampu mengklasifikasi
metode pelatihan ke dalam metode pelatihan yang berpusat pada pembelajar dan
peserta.
● Setelah sesi ini peserta akan mampu menulis tiga tujuan secara spesifik.

Berbasis ketrampilan (mampu melakukan, termasuk ketrampilan fisik, komunikasi dan


berpikir):
● Dengan dilengkapi beberapa bahan penyuluhan multi-media, peserta akan memi-
lih dan menampilkan bahan yang sesuai untuk pelatihan kelompok.

172 Perancang Pelatihan


7.34

● Dengan diberi sejumlah perlengkapan pelatihan di dalam kelas, peserta akan


menunjukkan cara kerja (paling kurang) tiga perlengkapan.

Berbasis sikap (pemikiran, perasaan terhadap orang, ide-ide dan pengalaman-pengala-


man):
● Seusai sesi peserta akan mengumpulkan 10 fakta pendukung yang ditulis dalam
paragraf yang menarik.
● Peserta akan memiliki sikap yang baik terhadap komuniti forestri yang bisa dilihat
dari tanggapan yang mereka sampaikan dalam kuesioner.

Ide mengenai kata kerja yang digunakan dalan tujuan pembelajaran pengetahuan,
ketrampilan dan sikap

Kata Kerja untuk Pengetahuan

menerapkan memutuskan mengenali menginterpretasi mengingat


menugaskan mendefinisikan memperkirakan membenarkan mengulang
meratakan menunjukkan mengevaluasi menyebut memilih
mengklasifikasi merancang menguji menyiapkan menyebutkan
membandingkan mendiagnosis menjelaskan mengkuali- meringkas
menyimpulkan membedakan mengidentifikasi fikasi
mengontraskan mendiskusikan menggambarkan menilai

Kata kerja untuk perasaan dan sikap

menerima merubah berseng- membenarkan bertanya


mendukung memilih keta keberatan merekomendasi
menyetujui mengikuti mengeva- mengamati menolak
berargumen menyesuaikan luasi
menyepakati bekerjasama mengun- mengorganisasi meminta
berusaha mengritik tungkan berpartisipasi menolak
menghadiri mendebat mengikuti bertahan kehendak
menghindari memutuskan mempengaruhi memuja menanggapi
mengimbangi bertahan memulai cenderung mencari
mempercayai mengabdi bergabung mempromosikan berbagi
menantang menunjukkan mengadili memrotes mendukung
mengejar sukarela

Kata kerja untuk ketrampilan

menyesuaikan menghubungkan mengembangkan menggerakkan membaca


mengatur mengkonstruksi memandu mengoperasikan mengurangi
mendekati mengontrol menangani menampilkan memindahkan
merangkai mengkoordinasi mengelola menempatkan menghentikan
membangun menyampaikan merawat menyiapkan memindahkan
mampu mencakup mengukur memproses menggunakan
mengumpulkan mencontohkan membentuk menghasilkan menulis

Perancang Pelatihan 173


7.35

Ringkasan:
Ingat, dalam menulis tujuan pembelajaran, harus SMART. Tujuan semestinya...

S Specific (spesifik) Tujuan harus betul-betul spesifik dalam menjelaskan


And apa yang Anda inginkan dari peserta pelatihan.
Pengetahuan, keterampilan, dan sikap apa yang harus
dicapai oleh peserta pelatihan, segera setelah pelati-
han berakhir.

Shared (bersama) Tujuan tidak hanya memandu pelatih tetapi juga


berfokus pada proses pembelajaran peserta, kare-
nanya harus diberitahukan kepada peserta sejak
awal.

M Measurable (terukur) Jika tujuan tidak terukur atau tidak bisa diamati
or observable maka tujuan tidak bisa dimonitor atau dievaluasi dan
karenanya tidak berguna. Itu juga menunjukkan
bahwa tujuan yang dirumuskan, kurang spesifik.

A Attainable or Achievable Anda harus tetap mengingat latar belakang peserta,


(bisa dicapai) ketika menulis tujuan pelatihan. Peserta harus bisa
mencapai tujuan pelatihan yang tertulis.

R Result (hasil) Tujuan harus borrientasi hasil, yang mengungkapkan


oriented and hasil dari proses pembelajaran.

Realistic (realistis) Ketika menulis tujuan, pertimbangkan semua keter-


batasan praktis seperti keterbatasan waktu.

T Trainee (peserta) Tujuan harus merumuskan hasil dari proses pembela-


centered and jaran bagi peserta, dan bukannya pelatih.

Time bound (terikat Suatu tujuan harus menyebutkan kapan suatu tujuan
waktu) tercapai, pada akhir … peserta ….

174 Perancang Pelatihan


7.36

Menulis Tujuan Pembelajaran

Pada akhir sesi ini peserta mampu untuk … Tujuan:



✔ menunjukkan tujuan pembelajaran yang dirumuskan dengan baik

✔ merumuskan tujuan pembelajaran untuk rencana sesi mereka sendiri

1. overhead transparansi, dengan tujuan-tujuan yang saling terhubungkan dengan Bahan-bahan:


garis kosong untuk dirumuskan ulang dan spidol, atau flip chart dengan gambar
yang sama
2. fotokopi latihan

Dua setengah jam Waktu:

1. Perkenalan sesi ini dengan mengingatkan peserta tentang tujuan pembelajaran Langkah-langkah
SMART yang telah diperkenalkan pada sesi sebelumnya. Jelaskan bahwa selama
sesi ini mereka memiliki kesempatan untuk mempraktekkan bagaimana mengenali
dan menulis tujuan pelatihan yang SMART.
2. Bagikan latihan (adaptasikan topik dengan kelompok sasaran khusus Anda) dan
minta orang-orang secara individu atau dalam kelompok kecil untuk menentukan
apakah tujuan yang ditulis sudah memenuhi unsur SMART atau belum.
3. Setelah 10 menit kumpulkan jawaban dalam pertemuan pleno dan tuliskan di di
overhead atau flip chart.
4. Setelah menyepakati tujuan pembelajaran mana yang tidak SMART, minta pada
kelompok kecil untuk menuliskan kembali menjadi tujuan pembelajaran yang benar
menggunakan kata kerja yang didaftar dalam handout.
5. Minta setiap kelompok kecil untuk menuliskan satu frase yang sudah diperbaiki
pada over head atau flip chart. Diskusikan pernyataan yang sudah diperbaiki.
6. Jelaskan bahwa mereka kini siap untuk menulis tujuan pembelajaran untuk rancan-
gan sesi mereka sendiri. Katakan bahwa pada hari selanjutnya setiap kelompok
akan mengembangkan rancangan sesi lengkap tahap demi tahap. Merumuskan
tujuan akan menjadi langkah pertama.
7. Undang mereka untuk bekerja dalam kelompoknya. Di dalam kelompok, mereka
diminta untuk memilih satu sesi dari agenda pelatihan yang akan mereka kerjakan
besoknya, dan kemudian rumuskan tujuan pelatihan yang SMART.

Awalnya mungkin latihan ini membingungkan, sebab banyak pelatih terbiasa menulis Komentar:
tujuan instruksional tetapi bukan tujuan pembelajaran secara spesifik. Karenanya, jika
terjadi perbedaan pendapat apakah suatu pernyataan bisa diukur atau tidak, maka
kita minta orang yang mengatakan bahwa hal itu bisa diukur untuk menunjukkan
bagaimana mengukurnya. Hal ini akan menunjukkan apa yang dimaksud dengan bisa
diukur. Seperti bagaimana Anda menunjukkan bahwa Anda mengakui pentingnya
Komuniti Forestri. Mungkin seorang peserta akan menuliskan tiga alasan mengapa KF
itu penting. Dengan demikian, kita bisa menulis tujuannya menjadi “Peserta dapat
mendaftar paling sedikit tiga alasan.” Hal ini lebih baik ketimbang kita hanya menulis
“Peserta dapat mengenali …”

Perancang Pelatihan 175


7.37

TUJUAN PEMBELAJARAN SMART? Kunci Latihan

Pada akhir latihan peserta ..........


1. Mendaftar paling sedikit 5 variabel penting mengenai
masyarakat yang harus dipertimbangkan ketika bekerja dalam KF. YA
2. Tahu cara menjalankan pembibitan. TIDAK
Lebih baik: Bisa membedakan paling kurang 10 aktifitas dalam menjalankan
suatu pembibitan.
3. Merasakan perlunya pemahaman aspek jender dalam KF. TIDAK
Lebih baik: Menyebutkan paling kurang 5 alasan mengapa aspek jender penting
dalam KF.
4. Menyadari pentingnya partisipasi masyarakat dalam Komuniti Forestri TIDAK
Lebih baik: Akan menyertakan 10 fakta pendukung mengenai partisipasi
masyarakat dalam satu paragraf yang menarik.
5. Menjelaskan proses operasi pembibitan dalam 10 langkah YA
6. Mempercayai pentingnya KF TIDAK
Lebih baik: Bisa mempertahankan pentingnya KF dalam satu debat dengan maha-
siswa lain
7. Membandingkan dua metode survei hutan YA
8. Mengakui keuntungan Komuniti Forestri TIDAK
Mendaftar paling kurang 3 keuntungan KF

TUJUAN PEMBELAJARAN SMART? Latihan

Pada akhir latihan peserta............

1. Bisa mendaftar 5 jenis tanaman pakan ternak yang penting

2. Tahu cara menjalankan pembibitan.

3. Merasa perlunya perkebunan dalam KF

4. Menyadari pentingnya partisipasi masyarakat dalam Komuniti Forestri

5. Menguraikan proses kegiatan pembibitan

6. Menjelaskan pentingnya KF

7. Membandingkan dua metode survei hutan

8. Mengenali keuntungan Komuniti Forestri

176 Perancang Pelatihan


7.38

Memperkenalkan Rencana Sesi

Pada akhir sesi ini peserta Tujuan:




Bisa mendaftar dan mengurutkan elemen suatu rencana sesi

✔ bisa membedakan antara rencana sesi yang baik dan buruk dan menganalisis
aspek-aspek baik dan buruknya

1. fotokopi daftar untuk memperkirakan, merancang dan menulis rencana sesi Bahan-bahan:
2. fotokopi perbesaran sekitar 8 contoh rencana sesi (yang baik dan buruk)

1,5 jam Waktu:

1. Perkenalkan arah dan prosedur sesi ini. Langkah-langkah


2. Mulai dengan curah pendapat secara cepat mengenai
● apakah sesi itu: bagian dari isi atau topik yang bisa dilaksanakan dalam waktu
tertentu, secara umum 1 sampai 2 jam dan kurang dari 3 jam, bisa bervariasi
dalam hari yang sama.
● mengapa menulis rencana sesi dan untuk siapa: untuk merancang sesi, untuk
menjelaskan sesi, untuk mendapatkan tanggapan dll., coba tulis untuk orang
lain dengan sejelas mungkin.
3. Jalankan satu curah pendapat secara cepat mengenai elemen suatu rencana sesi.
4. Minta dua peserta untuk tampil dan urutkan elemen-elemen dalam urutan yang
benar dengan bantuan dari kelompok. Hal ini akan menimbulkan diskusi kecil karena
ada gaya yang berbeda.
5. Sepakati elemen-elemen yang seharusnya menjadi bagian, dan elemen apa yang
bisa menjadi bagian.
6. Tunjukkan contoh rencana sesi dan undang peserta untuk berkumpul untuk memilih
yang terbaik dan terburuk.
7. Dalam diskusi pleno minta peserta untuk mengambil posisi (berdiri di depan rencana
sesi yang dianggap paling jelek) dan minta mereka menjelaskan pilihanya.
8. Ulangi prosedur ini untuk pilihan terbaik.
9. Tutup dengan mengatakan bahwa ada gaya yang berbeda dalam penulisan ren-
cana sesi. Jelaskan bahwa gaya bisa berbeda tetapi harus tetap sederhana dan
jelas, dan hal itu mungkin berkesan mudah tetapi dalam praktek sangat sulit, perlu
banyak latihan dan mengulas. Jelaskan bahwa cara yang terbaik untuk memeriksa
apakah Anda menulis satu rencana sesi yang baik adalah dengan memberikan
kepada pelatih lain untuk dibaca dan tanyakan apakah dia bisa menjalankan sesi
tersebut tanpa penjelasan tambahan.

Berusahalah untuk memilih satu gabungan rencana sesi. Hal ini akan membangkitkan Komentar:
satu diskusi yang baik dan melengkapi peserta dengan banyak ide untuk mengem-
bangkan gaya mereka sendiri dalam merencanakan sesi.

Perancang Pelatihan 177


7.39

Daftar periksa untuk penilaian, hand Out


Merancang & menulis rencana sesi

Apakah logis dan konsisten?


❏ apakah tujuan sesi mungkin dicapai dengan mempertimbangkan keterbatasan
waktu
❏ apakah topik mencakup apa yang disebutkan dalam tujuan
❏ apakah metode terpilih sesuai dengan tujuan yang disebutkan dalam pengertian
pengetahuan, ketrampilan dan sikap
❏ pemilihan topik: kualitas versus kuantitas

Apakah akrab bagi pembelajar? Apakah akrab bagi pelatih?


❏ Apakah tata letaknya menarik?
Apakah mengikuti pelatihan - ❏ Apakah mudah dibaca?
pembelajaran prinsip-prinsip: ❏ Apakah prosedurnya jelas?
Apakah rencana sesi... ❏ Apakah memberi semua informasi
❏ meningkatkan minat? yang diperlukan untuk melaksanakan
❏ menjelaskan arah? sesinya?
❏ berhubungan dengan pengalaman ❏ Apakah fleksibel?
peserta? ❏ Bisakah dengan mudah diadaptasi?
❏ memperkuat motivasi? ❏ Bisakah dipergunakan lagi?
❏ mendorong inisiatif dan otonomi ❏ Bisakah diperbaiki?
peserta? ❏ Apakah memungkinkan untuk inisiatif
❏ memungkinkan pelibatan dan interaksi pelatih?
peserta yang sesuai? ❏ Apakah memberi petunjuk dan
❏ memperkuat latihan, praktek, atau peringatan tentang fasilitasi?
pengalaman? ❏ Bisakah dipergunakan dengan kelom-
❏ memperkuat keragaman kegiatan pok peserta yang berbeda?
❏ menunjukkan isi dengan tahapan ❏ Apakah sesuai untuk ukuran kelompok
bertingkat? yang berbeda?
❏ memungkinkan untuk perbedaan ❏ Apakah layak secara ekonomis?
individual? ❏ Apakah sesuai untuk semua pelatih
❏ memicu penerapan lebih luas? tanpa mempertimbangkan pengalam-
❏ memperkuat umpan balik? an?
❏ memperkuat pengulangan? ❏ Apakah cepat?
❏ memperkuat pengawasan pembela-
jaran individual?
❏ Diikuti dengan tindakan atau kaitan
dengan sesi lain?

Tip : cara terbaik untuk memeriksa bahwa Anda telah menulis satu ren
cana sesi yang baik adalah meminta pelatih lain untuk membacanya
dan dan tanyakan apakah dia bisa menjalankan sesi tanpa penjelasan
tambahan.

178 Perancang Pelatihan


7.40

Menulis Rencana Sesi

Pada akhir sesi peserta… Tujuan:



✔ bisa menulis rencana sesi untuk kursus mereka sendiri

Fotokopi handout Bahan-bahan:

2,5 jam Waktu:

1. Segarkan ingatan peserta dengan menanyakan mengapa penting untuk menulis Langkah-langkah
rencana sesi. Jelaskan bahwa agak mudah untuk mengritik rencana sesi yang ditulis
oleh orang lain yang akan mereka laksanakan tetapi akan cukup sulit untuk
menulis satu rencana sesi sendiri.
2. Minta peserta untuk memilih satu sesi sederhana untuk kursus mereka sendiri dan
pertama hanya kembangkan tujuan pelatihan dan pilih metode yang sesuai dan
tuliskan pada satu flip chart untuk dipamerkan.
3. Pamerkan flipcharts dan minta umpan balik dari peserta. Pertajam tujuan dan
perdebatkan pemilihan metode jika diperlukan.
4. Undang peserta untuk kembali ke kelompok mereka dan kembangkan satu rencana
sesi penuh berdasarkan pada umpan balik yang mereka terima dan pasang lagi
pada flipchart untuk dipamerkan.
5. Pamerkan semua rencana sesi dan minta peserta untuk berkeliling dan
menekankan poin yang perlu dikembangkan dan poin-poin baik menggunakan post
its.
6. Diskusikan umpan balik pada post its dan jika diperlukan tambahkan pengamatan
Anda sendiri.
7. Tutup dengan menanyakan apa yang peserta pelajari dengan menulis rencana sesi
mereka sendiri. Rumuskan poin-poin pembelajaran.

Komentar:

Perancang Pelatihan 179


7.41

Menulis sesi rencana Hand Out

Apakah rencana sesi itu?


Secara singkat, satu rencana sesi harus berisi semua yang diperlukan untuk men-
jalankan satu sesi.

Kenapa peduli?
Karena Anda akan segera melaksanakannya, hal ini adalah usaha sebenarnya
untuk menulis rencana sesi (yang baik). Karenanya sangat baik untuk mewujudkan ren-
cana sesi Anda sebagai batu pembangun pelatihan Anda. Selama Anda hanya menga-
jar Anda tidak memerlukan rencana sesi, transparansi saja cukup. Tetapi, jika Anda
ingin menjalankan acara pelatihan partisipatori maka Anda benar-benar memerlukannya
karena persiapan dan pelaksanaan menjadi jauh lebih kompleks. Rencana sesi mem-
bantu Anda untuk:
● memeriksa apakah sesi mengikuti satu ● memberitahu sesi Anda kepada pelatih
alur logis tertentu atau narasumber lain
● memeriksa kelayakan waktu ● mendapat umpan balik
● terhindar dari kelupaan untuk memper- ● mengembangkan sesi Anda
siapkan segala sesuatu ● mendokumentasikan pelatihan Anda
● terhindar dari kelupaan untuk ● dll.
melakukan atau mengatakan sesuatu
selama sesi

Apa yang ditulis?


Satu rencana sesi bisa berisi banyak elemen, Berikut ini adalah hal-hal yang paling
penting.
● Tujuan
● Satu rencana sesi harus memberi tujuan sesi. Hal ini bisa membantu pelatih untuk
menjalankan sesi dan mengevaluasi akibatnya.
● Waktu
Indikasi waktu lamanya sesi diperlukan untuk merencanakan agenda pelatihan.
● Bahan-bahan
Catatan mengenai persiapan, ruang dan bahan-bahan yang diperlukan membuat
pelatih sadar tentang apa dan bagaimana harus dipersiapkan.
● Akitifitas atau langkah-langkah
Instruksi, petunjuk, pertanyaan dan latihan sederhana bisa digambarkan di sini.
Harus juga berisi jawaban dan informasi lengkap mengenai pertanyaan atau subjek
yang sepertinya akan muncul selama pelatihan.
Instruksi mengenai bagaimana bahan lain yang ditampilkan harus juga disertakan,
seperti alat bantu visual dan lembar latihan.
● Alat bantu visual, lembar latihan dan handouts
Bahan apa pun yang diperlukan untuk menjalankan sesi, seperti transparansi untuk
presentasi, lembar kerja untuk latihan, studi kasus dan handouts harus disertakan.

180 Perancang Pelatihan


7.42

● Komentar
Komentar apa pun mengenai penerapan, kemungkinan akibat, risiko, peringatan,
atau ide-ide untuk variasi bisa disertakan di sini.

Pada halaman selanjutnya Anda akan menemukan satu contoh tata letak rencana
sesi.

Judul Sesi

Pada akhir sesi peserta… Tujuan:


1.
2.
3.

1. Bahan-bahan:
2.
3.

...... jam ...... menit Waktu:

1. Langkah-langkah

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Catatan:

Perancang Pelatihan 181


7.43

Menulis Sebuah Catatan Informasi

Tujuan: Pada akhir sesi peserta…




Telah menyusun elemen utama pelatihan mereka dalam satu catatan informasi

✔ Telah menerima umpan balik mengenai bagaimana cara mengembangkan program
mereka
Pada akhir sesi pelatih…

✔ Telah menilai tingkat perancangan pelatihan, dokumentasi dan ketrampilan presen-
tasi peserta

Bahan-bahan: 1. Fotokopi handout


2. Fotokopi contoh dan informasi catatan (lebih baik yang berhubungan dengan pelati-
han ini)
3. Hadiah untuk proposal terbaik

Waktu: 2.5 jam

Langkah-langkah: 1. Menjelaskan bahwa berdasarkan kerja perancangan sebelumnya kita akan


mengembangkan satu catatan informasi untuk program pelatihan kita. Segarkan
ingatan mereka mengenai catatan pelatihan yang telah dibagikan pada awal pelati-
han ini.
2. Jalankan satu curah pendapat mengenai mengapa, untuk siapa dan apakah satu
catatan informasi itu (lihat handout). Bagikan handouts.
3. Undang kelompok untuk persiapan satu presentasi ramuan utama programs pelati-
han mereka dan katakan kepada mereka bahwa satu panel ‘donor potensial’
*(sejawat atau narasumber) akan diundang untuk menilai proposal program pelati-
han mereka .
4. Pamerkan keluaran pelatihan dan minta panel donor dan peserta lain untuk mem-
baca proposal.
5. Undang satu panel ‘donor’ potensial untuk menggali poin-poin penting dan wilayah
pengembangan untuk setiap tim dan akhirnya temukan pemenang akhir dan
jelaskan pilihan tersebut.
6. Tutup pertemuan dan minta panel untuk menyerah kan hadiah kepada tim peme-
nang.
7. Rumuskan poin-poin pembelajaran penting dan ingatkan peserta bahwa sering
catatan informasi harus dikembangkan pada tahap yang sangat awal untuk
memeriksa kelayakan, untuk mencari donor, menarik peserta dll. Karenanya sering
dilakukan langsung setelah latihan TNA.
8. Jika waktu memungkinkan, refleksikan dengan menggunakan simulasi sebagai satu
metode pelatihan.
9. Sediakan waktu bagi tim waktu untuk mengembangkan program pelatihan dan
catatan informasi mereka berdasarkan umpan balik.

182 Perancang Pelatihan


7.44

* Tantangannya adalah membuat simulasi semirip mungkin, dengan mengundang Catatan:


orang luar, merubah ruangan sekeliling, dll. Semakin baik simulasinya, peserta akan
semakin berusaha bersaing untuk menang.

Menulis sebuah catatan informasi Hand Out

Apakahan catatan informasi itu?


Sebuah catatan informasi menjelaskan latar belakang dan elemen utama pelati-
han. Hal itu bisa saja berbentuk suatu yang sederhana seperti kertas A4 yang diketik
hitam putih, sampai satu brosur yang disertai dengan gambar, tergantung pada tujuan
dan kelompok sasaran, tergantung pada tujuan dan ketersediaan dana.

Kenapa dan untuk siapa itu bisa berguna?


Dalam kebanyakan kasus Anda memerlukannya untuk mulai memobilisasikan dana,
peserta dan atau narasumber pada tahap paling awal proses pelatihan, jauh sebelum
Anda memilih semua detail dan bahan-bahan pelatihan Anda. Karenanya sangat bergu-
na untuk mengembangkan dan mendokumentasikan gambaran keseluruhan pelatihan
Anda dalam satu format yang menarik dan bisa dipahami bagi orang luar (jadi jangan
menulisnya sebagai satu dokumen formal). Catatan informasi ini memungkinkan Anda
untuk:
● menginformasikan/menarik peserta potensial
● meyakinkan atasan Anda untuk mengorganisasikan pelatihan seperti itu
● menginformasikan kepada donor untuk memobilisasikan dana untuk pelatihan Anda
● menginformasikan / memobilisasikan pelatih dan narasumber potensial
● menginformasikan pihak lain yang tertarik
● mulai mendokumentasikan pelatihan Anda.

Apa yang dicantumkan dalam catatan informasi?


Apa yang Anda tulis dalam catatan informasi jelas tergantung untuk siapa Anda
menulisnya. Tetapi beberapa elemen tertentu akan berguna untuk setiap kelompok
sasaran yang disebutkan di atas, seperti:
● alasan pelatihan ● pendekatan atau strategi pelatihan
● tujuan umum ● profil kelompok sasaran
● tujuan pelatihan atau hasil yang ● topik yang dicakup
diharapkan
Informasi lain sebagai pilihan, seperti:
● batas waktu pendaftaran ● tips persiapan atau kebutuhan untuk
● biaya pelatihan peserta
● jadwal pelatihan ● informasi logistik (seperti apa yang
● anggaran pelatihan (untuk donor) harus dibawa, detail perjalanan &
● lembar pendaftaran akomodasi
● kuesioner untuk peserta

Perancang Pelatihan 183

You might also like