Professional Documents
Culture Documents
Kelompok:
Devi W. Dewita (040510794)
Hilda Nurina Sabikah (040510796)
Wiranata Adiloka (040510803)
Angga Putra M. (040610080)
Arizal Aristianto H. (040610091)
Bernadus Aji Ponco W. (040610120)
Fauzan Ilhami (040610268)
Adhyatma Kus Hadinatha (040610392)
Mei Tri Utami (040810245)
Angga Aldila Safitri (040810271)
Mareta Dwi Agustin (040810308)
Dewi Ryan Agustin (040811369)
Mala Maulida Lestari (040811380)
Eky Hardhini (040811385)
KELAS I
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2009-2010
KERANGKA KERJA KONSEPTUAL YANG MENDASARI
AKUNTANSI KEUANGAN
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang
terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi
landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-
batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Kebutuhan akan Kerangka Kerja Konseptual
1. Relevansi
Agar Relevan, informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam
sebuah keputusan. Jika tidak mempengaruhi keputusan, maka informasi tersebut
dikatakan tidak relevan terhadap keputusan yang diambil. Informasi yang
relevan akan membantu pemakai membuat prediksi tentang hasil akhir dari
kejadian masa lalu, masa kini, dan masa depan; yaitu, memiiki nilai prediktif
(predictive value). Informasi yang relevan juga membantu pemakai
menjustifikasi atau mengoreksi ekspektasi dan harapan masa lalu; yaitu
memiliki nilai umpan balik (feedback value).
Informasi juga harus tersedia kepada pengambilan keputusan sebelum informasi
tersebut kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan yang di ambil;
yaitu memiliki ketepatan waktu (timeliness).
2. Reliabilitas
Informasi akuntansi di anggap handal jika dapat diverifikasi, di sajikan secara
tepat, serta bebas dari kesalahan dan bias. Realibilitas sangat diperlukan oleh
individu-individu yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk mengevaluasi
isi faktual dari informasi.
Daya Uji (verifiability): ditunjukkan ketika pengukur-pengukur
independen, dengan menggunakan metode pengukuran yang sama,
mendapatkan hasil yang serupa.
Ketepatan penyajian (representational faithfulness): angka-angka dan
penjelasan dalam laporan keuangan mewakili apa yang benar-benar ada
dan terjadi.
Netralitas (neutrality): informasi tidak dapat dipilih untuk kepentingan
sekelompok pemakai tertentu. Info yang disajikan harus faktual, benar
dan tidak bias.
3. Komparabilitas
Informasi dari berbagai perusahaan dipandang memiliki komparabilitas jika
telah diukur dan dilaporkan dengan cara yang sama. Komparabilitas
memungakinkan pemakai mengidentifikasi persamaan dan perbedaan riil dalam
peristiwa ekonomi antarperusahaan.
4. Konsistensi
Apabila sebuah entitas mengaplikasikan perlakuan akuntansi yang sama untuk
kejadian-kejadian yang serupa, dari period eke periode maka entitas tersebut
dianggap konsisten dalam menggunaan standar akuntansi. Itu tidak berarti
bahwa perusahaan tidak boleh beralih dari satu metode akuntansi ke metode
yang lainnya. Perusahaan dapat mengganti satu metode dengan metode lainnya,
tetapi perusahaan harus dapat menunjukkan bahwa metode yang baru lebih baik
dari metode yang sebelumnya.
Unsur-Unsur Dasar
1. Aktiva
Manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang diperoleh atau
dikendalikan oleh sebuah entitas sebagai hasil dari transaksi-transaksi atau
kejadian-kejadian masa lalu.
2. Kewajiban
Pengorbanan ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang timbul dari
kewajiban berjalan sebuah entitas tertentu-kewajiban yang ditimbulak oleh
transaksi atau kejadian masa lalu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan
jasa kepada entitas-entitas lain di masa depan.
3. Ekuitas
Kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas, setelah dikurangi dengan
kewajibannya. Dalam sebuah entitas bisnis, ekuitas merupakan kepentingan
kepemilikan.
6. Laba Komprehensif
Perubahan ekuitas (aktiva bersih) sebuah entitas selama suatu periode yang
diakibatkan oleh transaksi dan kejadian lain yang bersumber dari pemilik. Hal
ini termasuk semua prubahan ekuitas selama suatu periode kecuali perubahan
yang diakibatkan oleh investasi pemilik dan didistrinusi kepada pemilik.
7. Pendapatan
Arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah entitas atau pelunasan
kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode dari pengiriman
atau produksi barang, penyediaan jasa atau aktivitas-aktivitas lain yang
merupakan operasi utama perusahaan.
8. Beban
Arus keluar atau penggunaan lainnya atas aktiva sebuah entitas atau terjadinya
kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode dari pengiriman
atau produksi barang, penyediaan jasa atau aktivitas-aktivitas lain yang
merupakan operasi utama perusahaan.
9. Keuntungan
Kenaikan ekuitas (aktiva bersih) sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh
transaksi peripheral atau insidentiil dan dari semua transaksi serta kejadian
lainnya dan situasi yang mempengaruhi perusahaan selama suatu periode kecuali
yang berasal dari pendapatan atau investasi dari pemilik.
10. Kerugian
Penurunan ekuitas (aktiva bersih) sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh
transaksi peripheral atau insidentiil dan dari semua transaksi serta kejadian
lainnya dan situasi yang mempengaruhi perusahaan selama suatu periode kecuali
yang berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik.
4. Asumsi Periodisitas
Cara yang paling akurat untuk mengukur hasil operasi perusahaan adalah dengan
mengukurnya pada saat perusahaan tersebut di likuidasi. Namun, pengambil
keputusan tidak bisa menunggu selama itu untuk menerima informasi semacam
itu. Asumsi periodisitas (periodicity assumption) atau periode waktu
menyiratkan bahwa aktivitas ekonomi sebuah perusahaan dapat di pisahkan
dalam periode waktu artifisial periode waktu ini bervariasi, tetapi yang paling
umum yaitu secara bulanan, kuartalan dan tahunan.
Prinsip-Prinsip Dasar Akuntansi
Kendala (Constraints)
2. Materialitas (Materiality)
2. Konservatisme (Conservatism)
Konservatisme berarti jika ragu, maka pilihlah solusi yang sangat kecil
kemungkinannya akan menghasilkan penetapan yang terlalu tinggi bagi
aktiva dan laba.
Contoh konservatisme dalam akuntansi adalah pemakaian metode
terendah antara biaya atau harga pasar (lower cost or market) ketika
menilai persediaan dan aturan yang mengharuskan kerugian bersih akrual
diakui atas komitmen pembelian barang untuk persediaan perusahaan.