You are on page 1of 23

Handling Specimen

(Pengambilan dan Penanganan material


klinik untuk pemeriksaan mikrobiologi)

Tri Nur Kristina


PENDAHULUAN

• Tujuan pemeriksaan mikrobiologi:


Mencari mikroba yang patogen & obat yang sesuai

• Bahan pemeriksaan (Material klinik):


Diambil dari berbagai bagian tubuh maupun cairan
tubuh

• Pemeriksaan mikrobiologi memerlukan penanganan


yang adekuat.
 Kesalahan dalam pengambilan maupun penanganan
material klinik, dapat mengakibatkan kesalahan dalam
mendiagnosa maupun mengobati pasien
Hal penting pada penanganan & pengambilan
bahan untuk pemeriksaan mikrobiologi

• Komunikasi yang jelas: klinisi - paramedis - mikrobiologis


 arahan yang jelas dalam memilih media perbenihan
dan cara pemeriksaan yang sesuai

• Komunikasi yang efektif terhadap pasien/ keluarganya, dan/


paramedis mengenai cara pengambillan maupun pengiriman
bahan pemeriksaan yang benar

• Bahan pemeriksaan diambil sebelum pemberian antibiotika/


antimikroba lainnya

• Bila sudah diberi antimikroba, beri keterangan pd formulir


permintaan tindakan untuk menghilangkan pengaruh obat
lanjutan

• Seleksi lokasi yang tepat untuk pengambilan bahan


pemeriksaan

• Semua spesimen harus sudah sampai ke laboratorium


mikrobiologi minimal dalam waktu 2 jam

• Bila jarak cukup jauh dengan laboratorium, gunakan


media transport

• Bahan pemeriksaan yang memerlukan pemeriksaan


kuman anaerob memerlukan tabung dan media transport
yang khusus pula
Cara pengambilan dan pengolahan bahan pemeriksaan
dari berbagai bagian tubuh dan cairan tubuh:

KULIT

Ulkus:
Gunakan lidi kapas steril yang dibasahi dengan Nacl fisiologis
steril untuk mengambil bahan pemeriksaan dari luka (sekret
luka). Lakukan pemeriksaan Gram dan kultur pada Blood
Agar dan Mac. Conkey

Infeksi jamur:
Gunakan kerokan kulit, potongan kuku atau rambut untuk
pemeriksaan jamur.
Buat sediaan basah dengan KOH dan biakan (kultur) pada
Sabouraud Agar
Conjungtiva

• Buat sediaan dari sekret conjungtiva dengan menggunakan


ose steril/ lidi kapas steril yang dibasahi dengan Nacl
fisiologis steril.

• Rutin: Pemeriksaan Gram dan kultur pada Blood Agar.

• Bila curiga Neisseria gonorrhhoe, kultur pada Chocolate


Agar/ Thayer Martin pada suasana CO2 10%

• Bila dicurigai adanya Chlamidia, lakukan kerokan epitel


conjungtiva, periksa dengan pengecatan Giemsa.
Telinga

Buat sediaan dari sekret telinga dengan menggunakan


lidi kapas steril yang dibasahi dengan Nacl fisiologis steril
(tak perlu dibasahi bila telinga mengeluarkan pus/ kopok).
Lakukan pemeriksaan Gram dan kultur pada Blood Agar,
Mac. Conkey dan Chocolate Agar
Hidung

Buat sediaan dari sekret hidung dengan menggunakan


lidi kapas steril yang dibasahi dengan Nacl fisiologis steril.
Lakukan pemeriksaan Gram. Bila mencari Basil Tahan Asam
(Myc.leprae), lakukan pengecatan Ziehl Nielsen.
Tenggorok
• Penderita diminta untuk kumur-kumur kemudian membuka
mulut lebar-lebar
• Gunakan senter dan tekan lidah ke bawah dengan batang
penekan lidah (tongue spatel)
• Usap mukosa tenggorok dengan menggunakan lidi kapas steril
• Bila ada selaput (dugaan difteri), usapkan pada bagian bawah
selaput (bila perlu lepaskan selaput tersebut)
• Pemeriksaan awal dilakukan dengan pengecatan Gram
• Biakan pada Blood Agar dan Chocolate Agar (untuk H. influenzae)
• Bila curiga difteri lakukan pengecatan Neisser dan biakan pada
media Loeffler atau Blood Agar Telurit
Sekret Tenggorok
Saluran Pencernaan

• Masukkan tinja dalam botol steril bertutup ulir.


• Bila sulit mendapatkan tinja (bayi/ anak-anak) gunakan rectal swab
dengan lidi kapas steril lalu masukkan pada tabung steril
yang ditutup kapas steril.

• Gunakan media transport Amies


Bila pemeriksaan mikrobiologi baru dapat dilakukan setelah
lebih dari 1 jam/ bila menggunakan rectal swab

• Bila curiga infeksi karena Vibrio cholerae, masukkan dalam


media tranport Alkali Pepton.

• Bila curiga infeksi karena Salmonella, masukkan dalam media tranport


Selenit broth.
• Lakukan pemeriksaan makroskopis dengan menilai
konsistensi tinja dan kemungkinan adanya darah dan
lendir.

• Biakan pada Mac. Conkey Agar.

• Bila perlu dapat dibiakkan pada Salmonela Shigella


Agar.
Sputum

• Informasikan pada pasien untuk mengeluarkan


sputum
pada pagi hari langsung setelah bangun tidur

• Cek apakah material klinik tersebut sputum/ air liur

• Rutin: Lakukan pemeriksaan Gram  Kultur pada


Blood Agar dan Mc. Konkey

• Bila curiga TBC, pengambilan sputum dilakukan


selama 2 hari berturut-turut/ SPS (Sewaktu-Pagi-
Sewaktu)  Ziehl Nielsen
Penanganan spesimen untuk kultur darah

• Sebaiknya dilakukan pada saat penderita demam

• Disinfeksi tangan dengan cuci tangan menggunakan alkohol tangan

• Disinfeksi daerah tindakan (siku dalam lengan pasien) secara benar


dengan gerakan melingkar dari dalam ke luar

• Disinfeksi daerah yang cukup luas untuk menempatkan jari tangan


dokter/ paramedis yang mengambil darah

• Daerah tindakan tidak boleh disentuh lagi dengan tangan ! !

• Ambil darah sebanyak 1 – 3 cc dengan spuit

• Buka segel botol Bactec dan disinfeksi dengan alkohol 70% .


lanjutan

Masukkan darah dengan cara langsung menusukkan jarum


yang digunakan untuk mengambil darah ke tutup karet
botol Bactec yang telah didisinfeksi dg alkohol.

Bila botol Bactec tidak dapat dikirim segera ke laboratorium,


simpan botol tersebut di tempat yang aman pada suku kamar
(Jangan disimpan di ruang ber AC atau di dalam lemari es !!)

Bila dilakukan di rumah sakit yang tidak mempunyai Bactec:


Darah dimasukkan pada botol yang mengandung media BHI
(Brain Heart Infussion) broth.

Setelah ada pertumbuhan kuman (kekeruhan pada media),


lakukan pengecatan Gram (preliminary report kepada Klinisi)
Kultur pada media Blood Agar dan Mac. Conkey + tes sensitivitas
Penanganan spesimen untuk kultur urin

Sebelum melakukan pengambilan urin:

- Lakukan disinfeksi tangan dengan alkohol


- Kenakan sarung tangan
Urin pancaran tengah (wanita):

• Cuci vulva dan perineum dengan air sabun dan spons


dengan arah dari depan ke belakang
• Buka kedua labia minor dengan mengenakan sarung
tangan
steril, tahan hingga pengambilan spesimen urin selesai
• Tampung pancaran tengahnya dalam botol steril 5 – 10 cc
Urin dari kateter

Pengambilan urin dengan kateter sebaiknya hanya dilakukan pada


Penderita yang sudah dipasang kateter menetap.

Sedapat mungkin hindari pengambilan urin dengan kateter intermitten


(kateter nelaton) karena meningkatkan risiko infeksi nosokomial.

Spesimen urin dari pasien yang telah terpasang kateter menetap


dilakukan dengan jarum dan spuit.
Lakukan disinfeksi pada tempat penusukan jarum,
hisap urin sebanyak 5 – 10 cc
lanjutan

Bila urin terpaksa hanya dapat diambil dengan kateter


intermitten, buang-lah 1-2 ml pertama dari urin,
tampunglah urine tetesan berikutnya

Jangan mengambil spesimen dari kantung urin karena


kemungkinan urin sudah terkumpul selama beberapa jam ! !

Aspirasi suprapubik
Urin diaspirasi langsung dengan jarum dan spuit steril
dengan cara menusukkan pada daerah suprapubik.
lanjutan

• Bila tak dapat langsung diperiksa, simpan urine pada


lemari es (suhu 50 C)

• Pendinginan ini akan menahan perkembangbiakan


bakteri sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
intepretasi (over diagnosis).
Sekret vagina

• Lakukan sekret vagina dengan menggunakan lidi kapas


steril

• Rutin: lakukan pemeriksaan dengan pengecatan Gram

• Bila diagnosa klinik curiga gonorrhoe, pengambilan


spesimen dari sekret cervix uteri, lalukan pengecatan
Gram dan/ kultur pada Thayer Martin CO2 10%
Sekret urethra

• Lakukan sekret urethra dengan menggunakan lidi kapas


steril

• Rutin: lakukan pemeriksaan dengan pengecatan Gram

• Untuk mengetahui hasil pengobatan gonorrhoe atau


Chlamidia, lakukan massage prostat. Lalukan pengecatan
Gram/ Giemsa

• Kultur N. gonorrhoe pada Thayer Martin CO2 10%


Latihan Simulasi

 Lakukan demonstrasi ketrampilan dan


mengkomunikasikan cara-cara
pengambilan sampel yang benar, baik
dengan pasien maupun paramedis
dalam bentuk simulasi:

 Sputum, Darah, Urine

You might also like