Professional Documents
Culture Documents
Pengertian zakat &
Macammacamnya
September 22, 2008 at 7:34 am
Alhamdulillahilladzi arsala rosulahu bil huda wadienil haq liyudhirohu alaa dieni
kullihi walau karihal musyrikun. Asyhadu alla ilaahaillahu wa asyhadu anna
muhammadan abduhu wa rosuluh amma ba’du.
Segala puji serta syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah yang telah
memberikan kepada kita semua ni’mat iman dan ni’mat islam, sehingga pada saat kali
ini kita masih dapat menjalankan aktivitas sematamata untuk mengharapkan ridho
Allah.
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang pengertian zakat & macam
macamnya.
APAKAH PENGERTIAN ZAKAT ITU?
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang lima. Zakat berarti “tumbuh dan
bertambah”. juga bisa berarti berkah, bersih, suci, subur dan berkembang maju.
Dapat kita ambil kesimpulan bahwa kita selaku umat muslim telah diwajibkan oleh
Allah SWT untuk mengeluarkan zakat, seperti firman Allah Swt : “Dan dirikanlah
sholat dan tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Rasul, supaya kamu diberi rahmat“.
(Surat An Nur 24 : 56).
Dalam ayat yang lain Allah menjelaskan bahwa orang yang mentaati perintah allah
khususnya dalam menunaikan zakat niscaya Allah akan memberikan rahmat kepada kita
dan akan dikembalikannya kita kepada kesucian/kembali fitrah seperti bayi yang
baru dilahirkan ke alam muka bumi ini atau seperti kertas puti9h yang belum ada
coretancoretan yang dapat mengotori kertas tersebut, seperti firmanNya :
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu bersihkan dan
mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya dosa kamu itu (menjadi)
ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi maha Mengetahui “.
(Surat At Taubah 9 : 103).
SYARATSYARAT WAJIB UNTUK MENGELUARKAN ZAKAT
Islam; Zakat hanya diwajibkan bagi orang Islam saja.
Merdeka; Hamba sahaya tidak wajib mengeluarkan zakat kecuali zakat fitrah,
sedangkan tuannya wajib mengeluarkannya. Di masa sekarang persoalan hamba sahaya
tidak ada lagi. Bagaimanapun syarat merdeka tetap harus dicantumkan sebagai salah
satu syarat wajib mengeluarkan zakat karena persoalan hamba sahaya ini merupakan
salah satu syarat yang tetap ada.
Milik Sepenuhnya; Harta yang akan dizakati hendaknya milik sepenuhnya seorang yang
beragama Islam dan harus merdeka. Bagi harta yang bekerjasama antara orang Islam
dengan orang bukan Islam, maka hanya harta orang Islam saja yang dikeluarkan
zakatnya.
Cukup Haul; cukup haul maksudnya harta tersebut dimiliki genap setahun, selama 354
hari menurut tanggalan hijrah atau 365 hari menurut tanggalan mashehi.
cukup Nisab; Nisab adalah nilai minimal sesuatu harta yang wajib dikeluarkan
zakatnya. Kebanyakan standar zakat harta (mal) menggunakan nilai harga emas saat
ini, jumlahnya sebanyak 85 gram. Nilai emas dijadikan ukuran nisab untuk
menghitung zakat uang simpanan, emas, saham, perniagaan, pendapatan dan uang dana
pensiun.
MACAMMACAM ZAKAT
• ZAKAT MAAL (HARTA)
Bagi harta yang disandarkan zakatnya pada emas, zakat yang harus dikeluarkan
sebanyak 2,5 % dari harta yang wajib dizakati (tidak termasuk zakat binatang
ternak dan bijibijian yang mempunyai nilai zakatnya tersendiri).
• ZAKAT UANG SIMPANAN
Banyak urusan bisnis yang menggunakan mata uang sebagai alat pertukarannya, Setiap
negara mempunyai nilai mata uangnya sendiri yang disandarkan kepada nilai tukar
emas.
DALIL WAJIB ZAKAT UANG SIMPANAN “Saiidina Ali telah meriwayatkan bahwa Nabi saw
bersabda: Apabila kamu mempunyai (uang simpanan) 200 dirham dan telah cukup haul
(genap setahun) diwajbkan zakatnya 5 dirham, dan tidak diwajibkan mengeluarkan
zakat (emas) kecuali kamu mempunyai 20 dinar dan telah cukup haulnya diwajibkan
zakatnya setengah dinar. Demikian juga kadarnya jika nilainya bertambah dan tidak
diwajibkan zakat dalam sesuatu harta kecuali genap setahun”. (HR Abu Daud)
SYARAT WAJIB ZAKAT UANG SIMPANAN
1. Islam
2. Merdeka
3. Milik sendiri
4. Cukup haul
5. Cukup nisab
• ZAKAT EMAS dan PERAK
Sejarah telah membuktikan bahwa emas dan perak merupakan logam berharga. Sangat
besar kegunaannya yang telah dijadikan uang dan nilai/alat tukar bagi segala
sesuatu sejak kurunkurun waktu yang lalu.
Dari sisi ini, syari’at memandang emas dan perak dengan pandangan tersendiri, dan
mengibaratkannya sebagai suatu kekayaan alam yang hidup. Syari’at mewajibkan zakat
keduanya jika berbentuk uang atau leburan logam, dan juga benbentuk bejana,
souvenir, ukiran atau perhiasan bagi pria. Firman Allah :Dan oarangorang yang
menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka
beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada
hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi
mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka : “Inilah harta
bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat
dari) apa yang kamu simpan itu”.
Sabda Rasulullah yang maksudnya sebagai berikut : Setiap pemilik emas dan perak
yang tidak menunaikan haknya, maka pada hari kiamat dijadikan kepingan lalu
dibakar dalam api neraka.
SYARAT WAJIB ZAKAT EMAS DAN PERAK.
1. Islam
2. Merdeka
3. Milik sendiri
4. Cukup nisabnya
5. Cukup haul (setahun).
(Nisab emas adalah 20 misqal atau 85 gram emas. Nisab perak adalah 200 dirham atau
595 gram perak ).
• ZAKAT PENDAPATAN/PROFESI
Barang kali bentuk penghasilan yang paling menonjol pada zaman sekarang ini adalah
apa yang diperoleh dari pekerjaan dan profesinya. Zakat pendapatan atau profesi
telah dilaksanakan sebagai sesuatu yang paling penting pada zaman MUAWIYAH DAN
UMAR BIN ABDUL AZIZ. Zakat jenis ini dikenal dengan nama AlAta’ dan dizaman
modern ini dikenal dengan “Kasbul Amal”. Namun akibat perkemabangan zaman yang
kurang menguntungkan ummat Islam, maka zakat jenis ini kurang mendapat perhatian.
Sekarang sudah selayaknya jika mulai digalakkan kembali, kerena potensinya yang
memang cukup besar.
DALIL WAJIB ZAKAT PROFESI/PENDAPATAN
Firman Allah : Hai orangorang yang beriman, keluarkanlah/nafkahkanlah (dijalan
Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baikbaik dan sebagian dari apa yang Kami
keluarkan dari bumi untuk kamu (Surat AlBaqarah 2 : 267). Dalam ayat tersebut,
Allah menjelaskan bahwa segala hasil usaha yang baikbaik wajib dikeluarkan
zakatnya. Termasuk pendapat para pekerja dari gaji atau pendapatan dari profesi
sebagai dokter, konsultan, seniman, akunting, notaris, dan sebagainya. Imam Ar
Razi berpendapat bahwa konsep “hasil usaha” meliputi semua harta dalam konsep
menyeluruh yang dihasilkan oleh kegiatan atau aktivitas manusia.
SYARAT WAJIB ZAKAT PENDAPATAN
1. Islam
2. Merdeka
3. Milik Sendiri
4. Hasil usaha yang baik sebagai sumber zakat. Hasil usaha tersebut termasuk
pendapatan, yang terdiri dari kumpulan Honor, Gaji, Bonus, Komisi,
Pemberian, pendapatan profesional, Hasil sewa dan sebagainya. Para Fuqoha
menerangkan bahwa semua pendapatan tersebut sebagai “Mal Mustafad” yaitu
perolehan baru yang termasuk dalam sumber harta yang dikenakan zakat.
5. Cukup Nisab. Nisab bagi zakat pendapatan/profesi ini merujuk kepada nilai 85
gram emas, dengan harga saat ini. Biasanya pendapatan/gaji selalu diterima
dalam bentuk mata uang, untuk itu zakatnya disandarkan kepada nilai emas.
6. Cukup Haul. Kontek haul dalam zakat pendapatan adalah jarak masa satu tahun
adalah merupakan jarak pengumpulan hasilhasil yang diperoleh dari berbagai
sumber selama satu tahun. Sebab roh yang sangat penting dari zakat
pendapatan ini dilihat dari harta perolehan atau penghasilan dan bukannya
persoalan harta uang simpanan. Jadi makna haul disini adalah jarak
pengumpulan pendapatan selama satu tahun dan bukannya lamanya menyimpan
selam setahun seperti zakat harta simpanan.
• ZAKAT SAHAM dan OBLIGASI
1. Saham adalah hak pemilikan tertentu atas kekayaan suatu perseroan terbatas
(PT) atau atas penunjukan atas saham tertentu. Tiap saham merupakan bagian
yang sama atas kekayaan itu.
2. Obligasi adalah kertas berharga (semacam cek) yang berisi pengakuan bahwa
bank, perusahaan, atau pemerintah berhutang kepada pembawanya sejumlah
tertentu dengan bungan tertentu pula
3. Saham dan Obligasi adalah kertas berharga yang berlaku dalam transaksi
transaksi perdagangan khusus yang disebut BURSA EFEK.
4. Cara menghitung zakat Saham dan Obligasi adalah 2.5 % atas jumlah terendah
dari semua saham/obligasi yang dimiliki selama setahun, setelah dikurangi
atau dikeluarkan pinjaman untuk membeli saham (jika ada).
DALIL DAN SYARAT WAJIB ZAKAT SAHAM.
Dalil dan syarat wajib mengeluarkan zakat saham atau obligasi sama seperti dalil
dan syarat wajib atas zakat uang simpanan diatas.
• ZAKAT AN’AM (BINATANG TERNAK)
Binatang Ternak yang wajib dizakati meliputi Unta, sapi, kerbau dan kambing.
Syarat wajib zakat atas pemilik binatang tersebut adalah :
a. Islam,
b. Merdeka,
c. 100 % milik sendiri, sampai hisab (batas)nya dan telah dimiliki selama satu
tahun. Dijelaskan dalam Hadist, “Tidaklah wajib zakat pada harta seseorang
sebelum satu tahun dimilikinya.” (H.R. Daruquthni)
d. Digembalakan dirumput tanpa beli.
Binatang yang dipakai membajak sawah atau menarik gerobak tidak wajib dikenakan
zakat. ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW. “Tidaklah ada zakat bagi sapi yang
dipakai bekerja.” (H.R. Abu Daud dan Daruquthni).
• ZAKAT FITRAH
Setiap menjelang Idul Fitri orang Islam diwajibkan membayar zakat fitrah sebanyak
3 liter dari jenis makanan yang dikonsumsi seharihari. Hal ini ditegaskan dalam
hadist dari Ibnu Umar, katanya “Rasulullah saw mewajibkan zakat fthri, berbuka
bulan Ramadhan, sebanyak satu sha’ (3,1 liter) tamar atau gandum atas setiap
muslim merdeka atau hamba, lelaki atau perempuan.“(H.R. Bukhari).
Syaratsyarat wajib zakat fitrah, yaitu :
• Islam
• Memiliki kelebihan harta untuk makan seharihari. tatkala Rasulullah saw
mengutus Mu’az ke Yaman, ia memerintahkan, “Beritahukanlah kepada penduduk
Yaman, Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada mereka sedekah (zakat)
yang diambil dari orangorang kaya dan diberikan kepada orang – orang fakir
dikalangan mereka.” (H.R. Jamaah ahli Hadis). Rasulullah juga
bersabda.”Barang siapa meminta – minta sedang ia mencukupi sesungguhnya ia
memperbanyak api neraka (siksaan).“Para sahabat ketika itu bertanya “Apa
yang dimaksud dengan mencukupi itu ?” Jawab Rasulullah saw , “Artinya
mencukupi baginya adalah sekedar cukup buat dia makan tengah hari dan malam
hari.” (H.R. Abu Daud dan Ibnu Majah). Kelebihan harta yang dimaksud tentu
saja bukan barang yang dipakai sehari – hari seperti rumah, perabotan dan
lainlain. Jadi tidak perlu menjual sesuatu untuk membayar zakat fitrah.
Orang yang berhak menerima zakat fitrah ditetapkan oleh Allah SWT dalam AlQur’an
ada delapan Golongan. “Sesungguhnya sedekah – sedekah (zakat) itu hanya untuk
orang – orang Fakir, Miskin, Pengurus zakat (amil),orang – orang yang telah
dibujuk hatinya (muallaf), Untuk memerdekakan budak – budak yang telah dijanjikan
akan dimerdekakan, orang yang berhutang (gharim) untuk dijalan Allah (sabilillah)
dan untuk orang musafir (orang yang dalam perjalanan). Yang demikian ketentuan
Allah” (Q.S. At taubah : 60)
Penjelasan ayat tersebut menurut imam syafi’i sebagai berikut :
a. Fakir, adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan dan tidak memiliki harta.
b. Miskin, adalah orang yang memiliki pekerjaan namun penghasilanya tidak
mencukupi kebutuhannya.
c. Amil, adalah panitia yang menerima dan membagikan zakat.
d. Muallaf, adalah
1. Orang yang baru masuk Islam karena Imannya belum teguh.
2. Orang Islam yang berpengaruh pada kaumnya dengan harapan agar orang
lain dari kaumnya masuk Islam.
3. Orang Islam yang berpengaruh di orang Kafir agar kita terpelihara dari
kejahatan orang – orangkafir dibawah pengaruhnya.
4. Orang yang sedang menolak kejahatan dari orang – orang yang anti zakat.
e. Riqab, adalah budak yang ingin memerdekakan diri dengan membayar uang
tebusan.
f. Gharim, adalah orang yang banyak hutang, baik untuk diri sendiri maupun
untuk mendamaikan orang yang berselisih maupun untuk menjamin hutang orang
lain.
g. Sabilillah, adalah untuk kepentingan agama.
h. Ibnu sabil, adalah musafir yang kehabisan bekal.
Manfaat pemberian zakat antara lain :
1. Mempererat hubungan si kaya dan si miskin.
2. Agar tidak terjadi kejahatan dari orang – orang miskin dan susah yang dapat
merusak ketertiban masyarakat. Firman Allah SWT, “Sekalikali janganlah
orang – orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari
karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya
kebakhilan itu buruk bagi mereka.” (Q.S. Ali Imran : 180)
3. Guna membersihkan diri. Firman Allah SWT, “Ambillah zakat dari sebagian
harta meraka. dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan
mendoakanlah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman
mereka dan Allah Maha mendengar lagi mengetahui.” (Q.S. At Taubah: 103).
Sekian yang bisa saya sampaikan, mudahmudahan apa yang telah saya sampaikan ada
manfaatnya khususnya buat saya sendiri umumnya buat antum sekalian, kesalahan
hanya milik saya pribadi kebenaran hanyalah allah yang mempunyai. Saya tutup
dengan do’a
A. PENDAHULUAN
Allah SWT telah menurunkan kitab suci Al Qur,an sebagai pedoman hidup bagi
manusia. Di dalamnya terdapat petunjuk, aturan, anjuran serta larangan supaya
manusia senatiasa mengetahui jalan yang benar dan lurus yang bisa membawa manusia
kepada keselamatan sehingga bisa mencapai kebahagiaan hidup di dunia sampai
akhirat.
Al Qur’an merupakan sumber hukum Islam yang pertama dan utama. Semua pokok
permasalahan dan atursn kehidupan tertuang di dalamnya. Termasuk perintah
menunaikan zakat. Allah berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 43 yang berbunyi
Artinya : “Dirikanlah solat dan tunaikanlah zakat …” ( Q.S AL Baqarah : 43 )
Tersirat juga dalam ayat 267 di surat yang sama yang berbunyi :
Artinya : “Hai orangorang yang beriman, nafkahkanlah sebagian dari usahamu yang
baikbaik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi …” ( Q.S Al Baqarah
267 )
Ayatayat di atas berisikan perintah untuk mengeluarkan zakat. Dan masih banyak
ayatayat yang memerintahkan hal yang serupa.
B. POKOK MASALAH
Sebagaimana diketahui bahwa di dalam Al Qur’an, Allah SWT telah banyak menyebutkan
tentang zakat. Dari sini bisa diambil pengertian bahwa zakat merupakan salah satu
ibadah yang sangat penting seperti halnya solat. Banyak ayat yang memerintahkan
zakat selalu didampingkan dengan perintah melaksanakan solat. Karena pentingnya
tersebut, kiranya perlu untuk dikaji mengenai zakat, yaitu ;
1. Pengertian
2. Macammacam zakat
3. Harta yang wajib dizakati
4. Syarat wajib zakat
5. Nisab
6. Dan lainlain yang terkait
C. PEMBAHASAN
1. Pengertian Zakat
Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat berasal dari kata dasar zakat yaitu
( ) yang berarti suci, berkah, tumbuh dan terpuji / bertambahnya kebaikan.
Sedangkan dari segi istilah fikih, zakat berarti “ sejumlah harta tertentu “ yang
diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada orangorang yang berhak menerimanya.
Hubungan antara makna bahasa dan istilah ini berkaitan erat sekali yaitu bahwa
setiap harta tertentu yang telah dikeluarkan zakatnya akan menjadi suci, bersih,
baik, tumbuh dan berkembang.
Dalam penggunaannya selain untuk kekayaan, tumbuh dan suci disifatkan untuk jiwa
orang yang memunaikan zakat. Maksudnya, zakat itu akan mensucikan jiwa orang yang
telah mengeluarkannya dan akan menumbuhkan pahalanya. Seperti yang difirmankan
Allah SWT dalam surat At Taubah ayat 103 yang artinya “ Ambilah zakat dari harta
mereka yang akan membersihkan dan mensucikan mereka.”
Juga dalam surat Ar Rum ayat 103 yang artinya ;
… “ Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai
keridloan Allah maka yang berbuat demikian itulah orangorang yang melipatgandakan
pahalanya.”
2. Dalil Zakat
a. Dari Al Qur,an yang artinya sebagai berikut ;
1. “ Dan dirikanlah solat dan tunaikanlah zakat ” ( Q.S Al Baqarah : 110 )
2. “ Tidaklah mereka itu diperintahkan melainkan supaya beribadah kepada
Allah dengan ikhlas dan condong melakukan agama karenanya, begitu pula
supaya mengerjakan solat dan mengeluarkan zakat dan itulah agama yang lurus.
“ ( Q.S Al Bayinah )
3. “… ( yaitu ) orangorang yang khusuk dalam solatnya dan orangorang yang
menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna dan orang
orang yang menunaikan zakat. “ ( Q. S Al Mu’minun : 14 )
4. “ Di dalam harta kekayaan seseorang terdapat hak orang yang memintaminta
dan hak orang miskin yang diam saja. “ ( Q. S Adz Dzariyat : 19 )
5. “ … supaya harta itu jangan hanya diantara orangorang kaya saja diantara
kamu. “ ( Q. S Al Hasyr : 7 )
6. “ Jika mereka bertaubat, mendirikan solat dan menunaikan zakat maka
mereka itu adalah saudarasaudaramu seagama …” ( Q. S At Taubah : 11)
b. Dari Hadist yang artinya sebagai berikut
1. “ Islam didirikan di atas lima dasar : mengikrarkan bahwa tidak ada Tuhan
selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan zakat, membayar zakat,
berpuasa di bulan Romadlon dan berhaji bagi siapa saja yang mampu ( Muttafaqun
allaihi ). “
2. “ Allah mewajibkan zakat pada orangorang kaya dari kaum muslimin sejumlah yang
dapat melapangi orangorang miskin diantara mereka. Fakir miskin itu tidaklah akan
menderita menghadapi kelaparan dan kesulitan sandang kecuali karena perbuatan
golongan yang kaya. “ ( H.R Thobroni )
3. Seseorang bertanya kepada Rasullulah tentang cara membelanjakan harta , Rosul
menjawab : “ Anda keluarkan zakat dari harta tersebut karena itu merupakan pencuci
yang akan membersihkan anda, anda silaturahmi dengan kaum keluarga dan anda akui
hak si miskin, tetangga dan si peminta. “ ( H. R Ahmad )
4. Pesan Nabi kepada Mu’adz bin Jabal
“ Beritahukan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan pemungutan zakat dari orang
orang berada di kalangan mereka untuk diberikan kepada orangorang miskin dari
golongan mereka juga.”
3. Hukum dan Kedudukan Zakat
Dari keterangan ayatayat Al Qur’an dan hadist yang dipaparkan bisa dipahami bahwa
zakat hukumnya wajib. Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam yang ketiga
yaitu setelah syahadat dan solat. Kedudukannya sebagai amalan ibadah. Perintah
wajib zakat turun di Madinah pada bulan syawal tahun kedua Hijriyah Nabi SAW.
Zakat mulai diwajibkan di Madinah karena masyarakat Islam sudah mulai terbentuk
dan kewajibannya itu dimaksudkan untuk membina masyarakat muslim yaitu sebagai
bukti solidaritas sosial. Adapun ketika umat Islam masih berada di Mekah, Allah
SWT sudah menegaskan dalam Al Qur’an tentang pembelanjaan harta yang belum
dinamakan zakat tetapi berupa kewajiban infak yaitu bagi mereka yang mempunyai
kelebihan wajib membantu yang kekurangan. Besarnya tidak dipastikan tergantung
kepada kerelaan masingmasing yang tentunya kerelaan itu berkaitan erat dengan
kualitas iman yang bersangkutan.
4. MacamMacam Zakat
Secara garis besar zakat terbagi atas dua macam ;
a. Zakat Nafs ( jiwa ) atau yang biasa disebut zakat fitrah yaitu zakat makanan
pokok yang dikeluarkan oleh perorangan setiap satu tahun sekali pada saat sebelum
solat idul fitri
b. Zakat Ma’al ( harta ) adalah zakat yang dikenakan atas harta yang dimiliki oleh
individu atau lembaga dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan secara
hukum ( syara’ )
5. Harta Yang Wajib Dzakati Dan Nisabnya
Mengenai harta apa saja yang wajib dizakati, Al Qur’an tidak menjelaskan
secara rinci. Sebagai penjelas pelaksanaannya dijabarkan dalam Al Sunah
yaitu melalui perkataan ataupun perbuatan yang diperoleh dari Nabi SAW.
Di dalam kitabkitab fikih klasik yang ditulis para ulama bahwa harta yang
dizakati ada lima kategori yaitu ;
a. Emas, perak dan uang simpanan
b. Barang yang diperdagangkan
c. Hasil peternakan
d. Hasil Bumi
e. Hasil tambang dan barang temuan
Pengelompokan tersebut tentunya disesuaikan dengan situasi, kondisi dan tempat
pada waktu itu ( zaman Nabi ) dan masih bersifat global yaitu hanya dalam bentuk
kategori jenis harta. Hal ini menunjukkan keelastisan hukum Islam. Sehingga tidak
menutup kemungkinan masih terbukanya pintu ijtihad untuk mengembangkan atau
memperluas jangkauan subyek zakat sesuai dengan kondisi sekarang. Misalnya
profesi, gaji, upah, saham, obligasi ataupun suratsurat berharga lainnya.
Berikut ringkasan nisab, haul dan kadar zakat yang berlaku di Indonesia
berdasarkan instruksi Menteri Agama no 5 tahun 1991 :
No Jenis Nisab Haul Kadar
1 Emas, Perak, Uang :
Emas Murni Perak Uang
94 gram 672 gram Senilai 94 gram emas murni
1 th 1 th
2,5 % 2,5 %
2 Barang Dagangan :
Semua barang yang dikelola untuk diperjualbelikan dengan maksud mencari keuntungan
Senilai dengan 94 gram emas
1 th 2,5 %
3 Binatang ternak :
Kambing biribiri domba Sapi kerbau domba
40 120 ekor 121 200 ekor 201 – 300 ekor 30 ekor 40 ekor 60 ekor 70 ekor
1 th 1 th 1 th 1 th 1 th 1 th 1 th
1 ekor 2 ekor 3 ekor 1 ekor 1 ekor 1 ekor 1 ekor
umur 1 th umur 2 thn umur 1 thn
2 ekor; 1 ekor 1 ekor
umur 1 th, umur 2 th
No Jenis Nisab Haul Kadar
4 Hasil Bumi :
Padi/bijibijian/umbiumbian/buahbuahan/tanaman lainnya
Senilai 1.350 gabah atau 750 kg beras
Tiap panen
5 % jika airnya susah
10 % jika airnya mudah
5 Zakat fitrah :
Makanan pokok
( beras/sagu/jagung ) atau diuangkan Mempunyai kelebihan bahan makanan untuk
keluarga pada hari raya Idul Fitri Tiap akhir Rama dhan 2,5 kg bila diuangkan
senilai makanan tersebut
6. Sebab, Syarat dan Rukun Zakat
Menurut Al Zuhayly bahwa penyebab zakat ialah adanya harta milik yang mencapai
nisab dan produktif. Dengan syarat pemilik harta tersebut telah berlangsung selama
satu tahun ( haul ) dan pemiliknya tidak mempunyai utang yang berkaitan dengan hak
manusia. Syarat lainnya adalah harta tersebut telah melebihi kebutuhan pokoknya.
Dijelaskan pula bahwa syarat zakat dibagi dalam kategori syarat wajib dan syarat
sahnya zakat. Menurut kesepakatan ulama syarat wajib zakat adalah muslim, merdeka,
balight, berakal, kepemilikan penuh, mencapai nisab, mencapai haul, melebihi
kebutuhan pokok dan bukan merupakan hasil utang. Sedang syarat sahnya zakat yang
juga merupakan kesepakatan ulama adalah niat yang menyertai pelaksanaan zakat dan
tamlik yaitu memindahkan kepemilikan harta kepada penerimanya.
Selanjutnya yang menjadi rukun zakat ialah mengeluarkan sebagian dari nisab
( harta ) dengan melepaskan kepemilikan terhadapnya menjadikannya milik mustahiq
dan menyerahkannya
7. Mustahiq Zakat
Orang yang berhak menerima zakat sesuai petunjuk AlQur’an ada 8 golongan. Semuanya
dijelaskan secara rinci dalam firman Allah Surat At Taubah ayat 60 yang berbunyi :
Artinya : “ Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orangorang kafir, orang miskin,
amil, mualaf, hamba sahaya, qhorim, sabillilah dan ibnu sabil. “
1. Fakir : orang yang tidak mempunyai harta dan juga tidak mempunyai penghasilan
tertentu
2. Miskin : Orang yang mempunyai penghasilan tertentu tetapi penghasilannya itu
tidak mencukupi keperluan seharihari ( kekurangan )
3. Amil : orang yang mengelola zakat
4. Mualaf : orang yang baru masuk Islam dan masih lemah imannya
5. Riqob : budak, dengan diberikan zakat diharapkan orang tersebut dimerdekakan
dari sifat budak oleh tuannya. Uang zakat ini digunakan untuk menebus
6. Ghorim : orang yang mempunyai utang dan tidak kuasa membayarnya
7. Sabillilah : orang yang berjuang di jalan Allah
8. Ibnu Sabil : orang yang bepergian jauh ( musafir ) yang bukan untuk pekerjaan
maksiat, kehabisan bekal dalam tengah perjalanan
D. KESIMPULAN
Zakat merupakan amal ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam yang
mampu/kaya secara materi yaitu yang telah memenuhi syaratsyarat tertentu menurut
hukum syara’. Perintah zakat terdapat dalam Al Qur’an dan Hadist. Al Qur’an
menjelaskan secara global, sedang tehnis pelaksanaannya telah dijabarkan dalam Al
Sunah atau hadisthadist Nabi SAW yang merupakan penjelas. Melaksanakan zakat
memberi banyak manfaat baik yang mengeluarkan ataupun yang menerima.
E. PENUTUP
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang terpenting seperti halnya solat. Zakat
dan solat dalam Al Qur’an dan hadist dijadikan sebagai perlambang keseluruhan
ajaranajaran Islam. Pelaksanaan solat melambangkan baiknya hubungan seseorang
dengan Tuhannya sedangkan zakat lambang keharmonisan hubungan antara sesama
manusia. Oleh karena itu zakat dan solat merupakan pilarpilar berdirinya bangunan
Islam. Pensyariatan zakat mengandung banyak hikmah diantaranya :
1. Sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia Illahi
2. Menumbuh suburkan harta dan pahala serta membersihkan diri dari sifat kikir,
dengki, iri serta dosa
3. Melindungi masyarakat dari kemlaratan dan kemiskinan
4. Mewujudkan rasa solidaritas dan kasih sayang antar sesama manusia
5. Manifestasi kegotongroyongan dan tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa
6. Mengurangi kemiskinan yang merupakan masalah sosial
7. Salah satu jalan mewujudkan keadilan sosial
Bahwa ajaran zakat memberi banyak pelajaran bagi umat Islam. Di dalam ajaran
ajarannya yang apabila dilaksanakan dengan baik maka konsep agama yang rahmatan
“Lil ‘Alamin bisa terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, CV ASY SYIFA, Semarang
AzZaibi, Ringkasan Hadist Shohih Al Bukhori, Pustaka Amani, Jakarta 2001
Drs Muhammad, M. Ag, ZAKAT PROFESi Wacana Pemikiran Dalam Fikih Kontenporer,
Salemba Diniyah, Yogyakarta 2002
Drs A . Munir, Drs Sudarsono, SH. Msi, DasarDasar Agama Islam, Rineka Cipta,
Jakarta, 1992
Pengertian dan Syarat Wajib Zakat | Bagi Orang Muslim
I. PENGERTIAN ZAKAT
Zakat berasal dari bentukkan kata zakat yang berarti “suci, baik, berkah, tumbuh
dan berkembang.”
Menurut termoinologi syariat (istilah), zakat adalah nama bagi sejumlah harta
tertentu yang telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan oleh Allah untuk
dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan
tertentu pula.
Kaitan antara makna secara bahasa dan istilah ini berkaitan erat sekali, yaitu
bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan zakatnya akan menjadi suci, bersih,
baik, berkah, tumbuh dan perkembang. (At – Taubah: 103 dan Arrum:39)
II. SYARAT HARTA WAJIB ZAKAT
Adapun persyaratan harta yang wajib dizakatkan itu antara lain:
1. (almilk attam) yang berarti harta itu dikuasai secara penuh dan milik secara
sah, yang didapat dari usaha, bekerja, warisan, atau pemberian yang sah. Allah SWT
tidak akan menerima zakat/sedekah dari harta yang didapat dengan cara bathil.
2. (annamaa) adalah harta yang berkembang jika diusahakan atau memiliki potensi
untuk berkembang, misalnya harta perdagangan, peternakan, pertanian dan
sebagainya.
3. Telah mencapai satu nisab, harta itu telah mencapai ukuran tertentu.
4. Telah melebihi kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan minimal yang diperlukan
seseorang dan keluarganya yang menjadi tanggungannya untuk kelangsungan hidupnya.
5. Telah mencapai satu tahun, untuk harta tertentu, misalnya perdagangan.
III. PENERIMA ZAKAT
A. Pengertian Asnaf Fi Sabilillah
Asnaf adalah orangorang yang berhak menerima zakat. Sedangkan asnaf Asnaf
Fisabilillah adalah para sukarelawan, berperang, dan golongan ini juga dimaksudkan
bahwa semua yang berhubungan dengan kemaslahatan umat Islam bisa dikatakan
Fisabilillah.
B. Golongan 8 Asnaf
1. Orang Fakir
2. Orang Miskin
3. Pengurus Zakat/Amil
4. Mu’alaf
5. Memerdekakan Budak
6. Orang yang berhutang
7. Pada jalan Allah (Sabilillah)
8. Orang yang dalam perjalanan
Semua itu sudah diterangkan dan dituangkan oleh Allah dalam Surat AtTaubah ayat
60.
IV. AMIL ZAKAT
A. Pengertian Amil Zakat
Amil Zakat adalah orang atau lembaga yang mendapatkan tugas untuk mengambil,
memungut, dan menerima zakat dari para muzakki, menjaga dan memeliharanya untuk
kemudian menyalurkannya kepada para mustahik yang berhak menerimanya.
B. Syarat Amil Zakat
Menjadi Amil Zakat harus mempunyai persyaratan sebagai berikut:
1. Beragama Islam
2. Dewasa (baligh)
3. Memahami hukum zakat dengan baik
4. Jujur dan Amanah
5. Memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas keamilan.
Selain persyaratan di atas, amil zakat juga memiliki dua tugas pokok yaitu:
1. Melakukan pendataan secara cerman dan teliti terhadap muzakki pada saat
menyerahkan zakat, mengadministrasikan serta memeliharanya dengan baik dan
tanggung jawab, melakukan pembinaan, menagih dan menerima zakat.
2. Melakukan pendataan terhadap mustahik zakat, menghitung jumlah kebutuhannya dan
menentukan kiat pendistribusiannya, yakni diberikan secara langsung atau sebagai
modal usaha.
C. Hak Amil Zakat
Hak amil 12,5% bukan sesuatu yang mutlak. Hal ini dimaksudkan untuk kehatihatian
agar jangan sampai amil mengambil bagian zakat terlampau besar bahkan lebih besar
dari fakir miskin. Maka hak amil dibatasi, 12,5% untuk orang yang bekerja dan
biaya operasionalnya.
V. MACAMMACAM ZAKAT
A. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki yang bertujuan untuk
mensucikan harta tersebut.
Yang wajib dikeluarkan untuk zakat fitrah adalah satu sha’ dari makanan pokok
seharihari penduduk suatu negeri/daerah. Satu sha’ sama dengan 2,5 kg (beras).
Zakat ini diberikan kepada golongan fakir miskin, dengan maksud utama agar jangan
sampai ada orang yang memintaminta (kelaparan) pada Idul Fitri.
Waktu paling tepat untuk mengeluarkan zakat fitrah adalah:
1. Zakat Fitrah harus dikeluarkan sebelum sholat Idul Fitri dilangsungkan. Apabila
dikeluarkan sesudahnya maka disebut sedekah biasa.
2. Waktu utama ada yang menyatakan bahwa zakat fitrah dikeluarkan satu hari / dua
hari sebelum Idul Fitri. (Imam Bukhari). Zakat Fitrah dikeluarkan pada permulaan
bulan Ramadhan dan waktu wajibnya pada malam hari raya. (Imam Syafi’i)
B. Zakat Undian
Zakat Undian adalah zakat wajib dikeluarkan jika hasil undian/hadiahnya diizinkan
oleh Allah atau bukan harta ghulul. Misalnya, prestasi kerja, ketrampilan, dll.
Jika hadiahnya melebihi nisat maka harus dikeluarkan zakatnya.
Adapun cara mengeluarkan zakatnya bisa langsung pada saat menerima hadiah atau
ditangguhkan beberapa waktu untuk digabungkan dengan zakat harta yang lain.
C. Zakat Emas
Zakat emas adalah zakat yang dikeluarkan jika kita memiliki emas sama harta lebih
dari nisab dan dengan syarat berkembang atau bertambah.
Dan nisab emas itu adalah 20 misqal atau 20 dinar dan itu sama dengan 85gr emas.
D. Zakat Usaha
Yang dimaksud harta usaha dalam kaitannya dengan zakat adalah seluruh harta yang
sejak awalnya diperuntukkan untuk diperjualbelikan. Jadi apabila diakhir tahun
telah mencapai nisabnya, maka harus dikeluarkan zakatnya.
VI. KADAR ZAKAT
1. Ketentuan besarnya zakat 2,5% bagi harta tertentu
2. Ketentuan besarnya zakat pertanian 5 atau 10%
3. Ketentuan 12,5% untuk bagian amil.
VII. CARA MENGELUARKAN ZAKAT
Ada beberapa cara dalam mengeluarkan zakat:
1. Langsung mengeluarkannya pada saat kita menerima suatu penghasilan atau
pendapatan.
2. Ada juga zakat yang kita keluarkan setahun sekali, yaitu zakat tijarah (harta
perdagangan).
3. Ada zakat yang dikeluarkan setahun sekali tetapi untuk memudahkan teknis
pelaksanaannya diperkenankan dilaksanakan setiap bulan.
VIII. NISAB ZAKAT
Pengertian Nisab Zakat
Nisab adalah batas minimal kewajiban untuk berzakat. Jadi harta yang wajib
dizakatkan adalah harta yang sama atau lebih nisabnya. Nisab zakat bisa
dimaksudkan juga sebagai kadar zakat.
IX. PERBEDAAN ZAKAT, INFAK, DAN SEDEKAH
A. Pengertian
1. Zakat adalah sejumlah harta tertentu yang mencapai syarat tertentu untuk
dikeluarkan kepada yang berhak.
2. Infak adalah mengeluarkan sebagian harta untuk suatu kepentingan yang
diperintahkan ajaran islam.
3. Sedekah adalah sama dengan infak tapi kalau infak berupa meteriil sedangkan
sedekah bersifat non materiil.
B. Hubungan KeTiganya
Jadi yang perlu diperhatikan adalah, jika seseorang telah berzakat tetapi masih
memiliki kelebihan harta, sangat dianjurkan sekali untuk berinfak atau bersedekah.
Berinfak adalah ciri utama orangorang yang bertakwa.
PENUTUP
Menurut rangkuman pembelajaran tentang zakat tadi kita mengetahui bahwa zakat itu
termasuk di dalam Rukun Pribadi diantaranya ada membaca kelimah syahadat, sholat,
puasa, haji.
Seperti ditegaskan dalam surah AlMaa’un, Rukun Pribadi itu menjadi siasia karena
melalaikan zakat, seabgai Rukun Masyarakat. Selebar apapun Rukun Pribadi ia akan
tertolak hanya karena mengabaikan zakatyang hanya 2,5%.
Zakat itu sesungguhnya mengandung 2 dimensi yaitu sebagai Rukun Pribadi, zakat
langsung berhubungan dengan sang Khalik. Sedangkan zakat juga sebagai Rukung
Masyarakat yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
Dengan mengabaikan zakat berarti dimensi masyarakat telah ambruk dan ini
malapetaka bagi umat Islam. Sebab siapa yang akan menolong umat islam. Sebab siapa
yang akan menolong umat miskin kalau bukan dari kalangan umat sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
AlHanafi, Abu Bakr Bin Mas’ud AlKasani. 1996. Badaaiush – Shanaai, Beirut –
Libanon: Dar El Fikr.
Departemen Agama RI. AlQur’an dan Terjemahnya.
AlJazaairi, Abu Bakr Jaabir, 1976. Minhaj AlMuslim. Dar El Fikr.
AshShabuni, Muhammad Ali. Rawaail Bayan Tafsir Ayaatil Ahkam. Kuliiyal Syari’ah
Makkah Mukarramah.
Tsabiq, Sayyid. 1968. Fikih Sunnah. Kuwait: Dar El Bayan.
Hafidhuddin, Dr. Didin. 1998. Zakat Infak Sedekah. Jakarta.
Muhammad AlHusaini, Taqiuddin Abu Bakr Bin. Kifayatul Akhyar. Bandung: Sirykah
M’arif.