Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Andari Dini
D1D050022
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2010
FUNGSI DINDING DAN MEMBRAN SEL
I. Dinding Sel
Fungsi dinding sel :
a. melindungi isi sel
b. menentukan bentuk sel
c. memperkuat sel
d. menentukan ciri sel
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel
hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat
memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel
sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
Dinding sel Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada
selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan
bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar
dengan bahan di dalam sel. Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang
tidak berkayu. Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin,
kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.
II. Membran Sel
Membran Plasma Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan
sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga
merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang
dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel.
Disusun oleh :
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2010
STRUKTUR PENYUSUN MEMBRAN SEL
DAN DINDING SEL
Dinding sel
Fungsi dinding sel:
Memberikan kekuatan tarik dan plastisitas terbatas yang penting untuk:
o menjaga sel dari tekanan turgor robek dari
o tekanan turgor menyediakan dukungan untuk jaringan non-kayu
sel-sel berdinding tebal memberikan dukungan mekanik
Tabung untuk transportasi jarak jauh
dinding sel mencegah hilangnya air
Memberikan perlindungan mekanis dari patogen serangga &
Fisiologis & kegiatan biokimia di dinding berkontribusi ke sel-sel komunikasi
Selama pertumbuhan dan perkembangan
o Cell divisi melibatkan sintesis dinding sel baru
o pembesaran Cell melibatkan perubahan dalam komposisi dinding sel
o diferensiasi Cell melibatkan perubahan dalam komposisi dinding sel
Karena kelompok karboksil pada molekul asam galacturonic adalah asam lemah,
mereka bisa eksis di negara-negara bermuatan negatif dan bermuatan tergantung pada
protonasi (lih. gambar di bawah). Sejauh mana molekul terprotonasi adalah pH bergantung
dan terkait dengan pKa (pH di mana dua bentuk berada dalam keseimbangan).
Pektin
Polimer dari sekitar 200 molekul asam galacturonic Banyak dari kelompok karboksil
yang dimetilasi (COOCH3) Kurang terhidrasi kemudian asam pektik tetapi larut dalam air
panas Lain komponen utama dari lamella tengah tetapi juga ditemukan di dinding primer
Selulosa: polimer glukosa - biasanya terdiri dari 1.000 menjadi 10.000 residu D-
glukosa beta - komponen utama dari lapisan dinding primer dan sekunder.
Pati
Pati juga merupakan polimer dari glukosa. Namun, bukannya-beta 1, 4 keterkaitan
antara molekul glukosa, pati menggunakan alpha-1, 4 linkage. Perbedaannya adalah karena
konformasi struktur cincin. The alpha-1, 4 linkage menyebabkan polimer untuk mengambil
konfigurasi memutar bukan bentuk linear selulosa. Dengan demikian, bentuk-bentuk struktur
globular pati. Pati molekul sering bercabang, yang juga mencegah array linier dari
pembentukan. Pada tumbuhan, pati hanya ditemukan di plastida (tidak di dinding atau
sitoplasma).
Seperti karbohidrat dinding sel, dan glikoprotein yang hidrofilik dapat membentuk H-
obligasi dan jembatan garam dengan polisakarida dinding sel.
Selain hydroxyproline, dinding sel protein sering tinggi dalam asam amino prolin dan
lisin. The + NH3 pada lisin memberikan muatan positif di sepanjang tulang punggung
peptida. Biaya positif residu dapat diasosiasikan dengan kelompok bermuatan negatif pada
asam pektik, dll Selain interaksi elektrostatik, H-obligasi juga bentuk antara rantai samping
asam amino, dan karbohidrat dinding sel.
Jenis lain protein struktural dinding sel, disebut extensin, dapat membentuk ikatan
kovalen dengan protein extensin lain melalui tirosin asam amino. Dalam extensin, yang
tyrosines secara merata spasi dan ketika mereka ikatan dengan tirosin pada extensin molekul
lain, dapat membungkus sekitar konstituen dinding sel lain "merajut" dinding bersama-sama.
Jumlah perubahan extensin dengan pembangunan. Sel yang tebal, dinding keras sering
kaya extensin (yaitu, sclerids dan serat). jumlah extensin yang dihasilkan tergantung pada
melukai mekanik, infeksi dan tanggapan ini dimediasi oleh hormon tanaman.
dinding sel juga mengandung protein fungsional. kegiatan enzimatis pada dinding sel
meliputi:
Enzim oksidatif - peroxidases
Enzim hidrolitik - pectinases, enzim selulase
Expansins" - enzim yang mengkatalisis dinding sel "creep" kegiatan
Jenderal fungsi enzim dinding sel termasuk perlindungan terhadap patogen, ekspansi
sel, pematangan sel dinding.
Membran sel
Sistem Membran Pada Sel
Sistem Membran Pada Sel Membran sel eukariot terdiri dari 2 lapisan fosfolipid
dimana terdapat kolestrol dan berbagai protin terbenam pada bahagian-bahagian tertentu
membran tersebut. Fosfolipid dan kolestrol merupakan asas struktur membran, sementara
protin mempunyai tugas-tugas khusus seperti membantu pengangkutan molekul-molekul
merentasi membran sel. Selain membran sel, organel-organel lain dalam sitoplasma
(retikulum/jalinan endoplasmik, sampul nukleus, kompleks Golgi, karung-karung membran
seperti vesikel, dan sebagainya) juga terdiri daripada dwilapisan fosfolipid. Dengan itu,
bahagian-bahagian dalaman sel sebenarnya mempunyai sistem perhubungan antara satu
sama lain melalui sistem mebran sel.
Membran sel
Membran sel terdiri daripada dwi lapisan fosfolipid. Struktur kimia molekul
fosfolipid ialah satu
kawasan hidrofilik (‘kepala’) dan 2 unjuran susunan kimia yang hidrofobik (‘sepasang
ekor’).
Struktur Lipid
molekul lipid yang hemat untuk tidak larut dalam air. Hidrofobik lipid karena molekul
terdiri dari panjang, 18-22 karbon, hidrokarbon tulang punggung dengan hanya sejumlah kecil
kelompok yang mengandung oksigen. Lipid melayani berbagai fungsi dalam
organisme. Mereka merupakan komponen utama dari lilin, pigmen, hormon steroid, dan
membran sel. Lemak, steriods, danfosfolipid sangat penting untuk fungsi membran dalam sel
dan akan menjadi fokus dari tutorial ini.
Lemak (triacylglycerols)
Lemak disintesis dari dua kelas yang berbeda dari molekul: asam lemak yang melekat
padagliserol alkohol. Asam lemak panjang, bercabang hydrocardons itu berakhir dengan
gugus karboksil asam. Asam lemak dapat dari dua jenis: lemak jenuh dan tak
jenuh. Asam jenuh memiliki karbon-karbon ikatan ganda tidak (mereka adalah "jenuh"
dengan hidrogen) sedangkan asam lemak tak jenuh memiliki 1-4 ikatan rangkap antara atom-
atom karbon bersebelahan. Obligasi ini ganda memperkenalkan "Kinks" dalam rantai karbon
yang memiliki konsekuensi penting pada sifat fluida membran lipid.
Untuk membangun sebuah lemak, atau triasilgliserol, asam lemak molekul tiga
melekat pada gliserol melalui ikatan ester antara karboksil yang groupd asam lemak dan
alkohol tiga kelompok molekul gliserol. Tipe reaksi ini dikenal sebagai reaksi
kondensasi karena melepaskan molekul air.Molekul lemak dapat terdiri dari satu, dua, atau
tiga jenis asam lemak dan dapat jenuh atau tak jenuh.
Sebuah lemak tak jenuh memiliki paling sedikit satu asam lemak tak jenuh, sedangkan
lemakjenuh telah ada. Karena ikatan rangkap pada asam lemak tak jenuh memperkenalkan
Kinks dalam tulang punggung hidrokarbon lemak tidak akan masukkan ke dalam sebuah
struktur biasa dan karenanya tetap fluida pada suhu rendah. Sebuah lemak jenuh meskipun
akan paket baik dan menjadi padat suhu rendah.
Lemak terutama energi penyimpanan dan molekul isolasi. Per gram, lemak
mengandung dua kali lebih banyak energi sebagai karbohidrat. Lapisan lemak juga
mengelilingi organ vital dari hewan untuk bantal mereka, dan lapisan lemak di bawah kulit
hewan menyediakan isolasi.
Fosfolipid
Fosfolipid hanya berisi dua ekor asam lemak yang melekat pada gliserol kepala. Hal
ini terjadi oleh reaksi kondensasi mirip dengan yang dibahas di atas. Kelompok ketiga alkohol
gliserol terpasang ke molekul phoshpate. Kelompok phoshate kemudian melekat pada
moluecules kecil lainnya seperti kolin. Kelompok fosfat bersama dengan kelompok gliserol
membuat kepala hydrophillic fosfolipid, sedangkan asam lemak ekor hidrofobik. Jadi
fosfolipid adalah amphipatic: air mencintai dan membenci air. Ketika fosfolipid berada dalam
larutan merakit diri mereka akan menjadi misel ataubilayers, struktur molekul yang
mengeluarkan air dari ekor hidrofobik sekaligus mempertahankan kepala hydrophillic dalam
kontak dengan larutan air.
Fosfolipid melayani fungsi utama dalam sel-sel dari semua organisme: mereka
membentukfosfolipid membran yang mengelilingi sel dan struktur intraseluler seperti
mitokondria. Membran sel adalah cairan, dua lapis semi-permeabel yang memisahkan isi sel
dari dari lingkungan, lihat animasi di bawah. membran ini fluida pada suhu fisiologis dan
memungkinkan sel untuk mengubah bentuk karena kendala fisik atau mengubah volume
selular. Fosfolipid membran memungkinkan difusi bebas dari beberapa molekul kecil seperti
oksigen, karbon dioksida, dan hidrokarbon kecil, tapi bukan air, dibebankan ion, atau molekul
besar lain seperti glukosa. Ini sifat semi-permeabel membran memungkinkan sel untuk
mempertahankan komposisi sitosol independen dari lingkungan eksternal.
Steroid
Steroid adalah suatu keluarga yang lipid berdasarkan molekul dengan empat cincin
karbon menyatu. Keluarga ini mencakup banyak hormon hewan dan
kolesterol. Kolesterol adalah komponen dari membran sel pada hewan dan fungsi untuk
mempertahankan fluiditas membran karena mencegah kemasan dari ekor asam lemak.
Karbohidrat
Permukaan ekstraseluler dari membran sel yang dihiasi dengan
kelompok karbohidrat melekat pada lipid, glycolipids, atau protein, glikoprotein. Karbohidrat
ini pendek, atau oligosakarida,biasanya rantai 15 atau lebih sedikit molekul
gula. Oligosakarida memberikan identitas sel (yaitu, membedakan diri dari non-diri) dan
merupakan faktor pembeda dalam jenis darah manusia dan penolakan transplantasi.
Seperti dijelaskan di atas dan dapat dilihat dalam gambar, membran sel
asimetris. Wajah ekstraseluler membran berada dalam kontak dengan matriks
ekstraseluler. Sisi ekstraseluler membran mengandung oligosakarida yang membedakan sel
sebagai diri. Hal ini juga berisi akhir protein integral yang berinteraksi dengan sinyal dari sel
lain dan rasa lingkungan ekstraselular.Membran bagian dalam isi sel. Ini sisi jangkar
membran untuk sitoskeleton dan berisi akhir protein integral yang relay sinyal yang diterima
di sisi eksternal.
http://www.astrochem.org/PDF/Deameretal2003.pdf
http://library.thinkquest.org/C004535/cell_membranes.html
http://www.sinauer.com/pdf/nsp-cellcycle-8-3.pdf
http://mmbr.asm.org/cgi/reprint/59/2/304.pdf
http://sites.bio.indiana.edu/~hangarterlab/courses/b373/lecturenotes/cellwall/cellwall.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.biology4kids.com/files/cell_wall.html
http://www.fsas.upm.edu.my/~fidah/BGY1002/4.%20MEMBRAN%20SEL%20dan
%20pengangkutan.pdf
KOMPOSISI KIMIA MEMBRAN PLASMA
Disusun oleh :
Jimmy Maulana M.
D1D050064
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2010
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran
sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi
bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh
sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu
sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan
Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak
dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang
lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan
lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-
komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi
semipermanen. Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion
secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul
hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu,
molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi
hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu
lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor
pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan
transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus. Secara umum sel-sel
yang menyusun tubuh manusia mempunyai struktur dasar yang terdiri dari membran sel,
protoplasma dan inti sel (nukleus).
Ketiganya mempunyai komposisi kimia yang terdiri dari air, elektrolit, protein, lemak dan
karbohidrat.
1. Air
Medium cairan utama dari sel adalah air, yang terdapat dalam konsentrasi 70-85%.
Banyak bahan-bahan kimia sel larut dalam air, sedang yang lain terdapat dalam bentuk
suspensi atau membranous
2. Elektrolit
Elektrolit terpenting dari sel adalah Kalium, Magnesium, Fosfat, Bikarbonat,
Natrium, Klorida dan Kalsium. Elekrolit menyediakan bahan inorganis untuk reaksi
selluler dan terlibat dalam mekanisme kontrol sel
3. Protein
Memegang peranan penting pada hampir semua proses fisiologis dan dapat
diringkaskan sebagai berikut :
a. Proses enzimatik
b. Proses transport dan penyimpanan
c. Proses pergerakan
d. Fungsi mekanik
e. Proses imunologis
f. Pencetus dan penghantar impuls pada sel saraf
g. Mengatur proses pertumbuhan dan regenerasi
4. Lemak
Asam lemak yang merupakan komponen membran sel adalah rantai hidrokarbon yang
panjang, sedang asam lemak yang tersimpan dalam sel adalah triasilgliserol,
merupakan molekul yang sangat hidrofobik. Karena molekul triasilgliserol ini tidak
larut dalam air/larutan garam maka akan membentuk lipid droplet dalam sel lemak (sel
adiposa) yang merupakan sumber energi. Molekul lemak yang menyusun membran sel
mempunyai gugus hidroksil (fosfolipid dan kolesterol) sehingga dapat berikatan
dengan air, sedangkan gugus yang lainnya hidrofobik (tidak terikat air) sehingga
disebut amfifatik.
5. Karbohidrat
Suatu karbohidrat tersusun atas atom C,H, dan O. Karbohidrat yang mempunyai 5
atom C disebut pentosa, 6 atom C disebut hexosa adalah karbohidrat-karbohidrat yang
penting untuk fungsi sel. Karbohidrat yang tersusun atas banyak unit disebut
polisakarida. Polisakarida berperan sebagai sumber energi cadangan dan sebagai
komponen yang menyusun permukaan luar membran sel. Karbohidrat yang berikatan
dengan protein (glikoprotein) dan yang berikatan dengan lemak (glikolipid)
merupakan struktur penting dari membran sel. Selain itu glikolipid dan glikoprotein
menyusun struktur antigen golongan darah yang dapat menimbulkan reaksi
imunologis.
Demikian pula dengan mahluk hidup lain, senyawa kimia penyusun selnya sama. Senyawa
kimia penyusun sel disebut protoplasma. Protoplasma merupakan substansi yang kompleks.
Sebagian besar protoplasma tediri dari air. meski demikian protein memberikan ciri pada
strukturnya. Senyawa organik dalam protoplasma berupa karbohidrat, lemak, protein dan
asam nukleat.
MEKANISME PEMBENTUKAN MEMBRAN SEL
PADA SEL HEWAN
Disusun oleh :
Adri Adiputra
140410060002
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2010
MEKANISME PEMBENTUKAN MEMBRAN SEL PADA SEL HEWAN
Fungsi membran plasma yaitu sebagai tempat penerimaan, pemindahan dan penerusan
informasi. Membran plasma memegang peranan penting dalam memin-dahkan dan
meneruskan informasi dari kompartemen yang satu ke kompartemen yang lain.
Sel bersifat antigenik, ini berarti bahwa apabila sel dari suatu jenis hewan dimasukkan
ke dalam jenis hewan yang lain,penerima mengenali sel yang dimasukkan sebagai
bendaasing. Oleh karena itu, penerima menghasilkan badanpenangkal (antibodi) yang
bereaksi secara khas dengan selasing tersebut. Apabila sel asing tersebut tetap utuh,
berartibahwa antigen merupakan komponen permukaan khusus darisel asing tersebut
Membran sel sangat penting untuk kehidupan sel. Bila membran melemah atau rusak,
sel kehilangan kemampuannya untuk menjaga dan mempertahankan keseimbangan. Misalnya;
selektifitas transpor nutrien. Pertumbuhan sel maupun
beberapa kegiatan lainnya, seperti endositosis, sangat ditentukan oleh membran.
Mengingat pentingnya membran terhadap kehidupan sel, pertumbuhan membran terjadi tanpa
mengganggu kehadiran membran yang lama. Dengan perkataan lain, membran yang baru
harus ditambahkan kepada membran yang lama tanpa mengganggu peranannya sebagai
pembatas dan pengangkut yang selektif.
Berdasarkan struktur membran, perlu perhatian khusus terhadap mekanisme perakitan
membran tersebut. Telah diketahui bahwa membran, tidak simetris. Protein tersebar tidak
merata dan karbohidrat hanya terdapat di permukaan luar. Setiap perubahan kedudukan
komponen-komponen membran perlu dirakit sedemikian rupa sehingga letak molekul-
molekul penyusunnya tepat pada tempatnya.Dikenal ada tiga cara perakitan membran, yaitu:
(i) Perakitan dengan sendirinya (Gambar-5.39).
Gambar-5.39
Akibat perakitan dengan sendirinya pada asimetri membran.1. misel; 2. lapisan-ganda
lipida, 3. protein (Thorpe, 1984). Perakitan berlandaskan hipotesis isyarat (signal hipothesis).
Gambar-5.40dan Gambar-5.41, menunjukkan mekanisme perakitan tersebut. Dalam proses
perakitan ini terdapat 5 tahapan. Tahap (i). Proses sintesis protein, (ii) pembentukan vesikula
dan pendekatan vesikula ke membran, (iii) fusi antara vesikula dengan membran, (iv)
peleburan vesikula dengan
membran, dan tahap (v)
hasil pertumbuhan
membran.
Gambar-5.40Hipotesis
isyarat pada pembentukan
membran.
1. REG; 2. mRNA; 3.
ribosoma;
4. peptida isyarat; 5.
peptida isyarat dilepas;
6. karbohidrat; 7.
ribosoma bebas
(Thorpe,1984)
Gambar-5.41Peleburan membran vesikula dengan membran plasma pada pembentukan
membran berdasarkan hipotesis isyarat (Thorpe, 1984)
Perakitan berdasarkan hipotesis picu, dalam perakitan ini, protein yang akan menjadi
protein integral membran sel dibuat oleh ribosoma bebas, dilipat menjadi bentuk yang sesuai
dengan kelarutan membran dan akhirnya disisipkan di antara molekul-molekul lipida
membran sel.Gambar-5.42 menunjukkan mekanisme hipotesis picu.
Disusun oleh :
Nurul Dwijayanti
140410060036
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2010
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan ini berisi pokok bahasan mengenai ruang lingkup dan perkembangan
Biologi Molekuler serta hubungannya dengan ilmu-ilmu lain, tinjauan sekilas tentang sel yang
meliputi perbedaan antara prokariot dan eukariot, diferensiasi dan organel subseluler pada
eukariot. Selain itu, sekilas juga dibahas tiga di antara makromolekul hayati, yaitu
polisakarida, lemak, dan protein. Setelah mempelajari pokok bahasan di dalam bab ini
mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan:
1. ruang lingkup, perkembangan, dan hubungan Biologi Molekuler dengan disiplin
ilmu lainnya,
2. ciri-ciri sel prokariot,
3. ciri-ciri sel eukariot,
4. perbedaan antara sel prokariot dan eukariot,
5. macam-macam organel subseluler pada sel eukariot,
6. struktur molekul polisakarida penting seperti amilum dan selulosa,
7. struktur molekul lemak,
8. perbedaan antara lemak hewani dan lemak nabati,
9. struktur molekul protein, dan
10. macam-macam asam amino penyusun protein
Agar dapat memahami pokok bahasan ini dengan lebih baik mahasiswa disarankan
untuk mempelajari kembali klasifikasi seluler dan makromolekul hayati seperti yang telah
diberikan pada mata kuliah Biologi Sel dan Biokimia. Urutan bahasan di dalam bab ini adalah
ruang lingkup, perkembangan, dan hubungan Biologi Molekuler dengan ilmu lain, tinjauan
sekilas tentang sel, dan makromolekul hayati.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prokariot
Prokariot merupakan bentuk sel organisme yang paling sederhana dengan
diameter dari 1 hingga 10 μm. Struktur selnya diselimuti oleh membran plasma
(membran sel) yang tersusun dari lemak lapis ganda. Di sela-sela lapisan lemak ini
terdapat sejumlah protein integral yang memungkinkan terjadinya lalu lintas molekul-
molekul tertentu dari dalam dan ke luar sel. Kebanyakan prokariot juga memiliki dinding
sel yang kuat di luar membran plasma untuk melindungi sel dari lisis, terutama ketika sel
berada di dalam lingkungan dengan osmolaritas rendah. Bagian dalam sel secara
keseluruhan dinamakan sitoplasma atau sitosol. Di dalamya terdapat sebuah kromosom
haploid sirkuler yang dimampatkan dalam suatu nukleoid (nukleus semu), beberapa
ribosom (tempat berlangsungnya sintesis protein), dan molekul RNA. Kadang-kadang
dapat juga dijumpai adanya plasmid (molekul DNA sirkuler di luar kromosom). Beberapa
di antara molekul protein yang terlibat dalam berbagai reaksi metabolisme sel nampak
menempel pada membran plasma, tetapi tidak ada struktur organel subseluler yang
dengan jelas memisahkan berlangsungnya masing-masing proses metabolisme tersebut.
Permukaan sel prokariot adakalanya membawa sejumlah struktur berupa rambut-
rambut pendek yang dinamakan pili dan beberapa struktur rambut panjang yang
dinamakan flagela. Pili memungkinkan sel untuk menempel pada sel atau permukaan
lainnya, sedangkan flagela digunakan untuk berenang apabila sel berada di dalam media
cair. Sebagian besar prokariot bersifat uniseluler meskipun ada juga beberapa yang
mempunyai bentuk multiseluler dengan sel-sel yang melakukan fungsi-fungsi khusus.
2.4 Makromolekul
Secara garis besar makromolekul hayati meliputi polisakarida, lemak, protein, dan
asam nukleat. Selain itu, terdapat pula makromolekul kompleks, yang merupakan
gabungan dua atau lebih di antara makromolekul tersebut.
2.5 Polisakarida
Polisakarida merupakan polimer beberapa gula sederhana yang satu sama lain
secara kovalen dihubungkan melalui ikatan glikosidik. Makromolekul ini terutama
berfungsi sebagai cadangan makanan dan materi struktural. Selulosa dan pati (amilum)
sangat banyak dijumpai pada tumbuhan. Kedua-duanya adalah polimer glukosa, tetapi
berbeda macam ikatan glikosidiknya.
Pada selulosa monomer-monomer glukosa satu sama lain dihubungkan secara
linier oleh ikatan 1,4 β glikosidik, sedangkan pada amilum ada dua macam ikatan
glikosidik karena amilum mempunyai dua komponen, yaitu α-amilosa dan amilopektin.
Monomermonomer glukosa pada α-amilosa dihubungkan oleh ikatan 1,4 α glikosidik,
sedangkan pada amilopektin, yang merupakan rantai cabang amilum, ikatannya adalah
1,6 α glikosidik.
Pada tumbuhan selulosa merupakan komponen utama penyusun struktur dinding
sel. Sekitar 40 rantai molekul selulosa tersusun paralel membentuk lembaran-lembaran
horizontal yang dihubungkan oleh ikatan hidrogen sehingga menghasilkan serabutserabut
tak larut yang sangat kuat. Sementara itu, amilum berguna sebagai cadangan makanan
yang dapat dijumpai dalam bentuk butiran-butiran besar di dalam sel. Adanya dua macam
ikatan glikosidik pada amilum menjadikan molekul ini tidak dapat dikemas dengan
konformasi yang kompak. Oleh karena itu, amilum mudah larut di dalam air. Fungi dan
beberapa jaringan hewan menyimpan cadangan makanan glukosa dalam bentuk glikogen,
yang mempunyai ikatan glikosidik seperti pada amilopektin.
Polisakarida lainnya, kitin merupakan komponen utama penyusun dinding sel
fungi dan eksoskeleton pada serangga dan Crustacea. Kitin mempunyai struktur molekul
menyerupai selulosa, hanya saja monomernya berupa N-asetilglukosamin.
2.7 Protein
Secara garis besar dapat dibedakan dua kelompok protein, yaitu protein globuler
dan protein serabut (fibrous protein). Protein globuler dapat dilipat dengan kompak dan
di dalam larutan lebih kurang berbentuk seperti partikel-partikel bulat. Kebanyakan
enzim merupakan protein globuler. Sementara itu, protein serabut mempunyai nisbah
aksial (panjang berbanding lebar) yang sangat tinggi dan seringkali merupakan protein
struktural yang penting, misalnya fibroin pada sutera dan keratin pada rambut dan bulu
domba.
Ukuran protein berkisar dari beberapa ribu Dalton (Da), misalnya hormon insulin
yang mempunyai berat molekul 5.734 Da, hingga sekitar 5 juta Da seperti pada kompleks
enzim piruvat dehidrogenase. Beberapa protein berikatan dengan materi nonprotein, baik
dalam bentuk gugus prostetik yang dapat bekerja sebagai kofaktor enzim maupun dalam
asosiasi dengan molekul berukuran besar seperti pada lipoprotein (dengan lemak) atau
glikoprotein (dengan karbohidrat).
Protein tersusun dari sejumlah asam amino yang satu sama lain dihubungkan
secara kovalen oleh ikatan peptida. Ikatan ini menghubungkan gugus α-karboksil pada
suatu asam amino dengan gugus α-amino pada asam amino berikutnya sehingga
menghasilkan suatu rantai molekul polipeptida linier yang mempunyai ujung N dan ujung
C. Tiap polipeptida biasanya terdiri atas 100 hingga 1.500 asam amino. Struktur molekul
protein seperti ini dinamakan struktur primer.
Polaritas yang tinggi pada gugus C=O dan N-H di dalam tiap ikatan peptida,
selain menjadikan ikatan tersebut sangat kuat, juga memungkinkan terbentuknya
sejumlah ikatan hidrogen di antara asam-asam amino pada jarak tertentu. Dengan
demikian, rantai polipeptida dapat mengalami pelipatan menjadi suatu struktur yang
dipersatukan oleh ikatan-ikatan hidrogen tersebut. Struktur semacam ini merupakan
struktur sekunder molekul protein.
Struktur sekunder yang paling dikenal adalah α-heliks. Rantai polipeptida
membentuk heliks (spiral) putar kanan dengan 3,6 asam amino per putaran sebagai akibat
terjadinya ikatan hidrogen antara gugus N-H pada suatu residu asam amino (n) dan gugus
C=O pada asam amino yang berjarak tiga residu dengannya (n+3). Struktur α-heliks
banyak dijumpai terutama pada protein-protein globuler. Di samping α-heliks, terdapat
juga struktur sekunder yang dinamakan lembaran β (β-sheet). Struktur ini terbentuk
karena gugus N-H dan C=O pada suatu rantai polipeptida dihubungkan oleh ikatan
hidrogen dengan gugus-gugus yang komplementer pada rantai polipeptida lainnya. Jadi,
gugus N-H berikatan dengan C=O dan gugus C=O berikatan dengan N-H sehingga kedua
rantai polipeptida tersebut membentuk struktur seperti lembaran dengan rantai samping
(R) mengarah ke atas dan ke bawah lembaran. Jika kedua rantai polipeptida mempunyai
arah yang sama, misalnya dari ujung N ke ujung C, maka lembarannya dikatakan bersifat
paralel. Sebaliknya, jika kedua rantai polipeptida mempunyai arah berlawanan, maka
lembarannya dikatakan bersifat antiparalel. Lembaran β merupakan struktur yang sangat
kuat dan banyak dijumpai pada protein-protein struktural, misalnya fibroin sutera.
Kolagen, suatu protein penyusun jaringan ikat, mempunyai struktur sekunder yang tidak
lazim, yaitu heliks rangkap tiga. Tiga rantai polipeptida saling berpilin sehingga
membuat molekul tersebut sangat kuat.
Ketika pelipatan terjadi, asam-asam amino dengan rantai samping hidrofilik akan
berada di bagian luar struktur dan asam-asam amino dengan rantai samping hidrofobik
berada di dalam struktur. Hal ini menjadikan struktur tersier sangat stabil. Di antara
sejumlah rantai samping asam-asam amino dapat terjadi berbagai macam interaksi
nonkovalen seperti gaya van der Waals, ikatan hidrogen, jembatan garam elektrostatik
antara gugus-gugus yang muatannya berlawanan, dan interaksi hidrofobik antara rantai
samping nonpolar pada asam amino alifatik dan asam amino aromatik. Selain itu, ikatan
disulfida (jembatan belerang) kovalen dapat terjadi antara dua residu sistein yang di
dalam struktur primernya terpisah jauh satu sama lain. Banyak molekul protein yang
tersusun dari dua rantai polipeptida (subunit) atau lebih. Subunit-subunit ini dapat sama
atau berbeda. Sebagai contoh, molekul hemoglobin mempunyai dua rantai α-globin dan
dua rantai β-globin. Interaksi nonkovalen dan ikatan disulfida seperti yang dijumpai pada
struktur tersier terjadi pula di antara subunit-subunit tersebut, menghasilkan struktur yang
dinamakan struktur kuaterner molekul protein.
Dengan struktur kuaterner dimungkinkan terbentuknya molekul protein yang
sangat besar ukurannya. Selain itu, fungsionalitas yang lebih besar juga dapat diperoleh
karena adanya penggabungan sejumlah aktivitas yang berbeda. Modifikasi interaksi di
antara subunitsubunit oleh pengikatan molekul-molekul kecil dapat mengarah kepada
efek alosterik seperti yang terlihat pada regulasi enzim.
Di dalam suatu rantai polipeptida dapat dijumpai adanya unit-unit struktural dan
fungsional yang semi-independen. Unit-unit ini dikenal sebagai domain. Apabila
dipisahkan dari rantai polipeptida, misalnya melalui proteolisis yang terbatas, domain
dapat bertindak sebagai protein globuler tersendiri. Sejumlah protein baru diduga telah
berkembang melalui kombinasi baru di antara domain-domain. Sementara itu,
pengelompokan elemen-elemen struktural sekunder yang sering dijumpai pada protein
globuler dikenal sebagai motif (struktur supersekunder). Contoh yang umum dijumpai
adalah motif βαβ, yang terdiri atas dua struktur sekunder berupa lembaran β yang
dihubungkan oleh sebuah α-heliks. Selain domain dan motif, ada pula famili protein,
yang dihasilkan dari duplikasi dan evolusi gen seasal. Sebagai contoh, mioglobin, rantai
α- dan β-globin pada hemoglobin orang dewasa, serta rantai γ-, ε-, dan ζ-globin pada
hemoglobin janin merupakan polipeptida-polipeptida yang berkerabat di dalam famili
globin.
Sumber: http://biomol.files.wordpress.com/2007/07/01.pdf
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2010
FRAKSI PROTEIN PADA MEMBRAN SEL DAN DINDING SEL
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran
sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi
bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh
sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu
sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel. Struktur membran sel yaitu model
mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori
mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid
yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun
secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel
sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat
terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun
membran sel antara lain adalah fosfolipid, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.
komponen muchus membran sel semipermanen di lapisan membran.
Phospholipids
Cholesterol
Transmembrane
Peripheral proteins
protein Cytoplasm Filaments of
cytoskeleton
Komponen utama membran sel terdiri atas fosfolipid, selain itu terdapat senyawa lipid
seperti sfingomyelin, kolesterol, dan glikolipida. Fosfolipid memiliki dua bagian yaitu bagian
yang bersifat hidrofilik dan bagian yang bersifat hidrofobik. Bagian hidrofobik merupakan
bagian yang terdiri atas asam lemak. Sedangkan bagian hidrofilik terdiri atas gliserol, fosfat,
dan gugus tambahan seperti kolin, serin, dan lain-lain. Penamaan fosfolipid dan sifat masing-
masing akan bergantung pada jenis gugus tambahan yang dimiliki oleh fosfolipid. Jenis-jenis
fosfolipid penyusun membran sel antara lain adalah : fosfokolin (pc), fosfoetanolamin (pe),
fosfoserin (ps), dan fosfoinositol (pi). Secara alami di alam fosfolipid akan membentuk
struktur misel (struktur menyerupai bola) atau membran lipid 2 lapis. Karena strukturnya yang
dinamis maka komponen fosfolipid di membran dapat melakukan pergerakan dan
perpindahan posisi. Pergerakan yang terjadi antara lain adalah pergerakan secara lateral
(Pergerakan molekul lipid dengan tetangganya pada monolayer membran) dan pergerakan
secara flip flop (Tipe pergerakan trans bilayer). (Anonim 1.2010)
Dinding sel tumbuhan juga mengandung komponenkomponen non polisakarida, yaitu
berupa protein-protein struktural yang kaya dengan hidroksi prolin yaitu sekitar 25%. Diduga
bahwa, fungsi dari protein tersebut adalah dalam pengorganisasian dinding sel.(Adnan.2010)
Membran sel bersifat permeable terhadap ion dan molekul polar spesifik. Substansi hidrofilik
menghindari kontak dengan bilayer lipid dengan cara melewati protein transport yang
melintangi membrane. Beberapa fungsi protein membrane adalah (Campbell et al., 2000):
1. Protein yang membentang membrane memberikan suatu saluran hidofilik melintasi
membrane yang bersifat selektif untuk zat terlarut tertentu. Hidrolisis ATP dilakukan
oleh beberapa protein transport untuk memompa bahan melintasi membrane secara
aktif.
2. Protein yang berada di dalam membrane mungkin berupa enzim dengan sisi aktifnya
yang dipaparkan ke zat-zat pada larutan sebelahnya.
3. Protein membran mungkin memiliki tempat pengikatan dengan bentuk spesifik yang
sesuai dengan bentuk-bentuk mesenjer kimiawi, seperti hormone. Sinyal dapat
menyebabkan perubahan konformasi protein yang menyalurkan pesan ke bagian
dalam sel.
4. Protein membran dari sel-sel bersebelahan mungkin dikaitkan bersama-sama dalam
berbagai bentuk junction.
5. Beberapa glikoprotein berfungsi sebagai label identifikasi yang secara khusus dikenali
oleh sel lain.
6. Mikrofilamen atau elemen lain sitoskeleton mungkin terikat ke protein membran. Hal
ini merupakan suatu fungsi yang membantu memperahankan bentuk sel dan
menetapkan lokasi protein membrane tertentu. Protein yang mendekat ke matriks
ekstraseluler dapat mengkoordinasikan perubahan ekstraseluler dan intraseluler.
Protein ini terintegrasi pada lapisan lipid dan menembus 2 lapisan lipid /
transmembran. Protein integral memiliki domain membentang di luar sel dan di sitoplasma.
Bersifat amfipatik, mempunyai sekuen helix protein, hidrofobik, menembus lapisan lipida,
dan untaian asam amino hidrofilik. Banyak diantaranya merupakan glikoprotein, gugus gula
pada sebelah luar sel. Di sintesis di RE, gula dimodifikasi di badan golgi.(Anonim 1.2010)
Protein plasma memiliki fungsi yang sangat luas, antara lain sebagai protein pembawa
(carrier) senyawa yang melewati membran plasma, menerima isyarat (signal) hormonal, dan
meneruskan isyarat tersebut ke bagian sel sendiri atau ke sel lainnya. Protein membran plasma
juga berfungsi sebagai pangkal pengikat komponen-komponen sitoskeleton dengan senyawa-
senyawa ekstraseluler. Molekul-molekul protein permukaan luar memberikan ciri-ciri
individual tiap sel dan macam protein dapat berubah sesuai dengan differensiasi sel.
Protein perifer tidak berinteraksi dengan bagian tengah membran hidrofobik, tetapi
terikat secara langsung melalui asosiasi dengan protein integral membran atau secara
langsung berinteraksi dengan bagian polar lipida membran. Misalnya protein sitokeleton,
protein kinase (pada permukaan sitoplasmik membran), dan protein matriks ekstraseluler
(permukaan eksoplasmik). Protein transmembran mengandung segemen panjang asam-asam
amino hidrofobik yang tertanam pada bilayer lipida. Ada dua tipe interaksi yang menstabilkan
protein integral membran, yaitu interaksi ionic dengan daerah kepala yang bersifat polar dan
interaksi hidrofobik dengan bagian tengah yang bersifat hidrofobik, misalnya glikoforin.
Beberapa protein integral berikatan dengan membran melalui ikata koovalen pada
rantai hidrokarbon. Dikenal ada tiga tipe protein integral berdasarkan perlekatannya pada
rantai hidrokarbon, yaitu Glycosyl-phosphatidylinositol-Proteins, Myristate-Proteins, dan
Farnesyl- Proteins.
Kedudukan dan orientasi protein pada membran bervariasi sesuai macam membran,
sel dan jaringan. Ia dapat berupa protein integral atau protein perifer. Glikoprotein pada
membran eritrosit merupakan suatu protein yang menembus membran sel. Protein integral
membran terdiri atas empat kelas, yaitu protein tipe A, protein tipe B, protein tipe C, dan
protein tipe D. Protein tipe A dan C secara struktural sama, tetapi tertanam pada setengah
lapisan membran yang berbeda. Contoh protein tipe A adalah Cytochrom b5 pada retikulum
endoplasma. Protein B adalah kompleks protein yang berperan dalam sistim transpor. Protein
D adalah protein trans membran. Protein tipe B merupakan kumpulan molekul yang memiliki
struktur yang terdiri atas Na+, K+, ATP-ase dan suatu anion protein transpor. Contoh protein
tipe D adalah glikoforin pada membran eritrosit. Pada uraian terdahulu telah diuraikan bahwa
protein membran plasma dapat berfungsi sebagai enzim. Enzim-enzim pada membran plasma
dapat dikelompok-kan menjadi dua kategori berdasarkan tempat aktivitas katalitiknya, yaitu:
1. Ektoenzim, yaitu enzim dimana aktivitas katalitiknya berlangsung pada permukaan luar
membran plasma.
2. Endoenzim, yaitu enzim dimana aktivitas katalitiknya berlangsung pada permukaan dalam
membran plasma.(Adnan,2010)
Beberapa jenis enzim yang biasanya dijumpai pada membran plasma, yaitu:
Asetilfosfatase Sukrase
Asetilkolinesterase UDP-Glikosidase
Asam fosfatase
Adenil siklase
Alkalin fosfatase
Alkalin fosfodiesterase
Cellobiase
Kolesterol esterase
Guanilat siklase
Laktase
Maltase
Monogliserida
lipase
Aminopeptidase
(ada dalam
beberapa bentuk)
NAD glikohidrolase
5’ nukleotidase
Fosfolipase A
Stalidase
Sfingomielinase
Protein integral adalah molekul protein yang menembus membrane sel secara total, dan
mengalami glikolisasi (terikat dengan glukosa) atau molekul lemak diluar sel. Kompleks protein
karbohidrat atau protein lemak yang terbentuk ini berfungsi sebagai reseptor untuk hormone
protein, sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi antar sel. Selain dari pada itu, protein
integral juga berfungsi sebagai saluran di membrane sel berupa pori-pori untuk kepentingan
pergerakan ion-ion kecil, serta pembawa (carrier) zat-zat polar yang berukuran besar melalui
pori-pori tersebut ke dalam sel. Beberapa protein integral berada dalam bentuk enzim yang
terbungkus oleh membrane dan berfungsi untuk melakukan katalis reaksi kimia. Protein integral
umumnya merupakan protein transmembran dengan daerah hidrofobik yang seluruhnya
membentang sepanjang interior hidrofobik membrane tersebut.
· Protein peripheral yang sama sekali tidak tertanam dalam bilayer,lipid: protein ini
merupakan anggota yang terikat secara longgar pada permukaan membrane, sering juga pada
bagian protein integral yang terpapar.( jourdania.2009). Protwin perifer tidak melekat kuat pada
membran dan mu dah lepas. Protein perifer mengandung asam amino dengan rantai hidrofilik
yang menyebabkan adanya interaksi dengan air disekelilingnya dan permukaan lapisan lemak
yang hidrofilik. Protein perifer pada permukaan sel sebelah luar biasanya berisi rantai molekul
gula atau senyawa dengan substansi lain.
Protein integral
Protein perifer atau yang telah Letaknya
bergabung dengan substansi lain
Sitokrom C Permukaan luar dari membran dalam
mitokondria
Spektrin Permukaan luar membran eritrosit
HPr Protein Permukaan luar membran bakteri
D-Gliseraldehid-3 Fosfat Permukaan luar membran eritrosit
Dehidrogenase
Aldolase Permukaan luar membran eritrosit
Ribosom Permukaan luar membran retikulum
endoplasma
Nektin Permukaan luar membran
Sterptococcus faecalis
DAFTAR PUSTAKA
Adnan.2010.Membran Sel.http://www.scribd.com/doc/20536144/Membran-Sel-Adnan-UNM
Anonim 1.2010.Membran Sel.http://id.wikipedia.org/wiki/Membran_sel
Anonim2.2010.Protein_Membran.http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN
%20IPA/196201151987031%20-%20TAUFIK%20RAHMAN/Membran%20Plasma.pdf
Campbell, N.A., reece, J. B., Mitchell, L. G. 2000. Biologi. Editor Safitri, A., Simarmata, L.,
hardadi, H.W. Diterjemahkan oleh Penerbit Erlangga, Jakarta.
Jourdania.2009.Biokimia. http://jourdania.dagdigdug.com/author/jourdania/
FRAKSI KARBOHIDRAT PADA MEMBRAN SEL
DAN DINDING SEL
Disusun oleh :
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2010
Definisi Karbohidrat
Karbohidrat didefinisikan sebagai zat yang mengandung atom karbon, hidrogen,
dan oksigen. Karbohidrat berasal dari kata karbon dan hidrat, karbon artinya adalah atom
karbon dan hidrat adalah air. Oleh karena itu rumus umum karbohidrat dapat ditulis
Cx(H2O)y. Definisi ini hanya berlaku untuk sebagian besar kelompok karbohidrat,
karena ada beberapa jenis karbohidrat lain yang mengandung bagian oksigen yang lebih
rendah dibandingkan dengan yang ada dalam air atau derivat ada derivat karbohidrat
yang mengandung nitrogen dan sulfur.
Secara kimia Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton. Nama ini dari
fakta bahwa kebanyakan mempunyai rumus empiris CnH2On atau Cn(H2O)n, atau
(C.H2O)n, sehingga orang perancis menyebut “hydrate de carbone”, walaupun tidak
menggambarkan secara tepat.
Secara struktur karbohidrat adalah makromolekul yang dibangun oleh satuan-
satuan (unit) molekul dari pol ihidroksi aldehida atau keton. Pembagian secara sistematik,
Berdasarkan satuan-satuan molekul yang membangun makromolekul, karbohidrat dibagi
atas :
(1) monosakarida (kebanyakan terdiri dari lima atau enam atom C),
(2) oligosakarida (di-, tri-, dan tetra-sakarida)
(3) polisakarida. (Abun, 2008)
b. Glikolipid
Glikolipid, baik yang berasal dari gliserol atau sfingosin, memiliki karakterisitik
unsur pokok kepala polar ( karbohidrat) dan dua ekor nonpolar dari yang ditemukan pada
kebanyakan membrane lemak.
Dua jenis glikolipid yang banyak didapati pada membrane adalah: monogalaktosidil gliserida
( mangandung satu molekul galaktosa ) dan digalaktosidil gliserida (mengandung dua molekul
galaktosa). Glikolipid terutama terdapat pada kloroplast, dimana posfolipid jarang dijumpai
(Beck, 1980). Beck, James S. 1980. Biomembrans. Fundamentals in relation to human biology.
Hemisphere Publishing Coorporation. Washington New York London. pp. 114-121. Glikolipid
lazimnya karakterisitik sebagai lemak yang mengandung suatu kepala karbohidrat polra, seperti
D-glukosa atau D-galaktosa, tetapi bukan suatu gugusan fosfat. Glikolipid dapat berasal dari
gliserol atau sfingosin dan sering diklasifikasi sebagai gliserida (contohnya, glikosil-
diasilgliserol) atau sebagai sfingolipid (contohnya, serebrosid). Serebrosid merupakan glikolipid
sederhana yang mengandung gula, asam lemak, dan sfingosin; serebrosid disintesis dengan
penambahan suatu gula pada sramid (sfingosin dengan perlekatan suatu asam lemak).
( Anonim,2010)
Gangliosid merupakan suatu kelas yang lebih kompleks dari glikolipid derivat-
sfingosin, karena sifat oligosakarida dan kepala polar. Gangliosid GM2 yang
digambarkan dalam Gambar11-9 memiliki dua ekor nonpolar dari suatu seramid dan satu
kepala polar yang mengandung residu D-glukosa, D-galaktosa, dan dua derivat
karbohidrat, N-asetil-D-galaktosamin dan asam N-asetil-neuraminat (asam sialat) .
c. Hemiselulosa
Hemisellolusa tersusun dari unit sellolusa dengan ikatan -1,4, dan juga mengandung heksosa
dan asam gula. Hemisellolusa bersifat tidak larut dalam air dan sukar diecerna oleh hewan non
romensia.(Abun,2008)
Karbohidrat Pada Dinding Sel Tumbuhan
Dinding sel tanaman mengandung kira-kira 90% polikarida dan 10% glikoprotein
sebagai tambahan dan methyl ester dan eter juga dijumpai. Tergantung pada
kelarutannya. polisakarida dibagi ke dalam tiga kelas, yaitu pektik p.olisakarida,
hemiselulosa,dan selulosa.
Selulosa merupakan struktur utama polisakarida dinding sel tanaman. Xyloglucan adalah
kandungan utama hemiselulosa pada tanaman dikotil, dan xylam kandungan utama hemiselulosa
pada tanaman monokotil. Fraksi pektik terdapat 35% pada dinding sel dikotil yang mengandung;
terutama asam galactosyluronik, rhamnosa, arabinosa, dan residu galaktosa. Struktur dan
komposisi polimer pektik tanaman monokotil masih belum diketahui.
Kalosa yang merupakan suatu glukan adalah unsur yang secara normal terdapat
pada polen, pistil, dan plasmodesmata tanaman tingkat tinggi. Sel tanaman mampu
mensintesis kalosa secara cepat sebagai respon terhadap stres, seperti pelukaan atau
serangan patogen. Pembentukkan papil yang mengandung kalosa seringkali terlibat
dalam pertahanan tanaman untuk melawan serangan cendawan dan virus. Akumulasi
cepat dengan jumlah besar kalosa dalam papil berkorelasi dengan resistensi barley
terhadap penyakit embun tepung. Namun apakah kalosa saja yang membuat tanaman
menjadi resisten, masih belum dapat terjawab. Dalam kultur suspensi kacang kedelai,
pembentukan kalosa bersamaan dengan adanya akumulasi fitoaleksin. Kejadian ini
dielisitasi oleh kitosa, suatu polimer D-glucosamin dari beberapa dinding sel cendawan.
Tampaknya polisakarida dinding sel tanaman berperan sebagai suatu sumber yang
disebut elisitor endogen dalam respon terhadap serangan patogen. Frakmen
homogalakturosa yang dilepaskan dari dinding sel kacang kedelai mengelisitasi
biosintesis fitoaleksin dalam kotiledon kacang kedelai.
a. Glikoprotein
Dinding sel tanaman mengandung sejumlah enzim, dan setelah strukturnya
dipelajari diantaranya termasuk glikoprotein. Beberapa diantaranya khususnya
peroksidase dan glicosil hydrolase memainkan peranan dalam pertahanan tanaman.
Peroksidase terlibat dalam biosintesis lignin dan dalam pembentukan
jembatanisoditirosin ekstensin. Peningkatan ektifitas peroksidase setelah serangan
patogen telah didemonstrasikan. Glicosil hidrolase merupakan komponen umum dinding
sel, dan bertanggung jawab untuk melepaskan elisitor dari cendawan atau dinding sel
tanaman untuk inaktifasi elisitor
Protein yang berasosiasi dengan dinding sel tanaman umumnya adalah suatu
glikoprotein. Glikoprotein dapat terikat secara kovalen atau terlarut dengan derajat yang
beragam. Beberapa diantaranya bekerja sebagai enzim, yang lainnya dapat sebagai
komponen struktur dinding sel tanaman.
Terdapat kira-kira 3 klas glikoprotein yang mengandung sejumlah besar
hidroxiprolin, ekstensin, protein arabinogalaktan, dan lektin. Ekstensin dikeluarkan
sebagai HRGP (hydroxiproline-rich glycoprotein) yang larut dan terikat pada dinding sel
yang tidak dapat larut. Kira-kira 2/3 bagian dari bentuk yang dapat larut mengandung
karbohidrat dan yang 1/3 mengandung protein. Protein arabinoga-laktan adalah HRGP
yang dapat larut dan dijumpai ekstraseluler didalam sitoplasma.(Batara.2003)
b.Selulosa
Sellolusa disusun dari gabungan unit D-glukosa dan membentuk rantai yang
sangat panjang dengan ikatan -1,4. Sellolusa adalah polisakarida yang banyak
ditemukan sebagai pembentuk struktur dasar dinding sel tanaman. Sellolusa ini bersifat
sangat stabil, mempunyai daya elastis yang baik dan tahan terhadap kerusakan kimia.
Sellolusa hanya dapat dihidrolisis dengan asam kuat dan enzim selloluse. Enzim selloluse
banyak terdapat pada biji-bijian yang berkecambah, jamur dan bakteri. ( Abun, 2008)
Karbohidrat Pada Dinding Sel Bakteri
Dinding sel bakteri terbuat dari struktur gabungan karbohidrat polisakarida dengan
peptida, disebut peptidoglikan. Dinding sel ini membentuk suatu kulit kaku dan berpori
membungkus sel yang memberi perlindungan fisik bagi membran sel yang lunak dan
sitoplasma di dalam sel.(Anonim, 2010)
DAFTAR PUSTAKA
Disusun oleh :
Afni Fianti
140410080010
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2010
Glikolipid
Glikolipid lazimnya karakteristik sebagai lemak yang mengandung suatu kepala
karbohidrat polar, seperti D-glukosa atau D-galaktosa,tetapi bukan suatu gugusan fosfat.
Glikolipid dapat berasal dari gliserol atau sfingosin dan sering diklasifikasi sebagai
gliserida (contohnya, glikosil-diasil gliserol) atau sebagai sfingolipid
(contohnya,serebrosid). Serebrosid merupakan glikolipid sederhana yang mengandung
gula, asam lemak, dan serebrosid disintesis dengan penambahan suatu gula pada seramid
(sfingosin dengan perlekatan suatu asam lemak). Serebrosid ditemukan dalam membran
otak dan sistem saraf dan khususnya berlimpah dalam sarung mielin. asam lignoserik,
salah satu asam lemak utama dari karbon 22-hingga-26 dari serebrosid. Glikolipid, baik
yang berasal dari gliserol atau sfingosin, memiliki karakteristik unsur pokok kepala polar
(karbohidrat) dan dua ekor nonpolar dari yang ditemukan.
Fosfolipid biasanya memiliki dua rantai asam lemak esterifikasi dengan gliserol
dan tulang punggung pada hidroksil gliserol ketiga ada gugus fosfat yang derivatized
dengan hidrofilik separuh seperti ethanolamine, kolin, inositol atau serin. Bilayers dua
dimensi kompleks lipid dengan gugus fosfat mereka di air-lapisan ganda antarmuka dan
asam lemak internal.
Lapisan ganda lipid membran salah satu fitur penting dari sel adalah bahwa
mereka dipisahkan dari lingkungan sekitar oleh penghalang yang memungkinkan mereka
untuk mempertahankan identitas mereka, mengambil makanan. Untuk sel eukariotik
penghalang biasanya membran plasma terdiri dari terutama dari glikoprotein dan dua
lapis lemak yang tebal sekitar 5 nm. Bentuk lapisan ganda lipid penghalang
permeabilitasdan glikoprotein bertanggung jawab untuk mengatur lalu lintas bahan ke
dan dari ruang sitoplasma.
Komponen utama lipida membran yang mempunyai satu \ lebih gugus “kepala”
dengan polaritas tinggi, selain ekor hidrokarbon nya. Itulah golongan ini disebut Lipida
Polar. Fosfolipid adalah unsur yang sangat penting karena merupakan bagian utama dari
dinding sel. Fosfatidil serin, fosfatidil inositol, asam fosfatidat, dan kardiolipin,
merupakan fosfolipid yang bermuatan negatif, sedangkan fosfatidilkolin dan fosfatidil
etanolamin bermuatan netral. Oleh karena kelainan tertentu maka tubuh akan membentuk
zat antibodi yang kemudian akan menyerang atau merusak secara spesifik terhadap unsur
fosfolipid ini, terutama fosfolipid yang bermuatan negatif. Dalam hal ini kerusakannya
akan membawa dampak yang sangat buruk.
Jika kita mempertimbangkan komposisi lipid normal membran plasma seperti
eritrosit, permukaan luar lipid netral kecuali untuk glycolipids dan dalam kasus yang
dakwaan terpisah dari permukaan membran oleh panjang karbohidrat
molekul. Pada permukaan sitoplasma, kami menemukan lebih dari 90% dari phosphatidyl dan
serin
inositol yang merupakan 12-20% dari total fosfolipid dan 24-40% dari
sitoplasma setengah dari lapisan ganda tersebut.
Dinding sel Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal sekitar 2-3
nm
(Tipis dibandingkan dengan gram positif) dan membuat sampai sekitar 5-20% dari berat
kering
sel.
Peptidoglikan layer : Lapisan peptidoglikan ditutupi oleh membran luar yang berisi
berbagai protein serta lipopolysaccharides (LPS). LPS adalah molekul besas yang
kompleks yang mengadnung kedua lipid dan karbohidrat. LPS terdiri dari tiga bagian:
1. Lipid A
Terdiri dari dua derivitives glukosamin setiap gula yang melekat pada tiga asam
lemak dan fosfat. Residu lemak disimpan dalam membran luar dan komponen sisanya
diproyeksikan dari permukaan sel.
2. Core polisakarida.
Polisakarida inti yang terdiri dari 10 residu gula, sebagian besar yang memiliki
struktur yang tidak biasa dan yang melekat pada lipid stengah A.
3. O-sisi rantai.
Struktur LPS berakhir dengan rantai saming terminal O. Antigen O adalah rantai
polisakarida yang pendek dan bervariasi dalam komposisi dan umumnya berisi residu
gula biasa.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2010.Lipid Kompleks. http://za0l.multiply.com/journal/item/190/Lipid_kompleks
Anonim.2009.Biologi. http://www.x3-prima.com/2009/09/biologi.html
Anonim.2010.biologi courses Lecture 9.
http://www.columbia.edu/cu/biology/courses/w3150/lecture9.pdf
Anonim.2010. Biologi courses Lecture 4.
http://www.columbia.edu/cu/biology/courses/g6002/2004/sheetz/lecture4.pdf
ULTRASTRUKTUR MEMBRAN PLASMA
DAN FUNGSINYA
Disusun oleh :
Juraij
140410080027
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2010
ULTRASTRUKTUR MEMBRA PLASMA DAN FUNGSINYA
LAMPIRAN
Deden Nurjaman
140410080019
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2010
FISIOLOGI MEMBRAN PLASMA
Disusun oleh :
Roseanni Kushargena
140410060010
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2010
Dinding sel adalah rangka dasar yang membangun tubuh tumbuhan. Karena adanya
dinding, sel tumbuhan keras dan memiliki sudut-sudut yang jelas. Dinding ini berada di sebelah
luar dar membran sel, berukuran tebal 1-10 µm, dan tidak berwarna (bening).
.
Gambar 2. Struktur dinding primer
Dinding sel primer yang diisolasi dari jaringan dan sel tumbuhan tingkat tinggi,
komponen utama penyusunnya berupa polisakarida yang berikatan bersama dengan glikoprotein
struktural (kaya akan hidroksiprolin), ester fenol (asam ferulin dan coumarin), mineral terikat,
dan enzim. Pada dinding tambahan terdapat protein yang berfungsi dalam regulasi perluasan
dinding.
Polisakarida utama pada dinding primer adalah selulosa, polisakarida (1,4-linked β-D-
glucose) berbentuk kristal panjang yang terdiri dari beberapa lusin rantai glucan. Selulosa
melekat pada matriks yang mengandung pektin, polimer asam D-galakturonik dan monosakarida
lain, juga hemiselulosa, polimer pendek bercabang terdiri dari monosakarida 5-6 karbon.
Selulosa membentuk fondasi mikrofibril dinding sel tumbuhan. Proses sintesisnya dikatalis oleh
enzim selulosa sintetase yang dihasilkan oleh ribosom pada retikulum endoplasma. Enzim
tersebut memiliki dua site aktif yang mentransfer setiap dua gugus glukosa dari UDP-glukose
hingga terbentuk rantai selulosa. Sukrosa membantu glukosa yang berikatan pada UDP.
Terkecuali selulosa, komponen nonselulotik lainnya disekresi ke permukaan sel membentuk
matriks pori yang menutupi sekitar mikrofibril. Bermacam-macam polisakarida dan protein
nonselulotik disintesis oleh sistem endomembran.
Dinding primer adalah komponen struktural penting pada tumbuhan yang berfungsi
sebagai bahan makanan. Pematangan buah dan sayuran berhubungan dengan perubahan struktur
dinding dan komposisinya. Pada tumbuhan yang digunakan sebagai bahan minuman, dinding sel
selalu mengandung sejumlah besar polisakarida. Dinding polisakarida mengikat logam,
menstimulasi sistem imun atau meregulasi kolesterol.
DAN FUNGSINYA
Disusun oleh :
Nurhidayah Imanda
140410080011
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2010
Penelitian menunjukkan bahwa satuan unit terkecil dari kehidupan adalah Sel. Kata "sel"
itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke yang berarti "kotak-kotak kosong", setelah ia
mengamati sayatan gabus dengan mikroskop.
Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan
Protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje; menurut Johannes
Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma dan Nukleoplasma
Robert Brown mengemukakan bahwa Nukleus (inti sel) adalah bagian yang memegang peranan
penting dalam sel,Rudolf Virchow mengemukakan sel itu berasal dari sel (Omnis Cellula E
Cellula).
ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL
Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2. Sitoplasma dan Organel Sel.
3. Inti Sel (Nukleus).
b. Ribosom (Ergastoplasma)
Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat
sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang
tersuspensi di dalam sel.
Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein.
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
d. Lisosom
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan
seluler. Salah satu enzi nnya itu bernama Lisozym.
g. Plastida
Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal tiga jenis plastida yaitu :
1. Lekoplas
(plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan),
terdiri dari:
• Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,
• Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).
• Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2. Kloroplas
yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan
klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3. Kromoplas
yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
• Karotin (kuning)
• Fikodanin (biru)
• Fikosantin (kuning)
• Fikoeritrin (merah)
h. Vakuola (RonggaSel)
Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat
dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut
Tonoplas Vakuola berisi :
• garam-garam organic
• glikosida
• tanin (zat penyamak)
• minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar
Zingiberine pada jahe)
• alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain)
• enzim
• butir-butir pati
Pada beberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil.
i. Mikrotubulus
Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan
sebagai "rangka sel".
Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan Selain itu
mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.
j. Mikrofilamen
Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu
protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.
Sumber :
http://www.crayonpedia.org/mw/Anatomi_Dan_Fisiologi_Sel_12.2
http://www.fsas.upm.edu.my/~fidah/BGY1002/3.%20TEORI%20DAN%20ULTRSTRUKTUR
%20SEL.pdf
BIOLOGI SEL
MEMBRAN PLASMA
Disusun oleh :