Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Sekitar tahun 1778 – 1829 Sir Humpry Duvy adalah orang pertama yang
berhasil memperoleh logam – logam golongan IA dan IIA serta masih banyak
para ilmuan yang berhasil menemukan unsur dari golongan IA dan IIA, seperti
Sifat utama logam alkali adalah mampu bereaksi dengan Air, Oksigen,
Halogen, Hidrogen, dan Belerang sehingga lebih reaktif . Sedangkan logam alkali
tanah kurang reaktifitasnya dibanding dengan logam alkali, artinya tidak bisa
Maksud dari percobaan kali ini yaitu untuk mempelajari beberapa sifat
Tujuan dari percobaan kali ini yaitu untuk membedakan antara unsur yang
satu dan unsur yang lainnya, yaitu unsur yang termasuk pada golongan IA dan
golongan IIA.
Menguji kelarutan NaOH dan H2SO4 pada BaCl2, MgCl2, CaCl2, dan SrCl2
dengan melihat endapan yang terbetuk. Serta membuktikan asam dan basa pada
hal ini dilakukan untuk mengetahui reaktifitas unsur, kelarutan asam sulfat
penambahan indikator
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Energi ionisasi dan afinitas elektron adalah dua sifat fisika yang membantu
dalam memahami jenis reaksi yang dialami oleh unsur – unsur dan sifat unsur –
unsur senyawa. Telah kita ketahui bahwa unsur – unsur dalam golongan yang
sama mempuyai sifat kimia yang mirip satu sama lainnya karena mempunyai
konfigurasi elektron terluar yang mirip. Kecenderungan lain kelakuan kimia unsur
sepasang unsur dalam golongan dan periode yang berbeda didalam tabel
periodik(Respati,1986).
harus melakukan parbandingan yang benar, yaitu harus di pilih unsur-unsur yang
jenisnya sama. Untuk itu kita akan membandingkan unsur-unsur golongan IA dan
golongan IIA karna unsur-unsur dalam kedua golongan tersebut adalah logam
(Respati,1986)
keadaan bebas. Unsur – unsur ini bereaksi dengan air menghasilkan gas Hidrogen
Unsur golongan IIA juga adalah logam reaktif, tetpi kurang reaktif jika
dibandingkan dengan logam alkali. Energi ionisasi pertama dan kedua logam –
membentuk ion Mg2+, dan didalam golongan, karakter ini meningkat dari atas
Reaktifitas logam alkai tanah terhadap air sangat berbeda – beda. Berilium
tidak bereaksi dengan air, magnesium bereaksi lambat dengan air mendidih :
Kalsium, Stronsium, dan barium cukup reaktif terhadap air dingin. Sifat – sifat
kimia kalsium dan Stronsium memberikan suatu contoh yang menarik dalam
sistem periodik(Respati,1986).
Unsur – unsur golongan IA dan IIA memiliki elektron terluar atau elektron
valensi satu atau dua, sehingga bersifat elektropositif, membentuk ion – ion tidak
valensinya sama, unsur – unsur golongan IA mempunyai sifat – sifat kimia yang
Be mempunyai tambahan satu elektron dan satu proton. Kenaikan energi ionisais
disini disebabkan oleh muatan yang bertambah. Pada periode kedua terdapat dua
patahan dalam grafik (Be B dan N O). Hal ini dapat dijelaskan dengan efek
sekatan. Energi ionisasi boron lebih kecil dibanding dengan ionisasi
berilium(Respati,1986).
Semakin besar afinitas elektron suatu unsur maka energi yang dilepaskan
semakin besar, sedangkan unsur – unsur gas yang memiliki afinitas elektron
sebagai aliansi Na.Rb. dipakai untuk membuat tetraalkil, dan banyak kegunaannya
pada industri yang lain. Baik Na+ maupun K+ penting secara fisiologis dalam
hewan dan tanaman yaitu: sel – sel dapat membedakan Na+ dan K+ mungkin
engan beberapa jens mekanisme pengompleksan. Selain sifat ionik yang hakiki
dari senyawa golongan IA, terdapat beberapa derajat ikatan kovalen. Li dan Na
dapat diperoleh dengan elektrolisis garam leburan atau eutatik bertitik leleh
rendah seperti CaCl2 + NaCl. Karena titk lelehnya yang rendah dan mudah dibuat
uap Na. Li, Na, atau K dapat tersebar dengan pelelehan pada berbaai padatan
mendasar terdapat pada ukuran kation yang ditunjukkan oleh reaksi dengan O2.
perioksida Na2O2, tetapi akan berlanjut dengan adanya O2 dibawah tekanan serta
kenaikan kestabilan perioksida dan super oksida sesuai dengan kenaikan ukuran
ion – ion alkali merupakan contoh yag khas mengenai kestabilan anion yang lebih
besar dengan kation yang lebih besar melalui pengaruh energi kisi(Cotton,1976).
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
Cawan petridish, Pipet tetes, Gelas piala(500 mL), Lampu spirtus, Kertas Label,
3.1.2. BAHAN
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu : Logam Na, Mg
dan Ca, MgCl2, CaCl2, SrCl2, BaCl2 masing – masing 0,5 M, H2SO4, NaOH, dan
b. Tabung reaksi (1) diisi dengan logam Mg dan tabung (2) dengan
logam Ca.
cawan petridish.
kertas tersebut.
dengan CaCl2, tabung reaksi (3) dengan SrCl2, tabung reaksi (4) dengan
dengan CaCl2, tabung reaksi (3) dengan SrCl2, dan tabung reaksi (4)
A. REAKTIFITAS UNSUR
(++) : Keruh
4.2. REAKSI
a. 2 Na + 2 H2O 2 NaOH + H2
Mg + 2 H2O 2 MgOH + H2
CA + 2 H2O Ca(OH)2 + H2
4.3. PEMBAHASAN
* Reaktifitas Unsur
Unsur Na jika ditambah air dingin akan bereaksi, dan apabila dipanaskan
tidak bereaksi, namun pada saat dietesi indikator phenopetalin maka Na akan
Unsur Mg pada saat ditetesi air dingin tidak bereaksi, jika dipanaskan akan
bereaksi, dan pada saat ditetesi indikator pp akan berwrna ungu. Ini
Unsur Ca bereaksi jika ditambah air dingin, dan akan lebih bereaksi jika
bersifat basa.
mengendap.
b). CaCl2 0,5 M, terbentuk larutan sangat keruh yang bersifat basa.
c). SrCl2 0,5 M, terbentuk larutan sedikit keruh yang bersifat basa.
Dari percobaan ini, CaCl2 0,5 M menghasilkan larutan keruh yang paling
baik karena Ca hanya bisa larut dalam basa, buktinya jika direaksikan dengan
5.1. Kesimpulan
hidroksida yang dimiliki Ca hanya sedikit yang larut dalam air, sehingga sisa
5.2. Saran
Bagi asisten agar lebih perlahan dalam menjelaskan, serta bagi keadaan