Professional Documents
Culture Documents
id=239
Energi : secara tepat dapat dihitung kebutuhan energi untuk pasien nefropati
diabetik ini, yaitu 35 Kcal/kgBB/hari. Asupan energi yang adekuat bertujuan
agar protein tidak dipecah menjadi sumber energi. Karena protein dibatasi pada
diet nefropati diabetik dengan terapi konservatif, energi lebih banyak diambil
dari sumber karbohidrat dan lemak.
Karbohidrat : Sumber karbohidrat yang dianjurkan adalah 60% dari total kalori,
penggunaan karbohidrat komplek kompleks tetap diutamakan. Pada diet
nefropati diabetik, dengan pembatasan protein dirasakan sulit untuk mencapai
kebutuhan kalori apabila menggunakan karbohidrat kompleks saja. Oleh karena
itu bahan makanan tinggi kalori rendah protein dari karbohidrat sederhana
seperti gula dapat dianjurkan dikonsumsi bersamaan dengan makanan, atau
dimasukan dalam makanan olahan. Anjuran diet pada pasien diabetes yang
terbaru mengutamakan jumlah karbohidratnya, bukan jenisnya. Anjuran
konsumsi sukrosa lebih liberal. Bukti menunjukan bahwa penggunaan sukrosa
sebagai bagian dari perencanaan makan pasien diabetes tidak memperburuk
kontrol glukosa darah.
Lemak : Anjuran lemak pada nefropati diabetik adalah 30% dari total kalori.
Anjuran presentase lemak lebih tinggi dari diet diabetes umumnya, hal ini
dimaksudkan untuk mencukupi kebutuhan energi, karena sumber energi dari
protein terbatas. Lemak diutamakan tidak jenuh ganda maupun tunggal yaitu
minyak jagung, minyak wijen. Asupan lemak jenuh dianjurkan kurang dari 10%.
1 of 3 10/12/2010 7:46 PM
Indonesia Kidney Care Club - PENATALAKSANAAN DIET PADA ... http://www.ikcc.or.id/print.php?id=239
Garam (natrium) : Anjuran asupan garam (Na) untuk pasien diabetik nefropati
berkisar antara 1000- 3000 mg Na sehari, tergantung pada tekanan darah, ada
tidaknya edema atau asites, serta pengeluaran urin sehari. Pada nefropati
diabetik yang sudah menjalani terapi pengganti hemodialisis kebutuhan natrium
adalah 1000mg + 2000 mg apabila urine sehari 1000ml.
Kalium : Kadar kalium darah harus dipertahankan dalam batas normal. Pada
beberapa pasien, kadar kalium darah meningkat disebabkan karena asupan
kalium dari makanan yang berlebih atau karena obat-obatan yang diberikan.
Anjuran asupan kalium tidak selalu dibatasi, kecuali bila terjadi hiperkalemia
yaitu kalium darah > 5.5 mEq, jumlah urine yang sedikit atau GFR/CCT/TKK
kurang atau sama dengan 10mL/menit. Pada kondisi ini anjuran asupan kalium
berkisar 40-70 mEq/hari (1600-2800 mg/hari) atau 40mg/kgBB/hari, hindari
makanan tinggi kalium. Pada nefropati diabetik dengan terapi pengganti
hemodialisis kebutuhan kalium dapat dihitung berdasarkan pengeluaran urine
sehari, yaitu kebutuhan dasar 2000 mg + 1000 mg apabila urine sehari 1000ml.
Obat pengikat kalium dapat diusulkan kepada dokter yang merawat.
Kalsium : Hipokalsemia (kadar Kalsium darah <8,5 mg/dL) kadang terjadi pada
pasien nefropati diabetik, penyebabnya adalah asupan kalsium yang tidak
adekuat, penyerapan di usus yang tidak baik serta hiperfosfatemia. Oleh karena
itu biasanya pemberian suplemen kalsium diberikan dokter dalam bentuk tablet.
Asupan kalsium yang dianjurkan adalah 1200 mg/hari. Suplemen kalsium yang
biasa diberikan salah satunya adalah kalsium karbonat, karena selain untuk
suplemen juga sebagai fosfat binder (pengikat fosfat). Kadar kalsium darah yang
diharapkan berkisar 8.5-11 mg/dL.
2 of 3 10/12/2010 7:46 PM
Indonesia Kidney Care Club - PENATALAKSANAAN DIET PADA ... http://www.ikcc.or.id/print.php?id=239
-Fosfor : susu dan hasil olahnya, hati, ikan sarden, udang, kacang kedelai, tahu,
tempe, dan kacang-kacangan
-Natrium : garam dapur, penyedap/ MSG, soda kue, zat pengawet, (Na.
Benzoat). Makanan yang menggunakan bahan-bahan tersebut dalam
pengolahanya .
-Kalium : Pisang, tomat, alpukat, jambu biji, jeruk, rebung, bayam, daun
pepaya, daun singkong, kentang, singkong, labu kuning, susu, santan kelapa,
dll.
http://www.ikcc.or.id
3 of 3 10/12/2010 7:46 PM