You are on page 1of 4

MESIR

Satu-satunya pusat peradaban di Afrika yang telah ada sejak tahun 4000 SM.
Kebudayaan Mesir terungkap karena temuan batu bertulis di daerah Rosetta oleh
pasukan Perancis yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte. Dan diterjemahkan oleh
ilmuwan Perancis bernama Champollion. Mesir terletak di Afrika Utara. Merupakan
tempat yang terkenal karena hasil-hasil budaya dan perjalanan sejarahnya yang
panjang. Hasil budaya masa lampau Mesir menunjukkan bahwa tingkat peradaban
di Mesir sudah tinggi.

Keadaan Alam
Sungai Nil bermata air di Danau Albert di wilayah Uganda. Di Uganda Sungai Nil
disebut Sungai Nil Putih. Di Mesir, Sungai Nil menjadi pemisah padang pasir yaitu
Gurun Libya di barat dan Gurun Nubia di timur. Karena banyaknya lumpur, lembah
Sungai Nil menjadi sangat subur, sehingga sejarawan Yunani, Herodotus berkata,
“Mesir adalah hadiah Sungai Nil.” Jika tidak ada Sungai Nil, Mesir menjadi daerah
yang tandus dan gersang atau merupakan daerah gurun seperti gurun Libya atau
daerah-daerah lain di sekitarnya

Sistem kepercayaan
Mulanya masyarakat Mesir menyembah binatang(totemisme). Binatang dianggap
sebagai dewa pelindung yang digambarkan dalam bentuk manusia berkepala
binatang, seperti kepala burung atau serigala. Masyarakat Mesir juga menyebah
banyak dewa (politeisme). Dewa tertinggi di Mesir adalah Osiris.
Berikut ini adalah nama-nama dewa menurut kepercayaan Mesir:

 Osiris : dewa tertinggi bangsa Mesir. Dipercaya bahwa roh


orang mati akan hidup di kerajaan Dewa Osiris.

 Thot : dewa ilmu pengetahuan. Berwujud manusia


berkepala burung.

 Anubis : dewa kematian. Berkepala anjing bertubuh


manusia.

 Isis : dewi kesenian berkepala kucing. Merupakan istri dari


Osiris.

 Ra : dewa matahari. Juga disebut sebagai Amon-Ra atau dewa bulan dan
matahari.

 Seth : dewa kegelapan yang pernah membunuh Osiris.

Sebenarnya masih banyak lagi dewa-dewa kepercayaan bangsa Mesir.

Bangsa Mesir memiliki keyakinan akan adanya kehidupan baru setelah kematian.
Dipercaya bahwa roh orang yang sudah mati akan bahagia jika semua hartanya di
dunia ada bersama mereka. Karenanya, disertakan bekal kubur dalam penguburan.
Kadang bahkan disertakan orang-orang terdekat raja. Seperti, pendeta, juru masak,
ahli musik, pelayan, pengawal dan lain-lain.

Hasil Budaya
Piramida

Piramida adalah bangunan makam raja-raja


Mesir. Piramida terbesar adalah makam Fir’aun
Cheops dengan tinggi 137 meter di kota Giza.
Tekhnik pembangunan piramida masih belum
sepenuhnya diketahui. Piramida yang terkenal
adalah Fir’aun Cheops dan Fir’aun Chefrens.

Mummi

Bangsa Mesir percaya bahwa roh orang mati akan tetap tinggal di jasadnya
selama jasadnya tidak rusak dan rohnya dapat bebas menuju alam baka.
Biasanya jasad dimasuki rempah-rempah dan badannya dibalut kain yang
diberi campuran kapur, garam, dan perekat sehingga terbentuklah mummi
yang tidak dapat rusak. Bagi raja, mummi-nya disimpan dalam piramida.
Sedang orang biasa disimpan di kubur-kubur batu. Tapi untuk orang kaya
dihiasi lukisan yang dipahat di dinding kubur
batu

Sphinx

Bangunan patung singa yang berkepala manusia


yang didirikan di depan sebuah piramida. Sphinx
merupakan lambang kekuasaan dan pemerintahan
dari raja Mesir yang dimakamkan pada piramida tersebut. Kepalanya
melambangkan kebijaksanaan dan badan Sphinx merupakan lambang kekuatan
raja yang memerintah.

Hieroglyph

Huruf hieroglyph adalah tulisan Mesir kuno berupa tulisan gambar.


Hiereus berarti iman dan gluphe berarti terukir. Huruf ini terdiri
atas tujuh ratus buah gambar dan lambang. Pada mulanya berupa
tanda-tanda gambar, kemudian berupa tanda suara tetap. Lalu
berkembang menjadi tulisan hieratik (digunakan para pendeta).
Rakyat menggunakan huruf demotik. Huruf ini digunakan sampai
abad ke-5 sesudah masehi dan baru berakhir saat Mesir dikuasai
Romawi. Selain menulis diatas batu, mereka juga menulis di atas
daun papyrus dengan pena jerami.

Astronomi

Sekitar tahun 2776 SM mereka sudah mengenal penanggalan berdasar pada sistem
peredaran matahari. Mereka membagi setahun menjadi 12 bulan dan sebulan
terdiri dari 30 hari. Astronomi digunakan dalam kegiatan pertanian dan pelayaran
(patokan penentu arah). Untuk menandai masa bercocok tanam, mereka
menggunakan rasi bintang sebagai patokan. Luapan sungai Nil sering
mengakibatkan banjir. Untuk menanggulangi hal itu, mereka perlu mengetahui
kapan banjir terjadi. Karena itu dikenal sistem penanggalan.

Obelisk

Bangunan lain berupa tugu batu yang didirikan untuk pemujaan


dewa Ra atau Amon-Ra. Pada bagian atas obelisk biasanya
dituliskan nama raja yang membangun dengan hieroglyph.

Kuil

Mesir juga dikenal dengan bangunan kuilnya. Salah satunya yang terkenal adalah
kuil Abu Simbel yang dibangun pada masa Raja Ramses II. Kuil lain adalah kuil
dewa Amon yang dibangun oleh Ratu Hathepsut di kota Dar el-Bahri. Selain kuil,
Mesir juga terkenal dengan istana-istananya yang indah seperti yang terdapat di
kota Memphis dan Thebe.

Teknologi

Bangsa Mesir mampu membuat kuil-kuil dan patung raksasa. Mereka juga telah
mengenal seni memintal dan menenun. Mereka telah pandai membuat barang dari
perunggu yang digunakan secara umum untuk alat musik berupa harpo, habo, dan
tamburni.

Pertanian

Dalam rangka melaksanakan kegiatan pertanian, dibuatlah bendungan-bendungan


yang berfungsi untuk mengatur air ke lahan pertanian dengan membuat saluran-
saluran irigasi. Untuk memudahkan penentuan waktu dalam bidang pertanian,
telah dikenal pembagian musim, yaitu musim penggenangan (musim kemunculan
ladang dari air) dan musim kering.
Sistem Pemerintahan
Pada masa prasejarah Mesir telah mengenal sistem pemerintahan. Sistem
pemerintahan ini timbul berkaitan dengan Sungai Nil sebagai sumber kehidupan
penduduknya. Kekuasaan terjadi karena adanya pengaturan tentang pembagian air
oleh para Pharao. Orang yang memegang kuasa untuk membagi air dan
mempunyai kedudukan yang menentukan bagi kehidupan rakyat. Lama-kelamaan
mereka menjadi raja-raja kecil yang berkuasa di Nomen. Akhirnya timbul raja yang
bergelar Fir’aun (Pharao).

Kerajaan Mesir Tua (3400 -2160 SM)

Kerajaan Mesir Tua dimulai pada masa pemerintahan Fir’aun Menes, sampai
dengan masa kemunduran Mesir setelah pemerintahan Pepi II. Raja Menes terkenal
dengan julukan Nesut-biti, yaitu raja yang bermahkota kembar, karena ia berhasil
menyatukan Mesir Hulu dan Mesir Hilir.

Kerajaan Mesir Pertengahan (2160 – 1788 SM)

Kerajaan Mesir Pertengahan adalah masa kejayaan raja dari Thebe, Sesotris III yang
berhasil menyatukan Mesir tahun 1880 SM. Kehancuran Kerajaan Mesir
Pertengahan oleh serangan bangsa Hykkos.

Kerajaan Mesir Baru (1500 – 1100 SM)

Raja Mesir Baru adalah Akmosis I. Ia terkenal karena berhasil mengusir bangsa
Hykkos dari Mesir. Pada masa Raja Thutmosis IV, ibukota kerajaan dipindahkan dari
Thebe ke Armana. Pada masa Amenhotep IV, hubungan Mesir dengan Asia semakin
baik. Pada masa ini raja tidak lagi disebut dewa melainkan manusia biasa. Sejalan
dengan itu, kepercayaan pun berubah dari politeisme menjadi monoteisme, dengan
dewa matahari sebagai perwujudan dewa yang tunggal. Perlahan Kerajaan Mesir
Baru mengalami perpecahan antara bangsawan kerajaan, terutama setelah
wafatnya Tuthanamon yang meninggal pada tahun 1350 SM. Selanjutnya
pemegang tahta yang berhasil menjadi raja terkenal adalah raja Ramses II(1298-
1232). Pada masa pemerintahan Ramses II pernah diusahakan untuk menggali
terusan yang menghubungkan Laut Merah dan Laut Tengah.

You might also like