You are on page 1of 7

TUGAS MKPBM III

Kelompok
NUR AZIZAH (083174028) RADITA VIKE A. (083174218)

RITA RIZKI K.S (083174206) AFARIT ROMADHAN (083174237)

MUTIARA FIRJINIA (083174216)

DISKUSI KELAS

Pendahuluan

Diskusi merupakan prosedur atau strategi mengajar yang bermanfaat dan banyak
dipakai sebagai bagian langkah dari banyak model pembelajaran yang lain.

A. Tinjauan Umum Diskusi Kelas

1. Diskursus, Diskusi dan Resitasi Kelas

Pengertian diskursus dan diskusi menurut kamus hampir sama


yaitu melibatkan saling tukar pendapat secara lisan, teratur, dan untuk
mengungkapkan pikiran mengenai pokok pembicaraan tertentu. Istilah
diskusi sering digunakan oleh para guru sedangkan diskursus sering
digunakan oleh para ilmuan dan peneliti.

Diskusi adalah situasi dimana guru dan para siswa, atau antara
siswa dengan siswa yang lain berbincang satu sama lain dan berbagi
gagasan dan pendapat mereka. Sebaliknya, resitasi adalah pertukaran tanya
dan jawab dimana guru memeriksa seberapa baik murid mengingat kembali
informasi faktual atau memahami suatu konsep atau gagasan.

2. Tujuan Pembelajaran Umum dan Hasil Belajar Siswa

Diskusi digunakan oleh para guru untuk mencapai sedikitnya tiga


tujuan pembelajaran khusus yang penting, yaitu:
1) Diskusi meningkatkan cara berfikir siswa dan membantu mereka
membangun sendiri pemahaman isi pelajaran.

2) Diskusi menumbuhkan keterlibatan dan keikutsertaan siswa.

3) Diskusi digunakan oleh para guru untuk membantu siswa mempelajari


ketrampilan komunikasi dan proses berfikir yang penting.

3. Langkah-Langkah Guna Menyelenggarakan Diskusi.

1. Menyampaikan tujuan dan mengatur seting, 2. Mengarahkan diskusi, 3.


Menyelenggrakan diskusi, 4. Mengakhiri diskusi, 5. Melakukan tanya jawab
singkat tentang proses diskusi.

4. Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen

B. Dukungan teoritis dan empiris

1. Diskursus dan Pengertian

Diskursus dapat dipandang sebagai eksternalisasi dari fikiran, yakni


mengungkapkan pikiran yang tersembunyi seseorang guna diketahui orang
lain. Kemudian diskursus juga memberikan kesempatan bagi para siswa
memantau daya pikir mereka sendiri dan bagi guru mengoreksi penalaran
yang salah.

2. Aspek Sosial Diskursus

Pertalian antara kognitif dengan social itu jelas sekali dalam hal
partisipasi social mempengarui pertumbuhan pemikiran dan kognitif siswa.

3. Ceramah Guru

Salah satu masalah diskusi kelas adalah para guru umumnya banyak
berbicara panjang lebar. Padahal bentuk ceramah ini bukan paling baik guna
meningkatkan cara berpikir siswa.

4. Pertanyaan Guru
Mengajukan pertanyaan tingkat tinggi dan membangkitkan daya pikir
memiliki nilai positif terhadap hasil belajar dan daya pikir siswa.

5. Waktu Sela

Waktu sela adalah jeda antara pertanyaan guru dan tanggapan siswa dan di
antara tanggapan siswa dan reaksi guru.

C. PELAKSANAAN PENGAJARAN DISKUSI KELAS

1. TUGAS PERENCANAAN

Perencanaan yang tepat bagi pelajaran diskusi meningkatkan kesempatan


untuk terjadinya spontanitas dan fleksibilitas di dalam pelajaran.
Tugas perencanaan itu meliputi:
a. Mempertimbangkan Tujuan
b. Mempertimbangkan Siswa

c. Memilih Pendekatan

1. Pertukaran Resitasi

2. Diskusi Berdasarkan Masalah

3. Diskusi Berdasarkan Berbagi Pendapat

d. Membuat Rencana Pembelajaran

Rencana seharusnya tidak hanya mengandung sasaran isi pelajaran tetapi


juga suatu rumusan fokus yang dipahami benar, uraian peristiwa yang
tidak segera dapat dijelaskan, atau sebuah daftar pertanyaan.

e. Mengatur Ruang Belajar Secara Tepat

Pola tempat duduk yang berbeda mempengaruhi pola komunikasi dalam


kelas. Ada 2 jenis pola tempat duduk yang terbaik untuk diskusi :

1. Bentuk – U
2. Bentuk melingkar

2. TUGAS ANTARAKTIF

Sebagai pemimpin diskusi seorang guru seharusnya memfokuskan diskusi,


menjaganya pada jalur, mendorong partisipasi, mencatat hal-hal yang penting
selama diskusi.

a. Memantapkan Kelas dan Mengarahkan Diskusi

Memantapkan situasi kelas dalam pelajaran diskusi termasuk perumusan pertanyaan


terfokus atau isu yang jelas dan mengkaitkannya kepada pengetahuan awal siswa.

Para Guru harus menjelaskan tujuan diskusi dan mengajak siswa ikut
berpartisipasi dan memantapkan situasi kelas dalam pelajaran diskusi.

b. Melaksanakan Diskusi

Selama proses diskusi, banyak keadaan dapat menyimpang dari tujuan. Oleh karena
itu pemimpin diskusi yang efektif menegur siswa yang menyimpang dan kemudian
memfokuskan ulang perhatian mereka kepada topik yang sedang dibicarakan.
Dalam melaksanakan diskusi ada beberapa hal yang sering dilakukan yaitu:

1. Membuat catatan

2. Mendengar Pemikiran siswa

3. Menggunakan Waktu Sela

4. Menanggapi Jawaban Siswa

5. Menanggapi Pemikiran dan Pendapat Siswa

6. Mengungkapkan Pendapat

c. Menutup Diskusi

Salah satu cara popular untuk menutup diskusi ialah baik guru atau siswa
merangkum pemikirn utama dan menghubungkannya ke topik yang sedang
dipelajari.

d. Melaporkan Singkat Proses Diskusi

Disini fokusnya bukan pada isi diskusi tetapi pada cara diskusi itu berlangsung.
D. LINGKUNGAN BELAJAR DAN TUGAS-TUGAS MENGELOLA
DISKUSI

Tugas mengelola pada pembelajaran diskusi ini bertujuan untuk meningkatkan


keterampilan pola diskusi dan diskursus di dalam kelas yakni : mengajar siswa
keterampilan diskusi khusus dan memantapkan norma kelas yang mendukung
pola diskursus yang produktif.
1. Memperlambat Langkah dan Meningkatkan Partisipasi
Untuk meningkatkan partisipasi dalam diskusi, maka langkah atau tahap
pembelajaran harus diperlambat, dan pemberian giliran serta norma
pertanyaan harus dimodifikasi. Berikut ini adalah beberapa strategi yang
sering dilakukan atau digunakan oleh guru-guru yang berpengalaman

a. Strategi TPS (Think-Pair-Share)

b. Kelompok Aktif (BUZZ GROUP)

c. Bola Pantai (BEACH BALL)

2. Meningkatkan Perhatian antar Individu dan Pemahaman Siswa


a. Keterampilan Proses Mengirim Pesan

1) Paraphrase

Penyampaian pesan (paraphrase) adalah suatu keterampilan untuk


mengecek apakah seseorang penerima mengerti atau tidak tentang
suatu ide yang dikomunikasikan kepadanya.

2) Menggambarkan Perilaku (Describe Behavior)

Dalam penggunaan deskripsi perilaku, seseorang melaporkan tentang


perilaku khas orang lain yang dapat diamati, tanpa mengevaluasinya,
atau membuat inferensi tentang motiv-motiv yang lain.

b. Keterampilan Proses Menerima Pesan

1) Menggambarkan Perasaan (Describe Feelingi)


2) Mengecek Pesan (Checking Impression)

Mengecek pesan adalah keterampilan yang melengkapi gambaran


perasaanmu, dan melibatkan pengecekan perasaan seseorang yang
sedang terjadi terhadap perasaan orang lain

3. Piranti untuk Menyoroti Diskursus dan Keterampilan Berpikir

a. Isyarat Bergambar (Visual) untuk Think-Pair-Share

b. Matriks Berpikir

Matriks berpikir Lyman merekomendasikan guru-guru membuat


simbol-simbol yang menggambarkan berbagai proses berpikir yang
telah digambarkanoleh taksonomi Bloom, dan kemudian membuat
kartu-kartu simbol yang dapat ditempatkan di dinding, atau dipegan
guru.

E. PENGUKURAN DAN PENILAIAN (ASSESMENT AND EVALUATION)

Sebagai tindak lanjut dari diskusi guru memberikan nilai seperti yang
diuraikan di bawah ini

1) Mengikuti Diskusi
Membimbing diskusi dapat memberikan informasi kepada guru
tentang kekuatan dan kelemahan siswanya, proses berpikir seperti halnya
kemampuan kelompok untuk menyampaikan/mengikuti diskusi atau
pembicaraannya

2) Penilaian Diskusi Kelas


Ada dua cara yang dapat digunakan oleh guru dalam memberikan
penilaian terhadap siswa dari suatu diskusi. Pertama, memberikan bonus
kepada siswa yang secara konsisten yang tampak selalu siap berdiskusi,
dan memberikan sumbangan pemikiran yang relevan. Kedua, memberikan
nilai diskusi sebagai batu loncatan dari refleksi tugas menulis.
3) Menggunakan Tes Uraian dalam Ujian
DAFTAR PUSTAKA

Tjokrodihardjo, Soegijo.2000.DISKUSI KELAS.Surabaya:

You might also like