Professional Documents
Culture Documents
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar. Data
tentang jumlah penduduk dapat diketahui dari hasil Sensus Penduduk (SP).
Sensus penduduk yang telah dilakukan selama ini adalah SP 1930, SP 1961, SP
1971, SP 1980, SP 1990, dan yang terakhir adalah Sensus Penduduk 2000. Untuk
memenuhi kebutuhan data antara dua sensus, Badan Pusat Statistik melaksanakan
Survey Penduduk Antar Sensus (Supas) tiap-tiap tahun yang akhiran dengan
angka lima, kecuali Supas 1976. Selama ini telah dilaksanakan Supas 1985, Supas
1995 dan yang terakhir adalah Supas 2005.
Informasi tentang jumlah penduduk serta komposisi penduduk menurut
umur, jenis kelamin, pendidikan, tempat tinggal, pekerjaan dll. penting diketahui
terutama untuk mengembangkan perencanaan pembangunan manusia, baik itu
pembangunan ekonomi, sosial, politik, lingkungan dll. yang terkait dengan
peningkatan kesejahteraan manusia.
Migrasi merupakan salah satu dari tiga faktor yang dasar yang
mempengaruhi pertumbuhan penduduk, selain faktor lainnya, yaitu kelahiran dan
kematian. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah secara
khusus mengingat adanya desentralisasi (kepadatan) dan distribusi penduduk yang
tidak merata, adanya faktor-faktor pendorong dan penarik bagi orang-orang untuk
melakukan migrasi, adanya desentralisasi dalam pembangunan, di lain pihak,
komunikasi termasuk transportasi semakin lancer (Munir, 2000: hal 115).
Berdasarkan Sensus Penduduk 1971, Sensus Penduduk 1980, Sensus Penduduk
1990 dan Survei Penduduk Antar Sensus tahun 1995 tidak ada satu propinsi pun
yang tidak mengalami perpindahan penduduk baik perpindahan masuk maupun
perpindahan keluar.
Analisis dan perkiraan besaran dan arus migrasi merupakan hal yang
penting bagi terlaksananya pembangunan manusia seutuhnya, terutama di era
otonomi daerah ini. Apalagi jika analisis mobilitas tersebut dilakukan pada suatu
c
Ñilayah administrasi yang lebih rendah daripada tingkat propinsi. Karena justru
tingkat mobilitas penduduk baik permanen maupun nonpermanen akan tampak
lebih nyata terlihat pada satuan unit administrasi yang lebih kecil seperti
kabupaten, kecamatan dan desa atau kelurahan.
Pada hakekatnya migrasi penduduk merupakan refleksi perbedaan
pertumbuhan ekonomi dan ketidakmerataan fasilitas pembangunan antara satu
daerah dengan daerah lain. Penduduk dari daerah yang tingkat pertumbuhannya
kurang akan bergerak menuju ke daerah yang mempunyai tingkat pertumbuhan
yang lebih tinggi.
Ê
î Imigrasi
yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan
menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
î mmigrasi
yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang
melakukan emigrasi disebut emigran.
î Urbanisasi (÷ )
yaitu bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam di daerah perkotaan
yang disebabkan oleh pertambahan penduduk alami, perpindahan
penduduk ke perkotaan dan/atau akibat dari perluasan daerah perkotaan
î ·ransmigrasi (·
)
adalah salah satu bagian dari migrasi. Istilah ini memiliki arti yang sama
dengan 'resettlement' atau 'settlement'. ·ransmigrasi adalah pemindahan
dan/kepindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain
yang ditetapkan di dalam Ñilayah Yepublik Indonesia guna kepentingan
pembangunan negara atau karena alasan-alasan yang dipandang perlu oleh
pemerintah berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undangundang.
·ransmigrasi diatur dengan Undang-Undang No.3 ·ahun 1972.
Berdasarkan pelaksanaannya, transmigrasi di Indonesia dapat dibedakan
atas :
î ·ransmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai
oleh pemerintah
î ·ransmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan
tujuan tertentu, seperti penduduk yang terkena bencana alam dan daerah
yang terkena pembangunan proyek
î ·ransmigrasi Spontan (sÑakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan
oleh seseorang atas kemauan dan biaya sendiri
î ·ransmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang
lain dalam propinsi atau pulau yang sama
î Yuralisasi
yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap.
Yuralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi.
Selain itu ada beberapa jenis migrasi yang perlu diketahui antara lain :
å
å. Migrasi Semasa/Seumur Hidup (Life ·ime Migration)
Migrasi semasa hidup adalah mereka yang pada Ñaktu pencacahan sensus
bertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan daerah tempat
kelahirannya tanpa melihat kapan pindahnya.
a. Migrasi sirkuler atau migrasi musiman, yakni migrasi yang terjadi jika
seseorang berpindah tempat tetapi tidak bermaksud menetap di tempat
tujuan.
b. Migrasi ulang-alik (u ) yakni orang yang setiap hari
meninggalkan tempat tinggalnya pergi ke kota lain untuk bekerja atau
berdagang dan sebagainya tetapi pulang pada sore harinya
a
·
(migrasi seumur hidup) yang menyatakan bahÑa
seseorang dikatakan sebagai migran bila tempat tinggal Ñaktu survei
berbeda dengan tempat tinggal Ñaktu lahir.
Yu
yang menyatakan bahÑa seseorang dikatakan sebagai
migran bila tempat tinggal Ñaktu survei berbeda dengan tempat tinggal
lima tahun sebelum survei.
·
(migrasi total), yang menyatakan bahÑa seseorang
dikatakan sebagai migran bila dia pernah bertempat tinggal di tempat
yang berbeda dengan tempat tinggal Ñaktu survei.
è
èÊÊ
Ê
Ô
Adanya faktor-faktor sebagai pendorong ataupun penarik di atas
merupakan perkembangan dari ketujuh teori migrasi (·he LaÑ of Migration) yang
dikembangkan oleh m.G Yavenstein pada tahun 1885.
Ketujuh teori migrasi yang merupakan peng"generalisasi"an dari migrasi
ini ialah:
5. Wanita melakukan migrasi pada jarak yang dekat dibandingkan pria
ë
6. ·eknologi dan migrasi
Arus migrasi memiliki kecenderungan meningkat sepanjang Ñaktu akibat
peningkatan teknologi sarana perhubungan, dan akibat perkembangan
industri dan perdagangan.
a. Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat
yang baru
b. Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam
seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana
alam lainnya
c. Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan
keamanan seperti peperangan, dan konflik antar kelompok
d. Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di
antara Ñarga masyarakat seperti YY dan Uni Soviet (Yusia) yang
berfaham komunis
e. Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama,
misalnya terjadi antara Pakistan dan India setelah memperoleh
kemerdekaan dari Inggris
f. Faktor kepentingan pembangunan, yaitu migrasi yang terjadi karena
daerahnya terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan
untuk irigasi dan PL·A
g. Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
Sedangkan, Menurut mverett S. Lee ada å faktor yang menyebabkan orang
mengambil keputusan untuk melakukan migrasi, yaitu:
1. Angka Mobilitas
Adalah angka rasio dari banyaknya penduduk yang pindah secara local
(mover) dalam suatu jangka Ñaktu tertentu dengan banyaknya penduduk :
Yumus : ´
m : angka mobilitas
M : jumlah
P : penduduk
K : 100
x
2. Angka Migrasi Masuk
Yumus : ´
Adalah angka yang menunjukkan banyaknya migran yang keluar per 1000
penduduk daerah asal dalam Ñaktu satu tahun.
Yumus : ´
Adalah selisih banyaknya migran yang keluar ke dan dari suatu daerah per
1000 penduduk dalam satu tahun.
Yumus : ´
c
5. Angka Migrasi Bruto
Yumus : ´
Ê
cc
1995 hingga 2005 jumlah tenaga kerja meningkat sebesar 1,3 persen, rata-rata
bertambah sebanyak 1,2 juta orang per tahun, namun dikarenakan krisis ekonomi,
peningkatan tersebut tidak dapat diserap secara efektif dan angka resmi
pengangguran meningkat dari 9,5 juta pada tahun 2003 menjadi 10,8 juta di tahun
2005.
·idak ada satu propinsi pun yang ada di Indonesia yang tidak mengalami
perpindahan penduduk, baik perpindahan masuk, maupun perpindahan keluar.
Faktor ekonomi masih merupakan hal yang mendominasi alasan para migran
untuk berpindah tempat (melakukan migrasi) di seluruh daerah-daerah di
Indonesia.
c