You are on page 1of 34

Kata pengantar

Assalamualaikum wr. Wb

Dengan mengucap syukur alhamdulillah. Bahwasanya kami telah dapat


membuat makalah sistem reproduksi ini. Walaupun banyak hambatan dan
kesulitan yang kami hadapi, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan
Allah swt.

Walaupun demikian, sudah tentu makalah ini masih banyak kekurangan


dan belum dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan kelompok.
Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak
kami harapkan agar dalam pembuatan makalah di waktu yang akan datang
bisa lebih baik lagi.

Harapan kami semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang
membacanya.
Wabilahi taufik walhidayah wasalamualaikum wr.wb.

Penyusun,

Kelompok 7

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar ………………………………………………………......................1


Daftar isi ……………………………………………………….....……………….......2
Abstrak ……….………………………………………………………………….….3
Bab1 pendahuluan……………..………………………………………………….....5
1.1 pendahuluan ……………………………………………………………....5.
1.2 landasan teori ……………….……………………………………………..6
1.3 topik permasalahan ………………………………...…………………….8
Bab 2 hasil dan pembahasan......…………...……………………………………9
2.1 organ reproduksi dan fungsinya
2.1.1 organ reproduksi laki-laki…………………………………………9
2.1.2 organ reproduksi wanita………………………………………….15
2.2 gametogenenesis………………………………………………………….23
2.3 penyakit dan kelainan pada organ reproduksi…………………………28.
Bab 3 penutup………………………………………………………………………..33
3.1 kesimpulan ………………..………………...……………………………33
3.2 saran ……………………………………………………………………..33
Daftar acuan ……………………….…………………………………….........…...34

2
Abstrak

Pada manusia reproduksi hanya berlangsung secara seksual. Sistem


reproduksinya dibedakan menjadi organ reproduksi pria dan wanita. Alat
kelamin pria berfungsi sebagai penghasil gamet jantan (spermatozoa). Alat
kelamin pria dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
Alat kelamin luar berupa penis yang berfungsi sebagai alat kopulasi
(persetubuhan). Sedangkan organ reproduksi dalam pada pria terdiri atas
testis, saluran reproduksi dan kelenjar kelamin. Begitu pula dengan alat
kelamin wanita dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.

Fertilisasi (pembuahan) diawali dengan pembentukan spermatozoa di


dalam testis dan ovum di dalam ovarium. Pembentukan spermatozoa
disebut spermatogenesis dan pembentukan ovum disebut oogenesis.

Sistem reproduksi juga dapat mengalami gangguan akibat penyakit atau


kelainan. Penyakit pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh kuman
penyakit, faktor genetik, atau hormon.

Kata kunci : reproduksi, fertilisasi, testis, ovarium, sperma, ovum,


spermatogenesis, oogenesis.

3
Abstract

In human reproduction lasted only sexually. Reproductive system can be


divided into male and female reproductive organs. Male genitalia function as
producers of male gametes (spermatozoa). Male genitalia are distinguished
into external genitals and the genitals. External genitalia of the penis that
serves as a means of copulation (copulation). Meanwhile, in the male
reproductive organs consist of testes, the reproductive tract and genital
glands. Similarly, female genitalia are distinguished into external genitals
and the genitals.

Fertilization (conception) begins with the formation of spermatozoa in the


testes and ova in the ovary. The formation of spermatozoa is called
spermatogenesis and the formation of ova is called oogenesis.

Reproductive system disorders also can suffer from the disease or


disorder. Diseases of the reproductive system can be caused by the germs
of disease, genetic factors, or hormones.

Key words: reproduction, fertilization, testis, ovary, sperm, ova,


spermatogenesis, oogenesis.

BAB 1
4
1.1 Pendahuluan

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan


keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan
melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manausia untuk mengahasilkan
keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan
demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generative atau
sexual.

Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia , maka harus


mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses
yang berlangsung di dalamnya.

Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika


seseorang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik. Pada
seorang pria testisnya telah mampu menghasilkan sel kelamin jantan (sperma)
dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi mempengaruhi
timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di antaranya suara berubah
menjadi lebih besar, tumbuhnya rambut di tempat tertentu misalnya jambang,
kumis, jenggot, dan dada tumbuh menjadi bidang, jakun membesar. Sedangkan
seorang wanita

ovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon


wanita yaitu estrogen. Hormon estrogen berfungsi mempengaruhi timbulnya
tandatanda kelamin sekunder pada wanita, yaitu kulit menjadi semakin halus,
suara menjadi lebih tinggi, tumbuhnya payudara dan pinggul membesar.

Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang


biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya

Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu


faal(fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual
dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut
masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia yang dilakukan
vasektomi pada organ reproduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai

5
menopause dan andropouse tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru
dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau
dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon
yang dihasilkan dalam tubuh manusia.

Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang


bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi.

Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya


tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila
makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk
hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan
(anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.

Oleh sebab itu, sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui apa dan
bagaimana itu sex dalam system reproduksi kita.

1.2 Landasan teori

Sitem reproduksi manusia

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan


keturunan yang baru (kadaryanto et al, 2006). Tujuannya adalah untuk
mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada
manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa
fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan
dengan cara generatif atau seksual. Untuk dapat mengetahui reproduksi pada
manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang
terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.

Organ reproduksi pada pria dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ
kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :

6
1. Penis
2. Skrotum
Organ reproduksi dalam terdiri dari :

1. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan


menghasilkan sel-sel sperma serta hormon testosteron. Dalam testis banyak
terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
2. Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis.
Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma.
3. Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas
dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju
vesikula seminalis.

Wanita
Organ reproduksi wanita dibedakana menjadi organ kelamin luar dan organ
kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
1. Vagina
2. Vulva
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1. Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan
terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan.

2. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang


bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus
dengan bantuan silia pada dindingnya.
3. Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah
pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat
pertumbuhan embrio.

4. Serviks merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit


sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan

7
saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran
vagina.

5. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari serviks dan sampai pada
vagina

6. Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut
dengan klentit.

1.3 TOPIK PERMASALAHAN

Masalah yang diangkat disini adalah bagaimana sistem reproduksi


khususnya sistem reproduksi manusia dari mulai alat kelamin, pembentukan
gamet dan beberapa penyakit atau kelainan pada sistem reproduksi.

BAB 2

HASIL DAN PEMBAHASAN

8
2.1 Organ reproduksi dan fungsinya
2.1.1 Organ reproduksi pria

Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi yang berfungsi


menghasilkan gamet jantan (spermatozoa). Berdasarkankan letaknya,
organ reproduksi pria dibedakan menjadi organ reproduksi dalam dan
organ reproduksi luar.

Gambar 1.1 male anatomy


a. Organ reproduksi luar
Organ reproduksi luar pria terdiri atas :
1) Penis

penis adalah alat kelamin eksternal laki-laki yang baik melalui urin
dan air mani berlalu. Ini terdiri dari tiga badan berbentuk silinder
jaringan spons penuh dengan pembuluh darah kecil, yang
menjalankan panjang organ. Dua badan ini terletak berdampingan
di bagian atas penis. Yang ketiga adalah tabung yang terletak di
pusat di bawah yang lain dan memperluas pada akhirnya
membentuk ujung penis, yang disebut "kelenjar." penis transfer
sperma pada tubuh wanita selama hubungan seksual dan saluran

9
untuk pembuangan limbah cair. Penis menjadi tegak selama
kesenangan seksual, karena darah ekstra dipompa ke jaringan
spons, mengakibatkan pembesaran dan pengerasan yang
memungkinkan penetrasi ke dalam organ wanita. Kepala penis
disebut "kelenjar penis" dan biasanya tertutup kulit, pelindung
ditarik atau "kap." kulit ini sering terputus saat lahir, atau "disunat,"
dan diyakini bahwa penghapusan yang mengurangi resiko kanker
dan infeksi bakteri. Di tengah-tengah penis adalah tabung yang
membawa air seni dari kandung kemih dan air mani dari kelenjar
prostat, yang disebut “uretra” . Selama hubungan seksual, refleks
mencegah urin dari memasuki saluran dan solusi alkali diproduksi
dan disekresikan ke flush bekas apapun dari urin dari uretra
sebelum air mani disekresi.

2) Skrotum

Skrotum adalah kantung yang menggantung di bawah penis dan


memegang testis. Hal ini dibagi menjadi dua bagian secara
internal oleh membran; masing-masing setengah berisi testis. Ini
memiliki lapisan luar tipis, keriput kulit di atas lapisan jaringan
yang berisi otot. Testis terletak di dalam skrotum dan
menghasilkan sebanyak 12000000000000 sperma dalam seumur
hidup laki-laki, sekitar 400 juta yang ejakulasi dalam satu
hubungan seksual rata-rata. Setiap sperma memakan waktu
sekitar tujuh puluh dua hari untuk dewasa dan jatuh tempo
diawasi oleh suatu interaksi kompleks hormon. Skrotum memiliki
built-in thermostat, yang menjaga sperma pada suhu yang benar.
Ini mungkin mengherankan bahwa testis harus berbaring di
tempat yang rentan, di luar tubuh, tetapi terlalu panas dalam.
Produksi sperma membutuhkan suhu yang 3-5 derajat di bawah
suhu tubuh. Jika itu menjadi terlalu dingin di luar, skrotum akan

10
kontrak untuk membawa testis lebih dekat tubuh untuk
kehangatan.

b. Organ reproduksi dalam


Organ reproduksi pria dalam terdiri atas testis, saluran reproduksi,
dan kelenjar kelamin.
1) Testis
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam
kantung pelir (skrotum). Testis berjumlah sepasang (testes =
jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan.
Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari
serat jaringan ikat dan otot polos.
Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk
memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut
testoteron.

2) Saluran reproduksi
Saluran reproduksi pada pria terdiri atas :

a. Epididimis
epididimis (jamak, epidymides) adalah sebuah tabung, benang-erat
melingkar seperti itu adalah sekitar enam meter. Tabung ini
terhubung ke saluran di dalam testis. Kepala "" muncul dari bagian
atas testis, turun di sepanjang permukaan luar, dan kemudian
bergerak ke atas untuk menjadi "vas deferens" pada ekornya.
Lapisan dalam epididimis adalah terbuat dari sel-sel columnar yang
berpikir untuk mengeluarkan "glikogen," yang membantu menjaga
sel-sel sperma yang tersimpan hidup. Ketika sel-sel sperma belum
matang bergerak dari saluran dari testis ke dalam epididimis, mereka
benar-benar bergerak dan tidak mampu membuahi sel telur. Ketika
mereka melakukan perjalanan perlahan-lahan melalui epididimis
sebagai akibat dari kontraksi berirama, mereka mengalami

11
"kematangan" dan menjadi mampu bergerak secara independen,
sehingga mereka dapat melakukan gerakan renang setelah ejakulasi.

b. Ductus deferens

"ductus deferens" (juga disebut "vas deferens") adalah sebuah


tabung otot yang dimulai pada akhir epididimis bawah ke atas dan
melewati sepanjang sisi testis untuk menjadi bagian dari kabel
spermatika. Melewati kanalis inguinalis, memasuki rongga perut, dan
program di atas pinggiran panggul. Dari sana, ia meluas ke dalam
rongga panggul, di mana ia berakhir di belakang kandung kemih.
Dekat diputus, itu menjadi melebar ke bagian yang disebut ampula. "
tepat di luar kelenjar prostat, tabung menjadi langsing lagi dan
bersatu dengan duktus dari vesikula seminalis. Fusi dari kedua
saluran membentuk saluran ejakulasi, yang melewati substansi dari
kelenjar prostat dan bermuara uretra melalui celah-seperti
pembukaan.

c. Ejactulatory duct

duktus ejakulasi merupakan salah satu salah satu saluran pasangan


pada laki-laki yang adalah persimpangan duktus dari vesikula
seminalis dengan vas deferens, melewati prostat, dan terbuka ke
dalam atau dekat dengan utrikulus prostat.

d. Uretra
uretra adalah saluran yang menyampaikan urin dari kandung kemih
ke luar tubuh. Adalah dinding dilapisi dengan membran mukosa dan
berisi lapisan yang relatif tebal jaringan otot polos. Hal ini juga
mengandung banyak kelenjar mukosa, yang disebut "kelenjar saluran
kencing," yang mengeluarkan lendir ke kanal uretra. Pada wanita

12
uretra adalah sekitar 4 cm. Melewati maju dari kandung kemih, turun
di bawah simfisis pubis, dan bermuara di labia minor. Pembukaan
adalah terletak di atas lubang vagina dan sekitar 2,5 cm di bawah
klitoris. Pada laki-laki, saluran kencing, yang berfungsi baik sebagai
sebuah kanal kemih dan sebuah jalan untuk sel dan sekresi dari
organ reproduksi beragam, dapat dibagi ke dalam tiga bagian:
urethra prostat, saluran kencing bermembran, dan urethra penis.

3) Kelenjar kelamin
Saluran kelamin dilengkapi dengan tiga kelenjar yang dapat
mengeluarkan getah/secret/semen. Kelenjar-kelenjar tersebut antara
lain:

a. Vesika seminalis
Vesika seminalis berjumlah sepasang dan terletak disekitar
kandung kemih.
b. Prostate gland

kelenjar prostat adalah padatan, cokelat berbentuk organ sekitar


bagian pertama uretra (tabung yang membawa urin dan air mani)
pada pria. Hal ini menghasilkan sekresi yang membentuk suatu
bagian dari air mani. Kelenjar prostat terletak di bawah kandung
kemih dan di depan rektum. Ini terdiri dari dua zona utama: zona
dalam, yang menghasilkan cairan untuk menjaga lapisan lembab
uretra laki-laki, dan zona luar, yang menghasilkan cairan mani
untuk memfasilitasi bagian semen ke betina. Uretra "" adalah dua-
saluran terkemuka berasal dari kandung kemih dan dari kelenjar
prostat ke dalam penis. Kata, "aphrodisiac," berasal dari
aphrodite, dewi cinta yunani dan kenikmatan seksual. Orang-
orang yunani kuno menganggap madu akan menghasilkan

13
peningkatan kekuatan seksual dan mereka percaya sama rambut
dari ekor serigala dan tulang tanah ular. Perancis menggunakan
sebuah aphrodisia "" yang mereka sebut sebagai "apel cinta" -
sebenarnya tomat. Hari ini, harapan terletak pada tiram.
Sayangnya, kekeliruan bahwa suatu tanah tanduk badak akan
membantu dalam keadaan ini telah menempatkan binatang ini
dalam daftar spesies terancam punah. Sebenarnya, aphrodisiacs
berada di pikiran dan beroperasi hanya dengan kekuatan sugesti -
jika sama sekali.

c. Kelenjar cowper

kelenjar cowper adalah dua struktur kecil seukuran kacang


polong, yang terletak di bawah kelenjar prostat. Mereka terdiri dari
banyak orang yang lapisan tabung mengeluarkan cairan yang
dilepaskan sebagai respon terhadap rangsangan seksual untuk
memberikan pelumasan beberapa ke ujung penis dalam
persiapan untuk hubungan seksual. Sebagian besar pelumas.
bagaimanapun, ini disediakan oleh organ reproduksi wanita.
Hormon pada Pria
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu
estoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone),
estrogen dan hormon pertumbuhan.
a. Estoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara
tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel
germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk
membentuk spermatosit sekunder.
b. LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi
menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron
c. FSH (Follicle Stimulating Hormone)

14
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan
berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan
spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
d. Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh
FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen
yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke
dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk
pematangan sperma.
e. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi
metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan
pembelahan awal pada spermatogenesis.

2.1.2 Organ reproduksi wanita

Gambar 1.2

Alat kelamin wanita dibedakan mrnjadi alat kelamin luar dan alat
kelamain dalam.

15
a. Alat kelamin luar terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut.

1) Labia mayor

labia utama (tunggal, labium) melampirkan dan melindungi


organ-organ lain reproduksi eksternal. Mereka sesuai dengan
skrotum pada laki-laki dan terutama terdiri dari lipatan bulat dari
jaringan adiposa tertutup oleh kulit. Pada kulit luar termasuk
rambut banyak, kelenjar keringat, kelenjar andsebaceous,
sementara di dalamnya yang tipis dan berbulu. Labia utama
terletak dekat bersama dan memanjang dipisahkan oleh celah
yang mencakup urethral dan pembukaan vagina. Di depan,
labia bergabung untuk membentuk ketinggian bulat dari
jaringan lemak yang disebut "mons pubis," yang ignimbrit
simfisis pubis. Di belakang, dekat anus, labia agak meruncing
dan menggabungkan ke dalam labia minor.

2) Mons veneris
Mons veneris adalah pertemuan antara kedua bibir vagina

3) Labia minor

labia (tunggal, labium) kecil ini diratakan memanjang ke lipatan


terletak dengan celah antara labia besar. Lipatan ini
memperpanjang sepanjang kedua sisi ruang depan. Mereka
terdiri dari jaringan penghubung yang kaya disertakan dengan
pembuluh darah, yang menyebabkan penampilan merah muda.

16
Di belakang, dekat anus, labia minor bergabung dengan labia
besar, sementara di depan mereka berkumpul untuk membentuk
sebuah tudung seperti meliputi antara lain sekitar klitoris.

4) Vulva

vulva ini terdiri dari beberapa organ wanita yaitu eksternal. Hal ini
termasuk pad, kecil bulat lemak yang melindungi tulang
kemaluan. Menjangkau ke hampir ke dubur adalah dua lipatan
jaringan lemak, yang disebut "bibir lebih besar," untuk melindungi
alat kelamin bagian dalam. Hanya dalam dua "bibir kecil", yang
menyertakan pembukaan uretra (yang turun dari kantong
tersebut) dan vagina. Pada ujung atas, adalah proyeksi kecil,
disebut “kulup” yang melindungi clitoris.
5) Klitoris

Klitoris adalah tonjolan kecil di bagian depan vulva antara labia


minor. Meskipun sebagian besar tertanam di sekitar jaringan,
biasanya sekitar 2 cm dan 0,5 cm diameter. Clitoris sesuai
dengan penis pada pria dan agak mirip struktur. Hal ini terdiri dari
dua kolom jaringan ereksi, yang dipisahkan oleh septum dan
dikelilingi oleh meliputi dari padat, jaringan ikat berserat. Pada
akar klitoris, kolom jaringan berbeda untuk membentuk "krura,"
yang pada gilirannya melekat pada sisi lengkungan kemaluan. Di
depan, massa kecil jaringan ereksi membentuk "kelenjar," yang
kaya dengan disertakan dengan serat saraf sensorik.

b. Alat reproduksi dalam terdiri atas


1. Vagina
vagina adalah bagian otot yang merupakan bagian dari organ
seks wanita dan yang menghubungkan leher rahim (serviks)
dengan alat kelamin eksternal. Vagina, yang kira-kira dua dan

17
satu setengah sampai empat inci, memiliki dinding berotot
yang disertakan dengan banyak pembuluh darah. Dinding ini
menjadi tegak saat seorang wanita terangsang sebagai
tambahan darah dipompa ke dalam kapal. Vagina memiliki
tiga fungsi: sebagai wadah untuk penis selama bercinta;
sebagai outlet untuk darah selama menstruasi, dan sebagai
jalan bagi bayi untuk melewati saat lahir.
2. Uterus

uterus atau rahim adalah organ yang berongga, otot di mana


telur (zigot) dibuahi, menjadi tertanam dan di mana telur diberi
makan dan dibiarkan berkembang sampai kelahiran. Terletak
dalam rongga panggul di belakang kandung kemih dan di
depan usus besar. Rahim biasanya miring ke depan pada
sudut sembilan puluh derajat ke vagina, meskipun pada
sekitar 20% dari perempuan miring ke belakang. Rahim
dilapisi dengan jaringan yang berubah selama siklus
menstruasi. Membangun jaringan ini di bawah pengaruh
hormon dari ovarium. Ketika hormon menarik setelah siklus
menstruasi, pasokan darah dipotong dan jaringan dan telur
yang tidak dibuahi sebagai limbah.
Uterus terdiri dari :

1) fundus uteri ( dasar rahim ) bagian uterus yang terletak antara


kedua pangkal saluran telur.
2) korpus uteri. Bagian uterus yang terbesar pada kehamilan,
bagian ini berpungsi sebagai tempat janin berkembang. Rongga
yang terdapat pada korpus uteri disebut kavum uteri atau rongga
rahim.
3) servik uteri. Ujung servik yang menuju puncak vagina disebut
porsio, hubungan antara kavum uteri dan kanalis servikalis di
sebut,ostium,uteri,internum.

18
Dinding uterus terdiri dari :

1) endromentium ( epitel, kelenjar, jaringan dan pembuluh


darah ) merupakan lapisan dalam uterus yang mempuyai arti
penting dalam siklus haid. Seorang wanita pada reproduksi,
pada kehamilan endomentrium akan menebal, pembuluh
darah bertambah banyak hal ini diperlukan untuk memberi
makanan pada janin
2) miometrium ( lapisan otot polos ) tersusun sedemikian rupa
hingga dapat mendorong isinya keluar pada waktu persalinan.
Sesudah plasenta lahir akan mengalami pengecilan sampai
keukuran normal sebelumnya.
3) lapisan serosa ( peritonium verisal ) terdiri atas ligamentum
yang mengguatkan uterus yaitu:

a) ligamentum kardinale kiri dan kanan, mencegah supaya


uterus tidak turun.
B) ligamentum sakro uterinum kiri dan kanan, menahan uterus
supanya tidak banyak bergerak.
C) ligamentum rotundum kiri dan kanan, menahan uterus agar
tetap dalam keadaan antlovleksi.
D) ligamentum latum kiri dan kanan, ligamentum yang meliputi
tuba.
E) ligamentum infundibulo pelvikum ligament yang menahan
tuba falopi.

Fungsi uterus : untuk menahan ovum yang telah dibuahi


selama perkembangan, sebutir ovum yang telah keluar dari
ovarium dihantarkan melalui tuba uterine keuterinis,
pembuahan secara normal terjadi didalam tuba uterina,
endromentium disiapkan untuk menerima ovum yang telah

19
dibuahi dan ovum tertanam dalam endromentrium, pada waktu
hamil uterus bertambah besar dindingnya menjadin tipis tetapi
kuat dan besar sampai keluar pelvis masuk kedalam rongga
abdomen pada masa pertumbuhan janin.
Pada saat melahirkan uterus berkondraksi mendorong bayi
dan plasenta keluar.

3. Ovarium: merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak


kiri dan kanan uterus dibawah tuba uterine dan terikat di sebelah
belakang oleh ligamentum iantum uterus..
Setiap bulan polikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat
kira-kira pertengahan ( hari ke 14 ) siklus menstruasi.
Ovarium mempunyai 3 fungsi:

1) Mempruduksi ovum
2) Memproduksi hormone astrogen
3) Memproduksi progesteron

Ovarium, disebut juga indung telur, didalam ovarium ini terdapat


jaringan tubulus yang menghasilkan telur, ( ovum ) dan ovarium ini hanya
terdapat pada wanita, letaknya didalam pelves disebelah kiri kanan uterus,
membentuk, mengembangkan serta melepaskan ovum dan menimbulkan
sifat-sifat ke wanitaan.

Misalnya : pelvis yang membesar, timbulnya siklus menstruasi.


Bentuknya bulat telur, beratnya 5-6 gram. Bagian dalam ovarium disebut
medulla ovari dibuat dari jaringan ikat. Jaringan yang banyak mengandung
kapiler darah dan serabut kafiler seraf.
Bagian luar bernama kortks ovari. Terdiri dari folikel-polikel yaitu kantong-
kantong kecil yang berdinding efitalium dan berisi ovum.
Kelenjar ovarika tedapat pada wanita terletak, pada ovarium disamping kiri
dan kanan uterus, menghasilkan hormone progesterone dan estrogen.

20
Hormone ini dapat mempengaruhi kerja uterus serta menentukan sifat-sifat
kewanitaan.

4. Tuba fallopi

Tabung fallopi memanjang dari uterus ke ovarium. Tabung ini membawa


telur dan sperma dan adalah tempat fertilisasi telur, atau "ovum" terjadi.
Saluran telur terletak di bagian panggul dari rongga perut dan setiap
tabung mencapai dari indung telur untuk menjadi bagian atas rahim. Ini
tabung berbentuk corong adalah sekitar tiga inci panjangnya. Akhir lebih
besar dari saluran dibagi menjadi berbulu, jari-proyeksi seperti yang
terletak dekat dengan ovarium. Memukul proyeksi ini, bersama dengan
kontraksi otot, memaksa sel telur ke saluran akhiri kecil, yang membuka
ke dalam rahim. Setelah hubungan seksual, sperma berenang ini saluran
dari uterus. Lapisan tabung dan sekresi yang mempertahankan baik telur
dan sperma, mendorong pemupukan dan bergizi telur sampai mencapai
rahim.

Tuba falopi terdiri atas :

1) Parst. Interstitialis, bagian yang terdapat di dinding uterus.

2) Parst. Ismika/ismus, merupakan bagian medial tuba yang


sempit seluruhnya.
3) Parst. Ampularis, bagian yang terbentuk saluran leher tanpak
konsepsi agak lebar.
4) Infundibulum. Bagian ujung tuba yang terbuka diseut frinbia
untuk menangkap telur kemudian menyalurkan telur kedalam
tuba.
Fungsi tuba uterine. Mengantarkan ovum dari ovarium k eke
uterius. Menyediakan tempat untuk pembuahan, perjalanan ovum
dibuahi maka terjadi kehamilan ektropik, karena ovum tidak dapat

21
bergerak terus maka ovum tertanam dalam tempat yang
abnormal, hal ini bisa berakhir 8-10 minggu.

5. Kelenjar Mamae.

Payudara adalah pelengkap organ reproduksi pada wamita dan


mengelurkan air susu, buah dada terletak dalam fasiia superfisialis
didaerah antara sternum dan aksila, melebar dari iga kedua sampai
iga ketujuh. Bagian tengah terdapat puting susu yang di kelilingi oleh
areola mame yang berwarna coklat. Dekat dasar puting terdapat
kelenjar montgomeri yang mrngeluarkan zat lemak supanya puting
tetap lemas, putimg mempunyei lobang +_ 15-20 buah tempat
saluran kelenjar susu.
Struktu mamae. Buah dada terdiri dari bahan kelenjar susu ( jaringan
alveolar ) tersusun atas lobus-lobus yang saling terpisah oleh
jaringan ikat dan jaringan lemak, setiap lobus bermuara kedalam
duktus laktiferus ( saluran air susu )
Saluran limfe sebagai fleksus halus dalam interlobuler jaringan
kelenjar bergabung membentuk saluran lebih besar.
Pada perempuan perubahan dan perkembangan buah dada terjadi
setelah masa remaja atau pubertas terdapat penambahan jaringan
kelenjar.
Seorang wanita mulai mentruasi pertama terjadi sedikit pembesaran
buah dada disebabkan pengaruh hormone estrogen dan progesteron
yang dihasilkan ovarium, lama kelamaan buah dada berkembang
penuh dan penimbunan lemak menimbulkan pembesaran yang tetap.

Pada masa menopause lama-kelamaan ovarium berhenti berfungsi


dan jaringan buah dada mengkerut.
Laktasi. Pengeluaran air susu terjadi 2 tahaf :

1) Sekresi air susu. Pada kehamilan minggu ke 16 milai terjadi

22
sekresi cairan bening dalam saluran kelenjar buah dada. Yang
disebut koolostrum yang kaya protein. Setelah bayi lahir pengeluaran
kolostrum air susu dirangsa oleh horman prolaktin.
2) Pengeluaran air susu. Air susu mendapat rangsangan dari banyi
supaya keluar secara normal tergantung isapan bayi mekanisma
dalam buah dada yang berkontraksi memeras air susu keluar dari
alveoli masuk dalam saluran air susu.

2.2 Mekanisme pembentukan gamet (gametogenesis)


Gamet jantan dibentuk didalam testis pada skrotum, sedangkan
gamet betina dibentuk didalam ovarium. Pembentukan gamet jantan disebut
spermatogenesis dan pembentukan gamet betina disebut oogenesis.

1. Spermatogenesis
spermatogenesis terjadi setelah seorang laki-laki mengalami masa
pubertas (dewasa
secara biologis).
Proses tersebut
kemudian aka
terjadi secara
teratur seumur
hidup.

spermatogenesis
terjadi dalam
tubulus seminiferus
yang terletak

23
ditestis. Pada dinding tubulus seminiferus terdapat ribuan calon sprema
(spermatogonium) yang bersifat diploid (2n). spermatogonium
melakukan pembelahan mitosis membentuk spermatosit primer.
Spermatosit primer melakukan pembelahan meosis pertama membentuk
spermatosit sekunder. Selanjutnya, tiap spermatosit sekunder
melakukan pembelahan meiosis kedua menghasilkan dua spermatid
yang bersifat haploid (n). keempat spermatid terus berkembang menjadi
spermatozoa (n). spermatozoa tersebut kemudian menuju ke epididimis.
Proses pematangan (maturasi) sperma berlangsung di epididimis.

Struktur sperma yang telah matanf terdiri atae kepala, leher, dan ekor.
Kepala sperma mengandung inti haploid yang ditutupi badan khusus
yang disbut akrosom. Akrosom mengandung enzim yang membantu
sperma menembus sel telur. Leher sperma mengandung mitokondria
yang tersusun spiral, berfungsi menyediakan energy untuk gerak ekor
sperma. Setiap kali melakukan ejakulasi, seorang laki-laki
mengeluarkan sekitar 400 juta sel sperma.
Pembentukan sperma dipengaruhi beberapa hormon, antara lain FSH
(Follicle stimulating hormone), ICSH (interstial cell stimulating hormone),
dan testosterone. FSH berfungsi untuk merangsang perkembangan
tubulus semiferus dan sel sertioli. ICSH berfungsi untuk merangsang sel
leydig agar mennghasikan hormon testosterone. Testosteron berfungsi
untuk perkenbangan alat reproduksi dan memicu terjadinya
spermatogenesis.

2. OOGENESIS

24
Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel
ovum. Berbeda dengan laki-laki, wanita hanya mengeluarkan satu sel
telur saja selama waktu tertentu(siklus). Ovulasi pada wanita
berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh hormon. Pada manusia
dan primate siklus reproduksinya disebut siklus menstruasi. Sedangkan
pada mamalia lain disebut estrus. Mesntruasi dapat diartikan sebagai
luruhnya ovum yang tidak dapat dibuahi beserta lapisan dinding uterus
yang terjadi secara periodik. Darah menstruasi sering disetai jaringan-
jaringan kecil yang bukan darah.

Penjelasan proses oogenesis :

-Oogeneis terjadi di ovarium. Di ovarium ini telah tersedia calon-calon sel telur
(oosit primer) yang terbentuk sejak bayi lahir.
-Ketika masa puber, oosit primer melakukan pembelahan meiosis
menghasilkan oosit sekunder dan badan polar pertama (polosit primer). Proses
ini dipengaruhi oleh FSH (Folicel Stimulating Hormon).
- Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :

25
1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel
folikel sekitar sel ovum.
2. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
3. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses
pematangan sel ovum).
4. Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH
dan LH

Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam


ovarium. Di dalam ovarium terdapat oogonium (oogonia = jamak) atau
sel indung telur. Oogonium bersifat diploid dengan 46 kromosom atau 23
pasang kromosom. Oogonium akan memperbanyak diri dengan cara
mitosis membentuk oosit primer.

Oogenesis telah dimulai saat bayi perempuan masih di dalam


kandungan, yaitu pada saat bayi berusia sekitar 5 bulan dalam
kandungan. Pada saat bayi perempuan berumur 6 bulan, oosit primer
akan membelah secara meiosis. Namun, meiosis tahap pertama pada
oosit primer ini tidak dilanjutkan sampai bayi perempuan tumbuh menjadi
anak perempuan yang mengalami pubertas. Oosit primer tersebut
berada dalam keadaan istirahat (dorman).
Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam setiap ovariumnya
mengandung sekitar 1 juta oosit primer. Ketika mencapai pubertas, anak
perempuan hanya memiliki sekitar 200 ribu oosit primer saja. Sedangkan
oosit lainnya mengalami degenerasi selama pertumbuhannya.
Saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan
mengalami perubahan hormon yang menyebabkan oosit primer
melanjutkan meiosis tahap pertamanya. Oosit yang mengalami meiosis I
akan menghasilkan dua sel yang tidak sama ukurannya. Sel oosit
pertama merupaakn oosit yang berukuran normal (besar) yang disebut
oosit sekunder, sedangkan sel yang berukuran lebih kecil disebut badan
polar pertama (polosit primer).

26
Selanjutnya , oosit sekunder meneruskan tahap meiosis II
(meiosis kedua). Namun pada meiosis II, oosit sekunder tidak langsung
diselesaikan sampai tahap akhir, melainkan berhenti sampai terjadi
ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi, oosit sekunder akan mengalami
degenerasi. Namun jika ada sperma masuk ke oviduk, meiosis II pada
oosit sekunder akan dilanjutkan kembali. Akhirnya, meiosis II pada oosit
sekunder akan menghasilkan satu sel besar yang disebut ootid dan satu
sel kecil yang disebut badan polar kedua (polosit sekunder). Badan polar
pertama juga membelah menjadi dua badan polar kedua. Akhirnya, ada
tiga badan polar dan satu ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dari
oogenesis setiap satu oogonium.

Oosit dalam oogonium berada di dalam suatu folikel telur. Folikel telur (folikel)
merupakan sel pembungkus penuh cairan yang menglilingi ovum. Folikel
berfungsi untuk menyediakan sumber makanan bagi oosit. Folikel juga
mengalami perubahan seiring dengan perubahan oosit primer menjadi oosit
sekunder hingga terjadi ovulasi. Folikel primer muncul pertama kali untuk
menyelubungi oosit primer. Selama tahap meiosis I pada oosit primer, folikel
primer berkembang menjadi folikel sekunder. Pada saat terbentuk oosit
sekunder, folikel sekunder berkembang menjadi folikel tersier. Pada masa
ovulasi, folikel tersier berkembang menjadi folikel de Graaf (folikel matang).
Setelah oosit sekunder lepas dari folikel, folikel akan berubah menjadi korpus
luteum. Jika tidak terjaid fertilisasi, korpus luteum akan mengkerut menjadi
korpus albikan.

Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah
matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya
dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu
berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang Karena
sudah tidak dihasilkannya hormone, sehingga berhentinya siklus menstruasi
sekitra usia 45-50 tahun.
Nah sekarang tentu kalian sudah bisa menyimpukan dihati masing-masing kan
tentang persamaan dan perbedaan antara Spermatogenesis dan Oogenesis,

27
berapa kali pembelahannya, lalu berapa sel anak (hasil ) yang fertil ?
Berikut tabel ringkasanya :

Tabel perbandingan spermatogtenesis dan Oogenesis

2.3 PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI

Penyakit pada sistem reproduksi manusia dialalmi dan disebabkab oleh


berbagai faktor. Ada yang dari luar ada pula yang dari dalam. yang dari luar
misalanya karena masuknya bakteri atau virus. Berikut beberapa penyakit yang
sedang tren di abad ini :

1. AIDS

AIDS kepanjangan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome atau


Acquired Immune Deficiency Syndrome Penyakit AIDS disebabkan oleh
virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyerang system

28
keekbalan tubuh manusia, sehingga penderita AIDS menjadi rentan
terhadap berbagai infeksi. Penyakit Flu bisa membuat penderita AIDS
meninggal.
2. Kanker Payudara

Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah


jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat
terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di
antara 1000. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan
jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.

3.Vulvovaginitis
Vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva danvagina yang sering
menimbulkan gejala keputihan (flour albus) yaitu keluarnya cairan putih
kehijauan dari vagina. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Gardnertella
vaginalis. Dapat pula disebabkan oleh protozoa, misalnya Trichomonas
vaginalis atau oleh jamur Candida albicans.
4. Impotensi

Impotensi adalah ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis. Impotensi


dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain gangguan produksi hormon
testosterone, kelainan psikis, penyakit diabetes mellitus, kecanduan alcohol,
obat-obatan, dan gangguan sistem saraf.

29
5.Gonorea
Gonorea merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang selaput lendir pada
uretra, serviks, rectum, sendi, tulang, faring, dan mata. Penyakit ini disebabkan
oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonorea yang ditularkan dari ibu ke
anaknya saat kelahiran dapat menyebabkan kebutaan. Bakteri Neisseria
mudah bermutasi sehingga resisten terhadap antibiotic. Oleh karena itu
penyakit ini harus segera ditangani. Gejalanya rasa sakit saat buang air kecil
dan kelurnya nanah berwarna kuning kehijauan dari uretra.

6.HipertropikProstat
Hipertropik Prostat adalah pembesaran prostat yang terjadi pada pria berusia
50 tahun. Penyakit ini diduga berhubungan dengan penuaan dan proses
perubahan hormone. Gejalanya adalah rasa ingin kencing terus menerus.
Dapat diobati dengan operasi.

7. Prostatis

Prostatis adalah peradangan pada prostat yang sering disertai dengan


peradangan uretra. Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menyumbat
uretra sehingga timbul rasa nyeri dan sulit buang air kecil

8.Infertilitas
Infertilitas adalah ketidakmampuan menghasilkan keturunan atau mandul.
Infertilitas ini bisa disebabkan pria atau wanita.

30
9. Kanker Serviks

Kanker Serviks (kanker leher rahim) banyak dialami wanita berusia 40-55
tahun. Kanker serviks di duga erat denagn infeksi Virus Herpes Simpleks tipe
dua dan human papilloma virus. Pengobatannya dengan operasi, sinar
radioaktif dan obat.

10.Sifilis
Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema
palladium. Infeksi terjadi pada organ kelamin bagian luar. Sifilis dapat
berkembang ke tahap sekunder dan tersier yang sulit diamati. Sifilis sekunder
menular sedangkan yang tersier tidak menular. Akan tetapi sifilis tersier
menimbulkan dapat menimbulkan kerusakan pada otak, jantung, pembuluh
darah, hati.

11.NGU
NGU (Non-Gonococal urethritis) merupakan peradangan pada uretra dan
serviks yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis dan Ureaplasma
urealyticum.

12.Endometriosis
Endometriosis adalah terdapatnya jaringan endometrium di luar rahim. Misalnya
dapat ditemukan di ovarium, peritoneum, usus besar, dan kandung kemih,
akibat pengaliran balik darah menstruasi melalui Tuba Fallopi. Gejalanya
adalah rasa nyeri saat menstruasi karena jaringan endometrisis luruh

31
bersamaan dengan menstruasi. Dapat diobati dengan operasi atau pemberian
hormon progesteron.

13.SindromPremenstrual
Sindrom Premenstrual adalah keadaan dimana terjadi gangguan emosi, lesu,
sakit kepala, bengkak pada tungkai, rasa pedih, dan nyeri payudara yang terjadi
beberapa hari sebelum menstruasi. Penyebabnya diduga adalah kadar
estrogen tinggi, progesterone rendah, gangguan metabolisme karbohidrat,
kadar prolaktin tinggi, dan gangguan psikis.

14. Herpes
Herpes merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus herpes. Gejalanya
tidak tampak secara langsung. Umumnya, ditandai dengan timbulnya bintik-
bintik merah, rasa sakit ketika urinasi, clan (buang air kecil) gatal-gatal di sekitar
alai kelamin. Lama-kelamaan, penyakit ini dapat membuat kelelahan pada otot
dan menyerang jaringan saraf pusat.

32
BAB 3

3.1 KESIMPULAN

Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria


memiliki penis dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma, kematangan
sel sperma di tandai dengan mimpi basah pada usia pubertas Pada system
reproduksi wanita memiliki vagina dan ovarium untuk menghasilkan ovum.
Kematangan sel telur atu ovum ditandai menarche pada usia antara 13-16
tahun. Apabila terjadi pertemuan antara sel sperma dan sel ovum akan
terjadi kehamilan yang akan berkembang menjadi janin.

3.2 SARAN

Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh


semua orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut
akan dapat menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secar bebas
tanpa mengatahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah
dipahami, tepat sasaran, dan tidak menyesatkan. Dengan demikian orang
tersebut akan dapat menghadapi rangsangan dari luar dengan cara yang
sehat, matang dan bertanggung jawab.

33
DAFTAR ACUAN

 Jati, wijaya. 2007. Aktif biologi. Ganeca Exact, Jakarta

 D. A. Pratiwi, dkk. 2007. Biologi jilid 2. Erlangga, Jakarta

 Human Anatomy Online http ://www.innerbody.com/index.html

 http://fkunhas.com/penyakit-pada-sistem-reproduksi-20100722410.html

 http://www.kuliahbidan.wordpress.com

34

You might also like