You are on page 1of 35

ARTIKEL BANGSA DAN NEGARA

Dalam Memajukan Kebudayaan Bangsa Kita


Kehilangan Haluan
oleh Nunus Supardi(*)

Pengantar

Dalam makalah seminar budaya "Evaluasi dan Strategi Kebudayaan" yang


diselenggarakan oleh Fakultas Sastra Universitas Indonesia tahun 1987, Prof. Dr.
Nazaruddin Sjamsuddin (Dosen UI) mengulas peran tiga kalimat penjelasan pasal 32
UUD 1945. Menurut Nazaruddin, dengan adanya ketiga kalimat penjelasan itu bangsa
Indonesia "mampu melepaskan diri dari rasa curiga terhadap kebudayaan suku-suku.
Kebudayaan suku-suku bangsa tidak perlu dipandang sebagai ancaman terhadap
kebudayaan nasional; kebudayaan daerah atau suku bukanlah ancaman, melainkan
pembentuk kebudayaan nasional. "

Dari kutipan di atas amat jelas, betapa besar peran tiga kalimat itu dalam mencegah
ketidakjelasan dalam menata hubungan bersama dan dalam menyamakan pemahaman
tentang kebudayaan bangsa. Tetapi ketiga kalimat itu kini secara konstitusional tidak
tampil lagi sebagai penjelas makna pasal 32 tersebut. Pasal 32 yang semula hanya satu
ayat setelah diamandemen berubah menjadi 2 ayat. Tiga kalimat itu dihilangkan, dan
tidak satu pun kata atau kalimat dari tiga kalimat penjelasan itu yang diangkat ke
dalam dua ayat yang baru.

Peran 3 Kalimat Penjelasan

Dapat dipastikan, ketika para pendiri bangsa memasukkan kebudayaan ke dalam


batang tubuh UUD 1945, pembahasan berlangsung dalam suasana seru, baik tentang
urgensinya, rumusannya maupun penempatannya dalam pasal, serta rumusan kalimat
penjelasan. Dalam hal penempatan dalam pasal saja, kebudayaan harus pindah 3 kali.
Dari semula berada pada pasal 34 bergeser ke pasal 33, dan akhirnya bergeser lagi
menjadi pasal 32 berdampingan dengan pasal 31 tentang pendidikan.

Rumusan kalimatnya amat singkat, yaitu: "Pemerintah memajukan kebudayaan


nasional Indonesia." Menyadari betapa singkatnya kalimat pasal 32, para pendiri
bangsa melengkapinya dengan tiga kalimat sebagai penjelasan. Dengan adanya
penjelasan itu berbagai pertanyaan mendasar dapat terjawab. Pertanyaan mendasar itu
antara lain sebagai berikut:

1. Setelah lahir yang disebut kebudayaan nasional Indonesia, bagaimana posisi


kebudayaan daerah atau kebudayaan suku bangsa? Hilang atau lebur ke dalam
kebudayaan nasional. Pertanyaan seperti selalu dan akan muncul pada setiap
pergantian generasi.
2. Setelah lahir kebudayaan Indonesia baru, bagaimana posisi kebudayaan lama
dan asli? Masih tetap ada sebagai dasar atau bagian kebudayaan bangsa atau
dihapuskan? Seperti kita ketahui pada masa Pujangga Baru terjadi polemik
kebudayaan hebat tentang hal itu.
3. Ke mana arah yang akan dituju dalam memajukan kebudayaan bangsa?
Sebagai bangsa yang baru lahir jawaban atas pertanyaan itu penting agar
bangsa itu tidak salah langkah.
4. Bagaimana bangsa ini menyikapi masuknya pengaruh kebudayaan asing,
menolak atau menerima, atau menyaring? Jawaban itu penting, karena sebagai
bangsa baru mustahil akan menghindarkan diri dari pertemuan antarbangsa
dan antarbudaya bangsa.
5. Apa kriteria atau ukuran yang dapar dipakai untuk melakukan penerimaan
atau penolakan, atau penyaringan pengaruh budaya asing itu?

Jawaban atas pertanyaan pertama terdapat pada kalimat yang berbunyi: "Kebudayaan
bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia
seluruhnya." Dari keseluruhan kalimat itu dapat ditangkap secara jelas maknanya.
Kalimat itu mengandung makna pengakuan bahwa seluruh budaya suku bangsa
(daerah) di seluruh Indonesia, pada hakikatnya adalah kebudayaan bangsa atau
kebudayaan nasional Indonesia. Dengan pengakuan ini mencerminkan arti bahwa
dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat, kita tidak mengenal istilah budaya
'mayoritas' dan 'minoritas', 'maju' atau 'terbelakang', 'tinggi' atau 'rendah.' Seluruh
budaya suku bangsa dalam posisi sama, setara, dan dari pengakuan seperti itu akan
tercipta iklim kehidupan saling menghargai dan saling menghormati.

Jawaban atas pertanyaan kedua, mengenai bagaimana posisi kebudayaan lama dan
asli, ada pada kalimat kedua, yang berbunyi: "Kebudayaan lama dan asli yang
terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia
terhitung sebagai kebudayaan bangsa." Kalimat ini menjadi jawaban atas polemik
hebat yang terjadi ketika memperbincangkan mengenai bagaimana membangun
kebudayaan bangsa Indonesia baru. Menurut pandangan Sutan Takdir Alisjahbana
apabila bangsa baru itu ingin menjadi bangsa yang maju dan modern, tinggalkan
kebudayaan lama dan ambil kebudayaan yang bersumber dari kebudayaan Barat. Di
lain pihak Sanoesi Pane, Armijn Pane berpendapat tidak mungkin kita menghilangkan
kebudayaan lama (Timur). Dengan adanya kalimat penjelasan itu dapat diartikan
bahwa dalam memajukan kebudayaan bangsa tidak bisa dengan serta merta
meninggalkan kebudayaan yang lama dan asli, karena kehidupan kebudayaan suatu
bangsa pada hakikatnya adalah lanjutan dari kebudayaan sebelumnya.

Jawaban pertanyaan ketiga, ke mana arah yang akan dituju dalam memajukan
kebudayaan terdapat pada frasa yang berbunyi: "Usaha kebudayaan harus menuju ke
arah kemajuan adab, budaya dan persatuan…" Amat jelas, ke mana arah yang harus
dituju dalam memajukan peradaban bangsa Indonesia di tengah-tengah peradaban
dunia, dan ke mana arah memajukan persatuan bangsa yang multietnik dan
multikultur.

Jawaban atas pertanyaan bagaimana kita menyikapi hubungan kebudayaan bangsa


dengan kebudayaan asing ada pada potongan kalimat: "….dengan tidak menolak
bahan-bahan baru dari kebudayaan asing....." Frasa ini menjadi amat penting sebagai
acuan ketika bangsa Indonesia sebagai bangsa baru masuk dalam pergaulan
antarnegara dan antarbangsa. Dalam era globalisme seperti sekarang ini, frasa ini
patut menjadi acuan agar kehidupan bangsa Indonesia tidak terjebak menjadi bangsa
yang kehilangan jati diri.

Lalu, apa kriteria atau ukuran untuk menerima atau menolak pengaruh budaya asing
itu? Jawabannya ada pada frasa "…yang dapat memperkembangkan dan
memperkaya kebudayaan sendiri…." Apabila pengaruh tidak memberi manfaat
meperkembangkan dan memperkaya kebudayaan bangsa harus ditolak kehadirannya.
Bahkan kriteria itu masih diperjelas dengan dengan rambu-rambu: "yang dapat
mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia".

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa melalui tiga kalimat itu para pendiri
bangsa telah menyiapkan konsep, kebijakan, strategi dan tujuan di bidang
kebudayaan. Dikatakan mengandung konsep karena tiga kalimat itu berisi gagasan
tentang apa itu kebudayaan Indonesia. Pengakuan bahwa kebudayaan suku bangsa di
seluruh Indonesia adalah kebudayaan bangsa merupakan konsep yang dinilai tepat
untuk sebuah bangsa baru yang multietnik dan multikultur. Konsep itu selanjutnya
dituangkan dalam semboyan yang sangat tepat, yaitu "Bhinneka Tunggal Ika."

Tiga kalimat itu dikatakan mengandung kebijakan karena di dalam tiga kalimat itu
terkandung garis besar haluan dalam memelihara (preservation) dan mengembangkan
(progression) kebudayaan bangsa. Dua kebijakan yang sesungguhnya arahnya
berlawanan, tetapi keduanya disatukan lagi dalam tujuan, yaitu "menuju ke arah
kemajuan adab, budaya, dan perstauan". Selanjutnya dikatakan mengandung strategi
karena di dalam tiga kalimat itu terkandung perencanaan dasar memajukan
kebudayaan bangsa. Di samping dilakukan upaya memelihara dan mengembangkan
kebudayaan, strategi yang perlu dipilih adalah "dengan tidak menolak bahan-bahan
baru dari kebudayaan asing." Dikatakan mengandung tujuan karena di dalam tiga
kalimat itu terkandung juga ke mana arah pemajuan kebudayaan bangsa. Karena
lengkap dan jelasnya tiga kalimat itu maka tidak salah juga bila dikatakan merupakan
garis-garis besar haluan dalam membangun persatuan bangsa dan memajukan
kebudayaan bangsa yang amat jelas dan dengan demikian mudah untuk
dioperasionalisasikan.

Sebagai bangsa yang lahir setelah adanya kesepakatan (konsensus) seluruh suku
bangsa untuk menjadi satu bangsa baru, bangsa Indonesia, garis haluan itu amat
penting untuk menata hubungan antarsuku dan antarbudaya.. Kesepakatan yang lahir
di tengah-tengah kehidupan bangsa yang multietnik dan multikultur (hampir 500 suku
bangsa), daya tahan kelangsungannya akan berbeda dengan bangsa yang hanya terdiri
atas beberapa suku bangsa. Keutuhan bangsa amat rentan, dan oleh sebab itu
solidaritas dan keharmonisan hubungan antarsuku dan antarbudaya harus diasuh
secara serius dan dengan konsep yang jelas dan diterima oleh semua pihak. Mengenai
pentingnya membangun solidaritas dan keharmonisan hubungan itu, Bung Karno
sering mengulang padangan Ernest Renan, seorang profesor sejarah dan ilmu
kebangsaan Perancis.

Menurut Renan, yang dimaksud dengan bangsa adalah "satu solidaritas besar,
solidaritas besar tiap-tiap hari." . Tetapi oleh Bung Karno tumbuhnya solidaritas lebih
dipersingkat lagi. Menurut Bung Karno agar bangsa Indonesia benar-benar menjadi
satu, solidaritas itu tidak hanya tumbuh tiap-tiap hari, tetapi tiap-tiap jam, dan bahkan
tiap-tiap menit. Jangan sampai terjadi rasa itu solider hanya untuk beberapa waktu
saja atau hanya buat menghadapi bahaya saja.

Berubah Menjadi 2 Ayat

Setelah diamandemen pasal 32 berubah menjadi 2 ayat dan tanpa ada tambahan
penjelasan lagi. Pada ayat (1) bunyi kalimatnya menjadi panjang: "Negara memajukan
kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin
kekebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya." Jika ayat (1) ini dirinci, ada 3 potongan makna yang terkandung di
dalamnya. Pertama, "Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia….".
Potongan kalimat ini adalah kalimat pasal 32 lama, hanya kata 'Pemerintah' diganti
dengan 'Negara'. Potongan kalimat kedua berbunyi:"…di tengah peradaban
dunia…", mungkin yang dimaksud adalah sebagai penegasan bahwa kebudayaan
Indonesia adalah bagian dari kebudayaan dan perdaban dunia. Potongan kalimat
ketiga, "….dengan menjamin kebebasan masyarakat untuk memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya" merupakan cerminan pemenuhan kehendak
tentang perlunya kebebasan dalam mengembangkan nilai budaya masing-masing suku
bangsa. Potongan kalimat kedua dan ketiga merupakan tambahan baru.

Untuk ayat (2) yang berbunyi: "Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah
sebagai kekayaan budaya nasional" merupakan kalimat pindahan dari penjelasan
pasal 36 (lama) tentang Bahasa. Tanpa memindahkan kalimat itu ke pasal 32 menjadi
ayat baru (ayat 2), masalah bahasa (daerah) sudah dengan sendirinya merupakan salah
satu kekayaan (bagian) dari kebudayaan bangsa.

Apakah setelah pasal 32 baru berubah menjadi 2 ayat, makna pasal itu menjadi jelas
atau sebaliknya?

Hilangnya Garis Haluan

Hilangnya tiga kalimat penjelasan pasal 32 berarti hilangnya konsep, kebijakan,


strategi dan tujuan yang dijadikan garis haluan dalam memajukan kebudayaan bangsa
dan menata hubungan antarsuku. Sebagai satu bangsa yang multietnik dan
multikultur, pertanyaan-pertanyaan 'nakal' seperti di atas dapat dipastikan akan
selalu muncul pada setiap saat dan setiap generasi. Dengan adanya tiga kalimat
penjelasan itu semua pertanya akan terjawab, dan itu berarti kita dapat melepaskan
diri dari rasa curiga antara suku bangsa yang satu dengan yang lain. Keberadaan
budaya suatu suku bangsa tidak lagi dipandang sebagai ancaman bagi suku bangsa
yang lain dan juga bukan ancaman terhadap kebudayaan nasional dan sebaliknya,
melainkan bersama-sama menjadi pembentuk kebudayaan nasional.

Oleh karena itu seharusnya tiga kalimat tetap dipertahankan keberadaannya selama
kita masih sepakat untuk tetap dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Akankah hasil amandemen itu akan diamandemen lagi dan tiga kalimat itu dapat
muncul lagi? Jika tidak, maka tiga kalaimat itu harus masuk dalam Rancangan
Undang-Undang tentang Kebudayaan.

Jakarta, 6 Maret 2006


(*) Penulis adalah Sekretaris Umum Badan Kerja Sama Kesenian Indonesia (BKKI)
Pus

artikel tentang negara,bangsa,warga negara dan penduduk

ARTIKEL TENTANG NEGARA,BANGSA,WARGA NEGARA DAN


PENDUDUK

Di susun oleh :

Nama : RUWAIDAH ( 11208440 )


Kelas : 2EA04

Universitas Gunadarma
Fakultas Ekonomi
2010
Sebelum mempelajari tentang negara,bangsa,warga negara dan penduduk,kita perlu
tau terlebih dahulu pengertian tentang negara,bangsa,warga negara dan penduduk agar
tidak terjadi kesalah pahaman tentang negara,bangsa,warga negara dan
penduduk.Pengertiannya dapat diuraikan sebagai berikut :
Negara ialah sutu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang
bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu
pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa
kelompok manusia tersebut untuk mencapai tujuan bersama dalam sebuah konstitusi
yang di junjung tinggi ole warga negara tersebut.Didalam suatu negara terdapat sistem
pemerintahan yang mengatur
ekonomi,politik,sosial,budaya,pertahanankeamanan,danlain sebagainya.Didalam
suatunegaraminimaltedapatunsur-unsurnegara seperti:Rakyat,Wilayah,Pemerintah
yang berdaulat,Serta pengakuan dan negara lain
Bangsa ialah orang-orang yang memiliki kesamaan Asal
keturunan,Adat,Bahasa,Sejarah serta,Pemerintah sendiri.
Bangsa ialah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan
wilayah tertentu di muka bumi dan mempunyai kepentingan yang sama dan
menyatakan dirinya sebagai suatu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah yang
memiliki unsur sebagai berikut:Satu kesatuan bahasa,Satu kesatuan daerah,Satu
kesatuan ekonomi,Satu kesatuan hubungan ekonomi,Satu kesatuan jiwa yang terlukis
dalam kesatuan budaya.Bangsa merupakan suatu asas kerohanian yang timbul
dari,Kemuliaan bersama di waktu lampau,Keinginan untuk hidup bersama diwaktu
sekarang yang merupakan aspek solidaritas
Warga negara ialah individu yang memiliki dasar hukum dari suatu negara yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.Contoh:Warga negara:
Penduduk,Yang bukan warga negara : pendatang kesutu negar seperti
turis,pendatang,dll.

Penduduk ialah setiap orang baik warga negara indonesia maupun warga negara asing
yang bertempat tinggal tetap didalam wilayah negara indonesia dan telah memenuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penduduk mempunyai arti yang sangat luas tidak hanya meliputi:Pengertian
umur,jenis kelamin,dll.Tetapi juga klafisikasi:Tenagakerja,Watak ekonomi,Tingkat
pendidikan,Agama,Ciri social,Angka statistik lainnya.
Jadi, bangsa indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan
yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses didalam satu
wilayah Nusantara/Indonesia.
Diindonesia proses menegara telah dimulai sejak proklamasi 17 Agustus 1945,dan
terjadinya negara indonesia merupakan suatu proses atau rangkaian tahapnyayang
berkesinambungan.
Dengan demikian,sekalipun pemerintah belum terbentuk bahkan hukum dasarnya-pun
belum disahkan,bangsa indonesia beranggapan bahwa Negara Republik Indonesia
sudah ada sejak kemerdekaannya diproklamasikan.
Karena Nagara Kesatuan Republik Indonesia ialah negara yang pada dasarnya
mensyaratkan adanya wilayah,pemerintahan,penduduk sebagai warga negara,dan
pengakuan dari negara-negara lain sudah di penuhi oleh Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai kedudukan dan
kewajiban yang sama dengan negara-negara lain didunia,yaitu ikut serta memelihara
dan menjaga perdamaina dunia karena kehidupan di negara kesatuan Republik
Indonesia tidak dapat terlepas dari pengruh kehidupan dunia internasional ( global ).

SUMBER BACAAN

1. PT.Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.2004


2. Universitas Gunadarma,Jakarta
3. Para Ahli terdiri dari :
• Roger F.Soltau,pendidikan kewarganegaraan,gunung mulia,Jakarta 1994.
• George Jellinek,kewarganegaraan, gramedia.Jakarta 1959
• Prof.R.Djokosoetono
• Syarbaini,S.2003.PendidikanPancasiladiPerguruanTinggi.PenerbitGhal
Pengertian & Arti Definisi Ketahanan Nasional Bangsa Negara
indonesia - Belajar Gratis Pelajaran Pengetahuan PMP
dan PPKN Online
Sun, 29/10/2006 - 10:33am — godam64

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas
ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan
dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun
yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan
perjuangan nasional.

Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka


karma) :

1. Ancaman di dalam negeri


Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari
masyarakat indonesia.

2. Ancama dari luar negeri


Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan
imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri.

Browse » Home » Opini » Negara Terkaya di Dunia


Negara Terkaya di Dunia
Diposkan oleh suranegara Sunday, 15 August 2010 Label: Opini 391
komentar

Negara Terkaya di Dunia - Banyak sebenarnya yang tidak tahu dimanakah negara
terkaya di planet bumi ini, ada yang mengatakan Amerika, ada juga yang mengatakan
negera-negara di timur tengah. tidak salah sebenarnya, contohnya amerika. negara
super power itu memiliki tingkat kemajuan teknologi yang hanya bisa disaingi
segelintir negara, contoh lain lagi adalah negara-negara di timur tengah. rata-rata
negara yang tertutup gurun pasir dan cuaca yang menyengat itu mengandung jutaan
barrel minyak yang siap untuk diolah. tapi itu semua belum cukup untuk menyamai
negara yang satu ini. bahkan Amerika, Negara-negara timur tengah serta Uni Eropa-
pun tak mampu menyamainya.

dan inilah negara terkaya di planet bumi yang luput dari perhatian warga bumi lainya.
warga negara ini pastilah bangga jika mereka tahu. tapi sayangnya mereka tidak sadar
"berdiri di atas berlian" langsung saja kita lihat profil negaranya.

Negara Terkaya

Wooww... Apa yang terjadi? apakah penulis (saya) salah? tapi dengan
tegas saya nyatakan bahwa negara itulah sebagai negara terkaya di
dunia. tapi bukankah negara itu sedang dalam kondisi terpuruk? hutang
dimana-mana, kemiskinan, korupsi yang meraja lela, kondisi moral bangsa
yang kian menurun serta masalah-masalah lain yang sedang menyelimuti
negara itu.

baiklah mari kita urai semuanya satu persatu sehingga kita bisa melihat
kekayaan negara ini sesungguhnya.

1. Negara ini punya pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas


terbaik di dunia. namanya PT Freeport.
Apa saja kandungan yang di tambang di Freeport? ketika pertambangan
ini dibuka hingga sekarang, pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 JUTA
ons tembaga dan 724,7 JUTA ons emas. yang mau bantu saya
menghitung nilai tersebut saya persilahkan! hitunglah sendiri dan anda
akan tercengang dengan nilainya

lalu siapa yang mengelola pertambangan ini? bukan negara ini tapi
AMERIKA! prosentasenya adalah 1% untuk negara pemilik tanah dan 99%
untuk amerika sebagai negara yang memiliki teknologi untuk melakukan
pertambangan disana.

bahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah
lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman 400 meter ditemukan
kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas,
ya.. dialah URANIUM! bahan baku pembuatan bahan bakar nuklir itu
ditemukan disana. belum jelas jumlah kandungan uranium yang
ditemukan disana, tapi kabar terakhir yang beredar menurut para ahli
kandungan uranium disana cukup untuk membuat pembangkit listrik
Nuklir dengan tenaga yang dapat menerangi seluruh bumi hanya dengan
kandungan uranium disana. Freeport banyak berjasa bagi segelintir
pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para politisi nakal, yang bisa
menikmati hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa
ini.

2. Negara ini punya cadangan gas alam TERBESAR DI DUNIA! tepatnya di


Blok Natuna.
Berapa kandungan gas di blok natuna? Blok Natuna D Alpha memiliki
cadangan gas hingga 202 TRILIUN kaki kubik!! dan masih banyak Blok-
Blok penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dll. DIKELOLA
SIAPA? EXXON MOBIL! dibantu sama Pertamina

3. Negara ini punya Hutan Tropis terbesar di dunia. hutan tropis ini
memiliki luas 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman hayati dan
plasmanutfah terlengkap di dunia.

letaknya di pulau sumatra, kalimantan dan sulawesi. sebenarnya jika


negara ini menginginkan kiamat sangat mudah saja buat mereka. tebang
saja semua pohon di hutan itu maka bumi pasti kiamat. karena bumi ini
sangat tergantung sekali dengan hutan tropis ini untuk menjaga
keseimbangan iklim karena hutan hujan amazon tak cukup kuat untuk
menyeimbangkan iklim bumi. dan sekarang mereka sedikit demi sediki
telah mengkancurkanya hanya untuk segelintir orang yang punya uang
untuk perkebunan dan lapangan Golf. sungguh sangat ironis sekali.

4. Negara ini punya Luatan terluas di dunia. dikelilingi dua samudra, yaitu
Pasific dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang
tidak dimiliki negara lain.
Saking kaya-nya laut negara ini sampai-sampai negara lain pun ikut
memanen ikan di lautan negara ini.

5. Negara ini punya jumlah penduduk terbesar ke 4 didunia. dengan


jumlah penduduk segitu harusnya banyak orang-orang pintar yang telah
dihasilkan negara ini, tapi pemerintah menelantarkan mereka-mereka.
sebagai sifat manusia yang ingin bertahan hidup tentu saja mereka ingin
di hargai. jalan lainya adalah keluar dari negara ini dan memilih membela
negara lain yang bisa menganggap mereka dengan nilai yang pantas.
6. Negara ini memiliki tanah yang sangat subur. karena memiliki banyak
gunung berapi yang aktif menjadikan tanah di negara ini sangat subur
terlebih lagi negara ini dilintasi garis katulistiwa yang banyak terdapat
sinar matahari dan hujan.

Jika dibandingkan dengan negara-negara timur tengah yang memiliki


minyak yang sangat melimpah negara ini tentu saja jauh lebih kaya. coba
kita semua bayangkan karena hasil mineral itu tak bisa diperbaharui
dengan cepat. dan ketika seluruh minyak mereka telah habis maka
mereka akan menjadi negara yang miskin karena mereka tidak memiliki
tanah sesubur negara ini yang bisa ditanami apapun juga. bahkan tongkat
kayu dan batu jadi tanaman.

7. Negara ini punya pemandangan yang sangat eksotis dan lagi-lagi tak
ada negara yang bisa menyamainya. dari puncak gunung hingga ke dasar
laut bisa kita temui di negara ini.
Pic by Felix

Negara ini sangat amat kaya sekali, tak ada bangsa atau negara lain
sekaya INDONESIA! tapi apa yang terjadi?
untuk EXXON MOBIL OIL, FREEPORT, SHELL, PETRONAS dan semua
PEJABAT NEGARA yang menjual kekayaan Bangsa untuk keuntungan
negara asing, diucapkan TERIMA KASIH.

Sebuah cerita mungkin akan bisa menggambarkan indonesia saat


ini silahkan disimak.

Judulnya Ketika Tuhan Menciptakan Indonesia

Suatu hari Tuhan tersenyum puas melihat sebuah planet yang baru saja
diciptakan- Nya. Malaikat pun bertanya, "Apa yang baru saja Engkau
ciptakan, Tuhan?" "Lihatlah, Aku baru saja menciptakan sebuah planet
biru yang bernama Bumi," kata Tuhan sambil menambahkan beberapa
awan di atas daerah hutan hujan Amazon. Tuhan melanjutkan, "Ini akan
menjadi planet yang luar biasa dari yang pernah Aku ciptakan. Di planet
baru ini, segalanya akan terjadi secara seimbang".

Lalu Tuhan menjelaskan kepada malaikat tentang Benua Eropa. Di Eropa


sebelah utara, Tuhan menciptakan tanah yang penuh peluang dan
menyenangkan seperti Inggris, Skotlandia dan Perancis. Tetapi di daerah
itu, Tuhan juga menciptakan hawa dingin yang menusuk tulang.

Di Eropa bagian selatan, Tuhan menciptakan masyarakat yang agak


miskin, seperti Spanyol dan Portugal, tetapi banyak sinar matahari dan
hangat serta pemandangan eksotis di Selat Gibraltar.
Lalu malaikat menunjuk sebuah kepulauan sambil berseru, "Lalu daerah
apakah itu Tuhan?" "O, itu," kata Tuhan, "itu Indonesia. Negara yang
sangat kaya dan sangat cantik di planet bumi. Ada jutaan flora dan fauna
yang telah Aku ciptakan di sana. Ada jutaan ikan segar di laut yang siap
panen. Banyak sinar matahari dan hujan. Penduduknya Ku ciptakan ramah
tamah,suka menolong dan berkebudayaan yang beraneka warna. Mereka
pekerja keras, siap hidup sederhana dan bersahaja serta mencintai seni."

Dengan terheran-heran, malaikat pun protes, "Lho, katanya tadi setiap


negara akan diciptakan dengan keseimbangan. Kok Indonesia baik-baik
semua. Lalu dimana letak keseimbangannya? "

Tuhan pun menjawab dalam bahasa Inggris, "Wait, until you see the idiots
I put in the government." (tunggu sampai Saya menaruh 'idiot2' di
pemerintahannya)

Dan untuk rasa terima kasih untuk Kemerdekaan Indonesia yang ke 65


tahun, kami pemuda-pemudi Indonesia memberikan penghargaan
sebesar-besarnya kepada pejuang yang telah mengorbankan darah dan
air mata mereka untuk bangsa yang tidak tahu terima kasih ini.
"Indonesia tanah air beta
disana tempat lahir beta,

dibuai dibesarkan bunda,

Tempat berlindung di hari Tua...

HIngga nanti menutup mata"

HIDUPLAH INDONESIA RAYA......!!!!!!


Memperingati HUT RI ke 65 Tahun

17 Agustus 1945 - 17 Agustus 2010

MERDEKA....!!!!!

Post ini adalah di muat ulang dengan menambahkan dan menyajikanya


secara berbeda dengan versi aslinya oleh saya (suranegara) Sumber asli
ditulis oleh Serikatjomblo dengan thread aslinya di Negara Paling Kaya
Sedunia ! USA KALAH..Uni Eropa Menyerah !
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
43Share

Ideologi secara praktis diartikan sebagai system dasar seseorang


tentang nilai-nilai dan tujuan-tujuan serta sarana-sarana pokok untuk mencapainya.
Jika diterapkan oleh Negara maka ideology diartikan sebagai kesatuan gagasan-
gagasan dasar yang disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang
manusia dan kehidupannya, baik sebagai individu, social, maupun dalam kehidupan
bernegara.

Pancasila sebagai Ideologi Terbuka, Pancasila jika dilihat dari nilai-nilai dasarnya,
dapat dikatakan sebagai ideologi terbuka. Dalam ideology terbuka terdapat cita-cita
dan nilai-nilai yang mendasar, bersifat tetap dan tidak berubah. Oleh kareanya
ideology tersebut tidak langsung bersifat operasional, masih harus dieksplisitkan,
dijabarkan melalui penafsiran yang sesuai dengan konteks jaman. Pancasila sebagai
ideologi terbuka memiliki ideologi-ideologi idealitas, normative dan realities.

Perbandingan antara Ideologi Liberalisme, Komunisme dan Pancasila

a. Liberalisme
Jika dibandingkan dengan ideology Pancasila yang secara khusus norma-normanya
terdapat di dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka dapat dikatakan bahwa hal-hal
yang terdapat di dalam liberalisme terdapat di dalam pasal-pasal UUD 1945, tetapi
Pancasila menolak liberalisme sebagai ideology yang bersifat absolutisasi dan
determinisme.

b. Ideologi Komunis
Ideologi komunisme bersifat absolutisasi dan determinisme, karena memberi
perhatian yang sangat besar kepada kolektivitas atau masyarakat, kebebasan individu,
hak milik pribadi tidak diberi tempat dalam Negara komunis. Manusia dianggap
sebagai “sekrup” dalam sebuah kolektivitas.
c. Ideologi Pancasila
Pancasila sebagai Ideologi memberi kedudukan yang seimbang kepada manusia
sebagai makhluk individu dan makhluk social. Pancasila bertitik tolak dari pandangan
bahwa secara kodrati bersifat monopluralis, yaitu manusia yang satu tetapi dapat
dilihat dari berbagai dimensi dalam aktualisasinya.

MAKNA SILA-SILA PANCASILA

1. Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Manusia sebagai makhluk yang ada di dunia ini seperti halnya makhluk lain
diciptakan oleh penciptanya. Pencipta itu adalah kausa prima yang mempunyai
hubungan dengan yang diciptakannya. Manusia sebagai makhluk yang dicipta wajib
melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya.

2. Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Manusia ditempatkan sesuai dengan harkatnya. Hal ini berarti bahwa manusia
mempunyai derajat yang sama di hadapan hukum. Sejalan dengan sifat universal
bahwa kemanusiaan itu dimiliki oleh semua bangsa, maka hal itupun juga kita
terapkan dalam kehidupan bangsa Indonesia. Sesuai dengan hal itu, hak kebebasan
dan kemerdekaan dijunjung tinggi.

3. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia


Makna persatuan hakekatnya adalah satu, yang artinya bulat, tidak terpecah. Jika
persatuan Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini, maka disebut
nasionalisme. Oleh karena rasa satu yang sedemikian kuatnya, maka timbulah rasa
cinta bangsa dan tanah air.

4. Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Perbedaan secara umum demokrasi di barat dan di Indonesia yaitu terletak pada
permusyawarata. Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan-
keputusan yang diambil secara bulat. Kebijaksaan ini merupakan suatu prinsip bahwa
yang diputuskan itu memang bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak.

5. Arti dan Makna Sila Keadila Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang lain. Jadi
seseorang bertindak adil apabila dia memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai
dengan haknya. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan
meningkat.

6. Pentingnya Paradigma dalam Pembangunan


Pembangunan yang sedang digalakkan memerlukan paradigma, suatu kerangka
berpikir atau suatu model mengenai bagaimana hal-hal yang sangat esensial
dilakukan. Pembangunan dalam perspektif Pancasila adalah pembangunan yang sarat
muatan nilai yang berfungsi menajdi dasar pengembangan visi dan menjadi referensi
kritik terhadap pelaksanaan pembangunan.

7. Pancasila sebagai Orientasi dan Kerangka Acuan


a. Pancasila sebagai Orientasi Pembangunan
Pada saat ini Pancasila lebih banyak dihadapkan pada tantangan berbagai varian
kapitalisme daripada komunisme atau sosialisme. Ini disebabkan perkembangan
kapitalisme yang bersifat global. Fungsi Pancasila ialah memberi orientasi untuk
terbentuknya struktur kehidupan social-politik dan ekonomi yang manusiawi,
demokratis dan adil bagi seluruh rakyat.
b. Pancasila sebagai Kerangka Acuan Pembangunan

Pancasila diharapkan dapat menjadi matriks atau kerangka referensi untuk


membangun suatu model masyarakat atau untuk memperbaharui tatanan social
budaya.

Implementasi Pancasila sebagai Paradigma dalam Berbagai Bidang adalah :

1. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Pendidikan


Pendidikan nasional harus dipersatukan atas dasar Pancasila. Tak seyogyanya bagi
penyelesaian-penyelesaian masalah-masalah pendidikan nasional dipergunakan secara
langsung system-sistem aliran-aliran ajaran, teori, filsafat dan praktek pendidikan
berasal dari luar.

2. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Ideologi


Pengembangan Pancasila sebagai ideologi yang memiliki dimensi realitas, idealitas
dan fleksibilitas menghendaki adanya dialog yang tiada henti dengan tantangan-
tantangan masa kini dan masa depan dengan tetap mengacu kepada pencapaian tujuan
nasional dan cita-cita nasional Indonesia.

3. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Politik


Ada perkembangan baru yang menarik berhubung dengan dasar Negara kita. Dengan
kelima prinsipnya Pancasila memang menjadi dasar yang cukup integrative bagi
kelompok-kelompok politik yang cukup heterogen dalam sejarah Indonesia modern.

4. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi


Pembangunan ekonomi nasional harus juga berarti pembangunan system ekonomi
yang kita anggap paling cocok bagi bangsa Indonesia. Dalam penyusunan system
ekonomi nasional yang tangguh untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur, sudah semestinya Pancasila sebagai landasan filosofisnya.

5. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Sosial-Budaya


Pancasila merupakan suatu kerangka di dalam suatu kelompok di dalam masyarakat
dapat hidup bersama, bekerja bersama di dalam suatu dialog karya yang terus
menerus guna membangun suatu masa depan bersama

6. Pancasila sebagai Paradigma Ketahanan Sosial


Perangkat nilai pada bangsa yang satu berbeda dengan perangkat nilai pada bangsa
lain. Bagi bangsa Indonesia, perangkat nilai itu adalah Pancasila. Kaitan Pancasila dan
ketahanan nasional adalah kaitan antara ide yang mengakui pluralitas yang
membutuhkan kebersamaan dan realitas terintegrasinya pluralitas.

7. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Hukum


Pembangunan hukum bukan hanya memperhatikan nilai-nilai filosofis, asas yang
terkandung dalam Negara hukum, tetapi juga mempertimbangkan realitas penegakan
hukum dan kesadaran hukum masyarakat.

8. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Beragama


Salah satu prasyarat terwujudnya masyarakat modern yang demokratis adalah
terwujudnya masyarakat yang menghargai kemajemukan masyarakat dan bangsa serta
mewujudkannya sebagai suatu keniscayaan.

9. Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Ilmu dan Teknologi


Pancasila mengandung hal-hal yang penting dalam pengembangan ilmu dan
teknologi. Perkembangan IPTEK dewasa ini dan di masa yang akan datang sangat
cepat, makin menyentuh inti hayati dan materi di satu pihak, serta menggapai angkasa
luas dan luar angkasa di lain pihak, lagi pula memasuki dan mempengaruhi makin
dalam segala aspek kehidupan dan institusi budaya.

Sumber : Tidak diketahui

Situs Pusat Informasi Bela Negara diselenggarakan sebagai salah satu


wahana sosialisasi Bela Negara sebagai prasyarat terciptanya pembangunan
potensi sumber daya manusia pertahanan serta membangun watak bangsa

Setiap bangsa dan negara di dunia ini senantiasa berusaha untuk


mewujudkan cita-cita dan kepentingan nasionalnya. Demikian juga halnya
dengan bangsa dan negera Indonesia. Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea
ke 4, tujuan bangsa Indonesia membentuk suatu pemerintahan negara
adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, dalam wadah Negara
Kesatuan Indonesia berdasarkan Pancasila.

Guna menjamin tetap tegaknya Negara Republik Indonesia dan


kelangsungan hidup bangsa dan negara, maka sumber daya manusia
menjadi titik sentral yang perlu dibina dan dikembangkan sebagai potensi
bangsa yang mampu melaksanakan pembangunan maupun mengatasi
segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) yang
berasal dari dalam maupun luar negeri.
Salah satu upaya pembinaan potensi sumberdaya manusia agar mampu
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dapat dilakukan melalui
pembelaan negara, sebagaimana yang tercantum dalam pasal 27 ayat (3)
dan pasal 30 UUD 1945
Minggu, 26-09-2010

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai


Nasionalisme
Selasa, 11-03-2008 14:30:17 oleh: tri darmiyati
Kanal: Opini

• Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah.
• Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang
akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman
bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli
dkk.Kewarganegaraan.2005)

Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan


Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai
proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa,
yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin
dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi
berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan
komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini,
perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai
bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu
globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara


termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan
pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti
kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan
mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.

• Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme


1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka
dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara,
jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya
akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif
tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional,
meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara.
Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi
bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang
baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa
lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada
akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme
kita terhadap bangsa.

• Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme


1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa
liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga
tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke
ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald,
Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya
rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala
berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa
Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas
diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru
budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang
kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi
ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang
kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian
antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka
orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap


nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme
terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka
cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi
aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka
akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila
tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga
mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan
bangsa.
• Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi
Muda

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan


muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh
globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri
sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul
dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis
yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan
yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara
berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan
gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi
orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau
melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan
kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan
dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi
santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita
memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian.
Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak
semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada
lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat
menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan
handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun
dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi
menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka.
Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan
yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut?
Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda.
Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta
terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal
generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa
tidak memiliki rasa nasionalisme?

Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak
daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk
mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.

• Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme


Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai-
nilai nasionalisme antara lain yaitu :

1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat


mencintai produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam
arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi,
sosial budaya bangsa.

Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis


pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.

Referensi

Jamli, Edison dkk.Kewarganegaraan.2005.Jakarta: Bumi Akasara

Krsna @Yahoo.com. Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan


Manusia di Negara Berkembang.2005.internet:Public Jurnal
PERBEDAAN BANGSA DAN NEGARA
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik,
militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di
wilayah tersebut.

Negara berbeda dengan bangsa. Jika negara ditandai adanya pemerintahan, adanya
presiden dan rakyat. Adanya peraturan dan undang-undang. Sedangkan bangsa tidak
memerlukan itu, karena bangsa merupakan sekumpulan besar manusia yang memiliki
kesamaan dalam identitas, memiliki kesamaan dalam ras, budaya dan sejarah.

Misalnya negara dan bangsa Indonesia. Yang dimaksud bangsa Indonesia adalah
setiap orang yang berada dalam satu wilayah Indonesia yang mempunyai ras dan
sejarah yang sama. Pernah mengalami penjajahan yang sama dan memiliki tujuan
yang sama. Dan yang disebut negara Indonesia adalah yang mengatur jalannya
kehidupan bangsa Indonesia. Antara bangsa dan negara tidak bisa dipisahkan satu
sama lain, semuanya saling berkaitan.

Syarat berdirinya sebuah negara ada empat, yaitu memiliki wilayah, memiliki
penduduk, memiliki pemerintahan dan adanya pengakuan dari negara lain.

Deni Andriana
Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara Indonesia

Berikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.
Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa
terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari
berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di kemudian
hari.
Namun biasanya bagi yang memiliki banyak uang atau tajir bisa memiliki tambahan
hak dan pengurangan kewajiban sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia.

A. Contoh Hak Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum


2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di
dalam pemerintahan
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama
dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan
Indonesia atau nkri dari serangan musuh
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat,
berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-
undang yang berlaku

B. Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan
oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara,
hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-
baiknya
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala
hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun
bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.
Cara Mengubah/Memperbaiki Kondisi/Nasib Bangsa Negara
Indonesia Kita
Thu, 16/09/2010 - 3:21am — godam64

Seperti yang kita ketahui bahwa negara kita adalah Republik Indonesia yang akan
terus seperti itu dari dulu hingga nanti kita mati. Indonesia merupakan negara tempat
kita hidup, beraktivitas, bermasyarakat, beranak-pinak, hingga masuk ke dalam liang
lahat kelak. Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita punya keinginan
kuat untuk merubah nasib bangsa kita menjadi lebih baik agar bisa sejajar dengan
bangsa-bangsa maju di dunia serta lebih dihormati dan dihargai di kancah
internasional.

Tuhan Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak
mengubahnya sendiri. Dalam hidup ini tidak hanya dituntut ibadah, tetapi juga usaha
kita dalam menjalani hidup. Berusahalah seoleh-oleh kita hidup seribu tahun lagi dan
beribadahlah seolah-olah kita mati sebentar lagi. Janganlah menunda-nunda berbuat
kebaikan, jika kita sudah punya niat kebaikan, segeralah dilakukan karena umur kita
tidak ada yang tahu.

Beberapa Cara Untuk Merubah dan Memperbaiki Nasib Bangsa Kita :

1. Jadi Orang Baik, Beriman dan Bertakwa

Negara kita sudah terlalu banyak penjahatnya sehingga sebaiknya kita menjadi jagoan
karena lebih terhormat dan membanggakan. Ikuti aturan agama dan selaraskan dengan
hukum pemerintah yang berlaku.

2. Menguasai IPTEK Yang Bermanfaat Lalu Praktek Membangun

Untuk mempercepat pembangunan dan pengentasan segala permasalahan bangsa


dibutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi yang bersifat positif. Hindari
resiko dampak negatif yang dapat merusak bangsa kita pada sisi lain. PR pertama kita
adalah kebutuhan dasar yang mendesar seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan,
pangan, dsb. Pembanguan sebesar-besarnya dilakukan untuk kepentingan rakyat
banyak.

3. Menjadi Kreatif Yang Positif (Berfikir Di Luar Batas)


Percuma menguasai iptek tanpa punya kemampuan tinggi dalam kreativitas agar dapat
tampil beda atau bahkan lebih unggul dari bangsa-bangsa yang lain. Ciptakanlah hal-
hal baru yang positif yang dapat membantu membangun bangsa dan negara indonesia.

4. Menjadi Pemimpin (Teladan) Atau Penyokong Yang Baik

Untuk memperbaiki nasib kita harus mengambil alih kekuasaan dari tangan oknum
yang jahat kepada kita orang-orang yang baik. Setelah memimpin jadilah teladan bagi
semua rakyat jangan mementingkan kepentingan sendiri dan golongan. Jika tidak
mampu menjadi pemimpin minimal paling tidak menjadi tim sukses di belakang layar
pemimpin yang handal, jujur, adil, berwibawa, cerdas, sopan santun, agamis, cinta
tanah air, dsb.

5. Tularkan Ini Kepada Orang Lain Terutama Generasi Muda

Generasi muda tidak boleh meniru kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh generasi
sebelumnya. Sejarah sangat penting untuk dipelajari agar tidak terperosok dalam
jurang yang sama. Generasi muda super yang sedang tertidur lelap harus segera kita
bangungkan agar bangsa ini dapat maju pesar ke arah yang jauh lebih baik dengan
berbagai metode seperti pendidikan, doktrin halus lewat media massa, lewat dakwah
agama, lewat orang tua, lewat suriteladan, dan lain-lain.

Mungkin itu saja yang sementara ini dapat saya sampaikan, semoga dapat membawa
menfaat untuk kita semua. Terima kasih atas kunjungan anda ke organisasi.org!
Apakah Indonesia negara demokratis?

Indonesia lahir sebagai sebuah negara di akhir perang dunia kedua. Tepatnya ketika
pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat berhasil mengalahkan Jerman dan
menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki untuk mengakhiri perang di
Pasifik. Seperti tertulis pada sejarah, Indonesia menetapkan 17 Agustus 1945 sebagai
hari kemerdekaannya.

Yang istimewa dari kemerdekaan itu adalah rangkaian kata-kata dalam pembukaan
konstitusi republik yang berpihak pada kemerdekaan universal, mencerdaskan bangsa
dan penghormatan pada hak individu.

Pembukaan konstitusi itu tidak dipikirkan dan dibuat dalam kurun waktu singkat.
Namun, pemikiran tentang kemerdekaan dan kebebasan sebagai suatu bangsa dalam
pergaulan diantara bangsa-bangsa yang lain sudah dirancang sejak masa sarjana muda
Indonesia kembali dari perjalanan akademisnya.

Para sarjana yang belajar ke negeri Belanda seperti Hatta dan Sjahrir, yang pergi ke
Belanda karena politik etis Ratu Wilhelmina, belajar dengan cepat tentang
kemerdekaan Perancis dan Amerika Serikat. Prinsip-prinsip tentang liberate,
fraternite, dan egaliterite merasuk cepat pada pikiran-pikiran anak muda Indonesia
kala itu. Sampai mereka di Indonesia organisasi-organisasi yang berjuang atas nama
kemerdekaan dan kebebasan muncul dimana-mana.

Slogan-slogan tentang kebebasan dan kemerdekaan berkibar dimana-mana.


Kebebasan seperti kebebasan untuk berekspresi dan kemerdekaan untuk menentukan
nasib sendiri merupakan salah satu misi utama yang diperjuangkan.

Kebebasan menyangkut pada hak-hak individu pribumi untuk bertindak tanpa


paksaan dan dengan paksaan. Beragam implementasi kebebasan itu sendiri seperti,
mendapatkan informasi dan menggunakan informasi serta menyampaikan informasi.
Hak individu untuk bertindak dan berbuat tanpa gangguan dari penguasa.
Kemerdekaan menentukan nasib sendiri terkait dengan hak-hak ekonomi dan sipil-
politik.

Sebagaimana diketahui, pemerintah kolonial Belanda di awal abad 1900-an, sangat


tidak mentolerir tindakan-tindakan anak muda terkait kampanye dan pendidikan
rakyat. Mereka anggap hal itu bisa membuat keonaran dan kerusuhan umum. Salah
satu contoh praktek represif kolonial adalah saat mengadili Soekarno, Gatot
Mangkoepradja, Maskoen Soemadiredja, dan Soepriadinata di Bandung. Kolonial
menganggap aktivitas keempat anak muda itu akan mengancam pemerintah yang sah.
Gerakan kebebasan dan kemerdekaan ini memang dimotori oleh azas-azas Revolusi
Perancis dan Amerika. Sikap politik liberalisme ini di awal abad ke-19 menjadi
semangat politik di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Kaum liberal menginisiasi prinsip kebebasan. Pada dasarnya mereka menganggap


manusia sebagai makluk rasional. Gagasan-gagasan dari pemikiran liberal ini
diantaranya adalah:[1]

Pertama: Pembatasan tindakan pemerintah yang aktifitas dan wewenang


kekuasaannya harus terikat pada terjaminnya hak-hak kebebasan.

Kedua; Persoalan-persoalan individu dan negara atau individu dan individu harus
berdasarkan hukum. Artinya secara hukum, paham ini menghendaki negara berciri
negara hukum yang kuat.

Lantas bagaimana Indonesia sejak kemerdekaan hingga hari ini?

Cukup pelik menyatakan Indonesia berstatus A atau B. Dihitung sejak era reformasi,
ketika suara kebebasan bergema seperti era perjuangan kemerdekaan, desakan agar
negara menghormati hak-hak individu gencar diperjuangkan. Hasilnya, instrumen
negara malah membuat beberapa produk aturan yang berimplikasi pada pemenjaraan
warga negara.

Dalam sistem hukum Indonesia, muatan Kitab Undang-undang Hukum Pidana


dikenal tiga jenis tindak pidana terkait dengan penghinaan, yaitu pencemaran, fitnah
dan penghinaan ringan. Penghinaan atau defamation secara harfiah didefinisikan
sebagai sebuah tindakan yang merugikan nama baik dan kehormatan seseorang.

Masih adanya penggunaan ketentuan itu dalam sistem hukum Indonesia, pro dan
kontra terus berlanjut. Sisi yang pro menghapus ketentuan defamation merupakan
aturan pembatasan dalam kebebasan berekspresi dan berpendapat yang diduga hanya
untuk membatasi akses masyarakat terhadap informasi. Sementara pembuat UU
menyatakan hal ini untuk mencegah warga negara saling menghina di depan umum.

Pihak-pihak seperti Aliansi Jurnalis Independen, Dewan Pers, Persatuan Wartawan


Indonesia, dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia pernah menggugat penghapusan
pasal-pasal ini ke Mahkamah Konstitusi. Tapi pihak Mahkamah tidak mengabulkan
gugatan mereka dan mempertahankan keberadaan pasal-pasal penghinaan.

Pasca keputusan itu, pembuat UU malah mengeluarkan produk baru undang-undang.


Pasal-pasal penghinaan tidak hanya dimuat dalam KUHP, tapi juga dalam undang-
undang baru yang disebut UU Informasi dan Transfer Elektronik. Isu yang
mengemuka UU ITE malah lebih ”galak” dibanding KUHP memberi ruang yang
samar apakah seseorang bisa membela diri atau tidak.

Sebagaimana dalam KUHP, seseorang dianggap mencemarkan nama baik bisa


membela diri jika menggunakan pendapat atau tulisannya untuk kepentingan umum
atau membela diri. Sedangkan dalam UU ITE hal ini tidak diatur.
Makin kuatnya pasal-pasal penghinaan dalam sistem hukum Indonesia lantas
menimbulkan pertanyaan akan kemana nasib kebebasan itu sendiri di negeri yang
mengaku demokratis.

You might also like