Professional Documents
Culture Documents
1. Pengertian
Diplomatik (diplomacy) berarti sarana yang sah atau legal, terbuka dan
terang-terangan yang digunakan oleh suatu negara dalam melaksanakan
politik luar negerinya.Menurut Kepres Nomor 108 Tahun 2003 Tentang
Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, perwakilan
diplomatik adalah kedutaan besar Republik Indonesia dan perutusan tetap
Republik Indonesia yang melakukan kegiatan diplomatik di seluruh wilayah
negara penerima dan/atau pada organisasi internasional untuk mewakili dan
memperjuangkan kepentingan bangsa, negara dan pemerintah Republik
Indonesia.
1
c) Peranan perwakilan diplomatik
a. Menetukan tujuan dengan menggunakan semua daya upaya dan
tenaga dalam mencapai tujuan tersebut.
b. Menyesuaikan kepentingan bangsa lain dengan kepentingan
nasional sesuai dengan tenaga dan daya yang ada.
c. Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan
kepentingan negara lain.
d. Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada dan sebaik baikya
dalam menjalankan tugas diplomatiknya.
Pasal 12
Formasi kepegawaian pada Perwakilan ditetapkan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 13
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh dan Wakil Tetap Republik
Indonesia pada Perwakilan Diplomatik dan Konsul Jenderal dan Konsul pada
Perwakilan Konsuler diangkat dan diberhentikan oleh Presiden sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 14
2
Wakil Kepala Perwakilan Diplomatik dan Kuasa Usaha Tetap pada
Perwakilan Diplomatik diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Luar Negeri.
Pasal 15
(1) Pejabat Diplomatik dan Staf Non Diplomatik diangkat dan diberhentikan
oleh Menteri Luar Negeri.
(2) Atase Pertahanan, Atase Teknis, dan Staf Teknis diangkat dan
diberhentikan oleh Menteri Luar Negeri atas usul Pimpinan Departemen atau
Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen.
(3) Ketentuan mengenai tata cara pengangkatan dan pemberhentian dalam
masa tugas bagi Pejabat Diplomatik, Atase Pertahanan, Atase Teknis, Staf
Non Diplomatik, dan Staf Teknis diatur lebih lanjut oleh Menteri Luar Negeri.
Pasal 16
Tata cara penerimaan, pendidikan dan pelatihan khusus diplomatik dan
konsuler serta pengaturan penugasan, pengembangan, dan pemberhentian
Pejabat Dinas Luar Negeri diatur lebih lanjut oleh Menteri Luar Negeri dengan
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 17
(1) Pembinaan karir dan jenjang kepangkatan pejabat Diplomatik dilakukan
melalui jabatan fungsional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Pembinaan karir dan jenjang kepangkatan Atase Pertahanan, Atase
Teknis, dan Staf Teknis ditetapkan oleh masing-masing Departemen atau
Lembaga Pemerintah Non Departemen sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Duta ( Gerzant ).
Wakil diplomatik yang pangkatnya lebih rendah dari duta besar, dalam
menyelesaikan segala persoalan kedua negara dia diharuskan berkonsultasi
dengan pemerintahnya.
3. Menteri residen.
Menteri residen dianggap bukan sebagai wakil pribadi kepala negara, dia
hanya engurus urusan negara. Mereka ini pada dasarnya tidak berhak
mengadakan pertemuan dengan kepala negara dimana mereka bertugas.
3
a. Kuasa usaha tetap menjabat kepala dari suatu perwakilan.
b. Kuasa usaha sementara yang melaksanakan pekerjaan dari kepala
perwakilan ketika pejabat ini belum atau tidak ada di tempat.
5. Atase.
Atase adalah pejabat pembantu dari duta besar berkuasa penuh. Atase ini
terbagi menjadi dua yaitu :
a. Atase pertahanan.
Atase ini dijabat oleh seorang perwira militer yang diperbantukan depertemen
luar negeri dan diperbantukan di kedutaan besar serta diberikan kedudukan
sebagai seorang diplomat yang bertugas memberikan nasihat di bidang
militer dan pertahanan keamanan kepada duta besar berkuasa penuh.
b. Atase teknis.
Atase ini dijabat oleh seorang pegawai negeri yang tidak berasal dari
depertemen luar negeri dan ditempatkan di salah satu kedutaan besar, atase
ini berkuasa penuh dalam menjalankan tugas tugas teknis sesuai dengan
tugas pokok dari departemennya sendiri.
4
pemeriksaan.
atau
• Hak Immunitas.
Hak immunitas adalah hak yang menyangkut diri pribadi seorang diplomat
serta gedung perwakilannya.dengan hak ini para diplomat mendapat hak
istimewa atas keselamatan pribadi serta harta bendanya, mereka juga tidak
tunduk kepada yuridiksi di dalam negara tempat mereka bertugas baik dalam
perkara perdata maupun pidana.
• Hak Ekstrateritorial.
Hak ekstrateritorial adalah hak kebebasan diplomat terhdap daerah
perwakilannya termasuk halaman bangunan serta perlengkapannya seperti
bendera,lambang negara,surat surat dan dokumen bebas sensor,dalam hal
ini polisi dan aparat keamanan tidak boleh masuk tanpa ada ijin pihak
perwakilan yang bersangkutan
b. Pembebasan dari kewajiban pabean, yaitu antara lain bea masuk, bea
keluar, bea cukai terhadap barang-barang keperluan dinas, misi perwakilan,
barang keperluan sendiri, keperluan rumah tangga, dan sebagainya.
1. Konsul jenderal.
Konsul jenderal adalah wakil resmi sebuah negara yang ditugaskan di luar
wilayah metropolitan atau ibu kota sebuah negara di luar negeri. Kantor
tempat konsul bertugas disebut konsulat atau konsulat jenderal.
a. Tugas-tugas Konsul
5
Tugas-tugas yang berhubungan dengan kekonsulan antara lain mencakup
bidang bidang sebagai berikut :
-- Bidang ekonomi.
Menciptakan tata ekonomi dunia baru dengan menggalakkan ekspor
komoditas nonmigas, promosi perdagangan, mengawasi pelayanan,
pelaksanaan perjanjian perdagangan, dll.
6
Korps Konsuler
• Memelihara kepentingan negaranya melalui hubungan tingkat daerah
• Membuat hubungan Non politik
• Tidak mempunyai hak ektrateritorial
• Satu negara dapat memiliki lebih dari satu
.