You are on page 1of 2

WUJUD IMAN

Sangat baik untuk para salik mengerti bahwa sesungguhnya iman itu tidak hanya sekedar keyakinan di dalam hati
belaka, apabila pengertian iman hanya sampai disitu maka kita akan menyesal selamanya. Sebab iman yang seperti
itu baru sekedar lafadz  artinya lafadz hanya diucapkan di dalam hati, tetapi sebenarnya iman itu sendiri berwujud,
wujud dari iman adalah sebuah pekerjaan di dalam hati dan angan-angan kita, seperti halnya bila kita
menghendaki mewujudkan sesuatu benda atau mewujudkan suatu gambar, maka hati dan pikiran kita sepenuhnya
tertuju pada benda atau gambar  tersebut sampai dengan benda atau gambar  tersebut selesai. Demikian juga
dengan wujud dari iman, wujud dari iman adalah pekerjaan hati dan angan-angan kita hanya tertuju kepada Allah
(bertauhid kepada Allah). Bila pekerjaan tersebut belum selesai maka hati dan angan-angan tidak berhenti bekerja
mewujudkan benda atau gambar tersebut, demikian juga dengan iman sebelum kita bertemu dengan Allah dihari
kiamat maka hati dan angan-angan kita tidak berhenti untuk beriman. Bila jasad kita telah mati maka ruh kita yang
melanjutkan pekerjaan iman kita tersebut sampai dengan hari akhir (kiamat).Dari hal tersebut diatas dapat kita
simpulkan bahwa sewaktu-waktu dikala kita sedang bekerja, sedang tidur bahkan sedang buang hajatpun hati dan
angan-angan kita tetap hanya tertuju kepada Allah S.W.T. semata, karena beriman   yang seperti itu merupakan
kunci dari semua urusan peribadahan yang kita lakukan terutama pada saat kita bersholat.
Pada umumnya bila kita bersholat Allahhu Akbar mulut kita menyebut asma Allah tapi angan-angan dan pikiran
kita lari ke pasar, memikirkan hutang, memikirkan pekerjaan kantor dsbnya selain Allah, maka sebenarnya hal yang
seperti itu disebut orang munafik, fasik, kafir hatinya. Dan hal tersebut yang sebenarnya disebut menyekutukan
kepada Allah S.W.T. seperti dalam Firman Allah dalam Al Qur’an surat Al Baqarah :

165 : 
Artinya: Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah ….

Mereka juga mengucapkan 


Tidak ada yang disembah selain Allah

Dan dalam Surat Al Fatihah : 


hanya kepada-Mu (Allah) kami menyembah dan hanya kepada-Mu (Allah) kami mohon pertolongan tetapi ketika
mengucapkan kata / ayat tersebut hati dan angan-angannya tidak tertuju kepada Allah S.W.T. Hal tersebut
menandakan wajah hati dan wajah angan-angannya berpaling dari Allah dan orang-orang tersebut yang dinamakan
iman islamnya hanya berupa lafadz (lisan) saja.

 
Artinya : Mereka hendak menipu Allah,dan orang-orang yang beriman  (karena hanya menampakkan 
pertentangan dalam hatinya  tentang kekufuran)
 
Artinya : Orang  yang hanya melahirkan/melafalkan kalimatnya iman  maka ketika mati dia ketakutan dan disiksa.
Apa sebabnya ? sebab tidak memiliki wujud dari iman itu sendiri. Orang demikian itu sejatinya adalah orang kafir,
munafik, musrik. Karena apa ? karena imannya hanya setengah-setengah.

 
 Artinya : Kami beriman kapada yg sebagian dar kami kafir pada sebagian yang lain…(Qs. An-Nisa’ 150)

   
Artinya : Merekalah orang-orang yang kafir, sebenar-benarnya. (Qs. An-Nisa’ 151)

 
Artinya : Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka
mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini…(At Taubah : 28)
Maka bertauhidlah kepada Allah taa’la,karena bila tidak bertauhid, Allah akan menghapus semua ibadahmu.
Walaupun dirinya ahli ibadah, ahli syi’ar, hafal Al-Qur’an, Kyai yang banyak santrinya, kitabnya sampai delapan
lemari, tanpa kecuali, mati tanpa membawa wujud dari iman (bertauhid kepada Allah) neraka selama-lamanya.
Tetapi orang yang membawa wujud dari iman yaitu bertauhid kepada Allah, orang-orang itulah yang sangat
dikasihi Allah ta’alla  

Artinya : ….Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah S.W.T. …..

Sebagai tanda/bukti kecintaannya pada Allah S.W.T. mereka selalu bertauhid yaitu hatinya melafalkan  Allah, Allah,
Allahmemusatkan pikiran dan angan-angannya kepada Allahsemata.Apa sebabnya? Sebab hanya Allah saja yang
menjadi penolong

  Artinya : Atau patutkah mereka mengambil pelindung-pelindung


selain Allah ? Maka Allah, Dialah pelindung yang sebenarnya (QS Asy Syuro’ : 9)

Artinya : Orang-orang dholim tidak ada bagi mereka seorang pelindungpun


dan tidak pula seorang penolong (QS Asy Syuro’ : 8)Mereka (orang-orang dholim) yaitu orang-orang yang tidak
bertauhid tidak akan punya penolong kelak di hari kiamat nanti karena mereka kekasih hati mereka adalah selain
Allah S.W.T.. ‫ﻮﺍﷲﺍﻋﻟﻡ‬

You might also like