You are on page 1of 5

Kesalahan-kesalahan dalam analisis kadar air

By nurhidayat, on March 5th, 2010

Analisis kadar air menggunakan pengering oven merupakann cara analisis yang paling banyak
digunakan karena relatif sederhana. namun demikian, sering ada kesalahan yang diabaikan
penelitia yaitu:

1. Jika suhu oven yang digunakan lebih kecil dari yang seharusnya (105 C) dapat
mengakibatkan tidak semua air dalam contoh teruapkan sehingga dapat menyebabkan
kadar air yang diperoleh lebih kecil dari yang seharusnya.
2. Jika suhu oven lebih besar dari yang seharusnya dapat menyebakan kadar air lebih tinggi
karena tidak hanya air yang teruapkan akan tetapi minyak atsiri yang mudah menguappun
ikut teruapkan
3. Neraca analtik tidak terkalibrasi juga suhu oven

Kadar air

From Wikipedia, the free encyclopedia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas


Jump to: navigation , search Langsung ke: navigasi , cari

Soil composition by phase: s-soil (dry), v-void (pores filled with water or air), w-water, a-air.
Tanah komposisi oleh fase: s-tanah (kering), v-void (pori-pori diisi dengan air atau udara), w-air,
udara. V is volume, M is mass. V adalah volume, M adalah massa.

Water content or moisture content is the quantity of water contained in a material, such as soil
(called soil moisture ), rock , ceramics , fruit, or wood . Kadar air atau kadar air adalah jumlah
air yang terkandung dalam material, seperti tanah (kelembaban tanah disebut), batu , keramik ,
buah, atau kayu . Water content is used in a wide range of scientific and technical areas, and is
expressed as a ratio, which can range from 0 (completely dry) to the value of the materials'
porosity at saturation. Kadar air digunakan dalam berbagai bidang ilmiah dan teknis, dan
dinyatakan sebagai rasio, yang bisa berkisar dari 0 (benar-benar kering) dengan nilai bahan '
porositas di saturasi. It can be given on a volumetric or mass (gravimetric) basis. Hal ini dapat
diberikan atas dasar (gravimetri) volumetrik atau massa.
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Kadar air dalam bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas dan daya simpan dari
bahan pangan tersebut. Oleh karena itu, penentuan kadar air dari suatu bahan pangan sangat
penting agar dalam proses pengolahan maupun pendistribusian mendapat penanganan yang tepat.

Penentuan kadar air dalam bahan pangan dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu
metode pengeringan (dengan oven biasa), metode destilasi, metode kimia, dan metode khusus
(kromatografi, nuclear magnetic resonance / NMR). Pada praktikum kali ini, metode yang
digunakan adalah metode pengeringan dengan oven biasa dan metode destilasi.

% Kadar air (wb) pada metode oven dapat diperoleh dengan cara: Wet basis
% kadar air = Wsample – ( W akhir – W cawan ) x 100 %
W Sample
Dan untuk metode destilasi dapat menggunakan perhitungan :
% Kadar air = V air yang tertampung x 100 %
W sample
Metode Oven
Kel
Sampel
Wsampel Wcawan1 Wcawan2 Wakhir
Kadar
air( %)
9
Wortel
2.0166
19.7420
19.7421
19.9885
87.7814
10
Wortel
2.0566
20.7846
20.7838
21.0330
87.8829
11
Bawang merah 2.0128
21.1658
21.1650
21.4840
84.1514
12
Bawang merah 2.0479
20.5738
20.5724
20.8872
84.6282

Keterangan:
Wsampel 1 = berat sampel sebelum dipanaskan
Wcawan 1 = berat cawan pada pemanasan oven pertama
Wcawan 2 = berat cawan pada pemanasan oven kedua
Wakhir = berat sampel + cawan setelah pemanasan

Metode oven memiliki beberapa kekurangan, yaitu bahan lain ikut menguap, terjadi
penguraian karbohidrat menghasilkan air yang ikut terhitung, ada air yang terikat kuat pada
bahan yang tidak terhitung. Berat sampel yang

dihitung setelah dikeluarkan dari oven harus didapatkan berat konstan, yaitu berat bahan yang
tidak akan berkurang atau tetap setelah dimasukkan dalam oven. Berat sampel setelah konstan
dapat diartikan bahwa air yang terdapat dalam sampel telah menguap dan yang tersisa hanya
padatan dan air yang benar-benar terikat kuat dalam sampel, setelah itu dapat dilakukan
perhitungan untuk mengetahui persen kadar air dalam bahan. Dari hasil pengamatan yang
diperoleh, kadar air (wb) wortel lebih tinggi daripada bawang merah.

Metode Destilasi
Kel
Sampel
Wsampel
(gr)
V air
tertampung(ml)
Kadar air
(%)
9
Bawang Bombay
5.1068
4.7
92.0342
10
Bawang Bombay
5.0421
4,4
87.2652
11
Wortel
5.0459
4.0
79.2723
12
Wortel
5.0536
3.8
75.1939

Pada metode destilasi harus menggunakan pelarut imicible yang mempunyai massa jenis lebih
ringan daripada air dan mempunyai titik didih lebih besar daripada air, contohnya toluene. Air
yang masuk ke dalam kondensor harus mengalir. Pada metode ini, sampel dan pelarut
dimasukkan dalam labu sampai sampel terendam kemudian dipanaskan sehingga terjadi
penguapan. Uap yang terbentuk akan naik dan masuk ke kondensor yang mengkondensasi uap
sehingga akan mencair kembali dan ditampung untuk mengukur kadar airnya. Dari hasil
pengamatan yang diperoleh, bawang bombay memiliki kadar air yang lebih besar daripada
wortel.

Pada kedua metode diatas, sebelum dilakukan penimbangan sampel harus dimasukkan
terlebih dahulu ke dalam desikator selama 15 menit yang bertujuan untuk mendinginkan sampel
tetapi tidak terjadi penyerapan air. Penentuan kadar air dengan metode destilasi lebih cepat dan
akurat daripada metode oven.

Kesimpulan
Kadar air dalam bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas dan daya
simpan dari bahan pangan tersebut.

Kadar air (wb) wortel lebih tinggi daripada bawang merah.

Bawang bombay memiliki kadar air yang lebih besar daripada wortel

Sudarmadji, Slamet, H.Bambang, Suhardi. 2003. Analisa Bahan Makanan dan


Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
Sudarmadji, Slamet, H.Bambang, Suhardi. 2003. Prosedur Analisa Bahan
Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta

You might also like