Professional Documents
Culture Documents
c
Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
negara dan mengembangkan manusia seutuhnya dengan menciptakan manusia
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berprilaku baik,
berbudi pekerti luhur, memiliki keterampilan dan pengetahuan serta memiliki rasa
tanggung jawab yang tinggi di masyarakat, berbangsa dan bernegara. Jadi tujuan
pendidikan tersebut harus dicapai melalui berbagai jenis dan jenjang pendidikan
yang ada. Penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan
harus ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Oleh karena itu,
sumber daya manusia menjadi salah satu aspek yang sangat besar peranannya
dalam kemajuan suatu bangsa, karena dengan semakin berkualitasnya sumber-
sumber daya manusia yang kita miliki, maka semakin maju bangsa tersebut.
Upaya yang dapat dilakukan pemerintah di dalam meningkatkan mutu
sumber daya manusia melalui bidang pendidikan adalah meningkatkan mutu dan
keprofesionalan seorang tenaga pendidik, sebab tenaga pendidik memegang
peranan penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, seorang tenaga
pendidik harus dapat mengembangkan potensi atau kemampuan yang terdapat
dalam diri siswa agar dapat menciptakan suatu keterampilan-keterampilan baru
yang berguna bagi dirinya dan negaranya. Selain itu, seorang pendidik juga
dituntut untuk memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas agar dapat
menyampaikan suatu materi pelajaran dengan baik sehingga para siswa menjadi
paham dan mengerti isi materi pelajaran tersebut. Guru juga sebaiknya memiliki
keterampilan-keterampilan dalam kegiatan belajar mengajar, agar para siswa tidak
jenuh dengan pelajaran yang dibawakan oleh guru tersebut. Untuk menjadi
seorang tenaga pendidik yang profesional tentunya dilakukan melalui suatu
latihan, latihan dan latihan secara terus menerus guna meningkatkan mutu seorang
pengajar.
Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses terintegrasi
dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Oleh karena
itu, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja sebagai salah satu
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) mulai mengusahakan suatu
program PPL bertahap dan terpadu sebelum melakukan PPL-Real. Langkah-
langkah yang ditempuh untuk menumbuhkan jiwa mahasiswa sebagai calon
seorang guru yaitu pertama dilakukannya program PPL-Awal di sekolah latihan,
kemudian pelatihan keterampilan dasar mengajar (Pengajaran Mikro) di kampus
dan PPL-Real. PPL-Awal merupakan program pelatihan lebih awal yang
mengkondisikan mahasiswa untuk mengenal lingkungan fisik dan non fisik
sekolah yang mana mahasiswa pahami dan alami secara dini serta untuk mengenal
pola tingkah laku para siswa baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Dalam
kegiatan pelatihan ini, mahasiswa melakukan observasi, wawancara, diskusi,
bahkan juga ikut berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan yang
dilakukan di sekolah bersangkutan. Setelah proses PPL-awal dan tahapan lainnya
terlaksana, untuk melanjutkan pengenalan seorang calon guru, maka calon guru
tersebut harus terjun ke lapangan secara langsung untuk mengaplikasikan ilmu
yang didapat selama mengikuti perkuliahan ke dalam bentuk pengabdian
sekaligus pelatihan di sekolah-sekolah yang mana kegiatan ini dikenal dengan
PPL- Real.
PPL-Real merupakan suatu tahap yang dapat memberikan kesempatan
bagi mahasiswa calon tenaga pendidik untuk menerapkan segala teori yang telah
diperoleh di bangku kuliah. Agar menjadi guru yang berdedikasi tinggi, maka
melalui PPL-Real yang dilakukan dengan sistem magang selama 3 bulan (± 14
minggu) mahasiswa calon guru diharapkan memiliki empat kompetensi yaitu; (1)
Kompetensi Professional, berupa kemampuan untuk mengelola proses belajar
mengajar (PBM), meliputi persiapan mengajar tertulis seperti merumuskan
indikator pencapaian hasil belajar, organisasi materi pembelajaran, strategi
pembelajaran, media pembelajaran, metode pembelajaran, alat evaluasi dan buku
sumber acuan materi pembelajaran; (2) Kompetensi Personal, yang berkaitan
dengan sikap kepribadian, minat, disiplin diri dalam mengembangkan tugas dan
dan tanggung jawab sesuai dengan tuntunan etika seorang guru; (3) Kompetensi
Sosial, berupa kemampuan untuk membina lingkungan atau hubungan sosial yang
baik dengan masyarakat sekolah, maupun masyarakat luas; dan (4) Kompetensi
Pedagogik, berupa kompetensi pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) secara
utuh untuk memperoleh hasil yang optimal.
Dalam laporan ini, penulis menyajikan gambaran umum mengenai
kegiatan dan observasi selama melaksanakan PPL-Real di SMA Negeri 2 Banjar.
Laporan ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari tempat (sekolah latihan)
penulis melaksanakan PPL-Real.
#
Kegiatan PPL-Real dilaksanakan selama × 3 bulan, selama itu selain
praktek mengajar, mahasiswa juga melakukan observasi terhadap sekolah latihan.
Hasil observasi tersebut secara lebih jelas dapat dijabarkan sebagai berikut.
SMAN 2 Banjar merupakan sekolah menengah atas kedua yang didirikan di
kecamatan Banjar setelah SMAN 1 Banjar yang terletak di desa Banyuatis.
Sekolah ini berdiri pada tahun pelajaran 2002-2003. Berdirinya sekolah ini
diprakarsai oleh masyarakat Banjar.
Pada tanggal 11 Desember 2002 dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten
Buleleng, Bapak Gubernur meninjau SMA Negeri 2 Banjar. Pada saat itu
dilakukan pembukaan selubung papan nama SMA Negeri 2 Banjar oleh Bapak
Gubernur. Berdasarkan pada hal tersebut maka disepakatilah tanggal 11 Desember
sebagai tanggal berdirinya SMA Negeri 2 Banjar dan digunakan sebagai hari jadi
SMA Negeri 2 Banjar. Keberadaan SMA Negeri 2 Banjar dipertegas kembali
dengan turunnya Surat Keputusan Bupati Buleleng No. 477 tanggal 2 September
2003.
Pada awal tahun pelajaran 2002-2003 SMA Negeri 2 Banjar mulai
menerima siswa baru, namun pada saat itu SMAN 2 Banjar belum memiliki
gedung sendiri. SD No. 1 Banjar adalah gedung pertama yang digunakan untuk
proses belajar, setelah itu pada bulan Oktober 2002 SMA Negeri 2 Banjar pindah
ke SD N 8 Banjar. Hal itu disebabkan karena adanya program .
Namun, pada awal tahun 2007, yakni semester genap tahun pelajaran 2006 -
2007 seluruh siswa SMA Negeri 2 Banjar telah belajar di lokasi yang baru yang
berada di Banjar Tegeha, Kecamatan Banjar. Lokasi ini menjadi lokasi tetap yang
akan terus ditempati oleh SMAN 2 Banjar. Adapun yang menjabat sebagai Kepala
SMA Negeri 2 Banjar dari awal SMA Negeri 2 Banjar dari awal berdiri adalah
Drs. Ketut Suka K. Pada tahun 2009 Drs. Ketut Suka K. digantikan oleh Drs. Putu
Arimbawa yang menjabat sampai sekarang ini.
Selama berdirinya dari tahun 2002, SMAN 2 Banjar telah menamatkan
siswa sebanyak 5 kali. Pada tahun pelajaran 2009-2010 SMA Negeri 2 Banjar
mendapat kepercayaan sebagai rintisan sekolah kategori mandiri (RSKM).
Kepercayaan ini tentunya hasil kerja keras dari seluruh pihak dan staf yang
bekerja di SMA Negeri 2 Banjar dan yang mendasari semua itu adalah visi dan
misi sekolah, yaitu
a) Visi Sekolah
Visi dari SMA Negeri 2 Banjar adalah ³ Santun Dalam Prilaku - Unggul
dalam Prestasi´
b) Misi Sekolah
Misi SMA Negeri 2 Banjar adalah:
- Mendisiplinkan semua warga sekolah
- Mengembangkan pembelajaran yang efektif, kreatif dan inovatif
- Mengoptimalkan peranserta masyarakat dalam pendidikan
Banyak hal yang perlu disiapkan untuk melaksanakan amanat sebagai
RSKM, sebelum nantinya menjadi sekolah mandiri. Dalam tata kepemimpinan
sekolah, SMAN 2 Banjar berpedoman pada program sekolah (m ). Profil
SMA Negeri 2 Banjar secara lebih rinci dapat dilihat pada m
Gambar 1. Visi dan misi SMA N 2 Banjar
$%&&% '
Suatu organisasi umumnya memiliki pimpinan yang berfungsi untuk
memimpin dan mengendalikan arah atau tujuan organisasi tersebut. Untuk itu
diperlukan struktur organisasi sekolah yang dapat memudahkan untuk melihat
sistem kinerja dalam sekolah itu sendiri mulai dari kepala sekolah sampai bagian-
bagian yang lain. Begitu juga yang terjadi di SMA Negeri 2 Banjar. Dalam
menjalankan tugasnya, Kepala Sekolah dibantu oleh staf-stafnya, yaitu:
a. Bagian Kurikulum yang dijabat oleh Drs. Putu Widiarsa.
b. Bagian Sarana Prasarana yang dijabat oleh Drs. Made Sudiatadi.
c. Bagian Humas dijabat oleh Ida Komang Indra, S.Pd.
d. Bagian Kesiswaan dijabat oleh Gede Damar, S.Pd.
e. Ketua Tata Usaha yang dijabat oleh Ketut Suwitri.
f. Wali Kelas.
g. Guru Mata Pelajaran.
Secara lebih rinci, struktur organisasi, tata koordinasi serta mekanisme
kerja dari organisasi SMA Negeri 2 Banjar dapat dilihat pada m . Tugas
dan wewenang yang harus dilaksanakan oleh kepala sekolah dan stafnya
berdasarkan struktur organisasi SMA Negeri 2 Banjar, secara lebih rinci dapat
dilihat pada m .
8. Lapangan Olahraga
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pembelajaran,
khususnya mata pelajaran olahraga dan beberapa ekstra kurikuler, SMA
Negeri 2 Banjar memiliki satu buah lapangan. Di SMA Negeri 2 Banjar
terdapat 1 lapangan seluas 2700 m². Lapangan ini terletak di depan gedung
sekolah. Dalam kegiatan pembelajaran olahraga, lapangan tersebut
digunakan sebagai area yang multi fungsi yaitu sebagai tempat latihan
pramuka, PMR, olahraga voly dan tidak jarang pula digunakan sebagai
tempat pelaksanaan kegiatan tengah semester. Selain digunakan sebagai
lapangan olah raga, area ini juga difungsikan sebagai lapangan upacara.
Namun, untuk olahraga sepak bola dilaksanakan di lapangan umum
kecamatan Banjar.
Banyak bangunan terdapat di sekolah ini, dimana seluruh bangunan tersebut
sangat menunjang semua kegiatan pembelajaran. Sebagai sekolah yang tergolong
baru, maka sebagian bangunan yang ada di sekolah ini masih tergolong baru, dan
cukup terawat, sehingga keadaan bangunan tersebut terlihat cukup bersih. Sama
halnya dengan sekolah lainnya, sebagai salah satu penyelengara pendidikan,
SMAN 2 Banjar tentunya menginginkan adanya perpustakaan sebagai tempat
sumber-sumber belajar bagi siswa-siswanya. Oleh karena itu, SMAN 2 Banjar
telah mengusahakan pembuatan ruang perpustakaan, dan sekarang ruang
perpustakaan tersebut masih dalam proses pembuatan. Pihak sekolah berharap,
tahun depan bangunan tersebut sudah bisa digunakan sebagai perpustakaan.
!&
Ruang kelas merupakan salah satu fasilitas fisik yang sangat penting
pendukung dalam kelancaran proses belajar mengajar karena ruangan ini
dijadikan sebagai tempat bagi siswa untuk belajar. SMA Negeri 2 Banjar
memiliki 15 ruang kelas, secara umum penataan ruang kelas dalam kondisi
tertata rapi. Umumnya fasilitas yang ada pada masing-masing ruang sama.
Fasilitas yang ada diruang kelas umumnya dapat menunjang PBM diantaranya :
a. Kelengkapan Kelas
1. Lampu
2. Pelangkiran
3. Jam dinding
4. Lambang Negara Pancasila, Foto presiden dan wakil presiden
5. Meja dan kursi guru
6. Gambar hiasan
7. Bak sampah, sapu, ember, lap pel sapu bulu
8. Papan tulis, penghapus papan, kapur tulis, penggaris 1meter, paser, busur
9. Papan absen dan papan pengumuman
10.ë
b. Manfaat dari kelengkapan tersebut
#
)%!!&
"%&c
1. Pelangkiran - Tempat untuk menghaturkan canang sari yang
wajib dilakukan setiap hari
2. Jam dinding - Untuk mengetahui saat mulai pelajaran dan
usai pelajaran
3. Lambang Negara, - Agar siswa tahu lambang Negara Garuda
Garuda Pancasila, foto Pancasila, Presiden dan Wakil Prsiden
Presiden, dan Wakil
Presiden
4. Meja dan kursi guru - Sebagai tempat guru menaruh sarana yang
digunakan untuk mengajar serta tempat
duduk guru dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar
5. Meja dan kursi siswa - Sebagai tempat duduk siswa dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar
6. Gambar hiasan - Untuk membuat suasana dikelas menjadi
nyaman
7. Bak sampah, sapu, - Untuk memudahkan siswa dalam mengerjakan
ember, lap pel, sapu tugas piket setiap hari dan dalam pelaksanaan
bulu jumat bersih
8. Papan tulis, penghapus - Untuk membantu guru dalam menjelaskan
papan, kapur tulis, pelajaran
penggaris, 1 meter,
paser kayu dan busur
9. Papan absen, papan - Untuk mengetahui kehadiran siswa dan
pengumuman menulis pengumuman
-
Ruang guru dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian depan adalah ruang
untuk kepala sekolah yang terdiri dari 5 meja masing-masing ditempati oleh
kepala bidang kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, humas, dan bagian
belakang ditempati oleh tenaga pengajar yaitu guru-guru. Ruang guru dan
wakasek SMA Negeri 2 Banjar berada dalam satu ruangan yang memiliki luas
120 m2 dengan fasilitas meja guru 40 buah, kursi guru, tempat duduk siswa,
kalender pendidikan, struktur organisasi sekolah, tumbuhkan budaya malu, tata
tertib guru mengajar, papan pengumuman, fungsi dan tugas pengelola sekolah,
papan absen guru, TV sharp 21 inchi, dapur, kursi tamu, komputer 2 unit,printer,
2 buah WC dan kaca rias. Ruang tersebut dimanfaatkan oleh guru dan wakasek
sebagai tempat sebelum mengajar dan disaat istirahat.
#,
!
No. Jenis barang Jumlah ( unit )
1 Meja 51
2 Kursi 51
3 Kursi panjang 4
4 Almari buku 3
5 Almari guru 1
6 TV 20 Inchi 1
7 Komputer 1
8 Pelangkiran 1
9 Wastapel 1
10 Papan daftar wali dan daftar piket guru 1
11 Papan fungsi dan pegelolaan sekolah 1
12 Papan struktur organisasi sekolah 1
13 Papan kalender pendidikan 1
14 Papan pengumuman 2
15 Papan program semester BK 1
16 Absen guru 1
17 Jadwal kegiatan sekolah 1
18 Informasi suka duka dan kesejahtraan 1
/ !
%
SMA Negeri 2 Banjar memiliki 3 kantin yang dapat dimanfaatkan oleh
warga sekolah setiap jam istirahat. Kantin yang ada dikelola oleh warga sekolah
baik dari kalangan guru maupun pegawai. Keadaan kantin cukup bersih dan
tertata rapi. Masing-masing kantin yang ada menjual aneka makanan yang
berbeda-beda, ini semua demi keakuran antar pedagang agar tidak terjadi
persaingan. Makanan yang dijual di kantin kebanyakan dibuat langsung oleh
pedagang kantin, sehingga kesehatan dan kebersihannya terjamin.
- !) %&1
a. Jumlah siswa keseluruhan di SMA Negeri 2 Banjar yaitu : 629 orang dengan
rincian sebagai berikut :
1. Laki-laki = 343 orang
2. Perempuan = 286 orang
3. Kelas X = 272 orang
4. Kelas XI = 172 orang
5. Kelas XII = 185 orang
Mereka dibagi menjadi 17 kelas dengan pengelompokan sebagai kelas
unggulan dan reguler. Adapun pembagian tersebut adalah sebagai berikut:
- Kelas X terbagi menjadi 7 kelas yaitu : kelas X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan
X7 .
- Kelas XI terbagi menjadi 5 kelas yaitu 2 kelas Ilmu Alam , 1 Kelas Ilmu
Bahasa, 2 kelas Ilmu Sosial.
- Kelas XII terbagi menjadi 5 kelas yaitu : 2 kelas Ilmu Alam , dan 3
Kelas Ilmu Sosial.
Adapun jumlah siswa dalam tiap kelasnya adalah sebagai berikut:
#r
" ' %&1
!& %% " '
Kelas X.1 15 17 32
Kelas X.2 16 24 40
Kelas X.3 20 21 41
Kelas X.4 22 18 40
Kelas X.5 27 13 40
Kelas X.6 30 10 40
Kelas X.7 34 5 39
Kelas XI IPA 1 11 17 28
Kelas XI IPA 2 17 12 29
Kelas XI Bahasa 20 15 35
Kelas XI IPS 1 14 26 40
Kelas XI IPS 2 20 20 40
Kelas XII IPA 1 17 18 35
Kelas XII IPA 2 17 17 34
Kelas XII IPS 1 20 20 40
Kelas XII IPS 2 21 16 37
Kelas XII IPS 3 22 17 39
Jumlah º .- -Î
SMA Negeri 2 Banjar memilki suatu sistem yang unik dalam penerimaan
siswa baru. Sistem penerimaan siswa baru tahun ini melalui tiga jalur yaitu
1. Jalur Prestasi (20% atau 38 orang).
2. Jalur Siswa Miskin (10% atau 20 orang).
3. Jalur NUAM (70% atau 134 orang).
Setelah proses penerimaan melalui jalur tersebut dilakasanakan maka
untuk menentukan kelas yang akan dimasuki oleh tiap siswa, sesuai dengan nilai
siswa. Ini hanya dilakukan untuk kelas sepuluh saja. Adapun yang mendasari
diadakannya tes ini adalah:
1. Anak yang NUANnya bagus setelah ditempatkan pada kelas
unggul tidak sedikit yang mengalami kegagalan.
2. Mencermati isu di media massa tentang isu UAN
3. Untuk membentuk kelas XI dengan nilai akademis yang
direngking.
Kelas XI dibentuk untuk persiapan lomba-lomba akademis maupun non
akademis. Kegiatan ini dilakukan atas kerjasama antara kepala sekolah, guru serta
pegawai di sekolah ini. Dana didapat dari penerimaan siswa baru (PSB). Untuk
kelas X yang lain yaitu tiap kelasnya, jumlah siswanya diimbangkan antara jumlah
putra dan putri. Kualitas akademis siswa yang diterima disekolah ini terbilang
cukup bagus, hal ini dilihat dari banyaknya siswa yang sering mendapatkan juara
dalam lomba yang berhubungan dengan akademis maupun non akademis.
Mengenai pertimbangan jumlah siswa dilihat dari jenis kelaminnya tidak
berimbang, hal ini dikarenakan jumlah siswa putri lebih banyak dibandingkan
jumlah siswa putra. Selain itu dilihat dari penjurusannya, tiap kelas berbeda-beda
jumlahnya disesuaikan dengan kemampuan dan minat siswa untuk memilih
jurusannya masing-masing. Untuk SMA Negeri 2 Banjar terdapat 3 jurusan yaitu
jurusan Bahasa, IPA dan jurusan IPS.
Latar belakang sosial ekonomi siswa di SMA Negeri 2 Banjar pada
umumnya mencukupi. Hal ini dapat dilihat dari pembayaran uang komite tiap
bulannya tidak ada yang menunggak lebih dari 2 bulan, untuk mengatasi hal
tersebut di sekolah ini diberikan bantuan khusus untuk siswa yang kurang mampu
dan siswa yang berprestasi. Meskipun demikian mutu dan kualitas SMA Negeri 2
Banjar mampu bersaing dengan SMA negeri lainnya yang ada di Singaraja.
Namun, dari segi kedisiplinan dalam berperilaku, SMAN 2 Banjar memiliki suatu
aturan tertentu untuk mengkoordinir kedisiplinan siswa. Adapun tata tertib
tersebut secara lebih rinci dapat dilihat pada .
c c
c
Serah terima mahasiswa PPL-Real antara pihak Undiksha dengan sekolah
mitra dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2009. Adanya serah terima secara
langsung ini sangat membantu mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan PPL-
Real untuk pertama kalinya. Kareana mahasiswa tidak perlu khawatir tidak
diterima oleh sekolah.
Pelaksanaan kegiatan PPL-Real dilakukan pada bulan Juli 2009 sesuai
dengan jadwal atau program kerja yang telah dibuat. Dalam kegiatan awal yang
dilakukan mahasiswa PPL-Real adalah observasi dan orientasi awal, yaitu dengan
menyusun dan mengesahkan program kegiatan PPL; mengamati fasilitas sekolah;
keadaan guru/pegawai serta siswa; mengamati fasilitas pendukung pembelajaran
(ruang kelas, laboratorium, media yang ada, lapangan, dan lain-lain); mengenal
dan berlatih membuat rincian minggu efektif, program tahunan, program
semester, rencana pembelajaran, dan administrasi kegiatan lain; mengobservasi
guru model yang ditindaklanjuti dengan tanya jawab/diskusi; dan persiapan
memasuki latihan mengajar terbimbing.
Setelah itu, untuk selanjutnya praktikan mengikuti pengajaran latihan
mengajar terbimbing selama 5 minggu dan dilanjutkan dengan latihan mengajar
mandiri. Adapun kegiatan non-mengajar yang dilakukan oleh penulis antara lain:
mengenal administrasi sekolah (kesiswaan, kepegawaian, keuangan, dan
perlengkapan), mengenal pengelolaan sekolah secara umum; mengenal
pengelolaan lab, dan ruang praktikum; mengenal pengelolaan bimbingan belajar
dan penanganan siswa yang bermasalah; mengenal pengelolaan OSIS dan disiplin
siswa; serta membina kegiatan ekstrakurikuler.
&% )
&% #
Tanggal 25 Juli 2008 adalah hari pertama mahasiswa memulai kegiatan
PPL-Real di sekolah tugas. Pada hari pertama ini, penulis baserta rekan-rekan
PPL-Real di SMA Negeri 2 Banjar diterima langsung oleh wakil kepala sekolah
bidang kurikulum. Sebagai pertemuan awal, diberikan gambaran umum tentang
SMA Negeri 2 Banjar. Pemberian gambaran umum ini sangat membantu
mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan PPL selanjutmya. Setelah pemberian
gambaran umum tentang SMA Negeri 2 Banjar, Waka Kurikulum mengumumkan
guru pamong masing-masing mahasiswa. Sebelum melaksanakan tugas mengajar,
praktikan memperoleh pelajaran terkait tugas seorang guru, seperti administrasi
guru yang harus dipenuhi sebagai syarat untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang efektif. Salah satunya adalah perencanaan pembelajaran.
Adapun perencanaan pembelajaran terdiri dari program tahunan, program
semester, rincian minggu efektif, silabus, jurnal mengajar, rancangan pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan kalender akademik.
Sebelum melaksanakan latihan mengajar, mahasiswa PPL diharapkan
mengadakan observasi secara langsung. Dengan petunjuk awal dari gambaran
umum yang dipaparkan oleh Waka Kurikulum, maka mahasiswa praktikan mulai
mengenal dan melakukan observasi, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
non fisik serta diharuskan untuk melakukan pengamatan terhadap guru model
minimal 3 orang guru model yaitu satu orang guru mata pelajaran sejenis dan dua
orang guru mata pelajaran lain yang dilaksanakan selama 2 minggu.
Dalam pengamatannya, praktikan menemukan berbagai pengalaman
mengajar yang jelas hal itu sangat membantu praktikan nantinya melakukan
praktik mengajar. Selain itu, hal ini bertujuan untuk menambah pengetahuan
mahasiswa tentang keterampilan mengajar dan untuk mengetahui bagaimana
pengelolaan kelas dan strategi pembelajaran yang cocok sesuai dengan karakter
materi pelajaran dan karakter siswa, sehingga nantinya bisa dijadikan pedoman
dalam melaksanakan latihan mengajar. Adapun guru model yang dapat diamati
yakni :
1. Nama guru model : I Wayan Baktiyasa, S.Pd.
Kelas : X2
Mata Pelajaran : Fisika
Jam Pelajaran : 6-7
Hari/Tanggal : Senin, 27 Juli 2009
2. Nama guru model : Nyoman Suwita, S.Pd
Kelas : XI IPA2
Mata Pelajaran : Matematika
Jam Pelajaran : 4-5
Hari/Tanggal : Selasa, 28 Juli 2009
&%
%'
Selama mengikuti PPL di SMA Negeri 2 Banjar, penulis memperoleh
kesempatan mengajar mata pelajaran Fisika di kelas XI IA1 dan XI IA2. Di kelas
XI masing-masing mendapat pelajaran Fisika sebanyak 2 kali pertemuan (4 jam
pelajaran) dalam 1 minggu. Jadwal mengajar dapat dilihat pada tabel 8.
#.
")1
Jam Hari
Waktu
Ke Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
0
1 07.30-08.10
2 08.10-08.50 XI IA1
3 08.50-09.30 XI IA1
4 09.40-10.20 XI IA2 XI IA2
5 10.20-11.00 XI IA2 XI IA2
6 11.10-11.50 XI IA1
7 11.50-12.30 XI IA1
c c4
º
%
Dari uraian diatas, penulis dapat menarik kesimpulan tentang proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan selama di SMA Negeri 2 Banjar. Adapun
hal yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut.
1. PPL-Real merupakan kegiatan yang dapat digunakan untuk melatih
mahasiswa sebagai calon guru agar memiliki kemampuan memperagakan
kinerja dalam situasi nyata dalam kegiatan mengajar maupun tugas-tugas
keguruan lainnya
2. Melalui PPL-Real mahasiswa dapat mengenal lingkungan fisik,
administrasi, akademik, dan sosial psikologik sekolah dengan nyata dan
lebih teliti.
3. Lingkungan fisik, administratif, akademik, dan sosial-psikologik di SMA
Negeri 2 Banjar sangat baik dalam menunjang proses pembelajaran.
4. Melalui PPL-Real mahasiswa mampu mengembangkan keterampilan dasar
mengajar, seperti: bertanya, menjelaskan, membuka-menutup pelajaran,
memberikan penegasan dan lain-lain.
5. Penguasaan dan pengembangan kompetensi sangat penting dilakukan karena
seorang guru tidak hanya dituntut dapat mengajar dan menguasai materi
pelajaran tetapi juga harus bisa menyiapkan pelajaran secara tertulis,
keterampilan berinteraksi di lingkungan sekolah.
6. Kegiatan proses pembelajaran di SMAN 2 Banjar berjalan dengan baik, hal
itu dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti sarana dan prasarana yang
disediakan sudah cukup memadai, terjalinnya hubungan social yang baik
antar warga sekolah, dan lain sebagainya.
7. Pertanggung jawaban secara moril atas hasil didikan kita merupakan hal
pokok yang sangat penting diketahui oleh seorang calon guru sebab
merupakan kendala yang harus dihadapi apabila terdapat kelas yang tidak
dapat mencapai kriteria penilaian yang telah di standarkan.
º
Dengan dilaksanakan PPL di SMA Negeri 2 Banjar, penulis berupaya
memberikan beberapa saran yang tiada lain tujuannya adalah untuk dapat
meningkatkan hasil, mutu dan proses pelaksanaan PPL Real di SMA Negeri 2
Banjar maupun SMA lainnya. Adapun saran yang penulis ingin sampaikan antara
lain :
1. Semangat kekeluargaan antara guru, staf pegawai, dan siswa perlu
ditingkatkan.
2. Perlunya mempercepat pembangunan perpustakaan sehingga siswa lebih
mudah mendapatkan buku pelajaran untuk menunjang pelajaran, baik buku
paket pelajaran maupun buku-buku penunjang lainnya.
3. Pola tingkah laku siswa dan kedisiplinan siswa perlu ditingkatkan demi
kelancaran proses belajar mengajar serta terwujudnya disiplin nasional.
4. Kerja sama antara kepala sekolah, staf pegawai, guru, dan siswa di SMA
Negeri 2 Banjar perlu ditingkatkan, sehingga pendidikan di sekolah akan
lebih bermutu dan berkualitas.
5. Pretasi yang gemilang yang selama ini diraih SMA Negeri 2 Banjar
hendaknya ditingkatkan dan dipertahankan agar dapat meningkatkan
kualitas pendidikan.
6. Kerindangan taman sekolah harus terus dijaga kerindangannya karena dapat
menambah suasana belajar yang kondusif.