You are on page 1of 8

Gaya Antar Molekul – Istifiarti Mandasari / XI-IA3 / 13

Gaya Antar Molekul


A. Gaya Tarik Antar Molekul

Jika Molekul – molekul membentuk senyawa tentunya ada


interaksi antar molekul tersebut seperti halnya keluarga, jika suatu
keluarga dinyatakan sebagai senyawa dan anggota keluarga
sebagai molekul, maka setelah kita mempelajari sifat masing –
masing anggota keluarga tentunya kita akan mempelajari hubungan
(interaksi) antar anggota keluarga tersebut. Gaya antar molekul
pada modul ini dibatasi pada gaya tarik antara dua molekul atau
lebih dari satu zat murni.

Pada bagian ini, akan dipelajari tiga macam gaya tarik antar
molekul. Dua diantaranya sekaligus disebut gaya tarik Van der
Waals. Gaya tarik yang lemah disebabkan oleh dipol imbasan
sesaat, yang terjadi antara semua molekul, bahkan juga molekul
yang non polar sekalipun, Gaya tarik Van der Waals yang kuat,
disebut gaya tarik dipol-dipol, terjadi antara molekul yang memiliki
momen dipol permanen. Gaya tarik ketiga lebih kuat dari gaya Van
der Waals yang terjadi hanya antar molekul tertentu dan kemudian
disebut Ikatan Hidrogen.

• Gaya Van der Waals

Semua molekul mengalami dayatarik antarmolekul, meskipun


pada beberapa kasus dayatarik yang terjadi sangatlah lemah. Pada
gas seperti hidrogen, H2. Jika kamu memperlambat gerak molekul
melalui pendinginan, dayatarik cukup besar bagi molekul untuk
tetap bersama sampai pada akhirnya membentuk cairan dan
kemudian padatan.

Pada kasus hidrogen dayatarik sangat lemah yang mana molekul


membutuhkan pendinginan sampai 21 K (-252°C) sebelum
dayatarik cukup kuat untuk mengkondensasi hidrogen menjadi
cairan. Dayatarik antarmolekul yang dimiliki oleh helium lebih lemah
– molekul tidak ingin tetap bersama untuk membentuk cairan
sampai temperatur menurun sampai 4 K (-269°C).

Gaya van der Waals: gaya dispersion

Gaya dispersi (salah satu tipe dari gaya van der Waals adalah
yang kita setujui pada halaman ini) yang juga dikenal dengan “gaya
London” (dinamakan demikian setelah Fritz London mengusulkan
untuk pertama kalinya).

Asal mula gaya dispersi van der Waals

Dipol-dipol yang berubah-ubah sementara


Gaya Antar Molekul – Istifiarti Mandasari / XI-IA3 / 13

Dayatarik yang ada di alam bersifat elektrik.


Pada molekul yang simetris seperti hidrogen,
bagaimanapun, tidak terlihat mengalami distorsi
secara elektrik untuk menghasilkan bagian positif atau bagian
negatif. Akan tetapi hanya dalam bentuk rata-rata.

Diagram dalam bentuk lonjong (the lozenge-shaped)


menggambarkan molekul kecil yang simetris – H2, boleh jadi, atau
Br2. Tanda arsir menunjukkan tidak adanya distorsi secara elektrik.

Akan tetapi elektron terus bergerak, serta merta dan pada


suatu waktu elektron tersebut mungkin akan ditemukan di bagian
ujung molekul, membentuk ujung -. Pada ujung yang lain
sementara akan kekurangan elaktron dan menjadi +.

Catatan: (dibaca “delta”) berarti “agak” (slightly) – karena itu +


berarti “agak positif”.

Kondisi yang terakhir elektron dapat bergerak ke ujung yang


lain, membalikkan polaritas molekul.

“Selubung lingkarang” yang konstan dari elektron pada


molekul menyebabkan fluktuasi dipol yang cepat pada molekul yang
paling simetris. Hal ini terjadi pada molekul monoatomik – molekul
gas mulia, seperti helium, yang terdiri dari atom tunggal.

Jika kedua elektron helium berada pada salah satu sisi secara
bersamaan, inti tidak terlindungi oleh elektron sebagaimana
mestinya untuk saat itu.

Dipol-dipol sementara yang bagaimana yang


membemberikan kenaikan dayaarik antarmolekul

Bayangkan sebuah molekul yang memiliki polaritas sementara


yang didekati oleh salah satu yang terjadi menjadi termasuk non-
polar hanya saat itu saja. (kejadian yang tidak disukai, tetapi hal ini
menjadikan diagram lebih mudah digambarkan! Pada
kenyataannya, satu molekul lwbih menyukai memiliki polaritas yang
lebih besar dibandingkan yang lain pada saat seperti itu – dan
karena itu akan menjadi yang paling dominan).

Seperti
molekul yang ditemukan pada bagian kanan, elektronnya akan
Gaya Antar Molekul – Istifiarti Mandasari / XI-IA3 / 13

cenderung untuk ditarik oleh ujung yang agak positif pada bagian
sebelah kiri.

Hal ini menghasilkan dipol


terinduksi pada penerimaan
molekul, yang berorientasi pada
satu cara yang mana ujung +
ditarik ke arah ujung – yang lain.

Pada kondisi yang terakhir elektron pada bagian kiri molekul


dapat bergerak ke ujung yg lain. Pada saat terjadi hal ini, meraka
akan menolak elektron pada bagian kanan yang satunya.

Polaritas kedua molekul adalah berkebalikan, tetapi kamu


masih memiliki yang + tertarik -. Selama molekul saling menutup
satu sama lain polaritas akan terus berfluktuasi pada kondisi yang
selaras karena itu dayatarik akan selalu terpelihara.

Tidak ada alasan kenapa hal ini dibatasi pada dua molekul.
Selama molekul saling mendekat pergerakan elektron yang selaras
dapat terjadi pada molekul yang berjumlah sangat banyak.

Diagram ini
menunjukkan bagaimana
cacat secara keseluruhan
dari molekul yang berikatan
secara bersamaan pada
suatu padatan dengan
menggunakan gaya van der Waals. Pada kondisi yang terakhir,
tentunya, kamu akan menggambarkan susunan yang sedikit
berbeda selama meraka terus berubah – tetapi tetap selaras.

Kekuatan gaya dispersi

Gaya dispersi antara molekul-molekul adalah lebih lemah


dibandingkan dengan ikatan kovalen diantara molekul. Hal ini tidak
memungkinkan untuk memberikan harga yang eksak, karena
ukuran dayatarik bervariasi sekali dengan ukuran dan bentuk
molekul.

Seberapa jauh ukuran molekul memperngaruhi kekuatan


ikatan daya dispersi
Gaya Antar Molekul – Istifiarti Mandasari / XI-IA3 / 13

Titik didih gas mulia adalah

-
heliu
269°
m
C
-
neon 246°
C
-
argon 186°
C
-
kripto
152°
n
C
-
xenon 108°
C
-
radon
62°C

Semua unsur tersebut berada pada molekul monoatomik.

Alasan yang mendasari bahwa titik didih


meningkat sejalan dengan menurunnya posisi
unsur pada golongan adalah kenaikan jumlah
elektron, dan juga tentunya jari-jari atom. Lebih
banyak elektron yang kamu miliki, dan lebih
menjauh sejauh mungkin, yang paling besar memungkikan dipol
sementara terbesar dan karena itu gaya dispersi paling besar.

Karena dipol sementara lebih besar, molekul xenon lebih melekat


(stickier) dibandingkan dengan molekul neon. Molekul neon akan
berpisah satu sama lain pada temperatur yang lebih rendah
dibandingkan molekul xenon – karena itu neon memiliki titik didih
yang lebih rendah.

Hal ini adalah suatu alasan (semua yang lainnya sebanding)


molekul yang lebih besar memiliki lebih banyak elektron dan lebih
menjauh dari dipol sementara yang dapat dihasilkan – dan karena
itu molekul yang lebih besar lebih melekat.

Seberapa jauh bentuk molekul mempengaruhi kekuatan


gaya dispersi

Ukuran molekul juga begitu. Molekul yang panjang kurus


dapat menghasilkan dipol sementara yang lebih besar berdasarkan
pada pergerakan elektronnya dibandingkan molekul pendek gemuk
yang mengandung jumlah elektron yang sama.
Gaya Antar Molekul – Istifiarti Mandasari / XI-IA3 / 13

Molekul yang panjang kurus juga dapat lebih dekat satu sama
lain – dayatarik meraka lebih efektif jika molekul-molekulnya benar-
benar tertutup.

Sebagai contoh, molekul hidrokarbon butana dan 2-


metilpropan keduanya memiliki rumus molekul C4H10, tetapi atom-
atom disusun berbeda. Pada butana atom karbon disusun pada
rantai tunggal, tetapi 2-metilpropan memiliki rantai yang lebih
pendek dengan sebuah cabang.

Butana memiliki titik didih yang lebih tinggi karena gaya


dispersinya lebih besar. Molekul yang lebih panjang (dan juga
menghasilkan dipol sementara yang lebih besar) dapat lebih
berdekatan dibandingkan molekul yang lebih pendek dan lebih
gemuk 2-metilpropan.

Gaya van der Waals: interaksi dipol-dipol

Molekul seperti HCl memiliki dipol permanen karena klor lebih


elektronegatif dibandingkan hidrogen. Kondisi permanen ini, pada
saat pembentukan dipol akan menyebabkan molekul saling tarik
menarik satu sama lain lebih dari yang meraka bisa lakukan jika
hanya menyandarkan pada gaya dispersi saja.

Hal ini sangat penting untuk merealisasikan bahwa semua


molekul mengalami gaya dispersi. Interaksi dipol-dipol bukan suatu
alternatif gaya dispersi – penjumlahannya. Molekul yang memiliki
dipol permanen akan memiliki titik didih yang lebih tinggi
dibandingkan dengan molekul yang hanya memiliki dipol yang
berubah-ubah secara sementara.

Agak mengherankan dayatarik dipol-dipol agak sedikit


dibandingkan dengan gaya dispersi, dan pengaruhnya hanya dapat
dilihat jika kamu membandingkan dua atom dengan jumlah elektron
yang sama dan ukuran yang sama pula. Sebagai contoh, titik didih
etana, CH3CH3, dan fluorometana, CH3F adalah:
Gaya Antar Molekul – Istifiarti Mandasari / XI-IA3 / 13

Kenapa dipilih dua molekul tersebut untuk dibandingkan?


Keduanya memiliki jumlah elektron yang identik, dan jika kamu
membuat model kamu akan menemukan bahwa ukurannya hampir
sama – seperti yang kamu lihar pada diagram. Hal ini berarti bahwa
gaya dispersi kedua molekul adalah sama.

Berikut ini contoh yang lain yang menunjukkan dominannya gaya dispersi.
Triklorometan, CHCl3, merupakan molekul dengan gaya dispersi yang tinggi karena
elektronegatifitas tiga klor. Hal itu menyebabkan dayatarik dipol-dipol lebih kuat
antara satu molekul dengan tetangganya.

Dilain pihak, tetraklorometan, CCl4, adalah non


polar. Bagian luar molekul tidak seragam - in pada
semua arah. CCl4 hanya bergantung pada gaya
dispersi

Karena itu manakah yang memiliki titik didih yang lebih


tinggi? CCl4 tentunya, karena CCl4 molekulnya lebih besar dengan
lebih banyak elektron. Kenaikan gaya dispersi lebih dari sekedar
menggantikan untuk kehilangan interaksi dipol-dipol.

Ikatan Hidrogen

Tarikan antar molekul yang luar biasa kuatnya, dapat terjadi antara
molekul-molekul, jika satu molekul mempunyai sebuah atom
hidrogen yang terikat pada sebuah atom berelektronegativitas
besar, dan molekul sebelahnya mempunyai sebuah atom
Gaya Antar Molekul – Istifiarti Mandasari / XI-IA3 / 13

berelektronegativitas tinggi yang mempunyai sepasang elektron


menyendiri.

Inti hidrogen, yakni proton ditarik oleh sepasang elektron yang


bersebelahan bolak-balik antara kedua atom tersebut. Tarikan
antara dua molekul yang menggunakan bersama-sama sebuah
proton disebut Ikatan Hidrogen.

Gambaran Ikatan Hidrogen Intra Molekul.

Atom yang sangat Atom yang sangat


elektronegatif elektronegatif dengan
pasangan elektron
bebas

Ikatan hidrogen terbentuk hanya pada molekul yang mengandung


nitrogen, oksigen ataupun flour.

Ikatan hidrogen dapat terjadi inter molekul dan intra molekul. Jika
Ikatan hidrogen terjadi diantara molekul-molekul yang berbeda
maka disebut ikatan hidrogen intermolekul atau antar molekul
seperti senyawa 1,4 – dihidroksi benzena. Sedangkan bila ikatan
hidrogen terjadi antara atom-atom dalam molekul yang sama maka
disebut ikatan hidrogen intramolekul atau didalam molekul seperti
senyawa 1,2 – dihidroksi benzena.

Gambar 8: Rumus struktur 1,2–dihidroksi benzena dan


1,4–dihidroksi benzena.

Senyawa 1,2 – Dihidroksi benzena memiliki ikatan hidrogen Intra


molekul karena atom H dan atom O letaknya berdekatan dalam satu
molekul. Berbeda halnya dengan 1,4 – Dihidroksi benzena letaknya
gugus hidroksi (OH) saling berjauhan sehingga tidak memiliki ikatan
hidrogen intramolekul. Perhatikan gambar 9 dan gambar 10.
Gaya Antar Molekul – Istifiarti Mandasari / XI-IA3 / 13

Gambar 9. Ikatan Hidrogen Intramolekul pada senyawa


1,2 – Dihidroksi benzena

Gambar 10. Ikatan Hidrogen Intramolekul pada senyawa


1,2 – Dihidroksi benzena

You might also like