You are on page 1of 19

KH Ahmad Azhar Basyir tasawuf, seperti yang ditulis Buya Hamka

Perteguh Gerakan Pembaruan dalam buku Tasauf Modern. Menurutnya,


orang dapat saja melakukan kegiatan yang
Muhammadiyah berorientasi dunia tanpa meninggalkan
dzikir. Demikianlah ketegasan tokoh ini
Menjelang Muktamar Muhammadiyah tahun dalam menetapkan garis kebijakan
1990 dan beberapa waktu setelah itu, Muhammadiyah. KH Ahmad Azhar memang
diselenggarakan banyak seminar untuk kemudian dikenal sebagai ulama yang
mengevaluasi perjalanan Muhammadiyah banyak menguasai ilmu agama, low profile,
sebagai organisasi pembaru. Sejumlah serta ibarat sumur yang tidak pernah habis
cendekiawan muda, termasuk dari kalangan ditimba.
Muhammadiyah sendiri, melontarkan kritik
terhadap organisasi keagamaan ini. KH Ahmad Azhar dilahirkan di Yogyakarta
tanggal 21 Nopember 1928. Dia dibesarkan
Banyak wacana yang muncul saat itu; di lingkungan masyarakat yang kuat
Muhammadiyah sudah berhenti menjadi berpegang pada nilai agama yakni di
organisasi pembaru; pengamalan agama di Kauman. Ayahnya bernama HM Basyir dan
kalangan Muhammadiyah sudah kering, dan ibunya Siti Djilalah. Pendidikan formalnya
bahwa kalangan Muhammadiyah dimulai pada Sekolah Rendah
mengabaikan dzikir dan tak punya dimensi Muhammadiyah di Suronatan, Yogyakarta.
tasawuf serta masih banyak lagi. Setelah tamat pendidikan tingkat dasar
tahun 1940, diapun nyantri di Madrasah
Terhadap kritik-kritik tersebut, tampillah KH Salafiyah, Ponpes Salafiyah Tremas,
Ahmad Azhar Basyir di garis depan Pacitan, Jawa Timur.
memberikan penjelasan. Ulama yang kala
itu menjabat sebagai Ketua Umum Setahun kemudian dia pindah ke Madrasah
Muhammadiyah itu menegaskan, pada al-Fallah di Kauman hingga tahun 1944 kala
dasarnya Muhammadiyah tetap menjadi menyelesaikan pendidikan tingkat
organisasi pembaru, organisasi tajdid menengah pertamanya. Pendidikan lanjutan
(reformasi) dalam Islam di Indonesia. kemudian ditempuhnya di Madrasah
Mubalighin III (Tabligh School)
Dia berpendapat, tajdid setidaknya memiliki Muhammadiyah Yogyakarta dan rampung
tiga dimensi. Pertama, dimensi akidah. selama dua tahun.
Dalam hal ini, semua persoalan harus
dikembalikan kepada ajaran Alquran dan Pada zaman revolusi, Azhar Basyir
hadis. Akidah sifatnya absolut, tetapi dalam bergabung dengan kesatuan TNI Hizbullah
perkembangan sejarah ia mengalami Batalion 36 di Yogyakarta. Seusai
perkembangan yang tak jarang kemerdekaan, dia pun kembali ke bangku
menimbulkan perbedaan pendapat. sekolah dan masuk ke Madrasah Menengah
Akibatnya ada pikiran yang terlalu jauh, Tinggi Yogyakarta tahun 1949. Tamat tahun
sebagaimana juga ada golongan yang 1952, lantas meneruskan ke Perguruan
'memudahkan pengertian.' Oleh karenanya Tinggi Agama Islam Negeri Yogyakarta.
diperlukan tajdid di bidang akidah.
Beberapa saat kemudian dia mendapat
Kedua, dimensi ibadah mahdah atau ibadah beasiswa untuk belajar di Universitas
murni. Di sini, perbedaan pendapat pun Baghdad, Irak. Fakultas Adab Jurusan
harus dikembalikan pada Alquran dan hadis, Sastra adalah bidang yang diambil. Dari sini
karena dalam bidang ini juga terjadi dia melanjutkan studi ke Fakultas Dar al
perkembangan sebagaimana terjadi pada 'Ulum Universitas Kairo serta belajar islamic
bidang akidah. Ketiga, dimensi muamalat. studies sampai meraih gelar master berkat
Terkait hal ini diperlukan pengembangan tesis Nizam al-Miras fi Indunisia, Bain al-'Urf
pemikiran sesuai dengan perkembangan wa asy-Syari'ah al-Islamiyah (Sistem
masyarakat, sebab di dalam Alquran dan Warisan di Indonesia, antara Hukum Adat
hadis persoalan muamalat berupa kaidah- dan Hukum Islam).
kaidah umum. Tajdid dalam hal ini
mempunyai makna dinamis. Tak hanya di bidang keilmuan, di lapangan
organisasi pun Ahmad Azhar aktif terlibat.
Berkenaan dengan dimensi tasawuf dalam Sejak duduk di sekolah menengah, dia telah
Muhammadiyah, Azhar Basyir menyatakan bergiat di Majelis Tabligh Muhammadiyah.
bahwa Muhammadiyah juga menganut Karir berorganisasinya ini dimulai sebagai

1
juru tulis yang tugasnya mengetik dan tepatnya pada awal Juni 1994, ulama ini
mengantar surat. masuk rumah sakit karena komplikasi
penyakit gula, radang usus dan jantung.
Lama kelamaan, karena kegigihan dan Kondisinya kian memburuk. Dan pada
ditunjang kemampuan ilmu agamanya, tanggal 28 Juni 1994, KH Ahmad Azhar
Ahmad Azhar dipercaya menjadi ketua Basyir meninggal dunia.
muda Pemuda Muhammadiyah ketika
lembaga ini baru didirikan tahun 1954. Sumber :
Jabatan ini dikukuhkan pada Muktamar http://www.republika.co.id/suplemen/
Pemuda Muhammadiyah di Palembang
tahun 1956. Namun tak lama jabatan
tersebut mesti diserahterimakan kepada
Pimpinan Pusat Muhammadiyah berhubung Ahmad Rasyid Sutan Mansur
dia harus kuliah di Baghdad dan Kairo. Mengembangkan
Muhammadiyah di Sumbar
Kembali ke Tanah Air, dia diangkat sebagai
dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Muhammadiyah selama ini dikenal punya
Sembari mengajar, Ahmad Azhar aktif
basis yang kuat di Propinsi Sumatera Barat.
kembali di organisasi Muhammadiyah yang
Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari
kali ini sudah di tingkat pimpinan pusat. Dia
kiprah salah seorang tokohnya yang
lantas berkecimpung di lembaga Majelis
bernama Ahmad Rasyid Sutan Mansur, atau
Tarjih Muhammadiyah (bidang penetapan
yang lebih kondang dengan nama AR Sutan
hukum agama) dengan menjadi pimpinan
Mansur.
dari tahun 1985-1990.
Tokoh ini lahir di Maninjau, Sumatera Barat,
Tahun 1990 pula, pada Muktamar
15 Desember 1895. Di tempat kelahirannya
Muhammadiyah di Semarang, ulama ini
itu pula, Sutan Mansur pertama kali
diberi amanah untuk memimpin
memperoleh pendidikan agama meski masih
Muhammadiyah. Pada saat yang sama, dia
secara tradisional di dalam lingkungan
duduk pada beberapa organisasi, antara lain
keluarganya yang memang amat religius.
sebagai salah seorang ketua Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Pusat masa bakti 1990-
1995, anggota Dewan Pengawas Syariah Selain mendapatkan gemblengan agama,
Bank Muamalat Indonesia, serta anggota dia juga mendapatkan pendidikan formal.
MPR-RI periode 1993-1998. Sementara di Adapun pendidikan formal didapat sejak
tingkat internasional ia menjadi anggota tahun 1902 saat menimba ilmu di Tweede
tetap Akademi Fikih Islam, Organisasi Class School (sekolah kelas dua), juga di
Konferensi Islam (OKI). Maninjau, hingga tahun 1909.

Pada usia 65 tahun, tokoh kharismatik ini Kemudian atas rekomendasi dari controlleur
mulai memasuki masa pensiun dari kegiatan Maninjau, Sutan Mansur melanjutkan
mengajar di Fakultas Filsafat UGM. Tetapi, pendidikan ke Kweekschool (sekolah guru)
dia tetap bertekad mengabdikan ilmunya di kota Bukitinggi. Akan tetapi karena sejak
dengan mengajar di Fakultas Hukum UGM, awal Sutan Mansur sudah berkeinginan
IAIN Sunan Kalijaga, dan Universitas bersekolah di Mesir, maka dia memutuskan
Muhammadiyah Yogyakarta. untuk belajar ilmu agama terlebih dahulu
kepada H Abdul Karim Amrullah, ayahanda
Buya Hamka.
Di waktu senggangnya, Ahmad Azhar punya
kegiatan lain yakni menulis buku. Beberapa
karyanya antara lain Hukum Perkawinan Pada saat perkumpulan Sumatera Thawalib
Islam, Garis Besar Ekonomi Islam, Hukum dibentuk pada Februari 1918 di Padang
Adat di Indonesia, Prospek Hukum Islam di Panjang, oleh beberapa sejawat, Sutan
Indonesia, dan masih banyak lagi. Di Mansur sudah dipandang mampu berperan
samping itu ada pula buku yang membahas sebagai guru. Oleh karenanya, Sumatera
persoalan akhlak dan bidang lainnya. Thawalib langsung mengutusnya menjadi
guru di Kuala Simpang, Aceh, selama dua
tahun.
Saat memasuki musim haji tahun 1994,
pemerintah menunjuknya selaku wakil
amirulhaj Indonesia. Setelah dari Tanah Pindak ke Pulau Jawa
Suci, dia kembali bekerja keras. Tak lama, Tahun 1920, dia pindah ke Pekalongan

2
ketika cita-citanya untuk menempuh ditugaskan mengadakan tabligh keliling ke
pendidikan di Mesir tidak tercapai. Namun Medan, Aceh, Kalimantan (Banjarmasin,
kekecewaannya tidak berlangsung lama, Amuntai dan Kuala Kapuas), Mentawai serta
sebab pada tahun 1922 Sutan Mansur beberapa bagian Sumatera Tengah dan
bertemu dengan KH Ahmad Dahlan, pendiri Sumatera Selatan. Aktivitasnya juga melatih
Muhammadiyah. Tokoh kharismatik ini pemuda-pemudi dalam lembaga Kulliyatul
datang ke Pekalongan guna mengadakan Muballigin yang didirikannya untuk menjadi
tabligh Muhammadiyah. kader Muhammadiyah.

Peristiwa tersebut ternyata mengubah Adapun metode yang digunakan untuk


perjalanan hidupnya kemudian. Dia begitu latihan itu adalah mujadalah (kelompok
terkesan dengan kefasihan KH Ahmad diskusi). Murid-muridnya antara lain Duski
Dahlan dalam menjelaskan berbagai Samad (adik kandungnya sendiri), Abdul
persoalan agama. Kepribadiannya yang Malik Ahmad (penulis tafsir Alquran), Zein
lembut, bersahaja, serta rendah hati Jambek, Marzuki Yatim (mantan Ketua KNI
semakin menumbuhkan simpati dari banyak Sumatera Barat), Hamka, Fatimah Latif,
orang, termasuk dirinya. Khadijah Idrus, Fatimah Jalil, dan Jawanis.

Dari ulama itulah, Sutan Mansur banyak Pada tahun 1930 diselenggarakan Kongres
menimba pengetahuan mengenai ke-19 Muhammadiyah di Minangkabau.
Muhammadiyah. Maka pada tahun yang Salah satu keputusannya adalah perlunya
sama, dia masuk menjadi anggota jabatan konsul Muhammadiyah di setiap
organisasi kemasyarakatan ini dan sekaligus karesidenan. Maka berdasarkan Konferensi
berkenalan dengan sejumlah tokoh Daerah di Payakumbuh tahun 1931,
Muhammadiyah semisal KH AR Fakhruddin dipilihlah Sutan Mansur sebagai konsul
dan KH Mas Mansur. Dan kembali Sutan Muhammadiyah untuk wilayah Sumatera
Mansur makin mengenal Islam tidak hanya Barat hingga 1944. Kemudian atas usul
dari aspek hukumnya, melainkan juga aspek konsul Aceh, konsul-konsul seluruh
sosial kemasyarakatan, dan ekonomi dari Sumatera setuju untuk mengangkat Sutan
dua tokoh tadi. Mansur selaku imam Muhammadiyah
Sumatera.
Tahun 1923 dia menjadi guru serta mubaligh
Muhammadiyah. Muridnya terdiri dari Ketika berlangsung Kongres
pelbagai kalangan, antara lain bangsawan Muhammadiyah ke-32 di Purwokerto tahun
Jawa (R Ranuwihardjo, R Tjitrosoewarno, 1953, dia terpilih sebagai Ketua Pusat
dan R Oesman Poedjooetomo), keturunan Pimpinan (PP) Muhammadiyah. Tiga tahun
Arab, serta orang Minang perantauan yang berikutnya yakni pada Kongres ke-33 di
menetap di Pekalongan dan sekitarnya. Dua Palembang, dia terpilih kembali sebagai
tahun kemudian dia kembali ke daerah ketua PP Muhammadiyah. Lantas pada
kelahirannya sebagai mubaligh kongres ke-35 tahun 1962 di Yogyakarta,
Muhammadiyah untuk wilayah Sumatera. Sutan Mansur diangkat sebagai Penasehat
PP Muhammadiyah sampai 1980.
Mengembangkan Muhammadiyah
Sejatinya, sebelum Sutan Mansur, pikiran- Tercatat selama masa kepemimpinannya
pikiran dari Muhammadiyah sudah lebih dulu dua periode (1953-1959) dia berhasil
disebarluaskan oleh H Abdul Karim merumuskan khittah (garis perjuangan)
Amrullah, bahkan beberapa cabang Muhammadiyah. Antara lain mencakup
Muhammadiyah sudah berdiri di Maninjau usaha-usaha menanamkan dan
dan Padang Panjang. Dengan kata lain, H mempertebal jiwa tauhid, menyempurnakan
Abdul Karim Amrullah telah membuka jalan ibadah dengan khusyuk dan tawadlu,
bagi Sutan Mansur untuk lebih mempertinggi akhlak, memperluas ilmu
mengembangkan Muhammadiyah di pengetahuan, menggerakkan organisasi
Sumatera Barat. Dan penyebaran gerakan dengan penuh tanggung jawab, memberikan
ini justru semakin pesat setelah dia contoh dan suri tauladan kepada umat,
mendapat dukungan dari tokoh-tokoh konsolidasi administrasi, mempertinggi
masyarakat setempat dan sejumlah alim kualitas sumber daya manusia, serta
ulama 'kaum muda'. membentuk kader handal.

Di samping itu, selaku mubaligh tingkat Selain aktif di organisasi, dia pun dikenal
pusat Muhammadiyah (1926-1929) dia sebagai penulis yang produktif. Buku-

3
bukunya antara lain Pokok-pokok organisasi Muhammadiyah, H Muhammad
Pergerakan Muhammadiyah, Penerangan Sudjak terlahir di Kampung Kauman,
Azas Muhammadiyah, Hidup di Tengah Yogyakarta pada tahun 1885/1303 H. Dia
Kawan dan Lawan, Tauhid, Ruh Islam, dan berasal dari keluarga abdi dalem santri
Ruh Jihad. Buku-buku tersebut sampai saat keraton Yogyakarta. Ayahnya adalah H.
ini masih menjadi pegangan bagi anggota Hasyim yang menjabat sebagai seorang
Muhammadiyah. abdi dalem keraton Yogyakarta pada masa
pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono
Dalam bidang fikih, Sutan Mansur dikenal VII.
sangat toleran. Dia misalnya tidak terlalu
mempermasalahkan perbedaan pendapat Sudjak semasa masih kecil dipanggil
dalam masalah furu'iyyah (hukum agama dengan nama Daniel. Nama tersebut
yang tidak pokok). Hasil Putusan Tarjih diberikan karena dia lahir bertepatan dengan
Muhammadiyah dipandangnya hanya tahun Dal. Tapi, setelah menginjak usia
sebagai sikap organisasi Muhammadiyah dewasa, khususnya setelah naik haji
terhadap suatu masalah agama, itu pun namanya diganti menjadi Muhammad
sepanjang belum ditemukan pendapat yang Sudjak. Nama Sudjak berarti berani naik
lebih kuat. Karenanya HPT menurut dia haji. Sudjak lebih banyak mendapat
tidak mengikat anggota Muhammadiyah. pendidikan keagamaan dari orang tuanya,
baik di lingkungan keluarga maupun di
Sumbangsihnya dalam mengembangkan Masjid Agung Keraton Yogyakarta. Latar
Muhammadiyah di Sumatera Barat belakang pendidikannya secara formal
menjadikanya mendapat julukan 'Bintang kurang dapat ditelusuri. Sementara itu,
Barat Muhammadiyah', setelah KH Mas menurut beberapa informasi yang ada,
Mansyur dipandang sebagai 'Bintang Timur Sudjak dikenal sebagai seorang yang
Muhammadiyah'. Dia pun dipandang selaku otodidak.
tokoh utama Muhammadiyah dari generasi
pertama, setelah KH Ahmad Dahlan, KH AR Dia juga sempat belajar di pondok
Fakhruddin, KH Ibrahim, KH Abdul Mu'thi, pesantren. Hanya saja, di pondok pesantren
KH Mukhtar Bukhari, serta KH Mas mana tidak ada yang mengetahui. Ada
Mansyur. kemungkinan dia belajar di pondok
pesantren Wonokromo seperti adiknya, KH
Sumber : Fakhruddin. Saat memasuki usia remaja, di
Kauman terjadi usaha pembaharuan bidang
http://www.republika.co.id/suplemen/cet pendidikan yang dipelopori oleh KH Ahmad
ak_detail.asp?mid=5&id=195877&kat_i Dahlan. Sebagai remaja yang yang besar di
d=105&kat_id1=147&kat_id2=185 lingkungan Kauman, Sudjak masuk di
dalamnya. Dia menjadi salah seorang
pendukung, murid, sekaligus santri KH
Jumat, 17 Juni 2005 Ahmad Dahlan.
H Muhammad Sudjak
Perumus Gerakan Sosial Pada waktu bersamaan, Sudjak juga
Muhammadiyah dimagangkan di lingkungan Keraton
Yogyakarta untuk menjadi abdi dalem. Akan
tetapi hal itu tidak berlangsung lama karena
Berdirinya organisasi sosial keagamaan dia merasa kurang cocok untuk menjadi
Muhammadiyah tidak terlepas dari seorang abdi dalem. Keluar dari magang di
sumbangsih empat kuartet bersaudara. lingkungan keraton, Sudjak mulai
Mereka amat dihormati oleh warga mencurahkan perhatian di Muhammadiyah
Muhammadiyah, dari sejak dulu hingga kini. yang baru berdiri. Saat Muhammadiyah
Empat bersaudara tersebut antara lain H berdiri tahun 1912, Sudjak adalah salah
Muhammad Sudjak, KH Fakhruddin, Ki seorang anggota angkatan mudanya. Dia
Bagus Hadikusuma, dan KH Zaini. adalah murid serta kader langsung KH
Ahmad Dahlan bersama-sama dengan adik
Mereka merupakan generasi pertama dan teman-temannya, seperti H Fakhruddin,
gerakan Muhammadiyah yang langsung di Ki Bagus Hadikusumo, H Zaini, H Mokhtar,
bawah bimbingan KH Ahmad Dahlan, Bapak HA Badawi, RH Hadjid, dan lain-lain.
Muhammadiyah. Dan dari empat orang
bersaudara itu, yang paling tua adalah H Meski demikian, dia belum duduk di dewan
Muh Sudjak. Seperti dikutip dari situs resmi kepengurusan. Hal itu dikarenakan usianya

4
masih relatif muda. Sudjak mulai terlibat miskin dan panti anak yatim di mana-mana
dalam kepengurusan Muhammadiyah sejak sebagai amal usaha-amal usaha andalan di
memasuki dekade 1920-an, tepatnya pada bidang sosial.
tahun 1921. Pada saat itu Hoofdbestuur
(HB) dalam kepengurusannya. Salah Itulah sumbangan terbesar yang diberikan
satunya adalah Bagian Penolong Sudjak dalam merintis dan mengembangkan
Kesengsaraan Umum (PKU) yang bertugas gerakan Muhammadiyah, khususnya di
meringankan beban penderitaan umat bagian PKU. Sudjak pun dipandang sebagai
melalui aksi-aksi sosialnya. inspirator dan perintis utama aksi sosial
dalam gerakan Muhammadiyah setelah KH
Dari sekian banyak kader muda KH. Ahmad Ahmad Dahlan sendiri. Di lingkungan
Dahlan yang mempunyai pola pikir dan Muhammadiyah, meski belum pernah
perjuangan pragmatis dan bergerak di menjabat sebagai ketua Muhammadiyah
bidang sosial adalah Sudjak. Sikap seperti dan jabatan tertingginya hanya sampai pada
itu merupakan hasil pendidikan yang jabatan wakil ketua, tapi nama Sudjak cukup
diberikan KH Ahmad Dahlan di mana dia populer. Hal ini karena dia dipandang
senantiasa menekankan pentingnya aksi sebagai salah seorang murid dan kader
(praktek amaliah) dari pada hanya sekedar langsung dari KH. Ahmad Dahlan.
beretorika. Dan Sudjak dipandang sebagai
tokoh yang pantas memimpin Bagian PKU Bahkan pada sekitar tahun 1937 ketika
Muhammadiyah. terjadi gejolak di kalangan muda
Muhammadiyah yang menghendaki adanya
Sebagai pemimpin Bagian PKU regenerasi dia adalah salah satu di antara
Muhammadiyah, Sudjak yakin lembaga trio angkatan tua bersama-sama dengan M.
tersebut akan mampu membuktikan bahwa Mukhtar dan H. Hisyam yang sangat
bangsa Indonesia, khususnya populer. Dalam kongres Muhammadiyah
Muhammadiyah dapat mendirikan rumah yang ke-26 di Yogyakarta pada tahun 1937,
sakit, rumah miskin, rumah anak yatim dan Sudjak tetap diberi kepercayaan untuk
sebagai aksi sosialnya. Rencananya untuk memimpin Bagian (Majlis )PKU yang
mendirikan beberapa amal sosial itu memang bidangnya. Setelah itu, Sudjak
kemudian dipresentasikan saat dilantik tidak lagi duduk di dalam kepengurusan
menjadi ketua Bagian PKU Muhammadiyah. besar Muhammadiyah secara fungsional.
Rencana Sudjak terdengar sangat Namun, hingga masa akhir hayatnya pada
berlebihan untuk ukuran saat itu sehingga di tahun 1962, dia dipercaya menjadi anggota
depan khalayak dia malah ditertawakan. penasehat PP Muhammadiyah.
Meski demikian dia tetap yakin akan
tekadnya. Kiprah Sudjak tak hanya di lingkup
Muhammadiyah saja, tercatat dia juga aktif
Dia berpegang pada realitas bahwa telah dalam memperjuangkan perbaikan kualitas
banyak orang non-Muslim (Kolonial perjalanan haji bagi jamaah asal Indonesia.
Belanda) yang dapat mendirikan rumah Pada periode pasca kemerdekaan bersama
sakit, rumah miskin dan rumah yatim hanya teman-temannya yang punya komitmen
karena dorongan rasa kemanusiaan tanpa pada persoalan jamaah haji, dia membentuk
didasari rasa tanggungjawab kepada Allah satu wadah yang kemudian dinamakan
SWT. Jika umat non-Muslim saja mampu Persatuan Djamaah Haji Indonesia (PDHI).
melakukan aksi-aksi sosial, mengapa umat Meski dalam perjuangannya dia sampai
Islam yang mempunyai landasan agama diperkarakan di pengadilan, tapi langkahnya
seperti yang tertera dalam QS Al Maun, tidak pernah surut. Sampai hari-hari
tidak dapat melakukannya. menjelang wafatnya pun dia masih terus
aktif di urusan perjalanan Haji. Berkat jasa-
Lebih jauh dia berprinsip bahwa jika Allah jasanya itulah sehingga Sudjak dikenal
telah menetapkan ketentuannya di dalam sebagai tokoh pelopor perbaikan perjalanan
Alquran, pasti ketentuan itu dapat dilakukan haji Indonesia.
umat-Nya, karena mustahil Allah membuat
ketentuan yang tidak dapat dilakukan kaum- H Sudjak meninggal dunai pada tanggal 5
Nya. Pada perkembangannya kemudian, Agustus 1962 setelah sekitar setengah abad
ternyata apa yang digagas Sudjak menjadi ikut membesarkan Muhammadiyah. Di
kenyataan. Perlahan tapi pasti kalangan para tokoh Muhammadiyah, dia
Muhammadiyah mampu mendirikan rumah dikenal sebagai salah seorang yang banyak
sakit di Yogyakarta serta mendirikan rumah mewarisi sikap gurunya, KH. Ahmad Dahlan,

5
dalam rangka mengembangkan organisasi. jadi mengajak mereka agar kembali jadi
Jika KH Ahmad Dahlan adalah peletak dasar religius, agar selamat dunia dan akhirat,"
berbagai aktivitas amal usaha sosial katanya.
Muhammadiyah, maka H.Sudjak adalah
perumus dan sekaligus penafsirnya dalam Acara workshop diawali dengan presentasi
realitas gerakan. Itulah sumbangan besar H. HIV/AIDS dari berbagai dimensinya
Sudjak dalam mengembangkan gerakan kemudian diakhiri dengan diskusi tentang
Muhammadiyah, khususnya di bidang amal apa yang harus dilakukan oleh para tokoh-
usaha sosial. tokoh agama Islam dan lembaga-lembaga
Islam untuk menangggulangi HIV/AIDS.
Sumber :
Peserta workshop dibagi empat kelompok
http://www.republika.co.id/suplemen/cet daerah yang masing-masing punya
ak_detail.asp?mid=5&id=201953&kat_i karakteristik penyebab HIV/AIDS sehingga
d=105&kat_id1=147&kat_id2=185 masing-masing kelompok bisa berdiskusi
untuk mencegah laju perkembangan
Selasa, 08 Juli 2008 15:41:00
HIV/AIDS.
NU-Muhammadiyah Jatim Serukan Jihad
Melawan HIV/AIDS Panitia juga menghadirkan penderita
HIV/AIDS untuk memberikan testimoni
Surabaya-RoL-- Pimpinan Wilayah NU kepada peserta, sementara salah seorang
(PWNU) Jatim bersama Pimpinan Wilayah pembicara yang menjadi narasumber adalah
Muhammadiyah (PWM) Jatim dan Majelis Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Ulama Indonesia (MUI) Jatim secara yang juga Ketua PW Aisyiyah Jatim, dr Esti
bersama-sama menyerukan jihad melawan Martiana Rahmy.
epidemi HIV/AIDS di masyarakat.
"Kami mengharapkan, setelah peserta
Ketua PWM Jatim, Prof Dr Syafiq Mughni pulang bisa melakukan gerakan kerja sama
bersama pengurus PWNU Jatim, KH dengan Pemda, Komisi Penanggulangan
Sonhaji mengemukakan hal itu disela-sela AIDS (KPA) dan dengan lembaganya
Workshop Pendekatan Islam Dalam sendiri," katanya
Menanggulangi HIV/AIDS yang
diselenggarakan Health Policy Initiative dan Sumber :
USAID di Surabaya, Selasa. http://www.republika.co.id/online_detail.asp?
id=340564&kat_id=23
Syafiq mengatakan jihad melawan HIV/AIDS
dilakukan dengan menggunakan fasilitas- Jumat, 10 Juni 2005

fasilitas yang dimiliki Muhammadiyah, NU


dan MUI, termasuk menggunakan masjid Muhammadiyah dan Dakwah
dan lembaga-lembaga dakwah yang ada di
ketiga ormas Islam tersebut.
Global

"USAID memiliki dukungan dana, sementara KH Dr Tarmizi Taher


kami memiliki SDM dan jaringan organisasi. Ketua Dewan Direktur Center for Moderate
Potensi ini disinergikan sehingga terjadi Muslim (CMM)
kerja sama strategis untuk kemaslahatan
masyarakat," kata Guru Besar IAIN Sunan Tinggal dua minggu lagi muktamar
Ampel tersebut. Muhammadiyah ke-45 akan digelar di
Universitas Muhammadiyah Malang.
Syafiq mengatakan dalam workshop dirinya Sebagian besar muktamirin adalah dai-dai
bersama KH Sonhaji diminta menjadi Muhammadiyah di samping pengurus pusat,
diminta jadi panitia dengan harapan agar wilayah, daerah, dan cabang seluruh
workshop bisa melibatkan tokoh-tokoh Indonesia. Muktamar ini memiliki nilai
Muhammadiyah, NU dan MUI se-Jawa budaya yang strategis, mengingat
Timur. pertemuan para pengurus dan kader
Muhammadiyah ini tidak hanya dimaknai
"Keterlibatan ormas Islam dalam sebagai proses pergantian pengurus
penanggulangan HIV/AIDS merupakan Muhammadiyah, melainkan sebagai ajang
tantangan dakwah bagi ulama dan mubaligh persilangan budaya dan informasi.
untuk masuk kepada mereka yang tidak Masukan-masukan brilian dari para
religius untuk mencegah epidemi HIV/AIDS, aktifisnya mendapatkan media yang tepat,

6
hal mana perbedaan dan benturan gagasan pengetahuan dan teknologi (Iptek),
akan sangat bermanfaat bagi pematangan khususnya teknologi komunikasi dan
kepribadian Muhammadiyah. Khittah (1912) informasi. Sebab bagaimanapun, global
Muhammadiyah tercermin sebagaimana society yang oleh Miriam L Campanella
ditegaskan oleh KH Ahmad Dahlan pada dalam buku Transition to a Global Society
saat kelahiran Muhammadiyah, yaitu diartikan sebagai an idealistic cosmopolitan
dakwah Islamiyah. and universal society that includes all the
people, living on earth, without regard to
Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan cultural and ethical beliefs lambat maupun
cucu KH Ahmad Dahlan di Thailand. cepat akhirnya akan menjadi kenyataan.
Belakangan saya tahu bahwa keluarga
mereka telah tersebar bukan hanya di Ini menampakkan wujudnya yang paling
Thailand, melainkan juga di Singapura dan nyata. Peristiwa di pojok bumi manapun
Amerika. Keluarga pendiri Muhammdiyah ini dengan cepat dapat dikomunikasikan ke
memang sudah mengglobal, tentunya kita seluruh dunia. Akibatnya manusia semakin
tidak perlu menyangsikan jika pengikut menyadari posisinya sebagai sesama warga
Muhammadiyah pun sudah mengglobal satu desa dunia atau a global village.
pula. Hal ini menunjukkan bahwa Sebagaimana halnya warga desa yang
Muhammadiyah memiliki pengaruh yang saling kenal mengenal satu sama lain serta
luas dalam dinamika nasional dan selalu saling bergotong royong dalam
internasional. mewujudkan keamanan dan kesejahteraan
seluruh warga, demikian pula hendaknya
Dari sekian organisasi sosial sikap manusia sebagai sesama warga
kemasyarakatan yang ada, daya survival planet bumi.
Muhammadiyah cukup mengagumkan.
Sungguhpun Muhammadiyah lahir dalam Menyadari bahwa kesatuan umat manusia
masa penjajahan Barat (Belanda) di adalah konsekuensi dari kemajuan
Nusantara, ternyata Muhammadiyah tetap peradaban manusia, maka globalisasi justru
mampu bertahan, bahkan menjadi salah harus dihadapi dengan kesiapan untuk
satu motor penggerak untuk melawan berlomba dalam mendakwahkan nilai-nilai
penjajah. Islam kepada masyarakat dunia. Dengan
cara bersikap kreatif dengan menggali tak
Tantangan terhadap Muhammadiyah kini kenal henti saripati dan hikmah ajaran Islam
tentu berbeda dengan tantangan di masa untuk didakwahkan dan disumbangkan
'kecilnya'. Penjajahan telah selesai, namun sebagai rahmat bagi seluruh alam
saat ini Muhammadiyah dihadapkan pada (rahmatan li al-alamin) .
situasi yang tidak kalah krusialnya, yaitu
globalisasi. Mampukah Muhammadiyah Tidak bisa dinafikan bahwa ada sisi lain dari
dalam proses globalisasi ini mendorong globalisasi yang berdampak tidak
umat Islam untuk tampil sebagai pihak yang menguntungkan bagi umat Islam. Sebab
mewarnai dan mengarahkan jalannya pihak yang diuntungkan adalah yang paling
proses tersebut? menguasai teknologi dan bermodal besar.
Dalam situasi inilah globalisasi muncul
Jawaban atas pertanyaan tersebut tentu dalam bentuk dominasi Barat terhadap
saja tidak sederhana sebagaimana tidak negara-negara Timur (Islam). Salah satu
sederhananya proses globalisasi itu sendiri. faktor yang menyebabkan muncul dan
Namun satu hal yang jelas adalah meluasnya radikalisme serta terorisme
Muhammadiyah tidak boleh berpangku adalah dominasi tersebut. John L Esposito
tangan melihat umat Islam menjadi korban misalnya, melihat bahwa dominasi Barat
dari arus globalisasi dan tenggelam terhadap negara-negara Islam
didasarnya hanya lantaran tidak paham menyebabkan umat Islam resisten terhadap
bagaimana berenang di atasnya. peradaban Barat. Celakanya, resistensi
tersebut acapkali disertai dengan
generalisasi bahwa semua yang berasal dari
Globalisasi sebagai suatu proses pada
Barat harus ditolak dan dimusuhi.
akhirnya akan membawa seluruh penduduk
planet bumi menjadi suatu world society dan
global society. Hal ini harus dipandang dan Dengan demikian sedikit banyak globalisasi
dipahami sebagai proses wajar yang tak memiliki kontribusi dalam konflik Islam-
terhindarkan yang diakibatkan oleh semakin Barat. Ini bukan berarti kita harus menolak
majunya peradaban manusia di bidang ilmu globalisasi, sebab ada nilai-nilai dan produk

7
globalisasi yang bermanfaat bagi kehidupan mudah membawa orang-orang terombang-
bersama. Globalisasi sebagai fenomena ambing, terlanda stress dan keterasingan
tercabutnya ruang dari waktu bukan hanya (alienated). Tetapi dengan keimanan orang
sebuah keniscayaan yang tidak bisa akan tangguh menghadapinya karena
ditampik, melainkan juga menguntungkan proses tersebut dipahami sebagai bagian
bagi interaksi peradaban seluruh umat dari sunnatullah yang tak mungkin dihindari.
manusia. Kemunculannya seiring dengan
kemajuan peradaban manusia itu sendiri. Rubrik ini merupakan kerja sama antara
Namun globalisasi sebagai sebuah ideologi, Center for Moderate Muslim (CMM) dengan
dimana liberalisme ekonomi yang menjadi Harian Umum Republika. Kritik dan saran
spiritnya, tentu harus diwaspadai. dialamatkan ke e-mail cmm_jkt yahoo.com.

Yang patut diperhatikan, dunia tanpa batas Sumber :


menuntut kemajuan Muhammadiyah dalam http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_d
memperbaiki akhlak dan moral. Betapa etail.asp?mid=5&id=200954&kat_id=105&ka
beratnya tugas dakwah Nasional sebagai t_id1=147&kat_id2=291
bagian umat Islam terbesar dunia-sekaligus
dengan beban citra umat dan bangsa Senin, 01 Juli 2002

terkorup. Namun di tengah pesimisme itu SMP Muhammadiyah I


Muhammadiyah harus mampu mendorong Yogyakarta
Umat Islam Indonesia agar dapat menjadi Ciptakan Nuansa Islami dan Kemampuan
tauladan bagi umat manusia dan jembatan Teknologi
Barat dengan Islam. Menguasai komputer, pintar berbahasa
Inggris, dan Arab bukan hanya milik siswa
Dalam konteks dakwah global, SMU ataupun mahasiswa saja. Siswa SLTP
Muhammadiyah memiliki kemampuan untuk pun bisa dilatih menguasai tiga keahlian
mengarahkan warganya-yang sebagian tersebut.
besar telah mengenyam sarjana S1, S2, dan
S3-untuk berpartisipasi mensosialisasikan SMP I Muhammadiyah Yogyakarta yang
nilai-nilai Islam moderat dalam kancah berlokasi di Jalan Purwodiningratan Ng I/902
pergaulan global. Sesungguhnya mereka B Yogyakarta mencoba mewujudkan pelajar
(warga Muhammadiyah) telah siap menjadi yang mahir berbahasa Inggris, Arab, dan
dai MML (Mandiri dan Multi-Lingual). Mereka terampil menggunakan komputer. Caranya
berdakwah atas dasar panggilan nurani. adalah dengan melatih siswa setiap hari.

Dengan demikian, kita bisa berharap bahwa Sebagai sekolah Islam, wajar jika siswa
umat Islam tidak gampang terseret dalam diwajibkan berbusana muslim. Pelajar putri
menghadapi arus globalisasi. Sebagai memakai baju panjang dan jilbab,
bagian terbesar dari bangsa Indonesia, umat sedangkan pelajar lelaki mengenakan
Islam dengan kemampuannya menggali dan celana panjang. Ini berbeda dengan
mendayagunakan ajaran agamanya untuk ketentuan Depdiknas di mana anak
menjawab tantangan globalisasi, justru perempuan mengenakan rok pendek biru
diharapkan untuk mampu memelopori dan dan kemeja putih, sementara pelajar putra
membawa bangsa ini tampil di gelanggang memakai celana pendek biru dan kemeja
percaturan dan persaingan global tanpa putih. Busana muslim menjadikan sekolah
kehilangan jati dirinya sebagai bangsa yang ini memiliki nuansa Islam.
beriman dan bertakwa. Ini sekaligus
merupakan upaya konkrit untuk turut Kelengkapan berbusana muslim itu hendak
mengarahkan aliran arus globalisasi. disempurnakan dengan penguasaan
teknologi dan keterampilan berbahasa.
Dengan teknologi komunikasi dan informasi Adalah kepala sekolah Anis Santoso yang
dunia memang terasa menjadi sempit dan berusaha menciptakan nuansa Islam
kecil. Tanpa keimanan kecanggihan produk dengan basis ilmu pengetahuan di sekolah
Iptek tersebut dapat membawa manusia ke tersebut. Islam, sebagaimana disebutkan
sikap sombong dan melupakan Tuhan. dalam Alquran dan Hadist mewajibkan
Namun dari sudut iman dunia yang terasa pemeluknya menguasai ilmu pengetahuan
kecil itu justru mengugah agar manusia lebih dan teknologi. Anis mencoba menanamkan
merasa kecil dihadapan Tuhan Yang Maha pemikiran ini kepada seluruh pelajar.
Pencipta. Tanpa pegangan iman pola
kehidupan yang makin mengglobal ini akan Untuk memahami betul pesan tersebut,

8
siswa diharuskan mengikuti pelajaran
Alquran tiap hari. Mereka bukan cuma Saat ini, siswa yang berjumlah 615
berlatih membaca dan menulis tapi juga menempati bangunan dengan 15 ruang
memahami kandungan maknanya dengan kelas dengan bimbingan 38 pengajar.
bimbingan staf pengajar. Pengajaran di sekolah ini juga didukung 16
karyawan.
Untuk menambah frekuensi pengajaran
Alquran, kepala sekolah membuat kebijakan ''Alhamdulillah, kami akan mendapat
pendukung. Bentuknya, pengajian keliling bantuan dana dari Depdiknas. Besarnya
antarsiswa serta antarkaryawan dan guru. sekitar Rp 90 juta. Uang tersebut akan kami
''Langkah itu selain meningkatkan pergunakan untuk membangun dan
silaturahmi juga mempererat persaudaraan melengkapi labolatorium komputer,
dan kebersamaan antarsiswa, karyawan, elektronik, dan bahasa. Dengan fasilitas
serta guru. Rasa kebersamaan itu yang baik, lulusan sekolah ini benar-benar
membangkitkan gairah belajar siswa,'' papar mampu menguasai ilmu pengetahuan dan
Anis Santoso kepada Republika di teknologi serta ketrampilan berbahasa selain
kantornya awal pekan lalu. Mereka jadi modal iman dan taqwa yang kami pupuk
akrab satu sama lain. sejak awal,'' tambah Anis yang beristrikan
perempuan aktivis Aisyiah. Yulianingsih.
Pengajian tersebut diselenggarakan di dua
tempat, yakni di rumah siswa, karyawan, Sumber :
dan guru secara bergilir dan juga di sekolah. http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_d
Tiap satu bulan sekali ada pengajian umum etail.asp?mid=1&id=81155&kat_id=105&kat
di sekolah. _id1=151&kat_id2=191
Jumat, 15 Juli 2005
Untuk mempercepat kemampuan berbahasa
Ki Bagus Hadikusumo
Inggris dan Arab, mantan aktivis Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) tersebut Turut Menyusun Mukadimah
membuat langkah baru di lingkungan UUD 1945
sekolahnya. Dia membuat papan penunjuk
ruangan dengan memakai tiga bahasa, Ki Bagus Hadikusumo dilahirkan di kampung
Indonesia, Inggris dan Arab. Anis percaya Kauman Yogyakarta dengan nama R
langkah yang ditempuhnya bersama guru- Hidayat pada 11 Rabi'ul Akhir 1038 Hijriyah.
guru SMP I Muhammadiyah tersebut Ia putra ketiga dari lima bersaudara Raden
mampu mewujudkan misi sekolah untuk Kaji Lurah Hasyim, seorang abdi dalem
menciptakan suasana Islami, unggul dalam putihan (pejabat) agama Islam di Kraton
prestasi dan berwawasan ilmu pengetahuan Yogyakarta. Seperti umumnya keluarga
alam dan teknologi. santri, Ki Bagus mulai memperoleh
pendidikan agama dari orang tuanya dan
Aktivitas sehari-hari juga mendukung beberapa kiai di Kauman.
pembentukan karakter Muslim yang baik.
Setiap pagi hari kepala sekolah dan guru
bimbingan pengajar (BP) akan berdiri di Setelah tamat dari 'Sekolah ongko loro' (tiga
pintu gerbang sekolah dan melaksanakan tahun tingkat sekolah dasar), Ki Bagus
Tiga S (senyum, sapa, dan salam) kepada belajar di pondok pesantren tradisional
pada siswa yang masuk. Wonokromo Yogyakarta. Di Pesantren ini ia
mulai banyak mengkaji kitab-kitab fikih dan
Setelah itu, pada jam pelajaran pertama tasawuf. Dalam usia 20 tahun Ki Bagus
semua guru diwajibkan memimpin siswa menikah dengan Siti Fatmah (putri Raden
tadarus Alquran selama sepuluh menit. Kaji Suhud) dan memperoleh enam anak.
Siang hari, ada shalat Dzuhur berjamaah, Salah seorang di antaranya ialah Djarnawi
serta shalat Jumat di masjid sekolah. Hadikusumo, tokoh Muhammadiyah dan
pernah menjadi orang nomor satu di
Untuk penguasaaan teknologi, sekolah yang Parmusi. Setelah Fatmah meninggal, ia
didirikan 1 Juni 1967 dengan nama MULO menikah lagi dengan seorang wanita
Muhammadiyah itu melengkapi diri dengan pengusaha dari Yogyakarta bernama
berbagai laboratorium. Salah satunya Mursilah. Ia dikaruniai anak tiga orang anak.
adalah laboratorium komputer dan IPA Ki Bagus kemudian menikah lagi dengan Siti
elektronik. Keberadaan laboratorium itu Fatimah (juga seorang pengusaha) setelah
ditunjang pengajar yang kompeten di istri keduanya meninggal. Dari istrinya yang
bidangnya. ketiga ini ia memperoleh lima anak.

9
Sekolahnya tidak lebih dari sekolah rakyat hukum Islam di Indonesia ketika ia dan
(sekarang SD) ditambah mengaji dan besar beberapa ulama lainnya terlibat dalam
di pesantren. Tetapi berkat kerajinan dan sebuah kepanitiaan yang bertugas
ketekunan mempelajari kitab-kitab terkenal memperbaiki peradilan agama. Hasil penting
akhirnya ia menjadi orang alim, mubaligh, sidang-sidang komisi ini ialah kesepakatan
dan pemimpin umat. Ia merupakan untuk memberlakukan hukum Islam. Akan
pemimpin Muhammadiyah yang besar tetapi Ki Bagus dikecewakan oleh sikap
andilnya dalam penyusunan mukadimah politik pemerintah kolonial yang didukung
UUD 1945, karena ia termasuk dalam oleh para ahli hukum adat yang
anggota Panitia Persiapan Kemerdekan membatalkan seluruh keputusan penting
Indonesia (PPKI). Ki Bagus Hadikusumo tentang diberlakukannya hukum Islam untuk
sangat besar peranannya dalam perumusan kemudian diganti dengan hukum adat
mukadimah UUD 1945 dengan memberikan melalui penetapan ordonansi 1931.
landasan ketuhanan, kemanusiaan, Kekecewaannya ia ungkap kembali saat
keberadaban, dan keadilan. Pokok-pokok menyampaikan pidato di depan sidang
pikirannya dengan memberikan landasan- BPUKPKI.
landasan itu dalam mukadimah itu disetujui
oleh semua anggota PPKI. Munculnya Ki Bagus Hadikusumo sebagai
Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah
Secara formal, disamping kegiatan tabligh, adalah pada saat terjadi pergolakan politik
Ki Bagus pernah menjadi ketua Majelis internasional, yaitu pecahnya Perang Dunia
Tabligh (1922), ketua Majelis Tarjih, anggota II. Kendatipun Ki Bagus Hadikusuma
Komisi MPM Hoofdbestuur Muhammadijah menyatakan ketidaksediaannya sebagai
(1926), dan ketua PP Muhammadiyah Wakil Ketua Pengurus Besar
(1942-1953). Pokok-pokok pikiran Ahmad Muhammadiyah ketika diminta oleh Mas
Dahlan berhasil ia rumuskan sedemikian Mansur pada kongres ke-26 tahun 1937 di
rupa sehingga dapat menjiwai dan Yogyakarta, ia tetap tidak bisa mengelak
mengarahkan gerak langkah serta memenuhi panggilan tugas untuk menjadi
perjuangan Muhammadiyah. Bahkan, Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah
pokok-pokok pikiran itu menjadi Mukadimah ketika Mas Mansur dipaksa menjadi anggota
Anggaran Dasar Muhammadiyah. pengurus Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA)
Mukadimah yang merupakan dasar ideologi di Jakarta pada tahun 1942.
Muhammadiyah ini menginspirasi sejumlah
tokoh Muhammadiyah lainnya. HAMKA, Apalagi dalam situasi di bawah penjajahan
misalnya, mendapatkan inspirasi dari Jepang, Muhammadyah memerlukan tokoh
muqaddimah tersebut untuk merumuskan kuat dan patriotik. Ki Bagus Hadikusumo
dua landasan idiil Muhammadiyah, yaitu berani menentang perintah pimpinan tentara
Matan Kepribadian Muhammadiyah dan Dai Nippon yang terkenal ganas dan kejam
Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup untuk memerintahkan ummat Islam dan
Muhammadiyah. warga Muhammadiyah melakukan upacara
kebaktian tiap pagi sebagai penghormatan
Ki Bagus juga sangat produktif untuk kepada Dewa Matahari. Ia menjadi Ketua
menuliskan buah pikirannya. Buku karyanya Pengurus Besar Muhammadiyah selama 11
antara lain Islam Sebagai Dasar Negara dan tahun (1942-1953) dan wafat pada usia 64
Achlaq Pemimpin. Karya-karyanya yang lain tahun. Pemerintah Republik Indonesia
yaitu Risalah Katresnan Djati (1935), menetapkannya sebagai Pahlawan Perintis
Poestaka Hadi (1936), Poestaka Islam Kemerdekaan Nasional Indonesia. n
(1940), Poestaka Ichsan (1941), dan muhammadiyah.or.id
Poestaka Iman (1954). Dari buku-buku
karyanya tersebut tercermin komitmennya Sumber :
terhadap etika dan bahkan juga syariat http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_d
Islam. Dari komitmen tersebut, Ki Bagus etail.asp?mid=5&id=205645&kat_id=105&ka
adalah termasuk seorang tokoh yang t_id1=147&kat_id2=185
memiliki kecenderungan kuat untuk
menginstutisionalisasikan Islam.
Selasa, 26 Juni 2007 12:11:00

Bagi Ki Bagus, pelembagaan Islam menjadi


sangat penting untuk alasan-alasan ideologi, PMB Muhammadiyah Perlu Ciptakan
politis, dan juga intelektual. Ini nampak Tokoh Politik Masa Depan'
dalam upayanya memperkokoh eksistensi
Laporan:

10
PEKANBARU -- Muhammadiyah dinilai Seperti diketahui PMB dideklarasikan pada
harus mengambil peran lebih aktif dalam 11 Desember 2006. Tujuannya sebagai
politik. Organisasi Islam itu diminta lebih upaya menampung aspirasi warga
banyak melepaskan kegiatan politik pada Muhammadiyah yang saat ini semakin tidak
organisasi yang bernaung di bawahnya. didengar oleh partai-partai politik. Menurut
Muhammadiyah perlu berubah agar mampu para deklaratornya, meski mempunyai basis
menciptakan kekuatan baru di bidang politik. massa yang signifikan, tapi suara warga
Muhammadiyah malah terkesan `dititipkan`,
Ketua Umum Partai Matahari Bangsa akibatnya aspirasi mereka tidak didengar.
(PMB), Imam Addaruqutni, mengatakan ''Kelahiran PMB juga merupakan jawaban
peran yang lebih besar dalam politik harus atas berbagai keputusan permusyawaratan
diambil dari sekarang. ''Tanpa itu semuanya di tingkat internal keluarga besar
akan lewat,'' ujarnya, Senin (25/6), di sela- Muhammadiyah,'' kata Imam. ind/ant
sela deklarasi dan pelantikan pimpinan
wilayah PMB Provinsi Riau di Pekanbaru, Sumber :
Riau. http://www.republika.co.id/Online_detail
.asp?id=297989&kat_id=43
Maksud Imam adalah bila organisasi di
bawah Muhammadiyah tidak terjun dari saat Senin, 09 Juni 2008

ini juga maka pada pemilu 2014


Muhammadiyah tidak akan punya gigi. Mu'allimin Diminta Fokus pada
Mantan Ketua Umum Pemuda Pengkaderan Muhammadiyah
Muhammadiyah itu memberi contoh
Nahdlatul Ummat (NU) yang saat ini
memiliki banyak kader di partai politik.
''Kader tersebut diperkirakan memiliki
kekuatan untuk bersaing dalam pemilu JAKARTA -- Ketua Umum PP
2014. Muhammadiyah, Din Syamsuddin, meminta
agar lembaga pendidikan Madrasah
Mereka diantaranya adalah Anas Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta tetap
Urbaningrum (Ketua DPP Partai Demokrat), menfokuskan diri sebagai ajang
Suryadharma Ali (Ketua Umum DPP PPP), pengkaderan. Untuk itu, ke depannya
dan Muhaimin Iskandar (Ketua Umum DPP sekolah yang didirikan pada 1927 itu harus
PKB). Apa yang dilakukan PMB merupakan terus meningkatkan mutu pengajarannya.
upaya untuk meningkatkan partisipasi politik
Muhmammadiyah,'' kata Imam. ''Kami ingin Mu'allimin menjadi sekolah
Menyinggung mengenai soal PMB, Imam, bertaraf internasional. Selain menguasai
menyatakan partai ini telah mempunyai ilmu agama dan pengetahuan umum, para
kepengurusan di 10 provinsi. Namun siswanya harus menguasai bahasa asing.
susunan pengurus partai ini telah mencapai Mutu harus terus ditingkatkan agar nanti
24 provinsi. 80 persen pengurusnya adalah tetap mampu memunculkan kader
kader muda Muhammadiyah. mumpuni,'' kata Din Syamsuddin, dalam
acara peresmian renovasi Gedung
Sedangkan, Sekjen DPP PMB, Ahmad Madrasah Mu'allimin di Yogyakarta, Sabtu
Rofiq, menjelaskan partai dengan logo (7/6).
warna merah tersebut berasaskan Islam.
''Islam yang pro terhadap kemajuan. Dan Menurut Din, peran Mu'allimin sangat sentral
PMB diharapkan sanggup menjadi sayap dalam perjalanan dakwah Muhammadiyah.
politik dari dakwah persyarikatan yang ''Melalui sekolah ini, kami harapkan agar
didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun kepeloporan Muhammadiyah sebagai agen
1912 itu.'' Rofiq mengatakan PMB pencerahan umat Islam terus dilanjutkan.
menyadari sepenuhnya bahwa perjuangan Kita tanamkan kepada anak muda bangsa
politik sangat penting, sepenting bentuk dengan karakter gerakan umat yang berada
dakwah lainnya dalam Islam. ''Melalui partai di tengah. Tidak terjebak tarikan ke kiri atau
politik sebuah rekayasa politik dapat ke kanan,'' tegas Din. Madrasah Mu'allimin
dilakukan. Tujuannya jelas untuk mencapai dibangun pada tahun 1927. Namun, gedung
Islam yang sesungguhnya yang yang berada di Jl S Parman Yogyakarta itu
berkemajuan, penuh keadilan, dan baru digunakan pada tahun 1929.
kesejahteraan,'' katanya.

11
Di gedung inilah pendiri Muhammadiyah, KH Dr Tarmizi Taher
Ahmad Dahlan, mengawali kiprahnya dalam
pendidikan dengan menjadi salah satu
gurunya. Sebagai lembaga pendidikan Ketua Dewan Direktur Center for Moderate
kiprah alumni Mu'allimin telah teruji, salah Muslim (CMM)
satu tokoh penting yang berasal dari
madrasah itu adalah Prof DR Syafii Ma'arif. Kerukunan umat beragama bukan wacana
Renovasi gedung itu sebenarnya sudah baru bagi bangsa Indonesia. Konflik dan
dilakukan beberapa kali. Pada tahun 1948, kecurigaan antar umat beragama di awal
gedung ini pernah dibumihanguskan oleh tahun 70-an memang memiliki daya dorong
tentara kolonial ketika Belanda menyerbu yang cukup signifikan untuk mengusung dan
Yogyakarta. Hal ini karena gedung membumikan kerukunan beragama. Betapa
Mu'allimin saat itu dipakai sebagai Gedung tidak, agama yang sejatinya dipraktekkan
Departemen Keuangan RI. Setelah hancur, untuk kemaslahatan manusia, bisa menjadi
gedung itu dibangun kembali pada tahun pemicu peperangan antar sesama. Maka
1950-an. mengulang-ngulang wacana kerukunan
adalah setara dengan keinginan untuk
Ketua Pantia Pembangunan Gedung memaksimalkan kenyamanan dan
Mu'allimin, Dasron Hamid, mengatakan kesejahteraan hidup manusia.
renovasi kali ini dilakukan sebagai akibat
rusaknya gedung akibat gempa yang Muhammadiyah sebagai salah satu
melanda Yogyakarta pada 27 Mei 2006. kekuatan sosial-politik bangsa Indonesia,
''Jadi, renovasi ini adalah pembangunan tidak bisa diabaikan perannya dalam upaya
gedung yang ketiga. Sedangkan, dana yang membangun kerukunan beragama. Visi
digunakan semuanya berasal dari toleran dan pluralis ini tidak didapat dalam
sumbangan para donatur dalam negeri. waktu sekejap. Perjalanan panjang
Jumlah dananya mencapai Rp 6,52 miliar.'' Muhammadiyah sejak tahun 1912 menjadi
"ruang pergumulan" yang cukup berarti
Sementara itu, tokoh alumni Madrasah dalam mendewasakan Muhammadiyah.
Mu'allimin, Syafii Maarif, mengatakan Bidang pendidikan yang menjadi perhatian
dukungan dana dari para donatur untuk utama Muhammadiyah menjadi instrumen
membangun kembali sekolah tersebut yang tepat dalam melakukan transformasi
memang luar biasa. Bahkan, diperkirakan sosial. Dalam kaitannya dengan hal ini
hingga babak paripurna, dana Muhammadiyah "berhutang pada pemikiran
pembangunan gedung akan mencapai lebih KH Ahmad Dahlan, tokoh pendiri sekaligus
dari Rp 7 miliar. ''Semua sumber dana peletak dasar gagasan-gagasan pluralisme
berasal dari domestik. Bahkan, yang banyak dan kerukunan beragama.
dari para dermawan yang tak mau disebut
namanya atau 'hamba Allah','' kata Syafii. Kerukunan beragama tidak diartikan
merukunkan ajaran agama, karena masing
Sedangkan, Tokoh PDIP, Taufiq Kiemas, agama memang memiliki klaim-klaim
yang turut hadir dalam acara itu berharap kebenaran yang berada pada wilayah
Madrasah Mu'allimin tetap mampu sensitif. Dan hal itu wajar, karena pemeluk
menghadirkan kader penerus bangsa yang agama memerlukan keyakinan tersebut.
terbaik. ''Kami ingin alumni sekolah ini Maka kerukunan antar umat beragama
menjadi kader bangsa yang mumpuni. harus diartikan kerukunan antar pemeluk
Apalagi, sekolah ini sudah berkiprah sangat agama, yang rukun bukan agamanya, tetapi
lama dan telah pula membuktikan mutunya,'' umatnya, yang sama-sama satu bangsa.
tegas Taufiq Kiemas. uba
Menurut tesis Dr Alfian dalam
Sumber : Muhammadiyah: the Political Behaviour of
http://www.republika.co.id/koran_detail. Muslim Modernist Organization Under Dutch
Colonialism (1989) ada tiga fungsi
asp?id=336945&kat_id=61 Muhammadiyah: pertama, sebagai gerakan
Jumat, 03 Juni 2005
reformasi agama. Kedua, sebagai agen
transformasi sosial. Dan ketiga, sebagai
kekuatan politik. Gerakan reformasi agama
Memetik Nilai-nilai Pluralisme muhammadiyah sangat dipengaruhi oleh
dari KH Ahmad Dahlan pan Islamisme Timur Tengah.

12
KH A Dahlan "membaca" situasi umat Islam peran tokoh agama sangat signifikan dalam
Indonesia yang tidak jauh berbeda dengan mengarahkan keberagamaan umat.
di Timur Tengah pada umumnya. Penjajahan
bangsa Eropa terhadap umat Islam menjadi Tokoh agama dituntut untuk memerankan
titik keprihatinan KH A Dahlan. Menurutnya, fungsi agama sebagai kemaslahatan
keberagamaan yang dipenuhi mitologi telah manusia. Sejatinya mereka
melemahkan aqidah dan semangat juang mengembangkan interpretasi (tafsir) yang
umat Islam. Karena itu reformasi agama memiliki semangat perdamaian dan
adalah kunci utama menuju transformasi kerukunan antarumat beragama.
sosial dan memperjuangkan kemerdekaan. Pengembangan interpretasi semacam ini,
diyakini mampu mencerahkan
Menariknya, sunguhpun titik berangkat keberagamaan umat. Sehingga ajaran
keprihatinannya adalah penjajahan bangsa ketuhanan menjadi fungsional, bahkan
barat atas umat Islam, namun KH A Dahlan mampu menciptakan kedamaian, keadilan,
tidak menutup diri untuk mengadopsi sistem toleransi, dan nilai-nilai kemanusiaan lainnya
pendidikan Barat. Ini menunjukkan bahwa dalam kehidupan bemasyarakat dan
beliau memiliki sikap arif dan jernih dalam berbangsa.
melihat dan memilah persoalan. Barat harus
dimusuhi sebagai penjajah, namun harus Dalam konteks penciptaan kerukunan
dikawani sebagai peradaban. antarumat beragama dalam bingkai
pluralisme harus ada penafsiran ulang
Agama Kristen yang dibawa para misionaris terhadap ayat-ayat yang secara tekstual
Barat harus dimusuhi sejauh ketika agama melegitimasi permusuhan. Misalnya QS At-
tersebut dipakai sebagai kedok Taubah (9):29 menyebut: "Perangilah orang-
imperialisme. Namun sebagai sebuah orang yang tidak beriman kepada Allah".
agama, KH A Dahlan sangat menghormati Ayat tersebut jika dipahami secara teksual
para pemeluk agama Kristen. Hal ini berdampak buruk terhadap masa depan
ditunjukkan dengan pergaulannya yang kerukunan antarumat beragama.
amat luas, tidak sebatas sesama umat
Islam. Sejarah mencatat bahwa beliau Sebenarnya makna ayat ini tidak berlaku
sangat akrab dengan para pastur dan universal, melainkan terikat dengan ruang
pendeta. Pergaulannya melintasi keimanan dan waktu. Kondisi masayarakat Arab
dan agama. Beliau menjadikan dimana ayat itu diturunkan, berada dalam
kemerdekaan dan kebebasan sebagai suasana yang terpolarisasi dalam (1) kutub
common platform (kalimatun sawa) dalam kaum beriman, yakni orang-orang yang
perjuangan. secara teologis beragama Islam dan secara
ideologis anti perbudakan serta anti
Dari situlah, sungguhpun Muhammadiyah monopoli kekayaan. (2) kutub kaum tidak
bukan organisasi politik, namun ia memiliki beriman yang secara teologis tidak
peran dan pengaruh politik yang amat beragama Islam dan secara ideologis pro
disegani oleh pemerintah Belanda. Sejak perbudakan dan monopoli kekayaan.
awal sudah terlihat bahwa Muhammadiyah
memiliki potensi menjadi kekuatan yang Kondisi saat itu tidak memungkinkan tercipta
membahayakan negara-negara imperialis. kerukunan, sebab garis perjuangan masing-
Situasi sosial-politik yang penuh dengan masing berbeda, bahkan saling berhadapan.
penindasan dan ketidak-adilan itu, ditambah Dengan kata lain, ayat ini turun dalam
dengan adanya problem internal umat Islam kondisi peperangan. Maka dalam konteks
dan bangsa Indonesia secara umum berupa kekinian dan kedisinian, dimana kaum
kebodohan dan konservatisme dalam beriman dan kaum tidak beriman (non-
beragama, menjadi altar yang melandasi Muslim) tidak berada dalam posisi yang
kiprah KH Ahmad Dahlan. saling berhadapan, ayat itu harus
disandingkan dan didialogkan dengan ayat-
Namun, sungguhpun kondisi politik bangsa ayat lain yang menganjurkan toleransi,
yang menjadi keprihatinannya, KH Ahmad kasih-sayang dan tolong-menolong antar
Dahlan menggunakan pendekatan kultural sesama.
dalam mengartikulasikannya. Ini
menandakan bahwa beliau tidak berorientasi Dalam sejarah peradaban manusia agama
kekuasaan, melainkan kemanusiaan dan telah menjadi komoditi konflik. Di satu sisi
peradaban. Dari KH Ahmad Dahlan kita juga agama mengajarkan umat manusia untuk
dapat menarik pelajaran bahwa bahwa saling mengasihi satu sama lain. Agama

13
telah banyak berjasa menjadikan manusia sering mempromosikan kerukunan, ternyata
mengerti arti dan tujuan hidupnya. Namun di di masa lalu (periode pertengahan sampai
sisi lain, agama juga digunakan sebagai alat dengan munculnya Renaisance), mereka
untuk membasmi komunitas manusia lain, adalah masyarakat yang gemar bertengkar
dengan mengatasnamakan iman. Nilai-nilai (Bernard Lewis, 1999).
suci agama menjadi kabur seiring dengan
tumpah ruahnya perilaku destruktif manusia Bahkan pemerintah pada masa itu bersikap
yang menggunakannya sebagai sumber monolitik, menolak perbedaan pendapat dan
legitimasi. memusuhi agama lain. Ini menandakan
bahwa Barat membutuhkan proses
Kerukunan antar umat beragama kiranya pergumulan yang tarik menarik selama
akan menjadi agenda nasional yang tak ratusan tahun untuk menjadi bangsa yang
kunjung usai. Ini bisa dipahami karena masa rukun dan menghargai perbedaan. Bangsa
depan bangsa kita sedikit banyak Indonesiapun harus senantiasa belajar
bergantung pada sejauhmana keharmonisan mengembangkan perbedaan menjadi
hubungan antar umat beragama ini. sesuatu yang positif dan konstruktif.
Kegagalan dalam merealisasikan agenda ini Kerukunan umat beragama tidak bisa
akan mengantarkan bangsa pada trauma ditampik lagi, kita membutuhkan kerukunan
terpecah belahnya kita sebagai bangsa. beragama kini dan esok.
Maka sangat wajar jika tuntutan kepada
para tokoh agama semakin besar dalam Sumber :
mensosialisasikan kerukunan umat
beragama. Maka seyogyanya dakwah http://www.republika.co.id/suplemen/cet
agama (Islam dan non-Islam) dilakukan ak_detail.asp?mid=5&id=200049&kat_i
dengan menghilangkan nuansa kebencian. d=105&kat_id1=147&kat_id2=291
Ayat-ayat Tuhan dan risalah kenabian harus
didakwahkan sesuai dengan fungsinya, Jumat, 05 September 2003

yakni untuk menasihati dan meluruskan Berdayakan Rakyat Kecil


yang kurang dan tidak lurus, bukan untuk PKPU dan Muhammadiyah Peduli
memaki yang salah atau melegitiamsi Kekeringan
kebencian terhadap umat agama lain. Musibah demi musibah menimpa bangsa
Indonesia. Setelah tahun lalu diguyur banjir
Dakwah juga harus disampaikan dengan besar, kini Indonesia dilanda kekeringan
tutur kata yang santun, tidak menyinggung panjang. Ratusan ribu hektar lahan
perasaan atau menyindir keyakinan umat pertanian puso dan kering tanpa bisa
lain, Apalagi mencaci-makinya. Kekasaran ditanami. Miliaran kerugian dialami kaum
ucapan dalam aktifitas dakwah bukan saja petani. Dampaknya, terjadi krisis air bersih
akan merusak keharmonisan hubungan di banyak daerah.
antarumat beragama, tetapi juga tidak
diperkenankan dalam Islam. Firman Allah Menangkap keprihatinan inilah, Pos
dalam Alquran surat Ali Imran ayat 159: Keadilan Peduli Ummat (PKPU) cabang
"Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati Yogyakarta meluncurkan program "Peduli
kasar, tentulah mereka akan lari dari Kekeringan 2003". Aksi sosial itu terlaksana
lingkungan kamu. Karena itu maafkanlah atas kerja sama dengan LAZIS Perkasa,
mereka, dan mohonkanlah ampun bagi DSUQ, dan Kalbe Farma, dalam bentuk
mereka dan bermusyawarahlah dengan penyaluran air bersih di dua kabupaten,
mereka dalam segala urusan". Gunung Kidul, Yogyakarta dan
Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah.
Tokoh agama diharapkan mampu
mengembangkan dakwah yang simpatik, Menurut staf humas PKPU, Yahya, program
tidak boleh dengan jalan menjelek-jelekkan "Peduli Kekeringan 2003" telah dilakukan
agama atau bahkan dengan menghina sejak Juli lalu dan masih berlangsung
Tuhan yang menjadi keyakinan umat agama hingga bulan ini. "Ini sebagai bentuk
lain. Dengan cara seperti inilah para tokoh kepedulian kami atas musibah yang
agama dapat memainkan perannya secara menimpa Indonesia. Kekeringan
maksimal dalam mereduksi konflik dan berkepanjangan amat berdampak pada
mengembangkan keberagamaan yang rakyat kecil, dan karena itu harus dibantu,"
saling menghargai. Kerukunan beragama ujarnya.
memang bukan sesuatu yang mudah untuk
diwujudkan. Di Barat sendiri, yang saat ini Yahya menjelaskan, program "Peduli
Kekeringan" bukan hal baru. Tahun lalu,

14
katanya, PKPU juga telah meluncurkan aksi "Mudah-mudahan dengan bantuan uang Rp
sosial sejenis di beberapa daerah 500 ribu bisa untuk tambahan modal usaha"
kekeringan. Untuk tahun ini, telah disalurkan ujar Ibu Siti Warsiyem, yang tiap pagi
air bersih sumbangan para Donatur PKPU berjualan nasi uduk di lingkungan TK
sebanyak 12 tangki yang dikirim ke Dusun 'Aisyiyah Rawamangun. Demikian juga
Duwet, Dusun Winangun dan Desa dengan ibu Martinah, penjual mie rebus,
Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunung yang telah ditekuninya selama 22 tahun. "Ya
Kidul. Sementara jumlah penduduk yang bisa untuk nambah modal mas" ujarnya
mendiami 3 desa tersebut berjumlah 245 dengan penuh bangga.
KK.
Menurut ketua BM PCM Plered, Anshor
Aksi serupa juga dilaksanakan pada 8/8 lalu. SPd.I, awalnya masyarakat ada yang takut
Atas kerja sama PKPU dengan Lembaga mengajukan bantuan karena dikira disuruh
Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Perkasa PT masuk Muhammadiyah. Sebab
Sari Husada Yogyakarta menyerahkan Muhammadiyah masih dianggap sebagai
bantuan sosial air bersih. Kali ini ada 6 agama baru, katanya. Anggapan demikian
dusun yang mendapatkan bantuan air tak ditampik Azhar SH, ketua PDM
bersih. Di antaranya, Dusun Duwer, Dusun Purwakarta. "Muhammadiyah di Purwakarta
Pringsanggar, Dusun Cepogo, Dusun memang masih tergolong baru, jadi wajar
Ngandung, Dusun Ngande-ande, serta Desa bila masih terasa asing," ujarnya.
Purwodadi.
Seperti tak mau tertinggal, Lazismuh PP
Yahya menguraikan, selain air bersih, PKPU Muhammadiyah juga menyerahkan bantuan
bersama LAZIS Perkasa juga menyerahkan serupa kepada Syamsudin (50). Ia mewakili
sebanyak 14 tangki air bersih, 600 bungkus 30 orang peserta program Pengembangan
mie instan, 60 kg minyak goreng, 60 kg gula Ekonomi Dhuafa (PED). Kekhawatiran tidak
pasir, 60 bungkus bubuk dan 60 bungkus akan mendapatkan dana bergulir dari Baitul
kue wafer. Secara keseluruhan ada 751 KK Maal PCM Plered, pupus sudah. "Mudah-
yang menerima bantuan tersebut. mudahan usaha saya lebih maju," komentar
singkat Syamsuddin usai menerima
Kemudian pada Rabu (20/8), PKPU bekerja bantuan. Siapa lagi membantu
sama dengan Dompet Sosial Ummul Qurro pengembangan ekonomi dhuafa? n her
(DSUQ) dan PT Kalbe Farma kembali
mendistribusikan bantuan air bersih ke
Dusun Karanggede, Dusun Dempol, Dusun Lembaga Keuangan Syariah Kelola
Bendo, Desa Jerukwudel, Kecamatan Giri Wakaf Tunai, Mengapa Tidak!
Subo, Gunung Kidul. Kali ini bantuan yang
diberikan berupa 20 tangki air bersih dan
206 kaleng kornet yang dibagikan kepada Kecenderungan masyarakat menunaikan
206 KK. wakaf secara tunai patut disyukuri. Itu
menunjukkan mereka tak lagi memandang
Mengantisipasi terus berlanjutnya musim wakaf hanya sebatas barang tak bergerak
kemarau kali ini, pihak PKPU menyerukan seperti tanah dan bangunan.
kepada seluruh dermawan menyisihkan
sedikit rezeki yang dimilikinya untuk Meski begitu, pelaksanaan wakaf bentuk
menyambung rasa kepedulian dengan baru ini harus tertib. Maksudnya, dana
berbagi rasa kepada mereka yang wakaf tunai ini harus dikelola dengan baik,
membutuhkan di tengah krisis yang tak aman, dan akhirnya benar-benar terasakan
kunjung usai. "Pintu kami terbuka lebar bagi manfaatnya secara optimal.
semua pihak untuk ikut berpartisipasi
menyalurkan sebagian rezekinya buat Menurut Didin Hafidhuddin, Ketua Dewan
mereka yang tertimpa musibah kekeringan Syariah Dompet Dhuafa (DD) Republika,
ini," tambah Yahya. untuk mewujudkan hal seperti di atas
mestinya ada kerja sama dengan lembaga
Sementara itu, ormas Muhammadiyah keuangan. Misalnya bank-bank syariah
punya cara sendiri dalam memberdayakan yang kini telah banyak bertebaran.
rakyat kecil. Pekan lalu, Muhammadiyah
Cabang Plered Purwakarta dan Individu atau kelompok masyarakat dapat
Muhammadiyah Cabang Rawamangun, menyerahkan dana wakafnya ke sebuah
Jakarta, menyerahkan bantuan peminjaman lembaga keuangan syariah dengan maksud
modal tanpa bunga kepada pedagang kaki dana tersebut diserahkan ke daerah
lima dan pedagang kecil lainnya.

15
tertentu. Maka dana dari masyarakat akan berlipat. Pahala yang Allah berikan juga
aman tersimpan di dalam bank. akan terus mengalir yang tiada henti,''
tambah Didin.
Demikian pula, jika penerima wakaf belum
menggunakan seluruh dana yang telah Karena itu, ia yakin RUU Wakaf yang
menjadi haknya, dapat tetap menyimpannya tengah digulirkan akan memberikan iklim
di bank tersebut. ''Tentu keamanan juga kondusif bagi pelaksanaan wakaf nantinya.
tetap terjamin. Masyarakat pun tak akan Dengan demikian masyarakat akan
merasa was-was,'' kata Didin kepada terlindungi secara hukum. Mereka pun akan
Republika di Jakarta, Rabu (3/9). lebih yakin akan keamanan dana wakaf
yang terkumpul. Pada akhirnya
Alternatif lain, bisa saja kelompok kesejahteraan umat kian meningkat.
masyarakat menyerahkan wakaf tunai ke
bank. Dan nazir (pengelola wakaf) seperti Sumber :
DD atau PKPU yang nantinya berhubungan http://www.republika.co.id/suplemen/cet
dengan bank tersebut.
ak_detail.asp?mid=5&id=138689&kat_i
Dengan pola demikian, tambah Didin, maka d=105&kat_id1=147&kat_id2=300
akan terjadi sinergi antara bank, wakif
Jumat, 15 April 2005
(pewakaf), maupun nazir yang saling
Nyai Ahmad Dahlan
menguntungkan. ''Saya yakin baik lembaga
keuangan syariah maupun nazir akan siap Melawan Arus, Berdayakan
melakukannya. Apalagi kerja sama tersebut Perempuan
akan memberikan kenyamanan bagi
masyarakat dalam membelanjakan hartanya Nyai Ahmad Dahlan adalah puteri Kyai Haji
untuk kepentingan saudaranya yang papa,'' Muhammad Fadli, Penghulu Keraton
tandasnya. Nyayogyokarto Hadiningrat (nama
Yogyakarta waktu itu). Nama kecilnya
Bisa jadi lembaga keuangan akan adalah Siti Walidah. Ia dilahirkan pada tahun
menawarkan produk baru untuk memenuhi 1872 di Kampung Kauman, Yogyakarta.
hasrat masyarakat berwakaf secara tunai,
apapun bentuknya. Apakah berupa sertifikat
wakaf tunai seperti yang dilaksanakan di Sebagai anak seorang ulama yang disegani
Bangladesh melalui Social Investment Bank oleh masyarakat, lebih-lebih menjabat
Limited (SIBL) atau bentuk lainnya. Penghulu Kraton Dalem Ngayogyakarta
Hadiningrat, ia menjadi puteri 'pingitan'.
Didin menyatakan bahwa sertifikat wakaf Pergaulannya sangat terbatas dan ia tidak
tunai yang diperkenalkan melalui SIBL oleh belajar di sekolah formal. Mengaji Alquran
Prof Dr MA Mannan, terbukti telah dan ilmu agama dipandang cukup pada
memberikan manfaat yang besar bagi masa itu.
masyarakat di sana. Pada akhirnya menjadi
bentuk tabungan sosial untuk kepentingan Hampir tiap hari, sebagaimana umumnya
sosial pula. penduduk Kampung Kauman, Siti Walidah
belajar Alquran dan kitab-kitab agama
Alternatif lain, nazirlah yang memberikan berbahasa Arab Jawa (pegon). Ia adalah
tawaran produk kepada masyarakat. Sebut sosok yang sangat giat menuntut ilmu,
saja, DD Republika yang mungkin bisa terutama ilmu-ilmu keislaman.
menawarkan wakaf tunai dalam paket Rp 1-
5 juta untuk memasok dana bagi layanan Dahaga ilmu agama seolah terpuaskan
kesehatan cuma-cuma. setelah ia menikah dengan KH Ahmad
Dahlan, sepupunya. Ia mengikuti segala hal
Selain itu, sekolah gratis misalnya, yang diajarkan oleh suaminya. Bahkan, ia
memungkinkan pula menjadi paket yang kemudian mengikuti jejak KH A Dahlan
dananya dapat digali dari masyarakat menggerakkan Muhammadiyah, yang
melalui wakaf tunai. Apalagi jika melihat menambah ilmu, pengalaman, dan amal
biaya sekolah yang akhir-akhir ini semakin baktinya.
tinggi. Tentu akan menjadi alternatif bagi
mereka yang tak mampu untuk Meskipun Nyai Dahlan hanya memperoleh
menyekolahkan anak-anaknya di sekolah pendidikan dari lingkungan keluarga, namun
gratis tersebut. ia mempunyai pandangan yang luas. Hal itu
diperoleh karena pergaulannya dengan para
Didin berharap fleksibelitas wakaf tunai ini --

16
tokoh, baik tokoh-tokoh Muhammadiyah terjangnya sebagai 'melanggar kesusilaan
maupun tokoh pemimpin bangsa lainnya, wanita'. Di sisi lain, ia menanamkan ide baru
yang kebanyakan adalah teman bahwa wanita bisa berdaya dan sepadan
seperjuangan suaminya. Mereka antara lain perannya dengan laki-laki.
adalah Jenderal Sudirman, Bung Tomo,
Bung Karno, Kyai Haji Mas Mansyur, dan Nyai Dahlan memilih 'mengajari' masyarakat
lainnya. Dia tidak merasa rendah diri dengan karya nyata. Ia membuka asrama
terhadap mereka, bahkan pada berbagai dan sekolah-sekolah puteri dan
kesempatan, ia selalu menyampaikan mengadakan kursus-kursus pelajaran Islam
nasihat-nasihat yang sangat bernilai. dan pemberantasan buta huruf bagi kaum
perempuan. Selain itu, ia juga mendirikan
Keterlibatannya dengan Muhammadiyah rumah-rumah miskin dan anak yatim
dimulai saat ia turut merintis kelompok perempuan serta menerbitkan majalah bagi
pengajian wanita Sopo Tresno, yang artinya kaum wanita.
'siapa cinta' tahun 1914. Kelompok ini belum
merupakan organisasi tetapi hanya suatu Ia bersama-sama dengan pengurus
gerakan kelompok pengajian saja, karena Aisyiyah, sering mengadakan perjalanan ke
belum mempunyai anggaran dasar dan luar daerah sampai ke pelosok desa untuk
peraturan lain. menyebarluaskan ide-idenya. Ia pun kerap
mendatangi cabang-cabang Aisyiyah seperti
Kegiatan Sopo Tresno berupa pengkajian Boyolali, Purwokerto, Pasuruan, Malang,
agama yang disampaikan secara bergantian Kepanjen, Ponorogo, Madiun, dan
oleh Kyai Dahlan dan Nyai Dahlan. Dalam sebagainya. Karenanya, meski tidak duduk
pengajian itu, diterangkan ayat-ayat Alquran dalam pengurus Aisyiyah, organisasi itu
dan hadis yang mengupas tentang hak dan menganggap Nyai A Dahlan adalah Ibu
kewajiban perempuan. Dengan kegiatan Aisiyah dan juga Ibu Muhammadiyah.
seperti diatas diharapkan akan timbul suatu
kesadaran bagi kaum wanita tentang Tahun 1926 saat Konggres Muhammadiyah
kewajibannya sebagai manusia, isteri, ke-15 di Surabaya, Nyai Dahlan membuat
hamba Allah, serta sebagai warga negara. catatan sejarah. Dialah wanita pertama yang
tampil memimpin kongres itu. Saat itu,
Dalam suatu pertemuan di rumah Nyai A dalam sidang 'Aisyiyah yang dipandunya,
Dahlan, yang dihadiri oleh Kyai Muhtar, Kyai duduk puluhan pria di samping mimbar.
Ahmad Dahlan, Ki Bagus Hadikusuma, KH Mereka adalah wakil pemerintah, perwakilan
Fakhruddin, dan pengurus Muhammadiyah organisasi yang belum mempunyai bagian
lainnya, timbul pemikiran untuk mengubah kewanitaan, dan wartawan. Seluruh
Sopo Tresno menjadi sebuah organisasi pembicara dalam sidang itu adalah kaum
wanita Islam yang mapan. perempuan, hal yang tidak 'lumrah' pada
masa itu.
Semula "Fatimah" diusulkan sebagai nama
organisasi itu, tetapi tidak disepakati seluruh Koran Pewarta Surabaya dan Sin Tit Po
tokoh yang hadir. Kemudian oleh almarhum menulis besar-besar di halaman depan
Haji Fakhrudin dicetuskan nama "Aisyiyah". mengenai tampilnya wanita memimpin
Semua sepakat. kongres anak organisasi Muhammadiyah
tersebut. Media menuliskan, Munculnya
Maka pada tanggal 22 April 1917 organisasi para istri turut serta dan memimpin Bagian
itu diresmikan. Upacara peresmian 'Aisyiyah, perkumpulan yang mulai tampak
bertepatan waktunya dengan peringatan Isra dan merata di seluruh Indonesia, bukan
Miraj Nabi Muhammad SAW yang diadakan hanya di Jawa saja.
oleh Muhammadiyah untuk pertama kalinya
secara meriah dan besar. Siti Bariyah tampil Nyai Ahmad Dahlan berpulang ke
sebagai ketuanya. Dan pada tahun 1922, Rahmatullah, pada tanggal 31 Mei 1946.
Aisyiyah resmi menjadi bagian dari Tidak hanya kaum Muhammadiyyah dan
Muhammadiyah. Aisyiyah saja yang berkabung, tapi hampir
seluruh kaum Muslimin di Indonesia. Dia
Penuh tantangan dimakamkan di pemakaman di belakang
Tak gampang membesarkan organisasi Masjid Besar Kauman Jogyakarta. Menteri
wanita pada zaman itu. Nyai Dahlan dan Sekretaris Negara, Mr AG Pringgodigdo,
pengurus Aisyiyah berjuang membuang mewakili pemerintah memberikan
kepercayaan kolot yang menyebut sepak penghormatan terakhir.

17
Atas jasa-jasanya, pada Hari Pahlawan 10 Kepada kader dan simpatisan
Nopember 1971 di Istana Presiden Negara Muhammadiyah yang memadati MAJT, Din
Jakarta, presiden menyerahkan secara mengingatkan, warga Muhammadiyah
resmi SK pengukuhannya sebagai memiliki lima etos, kepribadian, dan jiwa
Pahlawan Nasional. Penghargaan itu yang senantiasa melekat. Kelima etos itu
diterima salah seorang cucunya, Ny M adalah keimanan yang melandasi dalam
Wardan, isteri KHM Wardan, salah seorang segala tindakan, bukan hanya berdasarkan
ketua PP Muhammadiyah pada waktu itu. pikiran. Kepribadian inilah yang akan
menuntun setiap tindakan pada dua etos
Sumber : berikutnya, yakni kebaikan dan keikhlasan.
http://www.republika.co.id/suplemen/cet
Etos keempat yaitu kemajuan, yang selama
ak_detail.asp?mid=5&id=194441&kat_i ini telah dibuktikan dengan adanya ribuan
d=105&kat_id1=147&kat_id2=185 amal usaha di berbagai pelosok Tanah Air.
''Muhammadiyah mengusung Islam yang
Senin, 19 Mei 2008
berkemajuan, gerakan untuk memajukan
masyarakat,'' katanya.
Muhammadiyah Tolak
Kekerasan Agama Etos kelima yakni kekeluargaan, yang
menjadikan setiap warga organisasi yang
SEMARANG -- Ketua Umum Pimpinan didirikan Ahmad Dahlan di Yogyakarta satu
Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin abad lalu itu mampu menjaga kebersamaan,
menyatakan, sejak tahun 1953 meskipun mereka berasal dari latar
Muhammadiyah sudah menegaskan bahwa belakang yang sangat beragam. Hadir
orang atau kelompok yang mengakui ada dalam tablig akbar itu antara lain Gubernur
nabi setelah Muhammad SAW adalah kafir. Jateng Ali Mufiz dan Wali Kota Semarang
Din menegaskan hal itu ketika Sukawi Sutarip.
menyampaikan sikap Muhammadiyah
terhadap Ahmadiyah, yang mengakui Mirza Sementara, Sekretaris Pimpinan Wilayah
Ghulam Ahmad sebagai nabi atau rasul. Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir,
mengatakan, pengajian yang dihadiri Din
Menurut Guru Besar IAIN Syarif Syamsuddin ini adalah pengajian ranting
Hidayatullah Ciputat Jakarta itu, sikap ini Muhammadiyah se-Jawa Tengah. Ini
sampai kini masih dipegang dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan riil
Muhammadiyah. Pengakuan ada nabi atau dan membangun basis di tingkat bawah
rasul setelah Nabi Muhammad, katanya, di dalam rangka menyongsong satu abad
luar akidah Islamiyah. Muhammadiyah. ''Selama ini, yang kuat
masih di tingkat atas, sedangkan yang di
bawah masih lemah,'' katanya.
Meskipun demikian, menghadapi masalah
Ahmadiyah ini Muhammadiyah secara tegas
menolak segala tindakan kekerasan yang Menurutnya, akan muncul sejumlah
mengatasnamakan agama. implikasi kuat dari pertemuan Din
''Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah Syamsuddin dengan warga Muhammadiyah
mengajak masyarakat ke jalan yang benar se-Jawa Tengah, di antaranya pada sektor
dengan pendekatan dakwah pula,'' katanya ekonomi. ''Dalam kaitannya dengan
di depan belasan ribu kader dan simpatisan kebangkitan nasional, kita menganjurkan
Muhammadiyah se-Jawa Tengah, di Masjid agar peserta pengajian menggunakan
Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang, pakaian batik sebagai simbol kita cinta
Ahad (18/5). produk Indonesia,'' katanya.

Din mengingatkan, menjadi kewajiban warga Sumber :


Muhammadiyah ikut membina dan http://www.republika.co.id/suplemen/cet
melakukan dakwah untuk mengajak mereka ak_detail.asp?mid=7&id=334420&kat_i
ke jalan yang benar. ''Kita bersama d=6.
organisasi yang lain tidak ikut-ikutan
mendesak agar organisasi (Ahmadiyah,
red.) dibubarkan. Soal eksistensi organisasi,
itu urusan pemerintah,'' katanya.

18
19

You might also like