Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pembimbing :
Drs. Dahlan Sitompul, M.Eng
Disusun Oleh :
Kelompok : NESA
Pada umumnya sistem pengaturan lampu lalu lintas yang selama ini dipergunakan
adalah dengan melakukan pengaturan hanya berdasarkan waktu tetap. Oleh karena tingkat
kepadatan pada persimpangan jalan tidak selalu sama, maka tentu saja tingkat kemacetan
pada persimpangan jalan tidak dapat dikendalikan dengan baik. Sistem kendali adaptif
melakukan pengaturan berdasarkan pada tingkat kepadatan kendaraan yang melewati
jalan tersebut, dimana sistem pengaturannya tidak konstan dan akan mengikuti perubahan
tingkat kepadatan kendaraan pada persimpangan jalan. Panjangnya antrian pada
persimpangan jalan menunjukkan tingkat kepadatan kendaraan.
Khususnya di persimpangan jalan. Selama ini sistem pengaturan lampu lalu lintas
menggunakan pengaturan yang hanya berdasarkan pada waktu tetap tanpa memperhatikan
tingkat kepadatan lalu lintas. Tentunya dengan cara ini tingkat kemacetan tidak dapat
dikendalikan dengan baik karena tingkat kepadatan pada persimpangan jalan tidak selalu
sama. Maka dibutuhkan sistem pengaturan yang tidak konstan dan mengikuti perubahan
tingkat kepadatan kendaraan pada persimpangan jalan.
Tujuan
Pada Simulasi ini telah ditetapkan panjang antrian kendaraan maksimum dari
persimpangan (kondisi padat).
Simulasi ini menggunakan dua buah sensor yang ditempatkan pada setiap jalur
dan digunakan untuk mendeteksi panjangnya antrian kendaraan.
Hanya ada satu persimpangan yang akan menyala hijau yaitu pada saat simpang
tersebut terhalang.
Blok Diagram Sistem
2. Dioda Foto
Dioda foto mempunyai sifat yang berkebalikan dengan LED ialah akan
menghasilkan arus listrik bila terkena cahaya. Besarnya arus listrik tergantung dari
besarnya cahaya yang masuk.
3. Dioda
Dioda adalah komponen semiconductor yang paling sederhana, ia terdiri atas dua
elektroda yaitu katoda dan anoda. Dioda digunakan sebagai penyearah arus.
4. Transistor
Pada prinsipnya, suatu transistor terdiri atas dua buah dioda yang disatukan. Agar
transistor dapat bekerja, kepada kakikakinya harus diberikan tegangan, tegangan ini
dinamakan bias voltage. Basisemitor diberikan forward voltage, sedangkan basiskolektor
diberikan reverse voltage. Sifat transistor adalah bahwa antara kolektor dan emitor akan
ada arus (transistor akan menghantar) bila ada arus basis. Makin besar arus basis makin
besar penghatarannya.
5. Resistor
Resistor yaitu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tahanan atau
hambatan listrik.
6. Trafo
\
Transformator adalah dua buah kumparan yang dililitkan ada satu inti, inti bisa inti
besi atau inti ferrite. Ia dapat meneruskan arus listrik AC dan tidak dapat untuk digunakan
pada DC. Kumparan pertama disebut primer ialah kumparan yang menerima input,
kumparan kedua disebut sekunder ialah kumparan yang menghasilkan output. Dalam
percobaan ini digunakan sebagai penurun tegangan (Step Down).
7. Amplifier LM7805
8. Kapasitor (ELCO)
Kapasitor dapat menyimpan muatan listrik, dapat meneruskan tegangan bolak balik
(AC) akan tetapi menahan tegangan DC, besaran ukuran kekuatannya dinyatakan dalam
FARAD (F).
Kapasitor
(ELCO)
Skema Rangkaian Sensor
D1
1000
D2 BRIDGE
Trafo
U1
78L05 R3
1k
IN OUT
C COM
R5 R1
1k 1k
R2
LED0 D3 1k to PC
Q1
NPN
D4
R4 LED1
3.3k
interface
uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics,
Controls, Forms,
Dialogs, ExtCtrls, StdCtrls;
type
TForm1 = class(TForm)
Timer1: TTimer;
Button1: TButton;
Shape1: TShape;
Shape2: TShape;
Edit1: TEdit;
Button2: TButton;
GroupBox1: TGroupBox;
Label1: TLabel;
Shape3: TShape;
Shape4: TShape;
Shape5: TShape;
M: TShape;
K: TShape;
H: TShape;
H1: TShape;
K1: TShape;
M1: TShape;
Timer2: TTimer;
s1: TShape;
Shape14: TShape;
s2: TShape;
Label3: TLabel;
Label4: TLabel;
Label5: TLabel;
Panel1: TPanel;
Shape11: TShape;
Shape12: TShape;
Shape13: TShape;
Shape15: TShape;
Shape17: TShape;
Shape18: TShape;
Shape19: TShape;
Shape20: TShape;
Shape6: TShape;
Shape7: TShape;
Shape10: TShape;
Shape21: TShape;
Shape22: TShape;
Shape23: TShape;
Shape24: TShape;
Shape25: TShape;
Shape26: TShape;
Shape27: TShape;
Shape28: TShape;
Shape9: TShape;
Shape29: TShape;
Shape30: TShape;
Shape34: TShape;
Shape36: TShape;
Shape43: TShape;
Shape8: TShape;
Shape31: TShape;
Shape32: TShape;
Shape33: TShape;
Shape35: TShape;
Shape37: TShape;
Shape38: TShape;
Shape39: TShape;
Shape40: TShape;
Shape41: TShape;
Label6: TLabel;
Label7: TLabel;
Label8: TLabel;
end;
var
Form1: TForm1;
x1,x2:integer;
implementation
{$R *.dfm}
{ >> Timer1
_____________________________________________}
if (x1=5)and(x2=5)
and((inp32($378)=33)or(inp32($378)=18)or(inp32($378)=3))then
begin
x1:=0;x2:=0;
Timer1.Enabled:=false;
simpang(3);
end
else if (x1=5)and((inp32($378)=33)or(inp32($378)=3)) then
begin
x1:=0; x2:=0;
Timer1.Enabled:=false;
simpang(1);
end
else if (x2=5)and((inp32($378)=18) or (inp32($378)=3))then
begin
Timer1.Enabled:=false;
x1:=0;
x2:=0;
simpang(2);
end;
end;
procedure TForm1.simpang(A:integer);
var z:integer;
begin
z:=0;
case A of
1:begin
kng;
while (z<=3) do
begin
z:=z+1;
sleep(1000);
end;
hj;
end;
2:begin
kng1;
while (z<=3) do
begin
z:=z+1;
sleep(1000);
end;
hj1;
end;
3:begin
if (inp32($379)=255)or(inp32($378)=18) then
begin
kng1;
while (z<=3) do
begin
z:=z+1;
sleep(1000);
end;
hj1;
end
else if
(inp32($379)=63)or((inp32($378)=33)or(inp32($378)=3)) then
begin
kng;
while (z<=3) do
begin
z:=z+1;
sleep(1000);
end;
hj;
end;
end;
end;
Timer1.Enabled:=true;
end;
{ >> Button
_______________________________________________}
{ >> Sensor
_______________________________________________}
procedure TForm1.sensor1;
begin
s1.Brush.Color := clyellow;
s2.Brush.Color := clsilver;
end;
procedure TForm1.sensor2;
begin
s1.Brush.Color := clsilver;
s2.Brush.Color := clyellow;
end;
procedure TForm1.sensor1_2;
begin
s1.Brush.Color := clyellow;
s2.Brush.Color := clyellow;
end;
procedure TForm1.sensor2_1;
begin
s1.Brush.Color := clsilver;
s2.Brush.Color := clsilver;
end;
procedure TForm1.mrh;
begin
out32($378,3);
H.Brush.Color:=clwhite;
K.Brush.Color:=clwhite;
M.Brush.Color:=clred;
H1.Brush.Color:=clwhite;
K1.Brush.Color:=clwhite;
M1.Brush.Color:=clred;
end;
procedure TForm1.kng;
begin
out32($378,9);
H.Brush.Color:=clwhite;
K.Brush.Color:=clwhite;
M.Brush.Color:=clred;
H1.Brush.Color:=clwhite;
K1.Brush.Color:=clYellow;
M1.Brush.Color:=clwhite;
end;
procedure TForm1.kng1;
begin
out32($378,6);
H.Brush.Color:=clwhite;
K.Brush.Color:=clYellow;
M.Brush.Color:=clwhite;
H1.Brush.Color:=clwhite;
K1.Brush.Color:=clwhite;
M1.Brush.Color:=clred;
end;
procedure TForm1.hj;
begin
Timer1.Enabled:=true;
out32($378,18);
H.Brush.Color:=cllime;
K.Brush.Color:=clwhite;
M.Brush.Color:=clwhite;
H1.Brush.Color:=clwhite;
K1.Brush.Color:=clwhite;
M1.Brush.Color:=clred;
end;
procedure TForm1.hj1;
begin
Timer1.Enabled:=true;
out32($378,33);
H.Brush.Color:=clwhite;
K.Brush.Color:=clwhite;
M.Brush.Color:=clred;
H1.Brush.Color:=cllime;
K1.Brush.Color:=clwhite;
M1.Brush.Color:=clwhite;
end;
procedure TForm1.resetlampu;
begin
H.Brush.Color:=clwhite;
K.Brush.Color:=clwhite;
M.Brush.Color:=clwhite;
H1.Brush.Color:=clwhite;
K1.Brush.Color:=clwhite;
M1.Brush.Color:=clwhite;
end;
end.
Kesimpulan
Dari hasil perancangan dan uji coba sistem yang dibuat, Pengunaan sensor dapat
memenuhi tujuan sistem pengaturan lalu lintas secara optimal, yaitu dengan melakukan
pengaturan berdasarkan panjangnya antrian kendaraan yang dideteksi oleh sensor pada
persimpangan jalan. Sistem ini dapat digunakan pada kondisi persimpangan jalan yang
berbeda dengan dilakukan beberapa penyesuaian pada program.
Proses pendeteksian kendaraan yang dilakukan harus menggunakan beberapa
sensor inframerah dan sensor inframerah yang dipergunakan tidak mempunyai
kemampuan untuk membedakan antara kendaraan dengan benda lain, sehingga sensor
harus diletakkan pada tempat yang tepat. Untuk pengembangan sistem ke depan, maka
dapat dilakukan beberapa modifikasi pada system sehingga dapat bekerja lebih baik.
Sebagai contoh, yaitu dengan menggunakan PLC yang dapat dihubungkan secara
langsung dengan kamera dan internet.