You are on page 1of 3

ATA- ATA MUTIARA

EHIDUPAN DAN PEMBINAAN DIRI


(Pai Sui Lau Jen)
MUTIARA 1
Bila menyalahkan diri sendiri seperti menyalahkan orang lain, maka kesalahan kit
a akan sedikit.
Bila memaafkan orang lain seperti memaafkan diri sendiri maka tiada kesulitan ya
ng timbul dalam berhubungan dengan orang lain.
MUTIARA 2
Di dalam pembinaan diri kita boleh keras terhadap diri sendiri,
Tapi dalam persaingan dengan orang lain janganlah melakukan hal tersebut.
MUTIARA 3
Hormatilah orang yang paling tidak engkau hormati, kasihilah orang yang paling j
auh dihatimu (benci), dengan demikian hidup ini akan penuh dengan kegembiraan da
n kesenangan.
MUTIARA 4
Manusia bila diperlakukan dengan hati sejati ( liang sin ), maka meskipun dia ja
hat bagaikan binatang atau setan, lama kelamaan akan timbul ketulusan hatinya.
MUTIARA 5
Nama yang harum muncul dari dalam hati yang merendah, yang dapat menerima hinaan
, kesabaran dan kerendahan hati menyebabkan budi pekerti menjadi agung.
MUTIARA 6
Hati yang menempuh jalan etuhanan ( jalan Tao ) adalah lurus dan agung. Ilmu se
sat adalah ajaib dan tersembunyi. lebih baik menjadi pelayan daripada menjadi bu
dak ilmu-ilmu sesat.
MUTIARA 7
Mengkritik orang harus luwes, terlalu lurus adalah pantangan besar,
Menggunakan kepandaian harus halus, terlalu menonjol adalah pantangan besar.
Menghukum orang lain harus bersifat mendidik, terlalu kejam adalah pantangan bes
ar.
MUTIARA 8
Bila kita menoleh kebelakang, merenung sejenak, kita dapati kesalahan kita telah
bertumpuk,
Bila kita melangkah maju kedepan sambil memandang dengan sebelah mata, maka akan
terasa telah memperoleh banyak kemajuan.
MUTIARA 9
Mempersatukan cita-cita orang banyak dapat menciptakan karya besar,
Tapi bila hanya seorang diri meskipun telah menguras semua kepandaian, namun jik
a timbul sedikit keraguan kecil saja takkan mampu kita menghadapinya.
MUTIARA 10
Berdiam diri dapat memelihara roh diri kita, maka bila dapat berdiam diri adalah
bagaikan menyantap buah kebebasan jiwa,
Menahan diri dapat menghindari bahaya, maka bila dapat menahan diri adalah bagai
kan menghirup sop aman sentosa.
MUTIARA 11
Jasa keuntungan jangan untuk diri sendiri saja tapi ingatlah akan orang lain, it
ulah namanya mengerti akan kemurahan hati,
Namun kesalahan jangan dilemparkan semuanya kepada orang lain, tapi sisakan seba
gian untuk diri sendiri, itulah yang dinamakan berhati baik.
MUTIARA 12 .
Nilai tertinggi dari kemuliaan adalah dapat merendahkan hati, nilai tertinggi da
ri kekayaan adalah gemar beramal ,
aidah di dalam situasi kesusahan adalah tahu diri ,
aidah di dalam kemiskinan adalah tiada keinginan yang berlebihan .
MUTIARA 13 .
Tiada yang lebih mulia daripada mulianya seorang Nabi dan seorang yang bijak.
Tiada yang lebih hina dari pada orang yang tidak tahu malu.
Tiada yang lebih hina dari orang yang belum mendapatkan Tao,
Tiada kekayaan yang lebih banyak dari pada kaya akan budi pekerti.
MUTIARA 14 .
Tiada ketentraman yang lebih tentram dari pada tahu batasnya akan kecukupan,
Tiada yang lebih bahaya dari pada kebanyakan bicara,
Tiada kegembiraan yang lebih gembira dari pada beramal,
Tiada kesengsaraan dari pada sengsaranya keserakahan,
Tiada akal yang lebih panjang dari pada di dalam permainan akal-akalan,
Tiada yang lebih kerdil daripada kerdilnya keyakinan akan diri sendiri yang berl
ebihan,
Tiada yang lebih terang daripada terangnya hukum alam,
Tiada yang lebih gelap daripada gelapnya kenifan diri sendiri,
Tiada kejahatan yang lebih jahat daripada mengumbar nafsu,
Tiada bahaya yang lebih besar daripada bahaya yang ditimbulkan dari mempergunjin
gkan orang lain.
MUTIARA 15 .
Beramal pasti ada pahalanya, hal ini adalah hukum alam.
Maka orang yang pengasih berdasarkan akan hukum ini menasehati orang,
Beramal tanpa pamrih (tanpa mengharapkan imbalan) adalah hati yang penuh kasih d
aripada nabi dan para suci.
Sedangkan seseorang yang budiman dengan niat hati yang demikianlah menolong umat
manusia.
MUTIARA 16 .
Mawas diri dikala merenung, jangan mempergunjingkan kejengkelan dikala mengobrol
.
Berbuat segala sesuatu janganlah berlebihan, mengkritik orang jangan sampai tida
k ada batasannya.
MUTIARA 17 .
Saya tidak tahu orang yang bagaimanakah disebut sebagai seorang budiman.
Akan tetapi orang yang selalu mau berkorban itulah sebagai seorang budiman.
Sayapun tidak tahu bagaimanakah disebut orang yang berjiwa kerdil.
Tapi orang yang selalu ingin enak sendiri dan tidak memperdulikan orang lain itu
lah orang yang jiwanya kerdil.
MUTIARA 18 .
Bila hatimu gelap apa gunanya memasang lampu
Bila hatimu tidak adil apa gunanya Liam eng (berdoa dengan membaca kitab suci).
MUTIARA 19 .
Obat yang paling mujarabpun sulit menyembuhkan penyakit karma,
Rejeki berlimpah takkan membuat kaya orang yang bernasib miskin.
Menguntungkan diri sendiri dengan cara merugikan orang lain akan memperpendek us
ia.
Berbuat baik membina budi memberkahi anak cucu.
MUTIARA 20 .
Orang jahat ditakuti orang, tapi tuhan takkan pernah takut.
Orang baik sering ditekan, tapi Tuhan tidak pernah menekan orang baik.
Hukum karma jelas ada dan berjalan serta berakibat sampai pada anak cucu kita ,
tapi yang paling dekat adalah pada diri kita sendiri.
MUTIARA 21 .
Jagalah muluit sendiri. jangan selalu mempergunjingkan kejelekan orang lain,
arena kekurangan akan diri sendiri kapankah kita pernah memberitahukannya kepad
a orang lain
Pertengkaran dan perselisihan janganlah dikeruhkan lagi, tampak olehmu orang-ora
ng yang bersusah payah untuk mencelakakan orang lain, janganlah anda ikut untuk
marah !
Menipu hati sendiri dapat menghabiskan rejeki sepanjang hidup,
Menempuh jalan pintas akan mendapat ganjaran miskin seumur hidup.
MUTIARA 22 .
Janganlah melakukan perbuatan yang tidak ingin diketahui oleh orang lain.
Bila anda sudah membaca buah karya ong Hu Cu , maka anda sudah paham akan tata
krama .
Dari Cou ung seorang Budiman yang menghormati orang lain takkan pernah rugi,
arena dia berlaku sopan santun terhadap orang lain.
Seorang Budiman meskipun dia berkuasa dia selalu ingat untuk menjaga berkahnya,
Tapi seseorang yang berjiwa kerdil menggunakan kuasanya untuk menindas orang.
Bila takut diketahui oleh orang lain, janganlah kita lakukan lagi.
Bila ingin disegani orang lain maka rajin-rajinlah belajar.
Ingat hina dikala memperoleh kehormatan dan bahaya disaat tenteram.
Berpikirlah tiga kali sebelum bertindak, menyesal tidak datang lebih dahulu.
Sepatah kata saja yang diucapkan takkan terkejar oleh larinya kuda (pegang janji
) .
Berhati-hatilah didalam ucapan dan perbuatan, waspadalah selalu setiap saat.

You might also like