You are on page 1of 11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam penulisan makalah ini penulis menyajikan untuk mengenal atau mendalami
film Garuda di Dadaku banyak yang di gemari oleh berbagai umur dan film ini
banyak mengandung nilai-nilai yang dapat kita teladani di kehidupan sehari-hari
dan banyak memberikan cerita yang memotivasi anak bangsa dalam mencapai
cita-citanya, maka dari itu kami mengambil film ini sebagai bahan pembelajaran
atau resensi sebuah film Indonesia yang banyank mengandung nilai pembelajaran.

1.2 Tujuan

Dalam penulisan makalah ini kami memiliki beberapa tujuan yaitu:

1) Sebagai media belajar mengajar bahasa Indonesia


2) Sebagai resensi film indonesia
3) Untuk melaksanakan tugas Bahasa Indonesia
1.3 Rumusan masalah
Dalam penulisan makalah ini kami membahas beberapa masalah yaitu:

1) Siapa tokoh yang terlibat dalam film Garuda Didadaku ?


2) Bagaimana jalan cerita dari film Garuda Didadaku ?
3) Apa saja manfaat film Garuda Di Dadaku ?
4) Apa tujuan dari film Garuda Di Dadaku ?

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Identitas Film

a) Judul Film : Garuda Didadaku


b) Pengarang : Salman Aristo
c) Sutradara : Ifa Isfansyah
d) Produser : Shanty Harmayn
e) Tahun Produksi : 2009
f) Soundtrack : Garuda Didadaku ( Netral Band )
g) Negara : Indonesia
h) Bahasa : Indonesia
i) Biaya Pembuatan :
j) Rumah Produksi : Sbo Films Dam Mizan Production
k) Durasi : 90 menit

2.2 Unsur Instrinsik

a) Tokoh :
1. Emir Mahira sebagai Bayu
2. Aldo Tansani sebagai Heri
3. Marsha Aruan sebagai Zahra
4. Ikranagara sebagai kakek Usman
5. Maudy Koesnaedi sebagai Ibu dari
Bayu.
6. Ary Sihasale sebagai Johan
7. Ramzi sebagai Bang Dullah

2
b) Karakter :
1. Bayu berkarakter baik, pantang
menyerah dan semangat.
2. Heri berkarakter baik dan cerdik
3. Zahra berkarakter pintar dan baik
4. Kakek Usman berkarakter tegas,
pennyayang, pemarah dan keras
kepala.
5. Ibu Bayu. berkarakter baik dan
pennyayang.
6. Johan berkarakter tegas dan disiplin
7. Bang Dullah berkarakter baik dan
periang.

c) Alur :
Alur dalam film ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu :

• Pengenalan, tahap pengenalan tokoh-tokoh


yang terlibat dalam film ini sert
menggambarkan bagaimana karakterristi
masing-masing tokoh.
• Konflik, konflik yang di tunjukan dalam
film garuda di Dadakuyakni konflik pada
saat bayu yang ingin menjadi pemain sepak
bola harus berbohong kepada kakeknya yang
tidak pernah mengizinkan Bayu untuk
bermain bola.
• Klimaks, puncak konflik terjadi pada saat
Bayu menemukan jalan untuk meraih
mimpinya namun hal tersebut harus
terhambat karena kakek bayu mengetahui

3
semua kebohongan yang telah dilakukan
Bayu terhadap dirinya, dan disini Bayu
harus merelakan impiannya karena sang
kakek harus dirawat dirumah sakit
• Anti klimaks, tahap penyelesaian ini
terdapat dalam bagian akhir yakni pada saat
kakek Bayu memberi izin kepada Bayu
untuk bermain bola dan mengejar impiannya
menjadi pemain Timnas, dengan izin
kakeknya Bayu melanjutkan perjuangannya
dan akhirnya dengan bakat yang dimiliki
Bayu dapat meraih impiannya dia terpilih
menjadi pemain Timnas U-13.
d) Sudut Pandang : Pengarang di luar cerita, tokoh dia
e) Latar :
Film ini mengambil latar lokasi di Jakarta diantaranya:

1. Stadion Bungkaro
2. Rumah Bayu
3. Rumah Heri
4. Sekolah
5. Rumah Zahra

f) Tema :
Film ini mengangkat Tema tentang :

Persahabatan dan kesungguhan dalam mengejar impian.

g) Amanat :
Janganlah berbuat bohong kepada orang tua walaupun hal yang baik
karena dapat menimbulkan masalah yang tidak diinginkan dalam keluarga

4
lebih baik jujur dan karena kejujuran itu jauh lebih baik dari pada
kebohongan.

2.3 Unsur Ekstrinsik

A) Nilai- nilai

a) Nilai Moral :
b) Nilai Budaya : Dalam film ini terdapat nilai budaya yaitu
c) Nilai Sosial : Dalam film ini banyak terdapat nilai sosial
yaitu kesetian dalam menjalin persahabatan
dan ketentraman dalam keluarga.
d) Nilai Agama : Dalam film ini banyak terdapat nilai agama
yang patut kita teladani yaitu tidak boleh
berbohong kepada orang tua.

B) Biografi Pengarang

Nama Lengkap :Salman Aristo

Nama Panggilan :Aris

Tempat/Tanggal Lahir :13 April 1976

Nama Istri : Retna Ginatri S Noer

Screenwriter :

• Brownies Sinemart2004
• Catatan Akhir Sekolah, Rexinema, 2005
• Cita Silver, Rexinema, 2005
• Jomblo, Sinemart, 2005
• Alexadria, Rexinema, 2005

5
• Ayat-Ayat Cinta, MD Entertaiment, 2007
• Karma, Elang Perkasa Film, 2007
• Kambingjantan.com, Vito Production, 2008
• Laskar Pelangi, Miles, 2009
• Hari Yang Baik Untuk Amanda, Inter Film, 2009
• Garuda di Dadaku, SBO, 2009
• Sang Pemimpi, Miles, 2009
• Super Pelangi, SBO, 2008 [on developemet]
• Ronggeng Dukuh Paruk, Salto, 2009 [on developemet]
Storywriter :

• Asmara Dua Diana, Winmark Pictures, 2009


• Party Prita, Winmark Pictures, 2008 [on progress]

Producer :

• Aries, 2005 [dir. Faozan Rizal]


• Foto Kotak da Jendela, Spidolhitam, 2006 [dir. Angga D. Sasogko]
• Jelangkung III, Rexinema, 2007 [dir. Angga D. Sasogko]
• Asmara Dua Diana, Winmark Pictures, 2008
• Party Prita, Winmark Pictures, 2008 - on progress
• Queen Bee, Million Pictures, 2009
Bagi anda yang menggemari film-film indonesia, nama Salma
Aristo pastinya tidak asing didengar lagi. Pria yang kerap disapa Aris
ini sudah membuktikan kredibilitasya sebagai penulis skenario yang
patut diperhitungkan lewat karya-karyanya yang kerap menjadi film
box office. Sebut saja Ayat-Ayat Cinta, Laskar Pelangi, atau Garuda Di
Dadaku. Pria kelahiran ini Jakarta 13 April 1976 ini pun menyambut
ramah saat disambangi untuk wawancara bersama 21 cineplex.com
didaerah Cikini.

6
2.4 Keunggulan Film

Film ini memiliki keunggulan :

• Film ini mengajarkan sifat percaya diri


• Film ini dapat memotifasikan anak-anak untuk tidak putus asa
dalam mencapai cita-cita
• Film ini banyak menceritakan tentang semangat anak bangsa yang
dapat dicontoh
• Film ini menceritakan keadaan sepak bola Indonesia
• Film ini banyak mengadung pesan moral dan kehidupan yang
mengalami perselisihan antara orang tua dengan anak
2.5 Kelemahan Film

Film ini memiliki kekurangan :

• Aktingnya kerap berlebihan, pengadeganannya verbal


• Tidak ada kematangan yang diperoleh dari hasil latihan dan
penghayatan
• Karakter tidak semuanya berkembang dan semuanya bermain amat
kaku
• Penegasan sponsor yang berlebihan
• Akhir ceritanya kurang seru
2.6 Sinopsis

Bayu, yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar, memiliki satu


mimpi dalam hidupnya: menjadi pemain sepak bola hebat. Setiap hari
dengan penuh semangat, ia menggiring bola menyusuri gang-gang di
sekitar rumahnya sambil mendribble bola untuk sampai ke lapangan bulu
tangkis dan berlatih sendiri di sana. Heri, sahabat Bayu penggila bola,
sangat yakin akan kemampuan dan bakat Bayu. Dialah motivator dan
"pelatih" cerdas yang meyakinkan Bayu agar mau ikut seleksi untuk

7
masuk Tim Nasional U-13 yang nantinya akan mewakili Indonesia berlaga
di arena internasional. Namun Pak Usman, kakek Bayu, sangat menentang
impian Bayu karena baginya menjadi pemain sepak bola identik dengan
hidup miskin dan tidak punya masa depan.

Dibantu teman baru bernama Zahra yang misterius, Bayu dan Heri
harus mencari-cari berbagai alasan agar Bayu dapat terus berlatih sepak
bola. Tetapi hambatan demi hambatan terus menghadang mimpi Bayu, dan
bahkan persahabatan tiga anak itu terancam putus. Terlalu mulukkah
impian Bayu untuk menjadi pemain sepak bola yang hebat?

2.7 Tujuan dan Kebermanfaatan Film

A. Tujuan
• Menjadi pembangkit semangat bagi anak-anak
• Film ini menceritakan tentang arti sebuah semangat dan pengorbanan
untuk mencapai tujuan dan diharapkan mampu memberikan motifasi
kepada semua orang terutama pada anak-anak dan cita-cita.
• Memotifasi anak-anakIndonesia untuk menggemari sepak bola.

B. Kebermanfaatan Film
• Dalam film yang mengangkat tema sepak bola yang berjudul Garuda DIdadaku,
terdapat pesan edukatif yang diketengahkan melalui kaca mata anak-anak .Pesan
optimisme dalam film ini memberikan referensi baru bagi penikmat film.
• Nilai optimisme dalam film Garuda Didadaku diantaranya adalah memiliki
pengharapan yang tinggi(tidak mudah putus asa) , mampu memotifasi diri,
merasa banyak akal untuk meraih tujuan yang diinginkan, memiliki rasa percaya
diri, tidak bersifat pasrah, memandang sebuah kegagalan sebagai hal yang dapat
diubah bukan dengan menyalahkan diri sendiri. Adapun implikasi atau
keterlibatan nilai-nilai tersebut dalam peningkatan motifasi belajar terletak pada
segmen pendekatan belajar yang diputuskan pada metode pembelajaran dan guru

8
yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran sebagai pegangan dalam
menanamkan sikap optimis bagi siswa yang nantinya akan berimbas pada
motifasi belajar siswa.
• Meninggalkan kesan nasionalisme pada kita semua.
• Menjadi inspirasi untuk anak-anak muda Indonesia

2.8 Saran dan Sasaran

A Saran

Dalam film ini banyak kelemahan dan keunggulan film, maka dari itu
kami sebagai penonton akan memberikan saran yang mudah-mudah dapat
berguna bagi orang-orang yang terlibat dalam pembuatan film ini, yaitu

B Sasaran

Anak-anak dan semua umur

9
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

10
11

You might also like