You are on page 1of 9

Sidik menjelaskan, tumbuhan yang memiliki nama latin Garcinia mangostana ini memiliki batang

berkayu keras. Cabangnya teratur, berkulit cokelat, dan bergetah. Kulit kayunya dapat mengobati
penyakit disentri, diare, dan sariawan mulut.

Dua buah kulit manggis dicuci, kemudian dipotong-potong, sebelum akhirnya direbus dengan empat
gelas air sampai volumenya tinggal tersisa setengahnya. Rebusan kulit manggis yang sudah dingin
dan disaring bisa ditambahkan dengan madu dan diminum dua kali sehari untuk melihat hasil
pengobatannya terhadap penyakit disentri yang diderita.

"Sama halnya seperti cara pengobatan penyakit disentri, untuk menyembuhkan diare pun tinggal
dilakukan langkah serupa. Namun, dengan volume air yang lebih sedikit, hanya tiga gelas saja
banyaknya," kata anggota Panitia Nasional Pengembangan Tumbuhan Obat Departemen Kesehatan
ini .

Untuk mengobati sariawan, langkah yang dilakukan pun sama saja dengan prosedur pembuatan
ramuan penyembuh diare. Hanya , air rebusan hasil saringan cukup digunakan untuk berkumur-
kumur dan diminum sebanyak tiga sampai enam kali dalam sehari.

Akar manggis bersifat tunggang. Manggis juga memiliki akar samping tak berbulu yang jumlahnya
sedikit, tapi mendalam. Pertumbuhan akarnya lambat, mudah rusak, dan terganggu akibat
lingkungan yang kurang menguntungkan sehingga luas kontak antara akar dan media tumbuh
sempit. Buruknya sistem perakaran pada tanaman manggis menyebabkan sulitnya penyerapan hara.
Meski demikian, akar manggis tetap memiliki khasiat yang khas, yaitu dapat mengobati haid yang
tidak lancar.

http://www.xamthonelampung.com/info_produk.htm
Manggis http://forum.meremmelek.net/showthread.php?
42902-Manggis
Sudah berabad-abad bangsa-bangsa di ASIA TENGGARA akrab dengan manggis.
Manggis adalah RATUnya buah di dunia. Sayang, masih banyak yang bodoh diantara kita, menjauhi
manggis.
Padahal MANGGIS bukan hanya buah, melainkan obat kelas wahid, ces-pleng, atas berbagai
penyakit.
Berkat RISET GLOBAL MUTAKHIR, kini orang dicubit agar sadar dari KEBLINGER, agar jangan asal
telani tablet suruhan dokter yang terprovokasi agen pabrik farmasi dunia : melainkan KEMBALILAH
KE ALAM, bersyukur atas anugerahNya dengan NEGERI KEPULAUAN NUSANTARA tersubur di dunia
ini.

Manggis kaya VITAMIN. Tetapi bukan hanya itu, manggis juga mengandung banyak zat yang sangat
BERGUNA bagi kesehatan :
Katekin, ANTIOKSIDAN seperti yang terdapat dalam TEH hijau, namun jauh lebih kuat
Polisakarida : karbohidrat kompleks yang bersifat ANTI-KANKER dan ANTIBAKTERI
Stilben : suatu ANTI-JAMUR
Kinon : senyawaan kimia ANTI-BAKTERI
VITAMIN & MINERAL : VITAMIN B1, B2, B6, C, KALIUM, BESI, KALSIUM, FOSFOR
KSANTON : zat inilah penanda telaknya kehebatan manggis, melebihi segala buah lain apapun

KSANTON adalah suatu fitoseutikal, suatu molekul yang sangat aktif-biologis. Ia berstruktur cincin
enam karbon terkonjugasi dengan aneka ikatan rangkap yang membuatnya stabil. KSANTON dalam
manggis pertama-tama ditemukan oleh seorang ilmuwan kimia JERMAN sejak lama, tahun 1855.
Sekarang ini manusia mengenal lebih daripada 200 macam KSANTON di alam semesta, dan lebih 40
terdapat dalam MANGGIS. Hebat betul, manggis sungguh RATU segala buah.

http://archive.kaskus.us/thread/2782038/0/ekstrak-kulit-manggis-cocok-bagi-penderita-kanker-
diabetes-dan-kolesterolGuru Besar Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran Bandung Prof. Dr. H. R.
Sidik menyampaikan sejumlah khasiat obat dari buah manggis.
Beliau menyatakan dalam Penelitian antiinflamasi dari kulit buah manggis dilakukan dengan
menggunakan mangostin dari ekstrak etanol 40%, mempunyai aktivitas penghambatan yang kuat
terhadap pelepasan histamine dan sintesis prostaglandin E2 sebagai mediator inflamasi. Ekstrak
metanol kulit buah manggis mempunyai efek meredam radikal bebas yang kuat.

Selain itu, ekstrak metanol mangostin dari kulit buah manggis dapat menghambat sel kanker dan
dapat menyebabkan apoptosis pada sel kanker payudara serta menghambat produksi spesies
oksigen reaktif sebagai radikal bebas. Berdasarkan penelitian tersebut, mangostin dari ekstrak
metanol kulit buah manggis mempunyai potensi sebagai kemopreventif terhadap kanker.
Studi terhadap aktivitas antikanker pada enam xanton (salah satu jenis zat warna dalam kulit
manggis) yang diekstraksi dari kulit buah manggis secara invitro pada sel leukemia manusia
diperoleh hasil bahwa semua xanton yang diuji menghambat pertumbuhan sel kanker dan
menginduksi apoptosis. Efek terkuat dalam menghambat pertumbuhan sel kanker tersebut
dilakukan oleh alfa-mangostin (salah satu derivate xanton menghambat pertumbuhan bakteri).

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu buah tropika unggulan nasional Indonesia
dan menjadi primadona penghasil devisa negara. Produksi manggis tahun 2007 mencapai 112.722
ton. Namun, mutu buah manggis yang dihasilkan sebagian besar masih rendah, sehingga hanya
sebagian kecil saja yang dapat bersaing di pasar internasional. Data tahun 2006 menunjukkan bahwa
hanya sekitar 5.697 ton dari jumlah total produksi sekitar 72.634 ton yang dapat diekspor (Anonim a,
2008). Sisanya, sebagian besar dipasarkan di dalam negeri dan banyak juga yang terbuang karena
penanganan yang kurang baik.

Buah manggis pada umumnya dikonsumsi daging buahnya sedangkan kulitnya yang
mencakup ¾ bagian dibuang. Hal ini sangat disayangkan karena peningkatan nilai ekonomis
buah manggis dapat dilakukan dengan memanfaatkan kulitnya. Penelitian-penelitian
phytokimia sebelumnya menyatakan bahwa kulit buah manggis (KBM) dapat menjadi salah
satu sumber antosianin yang merupakan senyawa flavanoid dengan berbagai manfaat.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa tingkat kematian dari penyakit jantung koroner
berbanding terbalik terhadap konsumsi senyawa flavonoid. Senyawa-senyawa flavonoid juga
dapat mencegah stroke, menghambat pertumbuhan sel tumor, bersifat anti-inflammatory,
antiviral, dan memiliki aktivitas antimikroba (Wrolstad, 2000). Terdapat bukti epidemiologik
yang menunjukan antosianin dan komponen-komponen polifenolik memiliki efek preventif
dan therapeutik terhadap beberapa penyakit. Tidak hanya itu, antosianin juga dapat
dimanfaatkan dan telah diterima penggunaannya sebagai pewarna alami yang dapat
menggantikan bahan pewarna sintetik (Wrolstad, 2000).

Warna merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap suatu produk
pangan. Oleh karena itu, banyak produk pangan yang ditambahkan pewarna untuk membuat produk
tersebut lebih menarik. Sampai saat ini penggunaan pewarna sintetis begitu pesat digunakan pada
makanan, namun sering kali disalahgunakan. Penyalahgunaan pewarna sintetis dapat menyebabkan
kanker, stroke, dan penyakit jantung (Ernie,1986). Melihat efek samping yang cukup berbahaya,
masyarakat beralih untuk menggunakan pewarna alami yang lebih sehat dan aman. Hal ini didukung
juga oleh gaya hidup back to nature yang diusung oleh masyarakat modern.

Pengembangan produk pewarna alami berbasis KBM sangat berpotensi untuk dikembangkan
di Indonesia sebagai salah satu negara penghasil manggis yang cukup besar di dunia. Masalah
utama dari pewarna alami berbasis KBM ini adalah stabilitas penyimpanannya yang rendah.
Oleh karena itu, perlu dikembangkan suatu produk dengan stabilitas yang lebih baik namun
tidak mengurangi manfaat KBM, salah satunya adalah dengan menghasilkan pewarna alami
berbentuk serbuk yang dikembangkan dengan teknologi mikroenkapsulasi secara
pengeringan semprot. Pengembangan pewarna alami berbentuk serbuk yang dilengkapi
dengan teknologi mikroenkapsulasi ini diharapkan dapat memperpanjang umur simpan
produk sehingga memungkinkan untuk diekspor ke luar negeri.

obat kelenjar getah bening

http://obat-alami.net/kelenjar-getah-bening-obat-kanker-kelenjar-
getah-bening-alami.html

solusi terbaik pengobatan penyakit kelenjar getah bening dengan obat alami kelenjar
getah bening XAMthone,kenapa harus obat alami xamthone plus jus manggis apakah
memiliki kemampuan mengobati kanker kelenjar getah bening?

Jawaban pertanyaan ini terjawab dengan penelitian terkini yang membuktikan bahwa
manggis mengandung antioksidan yang sangat kuat yaitu xanthone, melebihi beberapa kali
lipat dari kekuatan vitamin c dan E .
Journal of pharmacology, mempublikasikan bahwa xanthone memilik efek anti kanker

Khasiat XANTHONE bukan sekedar antioksidan, tetapi juga antikanker seperti hasil riset
Moongkarndi. Peneliti Fakultas Farmasi Universitas Mahidol itu menguji XANTHONE
dalam riset praklinis dengan SKBR3 alias kultur sel kanker payudara manusia. Hasilnya?
Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi yang kuat untuk menghambat pertumbuhan sel
kanker. Selain itu ekstrak itu juga bersifat apoptosis atau mendukung penghancuran sel
kanker.

Chi Kuan Ho dari Veterans General Hospital dari Taipei mengungkapkan bahwa turunan
XANTHONE mujarab mengatasi sel HCCs hepatocellular carcinomas atau kanker hati.
Turunan XANTHONE itu adalah Garcinone E. Kami menyarankan bahwa Garcinone E
mungkin berpotensi untuk digunakan dalam perawatan beberapa tipe kanker yang
berhubungan dengan pencernaan dan paru-paru.

Fungsi xanthones adalah menjelajah seluruh tubuh, menetralkan radikal bebas, sehingga
tubuh kita menjadi lebih bersih dan lebih sehat daripada sebelumnya. Xanthones yang
terdapat dalam kulit manggis mempunyai sifat sebagai anti kanker, anti inflammatory, anti
mikroba, menurunkan kolesterol, Antiviral, Anticendawan, Antiparasit, Anti alergi,
Membantu menurunkan tekanan darah, menjaga stamina tetap prima, membantu menurunkan
berat badan,menjaga kekebalan tubuh terhadap penyakit,Melindung Hati , Memerangi diare,
Analgesik, Anti-Parkinson, Anti-Alzheime, pencegah depresi, Menurunkan demam

Sebuah penelitian di Singapura menunjukan bahwa sifat antioksidan pada buah manggis jauh
lebih efektif bila dibandingkan dengan antioksidan pada rambutan dan durian.
Xanthone tidak ditemui pada buah-buahan lainnya kecuali pada buah manggis, karena itu
manggis di dunia diberikan julukan ”Queen of Fruit” atau Si Ratu Buah.
Dari berbagai penelitian kandungan xanthone dan derivatnya efektif melawan kanker
payudara secara in-vitro, dan obat penyakit jantung. Khasiat garcinone E (devirat
xanthone) ini jauh lebih efektif untuk menghambat kanker bila dibandingkan dengan obat
kanker seperti flaraucil, cisplatin, vincristin, metohotrexete, dan mitoxiantrone.
( sumber BPTP oleh Kasma Iswari dan Tri Sudaryono ) seperti kanker payudara , kanker
darah (leukeumia) dan kanker hati . Selain itu juga xanthone memiliki banyak manfaat
kesehatan terutama kesehatan kardiovaskuler seperti mengatasi sakit jantung, aterosklerosis,
hipertensi dan trombosit. Xanthone juga memperlebar pembuluh darah dan memeperlancar
peredaran darah. manggis juga kaya akan mineral kalium yang membantu metabolisme
energi.

Dikutip dari beberapa pendapat para ahli diantaranya :

 1. Menurut Dr. Ir. Warid Ali Qosim, M.S

Selain buah, kulit buah manggis juga dimanfaatkan sebagai pewarna alami dan bahan baku
obat-obatan. Kulit buah mengandung senyawa Xanthone yang meliputi mangostin,
mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfa
mangostin, beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan gartanin.
Senyawa tersebut sangat bermanfaat untuk kesehatan. Senyawa Xanthone tersebut hanya
dihasilkan dari genus Garcinia. Di luar negeri kulit buah manggis sudah dibuat kapsul
yang digunakan untuk suplemen diet, antioksidan, dan antikanker.

Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak kulit manggis mempunyai aktivitas melawan sel
kanker meliputi breast, liver, dan leukemia. Selain itu, juga digunakan untuk antihistamin,
antiimpflamasi, menekan sistem saraf pusat, dan tekanan darah, serta antiperadangan. Kulit
buah juga mengandung antosianin seperti cyanidin-3-sophoroside, dan cyanidin-3-glucoside.

 2. Menurut Dr. Ir. Raffi Paramawati

XAMthone merupakan molekul besar yang terdiri dari berbagai komponen super antioksidan,
misalnya alpha-Mangostin; Garcinone A; beta-Mangostin; Garcinone B; 3-Isomangostin;
Garcinone C; Mangostanol; Garcinone D; Maclurin; Garcinone E, Catechins and
polyphenols, Vitamin C dan sebagainya.

Antioksidan diperlukan tubuh untuk untuk mencegah kerusakan akibat serangan radikal
bebas, melalui perlindungan terhadap protein, sel, jaringan dan organ-organ tubuh.
Antioksidan telah terbukti dapat mencegah penuaan dini (anti aging), mencegah penyakit
jantung, mencegah berbagai jenis kanker, mencegah kebutaan dan meningkatkan
kekebalan tubuh. Banyak antioksidan alami yang terdapat dalam makanan kita, antara lain
askorbat (vitamin C), tokoferol (vitamin E), karotenoid (vitamin A) dan poliphenol
(antioksidan dalam teh dan dedaunan). Namun kesemuanya itu kemampuannya jauh di bawah
XAMthone dari manggis. Sebagai contoh, antioksidan dalam jeruk mempunyai nilai 2400
ORAC per 100 oz, sedang XAMthone mempunyai nilai 20.000 ORAC.

 3. Sumber Lampung Post

Penelitian lain menunjukkan bahwa gamma-mangostin mempunyai efek anti radang lebih
baik daripada obat antiinflamasi lain yang dijual di pasaran. Xanthone jenis ini dapat
menghindarkan berbagai penyakit yang disebabkan peradangan, seperti artritis dan alzheimer
(merupakan salah satu penyakit disfungsi otak).

Xanthone juga bermanfaat mencegah pertumbuhan sel kanker dan tumor. Kemampuan
antioksidannya bahkan melebihi vitamin C dan E yang selama ini dikenal sebagai antioksidan
yang paling efektif. Kandungan alpha-mangostin dan gamma-maostin pada buah manggis
juga bersifat sebagai antibakteri. Alpha-magodtin juga diketahui mempunyai efektivitas yang
sama baiknya dengan antibiotika yang berada di pasaran seperti amphicillin dan minocycline.

Manggis merupakan komoditas buah yang berkhasiat untuk kesehatan dan kecantikan karena
memiliki antioksidan yang menangkap radikal bebas dan mencegah keruakan sel sehingga
proses degenerasi sel terhambat. Tidak cuma daging buah manggis yang kaya vitamin C-66
mg, tetapi juga kulit yang multi khasiat yaitu antikanker, antioksidan, mujarab mengatasi
jantung koroner, HIV, dan sebagainya.

Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi untuk menghambat pertumbuhan sel


kanker. Selain itu ekstrak itu juga bersifat apotosis penghancur sel kanker. Xanthone
mampu merawat beberapa jenis penyakit kanker seperti kanker hati, pencernaan, paru-paru
dan sebagainya. Xanthone dalam kulit manggis juga ampuh mengatasi penyakit tuberkulosis
(TBC), asma, eukimia, antiinflamasi, dan antidiare.

rakat (LPM) Unpad Bandung.

Kulit Buah Manggis Sebagai Antioksidan


ADA satu ungkapan yang sering dijumpai di masyarakat, “Biar hitam si buah manggis.”
Ungkapan tersebut digunakan untuk menilai sesuatu jangan dilihat dari bentuk luarnya saja,
tetapi lihatlah isinya. Begitu juga untuk menilai buah, jangan melihat kulit buah manggis
yang berwarna cokelat hitam, tetapi daging buahnya yang berwarna putih, bertekstur halus,
dan rasanya yang manis sekali bercampur asam sehingga menimbulkan rasa khas dan segar.

Buah bernama Latin Garcinia mangostana L. ini termasuk famili Guttiferae dan merupakan
spesies terbaik dari genus Garcinia. Manggis termasuk buah eksotik yang sangat digemari
oleh konsumen, baik di dalam maupun luar negeri, karena rasanya yang lezat, bentuk buah
yang indah, dan tekstur daging buah yang putih halus. Tidak jarang jika manggis mendapat
julukan Queen of tropical fruit (Ratunya Buah-buahan Tropik).

Pada umumnya masyarakat memanfaatkan tanaman manggis karena buahnya yang


menyegarkan dan mengandung gula sakarosa, dekstrosa, dan levulosa. Komposisi bagian
buah yang dimakan per 100 gram meliputi 79,2 gram air, 0,5 gram protein, 19,8 gram
karbohidrat, 0,3 gram serat, 11 mg kalsium, 17 mg fosfor, 0,9 mg besi, 14 IU vitamin A, 66
mg vitamin C, vitamin B (tiamin) 0,09 mg, vitamin B2 (riboflavin) 0,06 mg, dan vitamin B5
(niasin) 0,1 mg. Kebanyakan buah manggis dikonsumsi dalam keadaan segar, karena olahan
awetannya kurang digemari oleh masyarakat.

Selain buah, kulit buah manggis juga dimanfaatkan sebagai pewarna alami dan bahan baku
obat-obatan. Kulit buah mengandung senyawa Xanthone yang meliputi mangostin,
mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfa
mangostin, beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan gartanin.
Senyawa tersebut sangat bermanfaat untuk kesehatan. Senyawa Xanthone tersebut hanya
dihasilkan dari genus Garcinia. Di luar negeri kulit buah manggis sudah dibuat kapsul yang
digunakan untuk suplemen diet, antioksidan, dan antikanker.

Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak kulit manggis mempunyai aktivitas melawan sel
kanker meliputi breast, liver, dan leukemia. Selain itu, juga digunakan untuk antihistamin,
antiimpflamasi, menekan sistem saraf pusat, dan tekanan darah, serta antiperadangan. Kulit
buah juga mengandung antosianin seperti cyanidin-3-sophoroside, dan cyanidin-3-glucoside.

Senyawa tersebut berperan penting pada pewarnaan kulit manggis. Kulit buahnya
mengandung senyawa pektin, tanin, dan resin yang dimanfaatkan untuk menyamak kulit dan
sebagai zat pewarna hitam untuk makanan dan industri tekstil, sedangkan dan getah kuning
dimanfaatkan sebagai bahan baku cat dan insektisida.Efek biologi & farmakologi

Rebusan kulit buah manggis mempunyai efek antidiare. Buah manggis muda memiliki efek
speriniostatik dan spermisida. Ekstrak (n-heksana dan etanol) manggis memiliki tingkat
ketoksikan tertentu pada penggunaan metode uji Brine Schrimp Test (BST). Dari hasil
penelitian dilaporkan bahwa alfa mangostin (1,3,6-trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis (3metil-2-
butenil)-9H-xanten-9-on) hasil isolasi dari kulit buah manggis mempunyai aktivitas
antiinflamasi dan antioksidan.

Dari hasil studi farmakologi dan biokimia dapat diketahui bahwa alfa mangostin secara
kompetitif menghambat tidak hanya reseptor histamin H, mediator kontraksi otot lunak tetapi
juga epiramin yang membangun tempat reseptor H1 pada sel otot lunak secara utuh.

Mangostin merupakan tipe baru dari histamin. Toksisitas pemberian ekstrak daun muda
terhadap mencit bunting dengan dosis 500, 1000, dan 1500 mg/kg BB menunjukkan efek
pada fetus berupa penurunan berat badan, terjadinya perdarahan pada fetus, dan adanya
perubahan jaringan hati fetus seperti nekrosis pada sel hepar, tetapi tidak terjadi kelainan
perkembangan dan aborsi. Ekstrak daun manggis dengan berbagai dosis dapat mengurangi
jumlah sel spermatid, terjadi penambahan jumlah spermatozoa abnormal, dan lambatnya
gerak maju spermatozoa mencit.

Ekstrak kulit buah yang larut dalam petroleum eter ditemukan dua senyawa alkaloid. Kulit
kayu, kulit buah, dan lateks kering Garcinia mangostana mengandung sejumlah zat warna
kuning yang berasal dari dua metabolit yaitu alfa-mangostin dan mangostin yang berhasil
diisolasi. Mangostin merupakan komponen utama sedangkan mangostin merupakan
konstituen minor. Ditemukan metabolit baru yaitu 1,3,6,7-tetrahidroksi-2,8-di (3-metil-
2butenil) xanton yang diberi nama a-mangostanin dari kulit buah Garcinia mangostana.

Buah manggis digunakan untuk mengobati diare, radang amandel, keputihan, disentri, wasir,
luka/borok. Selain itu, digunakan sebagai peluruh dahak dan untuk sakit gigi. Kulit buah
manggis digunakan untuk mengobati sariawan, disentri, nyeri urat, sembelit. Kulit batang
digunakan untuk mengatasi nyeri perut. Akar untuk mengatasi haid yang tidak teratur. Dari
segi rasa, buah manggis cukup potensial untuk dibuat sari buah.

Menurut Dr. Berna Elya,

Peneliti Manggis Dari Departemen Farmasi Universitas Indonesia

Kulit Buah Manggis Mengandung Antioksidan Super

Selain nangka-nangkaan, komoditas buah yang berkhasiat untuk kesehatan dan kecantikan
adalah manggis yang popular sebagai queen of fruits. Dr. Berna Elya, periset jurusan Farmasi
Universitas Indonesia mengungkapkan bahwa manggis sebagai antioksidan. Menurut dr.
Paulus Wahyudi Halim, dokter sekaligus herbalis di Tangerang, Banten, antioksidan
‘menangkap’ radikal bebas dan mencegah kerusakan sel sehingga proses degenerasi sel
terhambat.

Disebut radikal bebas lantaran atom atau kelompok atom itu memang dalam keadaan bebas
alias tidak terikat dengan gugus lain. Radikal bebas mempunyai elektron yang tak
berpasangan. Jika diibaratkan radikal bebas mirip orang jahat, belum berpasangan, tangan tak
terikat sehingga usil mengambil gambar orang. Faktanya radikal bebas memang menangkap
molekul hydrogen, asam lemak, logam berat yang pada akhirnya memicu beragamnya
penyakit degeneratif.

Antioksidan itu bagai orang baik yang menangkap si jahat tadi setelah melepas molekul. Pada
kulit manggis, ‘orang baik hati’ itu bernama XANTHONE. Kadarnya mencapai 123.97 mg
per 100 ml. Turunan antioksidan itu antara lain 3-isomangostin, alphamangostin,
gammamangostin dan garcinone A.

Nama Garcinone A mudah ditebak, nama dari genus pohon asal Kalimantan itu, Garcinia
mangostana. Itu mengabadikan nama ahli botani dari Perancis Laurent Garcin.

Khasiat XANTHONE bukan sekedar antioksidan, tetapi juga antikanker seperti hasil riset
Moongkarndi. Peneliti Fakultas Farmasi Universitas Mahidol itu menguji XANTHONE
dalam riset praklinis dengan SKBR3 alias kultur sel kanker payudara manusia. Hasilnya?
Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi yang kuat untuk menghambat pertumbuhan sel
kanker. Selain itu ekstrak itu juga bersifat apoptosis atau mendukung penghancuran sel
kanker.

Chi Kuan Ho dari Veterans General Hospital dari Taipei mengungkapkan bahwa turunan
XANTHONE mujarab mengatasi sel HCCs hepatocellular carcinomas atau kanker hati.
Turunan XANTHONE itu adalah Garcinone E. Kami menyarankan bahwa Garcinone E
mungkin berpotensi untuk digunakan dalam perawatan beberapa tipe kanker yang
berhubungan dengan pencernaan dan paru-paru.

You might also like