You are on page 1of 36

Hak Untuk Hidup,

Hak Untuk Berkeluarga Dan


Melanjutkan Keturunan
Serta
Hak Mengembangkan Diri

Eva Achjani Zulfa,SH,MH


SENTRA HAM FHUI
2004
HAK
Suatu tuntutan yang dapat diajukan
seseorang kepada orang/pihak lain,
sejauh dalam melaksanakan hak
tersebut ia tidak menghalangi
ataupun merugikan orang/pihak lain
yang juga memiliki hak yang sama
(Pasal 29 DUHAM PBB)
Hak Untuk Hidup
‘setiap orang berhak atas kehidupan,
kebebasan dan keamanan pribadi’
(Pasal 3 DUHAM)
Setiap manusia memiliki melekat hak untuk
hidup. Hak ini harus dilindungi oleh hukum.
Tidak seorang pun insan manusia yang
secara gegabah boleh dirampas hak
kehidupannya
(Pasal 6 ayat (1) ICCPR)
Lanjutan…
Tiap-tiap anak mempunyai hak yang
melekat atas kehidupannya
(Pasal 6 CRC)
UUD 1945
Amandemen II
Pasal 28 A :
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak untuk
mempertahankan hidup dan kehidupannya.
 Pasal 28 B ayat (2) :
Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
 Pasal 28 H ayat (1):
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat
tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
 Pasal 28 I ayat (1):
Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran
dan hati nirani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak
untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
UU RI No.39 Th.1999 ttg HAM
Pasal 4:
  Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi,
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan di hadapan hukum,
dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut
adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun dan oleh siapapun.
Pasal 9:
1. (1)   Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan
meningkatkan taraf kehidupannya.
2. (2)   Setiap orang berhak hidup tenteram, aman, damai, bahagia,
sejahtera lahir dan bathin.
3. (3)   Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.

 Pasal 53 ayat (1):


Setiap anak sejak dalam kandungan, berhak untuk hidup,
mempertahankan hidup, dan meningkatkan taraf hidup.
Hukuman Mati
Pasal 5 DUHAM PBB
Tidak seorangpun boleh dianiaya atau
diperlakukan secara kejam, dengan
tak mengingat kemanusiaan atau cara
perlakuan atau hukuman yang
menghinakan.
Hukuman Mati….
Pasal 6 mengizinkan dijatuhkannya hukuman mati begi seorang
pelaku kejahatan meski dengan pembatasan tertentu.
Pembatasan dimaksud adalah:
 1)     Suatu penetapan akan hukuman mati tidak menghalangi
penundaan atau mencegah adanya abolisi terhadap hukuman
mati oleh negara.
 2)     Hukuman mati hanya dapat dijatuhkan terhadap kejahatan-
kejahatan yang paling serius;
 3)     Penjatuhan hukuman mati harus sesuai dengan hukum yang
berlaku pada saat perbuatan kejahatan dilakukan;
 4)     Penjatuhan itu harus tidak bertentangan dengan ketentuan
lain dalam kovenan atau konvensi tentang Pemusnahan Suku
Bangsa/genosida;
 5)     Hanya dapat dilaksanakan oleh pengadilan yang kompeten;
 6)     Tidak ditetapkan pada anak dibawah 18 tahun atau wanita
yang sedang hamil;
 7) Setiap orang yang telah dijatuhi hukuman mati berhak untuk
mendapat pengampunan atau peringanan hukuman atau dapat
diberi amnesti sekalipun tanpa pengupayaannya
Kursi listrik

Kursi listrik adalah kursi yang dialiri arus listrik


untuk mengeksekusi terpidana mati atau
tahanan yang dijatuhi hukuman mati.
Penggunaan kursi listrik untuk eksekusi
terpidana mati ini lazim digunakan di Amerika
Serikat, khususnya di negara bagian Alabama,
South Carolina, dan Virginia, serta menjadi satu-
satunya metode hukuman mati di negara bagian
Nebraska.
Guillotine
Eutanasia
Tidak satupun Instrumen Internasional yang
berkaiatan dengan Hak Asasi manusia
membahas masalah pelepasan hak untuk
hidup.
Dalam hukum pidana di Indonesia Pasal 344
memberikan ancaman hukuman penjara
selama-lamanya dua belas tahun bagi siapa
yang menghilangkan nya orang lain atas
kehendak orang itu sendiri.
Aborsi

Aborsi merupakan tindak pidana


kecuali jika dengan alasan
medis guna menyelamatkan
nyawa si ibu
(Pasal 15 Undang-undang
Kesehatan no. 23 tahun 1992)
DATA WHO
- Data WHO menyebutkan, 15-50% kematian ibu
disebabkan pengguguran kandungan yang tidak
aman . Di Asia 38.000 Wanita meninggal akibat
aborsi yang dilakukan secara tidak aman.
- Data WHO, Indonesia menempati peringkat ke-7
tertinggi jumlah kematian karena aborsi yang
tidak aman
ABORSI BAGI KORBAN
PERKOSAAN
Majelis Ulama Indonesia telah
mengeluarkan fatwa, membolehkan
praktik aborsi untuk korban
pemerkosaan (Sumber : Kartini, No : 2141
tahun 2005)
Dengan syarat :
Usia janin belum 40 hari dan hanya bagi
korban perkosaan saja.
ALASAN DIPERBOLEHKANNYA
ABORSI DIBEBERAPA NEGARA
(SUATU PERBANDINGAN)
ALASAN Indonesia Philipina Pakistan Malaysia Thailand India Singapura Turki
Menyelamatkan nyawa ibu
Alasan Kesehatan
Alasan Kesehatan Jiwa
Perkosaan atau incest
Dugaan Lahir cacat
Alasan Ekonomi & Sosial
Atas permintaan
Aborsi di Beberapa
Negara
 Diamerika Kasus Roe v. Wade (putusan
Supreme Court memperkenalkan
diperkenankannya aborsi sebagai hak dari
perempuan untuk memilih apakah akan
meneruskan kandungannya atau tidak)
 Jepang (the Eugenic Protection Law 1948
yang diamandemen dengan The Maternal
Body Protection Law 1996
 The Abortion Act 1974
ABORSI DARI SUDUT
HUKUM
KUHP UU 23/1992 RKUHP
tentang
Kesehatan

Pasal 346, Pasal Pasal 15 Pasal 577, 578


347 dan Pasal dan 579
348
ABORSI DARI SUDUT
HUKUM
KUHP UU Kesehatan RKUHP

Dilarang Boleh jika dengan Pasal 579 ayat (2)


alasan “dalam Tidak dipidana, Dokter
dengan keadaan darurat yang melakukan tindakan
alasan sebagai upaya medis tertentu dalam
menyelamatkan keadaan darurat untuk
apapun jiwa ibu dan atau menyelamatkan jiwa ibu
janin dalam hamil dan atau janinnya.
kandungannya”.
Rumusan Pasal yang berkaitan
dengan Pengguguran kandungan
hendaknya…
 Benar-benar menjadi jalan terakhir dalam
situasi darurat guna menyelamatkan jiwa ibu….
 Bila ada pilihan lain, maka aborsi hendaknya
dihindari…
 Pendidikan moral dan agama hendaknya
sebagai tameng untuk mencegah jangan sampai
aborsi dengan alasan perkosaan, ibu yang
masih dibawah umur, incest dsb.. Tidak perlu
ada
HAK BERKELUARGA
dan MELANJUTKAN
KETURUNAN
 
Perkawinan
“Maka bolehlah kamu menikahi
perempuan yang kamu pandang baik
untuk kamu, dua, tiga, atau empat;
jika kiranya kamu takut tidak dapat
berlaku adil di antara mereka itu,
hendaklah kamu kawini seorang saja.”
(Q.S Annisa ayat (3))
Pasal 16 DUHAM
 1.     Laki-laki dan perempuan dan perempuan
dewasa, tanpa dibatasi oleh ras, kebangsaan,
kewarganegaraan atau agama, berhak untuk
menikah dan membentuk keluarga. Mereka
mempunyai hak yang sama atas perkawinan, selama
dan pada saat berakhirnya perkawinan.
 2.     Perkawinan hanya dapat dilaksanakan
berdasarkan persetujuan yang bebas dan penuh
dari kedua calon mempelai.
 3.     Keluarga adalah kesatuan alamiah dan
mendasar dari masyarakat, dan berhak atas
perlindungan oleh masyarakat dan Negara.
ICCPR & ICESCR
 Pasal 23 ICCPR
 1.     Keluarga adalah kesatuan masyarakat yang alamiah serta mendasar,
dan berhak dilindungi oleh masyarakat dan Negara.
 2.     Hak laki-laki dan perempuan dalam usia perkawinan untuk menikah
dan membentuk keluarga harus diakui.
 3.     Tidak ada satupun perkawinan yang dapat dilakukan tanpa
persetujuan yang bebas dan penuh dari para pihak yang hendak menikah.
 4.     Negara pihak dalam Kovenan ini harus mengambil langkah-langkah
yang memadai untuk menjamin persamaan hak dan tanggungjawab
pasangan suami istri tentang perkawinan, selama perkawinan, dan pada
saat berakhirnya perkawinan. Dalam hal berakhirnya perkawinan harus
dibuat ketentuan yang diperlukan untuk melindungi anak-anak.

 Pasal 10 ICESCR
 perkawinan harus dilangsungkan berdasarkan persetujuan yang sukarela
dari calon mempelai
Undang-Undang No.1 tahun
1974
Pasal 2:
(1)  Perkawinan adalah sah, apabila
dilakukan menurut hukum masing-
masing agamanya dan
kepercayaannya itu.
(2)  Tiap-tiap perkawinan dicatat
menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Hak untuk Bercerai
Konvensi tentang Penghapusan Segala
Bentuk Diskriminasi bagi Perempuan
(CEDAW) menyatakan bahwa baik
perempuan dan laki-laki memiliki hak
dan kewajiban yang sama baik dalam
perkawinan maupun setelah
terjadinya perceraian.
Poligami

Pasal 3 Ayat (2) UU 14/70


Pengadilan dapat memberikan ijin
kepada seorang suami untuk
beristeri lebih dari seorang apabila
dikehendaki oleh fihak-fihak yang
bersangkutan.
Homoseksual dan
Lesbianisme
Pasal 16 DUHAM PBB sama sekali tidak
dapat diinterpretasikan secara
analogis mencakup hak menikah
dengan sesama jenis. Keluarga yang
dimaksud disini adalah keluarga
dalam konsep yang tradisional yaitu
antara seorang pria dan seorang
wanita guna meneruskan keturunan.
HAK MENGEMBANGKAN DIRI

 Hak atas Pengajaran (Pasal


26 DUHAM)
 Hak untuk turut serta
dalam hidup kebudayaan
Masyarakat (Pasal 27
DUHAM)
Pasal 26 DUHAM
 1.     Setiap orang berhak memperoleh pendidikan. Pendidikan
harus cuma-cuma, setidaknya pada tingkat dasar dan
fundamental. Pendidikan dasar harus diwajibkan. Pendidikan
teknik dan profesi harus terbuka bagi semua orang, dan
pendidikan tinggi harus secara terbuka bagi semua orang
berdasarkan kemampuan.
 2.     Pendidikan harus ditujukan ke arah mempertimbangkan
pribadi seutuhnya serta memperkuat penghormatan terhadap
hak-hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan yang
mendasar. Pendidikan harus meningkatkan saling pengertian,
toleransi dan persaudaraan di antara sesama bangsa, kelompok
rasa maupun agama, dan harus memajukan kegiatan-kegiatan
Persatuan Bangsa-Bangsa untuk memelihara perdamaian.
 3.     Orang tua mempunyai hak pertama untuk memilih jenis
pendidikan yang akan diberikan kepada anak-anak mereka,
Pasal 28 CRC
(a)  membuat pendidikan dasar diwajibkan dan dibuka bagi
semua anak;
 (b)  mendorong bentuk-bentuk pendidikan menengah yang
berbeda-beda, termasuk pendidikan umum dan pendidikan
kejuruan, membuat pendidikan tersebut tersedia dan dapat
dimasuki oleh setiap anak dan mengambil langkah-langkah
yang tepat seperti memperkenalkan pendidikan cuma-cuma
dan menawarkan bantuan keuangan jika dibutuhkan;
 (c)  membuat pendidikan yang lebih tinggi dapat dimasuki
oleh semua anak berdasarkan kemampuan dengan setiap
sarana yang tepat;
 (d)  membuat informasi pendidikan dan kejuruan dan
bimbingan tersedia dan dapat dimasuki oleh semua anak;
 (e)  mengambil langkah untuk mendorong kehadiran yang
tetap disekolah dan penurunan angka putus sekolah.
Pasal 27 DUHAM
 (1)     Setiap orang berhak untuk turut serta dgn
bebas dalam hidup kebudayaan masyarakat, untuk
mengecap kenikmatan kesenian dan untuk turut
serta dalam kemajuan ilmu pengetahuan serta
mendapat manfaatnya.
 (2) Setiap orang berhak untuk dilindungi
kepentingan-kepentingan moril dan materiil yang
didapatnya sebagai hasil dari sesuatu produksi
dalam lapangan ilmu pengetahuan, kesusastraan
atau kesenian yang diciptakannya sendiri
ISI
 -    Kebebasan untuk berkreasi;
 -    Hak untuk menikmati kebudayaan;
 -    Kebebasan untuk melakukan penelitian;
 -    Hak menikmati hasil-hasilpenelitian;
 -    Hak penulis.
Hak Atas Kebudayaan
 Dalam Arti Luas
Hak atas kebudayaan dapat disamakan dengan HAM itu
sendiri. Didalamnya terkandung kebebasan mengeluarkan
pendapat, kebebasan berekspresi, kebebasan berkumpul, hak
atas kebebasan pribadi, hak untuk mencari indentitas
pribadi, hak untuk menerima informasi, hak mendapat
pendidikan, dan hak untuk berbahasa
 Dalam Arti Sempit
Bagian dari aktifitas berkreasi. Pemahaman kini atas hak atas
kebudayaan ini lebih terkait dengan kesenian, ilmu
pengetahuan, sastra dan pendidikan serta terkait dengan
musik, film,media massa dan segala aktifitas yang menarik
Rekomendai UNESCO : hak yang lahir untuk
memenuhi kebutuhan jasmani dan rokhani
seseorang dalam hidupnya

You might also like