Professional Documents
Culture Documents
P
Judul : Pembuatan Koloid
Tujuan : Membuat koloid dengan cara kondensasi dan dispersi
langsung
Hari/Tanggal : Jumat / 16 Oktober 2009
Tempat : Laboratorium Kimia FKIP UNLAM Banjarmasin
u
istem koloid dapat dibuat dengan dua metode, yaitu dengan metode
mengelompokkan (agregasi) partikel larutan sejati dan atau menghaluskan bahan
kasar kemudian mendispersikan ke dalam medium pendispersi. Metode pertama
disebut kondensasi dan yang kedua disebut dispersi.
c
u
1. Gelas kimia 150 mL
2. Pembakaran spritus
3. Pipet tetes
4. patula
5. Lumpang dan mortar porselin
6. Kaki tiga dan kasa
1. Akuades
2. Larutan FeCl3 jenuh
3. Larutan HCl 2 M
4. Larutan Na22O3 0,05 M
5. Gula Pasir
6. erbuk belerang
P
u
A. Pembuatan koloid dengan kondensasi
1. Memanaskan 100 mL akuades dalam gelas kimia, setelah mendidih
menetesi dengan 10 tetes larutan FeCl3 jenuh sambil mengaduk.
Menghentikan apabila larutan mulai berubah menjadi cokelat, mengamati
sifatnya!
2. Mereaksikan 25 mL larutan HCl 2 M dengan 25 mL larutan Na22O3
0,05 M kemudian mengaduknya. Mengamati perubahan yang terjadi!
c
keruh
o Lama kelamaan berubah
menjadi keputihan seperti
susu
6 Mengamati sifatnya o Larutan terlihat homogen,
tidak terdapat endapan
walaupun sudah didiamkan
dalam waktu yang lama
2. Pembuatan Koloid dengan Dispersi Langsung
No Variabel yang diamati Hasil pengamatan
1 Menggerus campuran 1 sendok gula o Campuran halus dan
pasir dan 1 sendok belerang pada berwarna kuning pudar
lumpang porselen
2 Gerusan campuran 1 sendok gula o Larutan mulai berwarna
pasir dan 1 sendok belerang + 100 kuning pudar namun gerusan
mL akuades masih belum melarut
3 Mengaduk larutan o Gerusan mulai melarut tetapi
masih ada terdapat sedikit
gerusan yang belum melarut
4 erbuk belerang + 100 mL akuades o erbuk belerang tidak
melarut, dan serbuk belerang
mengapung di atas
permukaan akuades
5 Mengaduk campuran o Tetap tidak bisa melarut,
serbuk belerang masih
mengapung di atas
permukaan akuades.
c
u
Percobaan ini diawali dengan meneteskan 10 tetes FeCl3 jenuh ke dalam 100
mL akuades yang sudah mendidih, kemudian mengaduknya. Pada data pengamatan
terlihat bahwa pada saat penetesan 10 tetes FeCl3 jenuh larutan mulai berwarna agak
kecoklatan kemudian diaduk agar larutan benar-benar menyatu atau lebih tepatnya
agar FeCl3 terdispersi ke dalam akuades sehingga membentuk koloid. Pada
pengadukan tersebut ternyata larutan semakin berwarna cokelat. Hal ini
menunjukkan bahwa larutan sudah bercampur homogen. Kemudian didiamkan dan
dapat dilihat bahwa larutan tidak mengendap walaupun sudah didiamkan lama, hal
ini berarti larutan tersebut merupakan koloid. eperti yang kita tahu bahwa larutan
koloid biasanya stabil (tidak memisah). Persamaan reaksi yang terjadi adalah:
Perlakuan yang ketiga yaitu mencampurkan gerusan serbuk belerang dan gula
pasir dengan 100 mL akuades. Pada perlakuan ini terlihat gerusan melarut namun
tidak seluruhnya. Ketika diaduk gerusan yang belum melarut mulai melarut namun
tetap ada sedikit gerusan yang tidak melarut. Hal ini disebabkan karena gerusan
belum benar-benar halus, sehingga tidak bisa didispersikan seluruhnya ke dalam
akuades. Namun gerusan yang melarut tadi setelah diperhatikan baik-baik tidak
membentuk endapan. ama seperti di atas bahwa hal ini menunjukkan bahwa larutan
membentuk koloid.
c
Perlakuan yang terakhir yaitu melarutkan serbuk belerang yang tidak digerus
dengan 100 mL akuades. Pada percobaan terlihat serbuk belerang tidak melarut dan
serbuk belerang terdapat di atas permukaan akuades, dan ketika di aduk pun serbuk
tetap tidak bisa melarut. Hal ini disebabkan serbuk belerang terlalu besar untuk bisa
didispersikan ke dalam akuades sehingga tidak bisa membentuk koloid.
P
Kesimpulan dari percobaan ini adalah:
1. ol Fe(OH)3 dapat dibuat dengan cara kondensasi melalui reaksi hidrolisis
yaitu dengan mereaksikan FeCl3 dengan air.
2. ol belerang dapat dibuat dengan cara dispersi melalui cara
mekanik/penghalusan.
c
P
P
1. Apakah tujuan pengadukan setelah penambahan FeCl3? Jelaskan.
2. Apa perbedaan dari metode kondensasi dengan dispersi pada proses
pembuatan sistem koloid? Jelaskan.
3. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukan.
Jawab:
1. Pengadukan bertujuan agar FeCl3 melarut dengan sempurna atau terdispersi
ke dalam air sehingga membentuk koloid. Tanpa pengadukan larutan tidak
menjadi koloid karena zat terlarut tidak terdispersi ke dalam pelarut.
2. Perbedaanya adalah pada metode kondensasi menggunakan larutan sejati
yang digumpalkan menjadi partikel berukuran koloid
3. Kesimpulan percobaan:
a) ol Fe(OH)3 dapat dibuat dengan cara kondensasi melalui reaksi
hidrolisis yaitu dengan mereaksikan FeCl3 dengan air.
b) ol belerang dapat dibuat dengan cara dispersi melalui cara
mekanik/penghalusan.
A. Pembuatan koloid dengan kondensasi
Larutan
c
25 mL larutan HCl 2 M + 25 mL
larutan Na22O3 0,05 M
o Mengamati perubahan yang
terjadi
Campuran
Campuran
Larutan