You are on page 1of 6

RESENSI

Pengertian Resensi

Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Tujuan
resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya
itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
Menulis resensi merupakan proses menuangkan atau memaparkan nilai sebuah hasil karya atau
buku berdasarkan tataan tertentu. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan
pertimbangan baik-buruknya, cermat-cerobohnya, benar-salahnya, kuat-lemahnya, dan manfaat-
mubazirnya suatu topik buku (Saryono, 1997:54).

Pada dasarnya, keterampilan menulis resensi tidak datang secara otomatis, melainkan harus
melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Selain itu, menulis resensi merupakan suatu
proses perkembangan. Seperti halnya, dengan kegiatan menulis pada umumnya, menulis resensi
menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, latihan, dan keterampilan- keterampilan khusus, serta
pengajaran langsung menjadi seorang peresensi.

Dalam menulis resensi, peresensi perlu memperhatikan pola tulisan resensi. Ada tiga pola tulisan
resensi buku, yaitu meringkas, menjabarkan, dan mengulas. Meringkas (sinopsis) berarti
menyajikan semua persoalan buku secara padat dan jelas. Menjabarkan berarti mendeskripsikan
hal-hal menonjol dari sinopsis yang sudah dilakukan. Bila perlu bagian-bagian yang mendukung
uraian dikutip.

Mengulas berarti menyajikan ulasan sebagai berikut: (1) isi pernyataan atau materi buku sudah
dipadatkan dan dijabarkan kemudian diinterpretasikan, (2) organisasi atau kerangka buku, (3)
bahasa, (4) kesalahan cetak, (5) komparasi dengan buku-buku sejenis, baik karya pengarang
sendiri maupun pengarang lain, dan (6) menilai, mencakup kesan peresensi terhadap buku
terutama keunggulan dan kelemahan buku (Samad, 1997:5—6).

Hakikat Resensi
Dunia perbukuan di tanah air semakin marak pada tahun-tahun terakhir. Para penulis, baik yang
sudah profesional maupun pemula, berlomba-lomba untuk mengirimkan tulisannya ke penerbit.
Beberapa penerbit pun tidak segan-segan untuk mengumumkan secara terbuka akan
kebutuhannya terhadap naskah. Perkembangan aktivitas perbukuan pun dibarengi dengan
perkembangan media massa.
Media massa berani memberikan ruang untuk para pembaca yang ingin menuangkan gagasan,
pikiran, atau perasaan. Hal ini dibuktikan dengan adanya kolom surat pembaca, artikel, dan opini

4
untuk edisi harian. Sedangkan tiap minggu tersedia kolom cerpen, humor, dan resensi. Hal ini
tentunya merupakan pertanda budaya menulis di Indonesia mulai tumbuh dan berkembang.

Akan tetapi, perkembangan budaya menulis di tanah air belum sepenuhnya dibarengi dengan
budaya membaca. Sebagian besar masyarakat Indonesia belum mengetahui dan memahami
pentingnya membaca. Hal ini seolah menjadi dua sisi mata uang. Namun, dari sudut pandang lain
akan menjadi sebuah simbiosis mutualisme antara budaya menulis dengan budaya membaca.

Mengapa bisa dikatakan seperti itu? Dunia perbukuan yang ramai memberi peluang banyaknya
buku yang diterbitkan dengan tema serupa. Hal tersebut akan mengakibatkan masyarakat
pembaca kebingungan untuk membeli dan membaca buku-buku tersebut. Di sinilah letak
hubungan yang saling menguntungkan tersebut. Para penulis yang peduli dengan keadaan ini
berusaha untuk memecahkan masalah tersebut dengan menyusun resensi. Bentuk tulisan resensi
akan sangat membantu para pembaca yang kebingungan ingin memilih, membeli, atau sekedar
membaca buku-buku yang terbit tersebut.

Resensi merupakan salah satu bentuk tulisan jurnalistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan
dan memberi pertimbangan kepada pembaca mengenai sebuah buku yang baru diterbitkan.
Secara sederhana, resensi dapat dianggap sebagai bentuk tulisan yang merupakan perpaduan
antara ringkasan dan ikhtisar berisi penilaian, ringkasan isi buku, pembahasan, atau kritik
terhadap buku tersebut. Bentuk tulisan ini bergerak di subyektivitas peresensinya dengan bekal
pengetahuan yang dimilikinya tentang bidang itu. Resensi memiliki bagian-bagian penting di
dalamnya, diantaranya judul resensi, identitas buku, bagian pembuka resensi yang memaparkan
kepengarangan, tema, golongan buku, isi atau tubuh resensi yang memaparkan ikhtisar, ulasan
serta kutipan, dan kelemahan juga kelebihan buku, dan bagian penutup.

Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere yang artinya
melihat kembali, menimbang atau menilai. Arti yang sama untuk istilah tersebut dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah review, sedangkan dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah
recensie. Tiga istilah tersebut mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas sebuah buku.

Merujuk pada pengertian secara istilah tersebut, WJS. Poerwadarminta (dalam Romli, 2003:75)
mendefinisikan resensi secara bahasa sebagai pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah
buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi
buku, kritikan, dan memberi dorongan kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut
dibaca dan dimiliki atau dibeli. Perbincangan buku tersebut dimuat di surat kabar atau majalah.
Pendapat ini diperkuat oleh Samad (1997:1) yang menyatakan bahwa tindakan meresensi buku
dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku,
membahas, atau mengritik buku.

5
Pendapat yang berbeda diungkapkan oleh Saryono (1997:56) mengenai definisi resensi, yaitu
sebuah tulisan berupa esai dan bukan merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar mengenai
sebuah buku. Isinya adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya,
bermanfaat-tidaknya , benar-salahnya, argumentatif- tidaknya buku tersebut. Tulisan tersebut
didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa foto buku atau foto copi sampul
buku.

Dari beberapa pendapat di atas mengenai definisi resensi, dapat disimpulkan bahwa resensi
adalah suatu karangan atau tulisan yang mencakup judul resensi, identitas buku, pembukaan
dengan memaparkan kepengarangan, tema, golongan buku, isi atau tubuh resensi yang
memaparkan ikhtisar, ulasan serta kutipan, dan kelemahan juga kelebihan buku, dan penutup
kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca, dimiliki, atau dibeli.

Seorang penulis resensi (pertimbangan buku) bertolak dari tujuan untuk membantu para pembaca
dalam menentukan perlu tidaknya membaca sebuah buku tertentu atau perlu tidaknya menikmati
suatu hasil karya seni. Hasil karya seni misalnya: drama, film, sinetron, sebuah pementasan, dst.

Resensi harus disesuaikan dengan selera pembaca. Oleh karena itu resensi yang dimuat melalui
sebuah majalah mungkin tidak sama dengan yang disiarkan oleh majalah lain. Resensi juga harus
disesuaikan dengan tingkat pendidikan para pembacanya. Pembaca merupakan orang-orang yang
akan dihadapi secara langsung oleh penulis resensi.

Untuk memberi pertimbangan atau penilaian secara objektif atas sebuah hasil karya atau buku,
penulis resensi harus memperhatikan dua faktor:
1.Penulis resensi harus memahami sepenuhnya tujuan pengarang buku. Hal ini dapat dilihat dari
Kata Pengantar.

2.Penulis resensi harus menyadari sepenuhnya apa maksudnya membuat resensi.

Adapun struktur dari resensi adalah sebagai berikut:


1.Tema resensi
Tujuannya untuk menarik pembaca

2.Deskripsi isi buku


Dengan deskripsi, pembaca yang belum tahu, dapat memperoleh gambaran tentang isi buku
tersebut. Deskripsi buku tidak hanya terdisri dari isi buku, melainkan juga identitasnya. Antara
lain: penerbit, tahun terbit, tempat terbit, tebal buku, format (ukuran), dan harga.
Penulis resensi juga dapat memperkenalkan pengarang/penulis bukunya, missal: nama,
ketenarannya, dan buku atau karyanya.

6
3.Jenis buku
Penulis resensi juga harus mencantumkan jenis buku tersebut, baik secara eksplisit maupun
implisit.

4.Keunggulan dan kekurangan buku


Untuk menentukan keunggulan dan kekurangan buku, dapat dilihat berdasarkan:
a.Organisasi (kerangka)
b.Isi -> apakah sudah jelas/tuntas, ada uraian/contoh tidak, berikut pembahasannya.
c.Teknik -> perwajahan (lay-out), kebersihan, pencetakan kata-katanya, tanda baca, dst.

5.Nilai buku
Penulis resensi juga harus memberikan sugesti kepada pembaca, apakah buku tersebut layak
dibaca atau tidak. Tetapi penilaian yang diberikan harus objektif.

7
Cara Membuat Resensi Buku
1. 1. Pengertian dan Tujuan Resensi adalah tulisan timbangan suatu hasil karya atau
wawasan tentang baik dan kurang baiknya kualitas suatu tulisan yang terdapat dalam
suatu karya. Resensi dapat pula diartikan sebagai suatu tulisan yang memberikan
penilaian terhadap suatu karya baik fiksi maupun nonfiksi dengan cara
mengungkapkansegi keunggulan dan kelemahannya secara objektif.Tujuan penulisan
resensi adalah:
2. a. Menimbang agar suatu hasil karya memperoleh perhatian dari orang-orang yang belum
mengetahui atau membutuhkannya.
3. b. Memberikan penilaian dan penghargaan terhadap isi suatu hasil karya sehingga
penilaian itu diketahui khalayak.c. Melihat kesesuaian latar belakang
pendidikan/penguasaan ilmu pengarang dan kesesuaian karakteristik tokoh, penokohan,
atau setting dengan bahan yang disajikannya.d. Mengungkapkan kelemahan suatu tuisan
dan sistem penulisan atau alur suatu hasil karya.e. Memberikan pujian atau kritikan yang
konstruktif terhadap bobot ilmiah atau nilai sastra karya tulis seseorang.
4. Cara Membuat ResensiPada saat kita akan membuat resensi nalar kita harus siap bahwa
bahan-bahan yang akan diresensi betul-belul diketahui dan dikuasai. Dengan demikian
hasil resensi kita bukan hanya mengungkapkan segalasesuatu yang terdapat dalam karya
tersebut, melainkan mencakup pula uraian perbandingan dengan karya-karya lain yang
sejenis. Hal-hal yang harus mendapat perhatian dari seorang resentator untuk membuat
resensi:a. Resentator harus bersikap objektif terhadap sesuatu yang akan diresensi dan
meninggalkan sepenuhnya sikap subjektif.b. Resensator mempunyai wawasan yang cukup
luas terhadap bahan yang akan diresensi.c. Resensaor harus mencoba membandingkan
dengan sajian bentuk lain yang memiliki kesesuaian dengan bahan yang akan diresensi.d.
Resensator harus mencoba memberikan komentar dengan acuan yang jelas dan terarah
pada bagian yang diberi komentar agar tidak menimbulkan kesalahtafsiran antara
resensator dengan penulis.e. Resensator harus mengungkapkan data yang diresensi secara
jelas dan lengkap agar dapat dengan mudah dihibung-hubungkan di antarra keduanya oleh
pembaca.f. Resensaor harus menghindari interpretasi yang keliru terhadap bahan yang
resensi dengan jalanmengetahul tujuan dan arah penulis karya tersebut.Bentuk resensi
yang paling populer adalah resensi buku atau timbangan buku. Untuk meresensi buku
pertama-tama kita harus membaca buku itu sampai selesai dan memahaminya. Setelah
membaca buku tersebut kita akan dapat mengetahui bagaimana penulis buku
mengungkapkan gagasannya sesuai dengan tujuan yang digariskannya.Bagian yang harus
ada dalam karangan resensi adalah identitas buku, jenis buku, kutipan singkat/ikhtisar
buku, penilaian resensator terhadap kualitas buku, dan ajakan kepada khalayak untuk
mengetahui isi buku secara keseluruhan dengan jalan membaca atau memiliki buku
tersebut.a. Identitas bukuIdentitas buku meliputi: foto copy jilid luar buku atau foto buku

8
tersebut, judul buku, pengarang, penerbit,tahun terbit, kota terbit, ukuran buku, jumlah
halaman, dan harga buku.b. Jenis BukuPada bagian jenis buku, resensator
mengelompokkan jenis buku tersebut berdasarkan ciri-ciri yangterdapat di dalam buku
itu. Misalnya kita mengenal jenis fiksi, nonfiksi, ilmiah, nonilmiah (hiburan), buku
remaja, anak-anak, dewasa, keagamaan, psikologi, dan sebagainya.c. Kutipan Singkat
atau Ikhtisar BukuBagian yang mengungkapkan kutipan singkat atau ikhtisar buku
tersebut adalah bagian yang menjadi idesentral buku itu. Hal itu akan diketahui jika
resensator memahami seluruh isi buku itu danmenghubungkannya dengan isi buku yang
diresensi. Gambaran umum tentang isi buku pun dapat digunakanuntuk mengisi bagian
buku lain, tentama gambaran yang dapat “ditangkap” oleh resensator tetapi
bukanmenginterpretasi.d. Penilaian Kualitas BukuPenilaian terhadap kualitas suatu buku
tentu saja bertolak dari pengungkapan beberapa bagian yang dapatdiunggulkan dari isi
buku tersebut dan bagian yang melemahkan kualitas buku tersebut dengansikap/wawasan
yang sangat luas dan sikap objeklivitas tinggi. Pada bagian ini dapat pula dimasukkan
kritikterhadap isi buku.e. AjakanAjakan dalam resensi adalah ajakan kepada pembaca
yang belum memiliki atau membaca buku tersebut.Ajakan yang dimaksud bertolak dari
ungkapan kualitas suatu buku yang diharapkan dapat dibaca dandipahami bagi khalayak
yang belum mengetahuinya.f. JudulResensiJudul yang digunakan untuk karangan resensi
merupakan gambaran kesimpulan isi buku itu secarakeseluruhan atau ciri khas dari buku
yang resensi agar tampak lebih menonjolkan eksitensi isi bukutersebut. Cara lain dalam
memberikan judul resensi adalah menggambarkan suatu hal yang “kecil”
tetapimempunyai citra tersendiri dari buku itu dengan argumentasi yang kuat dari
resensator tentang hal yangkecil itu. Dapat dikatakan judul tulisan resensi adalah “nama”
atau “julukan” yang diberikan oleh seorangresensator terhadap buku yang diresensinya.

You might also like