Professional Documents
Culture Documents
Pasal 1
(1) Badan Usaha ini bernama Koperasi Pegawai Republik Indonesia Pusat Penelitian dan
Pengembangan Fisika Terapan LIPI dengan nama singkat/sebutan “ KPRI SWADAYA “ dalam
Anggaran Dasar ini disebut Koperasi.
(2) Koperasi berkedudukan di Kawasan Puspiptek
Desa : Setu
Kecamatan : Serpong
Kabupaten : Tangerang.
Propinsi : Banten
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
(1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota khususnya,
masyarakat pada umumnya serta untuk meningkatkan kesejahteraan kesejahteraan ekonomi dan
sosial.
(2) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kulitas kehidupan anggota dan
masyarakat.
(3) Mempkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasonal dengan koperasi sebagai soko gurunya.
(4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Pasal 5
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
tahun 1945.
Pasal 6
(1) Untuk mencapai maksud dan tujuan koperasi tersebut, maka koperasi menyelenggarakan
usaha :
a. Mewajibkan dan menggiatkan anggota untuk menyimpan pada koperasi secara teratur.
b. Memberikan pinjaman kepada para anggota untuk keperluan yang bermanfaat (belum
menyesuaikan dengan PP 9/95).
c. Pengadaan dan penyaluran barang-barang kebutuhan sembilan bahahn pokok (Sembako)
untuk kepentingan para anggota.
d. Menyelenggarakan usaha dibidang perdagangan umum dan supplier.
e. Mengadakan kerjasama dengan BUMN, BUMS dan Koperasi lainnya dalam rangka
pengembangan usaha koperasi.
f. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi koperasi.
BAB V : KEANGGOTAAN
Pasal 7
(1) a. Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.
b. Anggota koperasi harus dicatatdalam Buku Daftar Anggota.
(2) Yang dapat diterima menjadi anggota koperasi ini adalah Warga Negara Republik Indonesia
yang memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (Dewasa, tidak dalam
perwalian, sehat jasmani dan rohani).
b. Bertempat tinggal di : Kabupaten Tangerang
c. Mata Pencaharian (Pekerjaan) : Pegawai Pusat Penelitian dan Pengembangan Fisika Terapan
LIPI.
d. Telah membayar Simpanan Pokok sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini.
e. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Rapat Anggota
dan Peraturan-peraturan Perkoperasian yang berlaku.
(3) Keanggotaan koperasi mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam buku
Daftar Anggota.
(4) Seseorang yang akan masuk menjadi anggota koperasi harus :
a. Mengajukan surat permohonan secara tertulis kepada pengurus.
b. Dalam waktu yang telah ditentukan Pengurus harus memberi jawaban apakah permintaan itu
diterima atau ditolak.
(5) Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam
buku Daftar Anggota.
(6) Permintaan berhenti sebagai anggota harus diajukan secara tertulis kepada Pengurus.
(7) Seseorang anggota yang diberhentikan oleh pengurus dapat meminta pertimbangan pada
Rapat Anggota berikutnya yang terdekat.
(8) Keanggotaan koperasi melekat pada diri anggota sendiri dan tidak dapat dipindahtangankan.
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 11
(1) Disamping Anggota dimaksuddalam Pasal 7, koperasi dapat menerima Anggota Luar Biasa.
Pasal 12
(1) Rapat Anggota (RA) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
(2) Dalam Rapat Anggota, tiap anggota mempunyai 1 (satu) hak suara.
(3) Rapat Anggota diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setahun dan diselenggarakan
paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku lampau namun demikian pelaksanaannya dapat
diusahakan secepatnya.
(4) Rapat anggota dapat diadakan :
a. Atas permintaan tertulis sekurang-kurangnya dari 1/10 dari jumlah anggota.
b. Atas keputusan Pengurus.
(5) Tanggal dan tempat serta acara Rapat Anggota harus diberitahukan sekurang-kurangnya 7
(tujuh) hari terlebih dulu kepada anggota-anggotanya.
(6) Dengan tidak mengurangi kewajiban setiap anggota untuk hadir dalam Rapat Anggota,
mengingat dari besarnya jumlah anggota, keadaan dan sifat pekerjaan anggota, maka
pengaturannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).
Pasal 13
(1) Pada dasarnya Rapat Anggota syah jika dihadiri lebih dari separoh jumlah anggota koperasi.
(2) Jika Rapat Anggota tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), maka Rapat ditunda untuk paling lambat 7 (tujuh) hari dan bila pada
Rapat kedua tetap tidak tercapai syarat tersebut ayat (1) Pasal ini, maka Rapat Anggota dapat
berlangsung dan keputusannya syah serta mengikat anggota.
(3) Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. Dalam
hal tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari Angota
yang hadir.
(4) Anggota yang tidak hadir, tidak dapat mewakilkan suaranya kepada oranglain.
Pasal 14
(1) Selain Rapat Anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 Koperasi dapat melakukan
Rapat Anggota Luar Biasa apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang
wewenangnya ada pada Rapat Anggota.
(2) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diadakan apabila sangat diperlukan dan tidak bisa
menunggu diselenggarakannya Rapat Anggota Tahunan :
a. Atas permintaan paling sedikit 20% dari jumlah anggota, terutama apabila anggota menilai
bahwa Pengurus telah melakukan kegiatan bertentangan dengan kepentingan koperasi dan
menimbulkan kerugian terhadap koperasi.
b. Atas keputusan pengurus berdasarkan keadaan yang mendesak untuk segera diputuskan oleh
anggota untuk kepentingan pengembangan koperasi.
(3) Keputusan Rapat Anggota Luar Biasa diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Dalam hal tidak mencapai mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari
anggota yang hadir.
Pasal 15
(1) Untuk mengubah Anggaran Dasar Koperasi harus diadakan Rapat Khusus Perubahan
Anggaran Dasar yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota koperasi dan
keputusannya syah apabila disetujui oleh paling kurang 3/4dari jumlah anggota yang hadir.
(2) Untuk membubarkan koperasi harus diadakan Rapat Khusus Pembubaran Koperasi yang
dihadiri sekurang-kurangnya ¾ daripada jumlah anggota, keputusan rapat anggota mengenai
pembubaran koperasi syah apabula disetujui sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah suara yang
hadir.
Pasal 16
(1) Rapat Anggota berhak meminta keterangan dan pertanggung jawaban pengurus dan
pengawas mengenai segala sesuatu yang terjadi dalam pengelolaan koperasi.
(1) Setiap Rapat Anggota harus dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh pimpinan
rapat dan notulis rapat.
(2) Keputusan Rapat Anggota ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Koperasi dan dilaporkan
kepada pemerintah.
(3) Rapat Anggota sebagaimana dimaksud Pasal 12 ayat (3) disebut Rapat Anggota Tahunan.
Pasal 18
Pasal 19
(1) a. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
b. Pemilihan Pengurus diatur secara demokratis dan tata cara pemilihannya diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
(2) Pengurus merupakan pemegang Kuasa Rapat Anggota.
(3) Yang dapat dipilih menjadi Pengurus adalah anggota yang memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
a. Mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan kerja serta perilaku yang baik di dalam maupun di
luar koperasi.
b. Mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas tentang perkoperasian.
c. Sudah menjadi anggota koperasi minimal 3 (tiga) tahun dan memperlihatkan kedisiplinan dan
loyalitas yang tinggi dalam mengembangkan koperasi serta pernah mengikuti pendidikan
perkoperasian.
d. Tidak menjadi anggota organisasi yang dilarang larang oleh pemerintah (G 30 S PKI) dan tidak
pernah dihukum akibat perbuatan tercela.
e. Tidak pernah melakukan perbuatan yang tercela.
(4) Pengurus dipilih untuk masa jabatan : 3 (tiga) tahun.
(5) Anggota Pengurus yang masa jabatannya telah lampau dapat dipilih kembali.
(6) Bilamana seorang anggota Pengurus meninggal dunia atau berhenti sebelum masa
jabatannya habis, maka Rapat Pengurus dapat mengangkat penggantinya dari Pengurus lainnya
atau dari kalangan anggota dengan persyaratan sesuai Pasal 19 ayat 3 (tiga) diatas. Untuk
menduduki jabatan Pengurus sampai batas waktu jabatannya berakhir, akan tetapi
pengangkatan itu harus disampaaikan pada Rapat Anggota berikutnya untuk mendapat
pengesahan.
Pasal 20
(1) Pengurus terdiri atas sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang atau sebanyak-banyaknya 5 (lima)
orang.
(2) Terhadap pihak ketiga, maka yang berlaku sebagai anggota Pengurus hanyalah mereka yang
tercatat selaku itu dalam buku Daftar Pengurus.
(3) Nama-nama anggota Pengurus dicatat dalam buku Daftar Pengurus.
(4) Sebelum memulai memangku jabatannya Anggota Pengurus dapat mengangkat sumpah/janji
di hadapan Rapat Anggota yang pengaturan lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
(5) Pengurus setiap waktu dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota apabila :
a. Pengurus melakukan kecurangan dan merugikan koperasi.
b. Pengurus tidak mentaati Undang-Undang Perkoperasian serta peraturan/ketentuan
pelaksanaannya dan Anggaran Dasar koperasi dan keputusan Rapat Anggota.
c. Pengurus, baik dalam sikap dan tindakannya menimbulkan pertentangan dalam gerakan
koperasi.
d. Pengurus tidak loyal lagi kepada Koperasi dan Anggota.
Pasal 21
Pasal 22
(1) Tugas pokok masing-masing anggota Pengurus ditetapkan dalam peraturan khusus yang
disahkan dalam Rapat Pengurus.
(2) Anggota Pengurus tidak menerima gaji, akan tetapi dapat diberikan uang jasa menurut
keputusan Rapat Anggota.
Pasal 23
(1) Setelah tahun buku ditutup, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum diselenggarakan Rapat
Anggota Tahunan, Pengurus menyusun laporan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya :
a. Keadaan organisasi dan usaha Koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.
b. Perhitungan tahunan yang terdiri dari Neraca Akhir tahun buku dan perhitungan hasil usaha
dari tahun yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut.
(2) Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat ( I ) ditanda tangani oleh semua
anggota pengurus.
(3) Apabila salah satu anggota pengurus tidak menanda tangani laporan tahunan yang
bersangkutan harus menjelaskan alasan secara tertulis.
(4) Laporan pertanggung jawaban Pengurus harus disampaikan kepada anggota paling lambat 7
( tujuh ) hari sebelum Rapat Anggota dilaksanakan.
Pasal 24
(1) Pengurus harus berusaha agar anggota mengetahui akibat pencatatan dalam Daftar Anggota.
(2) Setiap anggota Pengurus harus berusaha agar pengawasan dan atau pemeriksa
sebagaimana tersebut dalam ayat (1) tersebut , tidak dihambat baik disengaja atau tidak
disengaja oleh anggota pengurus, pengelola.
(3) Pengurus wajib memberi laporan kepada Pemerintah tentang keadaan serta perkembangan
organisasi dan usaha koperasi sekurang-kurangnya 1 ( satu ) kali setahun.
Pasal 25
(1) Pengurus koperasi dapat mengangkat pengelola (Manajer dan karyawan) yang diberi
wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha dan kegiatannya.
(2) Rencana pengangkatan tersebut ayat (1) diajukan dalam Rapat Anggota untuk mendapat
persetujuan.
(3) Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pengelola tidak mengurangi tanggung jawab
Pengurus.
(4) Hubungan antara pengelola tersebut pada ayat (1) merupakan hubungan kerja atas dasar
perikatan.
(5) Hubungan kerja, wewenang dan tanggung jawab serta persyaratan pengangkatan pengelola
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan Surat Perjanjian Kontrak Kerja.
(6) Pengelola bertanggung jawab kepada Pengurus.
Pasal 26
(1) Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
(2) Pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.
(3) Yang dapat dipilih menjadi anggota Pengawas adalah anggota koperasi yang memenuhi
syarat sebagai berikut :
a. Mempunyai sifat kejujuran dan peilaku yang baik, di dalam maupun di luar koperasi.
b. Mempunyai wawasan, pengetahuan, keterampilan kerja di bidang perkoperasian, terutama di
bidang pengawasan.
c. Sudah menjadi Anggota koperasi minimal 3 (tiga) tahun dan memperlihatkan kedisiplinan dan
loyalitas yang tinggi dalam mengembangkan koperasi serta pernah mengikuti pendidikan
perkoperasian.
d. Tidak menjadi anggota organisasi yang dilarang oleh Pemerintah (G 30 S PKI) dan tidak
pernah dihukum akibat perbuatan tercela.
e. Tidak pernah melakukan perbuatan yaang tercela.
(4) Pengawas dipilih untuk masa jabatan : 3 (tiga) tahun.
Pasal 27
Pasal 28
Pengawas berwenang :
1. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi.
2. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
3. Memberikan koreksi, saran dan peringatan kepada Pengurus.
Pasal 29
(1) Pemilihan Pengawas diatur secara demokratis dan tata cara pemilihannya diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
(2) Sebelum memangku jabatannya Pengawas dapat mengucapkan sumpah/janji Pengawas di
hadapan Rapat Anggota.
(3) Janji/sumpah Pengawas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 30
(1) Pengawas yang telah habis masa jabatannya dapat dipilih kembali oleh Rapat Anggota.
(2) Pengawas sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang, terdiri dari :
a. Seorang ketua.
b. Dua orang anggota.
Pasal 31
(1) Pengawas tidak menerima gaji, akan tetapi dapat diberikan uang jasa sesuai dengan
keputusan Rapat Anggota.
(2) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Pengawas berwenang menggunakan fasilitas
sarana yang tersedia sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
(3) Dalam melaksanakan tugasnya Pengawas berwenang untuk meneliti segala catatan, berkas,
barang-barang, uang, serta bukti lainnya yang diperlukan yang ada pada koperasi.
(4) Dalam hal-hal tertentu Pengawas bisa meminta bantuan Kantor Akuntan Publik/Koperasi Jasa
Audit dengan persetujuan Pengurus.
(5) Biaya Jasa Audit ditanggung oleh koperasi dan dianggarkan dalam Rencana Anggaran
Pendapatan Belanja (RAPB) Koperasi.
(6) Terhadap pihak ke 3 (tiga) diharuskan merahasiakan hasil pemeriksaannya.
Pasal 32
(1) Pengurus dapat mengangkat manajer dan karyawan untuk melaksanakan usaha koperasi
setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Pengurus.
(2) Manajer dan karyawan diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus serta hubungan kerja
antara Pengurus dan Manajer/Karyawan dituangkan dalam kontrak kerja yang ditanda tangani
oleh Pengurus dan Manajer/Karyawan yang bersangkutan.
(3) Manajer bertanggung jawab kepada Pengurus koperasi.
Pasal 33
(1) Untuk kepentingan koperasi, Rapat Anggota dapat mengangkat Dewan Penasehat.
(2) Anggota Dewan Penasehat tidak menerima gaji, akan tetapi dapat diberikan uang jasa sesuai
dengan keputusan Rapat Anggota.
(3) Anggota Dewan Penasehat dapat menghadiri Rapat Anggota atau Rapat Pengurus dan
mempunyai hak bicara, tetapi tidak mempunyai hak suara.
(4) Dewan Penasehat dapat memberi saran atau pendapat kepada Pengurus untuk kemajuan
koperasi baik diminta maupun tidak diminta dan saran-sarannya tidak mutlak
diterima/dilaksanakan oleh Pengurus.
Pasal 34
(1) Tahun buku koperasi mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
(2) Koperasi wajib menyelenggarakan pembukuan tentang badan usahanya.
(3) Koperasi wajib pada setiap tutup tahun buku mengadakan laporan keuangan dan perhitungan
rugi laba.
(4) Laporan keuangan dimaksud dalam ayat (3) harus ditanda tangani oleh semua Pengurus.
(5) Koperasi dapat menentukan kebijakan sistim administrasi pembukuan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
(6) Perhitungan hasil usaha dilakukan setiap tutup tahun buku.
Pasal 35
(1) Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal luar/pinjaman.
(2) Modal sendiri dapat berasal dari :
a. Simpanan Pokok.
b. Simpanan Wajib.
c. Dana Cadangan.
d. Hibah.
e. Donasi.
(3) Modal luar/pinjaman dapat berasal dari :
a. Anggota.
b. Koperasi lain dan/atau anggotanya.
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya.
d. Penerbitan Obligasi dan Surat Hutang lainnya.
e. Sumber dana lainnya yang sah.
(4) Selain modal sebagai yang dimaksud dalam ayat (1), pasal ini dapat pula melakukan
pemupukan modal yang berasal dari Modal Penyertaan.
Pasal 36
(1) Setiap Anggota harus menyimpan atas namanya sendiri pada koperasi Simpanan Pokok
sejumlah Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah).
(2) Uang Simpanan Pokok harus dibayar sekaligus, akan tetapi Pengurus dapat mengijinkan
Anggota untuk membayar dalam waktu sebanyak-banyaknya : 1 (empat) kali Angsuran.
(3) Setiap anggota diwajibkan pula atas namanya menyimpan Simpanan Wajib dan Simpanan
lainnya yang jumlahnya ditetapkan dalam keputusan Rapat Anggota.
Pasal 37
(1) Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib tidak dapat diminta kembali selama masih menjadi
anggota.
(2) Simpanan-simpanan dalam bentuk atau jenis lainnya yang sifatnya penyertaan modal
sementara dapat diminta kembali/diambil kembali selama masih menjadi anggota yang prosedur
dan tata cara pengambilannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
(3) Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Simpanan lainnya serta hak-hak lainnya dapat
dikembalikan kepada anggota setelah dikurangi bagian tanggungan yang telah ditetapkan
apabila keanggotaannya berakhir menurut Pasal 10 dengan prosedur dan tata kerja
pengembaliannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 38
(1) Sisa Hasil Usaha koperasi merupakan pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku
yang bersangkutan, terdiri atas dua bagian.
(2) Sisa Hasil Usaha yang diperoleh, pembagiannya diatur sebagai berikut. :
2.1. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha dengan anggota :
a. 30 % Untuk dana Cadangan koperasi.
b. 50 % Untuk Anggota berjasa dan Penyimpan.
c. 5 % Untuk dana Pengurus.
d. 5 % Untuk dana kesejahteraan Pegawai/Karyawan koperasi.
e. 5 % Untuk dana Pendidikan.
f. 2,5 % Untuk dana Pembangunan Daerah Kerja.
g. 2,5 % Untuk dana sosial.
2.2. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha dengan bukan Anggota :
a. 60 % Untuk dana cadangan koperasi.
b. 10 % Untuk dana Pengurus.
c. 5 % Untuk dana kesejahteraan Pegawai/karyawan koperasi.
d. 10 % Untuk dana Pendidikan.
e. 5 % Untuk dana Pembangunan Daerah Kerja.
f. 10 % Untuk dana Sosial.
Pasal 39
(1) Uang cadangan disimpan adalah kekayaan koperasi yang disediakan untuk menutup
kerugian sehingga tidak boleh dibagikan diantara anggota.
(2) Rapat Anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi 75 % dari jumlah
cadangan untuk perlunasan usaha koperasi.
(3) Sekurang-kurangnya 25 % dari uang cadangan harus disimpan dengan bersifat giro pada
bank pemerintah.
Pasal 40
(1) Apabila koperasi dibubarkan dan pada penyelesaian ternyata bahwa kekayaan koperasi tidak
mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan kewajibannya, maka sekalian anggota
diwajibkan menanggung kerugian masing-masing terbatas pada Simpanan Pokok dan Simpanan
Wajib, masing-masing anggota menanggung kerugian tidak terbatas sama banyaknya.
(2) Kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir suatu tahun buku ditutup dengan uang
cadangan, bilamana kerugian tersebut bukan disebabkan/diakibatkan oleh kelalaian Pengurus.
(3) Bilamana kerugian tersebut pada ayat (2) tidak dapat dipenuhi, maka Rapat Anggota dapat
memutuskan untuk membebankan bagian kerugian dengan sisa hasil usaha tahun yang akan
datang dan bilamana kerugian tersebut diakibatkan/disebabkan oleh kelalaian Pengurus, maka
kerugian tersebut ditanggung oleh Pengurus.
Pasal 41
Pasal 42
(1) Pembubaran koperasi atas kehendak anggota harus diadakan Rapat Anggota khusus
mengenai pembubaran koperasi yang persyaratannya sebagaimana diatur dalam Pasal 16 ayat
(2).
(2) Pembubaran koperasi atas kehendak anggota didasarkan kepada :
a. Jangka waktu berdirinya koperasi telah berakhir.
b. Koperasi telah tidak ada kegiatan usahanya lagi serta tidak akan melanjutkan kegiatan
usahanya lagi.
(3) Keputusan pembubaran koperasi oleh Rapat Anggota diberitahukan secara tertulis oleh
kuasa Rapat Anggota kepada semua kreditor dan pemberitahuan/pejabat.
Pasal 43
Pasal 44
Pasal 45
Pasal 46
(1) Team Penyelesai wajib melaksanakan tugasnya dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam
Keputusan Pembubaran Koperasi.
(2) Team Penyelesai membuat berita acara mengenai pelaksanaan seluruh tugasnya. Biaya
Team Penyelesai yang ditunjuk oleh Rapat Anggota dibebankan kepada koperasi paling tinggi 5
% dari jumlah keseluruhan sisa hasil penyelesaian yang pembayarannya dapat dilakukan dari
pembayaran hutang lainnya.
(3) Berita acara sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) disampaikan kepada Pemerintah/Pejabat,
maka dengan demikian tugas dalam penyelesaian sudah selesai.
Pasal 47
Pembubaran Koperasi diumumkan oleh Pemerintah dalam Berita Negara Indonesia, dalam hal
tersebut status Badan Hukum Koperasi hapus sejak tanggal pengumuman tersebut.
Pasal 48
(1) Koperasi berada dibawah pembinaan Pemerintah yang dilakukan oleh Kuasa Menteri
Koperasi di tingkat Daerah Tingkat I Propinsi maupun di Daerah Tingkat II
Kabupaten/Kotamadya.
(2) Pemerintah memberikan bimbingan, kemudahan dan perlindungan kepada Koperasi.
(3) Pelaksanaan pembinaan oleh Pemerintah dimaksud tidak ikut campur urusan internal
koperasi, tetapi untuk menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendukung
pertumbuhan koperasi yang sehat, kuat, tangguh dan mandiri yang berakar pada masyarakat.
Pasal 49
Koperasi didirikan dalam jangka waktu yang tidak terbatas, sesuai dengan maksud dan tujuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.
Pasal 50
(1) Seluruh Anggota, Pengurus dan Pengawas wajib mentaati segala ketentuan-ketentuan dalam
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan lainnya yang berlaku.
(2) Apabila ketentuan-ketentuan tersebut dalam ayat (1) tidak ditepati, dilanggar atau diingkari,
maka anggota, Pengurus maupun Pengawas dapat dikenakan/diberikan sanksi oleh Rapat
Anggota berupa :
a. Peringatan.
b. Diberhentikan atas kemauan sendiri.
c. Diberhentikan dari jabatan Pengurus, apabila melanggar Pasal 20 ayat (6).
d. Diberhentikan dari keanggotaan apabila melanggar Pasal 10 poin (3) setelah terlebih dahulu
diperingati baik lisan maupun tertulis setelah 3 (tiga) kali berturut-turut. Diberhentikan dari jabatan
Pengawas apabila melanggar Pasal 27.
(3) Manajer dan Karyawan yang merugikan koperasi akan diselesaikan secara
musyawarah/kekeluargaan sesuai dengan surat perjanjian kontrak kerjanya dan apabila jalan
musyawarah/kekeluargaan tidak dapat ditempuh, maka akan diselesaikan menurut ketentuan
hukum, Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 51
Rapat Anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Khusus yang memuat
ketentuan-ketentuan pelaksanaan dalam Anggaran Dasar Koperasi serta hal-hal yang belum
dimuat dalam Anggaran Dasar ini.
BAB XX : PENUTUP
Pasal 52
Demikian Anggaran Dasar Koperasi Pegawai Republik Indonesia Pusat Penelitian dan
Pengembangan Fisika Terapan LIPI ini ditetapkan dan diatur oleh Rapat Anggota dan ditanda
tangani oleh Pengurus yang diberi kuasa oleh Rapat Anggota.
Diposkan oleh hans di 18.40
AKTA PENDIRIAN
KOPERASI
Nomor:
----------------------------------------------- Pasal 25
1. Pengurus dapat diberh'r.ntikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya
berakhir apabila terbukti:
a. melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan usaha dan
keuangan dan nama baik Koperasi
b. tidak mentaati ketentuan Undang-undang Perkoperasian beserta peraturan
dan ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
keputusan Rapat Anggota
c. sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan bagi
Koperasi khususnya dan Gerakan Koperasi pada umumnya;
d. melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama dibidang ekonomi dan
keuangan dan tindak pidana lain yang telah diputus oleh Pengadilan
2. Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum rnasa jabatan
berakhir, Rapat-Pengurus dengan dihadiri wakil Pengawas dapat-mengangkat
penggantinya dengan cara:
a. menunjuk salah seorang Pengurus untuk merangkap jabatan tersebut
b. mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengurus
tersebut
3. Pengangkatan pengganti Pengurus yang berhenti sebagaimana diatur dalam
ayat (2) harus dipertanggung jawabkan oleh Pengurus dan disahkan dalam
Rapat Anggota berikutnya.
-------------------------------------------------- BAB VII
----------------------------------------------- PENGAWAS
----------------------------------------------- Pasal 26
1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam--Rapat Anggota.
2. Yang dapat dipilih rnenjadi Pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat
sebagai berikut:
a. mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian pengawasan dan akuntansi,
jujur dan berdedikasi terhadap koperasi;
b. memiliki kemampuan ketrampilan kerja dan-wawasan di bidang Pengawasan;
----------------------------------------------- Pasal 33
Tugas dan kewajiban Manajer adalah:
1. Melaksanakan kebijaksanaan Pengurus dalarn pengelolaan usaha Koperasi;
2. mengendalikan dan mengkoordinir semua kegiatan usaha Koperasi yang
dilaksanaken oleh para karyawan;
3. melakukan pembagian tugas secara jslas dan tegas mengenai bidang dan
pelaksanaannya;
4. mentaati segala ketentuan yang telah diatur dalarn Anggaran Dasar,
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan Rapat Anggota, kontrak
kerja dan ketentuan lainnya yang berlaku pada Koperasi yang berkaitan dengan
pekerjaannya;
5. rnenanggung kerugian usaha Koperasi sebagai akibat dari kelalaian dan atau
tindakan yang disengaja atas pej.aksanaan tugas yang dilimpahkan.
----------------------------------------------- Pasal 34
Hak dan wewenang Manajer:
1. Menerima penghasilan sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati
dan ditanda tangani bersama oleh Pengurus dan Manager;
2. Mengembangkan usaha dan kernampuan diri untuk-melaksanakan tugas yang
dibebankan;
3. mernbela diri acas segala tuntutan yang ditujukan kepada dirinya;
4. bertindak untuk dan atas nama Pengurus dalarn--rangka menjalankan usaha
----------------------------------------------- Pasal 35
1. Menetapkan pedoman pelasanaan, pengelolaan usaha atau Standar
Operasional Prosedur yang disahkan oleh Rapat Anggota.
2. Ketentuan lebih kanjut mengenai susunan tugas, kewajiban hak dan
wewenang Manajer dan karyawan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga, ketentuan khusus dan kontrak kerja
----------------------------------------------- BAB IX
------------------------------------------- PENASEHAT
----------------------------------------------- Pasal 36
1. Apabila diperlukan, Pengurus dapat mengangkat Penasehat atas persetujuan
Rapat Anggota.
2. Penasehat rnernberi saran/anjuran kepada Pengurus untuk kemaiuan
Organisasi dan usaha: Koperasi, baik di;.dnca rnaupun yang tidak diminta.
3. Penasehat berhak rnenenma penghasilan/imbalan/jasa sesuai dengan
keputusan Rapat Anggota.
----------------------------------------------- BAB X
------------------------------------ PEMBUKUAN KOPERASI
----------------------------------------------- Pasal 37
1. Tahun Buku Koperasi adalah tar.ggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal
31 (tiga puluh-satu) Desember, dan pada akhir bulan Desember tiap-tiap tahun
pembukuan koperasi ditutup;
2. Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia dan standar akuntansi Koperasi
pada khususnya serta Standar Akuntansi Indonesia pada umumnya;
3. Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan koperasi
ditutup, maka Pengurus wajib menyusun dan menyarapaikan Laporan Tahunan
yang telah diaudit oleh Pengawas sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan ditanda tangani oleh semua anggota Pengurus untuk
disampaikan kepada Rapat Anggota yang disertai hasil audit Pengawas.
4. Apabila diperlukan, Laporan Tahunan Pengawas dapat diaudit oleh Akuntan
Publik atas permintaan Rapat Anggota, atau Koperasi tidak mengangkat
Pengawas tetap, maka Laporan Tahunan Pengurus harus diaudit oleh Akuntan
Publik sebelum diajukan ke Rapat Anggota dan hasil audit tersebut menjadi
perbandingan Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus
5. Ketentuan, pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan Laporan
Pertanggung Jawaban Pengurus dan pelaksanaan audit diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga dan peraturan tertulis.
----------------------------------------------- BAB XI
------------------------------------------ MODAL KOPERASI
----------------------------------------------- Pasal 38
1. Koperasi mempunyai modal perusahaan tak tetap, yang diperoleh dari uang
simpanan pokok, uang sirnpanan wajib, uang simpanan sukarela yang
merupakan deposito, uang pinjaman dan penerimaan lain yang sah.
2. Rapat Anggota menetapkan jumlah setinggi tingginya yang dapat disediakan
sebagai uang kas, dan kelebihannva dengan segera harus disimpan atas nama
Koperasi pada Koperasi Pusatnya, baik Bank Pemerintah ataupun pada
3. Uang kelebihan yang disimpan itu hanya dapat diminta kembali dengan
kwitansi yang ditandatangani oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota
pengurus atau lebih seorang pegawai yang ditunjuk oleh pengurus.
------------------------------------- SIMPANAN ANGGOTA
----------------------------------------------- Pasal 39
1. Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada Koperasi, simpanan
pokok sejumlah yang pada waktu keanggotaan diakhiri, menurut peraturan
yang ditetapkan oleh Rapat Anggota
3. Uang simpanan sukarela yang merupakan deposito dapat diminta kernbali
menurut Peraturan Khusus atau perjanjian, dan yang merupakan giro dapat
diminta kembali setiap waktu
4. Jika diperlukan, Koperasi dapat mengadakan simpanan Khusus yang diatur
dalam Peraturan Khusus/Anggaran Rumah Tangga
----------------------------------------------- Pasal 41
Apabila keanggotaan berakhir menurut pasai 12 huruf :
a. uang simpanan pokok dan uang sirnpanan wajib setelah dipotong dengan
bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada yang berhak dengan
segera dan selambat-lambatnya 1 (satu)-bulan kemudian.
b. atau c, uang simpanan pokok dan uang simpanan wajib setelah dipotong
dengan bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada bekas
anggota dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah rapat anggota tahunan yang akan
d. Uang simpanan pokok menjadi kekayaan Koperasi dan pengernbalian uang
simpanan wajib diserahkan kepada keputusan Rapat Anggota dengan
mempertimbangkan kesalahan anggota yang mengakibatkan pemecatannya.
-------------------------------------- SISA HASIL USAHA
----------------------------------------------- Pasal 42
1. Sisa hasil usaha yaitu pendapatan Perusahaan Koperasi yang diperoleh dalam
suatu tahun buku dipotong dengan penyusutan nilai barang dan segala biaya
yang dikeluarkan dalam tahun buku itu, terdiri atas 2 bagian
a. Yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk Anggota Koperasi
b. Yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan Anggota
Koperasi.
2. Sisa hasil usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk
anggota dibagi sebagai kerikut :
a. 40 % (empat puluh persen) untuk cadangan
b. 20 % (dua puluh persen) untuk anggota rnenurut perbandingan jasanya dalam
usaha-Koperasi untuk memperoleh sisa pendapatan perusahaan.
c. 20 % (dua puluh persen) untuk anggota menurut perbandingan simpanannya
dengan--ketentuan tidak melebihi suku bunga yang-berlaku pada Bank-bank
Pemerintah
d. 5 % (lima persen) untuk dana Pengurus
e. 5 % (lima persen) untuk dana kesejahteraan pegawai
f. 5 % (lima persen persen) untuk kesejahteraan Koperasi
g. 2,5 % (dua setengah persen) untuk dana Pembangunan Daerah Kerja
h. 2,5 % (dua setengah persen) untuk dana sosial.
3. Sisa hasil usaha yang diperoleh dari usaha yang diselergqarakan ui:uak pihak
bukan anggota (anggota luar biasa) dibagi sebagai berikut:
a. 75 % (tujuh puluh lima persen) untuk cadangan
b. 5 % (lima persen) untuk dana pengurus
c. 5 % (lima persen) untuk dana kesei ahteraan pegawai/karyawan
d. 10 %(sepuluh persen) untuk dana pendidikan Koperasi
e. 2,5 % (dua setengah persen) untuk dana
f. 2,5 % (dua setengah persen) untuk dana Pembangunan Daerah Kerja.
3. Penggunaan dana-dana Pendidikan Koperasi dan Pembangunan Daerah Kerja
dapat diatur oleh Departemen Koperasi setelah rnendengar Dewan Koperasi
Indonesia Pusat/Daerah
----------------------------------------------- Pasal 43
1. Uang cadangan adalah kekayaan Koperasi yang disediakan urituk menutup
kerugian sehingga tidak boleh dibagikan kepada anggota
2. Rapat Anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi 75
(tujuh puluh lima persen) dari jumlah seluruh cadangan untuk perluasan usaha
Koperasi.
3. Sekurang-kurangnya 25r (dua puluh lima persen) dari uang cadangan harus
disimpan dengan bersifat giro pada Bank yang ditun]uk oleh Pejabat
------------------------------------ TANGGUNGAN ANGGOTA
----------------------------------------------- Pasal 44
1. Bilamana Koperasi dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata hahwa
kekayaan Koperasi tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan
kewajiban, maka sekalian anggota dan rnereka yang telah berhenti sebagai
anggota dalam waktu satu tahun sebelura pembubaran Kcperasi diwajibkan
menangqung kerugian itu masing-masing terbatas sebanyak 2 (dua; kali
simpanan pokok
2. Bila menurut kenyataan ada anggota dan mereka yang berhenti sebagai
anggota dalarn waktu 1(satu) tahun yang sebelum pembubaran Koperasi, tidak
mampu memenuhi kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam ayat (1) pasal
ini, maka kekurangan itu dibebankan kepada anggota lain, hingga jumlah
kerugian yang menurut perhitungan harus dibayar oleh para anggota dan
mereka yang berhenti sebagai anggota dapat dipenuhi
3. Segala persoalan mengenai penentuan tindakan--atau kejadian mana yang
menyebabkan kerugian,-diselesaikan menurut ketentuan yang berlaku.--Segala
persoalan mengenai penentuan tindakan--atau kejadian mana yang
menyebabkan kerugian, diselesaikan rr.enurut hukum yang berlaku
----------------------------------------------- Pasal 45
1. Kerugian yang diderita oleh Koperasi pada akhir sesuatu *-=ihun buku,
ditutup dengan uang cadangan
2. Jika kerugian yanq diderita Koperasi pada akhir sesuatu tahun buku tidak
dapat ditutup dengan uang cadangan sebagaimana diraaksud dalarn ayat (1),
maka Rapat Anggota dapat mernutuskan untuk membebankan bagian kerugian--
tersebut diatas (jumlah kerugian dikurangi dengan uang cadangan yang
tersedia) kepada anggota dan kepada mereka yang telah berhenti sebagai
anygot.a dalarn tahun buku yang bersangkutan, masing-masing terbatas 2 (dua)
kali simpanan pokok
----------------------------------------------- Pasal 46
Anggota-anggota yang telah berhenti dari Koperasi tidak menanggung kerugian
dari usaha yang tidak turut diputuskan oleh rnereka sesudahnya keluar dari
Koperasi.
----------------------------------------------- BAB XIII
------------------------------------------- PEMBUBARAN
----------------------------------------------- Pasal 47
1. Pembubaran Koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan:
a. keputusan Rapat Anggota;
b. keputusan Pernerintah
2. Pembubaran oleh rapat Anggota didasarkan pada
a. jangan waktu berdirinya Koperasi telah
b. atas permintaan sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per ernpat) dari jumlah
anggota;
c. koperasi tidak lagi melakukan kegiatan usahanya
----------------------------------------------- Pasal 48
1. Dalarn hal Koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota mernbentuk Tim
Likvjidasi yang terdiri dari unsur anggota, Pengurus dan pihak lain yang
dianggap perlu (Pembina) dan diberi-kuasa untuk menyelesaikan pembubaran
dimaksud.
2. Likwidator mempunyai hak dan kewajiban:
a. melakukan perbuatan hukum untuk dan atas-nama Koperasi dalam
penyelesaian;
b. mengurnpulkan keterangan yang diperlukan;
c. memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tert.entu yang diperlukan,
baik sendiri-sendiri maupun hersama-sama;
d. mernperoleh, menggunakan dan rneiperiksa segala catatan dan arsip
Koperasi;
e. menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan kewajiban
Koperasi baik kepada anggota rnaupun pihak ketiga;
f. membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikan kepada Rapat
Anggota.
3. Pengurus Koperasi menyampaikan keputusan pembubaran Kcperasi cleh
Rapat Anggota terebut kepada Pejabat Koperasi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4. Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada peiribayaran
kewajiban lainnya
----------------------------------------------- Pasal 49
1. Seluruh ancjgota wajib menaggung kerugian yang-tirabul pada seat
pembubaran Koperasi;
2. Tanggungan anggcta terbatac pada simpanan pokok, simpanan wajib yang
sudah dibayarkan
3. Anggota yang telah keluar sebelurn Koperasi dibubarkan wajib menanggung
kerugian, apabila kerugian tersebut terjadi selama anggota yang bersangkutan
raasih menjadi anggota Koperasi dan apabila keluarnya sebagai anggota belum
melewati jangka waktu 6 (enam) bulan
-----------------------------------------------BAB XIV
----------------------------------------------- SANKSI
----------------------------------------------- Pasal 50
1. Apabila anggota, Pengurus melanggar ketentuan-Anqgaran litisar/Anggaran
Rumah Tangga dan peraturan lainnya yang beriaku di Koperasi dikenakan sanksi
oleh Rapat Anggota berupa:
a. peringatan lisan;
b. peringatan tertulis;
c. dipecat dan keanggotaan atau jabatannya;
d. diberhentikan bukan atas kemauan sendiri;
e. diajukan ke Pengadilan.
2. Ketentuan rnengenai sanksi diatur lebih Janjut dalam Anggaran Rumah
Tangga.
----------------------------------------------- BAB XV
---------------------- JANGKA WAKTU BERDIRINYA KOPERASI
----------------------------------------------- Pasal 51
Koperasi didirikan dalarn jangka waktu yang tidak terbatas
----------------------------------------------- BAB XVI
----------------------- ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA
-------------------------------- DAN PERATURAN KHUSUS
----------------------------------------------- Pasal 52
Rapat Anggota menetapkan Anggaran Dasar Rumah Tangga dan atau Peraturan
Khusus, yang memuat persturan pelaksanaan berdasarkan ketetentuan
Anggaran Dasar Koperasi dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
- Selanjutnya, para penghadap bertindak dalarn kedudukannya sebagaimana
tersebut diatas menerangkanbahwa :
I. - Menyimpang dari ketentuan dalarn pasal 17 ayat 2 Anggaran Dasar ini
mengenai tata cara--pengangkatan Pengurus, untuk pertama kalinya--telah
diangkat sebagai :
- Pengawas : Tuan
tersebut;------------------
- Ketua : Tuan
tersebut ;-----------------
- Bendahara : Tuan
tersebut ; ----------------
- Pengangkatan anggota Pengurus tersebut telah-diterima oleh masing-masing
yang bersangkutan dan harus disahkan dalam Rapat Anggota yang pertama kali
diadakan, setelah Akta Pendirian ini mendapat pengesahan Menteri Negara
Koperasi Dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia.
II. Tuan tersebut dan Tuan , Sarjana Hukum, pegawai Kantor Notaris,
bertempat tinggal di , baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri dengan ini
diberi kuasa dengan hak untuk memindahkan kekuasaan ini kepada orang lain
dikuasakan untuk memohon pengesahan atas Anggaran Dasar ini dari instansi
yang berwenang dan untuk membuat perubahan dan/atau tambahan dalain
bentuk yang bagairnanapun jugu -yang diperlukan ur.tuk memperoleh
pengesrMn tersebut dan untuk mengajukan dar menandatangani semua
permohonan dan dokumen --lainnya, untuk memilih tempat kedudukan dan
--untuk melaksanakan tindakan lain yang mungkin diperlukan.
Para penghadap saya, Notaris kenal.
---------------------------------- DEMIKIANLAH AKTA INI.
Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Jakarta, pada hari dan tanggal
tersebut dalam kepala akta ini, dengan dihadiri oleh bertempat tinggal di
Jakarta, yang saya, Notaris kenal, sebagai saksi.
Segera setelah akta ini saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan
saksi-saksi, maka akta — ini ditandatangani oleh para penghadap, saksi-saksi
dan saya, Notaris.
Dilangsungkan