You are on page 1of 59

KURIKULUM

SMA NEGERI 1
2010 / 2011

DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN BOJONEGORO
JAWA TIMUR
KURIKULUM
SMA NEGERI 1 BALEN

Alamat : Jl. Raya Sobontoro – Balen Telp. 333380

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO


DINAS PENDIDIKAN
2010

2
LEMBAR PENGESAHAN

KURIKULUM SMA NEGERI 1 BALEN


KABUPATEN BOJONEGORO

MENGESAHKAN

Mengetahui Bojonegoro, 8 Juli 2010


Ketua Komite Sekolah Kepala SMAN 1 Balen

Suprapto, S.Pd Drs. Parmin, M.Pd


Pembina Tingkat I
NIP. 19540309 197903 1 005

Mengetahui,
Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Propinsi Jawa Timur

Dr. Harun, M.Si, MM.


Pembina Utama Madya
NIP. 19550320 198503 1 008

3
TEAM PENYUSUN

KURIKULUM
SMA NEGERI 1 BALEN

LAMPIRAN : SK KEPALA SMA NEGERI 1 BALEN


Nomor : 800/544/412.40/SMAN 1 BALEN/2010 Tanggal 8 Juli 2010

Penganggung jawab : Drs. Parmin, M.Pd Kepala Sekolah


Ketua : Muh. Shobirin, S.Pd Waka. Kurikulum
Sekretaris : Nelly Anugrawati, S.Pd Guru
Bendahara : Abdul Aziz, S.Pd Guru / Komite sekolah
Anggota :
Suprapto, S.Pd Komite Sekolah
Dra. Siti Asiyah Waka. Kesiswaan
Dra. Setyorini Waka. Sarpras/Komsek
Drs. Syamsudin Waka. Humas/Komsek
Sri Rahayu Utami, S.Pd Guru
Ita Istatik, S.Pd Guru
Muhaimin, S.Pd Guru
Cahyaning W Siwi, S.Pd Guru
Edi Purwanto, S.Pd Guru
Ika Permata Sari, S.Pd Guru
Marina N. Fianti, S.Pd Guru
Imron Wahid, S.Pd Guru
Afif Farida, S.Pd.I Guru
Faried A.W., S.Pd Guru
Edy Suhartono, SE, M.M. Guru
Sabti Agustini, S.Hum Guru
Rina Sofianingtias, S.Pd Guru
Ainul Hafid, A.Md Guru
Akip Sugiharto, S.H. Guru
Evista Setyo Rini, S.Kom Guru
Ulfa Sofiyana, S.Pd Guru
Eka Isro'in Nikma, S.Pd Guru

Balen, 8 Juli 2010


Kepala SMA Negeri 1 Balen

Drs. PARMIN, M.Pd


Pembina Tk.I
NIP. 19540309 197903 1 005

4
KATA PENGANTAR

Pengembangan Kurikulum SMA Negeri 1 Balen mengacu pada standar nasional


pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional
Kurikulum SMA Negeri 1 Balen merupan kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh SMA Negeri 1 Balen yang terdiri dari tujuan pendidikan, struktur dan
muatan. Kalender pendidikan dan silabus.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke
dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pemebelajaran dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian.
Penyusunan kurikulum SMA Negeri 1 Balen dimaksudkan untuk memberikan
gambaran garis besar penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di Sekolah pada
umumnya dan khususnya sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Kurikulum SMA Negeri 1 Balen ini diberlakukan mulai tahun pelajaran
2010/2011, dan dimungkinkan ada revisi sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
sekolah.
Kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan bekerjasama sehingga penyusunan Kurikulum ini dapat
diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Balen, 8 Juli 2010


Kepala SMAN 1 Balen

Drs. Parmin, M.Pd


Pembina Tk.I
NIP. 19540309 197903 1 005

5
DAFTAR ISI

Hal
Lembar Judul 2
Lembar pengesahan 3
Team Penyusun kurukulum 4
Kata Pengantar 5
Daftar Isi 6
I. PENDAHULUAN 8
A. Rasional 8
B. Landasan 8
C. Tujuan Pendidikan Menengah Atas 9
II. VISI, MISI, TUJUAN SEKOLAH JANGKA MENENGAH
DAN PENDEK SMA NEGERI 1 BALEN 9
A. VISI 9
B. Misi 9
C. Tujuan Sekolah 10
1. Tujuan Jangka Menengah 4 tahun ( 2010 – 2014) 10
2. Tujuan jangka pendek 1 tahun ( 2010 – 2011) 10
III. STRUKTUR DAN MUATAN KTSP SMA NEGERI 1 BALEN 11
1. Kelompok mata pelajaran 11
2. Uraian setiap Mata Pelajaran 12
3. Struktur Kurikulum 34
A. Mata pelajaran 34
B. Analisa konteks penambahan jam pelajaran 37
C. Muatan lokal 38
D. Pengembangan diri 39
E. Pengaturan Beban Belajar 54
F. Ketuntasan belajar 55
G. Kenaikan kelas, Penjurusan , Standar
Kompetensi Lulusan , Kelulusan, dan Mutasi 43
H. Pendidikan kecakapan hidup 57

6
IV. KALENDER PENDIDIKAN 57

Lampiran : 1. Program Tahunan dan Program Semester


2. Silabus dan RPP

7
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 BALEN

I. PENDAHULUAN
A. Rasional
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan
dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan
dan potensi yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam


mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar
isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan
standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Balen apabila
kegiatan belajar mampu membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai
dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran
dengan menggunakan tes dan non tes. Proses pembelajaran akan efektif
apabila dilakukan melalui persiapan yang cukup dan terencana dengan baik
supaya dapat diterima untuk memenuhi :
1. Kebutuhan masyarakat setempat dan masyarakat global
2. Mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi perkembangan dunia
global
3. Sebagai proses untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

B. Landasan
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 38 ayat 2 dan Pasal 51 ayat 1
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 17 ayat 2, dan Pasal 49 ayat 1
3. Peraturan Mendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
4. Peraturan Mendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
5. Peraturan Mendiknas Nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan
permen diknas nomor 22 dan 23.

8
C. Tujuan Pendidikan Menengah Atas
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

II. VISI, MISI DAN TUJUAN SMA NEGERI 1 BALEN


A. Visi
SMA Negeri 1 Balen merumuskan visinya sebagai berikut :
__________________________________________________________
MEMBENTUK MANUSIA YANG BERAKHLAK MULIA, KONDUSIF DALAM
PEMBELAJARAN, LAYANAN PENDIDIKAN YANG PRIMA, UNGGUL DALAM
PRESTASI DAN DISIPLIN

Untuk memperjelas Maksud dan Tujuan Visi tersebut di atas maka


diperlukan batasan indikator sebagai berikut :

a. BERAKHLAK MULIA, antara lain meliputi :


1. Peningkatan aktifitas keagamaan.
2. Peningkatan kepedulian sosial.
3. Peningkatan budi pekerti dan akhlak mulia.

b. MERAIH PRESTASI, antara lain meliputi :


1. Berprestasi dalam peningkatan perolehan NUN
2. Berprestasi dalam penerimaan SPMB dan PMDK.
3. Berprestasi dalam lomba Kreatifitas, Seni, Olahraga dan IPTEK.

c. UNGGUL DALAM DISIPLIN, antara lain meliputi :


1. Disiplin dalam pelaksanaan Tata Tertib Sekolah.
2. Disiplin dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ).
3. Disiplin dalam Tata Tertib Administrasi Sekolah.

B. Misi
SMA Negeri 1 Balen merumuskan beberapa misinya yaitu antara lain :
1. Menumbuhkembangkan sikap dan prilaku sesuai dengan nilai-nilai
agama yang dilandasi Iman dan Taqwa.
2. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif sebagai sarana
meningkatkan mutu pembelajaran.
3. Meningkatkan layanan pendidikan kepada seluruh warga sekolah guna
mencapai prestasi maksimal.
4. Melaksanakan sistem pembelajaran dan bimbingan yang efektif, efisien
dan kreatif untuk mencapai keunggulan akademis dan non akademis.

9
C. TUJUAN SEKOLAH
1. TUJUAN JANGKA MENENGAH SMA NEGERI 1 BALEN (TAHUN 2010 –
2014)
Berdasarkan Visi dan Misi, maka SMA Negeri 1 Balen merumuskan tujuan
yang ingin dicapai dalam jangka waktu 4 tahun sampai dengan tahun 2014
yaitu antara lain :
a. Rata – rata NUN mencapai minimal 5,50.
b. Proporsi lulusan yang diterima di SPMB dan PMDK minimal 20 %.
c. Daya serap siswa ulangan umum rata – rata 70 %.
d. Menjadi Finalis Olimpiade Sains Nasional tingkat Kabupaten.
e. Memiliki tim Olah Raga minimal 2 cabang dan mampu menjadi Finalis
tingkat Kabupaten.
f. Memiliki kelompok KIR dan mampu menjadi Finalis tingkat Propinsi.
g. Memiliki tim kesenian yang mampu tampil pada tingkat Kabupaten.
h. Memiliki Gugus Depan Pramuka yang mampu tampil pada tingkat
Kabupaten.
i. Tersedianya ruang kelas sebagai sarana belajar yang representatif
j. Tersedianya laboratorium IPA (Fisika, Kimia, dan Biologi) dan Komputer.
k. Tingkat kedisiplinan meningkat dengan presentase ketidakhadiran baik
siswa maupun guru maksimal 1 %.
l. Lulusan terampil Komputer program Microsoft Office minimal 60 %.

2. TUJUAN JANGKA PENDEK SMAN 1 BALEN (TAHUN PELAJARAN 2010


-2011)
Dengan tujuan tersebut diatas yang ingin dicapai dalam jangka waktu 4
tahun, maka untuk merealisasikannya perlu adanya sasaran atau target
dalam jangka waktu 1 tahun, yaitu tahun ajaran 2010/2011 antara lain :
a. Daya serap siswa ulangan umum rata – rata 65 %.
b. Menjadi Finalis Olimpiade Sains Nasional tingkat Kabupaten.
c. Memiliki tim olah raga minimal 2 cabang dan mampu menjadi Finalis
tingkat Kabupaten.
d. Memiliki kelompok KIR dan mampu menjadi peserta tingkat Kabupaten.
e. Memiliki tim kesenian yang mampu tampil pada tingkat Kabupaten.
f. Memiliki Gugus Depan Pramuka yang mampu tampil pada tingkat
Kabupaten.
g. Tersedianya Ruang kelas yang lebih representative.
h. Tingkat kedisiplinan meningkat dengan presentase ketidakhadiran baik
siswa maupun guru maksimal 1 %.

10
III. STRUKTUR DAN MUATAN KTSP SMA NEGERI 1 BALEN
1. Kelompok Mata Pelajaran
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai
berikut :
(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
(4) Kelompok mata pelajaran estetika
(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan atau
kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 7.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan sebagai berikut :

Mata Pelajaran Cakupan


1. Agama dan akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,
atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan
agama.
2. Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
dan Kepribadian kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
hak dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti
korupsi, kolusi dan nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
dan Teknologi teknologi pada SMA Negeri 1 Balen dimaksudkan
untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu
pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif dan mandiri.

11
Mata Pelajaran Cakupan
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan
untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan
mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun
dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga
mampu menciptakan kebersamaan yang
harmonis.

5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan


dan Kesehatan kesehatan pada SMA Negeri 1 Balen
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik
serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja
sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap
dan perilaku hidup sehat yang bersifat Individual
ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan
seperti keterbatasan dari perilaku seksual bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah,
muntaber, dan penyakit lain yang potensial
untuk mewabah.

2. URAIAN SETIAP MATA PELAJARAN DI SMA NEGERI 1 BALEN.

1. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas


(SMA)

A. Pengertian

Pendidikan agama Islam dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan


membetuk peserta didik agar menajdi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
Peningkatan potensi spiritual mencakup pengamalan, pemahaman, dan
penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi
spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi
yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

12
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama
diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang
bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk
menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai,
disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Tuntutan visi ini
mendorong dikembangkannya standar kompetesi sesuai dengan jenjang
persekolahan yang secara nasional ditandai dengan ciri-ciri:

1. lebih menitik beratkan pencapaian kompetensi secata utuh selain


penguasaaan materi;
2. mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan
yang tersedia;
3. memberiklan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan untuk
mengembangkan strategi dan program pembelajaran seauai dengan
kebutuhan dan ketersedian sumber daya pendidikan.

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya


menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban
dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa
yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi
tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat
baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global.

Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai


dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian seluruh
kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan. Peran semua
unsur sekolah, orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam.

B. Tujuan

Pendidikan Agama Islam di SMA bertujuan untuk:


1. menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT;
2. mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur,
adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara
personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas
sekolah.

13
C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Al-Qur’an dan Hadits


2. Aqidah
3. Akhlak
4. Fiqih
5. Tarikh dan Kebudayaan Islam

Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan


keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia
dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri dan hubungan
manusia dengan alam sekitarnya.

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Atas


(SMA)

A. Pengertian
Pendidikan Agama Kristen ( PAK ) adalah pendidikan untuk peningkatan potensi
spritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan
agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan
penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan.
Pada dasarnya PAK dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik (euangelion =
injil), yang disajikan dalam dua aspek, aspek ALLAH TRITUNGGAL (ALLAH BAPA,
ANAK, DAN ROH KUDUS) dan KARYANYA, dan aspek NILAI-NILAI KRISTIANI.
Secara holistik, pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK
pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada dogma Allah Tritunggal
dan karya-Nya. Pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karya-Nya harus
tampak dalam nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian
peserta didik.
Tujuan dan Fungsi
1. Mata pelajaran PAK di SMA bertujuan:
a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-Nya
agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah
Tritunggal dalam hidupnya
b. Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada peserta
didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya

14
c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara
bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang
pluralistik.
2. Fungsi:
a. Memampukan peserta didik memahami kasih dan karya Allah dalam
kehidupan sehari-hari
b. Membantu peserta didik mentransformasikan nilai-nilai kristiani dalam
kehidupan sehari-hari
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya
Nilai-nilai kristiani.
Karena jenjang pendidikan SMA?SMK merupakan jenjang terakhir dalam
pendidikan dasar dan menengah serta persiapan memasuki perguruan tinggi,
maka sebagai klimaks dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK di
jenjang SD sampai SMA, peserta didik dibimbing untuk mampu memberitakan
kabar baik dan menjadi pembawa damai sejahtera dalam kehidupan pribadi,
dalam kehidupan keluarga, gereja, masyarakat dan bangsa.

3. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas


(SMA)

A. Pengertian

Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik
untuk memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai
dengan ajaran Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan
terhadap agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam
masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.

B. Tujuan
Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman.
Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil
Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan
Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan
untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan
dan kesetiaan, kelestarian lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang
dari pelbagai agama dan kepercayaan.

15
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembelajaran mencakup empat aspek yang telah dibahas di
Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Keempat aspek ini akan dibahas
semakin mendalam sesuai tingkat kemampuan pemahaman peserta didik pada
jenjang Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.
1. Pribadi Peserta Didik
Dalam Aspek pribadi peserta didik dibahas tentang pemahaman diri sebagai pria
dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan
kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya.
2. Yesus Kristus
Dalam aspek Yesus Kristus dibahas tentang bagaimana meneladani pribadi Yesus
Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah.
3. Gereja
Dalam aspek Gereja dibahas tentang makna Gereja, bagaimana mewujudkan
kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari.
4. Kemasyarakatan
Dalam aspek kemasyarakatan dibahas secara mendalam tentang hidup bersama
dalam masyarakat sesuai dengan firman/sabda Tuhan, ajaran Yesus dan ajaran
Gereja.

4. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas


(SMA)

A. Pengertian

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang


memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan
UUD 1945.

B. Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Berpikir
secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya

16
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-
aspek dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta
lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan
sebagai berikut.
1. Persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan
negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Keterbukaan dan jaminan keadilan
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga,
Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-
peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban
anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM
4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai
warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan
kedudukan warga negara
5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,
Hubungan dasar negara dengan konstitusi
6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem
politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem
pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi
7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi
terbuka
8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia
di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi
internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.
5. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA).

A. Pengertian.
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan
emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu

17
peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain,
mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang
menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan
kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan


peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan
benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap
hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

B. Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
 Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis
 Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara
 Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan
 Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial
 Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa
 Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya
dan intelektual manusia Indonesia.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen
kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
 Mendengarkan
 Berbicara
 Membaca
 Menulis.

6. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

A. Pengertian

Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis.
Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,

18
perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.
Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan
berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan
dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah
yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan
bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk
mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu
berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi
tertentu.

Tingkat literasi mencakup performative, functional, informational, dan


epistemic. Pada tingkat performative, orang mampu membaca, menulis,
mendengarkan, dan berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan. Pada
tingkat functional, orang mampu menggunakan bahasa untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari seperti membaca surat kabar, manual atau
petunjuk. Pada tingkat informational, orang mampu mengakses pengetahuan
dengan kemampuan berbahasa, sedangkan pada tingkat epistemic orang mampu
mengungkapkan pengetahuan ke dalam bahasa sasaran (Wells,1987).

Pembelajaran bahasa Inggris di SMA diharapkan dapat mencapai tingkat


informational karena mereka disiapkan untuk melanjutkan pendidikannya ke
perguruan tinggi. Tingkat literasi epistemic dianggap terlalu tinggi untuk dapat
dicapai oleh peserta didik SMA karena bahasa Inggris di Indonesia berfungsi
sebagai bahasa asing.

B. Tujuan

Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMA bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
 Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis
untuk mencapai tingkat literasi informational
 Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk
meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
 Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara
bahasa dengan budaya.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SMA meliputi:
 Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau
menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat
keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan
menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi informational;

19
 Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional
pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive,
recount, narrative, report, news item, analytical exposition, hortatory
exposition, spoof, explanation, discussion, review, public speaking.
Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa,
dan langkah-langkah retorika;
 Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata
bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural
(menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam
berbagai konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah
yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar
komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana
(menggunakan piranti pembentuk wacana).
7. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

A. Pengertian
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai
dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup
pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran
matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah
terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara
penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu
dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika,
menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya.
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan
pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan
mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk
menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran,
sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti
komputer, alat peraga, atau media lainnya. Selain itu, perlu ada pembahasan
mengenai bagaimana matematika banyak diterapkan dalam teknologi informasi
sebagai perluasan pengetahuan peserta didik.

B. Tujuan
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1.1 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien,
dan tepat, dalam pemecahan masalah

20
1.2 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
1.3 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh
1.4 Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
1.5 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

C. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SMA meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
1. Logika
2. Aljabar
3. Geometri
4. Trigonometri
5. Kalkulus
6. Statistika dan Peluang.

8. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)


A. Pengertian
Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan
teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Perkembangan pesat di
bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dipicu oleh temuan di
bidang fisika material melalui penemuan piranti mikroelektronika yang mampu
memuat banyak informasi dengan ukuran sangat kecil. Sebagai ilmu yang
mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada
manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam. Pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan serta pengurangan dampak bencana alam tidak akan
berjalan secara optimal tanpa pemahaman yang baik tentang fisika.

Pada tingkat SMA, fisika dipandang penting untuk diajarkan sebagai mata
pelajaran tersendiri dengan beberapa pertimbangan. Pertama, selain
memberikan bekal ilmu kepada peserta didik, mata pelajaran Fisika dimaksudkan
sebagai wahana untuk menumbuhkan kemampuan berpikir yang berguna untuk
memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, mata pelajaran
Fisika perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu membekali peserta

21
didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan
untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan
ilmu dan teknologi. Pembelajaran Fisika dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup.

B. Tujuan
Mata pelajaran Fisika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
1.1 Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan dan
keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
1.2 Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
bekerjasama dengan orang lain
1.3 Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah,
mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan
merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan
data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis
1.4 Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan
deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan
berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik secara kualitatif
maupun kuantitatif
1.5 Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan
mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

C. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Fisika di SMA menekankan pada fenomena alam dan
pengukurannya dengan perluasan pada konsep abstrak yang meliputi aspek-
aspek sebagai berikut.
1. Pengukuran berbagai besaran, karakteristik gerak, penerapan hukum
Newton, alat-alat optik, kalor, konsep dasar listrik dinamis, dan konsep dasar
gelombang elektromagnetik
2. Gerak dengan analisis vektor, hukum Newton tentang gerak dan gravitasi,
gerak getaran, energi, usaha, dan daya, impuls dan momentum, momentum
sudut dan rotasi benda tegar, fluida, termodinamika
3. Gejala gelombang, gelombang bunyi, gaya listrik, medan listrik, potensial dan
energi potensial, medan magnet, gaya magnetik, induksi elektromagnetik dan
arus bolak-balik, gelombang elektromagnetik, radiasi benda hitam, teori atom,
relativitas, radioaktivitas.

22
9. Mata Pelajaran Kimia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)
A. Pengertian.
Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia
mempunyai karakteristik sama dengan IPA. Karakteristik tersebut adalah
objek ilmu kimia, cara memperoleh, serta kegunaannya. Kimia merupakan
ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan
(induktif) namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari
jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam
yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika,
dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA mempelajari
segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat,
perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan
penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan,
yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep,
prinsip, hukum, dan teori) temuan ilmuwan dan kimia sebagai proses (kerja
ilmiah). Oleh sebab itu, pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar kimia
harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk.
Mata pelajaran Kimia perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu
membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah
kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang
lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi.
B. Tujuan
Mata pelajaran kimia di SMA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan
keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat
bekerjasama dengan orang lain
3. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui
percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian
hipotesis dengan merancang percobaan melalui pemasangan instrumen,
pengambilan, pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil
percobaan secara lisan dan tertulis
4. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan
juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari
pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan
masyarakat
5. Memahami konsep,prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan
penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan
teknologi

23
C. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Kimia di SMA menekankan pada fenomena alam dan
pengukurannya dengan perluasan pada konsep abstrak yang meliputi aspek-
aspek sebagai berikut.
1. Struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia, stoikiometri, larutan non-
elektrolit dan elektrolit, reaksi oksidasi-reduksi, senyawa organik dan
makromolekul
2. Termokimia, laju reaksi dan kesetimbangan, larutan asam basa,
stoikiometri larutan, kesetimbangan ion dalam larutan dan sistem koloid
3. Sifat koligatif larutan, redoks dan elektrokimia, karakteristik unsur,
kegunaan, dan bahayanya, senyawa organik dan reaksinya, benzena dan
turunannya, Makromolekul
10. Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)
A. Pengertian.
Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar
untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan proses ini meliputi
keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan
secara baik dan benar dengan selalu mempertimbangkan keamanan dan
keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan
data, serta mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan atau tertulis, menggali
dan memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan
atau memecahkan masalah sehari-hari.
Mata pelajaran Biologi dikembangkan melalui kemampuan berpikir analitis,
induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
peristiwa alam sekitar. Penyelesaian masalah yang bersifat kualitatif dan
kuantitatif dilakukan dengan menggunakan pemahaman dalam bidang
matematika, fisika, kimia dan pengetahuan pendukung lainnya.

B. Tujuan
Mata pelajaran Biologi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan
dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
bekerjasama dengan orang lain
3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji
hipotesis melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan
secara lisan dan tertulis
4. Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif
dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi

24
5. Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling
keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap percaya diri
6. Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya
teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia
7. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian
lingkungan.

C. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Biologi di SMA menekankan pada fenomena alam dan
penerapannya yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk
hidup, hubungan antarkomponen ekosistem, perubahan materi dan
energi, peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem
2. Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ
tumbuhan, hewan dan manusia serta penerapannya dalam konteks sains,
lingkungan, teknologi dan masyarakat
3. Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas,
evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi
dan masyarakat.

11. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

A. Pengertian
Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul
dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau berdasarkan
metode dan metodologi tertentu. Terkait dengan pendidikan di SMA,
pengetahuan masa lampau tersebut mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat
digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian
peserta didik.

Mata pelajaran Sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan
peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia
Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Materi sejarah:

1. Mengandung nilai-nilai kepahlawanan, keteladanan, kepeloporan,


patriotisme, nasionalisme, dan semangat pantang menyerah yang mendasari
proses pembentukan watak dan kepribadian peserta didik;
2. Memuat khasanah mengenai peradaban bangsa-bangsa, termasuk peradaban
bangsa Indonesia. Materi tersebut merupakan bahan pendidikan yang
mendasar bagi proses pembentukan dan penciptaan peradaban bangsa
Indonesia di masa depan;

25
3. Menanamkan kesadaran persatuan dan persaudaraan serta solidaritas untuk
menjadi perekat bangsa dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa;
4. Sarat dengan ajaran moral dan kearifan yang berguna dalam mengatasi krisis
multidimensi yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari;
5. Berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab
dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

B. Tujuan

Mata pelajaran Sejarah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan


sebagai berikut.

1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat


yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa
depan
2. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar
dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan
3. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap
peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa
lampau
4. Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya
bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga
masa kini dan masa yang akan datang
5. Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa
Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat
diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik nasional maupun
internasional.

C. Ruang Lingkup

Mata pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas meliputi aspek-aspek


sebagai berikut.
1. Prinsip dasar ilmu sejarah
2. Peradaban awal masyarakat dunia dan Indonesia
3. Perkembangan negara-negara tradisional di Indonesia
4. Indonesia pada masa penjajahan
5. Pergerakan kebangsaan
6. Proklamasi dan perkembangan negara kebangsaan Indonesia.

26
12. Mata Pelajaran Geografi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

A. Pengertian.

Geografi merupakan ilmu untuk menunjang kehidupan sepanjang hayat dan


mendorong peningkatan kehidupan. Lingkup bidang kajiannya memungkinkan
manusia memperoleh jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingnya yang
menekankan pada aspek spasial, dan ekologis dari eksistensi manusia. Bidang
kajian geografi meliputi bumi, aspek dan proses yang membentuknya, hubungan
kausal dan spasial manusia dengan lingkungan, serta interaksi manusia dengan
tempat. Sebagai suatu disiplin integratif, geografi memadukan dimensi alam fisik
dengan dimensi manusia dalam menelaah keberadaan dan kehidupan manusia di
tempat dan lingkungannya.

Mata pelajaran Geografi adalah ilmu yang mengembangkan pemahaman peserta


didik tentang variasi dan organisasi spasial masyarakat, tempat dan lingkungan
pada muka bumi. Peserta didik didorong untuk memahami aspek dan proses fisik
yang membentuk pola muka bumi, karakteristik dan persebaran spasial ekologis
di permukaan bumi. Selain itu peserta didik dimotivasi secara aktif dan kreatif
untuk menelaah bahwa kebudayaan dan pengalaman mempengaruhi persepsi
manusia tentang tempat dan wilayah.

Pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperoleh dalam mata pelajaran


Geografi diharapkan dapat membangun kemampuan peserta didik untuk
bersikap, bertindak cerdas, arif, dan bertanggungjawab dalam menghadapi
masalah sosial, ekonomi, dan ekologis. Pada tingkat pendidikan dasar mata
pelajaran Geografi diberikan sebagai bagian integral dari Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS), sedangkan pada tingkat pendidikan menengah diberikan sebagai
mata pelajaran tersendiri.

B. Tujuan

Mata pelajaran Geografi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan


sebagai berikut.
1. Memahami pola spasial, lingkungan dan kewilayahan serta proses yang
berkaitan
2. Menguasai keterampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi,
mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan geografi
3. Menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup dan memanfaatkan
sumber daya alam secara arif serta memiliki toleransi terhadap keragaman
budaya masyarakat.

27
C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Geografi meliputi aspek-aspek sebagai berikut.


1. Konsep dasar, pendekatan, dan prinsip dasar Geografi
2. Konsep dan karakteristik dasar serta dinamika unsur-unsur geosfer mencakup
litosfer, pedosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer dan antroposfer serta pola
persebaran spasialnya
3. Jenis, karakteristik, potensi, persebaran spasial Sumber Daya Alam (SDA) dan
pemanfaatannya
4. Karakteristik, unsur-unsur, kondisi (kualitas) dan variasi spasial lingkungan
hidup, pemanfaatan dan pelestariannya
5. Kajian wilayah negara-negara maju dan sedang berkembang
6. Konsep wilayah dan pewilayahan, kriteria dan pemetaannya serta fungsi dan
manfaatnya dalam analisis geografi
7. Pengetahuan dan keterampilan dasar tentang seluk beluk dan pemanfaatan
peta, Sistem Informasi Geografis (SIG) dan citra penginderaan jauh.

13. Mata Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

A. Pengertian

Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk


memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan
sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi,
dan/atau distribusi. Luasnya ilmu ekonomi dan terbatasnya waktu yang tersedia
membuat standar kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan
kepada fenomena empirik ekonomi yang ada disekitar peserta didik, sehingga
peserta didik dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi disekitar
lingkungannya dan mengambil manfaat untuk kehidupannya yang lebih baik.

Pembahasan manajemen difokuskan pada fungsi manajemen badan usaha dalam


kaitannya dengan perekonomian nasional. Pembahasan fungsi manajemen juga
mencakup pengembangan badan usaha termasuk koperasi.

Akuntansi difokuskan pada perilaku akuntansi jasa dan dagang. Peserta didik
dituntut memahami transaksi keuangan perusahaan jasa dan dagang serta
mencatatnya dalam suatu sistem akuntansi untuk disusun dalam laporan
keuangan. Pemahaman pencatatan ini berguna untuk memahami manajemen
keuangan perusahaan jasa dan dagang.

28
B. Tujuan
Mata pelajaran Ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan
masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi
dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara
2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang
diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi
3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki
pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi
yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara
4. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial
ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional
maupun internasional

D. Ruang lingkup
Mata pelajaran Ekonomi mencakup perilaku ekonomi dan kesejahteraan yang
berkaitan dengan masalah ekonomi yang terjadi di lingkungan kehidupan
terdekat hingga lingkungan terjauh, meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
A. Perekonomian
B. Ketergantungan
C. Spesialisasi dan pembagian kerja
D. Perkoperasian
E. Kewirausahaan
F. Akuntansi dan manajemen.

14. Mata Pelajaran Sosiologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

A. Pengertian:
Sosiologi secara teoritis memiliki posisi strategis dalam mempelajari masalah-
masalah soaial politik dan budaya yang berkembang dimasyarakat.

Pembelajaran sosiologi dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan


pemahaman kepada peserta didik terhadap konsep-kosep sosiologi, pendekatan,
metode dan eknik analisis dalam pengkajian berbagai fenomena dalam
kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan
Mata pelajaran sosiologi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.

29
a. Memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial,
struktur sosial, lembaga sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai
dengan terciptanya integrasi sosial
b. Memahami berbagai peran sosial dalam kehidupan bermasyarakat
c. Menumbuhkan sikap, kesadaran dan kepedulian sosial dalam kehidupan
bermasyarakat.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Sosiologi meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
A. Struktur sosial
B. Proses sosial
C. Perubahan sosial
D. Tipe-tipe lembaga sosial.

16. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

A. Pengertian.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan,
kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan
peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk
kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar
dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Peran ini tidak
dapat diberikan oleh mata pelajaran lain.
Pendidikan Seni Budaya memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan
multikultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan
mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti
bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya. Multidimensional
bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan,
pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan
secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural
mengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan
kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan mancanegara.
Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan
seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya
yang majemuk.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki peranan dalam pembentukan
pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan
perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas
kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik
matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas,
kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional.

30
Bidang seni rupa, musik, tari, dan teater memiliki kekhasan tersendiri sesuai
dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni budaya,
aktivitas berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam
pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua
ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik
berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam.
B. Tujuan
Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional,
maupun global.
C. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Seni rupa, mencakup keterampilan dalam menghasilkan karya seni rupa
murni dan terapan
2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,
memainkan alat musik, berkarya dan apresiasi karya musik
3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan eksplorasi gerak
tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, berkarya dan apresiasi
terhadap gerak tari
4. Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara
yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni
peran.
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang
seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas yang
tersedia. Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran lebih dari
satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni
yang akan diikutinya.

17. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah
Menengah Atas (SMA)

A. Pengertian.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan pendidikan untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-
sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara

31
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis
yang seimbang, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang
hayat.
B. Tujuan
Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
untuk meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi
gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti,
rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis
lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya
2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic
serta aktivitas lainnya
5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan
bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya
6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,
berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung

32
7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat,
merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat,
mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan
berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan
aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

18. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Sekolah


Menengah Atas (SMA)

A. Pengertian.

Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dimaksudkan untuk


mempersiapkan peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya
perkembangan dunia secara global yang ditandai dengan perubahan yang sangat
cepat. Untuk menghadapi perubahan tersebut diperlukan kemampuan dan
kemauan belajar sepanjang hayat dengan cepat dan cerdas. Hasil-hasil teknologi
informasi dan komunikasi banyak membantu manusia untuk dapat belajar secara
cepat. Dengan demikian selain sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari,
teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk merevitalisasi
proses belajar yang pada akhirnya dapat mengadaptasikan peserta didik dengan
lingkungan dan dunia kerja.
Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMA mencakup
penguasaan keterampilan komputer, prinsip kerja berbagai jenis peralatan
komunikasi dan cara memperoleh, mengolah dan mengkomunikasikan
informasi. Mata pelajaran ini merupakan kelanjutan dari pengenalan Teknologi
Informasi dan Komunikasi yang telah diperoleh pada jenjang SMP/MTs, sekaligus
sebagai bekal bagi peserta didik untuk beradaptasi dengan dunia kerja dan
perkembangan dunia termasuk pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

B. Tujuan
Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami teknologi informasi dan komunikasi
2. Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi
3. Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
4. Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

33
C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Teknologi informasi dan komunikasi meliputi


aspek-aspek sebagai berikut.
1. Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengumpulkan,
menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan informasi
2. Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu
perangkat ke perangkat lainnya.

3. Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Balen


A. Mata Pelajaran
Muatan mata pelajaran yang diberikan di SMA Negeri 1 Balen sesuai
dengan struktur kurikulum yang terdapat dalam Standar Isi.

1) Kurikulum SMA Kelas X


1) Kurikulum SMA Kelas X terdiri atas 17 mata pelajaran, muatan
lokal, dan pengembangan diri
2) Jam Pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan
pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit
4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah
34 s/d 38 minggu.

34
Struktur Kurikulum SMA Kelas X
NO. KOMPONEN ALOKASI WAKTU
A. Mata Pelajaran Sem 1 Sem 2
1 Pendidikan Agama 2 2
2 Pend. Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Bahasa Inggris 4 4
5 Matematika 4 4
6 Fisika 3 3
7 Biologi 3 3
8 Kimia 3 3
9 Sejarah 1 1
10 Geografi 1 1
11 Ekonomi 2 2
12 Sosiologi 2 2
13 Seni Budaya 2 2
14 Pend. Jasmani, Olahraga dan 2 2
Kesehatan
15 Teknologi Informatika dan 2 2
Komunikasi
16 Bimbingan / Penyuluhan Karir 1 1
17 Keterampilan Bahasa Asing    
  - Bahasa Arab 2 2
B Muatan Lokal    
  Agribisnis 2 2
C Pengembangan Diri 2*) 2*)
  JUMLAH 42 42
*) Ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran

2) Kurikulum SMA Kelas XI dan XII


1) Kurikulum SMA Kelas XI dan XII, Program IA, dan Program IS,
terdiri atas 13 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan
diri.
2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan
pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit
4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah
34 s/d 38 minggu

Struktur Kurikulum SMA Kelas XI dan XII Program Ilmu Alam

35
ALOKASI WAKTU
NO KOMPONEN Kelas XI Kelas XII
Sem 1 Sem 2 Sem 1 Sem 2
A Mata Pelajaran        
1 Pendidikan Agama 2 2 2 2
2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4 Bahasa Inggris 5 5 5 5
5 Matematika 5 5 5 5
6 Fisika 4 4 4 4
7 Biologi 4 4 4 4
8 Kimia 4 4 4 4
9 Sejarah 1 1 1 1
10 Seni Budaya 2 2 2 2
11 Pend. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2
12 Teknologi Informatika dan Komunikasi 2 2 2 2
13 Bimbingan / Penyuluhan Karir 1 1 1 1
14 Keterampilan Bahasa Asing        
  - Bahasa Arab 2 2 2 2
B Muatan Lokal        
  Kewirausahaan 2 2 2 2
C Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
  JUMLAH 42 42 42 42
*) Ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran
Struktur Kurikulum SMA Kelas XI dan XII Program Ilmu Sosial
ALOKASI WAKTU
NO KOMPONEN Kelas XI Kelas XII
Sem 1 Sem 2 Sem 1 Sem 2
A. Mata Pelajaran        
1 Pendidikan Agama 2 2 2 2
2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4 Bahasa Inggris 5 5 5 5
5 Matematika 4 4 4 4
6 Sejarah 3 3 3 3
7 Geografi 4 4 4 4
8 Ekonomi 4 4 4 4
9 Sosiologi 3 3 3 3
10 Seni Budaya 2 2 2 2
11 Pend. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2
12 Teknologi Informatika dan Komunikasi 2 2 2 2
13 Bimbingan / Penyuluhan Karir 1 1 1 1
14 Keterampilan Bahasa Asing        
  - Bahasa Arab 2 2 2 2
B Muatan Lokal        
  Kewirausahaan 2 2 2 2
C Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
  JUMLAH 42 42 42 42
*) Ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran

Dari struktur kurikulum yang ada SMA Negeri 1 Balen

36
Menambah jam pelajaran per tahun pelajaran dengan perincian
sebagai berikut :

No. Kelas Mata Pelajaran Jam Tambahan


1. X 1. Fisika 1
2. Kimia 1
3. Biologi 1
4. Bimbingan 1
Karir/Penyuluhan
3. XI dan XII – I A 1. Bahasa Inggris 1
2. Matematika 1
3. Bimbingan 1
karir/penyuluhan
4. XI dan XII – IS 1. Bahasa Inggris 1
2. Geografi 1
3. Bimbingan 1
karir/penyuluhan

B. Analisa konteks penambahan jam pelajaran


Kondisi Riil
- Peserta didik dalam memahami kompetensi dasar untuk mata
pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, bahasa Inggris, matematika dan
geografi masih sangat kesulitan sehingga perlu adanya tambahan 1
Jam pelajaran untuk tiap mata pelajaran tersebut.
- Untuk memberikan layanan Bimbingan dan Konseling yang lebih
maksimal dirasa perlu meningkatkan kuantitas tatap muka antara
Guru BP dengan peserta didik secara klasikal. Oleh karena itu layanan
konseling juga diberikan secara klasikal dan dialokasikan 1 jam
pelajaran.
- Pendidik SMA Negeri 1 Balen semua memenuhi syarat kualifikasi
untuk mengampu mata pelajaran masing-masing, dan bila jumlah jam
mengajar ditambah, guru yang bersangkutan masih sanggup dan
senang menerima tugas tersebut.
- Sarana dan prasarana di SMA Negeri 1 Balen masih sangat terbatas,
karena jumlah rombel 6 kelas, tetapi gedung ruangan belajar baru 2
ruang kelas dan 1 Laboratorium Kimia.

Peluang Dan Tantangan

- Komite sekolah sangat mendukung bila pada mata pelajaran uang


memiliki kompetensi dasar banyak dan bagi siswa juga banyak yang
mengalami kesulitan dalam memahami makaperlu adanay
penambahan jam pelajaran.
- Dinas pendidikan sangat mendukung penambahan jumlah jam
pelajaran pada mata pelajaran tertentu sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
- Bagi peserta didik sangat mengharapkan adanya tambahan jam
pelajaran pada mata pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, bahasa Inggris,

37
matematika dan geografi dengan alasan karena mata pelajaran
tersebut juga diujikan dalamUjian Nasional.

C. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan


kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian
dari mata pelajaran lain dan/atau terlalu banyak sehingga harus menjadi
mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan local ditentukan oleh
sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran seni budaya dan
keterampilan (Teknologi Informasi Komputer, terutama internet), tetapi
juga mata pelajaran lainnya, seperti Agribisnis.

Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus


mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk setiap
jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester,
atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.

Letak geografis SMA Negeri 1 Balen berada di pinggiran kota Bojonegoro


yang bertumpu pada kekuatan sector agraris. Muatan lokal yang menjadi
ciri khas daerah di sekolah kami adalah Agribisnis dan kewirausahaan.
Program muatan lokal disusun bekerja sama antara sekolah dengan
Warga masyarakat yang diwakili oleh Komite sekolah. Berikut ini adalah
program muatan lokal yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.

Tabel
Program Muatan Lokal
Agribisnis dan Kewirausahaan

38
Kelas Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

X, Agribisnis 1. Mengidentifikasikan 1.1 Mendeskripsikan sejarah, ciri-ciri,


tanaman pisang sebagai karakteristik dan manfaat
tanaman budidaya tumbuhan tumbuhan pisang
1.2 Mendeskripsikan habitat , teknik
penanaman pisang, dan
pemeliharaan tanaman pisang
1.3 Mendeskripsikan ciri-ciri masa
panen

2. Menerapkan teknik 2.1 Menentukan bibit pisang yang


pembudidayaan tanaman layak tanam
pisang 2.2 Menyiapkan lahan untuk media
tanam
2.3 Melakukan penanaman pisang
2.4 Melaksanakan teknik
pemeliharaan tanaman
2.5 Melaksanakan pemanenan
berdasarkan cirri-ciri masa dan
teknik panen
2.6 Melaksanakan pemeliharaan buah
pisang pasca panen
XI , Kewirausahaan 1. Mengaktualisasikan Sikap 1.1 Mengidentifikasi sikap dan perilaku
dan Perilaku Wirausaha wirausahawan.
1.2 Mengidentifikasikan sikap dan
perilaku kerja prestatif
1.3 Mengembangkan semangat
kewirausahaan
1.4 Membangun komitmen bagi dirinya
dan bagi orang lain

2. Menerapkan jiwa 2.1 Menunjukkan sikap pantang


kepemimipinan menyerah dan ulet.
2.2 Mengambil resiko usaha

XII, Kewirausahaan 3. Merencanakan usaha 3.1 Menganalisis peluang usaha


kecil/mikro 3.2 Menganalisis aspek-aspek
perencanaan usaha
3.3 Menyusun proposal usaha

D. Pengembangan Diri
Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter peserta
didik yang ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan
masyarakat di lingkungan sekitarnya, dan persoalan kebangsaan. Sekolah
memfasilitasi kegiatan pengembangan diri seperti berikut ini.

39
1. Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di
dalam kelas (intrakurikuler) dengan alokasi waktu 1 jam tatap muka,
yaitu
a. Bimbingan konseling, mencakup hal-hal yang berkenaan dengan
pribadi, kemasyarakatan, belajar, dan karier peserta didik.
Bimbingan konseling diasuh oleh guru yang ditugaskan.
b. Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di
luar kelas (ekstrakurikuler), diasuh oleh guru pembina. Berikut ini
jadwal pelaksanaan pembimbingan Pengembangan Diri yang
dilaksanakan di luar kelas:

NAMA PENGEMBANGAN DIRI PEMBINA


Seni Musik Akip Sugiharto, S.H
Futsal Nanang Cahya W. S.Pd
PMR Miftachul Huda
KIR Ulfa Sofiyana, S.Pd
Volly Edi Purwanto, S.Pd
English Conversation Club Sabti Agustini, S.Hum
Pramuka Nelly Anugrawati, S.Pd
Kajian Islam Afif Farida, S.Pd.I

E. Beban Belajar
Beban belajar yang diatur di SMA Negeri 1 Balen dengan menggunakan
Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta
didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban
belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku pada SMA Negeri 1 Balen. Beban belajar setiap mata
pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua
itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan
memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses


interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap
muka per jam pembelajaran di SMA Negeri 1 Balen berlangsung selama 45
menit.
Jumlah Jam Tatap Muka yang tercantum dalam struktur kurikulum sekolah
adalah sebagai berikut :

Kelas Satu tatap Jumlah jam Minggu Waktu Jumlah jam

40
Pembelajaran Efektif per pembelajaran per tahun
muka
perminggu tahun ajaran per tahun (@60 menit)
X s.d XII 45 42 34 1.428 jam pel 1071 Jam
(64.260 menit)

Pemanfaatan alokasi waktu kegiatan terstruktur dan tidak terstruktur


sebanyak maksimum 60% dari jumlah alokasi waktu tatap muka per mata
pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran.
Alokasi waktu dimaksud, digunakan untuk pelaksanaan remedial dan
pendalaman/pengayaan materi.

F. Ketuntasan Belajar
SMA Negeri 1 Balen menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran.

Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran sebagai berikut :


Kelas X
Kriteria Ketuntasan Minimal
Mata Pelajaran
PPK dan Praktik Sikap
Pendidikan Agama 76 B
Pend. Kewarganegaraan 75 B
Bahasa Indonesia 70 B
Bahasa Inggris 68 B
Matematika 70 B
Fisika 72 B
Biologi 68 B
Kimia 68 B
Sejarah 72 B
Geografi 70 B
Ekonomi 75 B
Sosiologi 75 B
Seni Budaya 75 B
Pend. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 72 B
Teknologi Informatika dan Komunikasi 74 B
Bimbingan / Penyuluhan Karir - B
Bahasa Arab 70 B
Muatan Lokal 75 B
Agribisnis
Pengembangan Diri - B

Kelas XI dan XII Program Ilmu Alam

41
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kelas XI Kelas XII
Mata Pelajaran
PPK dan PPK dan
Sikap Sikap
Praktik Praktik
1. Pendidikan Agama 76 B 76 B
2. Pend. Kewarganegaraan 75 B 75 B
3. Bahasa Indonesia 70 B 72 B
4. Bahasa Inggris 70 B 70 B
5. Matematika 70 B 70 B
6. Fisika 72 B 74 B
7. Biologi 71 B 74 B
8. Kimia 70 B 72 B
9. Sejarah 75 B 75 B
10. Seni Budaya 75 B 75 B
11. Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan 72 B 72 B
12. Teknologi Informasi dan
Komunikasi B B
13. Bahasa Arab 70 B 70 B
14. Muatan Lokal
- Kewirausahaan 75 B 75 B
Pengembangan Diri - B - B

Kelas XI dan XII Program Ilmu Sosial


Kriteria Ketuntasan Minimal
Kelas XI Kelas XII
Mata Pelajaran
PPK dan PPK dan
Sikap Sikap
Praktik Praktik
1. Pendidikan Agama 76 B 76 B
2. Pend. Kewarganegaraan 75 B 76 B
3. Bahasa Indonesia 70 B 72 B
4. Bahasa Inggris 70 B 70 B
5. Matematika 70 B 70 B
6. Sejarah 72 B 73 B
7. Geografi 71 B 72 B
8. Ekonomi 75 B 75 B
9. Sosiologi 76 B 76 B
10. Seni Budaya 75 B 75 B
11. Pendidikan Jasmani, 72 B 72 B
Olahraga, dan Kesehatan
12. Teknologi Informasi dan
Komunikasi
13. Bahasa Arab 70 B 70 B
Muatan Lokal
- Kewirausahaan 75 B 75 B
Pengembangan Diri - B - B

Dari data yang ada SMA Negeri 1 Balen meningkatkan kriteria ketuntasan
belajar secara bertahap dan terus menerus untuk mencapai criteria
ketuntasan ideal yaitu 100.
G. Kenaikan Kelas, Penjurusan, Kelulusan dan Mutasi Kenaikan

42
KENAIKAN KELAS
a. Ketentuan Umum
Kenaikan kelas dilaksanakan setiap akhir tahun ajaran.
Kriteria kenaikan kelas diatur sebagai berikut :
1. Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program
pembelajaran di kelas yang bersangkutan.
2. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang
bersangkutan tidak mencapai standar ketuntasan belajar minimal,
lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran.
3. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang
bersangkutan tidak mencapai kriteria standar ketuntasan belajar
minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran
ciri khas program studi. Mata pelajaran cirri khas untuk Jurusan IPA :
Fisika, Biologi, dan Kimia. Sedangkan untuk Jurusan IPS : Ekonomi,
Sosiologi, dan Geografi.
4. Peserta didik memperoleh nilai sikap minimal baik pada
penilaian akhir tahun pelajaran untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

b. Ketentuan Khusus
Dalam hal kenaikan kelas perlu memperhatikan :
1. Kenaikan kelas ditentukan dalam rapat guru yang dipimpin oleh
Kepala Sekolah dengan pengertian naik/tidaknya siswa sesuai dengan
keputusan sekolah dan berpedoman pada kriteria kenaikan kelas
kurikulum tingkat satuan pendidikan.
2. Kenaikan kelas mempertimbangkan nilai semester Ganjil dan Genap.
Artinya :
1. Tiap siswa memiliki nilai lengkap pada semester Ganjil dan Genap.
2. Yang dipakai menetapkan kenaikan kelas adalah nilai semester
Genap (seperti pedoman kenaikan kelas kurikulum SMA Negeri 1
Balen).
3. Kegiatan Ekstra kurikuler, nilai kepribadian dapat juga
menentukan apakah seseorang siswa dapat naik kelas atau tidak.

PENJURUSAN
1. Waktu Penjurusan
a. Penentuan penjurusan program studi Ilmu Alam dan Ilmu Sosial
dilakukan mulai akhir semester 2 kelas X.
b. Pelaksanaan penjurusan program studi di semester 1 kelas XI.
2. Kriteria penjurusan program studi meliputi :
Ketentuan Umum
a. Nilai Akademik

43
Peserta didik yang naik kelas XI dan akan mengambil program studi
tertentu yaitu : Ilmu Alam, Ilmu Sosial boleh memiliki nilai yang tidak
tuntas paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran pada mata pelajaran-
mata pelajaran yang bukan menjadi ciri khas program studi tersebut
(lihat Struktur Kurikulum).
b. Minat Peserta Didik
Untuk mengetahui minat peserta didik dapat dilakukan melalui
angket/kuesioner dan wawancara yang dilakukan oleh guru BK dan
wali kelas, atau cara lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi
minat dan bakat.
Ketentuan Khusus
1. Penjurusan di Kelas XI juga mempertimbangkan :
Pilihan / Minat Siswa
Kemampuan akademis siswa sesuai dengan Program yang
dipilih siswa.
1. Program Ilmu Alam meliputi mata pelajaran : Fisika, Biologi
dan Kimia.
2. Program Ilmu Sosial meliputi mata pelajaran : Ekonomi,
Sosiologi, Geografi.
2. Daya tampung sekolah dalam menyediakan Program dengan
memperhatikan : guru pengajar dan fasilitas yang tersedia.
3. Tes Psikologi
4. Apabila siswa telah memenuhi persyaratan pemilihan Program
sebagaimana yang diatur dalam ketentuan (2.a dan b) dan melebihi
daya tampung yang disediakan sekolah maka penentuan program
didasarkan peringkat nilai yang diperoleh masing-masing siswa pada
program yang menjadi pilihannya.

KELULUSAN
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah setelah :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal baik (6,0) pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan;
c. Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi;
d. Lulus Ujian Nasional.
Kriteria peserta didik yang dinyatakan lulus secara rinci sesuai dengan
ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah yang diatur lebih
lanjut dengan peraturan Menteri dan prosedur operasi standar (POS)
tentang Ujian Nasional yang berlaku.

44
Adapun STANDAR KOMPETENSI LULUSAN pada tahun 2010/2011
Mata Pelajaran Standar Kompetensi Lulusan
1. Pendidika 1. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang
n Agama Islam berkaitan dengan fungsi manusia sebagai
khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
2. Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai
Qadha dan Qadar melalui pemahaman
terhadap sifat dan Asmaul Husna
3. Berperilaku terpuji seperti Hasnuzzhan, taubat
dan raja dan meninggalkan perilaku tercela
seperti isyrof, tabzir dan fitnah
4. Memahami sumber hukum Islam dan hukum
taklifi serta menjelaskan hukum muamalah
dan hukum keluarga dalam Islam
5. Memahami sejarah Nabi Muhammad pada
periode Mekkah dan periode Madinah serta
perkembangan Islam di Indonesia dan di dunia
2. Pendidika 1. Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam
n Agama Kristen pergaulan antar pribadi dan kehidupan social
2. Merespon berbagai bentuk kehidupan
modern, perkembangan budaya dan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dengan Mengacu
pada ajaran Kristen.
3. Bertanggung jawab sebagai orang Kristen
dalam kehidupan gereja, masyarakat dan
bangsa
4. Menyampaikan berita damai dan menjadi
pembawa damai sejahtera
3. Pendidika 1. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman
n Agama Katolik tentang pribadinya sebagai pria dan wanita
serta sebagai Citra Allah yang memiliki akal
budi untuk berpikir kritis serta memiliki suara
hati dan kehendak yang bebas untuk
bertindak secara bertanggung jawab.
2. Peserta didik menguraikan pemahaman
tentang pribadi Yesus Kristus yang diwartakan
oleh Kitab Suci dan diajarkan oleh Gereja dan
bagaimana upaya nyata meneladani dalam
hidup sehari-hari.
3. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman
makna Gereja, fungsi dan sifat-sifatnya serta
hubungannya dengan dunia dan bagaimana
menghayati dalam hidup bergereja.
4. Peserta didik menguraikan fungsi Gereja yaitu
melanjutkan perutusan Yesus untuk

45
Mata Pelajaran Standar Kompetensi Lulusan
mewartakan Kerajaan Allah dan melibatkan
diri dalam perutusan ini untuk
memperjuangkan martabat dan hak asasi
manusia dengan menegakkan nilai-nilai
Kerajaan Allah, antara lain : Keadilan,
kejujuran dan keutuhan lingkungan hidup
4. Pendidika 1. Memahami hakekat bangsa dan Negara
n Kewarganegaraan Kesatuan Republik Indonesia
2. Menganalisis sikap positif terhadap penegakan
hukum, peradilan nasional, dan tindakan anti
korupsi
3. Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif
dalam pemajuan, penghormatan serta
penegakan HAM baik di Indonesia maupun di
luar negeri
4. Menganalisis peran dan hak warganegara dan
sistem pemerintahan NKRI
5. Menganalisis budaya politik demokrasi,
konstitusi, kedaulatan negara, keterbukaan
dan keadilan di Indonesia
6. Mengevaluasi hubungan internasional dan
sistem hukum internasional
7. Mengevaluasi sikap berpolitik dan
bermasyarakat madani sesuai dengan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
8. Menganalisis sistem hukum internasional,
timbulnya konflik internasional, dan
mahkamah internasional
5. Bahasa 1. Mendengarkan
Indonesia Memahami wacana lisan dalam kegiatan
penyampaian berita, laporan, saran, berberita,
pidato, wawancara, diskusi, seminar, dan
pembacaan karya sastra berbentuk puisi,
cerita rakyat, drama, cerpen, dan novel
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi dalam kegiatan berkenalan, diskusi,
bercerita, presentasi hasil penelitian, serta
mengomentari pembacaan puisi dan
pementasan drama.
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk
memahami wacana tulis teks nonsastra
berbentuk grafik, tabel, artikel, tajuk rencana,

46
Mata Pelajaran Standar Kompetensi Lulusan
teks pidato, serta teks sastra berbentuk puisi,
hikayat, novel, biografi, puisi kontemporer,
karya sastra berbagai angkatan dan sastra
melayu klasik.
4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis
untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi dalam benuk teks narasi, deskripsi,
eksposisi, argumentasi, teks pidato, proposal,
surat dinas, surat dagang, rangkuman,
ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya
ilmiah, dan berbagai karya sastra berbentuk
puisi, cerpen, drama, kritik dan esei.
6. Bahasa Inggris 1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan
interpersonal dan transaksional, secara formal
maupun informal, dalam bentuk recount,
narrative, procedure, descriptive, news item,
report, analytical
Exposition, spoof, explanation, discussion, dan
review, dalam konteks kehidupan sehari-hari.
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam
wacana interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk
recount, narrative, procedure, descriptive,
news item, report, analytical exposition,
hortatory exposition, spoof, explanation,
discussion, dan review dalam konteks
kehidupan sehari-hari.
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tertulis
interpersonal dan transaksional, secara formal
maupun informal, dalam bentuk recount,
narrative, procedure, descriptive, news item,
report, analytical exposition, hortatory
exposition, spoof, explanation, discussion, dan
review, dalam konteks kehidupan sehari-hari
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam
wacana interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk
recount, narrative, procedure, descriptive,
news item, report, analytical exposition,
hortatory exposition, spoof, explanation,

47
Mata Pelajaran Standar Kompetensi Lulusan
discussion, dan review dalam konteks
kehidupan sehari-hari.
6. Matemati Program IPA
ka 1. Memahami pernyataan dalam matematika
dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran
pernyataan majemuk dan pernyataan
berkuantor, serta menggunakan prinsip logika
matematika dalam pemecahan masalah
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan aturan pangkat, akar dan logaritma,
fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat,
fungsi eksponen dan grafiknya, fungsi
komposisi dan fungsi invers, persamaan dan
pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran
dan persamaan garis singgungnya, suku
banyak, algoritma pembagian dan teorema
sisa, program linear, matriks dan determinan,
vektor, transformasi geometri dan
komposisinya, barisan dan deret, serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
3. Menentukan kedudukan, jarak dan besar
sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang
di ruang dimensi tiga serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
4. Memahami konsep perbandingan, fungsi,
persamaan dan identitas trigonometri, rumus
sinus dan kosinus jumlah dan selisih dua sudut
rumus jumlah dan selisih sinus dan kosinus,
serta menggunakannya dalam pemecahan
masalah
5. Memahami limit fungsi aljabar dan fungsi
trigonometri di suatu titik dan sifat-sifatnya,
turunan fungsi, nilai ekstrem, integral tak
tentu dan integral tentu fungsi aljabar dan
trigonometri, serta menerapkannya dalam
pemecahan masalah
6. Memahami dan mengaplikasikan penyajian
data dalam bentuk tabel, diagram, gambar,
grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan
ukuran penyebaran, permutasi dan kombinasi,
ruang sampel dan peluang kejadian dan
menerapkannya dalam pemecahan masalah
7. Memiliki sikap menghargai matematika dan
kegunaannya dalam kehidupan
8. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis,

48
Mata Pelajaran Standar Kompetensi Lulusan
sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai
kemampuan bekerjasama
Program IPS
1. Memahami pernyataan dalam matematika
dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran
pernyataan majemuk dan pernyataan
berkuantor, serta menggunakan prinsip logika
matematika dalam pemecahan masalah yang
berkaitan dengan pernyataan majemuk dan
pernyataan berkuantor.
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan aturan pangkat, akar dan logaritma,
fungsi aljabar sederhana,
Fungsi kuadrat dan grafiknya, persamaan dan
pertidaksamaan kuadrat, komposisi dan invers
fungsi, program linear, matriks dan
determinan, vektor, transformasi geometri
dan komposisinya, barisan dan deret, serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
3. Menentukan kedudukan, jarak dan besar
sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang
di ruang dimensi tiga serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah
4. Memahami konsep perbandingan, fungsi,
persamaan dan identitas trigonometri serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
5. Memahami limit fungsi aljabar dan fungsi
trigonometri di suatu titik dan sifat-sifatnya,
turunan fungsi, nilai ekstrem, integral tak
tentu dan integral tentu fungsi aljabar dan
trigonometri, serta menerapkannya dalam
pemecahan masalah
6. Mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk
tabel, diagram, gambar, grafik, dan ogive,
ukuran pemusatan, letak dan ukuran
penyebaran, permutasi dan kombinasi, ruang
sampel dan peluang kejadian, dalam
pemecahan masalah
7. Memiliki sikap menghargai matematika dan
kegunaannya dalam kehidupan
8. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, kreatif, serta mempunyai
kemampuan bekerjasama

49
Mata Pelajaran Standar Kompetensi Lulusan
7. Fisika 1. Melakukan percobaan, antara lain
merumuskan masalah, mengajukan dan
menguji hipotesis, menentukan variabel,
merancang dan merakit instrumen,
mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan
data, menarik kesimpulan, serta
mengkomunikasikan hasil percobaan secara
lisan dan tertulis
2. Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan
melakukan pengukuran besaran fisika secara
langsung dan tidak langsung secara cermat,
teliti, dan obyektif
3. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya
dalam cakupan mekanika benda titik,
kekekalan energi, impuls, dan momentum
4. mendeskripsikan prinsip dan konsep
konservasi kalor sifat gas ideal, fluida dan
perubahannya yang menyangkut hukum
termodinamika serta penerapannya dalam
mesin kalor
5. Menerapkan konsep dan prinsip optik dan
gelombang dalam berbagai penyelesaian
masalah dan produk teknologi
6. Menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan
dan kemagnetan dalam berbagai masalah dan
produk teknologi.
8. Biologi 1. Merumuskan masalah, mengajukan dan
menguji hipotesis, menentukan variabel,
merancang dan merakit instrumen,
menggunakan berbagai peralatan untuk
melakukan pengamatan dan pengukuran yang
tepat dan teliti, mengumpulkan, mengolah,
menafsirkan dan menyajikan data secara
sistematis, dan menarik kesimpulan sesuai
dengan bukti yang diperoleh, serta
berkomunikasi ilmiah hasil percobaan secara
lisan dan tertulis.
2. Memahami keanekaragaman hayati dan
klasifikasinya, peranan keanekaragaman
hayati bagi kehidupan dan upaya
pelestariannya.
3. Menganalisis hubungan antar komponen
ekosistem, perubahan materi dan energi, serta
peranan manusia dalam keseimbangan
ekosistem

50
Mata Pelajaran Standar Kompetensi Lulusan
4. Memahami konsep sel dan jaringan,
keterkaitan antara struktur dan fungsi organ,
kelainan dan penyakit yang mungkin terjadi
pada sistem organ, serta implikasinya pada
sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
5. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan, proses
metabolisme dan hereditas, evolusi dan
implikasinya dengan sains, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.
6. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi
serta implikasinya pada sains, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.
9. Kimia 1. Melakukan percobaan, antara lain
merumuskan masalah, mengajukan dan
menguji hipotesis, menentukan variabel,
merancang dan merakit instrumen,
mengumpulkan, mengolah dan manafsirkan
data, menarik kesimpulan, serta
mengkomunikasikan hasil percobaan secara
lisan dan tertulis.
2. Memahami hukum dasar dan penerapannya,
cara perhitungan dan pengukuran, fenomena
reaksi kimia yang terkait dengan kinetika,
kesetimbangan, kekekalan masa dan
kekekalan energi
3. Memahami sifat berbagai laruta asam-basa,
larutan koloid, larutan elektrolit-non elektrolit,
termasuk cara pengukuran dan kegunaannya.
4. Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dan
elektrokimia serta penerapannya dalam
fenomena pembentukan energi listrik, korosi
logam, dan pemisahan bahan (elektrolisis)
5. Memahami struktur molekul dan reaksi
senyawa organik yang meliputi benzena dan
turunannya, lemak, karbohidrat, protein, dan
polimer serta kegunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
10. Sejarah Kelas X
1. Memahami ruang lingkup ilmu sejarah
2. Menggunakan prinsip-prinsip dasar penelitian
sejarah
3. Menganalisis masa pra-aksara dan masyarakat
aksara pada masyarakat Indonesia
4. Menganalisis kehidupan awal masyarakat di

51
Mata Pelajaran Standar Kompetensi Lulusan
Indonesia meliputi peradaban awal, asal-usul
dan persebaran manusia di wilayah nusantara
atau Indonesia

Program IPA
1. Menganalisis perkembangan masa negara-
negara tradisional yang meliputi masa Hindu-
Budha, Islam di Indonesia
2. Membandingkan perkembangan masyarakat
Indonesia masa penjajahan Hindia-Belanda
dan Pemerintahan Pendudukan Jepang
3. Menganalisis proses kelahiran dan
pertumbuhan nasionalisme di Indonesia
4. Merekonstruksi perkembangan masyarakat
Indonesia sejak Proklamasi Kemerdekaan
sampai dengan periode Demokrasi terpimpin.
5. merekonstruksi pergantian pemerintahan
masa awal kemerdekaan (1945-1955),
Demokrasi terpimpin (1955-1967), ke masa
pemerintahan Orde Baru (1967-1998) sampai
periode Reformasi (sejak 1998 s/d sekarang)
6. Merekonstruksi perkembangan masyarakat
pada masa Orde Baru
7. Menganalisis perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sesudah Perang
Dunia II sampai dengan pertumbuhan
teknologi mutahir

Program IPS
1. Menganalisis kehidupan awal, peradaban
manusia Indonesia dan bangsa-bangsa lain di
dunia, serta asal usul dan persebaran manusia
di Indonesia
2. Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia
pada masa Negara Tradisional meliputi
perkembangan budaya, agama, dan sistem
pemerintahan masa Hindu-Buddha, masa
Islam, proses interaksi antara tradisi lokal,
Hindu-Buddha, dan Islam di Indonesia
3. Menganalisis kesejahteraan masa kolonial
Hindia Belanda (pengaruh Barat) meliputi
perubahan ekonomi, demografi, sosial, serta
politik dan masa kolonial Jepang yang meliputi
perubahan sosial-ekonomi, politik
4. Menganalisis pengaruh berbagai revolusi

52
Mata Pelajaran Standar Kompetensi Lulusan
politik dan sosial di dunia (Revolusi Perancis,
revolusi Amarika, revolusi Rusia) terhadap
perubahan sosial, ekonomi, dan politik di
Indonesia
5. Menganalisis peristiwa sekitar Proklamasi 17
Agustus 1945, terbentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan lahirnya Undang-
Undang Dasar 1945
6. Menganalisis perkembangan masyarakat
Indonesia mulai masa kerajaan-kerajaan
Hindu-Buddha, kerajaan-kerajaan Islam,
pemerintahan colonial Belanda, Inggris,
Pemerintahan Pendudukan Jepang, meliputi
politik (lahirnya gerakan pendidikan dan
nasionalisme), cita-cita terbentuknya Negara
merdeka dan sebagainya
7. Menganalisis perjuangan dalam
mempertahankan kemerdekaan dan
persatuan NKRI dari ancaman disintegrasi
bangsa, antara lain Peristiwa Madiun 1948,
Pemberontakan DI/TII, Peristiwa PERMESTA,
Peristiwa Andi Azis, RMS, PRRI, dan Gerakan
G-30-S/PKI
8. Menganalisis perkembangan masyarakat
Indonesia sejak Proklamasi sampai dengan
masa Orde Baru, dan masa Reformasi,
meliputi Masa Pemerintahan Demokrasi
Terpimpin (Orde Baru, 1945-1967), masa
Demokrasi Pancasila (Orde Baru, 1967 – 1998),
dan masa peralihan ke masa Reformasi (1998
– sekarang)
11. Geografi 1. Memahami hakikat, objek, ruang lingkup,
struktur, dan pendekatan Geografi
2. Mempraktekkan ketrampilan dasar peta dan
memanfaatkannya dalam mengkaji geosfer
3. Memahami pemanfaatan citra dan SIG sebagai
wahana memvisualkan geosfer
4. Menganalisis dinamika dan kecenderungan
perubahan unsur-unsur geosfer serta
dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
5. Memahami pola dan aturan tata surya dan
jagad raya dalam kaitannya dengan kehidupan
di muka bumi
6. Memahami sumber daya alam dan
pemanfaatannya secara arif

53
Mata Pelajaran Standar Kompetensi Lulusan
7. Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian
lingkungan hidup dalam kaitannya dengan
pembangunan berkelanjutan
8. Menganalisis konsep wilayah dan
perwilayahan dalam kaitannya dengan
perencanaan pembangunan wilayah,
pedesaan, dan perkotaan, serta negara maju
dan berkembang
12. Ekonomi 1. Menganalisis permasalahan ekonomi dalam
kaitannya dengan kebutuhan manusia dan
sistem ekonomi
2. Mendeskripsikan kegiatan ekonomi produsen,
konsumen, permintaan, penawaran dan harga
keseimbangan melalui mekanisme pasar
3. Mendeskripsikan kebijakan pemerintah dalam
bidang ekonomi dalam kaitannya dengan
pendapatan nasional, konsumsi, tabungan dan
investasi, uang dan perbankan
4. Memahami pembangunan ekonomi suatu
negara dalam kaitannya dengan
ketenagakerjaan, APBN, Pasar Modal dan
ekonomi terbuka
5. Menyusun siklus akuntansi perusahaan jasa
dan perusahaan dagang
6. Memahami fungsi-fungsi manajemen badan
usaha, koperasi dan kewirausahaan
13. Sosiologi 1. Memahami sosiologi sebagai ilmu yang
mengkaji hubungan masyarakat dan
lingkungan
2. Memahami proses interaksi sosial di dalam
masyarakat dan norma yang mengatur
hubungan tersebut serta kaitannya dengan
dinamika kehidupan sosial
3. Mengidentifikasi kegiatan bersosialisasi
sebagai proses pembentukan kepribadian
4. Mengidentifikasi berbagai perilaku
menyimpang dan anti sosial dalam
masyarakat.
5. Menganalisis hubungan antara struktur dan
mobilitas sosial dalam kaitannya dengan
konflik sosial
6. Mendeskripsikan berbagai bentuk kelompok
sosial dan perkembangannya dalam
masyarakat yang multikultural
7. Menjelaskan proses perubahan sosial pada

54
Mata Pelajaran Standar Kompetensi Lulusan
masyarakat dan dampaknya terhadap
kehidupan masyarakat
8. Menjelaskan hakikat dan tipe-tipe lembaga
sosial dan fungsinya dalam masyarakat
9. Melakukan penelitian sosial secara sederhana
dan mengkomunikasikan hasilnya dalam
tulisan dan lisan
14. Seni Seni Musik
Budaya 1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya
seni musik tradisional dan non tradisional
dengan beragam teknik, media, dan materi
musik daerah setempat
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya
seni musik tradisional dan non tradisional
dengan beragam proses, teknik, prosedur,
media, dan materi musik Nusantara
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya
seni musik tradisional dan non tradisional
dengan beragam proses, teknik, prosedur,
media, dan materi musik mancanegara
(NonAsia)

Seni Rupa (Program IPA)


1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya
seni rupa terapan dengan memanfaatkan
teknik dan corak daerah setempat dan
Nusantara
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya
seni terapan dengan memanfaatkan teknik
mistar dan proyeksi dengan
mempertimbangkan fungsi dan corak seni
rupa terapan Nusantara dan mancanegara
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya
seni rupa murni dan terapan (modern atau
kontemporer) yang dikembangkan dari
beragam unsur, corak dan teknik seni rupa
Nusantara
15. Pendidika 1. Mempraktekkan ketrampilan permainan dan
n Jasmani dan olahraga dengan menggunakan peraturan
Olahraga dan 2. Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan
Kesehatan irama serta nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya
3. Mempraktekkan pengembangan mekanik
sikap tubuh, kebugaran jasmani serta aktivitas
lainnya

55
Mata Pelajaran Standar Kompetensi Lulusan
4. Mempraktekkan gerak ritmit yang meliputi
senam pagi, senam aerobik, dan aktivitas
lainnya
5. Mempraktekkan kegiatan dalam air seperti
renang, permainan di air dan keselamatan di
air
6. Mempraktekkan kegiatan-kegiatan di luar
kelas seperti melakukan perkemahan,
penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung,
dan lain-lain
7. Memahami budaya hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari seperti perawatan
tubuh serta lingkungan yang sehat, mengenal
berbagai penyakit dan cara mencegahnya
serta menghindari narkoba dan HIV
16. Teknologi 1. Memahami fungsi dan proses kerja berbagai
Informasi dan peralatan teknologi informasi dan komunikasi
Komunikasi yang ditopang oleh sikap cermat dan
menghargai Hak Atas Kekayaan Intelektual
2. Menggunakan perangkat pengolah kata,
pengolah angka, pembuat grafis dan pembuat
presentasi dengan variasi tabel, grafik, gambar
dan diagram untuk
menghasilkan informasi
3. Memahami prinsip dasar internet atau
intranet dan menggunakannya untuk
memperoleh informasi, berkomunikasi dan
bertukar informasi

MUTASI
SMA Negeri 1 Balen menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta didik
sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui suatu
mekanisme yang obyektif dan transparan antara lain mencakup hal-hal
sebagai berikut :
a. Adanya tempat tersedia di SMAN 1 Balen.
b. Memenuhi persyaratan yang ditentukan
1. Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
2. Memiliki laporan hasil belajar (Rapor) dengan nilai lengkap dari
sekolah asal
3. Memiliki ijazah sekolah menengah pertama/sederajat.
4. Memiliki surat tanda lulus dengan nilai Ujian Nasional Murni.
5. Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh
pengawas dengan dilampirkan daftar 8355 (status peserta didik
yang bersangkutan)

56
6. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHBS) dari sekolah asal
sesuai dengan bentuk raport yang digunakan di sekolah tujuan.
7. Mengikuti seleksi masuk dengan tes sesuai program yang diminati
dan hasilnya diumumkan secara terbuka, ( jika diperlukan ).

9. Pendidikan Kecakapan Hidup


SMA Negeri 1 Balen memberikan pendidikan kecakapan hidup, yang
mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan
kecakapan vokasional, secara terpadu dan merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri

IV. Kalender Pendidikan


1. Jumlah hari Efektif Sekolah, Efektif Fakultatif dan hari libur SMA Negeri 1
Balen tahun pelajaran 2010/2011
BULAN HES HEF LU LHB LS LPP LHR JML
JULI 2010 14 - 2 - - - - 16
S AGUSTUS 2010 25 - 4 2 - - - 31
M SEPTEMBER 2010 10 13 5 - - 2 - 30
T OKTOBER 2010 9 5 4 1 - - 12 31
NOPEMBER 2010 26 - 4 - - - - 30
1 DESEMBER 2010 24 - 5 2 - - - 31
JANUARI 2010 18 - 4 3 6 31
JUMLAH 125 18 28 8 6 2 12 199

BULAN HES HEF LU LHB LS LPP LHR JML

PEBRUARI 2011 24 - 4 1 - - - 29
S MARET 2011 25 - 5 1 - - - 31
M APRIL 2011 25 - 4 1 - - - 30
T MEI 2011 25 - 4 2 - - - 31
JUNI 2011 19 - 5 - 6 - - 30
2 JULI 2011 7 - 1 - 6 - - 14
JUMLAH 125 - 23 5 12 - - 165

Catatan:
LHB tahun 2010 menyesuaikan

57
2. Jadwal kegiatan
No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Permulaan tahun Awal Tahun 12 Juli 2010
pelajaran Pelajaran
2. Minggu belajar efektif 41 Pekan Digunakan untuk
kegiatan
pembelajaran efektif
pada setiap satuan
pendidikan
3. Ujian Akhir Semester 2 Minggu Pada Semester I
(Setiap Semester) Dilaksanakan pada :
21 s/d 29 Desember
2010
Pada Semester II
Dilaksanakan pada :
1 – 9 Juni 2011
4. Hari Libur Keagamaan 3 Minggu a. Libur awal
Ramadhan 9 s.d
12 Agustus 2010
b. Libur hari raya Idul
Fitri 3 September
s.d. 18 September
2010
5. Ulangan tengah semester 1 Minggu a. 25 s.d. 30 Oktober
(UTS) semester 1 2010
dan 1 minggu b. 25 s.d. 30 Maret
semester 2 2011
6. Pembagian Rapor Akhir Semester 1 8 Januari 2011
7. Jeda antar semester 1 Minggu Januari 10-15 Januari
th 2011
8. Bimbingan Belajar Siswa 10 Pertemuan 11 Oktober 2010 ,
Kelas XII minggu 1, s/d
Februari, minggu ke 4
2011
9. Ujian Sekolah (Praktek) 1 Minggu Maret minggu 3, th
2011
10. Ujian Sekolah (tertulis) 1 Minggu Maret minggu 2,
2011
11. Ujian Nasional 1 Minggu Maret minggu 2, th
2011
12. Pembagian rapor Akhir Semester 2 18 Juni 2011
13. Libur akhir tahun 2 minggu 20 Juni – 19 Juli 2011
pelajaran
14. Program remedial 1. Sepanjang hari 1. Untuk remedial
efektif belajar proses
2. 16 hari efektif 2. Untuk remedial test

58
No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
dilaksanakan
setelah ujian
dengan
menggunakan hari
Jumat dan Sabtu
15. Hari Libur Umum Disesuaikan dengan
/Nasional peraturan pemerintah
daerah dan pusat.

Lampiran :
1. Program Tahunan dan Program Semester
2. Silabus dan RPP Mata Pelajaran
Silabus dan RPP Mata Pelajaran menjadi lampiran yang tak terpisahkan dari
Kurikulum SMA Negeri 1 Balen tahun 2010/2011

59

You might also like