You are on page 1of 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Berdasarkan tujuan dan masalah yang diteliti, penelitin ini
termasuk penelitian korelasional. Disebut penelitian korelasional
karena dalam penelitian ini dibahas hubungan varibel yang satu
dengan variabel yang lain, yaitu untuk mengetahui hubungan yang
signifikan antara intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah dan
motivasi belajar bahasa Indonesia dengan prestasi belajar bahasa
Indonesia.
Model korelasional bertujuan untuk mendeteksi seberapa jauh
variabel-variabel pada suatu faktor terkait dengnan variabel-
variabel pada faktor lain berdasarkan koefisien korelasi. Koefisien
korelasi ini akan menerangkan sejauh mana variabel tersebut
berkorelasi sedangkan dalam pengujian hipotesis, koefisien akan
menunjukan tingkat signifikan teruji tidaknya hipotesis.

B. Variabel Penelitian
Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif yang bertujuan
mencari hubungan antara dua preditor terhadap satu kriterium.
Kriteriumnya adalah prestasi belajar bahasa Indonesia (Y)
sedangkan prediktornya adalah intensitas pemanfaatan
perpustakaan sekolah (X1) dan motivasi belajar bahasa Indonesia
(X2). Penelitian ini dikenakan pada satu cuplikan sehingga desain
penelitian ini adalah desain satu cuplikan tiga variabel. Variabel-
variabel tersebut adalah intensitas pemanfaatan perpustakaan
sekolah, motivasi belajar bahasa Indonesia, dan prestasi belajar
bahasa Indonesia. Vaiabel tersebut dapat digambarkan dengan
suatu paradigma sebagai berikut:

Gambar 1. Paradigma hubungan X1 dan X2 dengan Y


Keterangan : X1 : intensitas pemanfaatan perpustakaan
sekolah
X2 : motivasi belajar bahasa Indonesia
Y : prestasi belajar bahasa Indonesia

C. Definisi Operasional Penelitian


Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah merupakan
kegiatan penggunaan dan pemanfaatan koleksi bahan pustaka
yang meliputi motivasi siswa datang keperpustakaan, frekuensi
peminjaman bahan pustaka bahasa Indonesia di sekolah oleh
siswa, dan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang
ditunjukkan dengan skor yang diperoleh dari angket intensitas
pemanfaatan perpustakaan sekolah.
2. Motivasi belajar bahasa Indonesia adalah dorongan yang
datang dari dalam diri siswa (intrinsik) untuk belajar bahasa
Indonesia yang ditunjukan dengan skor yang diperoleh dari
angket motivasi belajar siswa terhadap pelajaran bahasa
Indonesia.
3. Prestasi belajar bahasa Indonesia adalah hasil belajar
bahasa Indonesia meliputi konsep-konsep yang diajarkan dikelas
XI semester 1 SMU N 9 Yogyakarta yang ditunjukan dengan skor
yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal ulangan umum
bahasa Indonesia.

D. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI semester 1 SMU N
9 Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 yang berjumlah 191,
terbagi dalam 5 kelas yaitu kelas IPA1 40 siswa, IPA2 40 siswa, IPA3
38 siswa, IPA4 38 siswa, dan kelas IPS 35 siswa.
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI semester 1 SMU N 9
Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 sebanyak 5 kelas yang
diambil secara proportional random sampling.
Untuk menentukan berapa besarnya sampel yang harus diambil,
menggunakan Nomogram Harry King. Harry King menghitung
sampel tidak hanya didasarkan kesalahan 6% saja, tetapi bervariasi
15% (Sugioyono, 2005:62). Dengan taraf signifikan 6%, maka jumlah
sampel yang diambil sebesar 42%. Jumlah sampel yang diambil 0,42
x 191 = 80. secara rinci jumlah sampel dapat dilihat pada tabel 1
sebagai berikut.

Tabel 1. Distribusi Sampel Penelitian


No Kelas Populasi Sampel
1. XI IPA1 40
2 XI IPA2 40
3 XI IPA3 38
4 XI IPA4 38
5 XI IPS 35
Jumlah 191 80

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data


1. Instrumen Penelitian
Ada dua instrumen yang dipakai dalam penelitian ini. Instrumen
pertama adalah berupa angket yang terdiri dari dua kelompok.
Kelompok pertama untuk mengukur intensitas pemanfaatan
perpustakaan sekolah dan kelompok kedua digunakan untuk
mengukur motivasi belajar bahasa Indonesia.
a. Angket Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah
Angket intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah dibuat
sendiri oleh peneliti berdasarkan beberapa tinjauan pustaka,
sebelum dikenakan sampel, angket tesebut terlebih dahulu
diujicobakan untuk uji validitas dan reliabilitasnya. Hasil validasi
diperoleh butir angket yang valid sebanyak 33 butir soal dari 45
butir soal (hasil dapat dilihat pada lampiran 10). Kisi-kisi angket
intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut.
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan
Sekolah

Bentuk Tes
N Indikator Intensitas Jumlah
Pernyata Pernyataa
o Pemanfaatan Perpustakaan Soal
an Positif n Negatif
1 Motivasi datang ke 3,9,31, 0 4
perpustakaan sekolah untuk 33
belajar bahasa Indonesia.
2 Waktu datang ke 5,6,7,10,11 13 8
perpustakaan sekolah untuk ,
belajar bahasa Indonesia 12,14
3 1,2,16,17, 22,23,30, 11
Kegiatan pembelajaran
18,19,20,2
bahasa Indonesia yang
1,
dilakukan di perpustakaan
sekolah
4 Minat baca siswa terhadap 8,15,24 25 4
buku bahasa Indonesia di
perpustakaan sekolah
5 Frekuensi peminjaman 4,28 26,27,29, 6
bahan pustaka bahasa 32
Indonesia
Total 24 9 33

b. Angket Motivasi Belajar Bahasa Indonesia


Angket motivasi belajar bahasa Indonesia dibuat sendiri oleh
peneliti berdasarkan beberapa tinjauan pustaka, sebelum
dikenakan sampel, angket tesebut terlebih dahulu diujicobakan
untuk uji validitas dan reliabilitasnya. Hasil validasi diperoleh butir
angket yang valid sebanyak 31 butir soal dari 45 butir soal (hasil
dapat dilihat pada lampiran 10). Kisi-kisi angket motivasi belajar
bahasa Indonesi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar Bahasa Indonesia


Bentuk Tes
N Indikator Motivasi Belajar Jumlah
Pernyata Pernyataa
o Bahasa Indonesia Soal
an Positif n Negatif
1 Dorongan belajar
a. Keinginan belajar 9,19,20 0 3
b. Perhatian belajar 1,11,12 21 4
2 Usaha Belajar
a. Bertanya kepada 0 5 1
orang lain 0 18 1
b. Mencatat pelajaran 6 13 2
c. Mengerjakan tugas 8,17,22 30 4
d. Mencari informasi 2,14,15, 31 6
e. Usaha 16,23
mendapatkan nilai 3 4 2
25,28 27 3
f. Mempelajari buku 7 0 1
g. Umpan balik 10,24,29 26 4
h. Belajar kelompok
i. Tanggung jawab
Total 22 9 31

Untuk mengukur intrumen pertama yang terdiri dari dua


kelompok ini digunakan pengukuran dengan metode skala Likert.
Skala ini disusun dalam bentuk pernyataan dan diikuti oleh lima
respon yang menunjukan tingkatan. (Riduwan, 2002: 13). Model ini
menggunakan lima butir pilihan dari yang paling rendah sampai
yang paling tinggi. Adapun skor yang dipakai untuk mengukur
kedua intrumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pernyataan Positif
- Skor 5 (lima) untuk jawaban atau pilihan sangat setuju (SS)
- Skor 4 (empat) untuk jawaban atau pilihan setuju (S)
- Skor 3 (tiga) untuk jawaban atau pilihan netral (N)
- Skor 2 (dua) untuk jawaban atau pilihan tidak setuju (TS)
- Skor 1 (satu) untuk jawaban atau pilihan sangat tidak setuju
(STS)
2) Pernyataan Negatif
- Skor 1 (satu) untuk jawaban atau pilihan sangat setuju (SS)
- Skor 2 (dua) untuk jawaban atau pilihan setuju (S)
- Skor 3 (tiga) untuk jawaban atau pilihan netral (N)
- Skor 4 (empat) untuk jawaban atau tidak setuju (TS)
- Skor 5 (lima) untuk jawaban atau pilihan sangat tidak setuju
(STS)

Instrumen kedua dalam penelitian ini berupa soal prestasi


belajar yang diadopsi dari ulangan umum bahasa Indonesia kelas XI
semester I. Soal prestasi belajar bahasa Indonesia diasumsikan
memenuhi validitas logis karena dibuat oleh MKKS (Musyawarah
Kerja Kepala Sekolah SMA) se-Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Peneliti dalam hal ini hanya membantu memberi skor
hasil tes ulangan umum siswa kelas XI bersama guru SMU N 9
Yogyakarta berdasarkan kriteria nilai dari MKKS-SMA se-Propinsi
DIY (hasil skor dapat dilihat dilaporan nilai tes pada lampiran 5).
Jumlah butir soal tes prestasi belajar bahasa Indonesia
berdasarkan materi semester I yang berbentuk objektif berupa
pilihan ganda dan soal uraian (dapat dilihat pada lampiran 3). Untuk
mengetahui sejauh mana persentase isi tes prestasi belajar bahasa
Indonesia yang diberikan MKKS-SMA se-Propinsi DIY. Peneliti
membuat batasan kisi-kisi tes prestasi belajar bahasa Indonesia
seperti tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4. Kisi-Kisi Prestasi Belajar Bahasa Indonesia


Siswa Kelas XI Semester 1 SMU N 9 Yogyakarta

Nomor Butir Soal


Konsep Jumlah
C1 C2 C3 C4,5,6
1. Pengetahuan 30,
ilmu bahasa 6,43 45,36, 31 35 9
Indonesia. 21,27
2. Gagasan atau
1,15 20 3
ide wacana
3. Rangkuman
17 2,18 19 32 5
isi bacaan
4. Materi dan
3,4,5,7 4
konjungsi
5. Materi dan
8,9,10,11
nilai 4
,
pengetahuan
6. Makna 12 1
7. Resensi 14 13 2
8. Membaca 16 1
9. Kerangka
22 1
karangan
10. Paragraf 23 42 2
11. Menulis 34,29,44,
24,25 7
28,33
12. Materi drama 37,38,4
39,26 5
0
13. Materi memo 41 1
Jumlah 9 27 6 3 45
Persentase 20% 60% 14% 6% 100%

2. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
metode angket dan tes prestasi. Angket digunakan untuk
mengungkapkan variabel dua prekditor, sedangkan variabel
kriterium dengan metode tes prestasi, yaitu dengan memberikan
ulangan umum dengan bentuk soal objektif dan uraian.
Untuk pengujian kesahihan atau validitas butir soal intensitas
pemanfaatan perpustakaan sekolah dan motivasi belajar bahasa
Indoensia tersebut digunakan teknik korelasi product moment.
Menurut Suharsimi Arikunto (1991:146) rumus product moment
adalah sebagai berikut:
Keterangan:
= Koefisien korelasi antara X dan Y
N = Jumlah siswa
Y = Skor total
X = Skor butir
Dari hasil penghitungan menggunakan program Statistik (SPS-
2000) edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Parmardiningsih dari soal 35
butir soal angket intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah
yang divalidasi menghasilkan 33 butir soal yang valid dan dari soal
35 butir soal angket motivasi belajar bahasa Indonesia yang
divalidasi menghasilkan 31 butir soal yang valid (dapat dilihat pada
lampiran 10).
Sedangkan untuk butir-butir yang valid kedua prediktor
tersebut dihitung keandalannya (reliabelitas) dengan rumus Alpha
Cronbach (Suharsimi Arikunto, 1991:165-167), sebagai berikut:
Keterangan:
r11 : keandalan intrument
k : butir soal yang sahih
Σrb2 : jumlah simpanan baku butir
r12 : jumlah simpanan baku total.
Perhitungan dengan komputer program SPS 2000 edisi Sutrisno
Hadi dan Yuni Parmardiningsih untuk angket intensitas
pemanfaatan sekolah menghasilkan harga r11 = 0, 98 (p < 0,00) dan
angket motivasi belajar bahasa Indonesia menghasilkan harga r11 =
0, 96 (p < 0,00) jadi harga r lebih besar dari harga garat sehingga
memiliki penilaian status handal. (dapat dilihat pada lampiran 10).
F. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji
prasyarat analisis. Adapun uji prasyarat yang dipakai dalam
penelitian ini meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
linieritas. Dalam pelaksanaan uji prasyarat ini menggunakan
program komputer Seri Program Statistik (SPS) edisi Sutrisno Hadi
dan Yuni Pamardiningsih Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Versi
IBM/IN 2003. Ketiga persyaratan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak sebaran data yang digunakan dalam
penelitian. Adapun rumus yang digunakan dalam uji normalitas ini
dengan metode Chi-kuadrat (χ2). Menurut Sutrisno Hadi (1992:35)
sebagai berikut:
1) Menyusun data yang tertinggi ke yang terendah.
2) Membuat interval kelas dan menentukan batas kelasnya.
3) Menghitung harga z dengan rumus:
Keterangan: X = rerata kelas
SB = simpangan baku
4) Mengitung harga χ2 dengan rumus:
Keterangan: χ2 = Chi kuadrat
fh = frekuensi harapan
fo = frekuensi observasi

b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui sampel populasi
yang homogen atau tidak. Adapun langkah-langkah uji homogenitas
menurut Sudjana (1998: 353) sebagai berikut:
1) Menghitung variansi masing-masing kelompok
(SB)2
2) Mencari harga F yaitu:
Keterangan: (SB A1) = varians terbesar
(SB A2) = variansi terkecil
c. Penentuan Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui hubungan linier antar
variabel prediktor dengan variabel kriterium. Adapun rumus yang
digunakan dengan menggunakan rumus F reg dari Sutrisno Hadi
(2000: 14) sebagai berikut.
Keterangan:
F : Harga bilangan untuk garis regresi
RKreg : Rerata kuadrat residu
RKres : Rerata kuadrat residu
Untuk interprestasinya, jika F hitung lebih kecil dari F tabel
maka berarti hubungan antara variabel bebas dan linier, namun jika
F hitung lebih besar dari F tabel maka berarti hubungan antara
variabel bebas dan terikat bersifat tidak linier.

2. Uji Hipotesis
Setelah uji prasyarat terpenuhi maka langkah selanjutnya
adalah pengujian hipotesis. Adapun teknik yang digunalan untuk uji
hipotesis sebagai berikut:
a. Analisis Statistik dengan Uji Korelasi Parsial Jenjang
Pertama
Uji parsial digunakan untuk menemukan harga korelasi murni,
yang tidak dikotori atau dipengaruhi variabel-variabel lain. Adapun
rumus yang digunakan sebagai berikut: (Nurgiyantoro, 2001:146)
Keterangan:
ry1-2 : Korelasi antara variabel Y dengan variabel X 1
dengan dikontrol variabel X2
ry2 : Korelasi antara variabel Y dengan variabel X2
r12 : Korelasi antara variabel X1 dan X2

Pada prinsipnya tiap korelasi antar variabel dapat dikontrol


oleh variabel yang lain yang secara teoritis berkaitan. Maka rumus
di atas dapat dibalik sebagai berikut:
Keterangan:
ry2-1 : Korelasi antar variabel Y dengan variabel X2 dengan
dikontrol variabel X1

adapun rumus yang digunakan untuk menguji signifikansi


koefisien korelasi sebagai berikut:
Adapun derajat kebebasan untuk menguji korelasi parsial
jenjang pertama adalah n-3, dengan taraf signifikan 5% hipotesis
alternatif diterima jika t hitung lebih besar dari t tabel.

b. Korelasi ganda
Korelasi ganda ini digunakan untuk menguji hipotesis ketiga
variabel yaitu intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah (X1),
dan motivasi belajar bahasa Indonesia (X2) dengan prestasi belajar
bahasa Indonesia (Y). Adapun rumus yang digunakan sebagai
berikut.
Ry-12 =
Keterangan.
Ry-12 = koefisien korelasi ganda antara variabel X1 dan
X2 secara bersama- sama dengan variabel Y
ry1 = koefisien korelasi X1 dengan Y
ry2 = koefisien korelasi X2 dengan Y
r12 = koefisien korelasi X1 dengan X2

3. Analisis Regresi Dua Prediktor


Analisis dua prediktor digunakan untuk menguji hipotesis III
antara prediktor dan kriterium secara bersama-sama. Analisis ini
juga dimaksudkan untuk mencari hubungan fungsional seluruh
prediktor dengan kriterium.
a) Untuk Mencari Korelasi Antara Prediktor dengan Kriterium
Keterangan: Ry (1, 2) : koefisien korelasi antara Y
dengan X1 dan X2
a1 : koefisien prediktor X1
a2 : koefisien prediktor X2
SX1Y : jumlah produk antara X1
dan Y
SX2Y : jumlah produk antara X2
dan Y
SY2 : jumlah kuadrat kriterium
(variabel terikat)

b) Untuk Menguji Apakah Korelasi Signifikan Atau Tidak


Keterangan Freg : harga F garis regresi
N : cacah kasuh
m : cacah prediktor (variabel bebas)
R : koefisien korelasi antara Y dengan X1 dan X2

G. Hipotesis Statistik
H0 = tidak ada korelasi antara intensitas pemanfaatan
perpustakaan sekolah dan motivasi belajar bahasa Indonesia
dengan prestasi belajar bahasa Indonesia.
Ha ≠ ada korelasi antara intensitas pemanfaatan perpustakaan
sekolah dan motivasi belajar bahasa Indonesia dengan
prestasi belajar bahasa Indonesia.

You might also like