Professional Documents
Culture Documents
Prinsip dalam demokrasi Pancasila sedikit berbeda dengan prinsip demokrasi secara universal[3].
Ciri demokrasi Pancasila[3]:
a. Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan
belaka (machtstaat) b. Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan tidak terbatas) c. Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan MPR.
Dalam sistem pemerintahan demokrasi pancasila terdapat tujuh sendi pokok yang menjadi
landasan, yaitu[5]:
Seluruh tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum. Persamaan kedudukan dalam hukum bagi
semua warga negara harus tercermin di dalamnya.
Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem konstitusional ini lebih menegaskan bahwa
pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi oleh ketentuan konstitusi.
3. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi
Seperti telah disebutkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman terdahulu, bahwa
(kekuasaan negara tertinggi) ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan
demikian, MPR adalah lembaga negara tertinggi sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia.
Sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi MPR mempunyai tugas pokok, yaitu[5]:
Menetapkan UUD;
Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga negara lain, seperti
penetapan GBHN yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Presiden
Meminta pertanggungjawaban presiden/mandataris mengenai pelaksanaan GBHN
Melaksanakan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden dan Wakil Presiden
Mencabut mandat dan memberhentikan presiden dalam masa jabatannya apabila
presiden/mandataris sungguh-sungguh melanggar haluan negara dan UUD;
Mengubah undang-undang.
4. Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi di bawah Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara pemerintah negara tertinggi. Presiden selain
diangkat oleh majelis juga harus tunduk dan bertanggung jawab kepada majelis. Presiden adalah
Mandataris MPR yang wajib menjalankan putusan-putusan MPR.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi pelaksanaan mandat
(kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan DPR harus saling bekerja sama dalam
pembentukan undang-undang termasuk APBN. Untuk mengesahkan undang-undang, presiden
harus mendapat persetujuan dari DPR. Hak DPR di bidang legislatif ialah hak inisiatif, hak
amandemen, dan hak budget.
6 Menteri Negara adalah pembantu presiden, Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada
DPR
Presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan menteri negara. Menteri
ini tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi kepada presiden. Berdasarkan hal tersebut,
berarti sistem kabinet kita adalah kabinet kepresidenan/presidensil.
Kedudukan Menteri Negara bertanggung jawab kepada presiden, tetapi mereka bukan pegawai
tinggi biasa, menteri ini menjalankan kekuasaan pemerintah dalam prakteknya berada di bawah
koordinasi presiden.
Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan diktator, artinya kekuasaan
tidak tak terbatas. Ia harus memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR. Kedudukan DPR kuat
karena tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan semua anggota DPR merangkap menjadi
anggota MPR. DPR sejajar dengan presiden[5].
Contohnya:
Dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 dan sila ke-4 Pancasila, dirumuskan bahwa
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan”[7].
Dengan demikian berarti demokrasi Pancasila merupakan demokrasi deliberatif[7].
1. prinsip deliberasi, artinya sebelum mengambil keputusan perlu melakukan pertimbangan yang
mendalam dengan semua pihak yang terkait.
2. prinsip reasonableness, artinya dalam melakukan pertimbangan bersama hendaknya ada
kesediaan untuk memahami pihak lain, dan argumentasi yang dilontarkan dapat
dipertanggungjawabkan secara rasional.
3. prinsip kebebasan dan kesetaraan kedudukan, artinya semua pihak yang terkait memiliki
peluang yang sama dan memiliki kebebasan dalam menyampaikan pikiran, pertimbangan, dan
gagasannya secara terbuka serta kesediaan untuk mendengarkan.
Demokrasi yang deliberatif diperlukan untuk menyatukan berbagai kepentingan yang timbul
dalam masyarakat Indonesia yang heterogen[7]. Jadi setiap kebijakan publik hendaknya lahir dari
musyawarah bukan dipaksakan[7]. Deliberasi dilakukan untuk mencapai resolusi atas terjadinya
konflik kepentingan[7]. Maka diperlukan suatu proses yang fair demi memperoleh dukungan
mayoritas atas sebuah kebijakan publik demi suatu ketertiban sosial dan stabilitas nasional[7].
Bidang ekonomi
Demokrasi Pancasila menuntut rakyat menjadi subjek dalam pembangunan ekonomi.[7]
Pemerintah memberikan peluang bagi terwujudnya hak-hak ekonomi rakyat dengan menjamin
tegaknya prinsip keadilan sosial sehingga segala bentuk hegemoni kekayaan alam atau sumber-
sumber ekonomi harus ditolak agar semua rakyat memiliki kesempatan yang sama dalam
penggunaan kekayaan negara.[7] dalam implikasi pernah diwujudkan dalam Program ekonomi
banteng tahun 1950, Sumitro plan tahun 1951, Rencana lima tahun pertama tahun 1955 s.d.
tahun 1960, Rencana delapan tahun dan terakhir dalam Repelita kesemuanya malah
menyuburkan korupsi dan merusaknya sarana produksi.[7] Hal ini ditujukan untuk mencapai
masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan pasal 33 UUD 1945 dan sila ke-5 Pancasila.[7]
Maka secara kongkrit, rakyat berperan melalui wakil-wakil rakyat di parlemen dalam
menentukan kebijakan ekonomi.[7]
Demokrasi Pancasila menjamin adanya fasilitasi dari pihak pemerintah agar keunikan dan
kemajemukan budaya Indonesia dapat tetap dipertahankan dan ditumbuhkembangkan sehingga
kekayaan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat terpelihara dengan baik.[7] Terdapat
penolakan terhadap uniformitas budaya dan pemerintah menciptakan peluang bagi
berkembangnya budaya lokal sehingga identitas suatu komunitas mendapat pengakuan dan
penghargaan.[7]
kita anut karena nilai – nilai dan makna yang terkandung di dalamnya sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia. Hal itu telah digambarkan dalam prinsip pokok Demokrasi Pancasila yaitu :
1. Pemerintahan berdasarkan hukum , dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan bahwa Indonesia ialah negara berdasarkan
hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat), pemerintah berdasar atas sistem konstitusi
(hukum dasar) tidak bersifat absolutisme (kekuasaan tidak terbatas), dan kekuasaan yang tertinggi berada di tangan
MPR.
4. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang merdeka, artinya terlepas dari
pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh Presiden, BPK, DPR atau lainnya.
5. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi “Untuk
menyalurkan aspirasi rakyat”.
6. Pelaksanaan Pemilihan Umum.
7. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1
ayat 2 UUD 1945).
8. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
9. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan
YME, diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain,
10. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.
28
Tujuan Demokrasi Pancasila adalah untuk menetapkan bagaimana bangsa Indonesia mengatur hidup dan
sikap berdemokrasi seharusnya. Dan menjadikan semua teratur tanpa terjadi hal – hal yang melewati batas norma
kesopanan. Jadi jelas bahwa pendidikan Pancasila selalu diajarkan di setiap tingkat pendidikan mulai dari SD ,
SMP , SMA/SMK agar kita menjadi manusia yang demokrasi yang selalu menghargai pemdapat orang lain ,
tenggang rasa dan bertanggung jawab dalam menjadi warga negara yang baik.
DEMOKRASI PANCASILA
Download this Document for FreePrintMobileCollectionsReport Document
a8c65a93d0d99b
doc
Report
0 5 false false 0
disahkannya
menurut undang
hatta
hukum pelaksanaan
arti dan
berbagai
menuju demokrasi
berdasarkan demokrasi
(more tags)
Rizal_Ondernim_5397
No Thanks
Related Documents
PreviousNext
1.
8 p.
8 p.
7 p.
2.
25 p.
24 p.
18 p.
3.
17 p.
17 p.
17 p.
4.
12 p.
4 p.
5 p.
5.
7 p.
14 p.
13 p.
6.
12 p.
17 p.
8 p.
7.
1 p.
22 p.
14 p.
8.
3 p.
16 p.
1 p.
9.
242 p.
2 p.
36 p.
10.
5 p.
11 p.
4 p.
11.
130 p.
12 p.
2 p.
12.
24 p.
21 p.
4 p.
13.
2 p.
5 p.
236 p.
14.
24 p.
1 p.
18 p.
15.
6 p.
PreviousNext
1.
37 p.
31 p.
18 p.
2.
30 p.
30 p.
Recent Readcasters
Add a Comment
a8c65a93d0d99b
Submit
document_comme
4gen
09 / 29 / 2010
a8c65a93d0d99b
public - locked
Save collection
a8c65a93d0d99b
public - locked
Save collection
Upload a Document
About
Press
Blog
Partners
Branded Reader
Web Stuff
Scribd Store
Support
FAQ
Developers / API
Jobs
Terms - General
Copyright
Privacy
Follow Us!
scribd.com/scribd
twitter.com/scribd
facebook.com/scribd