Professional Documents
Culture Documents
Oleh
KELAS SANTA TERESA
kesimpulan :
Kateterisasi kandung kemih dilakukan dengan memasukan selang plastik atau karet
melalui uretra ke dalam kandung kemih. Kateter juga menjadi alat untuk mengkaji
haluaran urine per jam pada klien yang hemodinamiknya tidak stabil.
B. Tipe Kateterisasi
1. Kateter inweling atau intermiten untuk retensi merupakan dua bentuk insersi kateter. Pada
teknik intermiten, kateter lurus yang sekali pakai dimasukkan cukup panjang untuk
mengeluarkan urine dari kandung kemih (5-10 menit).
2. Kateter menetap atau Foley tetap ditempat untuk periode waktu yang lebih lama sampai
klien mampu berkemih dengan tuntas dan spontan atau selama pengukuran akurat per jam
dibutuhkan. Kateter foley menetap memiliki balon kecil yang dapat digembungkan, yang
melingkari kateter tepat dibawah ujung kateter. Apabila digembungkan, balon bertahan
dipintu masuk kandung kemih untuk menahan selang kateter tetap di tempatnya. Kateter
menetap untuk retensi memiliki dua atau tiga lumen di dalam badan kateter. Satu lumen
mengeluarkan urine melalai kateter ke kantung pengumpul. Lumen kedua membawa air
steril ke dan dari dalam balon saat lumen digembungkan atau dikempeskan. Lumen ketiga
dapat digunakan untuk memasukan cairan atau obat-obatan kedalam kandung kemih.
Menentukan jumlah lumen adalah dengan menghitung jumlah drainase dan tempat injeksi
pada ujung kateter.
3. Kateter coude digunakan pada klien pria, yang mungkin mengalami pembesaran prostat,
yang mengobstruksi sebagian ureter. Kateter ini lebih kaku dan lebih midah terkontrol
daripada kateter yang ujungnya lurus.
C. Indikasi kateterisasi
Kateterisasi Intermiten
Meredakan rasa tidak nyaman akibat distensi kandung kemih, ketentuan untuk menurunkan
distensi
Mengambil spesimen urine yang steril
Mengkaji residu urine setelah pengosongan kandung kemih
Penatalaksanaan jangaka panjang klien yang mengalami cidera medula spinal, degenerasi
neuromuskular, atau kandung kemih yang tidak kompeten
1. Pengertian :
Memasukan selang karet atau plastic ke dalam vesika urinaria (kandung kemih) melalui uretra
2. Tujuan :
1. Menghilangkan distensi kandung kemih
2. Sebagai penatalaksanaan kandung kemih yang inkompeten
3. Mendapatkan spesimen urine steril
4. Mengkaji jumlah residu urine, jika kandung kemih tidak mampu sepenuhnya
dikosongkan
3. Indikasi :
1. Diagnostik (secepatnya dilepas)
a. Mengambil sample urin untuk kultur urin
b. Mengukur residu urine
c. Memasukan bahan kontras untuk pemeriksaan radiology
d. Urodinamik
e. Monitor produksi urine atau balance cairan.
2. Terapi (dilepas setelah tujuan dicapai)
a. Retensi urine
b. Self interniten kateterisasi (CIC)
c. Memasukan obat-obatan
d. Viversi urine
e. Sebagai splin
4. Persiapan
Alat :
Tray kateterisasi steril
Sarung tangan steril
Sarung tangan bersih
Duk steril, satu fenestrated
Pelumas
Larutan pembersih antiseptic
Bola kapas
Forsep
Kateter straight atau inwelling
Spuit yang sudah terisi dengan larutan untuk menggembungkan balon pada kateter
inwelling
Wadah atau basin (biasanya bagian dasar dari tray)
Wadah specimen
Lampu senter
Selang drainase sterildan kantung pengumpul
Plester, gelang karet, dan peniti
Selimut mandi
Bantalan tahan air
Kantung sampah
Basin dengan air hangat dan sabun
Handuk mandi
Pasien :
Lingkungan :
5. Prosedur :
Pemasangan kateter menetap atau kateter lurus
Langkah Rasional
1. Kaji status klien :
Dapat mengindikasikan derajat kepenuhan
a. Waktu terakhir kali berkemih kandung kemih
4. Atur supaya ada perawat tambahan untuk Mungkin diperlukan untuk membantu
membantu, jika perlu memposisikan klien yang dependen.
Meningkatkan penggunaan mekanika
tubuh yang benar dan aman
5. Tinggikan tempat tidur sampai ketinggian Meningkatkan penggunaan mekanika
yang nyaman untuk melakukan pekerjaan tubuh yang benar
7. Posisi perawat menghadap klien, berdiri Keberhasilan insersi kateter dapat dicapai,
di sebelah kiri tempat tidur, jika anda jika posisi perawat nyaman dan semua
akan menggunakan tangan kanan (berdiri peralatan mudah dijangkau
di sebelah kanan tempat tidur jika anda
akan menggunakan tangan kiri).
Bersihkan meja di sisi tempat tidur dan
atur peralatan
10. Letakkan alas kedap air di bawah klien Mencegah mengotori seprei tempat tidur
a. Wanita
Bantu untuk mengambil posisi Memungkinkan untuk melihat struktur
dorsal rekumben (telentang dengan perineum dengan baik. Ubah posisi jika
lutut ditekuk). Minta klien untuk klien tidak dapat mengabduksi tungkai
merelaksasi paha sehingga paha pada sendi pinggul. Posisi ini juga dapat
dapat dirotasi ke arah luar (tungkai lebih nyaman untuk klien. Sanggah klien
dapat ditopang dengan bantal)., atau dengan bantal jika perlu, untuk
posisikan klien dalam posisi mempertahankan posisi.
berbaring miring (sim) dengan
menekuk lututnya, apabila klien
tidak mampu mengambil posisi
telentang
b. Pria
Bantu untuk mengambil posisi Posisi telentang mencegah ketegangan
dengan paha sedikit diabduksi otot abdomen dan panggul.
14. Lepas dan buang sarung tangan yang Mencegah penularan mikroorganisme
telah dipakai. Cuci tangan
16. Buka peralatan kateterisasi dan kateter Mencegah transfer mikroorganisme dari
(apabila dikemas terpisah) sesuai permukaan tempat kerja ke peralatan steril
dengan petunjuk penggunaannya
18. Atur suplai di atas daerah yang steril. Mempertahankan asepsis bedah dan
Buka bagian dalam kemasan steril yang mengatur daerah tempat kerja. Semua
berisi kateter. Tuangkan larutan aktivitas yang membutuhkan penggunaan
antiseptic steril ke dalam wadah yang kedua tangan anda harus diselesaikan,
berisi bola kapas steril. Buka paket yang sebelum membersihkan meatus uretra.
berisi lubrikan. Pindahkan wadah
specimen (penutup harus dipasang
longgar di atasnya) dan spuit yang
sudah terlebih dahulu diisi, dari
kompartemen pengumpul pada troli ke
lapangan yang steril.
19. Sebelum menginsersi kateter menetap, Memeriksa integritas balon. Balon yang
tes balon dengan menginjeksi cairan bocor atau tidak menggembung dengan
dari spuit yang telah berisi cairan, ke tepat tidak boleh digunakan.
dalam katup balon. Balon harus
menggembung maksimal tanpa bocor.
Tarik kembali cairan dan tinggalkan
spuit di pintu masuk kateter, jika
memungkinkan.
b. Pria :
1. Apabila klien tidak disirkumsisi, Meminimalkan peluang terjadinya ereksi.
retraksi prepusium dengan (apabila ereksi terjadi, hentika prosedur).
tangan yang tidak dominan. Lepasnya prepusium atau turunnya penis
Pegang batang penis, tepat di selama proses pembersihan menyebabkan
bawah glans. Retraksikan perlunya pengulangan proses karena
meatus uretra dengan daerah tersebut telah terkontaminasi.
menggunakan ibu jari dan jari
telunjuk. Pertahankan tangan
yang tidak dominan pada posisi
ini selama proses insersi kateter.
24. Ambil kateter dengan tangan dominan Penampungan urine mencegah kotornya
yang telah mengenakan sarung tangan seperi tempat tidur dan memungkinkan
sekitar 5 cm dari ujung keteter. Pegang pengukuran haluaran urine yang akurat.
ujung kateter dan lekuk dengan longgar
di telapak tangan yang tidak dominan.
Letakan ujung distal kateter di wadah
penampang urine (jika kateter belum
dipasang ke saluran atau kantung urine)
27. Biarkan kandung kemih benar-benar Urine yang tertahan dapat menjadi
kosong (kecuali kebijakan lembaga reservoir pertumbuhan mikrooganisme.
membatasi volume maksimal urine (pengosongan volume dengan cepat dan
yang keluar pada setiap kateterisasi) dalam jumlah yang besar dapat
menyebabkan pembuluh darah membesar
serta menimbulkan syok hipovolemik)
28. Lepaskan kateter intermitten sekali Meminimalkan rasa tidak nyaman klien
pakai. Tarik kateter dengan perlahan
dan lembut sampai terlepas
30. Sambungkan pangkal kateter ke selang System tertutup untuk drainase urine
panampung dan kantung drainase, dibuat. Posisi kantung drainase yang
kecuali sudah disambungkan. menggantung meningkatkan aliran urine
Tempatkan kantung pada posisi menjauhi kandung kemih. Kantung yang
terantung. Jangan letakkan kantung di ditempatkan pada pengaman tempat tidur,
kerangka pengaman tempat tidur ketinggiannya dapat berada di atas
ketinggian kandung kemih, pada saat
pengaman tersebut dinaikan.
IRIGASI KATETER
1. Pengertian :
Pencucian kateter urine untuk mempertahankan kepatenan kateter urine menetap
dengan larutan steril yang diprogramkan oleh dokter. Karena darah, pus, atau
sedimen dapat terkumpul di dalam selang dan menyebabkan distensi kandung kemih
serta menyebabkan urine tetap berada di tempatnya
memasukan larutan kedalam kandung kemih untuk membersihkan atau memasukan
obat. tujuan : memberikan larutan kedalam kandung kemih; membersihkan atau
memasukan obat kedalam kandung kemih. kebijakan : dilakukan pada pasien
2. Tujuan :
1. Untuk mempertahankan kepatenan kateter urine
2. Mencegah terjadinya distensi kandung kemih karena adanya penyumbatan kateter
urine, misalnya oleh darah dan pus
3. Untuk membersihkan kandung kemih
4. Untuk mengobati infeksi lokal
3. Persiapan :
Alat :
Latutan irigasi steril (sesuai yang diresepkan dokter)
Selang irigasi (dengan atau tanpa konektor- Y)
Pole IV
Kapas antiseptic
Wadah metric
Konektor Y
Selimut mandi (tidak harus)
Sarung tangan
Langkah Rasional
1. Kaji program dokter untuk tipe irigasi dan Memastikan pemilihan peralatan yang tepat.
larutan irigasi yang digunakan
2. Kaji warna urine dan adanya lendir atau Menetukan adanya perdarahan , infeksi , atau
sedimen terkelupasnya jaringan yang dialami klien
3. Tentukan tipe kateter yang akan dipasang :
a. Tiga lumen (satu lumen untuk
menggembungkan balon, satu lumen
untuk memasukkan larutan irigasi, dan
satu lumen untuk aliran keluar urine)
b. Dua lumen (satu lumen untuk
menggembungkan balon, satu lumen
untuk aliran keluar urine)
4. Menentukan kepatenan selang drainase Memastikan bahwa selang drainase tidak
tergulung, diklem dengan cara yang tidak
tepat, atau tertekuk di bawah ketinggian
kandung kemih
5. Mengkaji jumlah urine di dalam kantung Volume cairan di dalam kantung urine setelah
drainase irigasi dikurangi volume cairan di dalam
kantung urine sebelum irigasi, untuk
memastikan bahwa semua bahan irigasi telah
keluar
6. Mengumpulkan peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan:
a. Metode intermitten tertutup Larutan yang dingin dapat menyebabkan
(1) Larutan irigasi steril pada suhu spasme kandung kemih
ruangan Digunakan untuk memasukkan bahan irigasi
(2) Wadah yang memiliki ukuran ke dalam kandung kemih
(3) Spuit steril dengan berkapasitas 30
sampai 50 ml Menghambat aliran urine di kateter pada saat
(4) Jarum steril dengan ukuran 19 bahan dimasukkan irigasi
sampai 22,1 inci
(5) Swab antiseptik Larutan yang dingin dapat menyebabkan
(6) Klem untuk kateter atau selang spasme kandung kemih
(7) Selimut mandi Klem mengatur aliran irigasi. Penghubung Y
memungkinkan selang terhubung dengan dua
b. Metode kontinu tertutup kantung
(1) Larutan irigasi steril , sesuaikan Dapat menghubungkan selang irigasi ke
suhu dalam kantung dengan suhu kateter yang memiliki dua buah lumen
ruangan Jangan mennggunakan metode ini apabila
(2) Selang irigasi dan klem (dengan terdapat metode lain karena metode ini
atau tanpa penghubung Y) meningkatkan resiko infeksi
(3) Tiang IV Memberikan dorongan yang penting untuk
(4) Swab antiseptik mengeluarkan bekuan darah
(5) Penghubung Y (pilihan) Duk dapat mencegah seprei tempat tidur
(6) Selimut mandi menjadi kotor
1. Pengertian :
Suatu latihan yang digunakan dalam rangka melatih otot-otot kandung kemih.
2. Tujuan :
Langkah Rasional
1. Sesuai dengan pola berkemih yang telah
ditentukan, usahakan agar klien
mempertahankannya saat klien merasa
ingin berkemih baik urgen atau tidak.
Kontraksi atau relaksasi secara teratur
akan meningkatkan tonus otot bladder dan
meningkatkan control volunteer
2. Berikan cairan sekitar 30 menit sebelum Intake cairan ini untuk membantu proses
waktu BAK sesuai pola tersebut sebanyak produksi urine yang adekuat, sehingga
± 600-800 cc. merangsang reflex miksi
3. Lakukan program latihan untuk
meningkatkan tonus otot abdomen dan
pelvis melalui latihan kegel’s caranya :
a. Posisi klien duduk atau berdiri dengan
kaki diregangkan
b. Kontraksikan rectum, uretra, dan
vagina (pada wanita) kea rah atas
dalam. Lalu tahan selama 5 detik.
Kontraksi seharusnya dirasakan pada
panggul
c. Ulangi latihan tersebut 5-6 kali pada
tahap awal dengan interval waktu.
Setelah otot semakin kuat tingkatkan
jumlah latihan sampai akhirnya dapat
melakukan sampai 200 kali tiap hari
4. Cobakan klien untuk memulai dan
menghentikan aliran urine
linrin.blogspot.com/2009/12/irigasi-kandung-kemih.html