Professional Documents
Culture Documents
BAB 1. PENDAHULUAN
POPULASI
parameter
SAMPEL statistik
2
BAB 1. PENDAHULUAN
Ukuran pemusatan dan grafik yang mungkin dari berbagai skala pengukuran data
disajikan pada Tabel 1.3. berikut:
3
BAB 1. PENDAHULUAN
Tebel 1.3. Ukuran Pemusatan dan Grafik untuk Data Berdasarkan Skala Pengukuran
Data Ukuran Pemusatan Grafik
Nominal Modus Bar-chart, pie chart
Ordinal Modus, median Box-Plot
Interval Modus, median, mean aritmatika Stem and leaf, Dot Plot
Rasio Modus, median, mean harmonik Histogram, Scatter plot
dan geometrik
4
BAB 1. PENDAHULUAN
5
BAB 1. PENDAHULUAN
terpilih masih dilakukan pemilihan secara acak anggota kelompoknya maka metode
ini disebut sampling dua tahap, tahap pertama disebut cluster sampling, tahap kedua
disebut simple random sampling pada tiap kelompok.
Systematic Sampling dilakukan dengan cara setiap anggota populasi diberi
nomor 1,2, … N. Sampel pertama ditentukan pada nomor populasi b, sampel kedua
dan seterusnya adalah nomor: b+k, b+2k, b+3k, …, dimana besarnya ditentukan.
Accidental Sampling adalah sampel yang dipilih secara kebetulan berjumpa
dengan pengumpulan sampel. Quota Sampling adalah pengumpulan sampel
dilakukan sampai jatah besarnya sampel yang diinginkan terpenuhi. Purposive
Sampling adalah sampel yang dipilih dipertimbangankan dengan tujuan penelitian.
Snowball Sampling dilakukan dengan cara pada tahap pertama ditentukan 1, …, k
sampel. Tahap berikutnya masing-masing sampel pada tahap pertama diminta
menentukan k sampel dan seterusnya, metode ini bisa dikombinasikan dengan quota
sampling.
a. GLOBAL Macro
Struktur pemrograman GLOBAL Macro adalah sebagai berikut:
GMACRO
Template
Body of the macro
ENDMACRO
Penjelasan
• GMACRO dan ENDMACRO adalah statement yang menandai awal dan akhir
program macro
6
BAB 1. PENDAHULUAN
• Body of the macro adalah tempat minitab commands dan macro statements.
b. LOCAL Macro
Struktur pemrograman GLOBAL Macro adalah sebagai berikut:
MACRO
Template
Declaration statements
Body of the macro
ENDMACRO
Penjelasan
• MACRO dan ENDMACRO adalah statement yang menandai awal dan akhir
program macro
• Template adalah nama dari macro command dan subcommand.
Contoh combinasi nama file dan template yang benar:
Template Invoked by
Trim X Xbar %TRIM C5 KI
Trim X Xbar; %TRIM C1 C5
Percent Pct, PERCENT 5.
BAB 1. PENDAHULUAN
• Body of the macro adalah tempat minitab commands dan macro statemants.
8
BAB 1. PENDAHULUAN
Macro yang telah dibuat dapat dijalankan dengan cara sebagai berikut:
%ANALIS : Jika file ANALIS.MAC disimpan pada subdirectory \MACROS
dari directory minitab
%C:\SALES\ANALIS : Jika file ANALIS.MAC disimpan pada subdirectory \SALES dari
directory C:
%TEST.TXT : Jika file TEST.TXT disimpan pada subdirectory \MACROS dari
directory minitab
%C:\SALES\ANALIS.TXT : Jika file ANALIS.TXT disimpan pada subdirectory \SALE dari
directory C:
IF ekspresi logika
(blok commands minitab dan statement macro)
ELSEIF ekspresi ligika
(blok commands minitab dan statement macro)
ELSE
(blok commands minitab dan statement macro)
ENDIF
9
BAB 1. PENDAHULUAN
Contoh:
GMACRO
SMALLL
LET K1=MEAN(C1)
LET K2=MEAN(C2)
LET K3=MEAN(C3)
IF K1 < K2 AND K1 < K3
PRINT C1
ELSEIF K2 < K1 AND K2 < K3
PRINT C2
ELSEIF K3 < K1 AND K3 < K2
PRINT C3
ELSE
NOTE Note: tidak ada
ENDIF
ENDMACRO
b. DO, ENDDO
DO K = suatu bilangan
(blok commands minitab dan statement macro)
ENDDO
Contoh:
MACRO
MOVAVE X Y
MCONSTANT N I
MCOLUMN X Y
LET N = COUNT(X)
LET Y(1)=’*’
LET Y(2)=‘*’
DO I = 3 : N
LET Y(1) = (X(I) + X(I+I) + X(1-2)/3
ENDDO
ENDMACRO
10
BAB 1. PENDAHULUAN
c. WHILE, ENDWHILE
Contoh:
GMACRO
ROOT
NAME K90 =’X’ K91=‘Y’ K92=‘Xlow’ K93=‘Ylow’
LET ‘X’=0
LET ‘Y’=-1
WHILE ‘Y’<0
LET ‘X’ = ‘X’ +0.01
LET ‘Y’ = -1 + ‘X’ + ‘X’**3
ENDWHILE
LET ‘Xlow’ = ‘x’ – 0.01
LET ‘Ylow’ = -1 + ‘Xlow’ + ‘Xlow”**3
PRINT ‘Xlow’ ‘Ylow’ ‘X’ ‘Y’
ENDMACRO
d. GOTO, MLABEL
GOTO number
(commands minitab dan statement macro lainnya)
MLABEL number
Contoh:
GMACRO
NOMISS
LET K90 = COUNT(C1)
DO K91 = 1: K90
IF C1(K91) = ‘*’
GOTO 5
ENDIF
ENDDO
MLABEL 5
DELETE K91:K90 C1
ENDMACRO
11
BAB 1. PENDAHULUAN
Contoh:
ANALIS.MAC
GMACRO
ANALIS
LET K90 = COUNT(C1)
IF K90 < 5
%TOOSMALL
ELSE
%OK
ENDIF
ENDMACRO
TOOSMALL.MAC
GMACRO
TOOSMALL
NOTE Data kurang dari 5 pengamatan
PRINT C1-C3
ENDMACRO
OK.MAC
GMACRO
OK
PRINT C1-C3
DESCRIBE C1-C3
LET C5=LOGE(C1)
REGRESS C5 2 C2 C3
ENDMACRO
f. CALL, RETURN
Didalam sebuah file dapat terdiri lebih dari satu macro. Untuk mengontrol
macro yang ada digunakan CALL dan RETURN
CALL template
RETURN
12
BAB 1. PENDAHULUAN
Contoh:
ANALIS.MAC
GMACRO
ANALIS
LET K90 = COUNT(C1)
IF K90 < 5
CALL TOOSMALL
PRINT C1-C3
ELSE
CALL OK
PRINT C1-C3 C5
ENDIF
ENDMACRO
GMACRO
TOOSMALL
NOTE Data kurang dari 5 pengamatan
RETURN
ENDMACRO
a. Pendefinisian variabel
b. Pembersihan data
c. export/import data
d. Penggabungan data
e. Pemilihan data
f. Pemecahan data
g. Penyusunan syntax
13
BAB 1. PENDAHULUAN
a. Pendefinisian Variabel
Sebelum melakukan pemasukan data, biasanya dilakukan pendefinisian
variabel yang meliputi nama variabel , jenisnya (numerik atau bukan), pemberian
label, dan missing value. Sebagai contoh disajikan contoh peragaan pendefinisian
variabel jenis kelamin responden :
Variabel jenis kelamin responden diberi nama: sex, dan setelah nama variabel
ditentukan maka selanjutnya ditentukan jenis variabel dengan mengklik Type
Variabel sex ini jenisnya adalah numeric dengan lebar 1 angka, angka yang
diisikan nantinya adalah 1 untuk laki-laki, dan 2 untuk perempuan. Untuk memberi
label seperti ini dilakukan perintah dengan mengklik Labels
14
BAB 1. PENDAHULUAN
Variabel sex diberi label Jenis Kelamin Responden dan bernilai 1 untuk laki-
laki dan 2 untuk perempu-an, jika ada responden yang tidak mengisi perta-nyaan ini,
maka hal ini disebut missing values. untuk memfasilitasi hal ini dapat dilakukan
dengan mengklik Missing Values di define variable window
Jika ada responden yang tidak mengisi pertanyaan jenis kelamin, maka ditandai
dengan -1, pemilihan lambing bilangan untuk missing values biasanya diberi sebagai
suatu nilai yang tidak mungkin seandainya variabel tersebut terisi
b. Pembersihan Data
Data yang sudah dimasukkan dengan bantuan komputer, masih dimungkinkan
untuk salah dimasukkan akibat kelalaian manusia. Untuk memeriksa adanya
kesalahan semacam ini dapat digunakan distribusi frekuensi untuk data yang
bersklala diskrit ataupun nilai statistik deskriptif untuk data yang berskala kontinyu.
15
BAB 1. PENDAHULUAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 47 47.0 48.5 48.5
Perempuan 47 47.0 48.5 96.9
3 2 2.0 2.1 99.0
4 1 1.0 1.0 100.0
Total 97 97.0 100.0
Missing -1 3 3.0
Total 100 100.0
Dari contoh distribusi frekuensi di atas, terlihat ada jenis kelamin yang bernilai
3 dan 4 , sehingga masih ada kesalahan yang perlu untuk diperbaiki dengan melihat
kembali data yang tercatat sebelum dimasukkan ke komputer.
Descriptive Statistics
Rata-rata komsumsi responden untuk sekali makan siang adalah adalah 7904
rupiah dengan nilai minimum 8 rupiah, nilai minimum 8 rupiah jelas merupakan data
yang salah mengingat tidak mungkin sekali makan siang menghabiskan 8 rupiah.
Sehingga perlu diadakan perbaikan data dengan memeriksa kembali catatan data
sebelum dimasukkan ke komputer. Pemriksaan kesalahan data dapat juga dengan
melibatkan dua variabel seperti contoh berikut :
Count
status perkawinan
Belum
Menikah Menikah Total
Banyaknya .00 0 46 46
anak 1.00 13 2 15
2.00 11 0 11
3.00 17 0 17
4.00 8 0 8
Total 49 48 97
16
BAB 1. PENDAHULUAN
Ada responden yang belum menikah yang sudah mempunyai anak, hal ini perlu
dilakukan pemeriksaan, apakah memang benar seperti ini atau terjadi kesalahan.
c. Export/Import Data
Setiap program paket Statistika diharapkan mampu berkomunikasi dengan
program paket Statistika yang lain dengan cara mampu untuk berbagi data, atau data
yang telah disimpan dengan program paket A diharapkan dapat diolah oleh program
B, sebagai contoh diperagakan hal berikut :
17
BAB 1. PENDAHULUAN
d. Penggabungan Data
Program paket SPSS mempunyai kemampuan untuk menggabung file
kesamping atau ke bawah :
Contoh penggabungan kesamping adalah sebagai berikut:
18
BAB 1. PENDAHULUAN
e. Pemilihan Data
Di dalam program paket SPSS tersedia fasilitas pemilihan kasus, sehingga
analisis Statistika yang dilakukan hanya valid untuk kasus yang terpilih. Contoh
peragaan dari fasilitas ini menampilkan scatter-plot dari harapan hidup perempuan
dan pendapatan perkapita untuk Negara-negara di Asia/Pasifik.
19
BAB 1. PENDAHULUAN
klik if
Dari hasil pemilihan Negara dari region=3(Asia) akan tampak hasil berikut :
20
BAB 1. PENDAHULUAN
klik [options]
21
BAB 1. PENDAHULUAN
f. Pemecahan Data
Di dalam program paket SPSS juga tersedia vasilitas pengelompokan data
berdasarkan nilai variabel tertentu. Setetlah pengelompokan dilakukan maka analisis
yang dilakukan, hasilnya akan disajikan pada setiap kelompok variabel tersebut.
Contoh peragaan dari pemecahan data adalah :
Tampilkan scatter-plot antara harapan hidup perempuan dan pendapatan
perkapita pada setiap region(Asia, Afrika,…).
1. Pemecahan Data: Klik [Data + Split File]
22
BAB 1. PENDAHULUAN
g. Penyusunan Syntax
Program paket SPSS dapat dioperasikan dengan dua macam cara. Cara pertama
melalui klik pada menu yang ada dan cara kedua dengan cara menuliskan syntax.
Contoh penulisan syntax adalaghsebagai berikut :
Klik [File + New + Syntax], kemudian tuliskan perintah-perintah yang dibutuhkan:
Cara pengoperasian SPSS akan terasa lebih efisien, bila data berukuran besar
dan analisis yang akan dilakukan pada data tersebut ada banyak macamnya.
23