You are on page 1of 23

BAB 1 PENDAHULUAN

Buku-buku dan modul ajar di jurusan Statistika banyak mengedepankan kajian


teoritis secara matematik dan statistik. Hal ini dikarenakan jurusan Statistika
menghasilkan lulusan sarjana statistik yang harus memahami konsep statistika secara
mendalam. Di sisi lain, para lulusan jurusan Statistika harus dapat menyelesaikan
masalah di bidang pekerjaannya masing-masing dengan tepat dan cepat. Ketepatan
analisis penyelesaian masalah dapat dilakukan jika penguasaan konsep statistika
kuat. Kecepatan analisis statistika tidak memungkinkan lagi dilakukan secara manual
dikarenakan banyaknya data dan cara penghitungan yang banyak. Oleh karena itu
diperlukan buku ajar yang membantu mahasiswa untuk melakukan analisis statistika
menggunakan paket program statistika.
Buku-buku tentang pengolahan data banyak ditulis oleh penulis dengan latar
belakang non-statistika, sehingga materi yang disajikan kurang mendetail. Bahkan,
pada materi-materi tertentu ada bagian penting yang tidak disajikan, misalnya pada
bab analisis regresi tidak disajikan materi tentang uji asumsi dan cara mengatasi
penyimpangan asumsi-asumsi tersebut.
Berdasarkan pemikiran tersebut penulis menulis buku ajar Analisis Data I yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa statistika dan non-statistika. Buku
ajar ini diharapkan membantu mahasiswa statistika pada khususnya dan mahasiswaa
non-statistika pada umumnya untuk dapat melakukan analisis statistika secara tepat
dan cepat menggunakan bantuan paket program.

1.1. KOMPETENSI UMUM


Kompetensi yang diharapkan pada matakuliah Analisis Data I adalah
mahasiswa mampu mengintegrasikan penerapan metode Statistika yang terdiri dari
pengantar metode statistika, analisis eksplorasi data, analisis regresi dan rancangan
percobaan untuk memecahkan masalah dengan bantuan program paket Statistika.
Kompetensi umum di atas akan dicapai melalui kempetensi khusus pada setiap bab.
 

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

1.2. KOMPETENSI KHUSUS


Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi
sebagai berikut:
a. Dapat menjelaskan istilah-istilah dan konsep didalam Statistika.
b. Dapat menjelaskan metode pengambilan data.
c. Dapat melakukan manajemen data di program paket SPSS dan MINITAB.

1.3. URAIAN MATERI


1.3.1. Istilah dan Konsep dalam Statistika
Di dalam ilmu Statistika sering digunakan istilah-istilah sebagai berikut:

Data : Kumpulan dari dalam (fakta) yang sengaja dikumpulkan kemudian


diringkas menjadi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan.
Informasi : Data yang sudah diringkas atau diolah, hasil ringkasan tersebut dapat
dinyatakan dalam ukuran (pemusatan (misal: mean, median, modus),
penyebaran (misal: varians), kemiringan) atau gambar/grafik.
Statistika : Ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian
dan analisis data serta cara pengambilan kesimpulan untuk
keseluruhan obyek (populasi) berdasarkan pengamatan sebagian dari
keseluruhan obyek (sampel).

POPULASI
parameter
 

SAMPEL statistik

Gambar 1.1. Populasi dan Sampel

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

1.3.2. Pengelompokan Data dalam Statistika

Di dalam statistika, data dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria pada Tabel


1.1. dan dijelaskan pada Tebel 1.2.

Tabel 1.1. Pengelompokan Data


Kriteria Pengelompokan Jenis Data
Menurut Skala Pengukuran : Nominal, Ordinal, Interval, Rasio
Menurut Jenis : Kualitatif, Kuantitatif
Menurut Banyaknya : Diskrit, Kontinu
Menurut Cara Memperoleh : Primer, Sekunder
Menurut Waktu Memperoleh : Time Series, Cross Section

Tabel 1.2. Penjelasan mengenai Pengelompokan Data


Data Keterangan
Nominal : Mempunyai sifat dapat dibedakan
Ordinal : Mempunyai sifat dapat dibedakan dan diurutkan
(ada tingkatan)
Interval : Mempunyai sifat dapat dibedakan dan durutkan dan ada
jarak (jarak antar golongan sama)
Rasio : Mempunyai nilai nol mutlak
Kualitatif : Data dalam bentuk kategori
Kuantitatif : Data dalam bentuk numerik
Diskrit : Nilai yang mungkin: terhingga banyaknya
Kontinu : Nilai yang mungkin: tak terhingga banyaknya
Primer : Hasil pencatatan langsung dari obyek yang diamati
Sekunder : Data yang diperoleh dalam bentuk jadi
Time Series : Diamati berdasarkan urutan waktu
Cross Section : Diamati hanya pada satu waktu tertentu

Ukuran pemusatan dan grafik yang mungkin dari berbagai skala pengukuran data
disajikan pada Tabel 1.3. berikut:

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

Tebel 1.3. Ukuran Pemusatan dan Grafik untuk Data Berdasarkan Skala Pengukuran
Data Ukuran Pemusatan Grafik
Nominal Modus Bar-chart, pie chart
Ordinal Modus, median Box-Plot
Interval Modus, median, mean aritmatika Stem and leaf, Dot Plot
Rasio Modus, median, mean harmonik Histogram, Scatter plot
dan geometrik

1.3.3. Klasifikasi Statistika

Ilmu Statistika dapat dikelompokkan sebagai berikut:


A. Deskriptif dan Inferensia
Metode statistika deskriptif adalah metode statistika yang digunakan untuk
menggambarkan data yang ada (sampel), tanpa berusaha melakukan kesimpulan
untuk data yang lebih umum sifatnya (populasi).
Metode statistika inferensia adalah metode statistika yang digunakan untuk
menganalisis data sampel kemudian berusaha menyimpulkan untuk data populasi.

B. Parametrik dan Nonparametrik


Metode statistika parametik adalah metode statistika yang dipergunakan untuk
menguji parameter populasi melalui statistik pada sampel. Metode ini biasanya
membutuhkan asumsi tentang distribusi dan biasanya diterapkan pada data yang
berskala interval/ rasio.

C. Univariate dan Multivariate


Metode statistik multivariate adalah metode statistik yang digunakan untuk
menganalisis data yang terdiri atas banyak variable dan diduga antar variable saling
berhubungan.

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

D. Robust dan Non-robust


Metode statistika robust adalah metode statistika yang bertujuan untuk
menghasilkan statistik yang robust. Robust adalah sifat statistik yang tidak mudah
berubah dengan adanya nilai pengamatan yang berubah-ubah.
Contoh:
• Median bersifat lebih robust dari pada rata-rata
• Metode regresi robust menghasilkan koefisien regresi yang tidak berubah dengan
adanya titik baru yang letaknya jauh dari garis regresi.

1.3.4. Metode Pegumpulan Data


Data dapat dikumpulkan melalui sensus dan pengambilan sampel atau
sampling. Sensus dilakukan dengan cara mencatat seluruh anggota populasi,
sedangkan sampling dilakukan dengan cara mencatat sebagian anggota populasi.
Pengumpulan data secara sampling dapat dibedakan menjadi probability
sampling dan nonprobability sampling. Pada probability sampling, setiap anggota
populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih. Metode yang termasuk
probability sampling diantaranya simple random sampling, stratified random
sampling, cluster sampling. Metode yang termasuk non-probability sampling
diantaranya systematic sampling, accidental sampling, quota sampling, purposive
sampling, snowball sampling.
Simple Random Sampling diterapkan pada populasi yang homogen,
pengambilan sampel dilakukan secara acak di dalam populasi sehingga setiap
anggota populasi mempunyai peluang acak yang sama untuk terpilih.
Stratified Random Sampling diterapkan pada populasi yang terdiri atas
beberapa strata, antar strata tidak homogen, pengambilan sampel dilakukan secara
acak pada tiap strata sehingga setiap anggota strata punya kemungkinan yang sama
untuk terpilih, banyaknya sampel yang diambil pada setiap strata bisa dilakukan
secara proporsional atau tidak.
Cluster Sampling diterapkan pada populasi yang terdiri atas beberapa
kelompok yang homogen, yang dipilih secara acak adalah kelompok sehingga tiap
kelompok punya kemungkinan yang sama untuk terpilih, pada kelompok terpilih
dilakukan pencatatan pada seluruh anggota kelompok, jika pada setiap kelompok

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

terpilih masih dilakukan pemilihan secara acak anggota kelompoknya maka metode
ini disebut sampling dua tahap, tahap pertama disebut cluster sampling, tahap kedua
disebut simple random sampling pada tiap kelompok.
Systematic Sampling dilakukan dengan cara setiap anggota populasi diberi
nomor 1,2, … N. Sampel pertama ditentukan pada nomor populasi b, sampel kedua
dan seterusnya adalah nomor: b+k, b+2k, b+3k, …, dimana besarnya ditentukan.
Accidental Sampling adalah sampel yang dipilih secara kebetulan berjumpa
dengan pengumpulan sampel. Quota Sampling adalah pengumpulan sampel
dilakukan sampai jatah besarnya sampel yang diinginkan terpenuhi. Purposive
Sampling adalah sampel yang dipilih dipertimbangankan dengan tujuan penelitian.
Snowball Sampling dilakukan dengan cara pada tahap pertama ditentukan 1, …, k
sampel. Tahap berikutnya masing-masing sampel pada tahap pertama diminta
menentukan k sampel dan seterusnya, metode ini bisa dikombinasikan dengan quota
sampling.

1.3.5. Dasar Pemograman di dalam MINITAB


Minitab adalah suatu software statistik yang mudah digunakan, baik
menggunakan menu yang tersedia di dalam MINITAB maupun dengan
menggunakan suatu program. Program yang dibuat di dalam MINITAB biasa disebut
macro. MINITAB macros adalah kumpulan dari MINITAB commands yang
disimpan dalam suatu file. Ada 2 jenis macro di dalam MINITAB, yaitu GLOBAL
Macros biasa disebut simple macro dan LOCAL Macros Biasa disebut advanced
macro.

a. GLOBAL Macro
Struktur pemrograman GLOBAL Macro adalah sebagai berikut:
GMACRO
Template
Body of the macro
ENDMACRO
Penjelasan
• GMACRO dan ENDMACRO adalah statement yang menandai awal dan akhir
program macro

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

• Template adalah nama dari macro .


Contoh combinasi nama file dan template yang benar:

Template File name Invoked by


MyMacro MYMACRO.MAC %MYMACRO
Analyze TEST.MAC %TEST
Analyze2 TEST2.TXT %TEST2.TXT

• Body of the macro adalah tempat minitab commands dan macro statements.

b. LOCAL Macro
Struktur pemrograman GLOBAL Macro adalah sebagai berikut:
MACRO
Template
Declaration statements
Body of the macro
ENDMACRO

Penjelasan
• MACRO dan ENDMACRO adalah statement yang menandai awal dan akhir
program macro
• Template adalah nama dari macro command dan subcommand.
Contoh combinasi nama file dan template yang benar:

Template Invoked by
Trim X Xbar %TRIM C5 KI
Trim X Xbar; %TRIM C1 C5
Percent Pct, PERCENT 5.

• Declaration statements untuk mendeklarasikan variabel


Semua variabel yang digunakan dalam local macro harus dideklarasikan.
Deklarasi variabel adalah mendeklarasi variabel sesuai dengan type variabel yang
diharapkan. Ada 3 jenis type variabel yaitu column (dideklarasikan Mcolumn),
constant (dideklarasikan Mconstant) dan matriks (dideklarasikan Mmatrix).
Syntax:
MCOLUMN variabel 1, variabel 2
MCONSTANT variabel 1, variabel 2
MMATRIX variabel 1, variabel 2

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

• Body of the macro adalah tempat minitab commands dan macro statemants.

CONTOH GLOBAL MACROS CONTOH LOCAL MACROS


GMACRO MACRO
ANALYZE TRIM X XBAR;
PRINT C1-C3 PERCENT PCT.
DESCRIBE C1-C3 MCONSTANT N T1 T2 XBAR PCT
LET C5 = LOGE (C1) MCOLUMN X XSORT XTRIM
REGRESS C5 2 C2 C3 DEFAULT PCT=5
ENDMACRO LET N=COUNT(X)
LET T1=ROUND(N*PCT/100)
LET T2=N-T1+1
IF T1 =0
LET XTRIM=X
ELSE
LET XSORT = SORT(X)
COPY XSORT XTRIM;
OMIT 1: T1 T2:N.
LET XBAR = MEAN(XTRIM)
ENDIF
ENDMACRO

Pembuatan macro MINITAB dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:


1. Menggunakan text editor word processor untuk menulis macro, lalu menyimpan
file macro dalam bentuk file teks.
2. Menggunakan MINITAB session dengan langkah sebagai berikut:
a. Eksekusi beberapa command secara iterative
b. Choose Window>History
c. Blok beberapa command yang diinginkan untuk dimasukkan dalam macro,
pilih Edit>Copy
d. Buka sembarang word processing dan pilih Edit>Paste
e. Ubah beberapa command jika diinginkan, lalu sisipkan 3 baris yaitu:
GMARCO pada awal file
Template
ENDMACRO pada akhir
f. Simpan perubahan tersebut dalam format text

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

Macro yang telah dibuat dapat dijalankan dengan cara sebagai berikut:
%ANALIS  :  Jika  file  ANALIS.MAC  disimpan  pada  subdirectory  \MACROS 
dari directory minitab 
%C:\SALES\ANALIS  :  Jika file ANALIS.MAC disimpan pada subdirectory \SALES dari 
directory C: 
%TEST.TXT  :  Jika file TEST.TXT disimpan pada subdirectory \MACROS dari 
directory minitab 
%C:\SALES\ANALIS.TXT  :  Jika  file  ANALIS.TXT  disimpan  pada  subdirectory  \SALE  dari 
directory C: 

Di dalam pemrograman macro MINITAB terdapat crontol statement sebagai


berikut:
a. IF, ELSEIF, ELSE, ENDIF

IF ekspresi logika
(blok commands minitab dan statement macro)
ELSEIF ekspresi ligika
(blok commands minitab dan statement macro)
ELSE
(blok commands minitab dan statement macro)
ENDIF

Untuk ekspresi logika dapat menggunakan operator Boolean berikut ini:

= atau EQ Sama dengan


~= atau NE Tidak sama dengan
< atau LT Kurang dari
> atau GT Lebih dari
<= atau LE Kurang dari atau sama
dengan
>= atau GE Lebih dari atau sama
dengan
& atau AND
| atau OR
~ atau NOT

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

Contoh:

GMACRO
SMALLL
LET K1=MEAN(C1)
LET K2=MEAN(C2)
LET K3=MEAN(C3)
IF K1 < K2 AND K1 < K3
PRINT C1
ELSEIF K2 < K1 AND K2 < K3
PRINT C2
ELSEIF K3 < K1 AND K3 < K2
PRINT C3
ELSE
NOTE Note: tidak ada
ENDIF
ENDMACRO

b. DO, ENDDO

DO K = suatu bilangan
(blok commands minitab dan statement macro)
ENDDO

Contoh:

MACRO
MOVAVE X Y
MCONSTANT N I
MCOLUMN X Y
LET N = COUNT(X)
LET Y(1)=’*’
LET Y(2)=‘*’
DO I = 3 : N
LET Y(1) = (X(I) + X(I+I) + X(1-2)/3
ENDDO
ENDMACRO

10 

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

c. WHILE, ENDWHILE

WHILE ekspresi logika


(blok commands minitab dan statement macro)
ENDWHILE

Contoh:

GMACRO
ROOT
NAME K90 =’X’ K91=‘Y’ K92=‘Xlow’ K93=‘Ylow’
LET ‘X’=0
LET ‘Y’=-1
WHILE ‘Y’<0
LET ‘X’ = ‘X’ +0.01
LET ‘Y’ = -1 + ‘X’ + ‘X’**3
ENDWHILE
LET ‘Xlow’ = ‘x’ – 0.01
LET ‘Ylow’ = -1 + ‘Xlow’ + ‘Xlow”**3
PRINT ‘Xlow’ ‘Ylow’ ‘X’ ‘Y’
ENDMACRO

d. GOTO, MLABEL

GOTO number
(commands minitab dan statement macro lainnya)
MLABEL number

Contoh:

GMACRO
NOMISS
LET K90 = COUNT(C1)
DO K91 = 1: K90
IF C1(K91) = ‘*’
GOTO 5
ENDIF
ENDDO
MLABEL 5
DELETE K91:K90 C1
ENDMACRO

11 

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

e. MENJALANKAN MACRO DARI DALAM MACRO

Contoh:
ANALIS.MAC
GMACRO
ANALIS
LET K90 = COUNT(C1)
IF K90 < 5
%TOOSMALL
ELSE
%OK
ENDIF
ENDMACRO

TOOSMALL.MAC
GMACRO
TOOSMALL
NOTE Data kurang dari 5 pengamatan
PRINT C1-C3
ENDMACRO

OK.MAC
GMACRO
OK
PRINT C1-C3
DESCRIBE C1-C3
LET C5=LOGE(C1)
REGRESS C5 2 C2 C3
ENDMACRO

f. CALL, RETURN
Didalam sebuah file dapat terdiri lebih dari satu macro. Untuk mengontrol
macro yang ada digunakan CALL dan RETURN

CALL template
RETURN

12 

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

Contoh:

ANALIS.MAC

GMACRO
ANALIS
LET K90 = COUNT(C1)
IF K90 < 5
CALL TOOSMALL
PRINT C1-C3
ELSE
CALL OK
PRINT C1-C3 C5
ENDIF
ENDMACRO

GMACRO
TOOSMALL
NOTE Data kurang dari 5 pengamatan
RETURN
ENDMACRO

GMACRO OK PRINT C1-C3


DESCRIBE C1-C3
LET C5=LOGE(C1)
REGRESS C5 2 C2 C3
RETURN
ENDMACRO

1.3.6. Manajemen Data di SPSS


Berikut akan dibahas berbagai macam cara untuk mengelola data dengan
bantuan SPSS. Manajemen data dengan SPSS ini meliputi :

a. Pendefinisian variabel
b. Pembersihan data
c. export/import data
d. Penggabungan data
e. Pemilihan data
f. Pemecahan data
g. Penyusunan syntax
13 

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

a. Pendefinisian Variabel
Sebelum melakukan pemasukan data, biasanya dilakukan pendefinisian
variabel yang meliputi nama variabel , jenisnya (numerik atau bukan), pemberian
label, dan missing value. Sebagai contoh disajikan contoh peragaan pendefinisian
variabel jenis kelamin responden :

klik [data + define variable]

Variabel jenis kelamin responden diberi nama: sex, dan setelah nama variabel
ditentukan maka selanjutnya ditentukan jenis variabel dengan mengklik Type

Variabel sex ini jenisnya adalah numeric dengan lebar 1 angka, angka yang
diisikan nantinya adalah 1 untuk laki-laki, dan 2 untuk perempuan. Untuk memberi
label seperti ini dilakukan perintah dengan mengklik Labels

14 

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

Variabel sex diberi label Jenis Kelamin Responden dan bernilai 1 untuk laki-
laki dan 2 untuk perempu-an, jika ada responden yang tidak mengisi perta-nyaan ini,
maka hal ini disebut missing values. untuk memfasilitasi hal ini dapat dilakukan
dengan mengklik Missing Values di define variable window

Jika ada responden yang tidak mengisi pertanyaan jenis kelamin, maka ditandai
dengan -1, pemilihan lambing bilangan untuk missing values biasanya diberi sebagai
suatu nilai yang tidak mungkin seandainya variabel tersebut terisi 

b. Pembersihan Data
Data yang sudah dimasukkan dengan bantuan komputer, masih dimungkinkan
untuk salah dimasukkan akibat kelalaian manusia. Untuk memeriksa adanya
kesalahan semacam ini dapat digunakan distribusi frekuensi untuk data yang
bersklala diskrit ataupun nilai statistik deskriptif untuk data yang berskala kontinyu.

15 

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

Jenis Kelamin Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 47 47.0 48.5 48.5
Perempuan 47 47.0 48.5 96.9
3 2 2.0 2.1 99.0
4 1 1.0 1.0 100.0
Total 97 97.0 100.0
Missing -1 3 3.0
Total 100 100.0

Dari contoh distribusi frekuensi di atas, terlihat ada jenis kelamin yang bernilai
3 dan 4 , sehingga masih ada kesalahan yang perlu untuk diperbaiki dengan melihat
kembali data yang tercatat sebelum dimasukkan ke komputer.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


NIlai makan
98 8.00 14800.00 7904.1633 3609.45489
siang kemarin
Valid N (listwise) 98

Rata-rata komsumsi responden untuk sekali makan siang adalah adalah 7904
rupiah dengan nilai minimum 8 rupiah, nilai minimum 8 rupiah jelas merupakan data
yang salah mengingat tidak mungkin sekali makan siang menghabiskan 8 rupiah.
Sehingga perlu diadakan perbaikan data dengan memeriksa kembali catatan data
sebelum dimasukkan ke komputer. Pemriksaan kesalahan data dapat juga dengan
melibatkan dua variabel seperti contoh berikut :

Banyaknya anak * status perkawinan Crosstabulation

Count
status perkawinan
Belum
Menikah Menikah Total
Banyaknya .00 0 46 46
anak 1.00 13 2 15
2.00 11 0 11
3.00 17 0 17
4.00 8 0 8
Total 49 48 97

16 

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

Ada responden yang belum menikah yang sudah mempunyai anak, hal ini perlu
dilakukan pemeriksaan, apakah memang benar seperti ini atau terjadi kesalahan.

c. Export/Import Data
Setiap program paket Statistika diharapkan mampu berkomunikasi dengan
program paket Statistika yang lain dengan cara mampu untuk berbagi data, atau data
yang telah disimpan dengan program paket A diharapkan dapat diolah oleh program
B, sebagai contoh diperagakan hal berikut :

1. Buka data world95.sav dengan SPSS


klik [File + Open + Data]

2. Simpan data dengan type dbf ke c:\My Documents\world95.dbf


Klik [ File + Save As… ]

17 

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

3. Buka world95.dbf dengan bantuan MINITAB


Klik [File + Open Worksheet]

dan data world95 siap diolah dengan bantuan MINITAB

d. Penggabungan Data
Program paket SPSS mempunyai kemampuan untuk menggabung file
kesamping atau ke bawah :
Contoh penggabungan kesamping adalah sebagai berikut:
18 

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

Ada dua file, yaitu :


File Biodata : NRP, Nama, Tempat Lahir, Tgl Lahir, Jenis Kelamin
File NIlai : NRP, PMS, MAT1, MAT2, ED, AR
Dua file ini dapat digabung jika ada variabel yang bersifat unik (nilainya
berbeda untuk mahasiswa yang berbeda), variabel ini disebut juga sebagai key
variable. Dalam hal ini variabel tersebut adalah NRP. Dengan bantuan SPSS
penggabungan tersebut dapat dilakukan dengan tahapan :
1. Buka file pertama dengan cara File+Open+data
2. Gabung dengan file kedua dengan cara klik Data+Merge Files+Add Variables
kemudian isikan key-variablenya

Contoh penggabungan kebawah adalah sebagai berikut:


Ada dua file, yaitu:
File NIlai 1 : NRP, PMS, MAT1, MAT2, ED, AR
File NIlai 2 : NRP, PMS, MAT1, MAT2, ED, AR
Dengan bantuan SPSS penggabungan tersebut dapat dilakukan dengan tahapan:

1. Buka file pertama dengan cara [File + Open + data]


2. Gabung dengan file kedua dengan cara klik [Data + Merge Files + Add cases]
kemudian isikan key-variablenya

e. Pemilihan Data
Di dalam program paket SPSS tersedia fasilitas pemilihan kasus, sehingga
analisis Statistika yang dilakukan hanya valid untuk kasus yang terpilih. Contoh
peragaan dari fasilitas ini menampilkan scatter-plot dari harapan hidup perempuan
dan pendapatan perkapita untuk Negara-negara di Asia/Pasifik.

1. Pemilihan Negara-negara Asia, klik [Data + Select Cases]

19 

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

klik if

Dari hasil pemilihan Negara dari region=3(Asia) akan tampak hasil berikut :

20 

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

maka negara-negara yang tidak terpilih akan tercoret.

2. Scatter-plot, dengan cara klik [Graph + Scatter + Simple]

klik [options]

21 

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

f. Pemecahan Data
Di dalam program paket SPSS juga tersedia vasilitas pengelompokan data
berdasarkan nilai variabel tertentu. Setetlah pengelompokan dilakukan maka analisis
yang dilakukan, hasilnya akan disajikan pada setiap kelompok variabel tersebut.
Contoh peragaan dari pemecahan data adalah :
Tampilkan scatter-plot antara harapan hidup perempuan dan pendapatan
perkapita pada setiap region(Asia, Afrika,…).
1. Pemecahan Data: Klik [Data + Split File]

2. Scatter-Plot, klik [Graph + Scatter + Simple]

22 

 
BAB 1. PENDAHULUAN
 

Akan disajikan scatter-plotuntuk setiap region.

g. Penyusunan Syntax
Program paket SPSS dapat dioperasikan dengan dua macam cara. Cara pertama
melalui klik pada menu yang ada dan cara kedua dengan cara menuliskan syntax.
Contoh penulisan syntax adalaghsebagai berikut :
Klik [File + New + Syntax], kemudian tuliskan perintah-perintah yang dibutuhkan:

Cara pengoperasian SPSS akan terasa lebih efisien, bila data berukuran besar
dan analisis yang akan dilakukan pada data tersebut ada banyak macamnya.

23 

You might also like