Professional Documents
Culture Documents
BIDANG KEGIATAN :
PKM-GT
Diusulkan oleh :
Rahmah Ramadhani Bara
04091001037/2009
Vivi Kurnia
04091001008/2009
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2010
2
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui
Ketua Pelaksana Kegiatan
KATA PENGANTAR
Penulis
4
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ii
KATA PENGANTAR ...........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................v
RINGKASAN.........................................................................................................vi
PENDAHULUAN
Latar Belakang.........................................................................................................1
Perumusan Permasalahan.........................................................................................4
Tujuan .....................................................................................................................4
Manfaat....................................................................................................................4
GAGASAN..............................................................................................................4
KESIMPULAN........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................8
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................................9
LAMPIRAN...........................................................................................................10
5
DAFTAR GAMBAR
RINGKASAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
3,9 mm. Jentik instar II ini, setelah 2-3 hari akan menjadi instar III, yang memiliki
ukuran 5 mm. Baru setelah 2-3 hari jentik instar III ini berubah menjadi instar IV
dengan ukuran 7-8 mm.
Setelah jadi jentik instar IV, lalu berubah menjadi pupa. Ditjen PPM &
PLP Depkes. RI. (2002), menyatakan bahwa pupa ini berbentuk seperti koma dan
bentuknya lebih besar namun lebih ramping dibandingkan dengan jentik. Pupa
kemudian berubah menjadi nyamuk dewasa yang ukurannya lebih kecil jika
dibandingkan dengan rata-rata nyamuk lain. Mempunyai dasar hitam dengan
bintik-bintik putih pada bagian badan dan kakinya. Nyamuk Aedes aegypti
dewasa, mempunyai panjang tubuh 3-4 mm. Mempunyai bintik hitam dan putih
pada badan dan kepalanya, dan punya ring putih pada kakinya. Posisi menggigit
pada kulit manusia ialah mendatar (Ditjen. PPM & PL Depkes. RI; 2004).
Nyamuk Aedes aegypti dalam perkembangannya, hidup dalam dua tempat.
Yakni 3 stadium berkembang di dalam air (telur, jentik, dan pupa) dan 1 stadium
hidup di udara bebas (nyamuk dewasa). Sementara itu, kondisi air yang jernih
merupakan tempat untuk pertumbuhan Aedes aegypti, mulai dari telur sampai
pupa. Posisi jentik menggantung pada permukaan air membentuk sudut 45 derajat
(Levine; 1994 dalam Nurchasanah; 2004). Sementara itu, nyamuk Aedes aegypti
dewasa, biasanya terdapat di tempat-tempat yang lembap dan kurang terang (agak
redup), misalnya kamar mandi, dapur, kelambu, pakaian yang menggantung,
gorden, dan lainnya.
Stadium Aedes aegypti paling banyak di air, termasuk aktifitas makannya
juga berada di air. Oleh karena itu, upaya pengendalian yang sesuai dengan
kondisi ini adalah abatasi. Abatasi adalah pengendalian dengan menggunakan
insektisida sintesis. Insektisida sintesis saat ini memanglebih mudah dan efektif,
namun penggunaannya memiliki beberapa dampak negatif seperti menimbulkan
resisitensi,resurgensi dan dapat membunuh jasad yang bukan sasaran serta
menurunkan kualitas lingkungan (Metcalf dan Luckman,1982).Untuk mengatasi
hal ini, dibutuhkan alternatif yang berpotensi dalam mengendalikan populasi
serangga adalah insektisida botani dari senyawa aktif yang terkandung dalam
tumbuhan (Schmutterer; 1990). Istilah lainnya adalah menggunakan insektisida
botani. Penggunaan insektisida botani ini, menurut Syahputra (2001) dinilai lebih
baik daripada insektisida sintetis, karena insektisida botani mempunyai sifat tidak
stabil, sehingga lebih mudah didegradasi secara alami.
Berdasarkan gambaran di atas, penulis berasumsi bahwa ekstrak jengkol
bisa dipakai sebagai pengganti abate. Karya tulis ini dibuat untuk mengetahui
keefektifan dari ekstrak jengkol yang digunakan sebagai larvasida alami untuk
mengendalikan vektor dari DBD, yaitu jentik nyamuk Aedes aegypti di daerah
pemukiman padat penduduk dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah di Kota
Palembang.
Perumusan Masalah
Dari uraian di atas maka, yang menjadi permasalahan dalam karya tulis ini
yaitu Bagamainakah keefektifan ekstrak kulit jengkol dalam mengurangi
perkembangbiakan vektor penyakit DBD, yaitu jentik nyamuk Aedes aegypti di
Jalan Ahmad Yani Lorong Masajaya Kel. 13 Ulu Palembang.
10
Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari karya tulis ini adalah untuk
mengetShui keefektifan ekstrak kulit jengkol sebagai larvasida untuk mengurangi
perkembangbiakan verktor penyakit DBD, yaitu jentik nyamuk Aedes aegypti,
mencari alternatif lain pengganti abate yang berasal dari perstisida alami yang
tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh, lingkungan serta tidak menyebabkan
resistensi.
Manfaat
1. Karya tulis ini diharapkan menjadi salah satu bahan informasi bagi
masyarakat secara umum.
GAGASAN
Hal ini bisa lebih ditingkatkan dengan mencari alternatif lain yang ramah
lingkungan dan memiliki nilai ekonomis bagi semua kalangan. Selain itu, melalui
sosialisasi langsung dan diskusi dengan masyarakat setempat diharapkan
masyarakat bisa menyadari pentingnya upaya pencegahan DBD dengan
menggunakan metode sederhana yang dapat diterima oleh masyarakat setempat.
Melalui kerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat sebagai fasilitator
penyuluhan serta dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya sebagai
pembimbing dalam melaksanakan uji ekstrak pelaksanaan kegiatan ini diharapkan
bisa membuahkan hasil sama bahkan lebih baik dalam pengendalian vektor DBD.
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
LAMPIRAN